Sunteți pe pagina 1din 7

Unsur-Unsur dalam Sistem

1. Adanya sekumpulan objek (objectives) (unsur-unsur, atau bagian-bagian


atau elemen-elemen)
2. Adanya interaksi atau hubungan (interrealatedness) antara unsur-unsur
(bagian-bagian, elemen-elemen).
3. Adanya sesuatu yang mengikat unsur-unsur (working independently and
jointly) (bagian-bagian, elemen-elemen saling tergantung dan bekerja
sama) tersebut menjadi suatu kesatuan (unity).
4. Berada dalam suatu lingkungan (environment) yang kompleks (complex).
5. Jika sudah ada komponen pembentuknya, maka juga akan butuh tempat
sebagai wadahnya. Hal ini tergantung pada sistem apa yang ingin
dibangun. Contohnya sistem operasi, maka tentu ‘ekosistem’ nya adalah
teknologi itu sendiri.
6. Terdapat tujuan bersama (output), sebagai hasil akhir.
Buat apa membuat sebuah sistem jika tak memiliki tujuan tertentu. Karena
hakikat sistem adalah membuat sebuah proses menjadi lebih efektif dan
jadi lebih mudah. Misal seperti sistem ekonomi yang bertujuan untuk
mengatur agar roda ekonomi terus berputar dan terus berkembang.
7. Integrasi
Kurang lebih hampir sama dengan yang sebelumnya yaitu berkaitan
dengan hubungan antar unsurnya. Semua harus berjalan sesuai tugasnya
agar apa yang direncakan bisa berjalan lancar.

Semua unsur yang tergabung dalam sistem juga harus bekerjasama sebagai mana
mestinya. Karena masing-masing dari mereka punya tugas yang berbeda dan
saling melengkapi satu sama lain. Jika tidak ada ‘koneksi’ yang baik maka proses
kerja pun tak akan berjalan sempurna.

Unsur - Unsur Pelayanan Sosial

- Landasan / dasar hukum

- Sasaran / Pemerlu sistem Uks

- Kondisi masalah pemerlu

- Azas dan Tujuan

- Fungsi

- Pendekatan
- Program / kegiatan

- Metode dan Teknik

- MekanismePelayanan / Program

- Organisasi pelaksana / program

- Tenaga profesional dan penunjang

- Dana / Anggaran / sumber pembayaran

- Sarana dan prasaran


1. Landasan/Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan kesejahteraan sosial berfunsi sebagai
landasan hukum dan pedoman dasar gerak operasional segenap upaya
pelayanan/program kesejahteraan sosial.
Contoh :
 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 :
“Fakir Miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”.
 UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial
“Lembaga kesejahteraan sosial adalah organisasi sosial yang
menyelenggarakan kegiatan sosial”.
 Dokumen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
 Surat Akte Notaris
 Surat izin Operasional dari instansi yang berwenang
1. Sasaran/pemerlu Sistem pelayanan Sosial
 Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
 Perorangan, Contoh : Anak Jalanan, Anak Terlantar, anak
dngan kedisabilitasan, Lanjut Usia terlantar, Eks Wanita
Tuna Susila, Pengemis,
 Keluarga, Contoh : keluarga miskin, keluarga bermasalah
sosial psikologis,
 Kelompok
 Masyarakat, Contoh : Korban bencana Alam, Komunitas
Adat Terpencil.
 Potensi dan sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Contoh :
- Karang Taruna
- PKK
- Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
(WKSBM).
- TKSK
- PSM
- Pekerja Sosial Profesional dsb.
2. Kondisi Masalah pemerlu
Permasalahan yang dihadapi oleh pemerlu pelayanan sosial
3. Azas dan Tujuan
a. Azas :
- Keimanan
- Manfaat
- Adil dan Merata
- Kesetiakawanan
- Kemandirian
- Kemanusiaan, dsb.
b. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan para
penyandang masalah kesejahteraan sosial kearah kehidupan normatif
Secara fisik, mental, maupun sosial. Contoh :
- Terjaminnya kelangsungan hidup,
- Tumbuh kembang dan perlindungan anak, khususnya
anak terlantar, sehingga anak dapat tumbuh kembang
secara wajar,
- Terciptanya pemulihan kembali harga diri, kepercayaan
diri serta mampu melaksanakan ungsi sosialnya secara
wajar.
4. Fungsi
 Pencegahan, mengandung makna menghambat atau membatasi
tumbuh dan berkembangnya masalah kesejahteraan sosial.
 Rehabilitasi, diartikan sebagai suatu proses refungsionalisasi
untuk memungkinkan penyandang masalah mampu melaksanakan
fungsi sosialnya.
 Perlindungan, yang diartikan sebagai wujud jaminan dan
pemeliharaan dari setiap warga dari tindak kekerasan dan atau
perlakuan salah sesuai harkat martabat manusia.
 Pengembangan, yang diartikan sebagai peningkatan taraf
kesejahteraan para penyandang masalah berikut lingkungannya,
untuk berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
 Dsb...
5. Pendekatan
 Pekerja Sosial
 Medis
 Psikologis
 Ekonomu
 Budaya
 Agama
 Kemanusiaan
 Dsb...
6. Program
 Pelayanan Sosial Anak Terlantar
 Pelayanan sosial Lanjut usia
 Bantuan Sosial Bencana Alam
 Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat terpencil, dsb...
 Kegiatannya : fisik, mental.
7. Metode dan Teknik
Metode dan teknik yang digunakan berlandaskan metode pokok, yaitu
metode pekerjaan Sosial.
Contoh :
 Metode yang digunakan dalam pemberian pelayanan sosial
terhadap lanjut usia :
1. Pekerjaan Sosial dengan Individu (social Case Work)
2. Pekerjaan Sosial dengan kelompok (Social Group Work)
 Metode yang digunakan dalam permberdayaan komunitas adat
terpencil :
1. Pengembangan dan pengorganisasian Masyarakat (community
Organization and community Development).
8. Mekanisme Pelayanan/Program
A. Tahap Pendekatan Awal, mencakup :
1. Sosialisasi Program
2. Penjaringan/penjangkauan calon klien
3. Seleksi calon klien
4. Penerimaan dan registrasi
5. Kotrak

B. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (Asesmen), mencakup :


1. Analisis kondisi klien, keluarga, dan lingkungan.
2. Karakteristik masalah, sebab, dan bimplikasi masalah.
3. Kapasitas mengatasi masalah dan sumber daya.
4. Konferensi kasus.
C. Perencanaan Pelayanan/Program
D. Pelaksanaan Pelayanan/Program
E. Evaluasi
F. Terminasi
9. Organisasi pelaksana/Tim kerja Pelaksana
 Kedudukan pengelola : Pemerintah pusat, daerah, milik
swasta/masyarakat nasional maupun daerah.
 Fungsi.
 Struktur organisasi.
10. Tenaga Profesional dan Penunjang
Tenaga Kesejahteraan Sosial sebagai satu kelompok dominan dalam
mewujudkan tujuan pelayanan/program kesejahteraan sosial yang
mengubah sasaran pelayanan menjadi hasil pelayanan/program.
 Tenaga Profesional, adalah profesi pekerjaan sosial sebagai tenaga
utama dalam kegiatan Usaha Kesejahteraan sosial, disamping
tenaga profesi lainnya.
 Tenaga penunjang, adalah tenaga administrasi yang menunjang
seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan/program kesejahteraan
sosial.
 Para profesional, pendidik, instruktur.
11. Dana/Anggaran/Sumber Pembiayaan
 Dana Pemerintah : APBN, APBD
 Dana Masyarakat : Donatur perorangan dan atau Organisasi Sosial
 Dana Swasta/Dunia Usaha : CSR
 Dana Kerjasama/Bantuan Luar Negeri : PBB, Bank Dunia,
Jeika(Jepang).
12. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana ini berkaitan dengan perlengkapan
pelayanan/program kesejahteraan sosial, seperti :
- Ruang atau bangunan (ruang tidur, tempat belajar,
tempat bermain)
- Peralatan : kantor, alat bantu pelayanan, transportasi,
komunikasi dan informasi, dsb.
A. Pelayanan teknis, mencakup peralatan asesmen, bimbingan sosil,
keterampilan fisik, dan mental.
B. Sarana perkantoran, mencakup ruang kantor, ruang rapat, ruang tamu,
kamar mandi, toilet, peralatan kantor, seperti : alat komunikasi alat
transportasi dan tempat penyimpanan dokumen.
Sumber

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-sistem.html

https://www.ngelmu.id/pengertian-sistem/

https://www.mastekno.com/id/pengertian-sistem/

Tim Dosen. (2011). Modul Kuliah Sistem Pelayanan Sosial. Bandung : STKS
Bandung

https://id-answers-yahoo-
com.cdn.ampproject.org/v/s/id.answers.yahoo.com/amp/qna/20120910193140AA
KBTkz?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#aoh=
15675042201134&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%
20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fid.answers.yahoo.com%2Fquestion
%2Findex%3Fqid%3D20120910193140AAKBTkz

S-ar putea să vă placă și