Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PERUMAHAN DI MAKASSAR
(Studi Kasus PT Indah Bumi Bosowa)
Mukhtar Galib*)
Abstract : This research aimed to : (1) to know the storey level of excellence of competition
PT IBB so that can expand a period of to come (2) to know the accuracy of marketing
strategy conducted by PT. IBB in maximizing ability and its weakness minimization to
exploit the opportunity and lessen the threat faced. This research represent the case study.
Technique the data analysis used is : descriptive statistical analysis of BF-ALBA, the
SWOT analysis, I-E Matrix and matrix TOWS /SWOT with analysing various factor of
external and internal company logically and systematic. The results of this research
showed that : (1) through the descriptive statistical analysis of BF-ALBA obtained a mean
score from fifth of industrial real estate emulation variable that is, new comer, emulation
in industry, distribution of housing requirement, buyer and substitution goods of equal to
9,80 or 32,67% from maximal score. This score be at the low category meaning PT. IBB
have the low excellence competitive. (2) analysis of marketing strategy with the SWOT
method analysis, so that PT. IBB have the big market opportunity. Nevertheless PT.IBB
have the internal weakness. In a condition like this company better use the strategy of
development of market turn-around that is internal problem minimization of company so
that can grab the market. From I-E Matrix look that PT.IBB be at the cell of growth and
build. Matter this means strategy which better be conducted by a company is intensive
strategy like market development, penetrating of market and product development housing
171
diantaranya adalah Griya Athirah Pemasaran merupakan ujung
Permai, Perumahan Bosowa Indah tombak kelangsungan hidup perusahaan.
(Sultan Alauddin), Gombara Permai Dengan demikian, dalam memasarkan
(Gombara) dan Perumahan Bosowa perumahan yang telah dibangun,
Permai Minasa Upa, Taman Dataran perusahaan-perusahaan realestat
Indah dan Belmont Residence. termasuk PT. IBB memerlukan strategi
Pada saat ini persaingan harga pemasaran yang efektif dan efisien.
rumah untuk segmen kelas menengah Keberhasilan fungsi ini tercermin dalam
dengan harga 500 juta ke atas sangat kemampuan perusahaan realestat menjual
ketat. Tiga pengembang besar ASINDO, perumahanyangtelahdibangun.
GMTD dan BARUGA telah menguasai Strategi pemasaran perumahan
lahan yang besar dengan mengandalkan bagi perusahaan realestat perlu
suasana lokasi yang berbeda. dilakukan secara realistis. Dalam hal ini
Kondisi persaingan tersebut diperlukan : kebijakan pembangunan
memaksa Perusahaan mempertimbang- yang efektif, persaingan industri
kan strategi yang perlu dilakukan perumahan yang memiliki keunggulan
sehingga memiliki keunggulan kompetitif yang kompetitif dengan menambah
dibanding dengan pesaingnya. Salah kekuatan dan mengurangi kelemahan
satunya dengan mengefektifkan bauran serta memperbesar peluang dan
pemasaran. Selanjutnya, strategi tersebut memperkecil ancaman.
diaplikasikan secara realistis. Kebijakan pembangunan
Kesuksesan suatu bisnis termasuk bisnis perumahan meliputi : kebijakan lokasi
perumahan sangat ditentukan oleh peumahan, kebijkan produk perumahan,
strategi pemasaran yang dilakukan oleh kebijakan harga, dan kebijakan promosi.
perusahaan. termasuk PT. Indah Bumi Persaingan industri perumahan
Bosowa (PT. IBB). mencakup : pendatang baru, persaingan
industri, pemasok bahan baku, pembeli,
KERANGKA KONSEPTUAL dan barang subtitusi. Faktor internal
PENELITIAN yang dapat menjadi kekuatan atau
Pertumbuhan penduduk di kelemahan yaitu : letak lokasi, luas
perkotaan yang cenderung meningkat, lokasi, fasilitas perumahan, kesesuaian
baik karena kelahiran maupun karena RUTK, aksesibilitas, jumlah rumah, type
adanya urbanisasi. Hal ini menyebabkan rumah, harga rumah, dan kualitas
kebutuhan terhadap perumahan semakin bangunan. Sedangkan faktor eksternal
besar, sehingga perlu diringi dengan yang dapat menjadi peluang atau
peningkatan pembangunan perumahan ancaman yaitu : potensi pasar,
yang layak huni. Fenomena ini pendapatan masyarakat, harga pesaing,
merupakan peluang bisnis bagi promosi pesaing, pelayanan pesaing,
perusahaan realestat. fluktuasi nilai tukar rupiah, pengaruh
Bisnis perumahan bagi inflasi, perubahan politik, pola hidup
perusahaan realestat di Indonesia masyarakat, suku bunga perbankan, dan
semakin hari semakin kompetitif, bahan baku.
sehingga kondisi persaingan yang ada Berdasarkan rumusan masalah
menjadi semakin ketat. Persaingan dan kerangka konseptual tersebut, maka
memperebutkan konsumen nampak dari diformulasikan hipotesis penelitian
semakin gencarnya promosi yang sebagai berikut :
dilakukan perusahaan realestat. Kondisi 1. Diduga tingkat keunggulan kompetitif PT.
ini juga dialami olehPT.IBBdi Makassar. Indah Bumi Bosowa masih rendah
172
sehingga belum dapat berkembang dan dokumen-dokumen yang berkaitan
pada masa yang akan datang. dengan penelitian ini.
2. Diduga strategi pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Indah Bumi Populasi dan Sampel.
Bosowa belum dapat memaksimalkan Populasi dalam penelitian ini
kemampuan dan meminimalkan meliputi : seluruh karyawan PT. IBB
kelemahannya dalam menghadapi sebanyak 32 orang dan user perumahan
persaingan. yang telah dibangun perusahaan ini
sebanyak 400 user sehingga total
METODE PENELITIAN populasi sebesar 432 orang.
Penelitian ini merupakan studi Tekhnik sampling yang akan
kasus dengan jenis dan sumber data digunakan dalam penentuan responden
yaitu : Data Primer berupa data yang yaitu simple random sampling (sampel
diperoleh langsung dari responden baik acak sederhana) dengan asumsi bahwa
dari pimpinan dan karyawan maupun anggota populasi dalam setiap lokasi
user dari PT. IBB dengan cara observasi, sample danggap homogen.
kuesiner dan mengedarkan kuesiner
kepada responden Data yang diperlukan Model dan Teknis analisis Data
berupa : kebijakan produk, kebijakan Dalam pengujian hipotesis
harga, kebijakan lokasi, kebijakan menggunakan teknik analisis sebagai
promosi, faktor-faktor internal dan berikut :
eksternal perusahaan yang dapat 1. Pengujian Hipotesis Satu
mempengaruhi pangsa pasar PT. IBB. Untuk menguji hipotesis satu
Kemudian Data Sekunder yang digunakan tekhnik analisis Statistik
merupakan data pendukung, baik yang Deskriptif BF-ALBA (Fachrurrazie,
bersumber dari literatur, dokumen- 1997, Marwan 2002, Bachtiar Rauf,
dokumen yang berkaitan dengan strategi 2004, Maemunah Dawi, 2004) dengan
pemasaran PT. IBB. dengan cara formula :
melakukan studi pustaka dari literatur
Asumsi :
k 1. Variabel berskala ordinal, interval atau rasio
S = Σ (Bi.Fi) 2. Data di kelompokkan menjadi beberapa kelas indikator variabel.
I=1 3. Masing-masing kelas indikator variabel diberikan bobot dengan
menggunakan rumus : Bv-ALBA , atau Br-ALBA atau Bs-ALBA
Di mana :
S = Jumlah skor
Bi = Bobot kelas indikator variabel ke-i
Fi = Frekuensi observasi kelas indikator variabel ke-i
k = Banyaknya kelas indikator variabel
173
Besarnya bobot (Bi) setiap kelas indikator variabel penelitian bergantung dari dua
hal yaitu : (1) banyaknya kelas indikator variabel dan (2) ada atau tidak adanya
indikator variabel bernilai 0 (nol). Untuk menentukan bobot (Bi) setiap kelas
indikator variabel dalam penelitian ini digunakan rumus pemberian bobot sebagai
berikut :
a. Rumus Bv-ALBA Alim Bahri (Bachtiar Rauf 2004 : 48) dengan formula :
1+(k-i)
Bi = Asumsi :
1. Variabel berskala ordinal, interval, rasio.
k 2. Bobot tertinggi (B ) = 1
1
3. Bobot terendah (Bk) = 0 < Bk < 1
Dimana :
Bi = bobot kelas indikator variabel ke-i
K = banyaknya kelas indikator variabel
I = bilangan asli (1, 2, 3, …….k)
1 = Konstanta
b. Rumus Br-ALBA Alim Bahri (Bachtiar Rauf 2004 : 48) dengan formula :
(k-i)-1
Asumsi :
Bi = 1. Variabel berskala ordinal, interval, rasio
(k-1) 2. Bobot tertinggi (B0) = 1
3. Bobot terendah (Bk-1) = 0
Dimana :
Bi = bobot kelas indikator variabel ke-i
K = banyaknya kelas indikator variabel
I = bilangan cacah (0, 1, 2, …….k-1)
1 = Konstanta
2. Pengujian Hipotesis dua 8. Kualitas bangunan
Untuk menguji hipotesis dua 9. Fasilitas Perumahan
digunakan tekhnik analisis SWOT. b. Faktor eksternal dengan
Dalam proses analisis tersebut variabel sebagai berikut :
dilakukan langkah-langkah sebagai 1. Potensi pasar
berikut : 2. Pola hidup masyarakat
a. Menentukan Faktor-Faktor 3. Pendapatan masyarakat
Internal dan Eksternal 4. Harga pesaing
Faktor-faktor internal dan 5. Promosi pesaing
eksternal yang relevan dengan 6. Pelayanan pesaing
strategi pemasaran PT. IBB 7. Fluktuasi nilai tukar rupiah
dalam upaya meningkatkan 8. Inflasi
pangsa pasarnya yaitu. 9. Perubahan Politik
a. Faktor internal dengan 10. Suku bunga perbankan
variabel sebagai berikut : b. Menentukan Variabel Faktor
1. Letak Lokasi Internal Sebagai Kekuatan atau
2. Luas lokasi Kelemahan
3. Kesesuaian RUTK Untuk menentukan variable
4. Aksesibilitas faktor internal sebagai kekuatan
5. Jumlah Rumah atau kelemahan, digunakan
6. Type rumah teknik analisis statistik deskriftif
7. Harga rumah
174
BF-ALBA dengan keriteria
sebagai berikut : d. Menentukan Bobot Variabel
- Jika nilai S : 66,67 % - Internal dan Eksternal
100% dari SM = Kekuatan Pembobotan dilakukan dengan
- Jika nilai S : 0 % - 66,66 cara memberikan skala nilai pada
% dari SM = Kelemahan masing masing variabel faktor
c. Menentukan Variabel Faktor internal (kekuatan dan
Eksternal Sebagai Peluang atau kelemahan), demikian pula
Ancaman variabel faktor eksternal (peluang
Untuk menentukan variable dan ancaman). Bobot masing-
faktor eksternal sebagai masing variabel berbeda-beda
peluang atau dengan asumsi tidak ada variabel
ancaman digunakan teknik yang mempunyai nilai yang
analisis statistik deskriftif sama. Total bobot untuk semua
BF-ALBA dengan keriteria variabel adalah 1,00. Untuk
sebagai berikut : menentukan bobot masing-
- Jika nilai S : 66,67 % - masing variabel digunakan
100% dari SM = Peluang rumus Bs-ALBA Alim Bahri
- Jika nilai S : 0 % - 66,66 (Bachtiar Rauf 2004 : 48)
% dari SM = Ancaman sebagai berikut :
Asumsi :
175
Tabel 2 Peringkat dan Bobot Variabel Faktor Eksternal
176
Tabel 3. Tingkat Keunggulan Kompetitif PT. IBB
177
a. Letak Lokasi 1. Fasilitas Sarana Ibadah.
Letak lokasi adalah posisi Fasilitas sarana ibadah
perumahan yang dibangun adalah kelengkapan sarana
oleh PT. IBB. ibadah yang disediakan
b. Luas Lokasi oleh PT.IBB
Luas lokasi adalah luas 2. Fasilitas Sarana
perumahan yang dibangun Pendidikan
oleh PT. IBB Fasilitas sarana pendidikan
c. Kesesuaian RUTK adalah kelengkapan sarana
Kesesuaian RUTK adalah pendidikan yang
kesesuaian lokasi perumahan disediakan oleh PT.IBB
yang dibangun oleh PT. IBB 3. Fasilitas Sarana Olah
d. Aksesibilitas Raga
Aksesibilitas adalah Fasilitas sarana olah raga
kelancaran transportasi adalah kelengkapan sarana
menuju lokasi perumahan olah raga yang disediakan
yang dibangun oleh PT. IBB oleh PT.IBB
e. Jumlah Rumah 4. Fasilitas Sarana Taman
Jumlah Rumah adalah Bermain
kesesuaian jumlah rumah Fasilitas sarana taman
yang dibangun di lokasi bermain adalah
perumahan PT. IBB kelengkapan sarana taman
f. Type Rumah bermain yang disediakan
Type rumah adalah luas oleh PT.IBB
bangunan rumah yang 5. Fasilitas Sarana
dibangun oleh PT.IBB Keamanan
g. Fasilitas Perumahan. Fasilitas sarana keamanan
Fasilitas perumahan adalah bermain adalah kelengkapan sarana
kelengkapan fasilitas keamanan yang disediakan oleh
perumahan yang disediakan PT.IBB
oleh PT. IBB yang terdiri dari:
178
Hasil analisis BF-ALBA dalam Harga rumah adalah harga yang
tabel 18.6 menunjukkan bahwa dari diberlakukan oleh PT. IBB
lima sub variabel fasilitas perumahan Berdasarkan hasil analisis BF-
yang dianalisis, terdapat dua sub ALBA terhadap eksistensi sembilan
variabel yang merupakan kekuatan variabel faktor internal perusahaan
dan tiga yang merupakan kelemahan. PT.IBB nampak terdapat tiga
Sub Variabel fasilitas perumahan variabel yang merupakan kekuatan
yang merupakan kekuatan yaitu : dan enam variabel yang merupakan
sarana ibadah dan sarana keamanan. kelemahan bagi PT.IBB variabel-
Sedangkan sarana pendidikan, olah variabel yang merupakan kekuatan
raga, dan taman bermain merupakan perusahaan yaitu : Aksesibilitas,
kelemahan bagi PT. IBB. Kesesuaian RUTK dan jumlah
Skor rata-rata dari kelima sub rumah.sedangkan variabel-variabel :
variabel fasilitas perumahan tersebut lokasi rumah, fasilitas perumahan,
sebesar 111,76 atau 56,61% dari skor harga rumah, type rumah, kualitas
maksimal. Berdasarkan substansi bangunan dan luas lokasi merupakan
variabel yang digunakan, skor ini faktor kelemahan.dari PT. IBB.
berada pada kategori kelemahan. Hal
ini berarti variabel fasilitas 2. Analisis Kekuatan – kelemahan
perumahan merupakan faktor perusahaan
kelemahan bagi PT.IBB. Untuk mengetahui posisi
1. Kualitas Bangunan. perusahaan PT.IBB dibandingkan
Kualitas bangunan adalah dengan posisi perusahaan-perusahaan
kualitas rumah yang dibangun pesaing dilakukan analisis kekuatan -
oleh PT. IBB. kelemahan perusahaan sebagaimana
2. Harga Rumah. disajikan dalam tabel berikut :
Nilai
Variabel Kekuatan Peringkat Bobot Skor (B.R)
Rating
1. Aksesibilitas 5 0.111 0.92 0.10
2. Kesesuaian RUTK 7 0.062 1.00 0.06
3. Jumlah Rumah 9 0.012 0.97 0.01
Sub Total 0.18
Variabel Kelemahan
179
kelemahan perusahaan. Dalam tabel Pendapatan masyarakat adalah
di atas nampak jumlah skor kekuatan perubahan pendapatan
sebesar 0,18 dan jumlah skor konsumen PT. IBB
kelemahan sebesar 0,46. Skor 4. Harga Pesaing.
kelemahan lebih besar dari skor Harga pesaing adalah perbandingan
kekuatan dengan selisih 0,28 . Angka harga rumah yang ditetapkan
selisih tersebut negatif yang berarti oleh PT. IBB
kekuatan internal PT.IBB lebih kecil 5. Promosi Pesaing.
dari pada kelemahan. Dengan demikian Promosi pesaing adalah
posisi PT.IBB lebih lemah perbandingan kegiatan promosi
dibandingkan dengan pesaingnya yang dilakukan oleh PT. IBB
6. Pelayanan Pesaing
3. Menentukan faktor Eksternal Pelayanan pesaing adalah
sebagai Peluang atau Ancaman. perbandingan pelayanan yang
Pada bisnis perumahan faktor- dilakukan oleh PT. IBB dengan
faktor yang perlu diperhatikan adalah pesaing disekitar lokasi
: potensi pasar perumahan, pola hidup perumahan PT. IBB.
masyarakat, pendapatan masyarakat, 7. Fluktuasi Nilai Tukar
harga pesaing, promosi pesaing, Fluktuasi nilai tukar rupiah
pelayanan pesaing, fluktuasi nilai adalah kecenderungan
tukar rupiah, inflasi, perubahan perubahan nilai tukar rupiah
politik pemerintahan, suku bunga selama lima tahun terakhir
perbankan, pasokan bahan baku. 8. Tingkat Inflasi.
Semua faktor lingkungan eksternal Inflasi adalah kecenderungan
tadi dapat mempengaruhi perusahaan perubahan harga yang berkaitan
dalam memperoleh keuntungan, oleh dengan dengan pembangunan
karena itu perusahaan perlu perumahan
mengidentifikasi faktor mana yang 9. Perubahan politikpemerintahan.
dapat menjadi peluang dan faktor Perubahan politik pemerintahan
mana yang dapat menjadi ancaman. adalah perubahan kebijakan
a. Potensi Pasar Perumahan pemerintah yang berkaitan
Potensi pasar perumahan adalah dengan dengan pembangunan
kebutuhan masyarakat terhadap perumahan disajikan
perumahan 10.PerubahanSukuBungaPerbankan
b. Pola Hidup Masyarakat. Perubahan suku bunga
Pola hidup masyarakat adalah perbankan adalah perubahan
kecenderungan perubahan gaya suku bunga kredit yang
hidup masyarakat berkaitan dengan bisnis
1. Pola Hidup Pemukiman. perumahan
Pola hidup pemukiman adalah Hasil analisis BF-ALBA terhadap
perubahan gaya hidup eksistensi sepuluh variabel faktor
konsumen dalam menempati eksternal perusahaan PT.Indah Bumi
kompleks perumahan Bosowa nampak bahwa terdapat lima
2. Pola Hidup Perumahan. variabel yang merupakan peluang dan
Pola hidup perumahan adalah lima variabel yang merupakan ancaman
kecenderungan perubahan gaya bagi PT.IBB variabel-variabel yang
hidup Konsumen dalam merupakan peluang bagi perusahaan
menempati rumah batu yaitu : potensi pasar, pendapatan
3. Pendapatan Masyarakat. masyarakat, Perubahan politik pemerintahan,
180
pola hidup masyarakat dan pelayanan Untuk mengetahui posisi perusahaan
pesaing. Sedangkan variabel-variabel PT.IBB dibandingkan dengan posisi
yang merupakan faktor ancaman adalah perusahaan-perusahaan pesaing
: suku bunga perbankan, inflasi, nilai dilakukan analisis peluang – ancaman
tukar rupiah, harga pesaing, dan promosi perusahaan sebagaimana disajikan
pesaing. dalam table berikut
Nilai
Variabel Peluang Peringkat Bobot B.R
Rating
1. Potensi Pasar 1 0,190 1,00 0,19
2. Pendapatan Masyarakat 2 0,170 0,93 0,16
3. Perubahan Politik 5 0,110 0,84 0,09
4. Pola Hidup Masyarakat 7 0,070 0,99 0,07
5. Pelayanan Pesaing 10 0,010 0,74 0,01
Sub Total 0,52
Variabel Ancaman
6. Suku Bunga Perbankan 3 0,150 0,49 0,07
7. Inflasi 4 0,130 0,50 0,06
8. Nilai Tukar Rupiah 6 0,090 0,48 0,04
9. Harga Pesaing 8 0,050 0,47 0,02
10.Promosi Pesaing 9 0,030 0,34 0,01
Sub Total 0,14
TOTAL 0,450
181
perusahaan untuk meraih peluang pasar persaingan di masa yang akan datang.
sebesar-besarnya dalam menghadapi
PELUANG
III I
Strategi Turn-Around Strategi Agresif
0,38
KELEMAHAN KEKUATAN
IV - 0,28
Strategi Defensif II
Strategi Diversifikasi
ANCAMAN
Gambar 1 : Posisi Strategis Perusahaan PT.IBB Berdasarkan
Analisis IFAS/EFAS
182
ANCAMAN (Threats) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Promosi pesaing yang lebih 1. Jalin kerja sama dengan 1. Tingkatkan pertumbuhan
tinggi pemasok bahan bangunan. penjualan untuk dapat
2. Harga pesaing lebih rendah 2. Permudah pembayaran DP bersaing
3. Harga Bahan baku yang untuk mengurangi pokok 2. Iklankankan lokasi dengan
terus meningkat kredit. akses ke pusat kota yang
4. Bunga bank meningkat 3. Kerjasama dengan Bosowa cepat
5. Nilai tukar yang tidak stabil Group yang tersebar di 3. Efiiensi dengan memperba-
Indonesia Timur untuk iki SDM utamanya bagian
peningkatan promosi proyek.
Dari hasil analisis tersebut diatas pasar yang besar. Meskipun demikian
nampak bahwa PT. IBB mempunyai perusahaan ini menghadapi kelemahan
peluang pasar yang besar. Meskipun internal. Dalam kondisi seperti ini
demikian persusahaan ini menghadapi perusahaan sebaiknya menggunakan
kelemahan internal sehingga perusahaan strategi pengembangan pasar turn-
ini sebaiknya menggunakan strategi around yaitu meminimalkan masalah
pengembangan pasar turn-around secara masalah internal perusahaan sehingga
intensif . Dengan demikian hipotesis dua dapat merebut pasar. Dari I-E Matriks
yang menyatakan strategi pemasaran nampak bahwa PT.IBB berada pada sel
yang dilakukan oleh PT. IBB belum tepat growth and build. Hal ini berarti strategi
dalam memaksimalkan kemampuan dan yang sebaiknya dilakukan perusahaan
meminimalkan kelemahannya untuk adalah stategi intensif seperti
memanfaatkan peluang dan mengurangi pengembangan pasar, penetrasi pasar
ancaman yang dihadapinya dapat dan pengembangan produk perumahan.
diterima.
SARAN-SARAN
KESIMPULAN Dalam upaya meningkatkan
Hasil analisis statistik deskriftif omset penjulan perumahan PT. IBB,
BF-ALBA menunjukkan skor rata-rata maka disarankan beberapa hal sebagai
dari kelima variable persaingan industri berikut : Meningkatkan persaingan
realestat yaitu, pendatang baru, industri dengan cara : melakukan inovasi
persaingan dalam industri, pemasok dan kreasi terhadap promosi dengan
kebutuhan perumahan, pembeli dan menonjolkan hal-hal yang menjadi
barang substitusi sebesar 9,80 atau kekuatan produk perusahaan, menjalin
32,67% dari skor maksimal. Skor ini kerjasama dengan pihak-pihak terkait
berada pada kategori rendah yang berarti seperti PLN dan PDAM dalam rangka
PT. IBB mempunyai tingkat keunggulan memenuhi kecukupan kebutuhan akan
kompetitif yang rendah sehingga kurang listrik dan air minum untuk lokasi
mampu bersaing dalam industri perumahan. Hal lain yang perlu
realestat. Hal ini ditentukan oleh diperhatikan adalah memperbaiki
rendahnya persaingan dalam industri, kondisi-kondisi perumahan utamanya
rendahnya kecukupan kebutuhan fasilitas jalan dan drainase adalah
perumahan dan rendahnya kesesuaian memenuhi keinginan konsumen.
kondisi perumahan yang dibangun Meminimalkan kelemahan-
PT.IBB dengan keinginan user. kelemahan yang dimiliki perusahan
Hasil analisis strategi pemasaran dengan cara : memperbaiki dan
dengan metode analisis SWOT, nampak memenuhi kebutuhan fasilitas yang ada
bahwa PT. IBB mempunyai peluang dalam lokasi perumahan, melakukan
183
efisiensi disegala lini untuk Indonesia, Prenhalindo,
mendapatkan harga yang bersaing Jakarta.
dan memperbaiki desain-desain produk
perumahan, kemudian yang terpenting , (2002) Manajemen
adalah melakukan pengawasan secara Pemasaran, Edisi Milenium
ketat terhadap pelaksanaan 1, Prenhalind Jakarta.
pembangunan perumahan untuk
mendapatkan mutu yang sesuai dengan Fredy Rangkuti, Freddy (2004), Analisis
standar yang diinginkan. SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis: Reorientasi
DAFTAR PUSTAKA Konsep Perencanaan
Strategis Untuk Menghadapi
Bachtiar Rauf, 2004, Penanganan abad 21, Cetakan Kesebelas,
pemukiman Kumuh Di kota Jakarta, PT Gramedia.
Makassar Ditinjau dari
Aspek Sosioyuridis, Disertasi Al dan Jack Trout (1982), Positioning :
Program Pasca Sarjana The Battle for Your Mind,
Universitas HasanuddinMakassar New York, New Warmer
Books.
Craven, David W (1997) Strategic
Marketing, Fifth Edition, Mc Stanton, Wilfram J. (1998) Dasar-Dasar
Graw-Hill Companies, Inc, Pemasaran,Jakarta,Erlangga.
USA
Thomsonson, Arthur A, Jr. and
Dhrammesta, B.S (1987), Manajemen Strickaland, A.J. III (1993),
Pemasaran Analisa Perilaku StrategicManagement, 7th
Konsumen, Edisi 3, edition. Burr Ridge, Illionis:
Yogyakarta: Liberty Richard D.Irwin Inc.
Keagen, J. Warren, (1989), "Global Urban, Glen L., and Star, Steven H.,
Marketing Management', 4th 1991, Advanced Marketing
edition,Prentice Hall Inc. Strategy: Phenomena,
Analysis, Decisions, Pretice
Kerlinger. F.N. (1990), Asas-Asas Penelitian Hall, Englewood Cliffs.
Behavioral, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta. *) Penulis adalah Staf Pengajar Pada
STIM Lasharan Jaya Makassar
Kotler, Philip (1997), Manajemen
Pemasaran, Edisi Bahasa
184