Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2. Jelaskan dan uraikan satu sediaan padat dari berbagai jenis pada era UHC dengan catatan
harus memiliki data uji disolusi (berdasarkan monografi FI V) serta termasuk dalam daftar
catalog obat secara elektronik kemenkes !
Jawab :
Ketokonazol merupakan zat antijamur sintetik golongan azol yang merupakan turunan
imidazol. Ketokonazol praktis tidak larut dalam air dan ketersediaan hayati melalui rute
oral sangat beragam tergantung dari kondisi pH saluran pencernaan. Dispersi padat di
evaluasi dengan uji kelarutan, uji disolusi, kristalinitas, dan morfologinya.
Uji disolusi juga dilakukan pada tablet yang mengandung dispersi padat. Uji disolusi
juga dilakukan pada sediaan tablet yang mengandung dispersi padat formula optimum dan
campuran fisiknya yang dibuat dengan metode kempa langsung. Sediaan tablet yang
mengandung dispersi padat juga menunjukkan peningkatan persen terdisolusi. Proses
tabletasi mempengaruhi disolusi dispersi padat sehingga terjadi penurunan jumlah yang
terdisolusinya. Pembentukan dispersi padat ketokonazol dengan Eudragit® E 100 dan
gliserol dapat meningkatkan kelarutan dan disolusi ketokonazol. Pembuatan dispersi padat
yang dilakukan tidak efektif untuk meningkatkan disolusi ketokonazol dari sediaan tablet.
3. Jelaskan tahap !
Jawab :
a. Preformulasi (sifat fisika dan kimia dari zat aktif dan zat tambahan)
Zat aktif
Dexamethasone (FI Edisi V halaman 268-270)
B. Povidon
Ø Menurut Excipient: 611
Meskipun povidon digunakan dalam berbagai sediaan farmasi, povidon utamanya
digunakan dalam bentuk sediaan padat, pada permukaan tablet, larutan povidon digunakan
sebagai pengikat pada proses granulasi basah.
Ø Menurut Lachman: 778
Penggunaan povidon dalam farmasi (biasanya K-30) adalah sebagai bahan pengikat atau
penyalut tablet.
Ø Menurut Library@UNAIR
Untuk memperbaiki kompersibilitas dexamethason digunakan bahan pengikat PVP K-30
(povidon) yang mempunyai kemampuan yang besar dalam mengikat serbuk deksametason,
yang tidak kohesif dalam metode digunakan adalah granulasi basah yang akan meningkatkan
bobot jenis secara keseluruhan sehingga menghasilkan campuran dengan sifat alir yang baik
dan homogen.
C. Talk
Ø Menurut Excipient: 551
Talk secara umum digunakan pada sediaan padat oral sebagai pelicin, pelincir dan pengisi.
Ø Menurut R.voight: 205
Talk mempunyai tiga keunggulan antara lain dapat berfungsi sebagai bahan pengatur aliran,
bahan pelicin dan bahan pemisah hasil cetakan. Talk terdiri dari kristal berbentuk papan datar,
yang sangat mudah meluncur pada saat terjadinya gesekan, dimana masih terjadi lagi distribusi
berbentuk datar lainnya.
Ø Menurut Lachman: 703
Sebagian besar bahan-bahan sebagai bahan pelincir juga berfungsi anti lekat, kecuali bahan
pelincir yang larut dalam air. Talk, magnesium stearat dan kanji beserta derivat. Derivat kanji
mempunyai sifat-sifat anti lengket.
D. Laktosa
Ø Menurut Excipient: 387
Laktosa secara umum digunakan dalam sediaan farmasi sebagai sebuah pengisi kapsul oral
dan sediaan tablet.
Ø Menurut R.Voight: 202
Bahan pengisi pada tablet yang umum digunakan adalah jenis amilum dan laktosa.
Ø Menurut Lachman: 690
Laktosa juga merupakan bahan pengsisi yang paling banyak dipakai karena tidak bereaksi
dengan hampir semua bahan obat, baik digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat.
e. Magnesium stearat
Ø Menurut Rowe,dkk: 404
Magnesium stearat dapat digunakan sebagai pelincir tablet dengan karakteristik sangat
halus, berwarna putih cerah, butir-butir kasar serbuk tidak tidak.
Ø Menurut Agoes: 209
Magnesium stearat merupakan lubrikan yang paling efektif dan digunakan secara luas.
Ø Menurut Swarbich: 3655
Magnesium stearat memperpanjang penghancuran dan waktu disolusi.
b. Formulasi
Deksametason dibuat dalam bentuk tablet supaya lebih mudah dibawa kemana-
mana karena merupakan sediaan oral yang lebih ringan dan harganya ekonomis. Selain
itu Deksametason memberikan efek secara cepat dan tidak menimbulkan iritasi
lambung ketika penyerapannya.
c. Karakteristik
Deksametason merupakan salah satu obat yang memiliki onset cepat namun
durasi singkat tindakan. Deksametason juga adalah glukokortikoid sintetik dengan
aktivitas imuno supresan dan anti inflamasi serta anti histamin (alergi).
d. Prosedur Pembuatan
f. Profil Disolusi
Disolusi merupakan proses dimana suatu bahan kimia atau bahan obat menjadi
terlarut dalam suatu pelarut dalam suatu sistem biologis. Pelarutan atau disolusi obat
dalam media air merupakan suatu bagian penting sebelum kondisi absorbsi sistemik
(Shargel, dkk., 1999)
Proses disolusi partikel padat mencakup dua proses. Pertama, molekul yang
terdapat pada antarmuka padat-cair akan terlarut dan terlepas dari permukaan padat.
Kedua, molekul yang terlarut akan berdifusi dari antarmuka ke dalam bulk larutan.
Tahap pertama secara umum jauh lebih cepat daripada tahap kedua. Oleh karena itu
pada steady state dari proses disolusi, konsentrasi dari zat terlarut pada antarmuka
adalah sama atau mendekati kelarutannya.
Disolusi merupakan proses kinetik, sehingga cerminan prosesnya dapat diamati
dari jumlah zat aktif yang terlarut ke medium sebagai fungsi waktu (Fudholi, 2013).
Penggambaran proses yang terjadi selama disolusi dapat dilihat pada persamaan Noyes
Whitney berikut ini:
Atau
W adalah berat zat aktif yang terlarut dalam medium selama waktu t, sehingga
dW/dt adalah kecepatan disolusi zat aktif. D adalah koefisien difusi zat yang terlarut
dalam medium yang digunakan, S adalah luas kontak muka zat aktif-medium, h adalah
tebal lapisan tipis (film-difusi), sedangkan Cs adalah konsentrasi dalam keadaan
saturasi, yang besarnya sama dengan kelarutan zat aktif tersebut dalam medium. Harga
C menunjukkan konsentrasi zat aktif terlarut pada saat t. Apabila berat zat terlarut
dinyatakan dalam konsentrasi sebagai dC/dt, maka persamaan akan berubah dengan
menyertakan faktor volume medium (V).