Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Skenario Klinik
Seorang lansia datang ke RSGM ingin membuatkan gigi tiruan lengkap untuk
menggantikan giginya yang hilang semua 1 bulan lalu.
a. Sebutkan alat dan bahan serta verbalkan tahapan pencetakan anatomis rahang
atas dan bawah
b. Sebutkan alat dan verbalkan cara pembuatan sendok cetak perseorangan
c. Sebutkan alat dan bahan serta verbalkan tahapan border molding
d. Sebutkan alat dan bahan serta verbalkan tahapan pencetakan fungsional
1
NB : jika sendok cetak RA dan RB kurang panjang, lakukan pemanjangan
dengan wax
Isi rubber bowl dengan air secukupnya kemudian beri alginate dengan
6.
perbandingan 2:1
Aduk alginate dengan gerakan strapping hingga homogen dengan takaran
7. dan setting time sesuai petunjuk pabrik. Kemudian letakkan pada sendok
cetak
8. Insersikan sendok cetak ke dalam mulut pasien
Setelah setting dalam suhu mulut, ambil sendok cetak dan keluarkan
9.
dalam mulut
10. Setelah itu, cor cetakan agar tidak terjadi perubahan dimensi
2
c. Sendok cetak perorangan + wax
d. Green stick / impression compund
e. Bunsen
2. Salam sapa senyum
Gunakan masker
Atur posisi (dental unit, pasien, operator dan dental light) :
Ketinggian dental unit disesuaikan dengan operator
Posisikan pasien duduk tegak dan maksila sejajar lantai, mulut
setinggi bahu untuk rahang atas dan setinggi siku untuk rahang
bawah
3.
Posisi operator di kanan belakang pasien untuk rahang atas dan
dikanan depan pasien untuk rahang bawah
Posisikan dental light diatas kepala operator dan ke area kerja
sehingga cahaya yang dipancarkan searah pandangan langsung
operator
Gunakan hanscoon
Mencobakan sendok cetak perseorangan satu per satu dan pastikan
4. terlebih dahulu tepi sendok cetak harus lebih pendek (underextended) 1-2
mm dari batas tepi mukosa yang akan dicetak
Modeling compound (green stick) dipanaskan di atas api spirtus dan
5. diletakkan di tepi sendok cetak secara bertahap, didinginkan sedikit demi
sedikit dengan mencelupkan ke dalam air sebelum dimasukkan ke mulut
Border molding pada RA :
Regio anterior : bibir atas kanan ditarik kearah depan, ke bawah dan ke
belakang, ulangi pada posisi berlawanan
Frenulum labialis : bibir atas ditarik ke depan dan ke bawah
Regio posterior : tarik pipi kanan ke samping, ke bawah, ke depan dan ke
6.
belakang, ulangi pada posisi berlawanan
Daerah tubercle sulcus : pasien diinstruksikan membuka-menutup mulut
dan menggerakkan kekanan-kiri
Daerah palatum sebelah posterior : pasien diinstruksikan untuk
mengucapkan kata “A-H”
7. Border molding pada RB :
Regio anterior : bibir bawah kanan ditarik ke depan, ke atas dan ke
samping
Frenulum labial : bibir bawah ditarik ke atas
Regio posterior : tarik pipi ke arah atas, ke depan, dan ke belakang ulangi
pada posisi berlawanan
Daerah retromolar pad dan daerah linea oblique external : pasien
diinstruksikan membuka dan menutup mulut
Bagian lingual : pasien diinstruksikan untuk mengangkat lidahnya ke atas
kemudian menjulurkan ke depan dambil menggerakkan ke kanan dan ke
kiri
Daerah retromylohyoid : pasien diinstruksikan membuka mulut lebar,
3
ujung lidah menyentuh bibir atas sambil menggerakkan ke kanan dan kiri
membentuk “S” form
Evaluasi hasil bolder molding (antara wax dan greenstick tidak ada step,
terlihat adanya guratan otot, permukaan greenstick berwarna dove
8.
(buram) yang berarti terjadi kontak yang rapat antara greenstick dan
mukosa)
4
- Mengucap “A-H” untuk vibrating line
- Mengucap “O-H” untuk mencetak frenulum bukalis
- Mengucap “U” untuk mencetak frenulum labialis
d. Setelah setting, sendok cetak dikeluarkan, pasien diintruksikan
mengucap “A-H” dan pada area vibrating line diberi garis dengan
pensil indelible dan sendok cetak dimasukkan kembali agar garis
terlihat dicetakan
RB :
a. Bahan cetak diletakkan disendok cetak
b. Pasien diintruksikan mengangkat lidah dan hindari bernafas lewat
8. mulut
c. Pasien diintruksikan untuk :
- Mengucap “O-H” untuk mencetak frenulum bukalis
- Mengucap “U” untuk mencetak frenulum labialis
Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut pasien.
Cara melepas :
- Satu arah dan satu gerakan
9.
- Bila cetakan RA sukar dilepas, pasien diinstruksikan, menutup rapat
mulut, menghembuskan udara ke dalam rongga mulut, seluruh
peripheral border dari sendok cetak disemprot air
5
6
7
8
PENETAPAN GIGIT
Pak ditto usia 56 tahun datang ke praktik dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan
karena gigi pak ditto rahang atas dan rahang bawah telah hilang. Drg.Arfi
merencanakan untuk pembuatan gigi tiruan lengkap. Drg arfi telah selesai
membuat galengan gigit.
Jawab :
A) Penetapan gigit
Persiapan
Senyum, salam, sapa, pasien dipersilakan duduk dan posisikan arah
lampu
Lakukan pasang coba galengan gigit untuk mengcek retensi dan
stabilisasi dari galengan gigit. (Dengan menekan salah satu bagian
galengan gigit untuk mengetahui apakah galengan tersebut stabil)
apabila galengan retentive maka saat di pasang coba tidak jatuh
atau lepas.
Cek kesejajaran bidang oklusal, dimana galengan gigit sejajar
dengan garis interpupil jika dilihat dari depan, dan sejajar bidang
champer jika dilihat dari samping dengan bantuan alat bite plate.
Perhatikan panjang galengan gigit yang disesuaikan dengan bibir
pasien, normal (1-2 mm dibawah bibir), panjang (tidak kelihatan),
Pendek (5-6 mm dibawah bibir)
Cek kontak galengan gigit rahang atas dan rahang bawah harus
seimbang dan merata, pastikan tidak ada kontak semu.
9
Pasien diinstruksikan untuk mengucapkan huruf “s” dan periksa
jarak antara bidang oklusal RA dan RB dan keharmonisan wajah
Menetapkan relasi Horizontal
Pasien diinstruksikan duduk dan kepala pada posisi dorsal fleksi
(RB sejajar lantai)
instruksikan pasien untuk melakukan gerakan menalan berulang
kali
menggerakan mandibula maju mundur, operator membantu
mendorong mandibula sampai posisi posterior
pasien diinstruksikan untuk melakukan buka tutup mulut berulang
kali sampai lelah, kemudian menutup mulut dengan galengan gigit
dalam keadaan kontak. Operator membantu meletakkan posisi
mandibula pada posisi distal
daerah palatum galengan gigit diberi nucleus dari walkhoff
kemudian penderita diinstruksikan untuk menyentuh nucleus tsb
dengan ujung lidah, operator membantu mendorong mandibula ke
posterior
10
PENYUSUNAN GIGI
11
RAHANG ATAS (I-C < 103 ± 5)
a. I sentral
- Sumbu gigi sedikit condong ke distal terhadap garis median
sebesar 5◦
- Insisal menyentuh bidang oklusal
b. I lateral
- Sumbu gigi condong ke distal terhadap garis median sebesar 10◦
- Insisal diatas bidang oklusal sekitar 0,5-1 mm diatas bidang
oklusal (tidak menyentuh bidang oklusal)
c. Caninus
- Dari lateral : sumbu gigi sedikit condong ke distal 15◦ terhadap
garis midline
- Bukal-palatinal : hampir tegak lurus
Maskulin : servikal lebih ke distal daripada insisal
Feminim : insisal lebih tampak dari servikal ke labial
- Insisal menyentuh bidang oklusal
d. P1
- Sumbu gigi tegak lurus
- Cusp bukal mneyentuh bidang oklusal, cusp palatal tidak
e. P2
- Sumbu gigi tegak lurus
- Cusp bukal dan palatal menyentuh bidang oklusal
f. M1
- Sumbu gigi sedikit lebih condong ke mesial
- Cusp mesiopalatal menyentuh bidang oklusal
g. M2
- Sumbu gigi sedikit condong ke mesial
- Cusp tidak ada yang menyentuh bidang oklusal
4. Pada gigi posterior RA, gigi sesuai cress line membentuk develompent
groove / garis oklusal.
12
Seorang perempuan berusia 73 tahun datang ke praktik swasta dokter gigi untuk
mencoba memasang gigi tiruannya lengkap. Dokter gigi telah selesai melakukan
penyusunan gigi dan dilakukan pasang percobaan gigi tiruan lengkap pada pasien.
Setelah penilaian terhadap pasang coba model malam gigi tiruan lepasan dianggap
ideal, dokter gigi melakukan kontur gingiva dan palatum kemudian mengirimkan
model tersebut ke laboratorium gigi untuk segera dilakukan packing acrylic.
Tugas :
1. a. Remounting I
13
memperkecil cusp palatal RA dan cusp bukal RB,
memperkecil hubungan cusp to fissure. Tinggi cusp tidak
dikurangi.
c. Remount jig
Gigi tiruan lengkap RB beserta model kerjanya dilepas dari
artikulator, kemudian digantikan oleh adonan gips lunak kemudian
artikulator ditutup sehingga permukaan horizontal anasir gigi tiruan
RA masuk kedalam gips sedalam + 2 mm.
d. Pemulasan I
e. Interoclusal record
Menggunakan masker kemudian mengatur posisi dental
chair dan mengarahkan lampu pada rongga mulut pasien,
mengenakan handscoon, kemudian memasangkan gigi tiruan
lengkap kedalam rongga mulut pasien.
Meletakkan bahan malam merah/utility wax/ gips/putty pada
permukaan oklusal gigi tiruan, kemudian menginstruksikan
pasien untuk menutup mulut sampai didapatkan posisi
mandibula paling posterior dengan tinggi gigit + 2 mm
sebelum GTL RA dan RB beroklusi.
f. Remounting II
Remount jig dibuang
GTL RA dan RB dikembalikan pada artikulaor dengan
bantuan basis GTL RA yang sudah ada.
Gigi tiruan RB dilekatkan pada artikulator dengan bantuan
gips lunak yang diletakkan dibawah basis gigi tiruan RB.
Pin vertikal dinaikkan 2 mm dari tabble, kemudian dilepas
dari artikulator.
g. Pengasahan selektif II
Articulating paper diletakkan diantara permukaan oklusal
GTL RA dan RB
Artiklator digerakkan ke arah sisi kejasehingga didapatkan
spot pada permukaan oklusal
14
Spot yang tampak tebal merupakan bagian yang diasah
dengan pedoman hukum Bucal Upper Lingual Lower
(BULL)
h. Pemulasan II
REMOUNT-JIG
15
Bu Ida usia 50 tahun datang ke praktik dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan. drg
Elsa merencanakan untuk pembuatan gigi tiruan lengkap. Drg Elsa telah selesai
melakukan tahapan laboratorium remounting I.
Jawaban
1. Yang harus dilakukan oleh dokter gigi tersebut adalah
remount-jig
2. Prosedur Laboratoris :
- Menyiapkan alat dan bahan berupa
1. Artikulator
2. Bowl
3. Spatula
4. Gips Putih
5. Vaseline
6. Tali Rafia
Tahapan
No
1. Lepaskan model kasar gigi tiruan rahang bawah dari dasar artikulator.
Model kasar akrilik RA tetap melekat pada artikulator.
2. Ulasi seluruh permukaan gigi tiruan rahang atas dan permukaan dasar
artikulator dengan bahan separasi (vaseline).
3. Letakkan adonan gips tipe I (warna putih) pada dasar artikulator (tempat
melekatnya gigi tiruan rahang bawah) tersebut setinggi permukaan bidang
oklusal gigi tiruan rahang atas.
5. Adonan gips tipe I harus menutupi seluruh bidang palatal dan pada bidang
oklusal/insisal anasir gigi tiruan tertutup ± 2 mm untuk mendapatkan
cetakan permukaan oklusal gigi tiruan rahang atas.
6. Fiksasi dengan tali rafia dan tunggulah hingga gips mengeras (setting) ± 30
menit. Kemudian articulator dibuka
INTERMAXILLARY RECORD
16
Pasien Abi sedang datang ke klinik prostodonsia untuk melakukan
pengecekan oklusi gigi tiruan yang dibuat dokter giginya. Dokter gigi mengatakan
memerlukan tahapan intermaxillary record untuk melihat permasalahan oklusi
pada gigi tiruan pasien sebelum remounting II.
1. Model akrilik
2. Pisau model
3. Pisau gips
4. Hand instrument
5. Glass plate
6. Spatula
7. Bunsen dan spiritus
8. Elastomer (putty)
9. Wax
2. Tahapan kerja:
ELASTOMER:
17
4. Ketika pasien menutup mulut operator mengfiksasi gigi
tiruan dengan ibu jari dan telunjuk kiri untuk rahang atas
dan ibu jari dan telunjuk kanan untuk rahang bawah
dengan gerakan ringan mendorong mandibula ke
posterior untuk mencapai relasi sentrik. Garis median
pasien harus segaris, jika terdapat deviasi diulangi.
5. Setelah setting, keluarkan gigi tiruan pasien yang telah
terdapat intermaxillary record secara bersamaan rahang
atas dan bawah.
WAX / MALAM:
Perempuan usia 55 tahun datang ke RSGM ingin dibuatkan gigi tiruan yang dapat
dilepas-pasang karena beberapa giginya yang telah dicabut. Berdasarkan
pemeriksaan intra oral didapatkan partial edentulous ridge pada gigi
15,16,17,25,26,27,35,36,37,45,46,47..
18
1. Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (poin no.1)
2. Menentukan macam dukungan setiap sadel (poin no.2-3)
3. Menentukan macam penahan (poin no.4-6)
4. Menentukan macam konektor (mayor&minor, logam NO)
19
20
*Jangan lupa warna spidol*
21
SURVEYOR
Pasien datang ke klinik dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian yang baru.
Pasien mengatakan kesulitan dalam memasang gigi tiruan tersebut. Tahapan apa
yang salah pada proses pembuatan gigi tiruan sebelumnya?
2. Tahap
1. Menempatkan model studi pada MB sejajar lantai
2. Memasang analyzing rod
3. Menganalisa kesejajaran gigi serta jaringan dengan menggunakan
Analyzing rod
a. Putarkan analyzing rod mengelilingi gigi penyangga
b. Jika tidak sejajar maka MB harus di titling (dimiringkan sampai
didapatkan kesejajaran)
4. Memeriksa daerah undercut menggunakan undercut gauge
Jika diperoleh undercut yang cukup untuk meletakkan cengkram pada
gigi penyangga, maka posisi ini dikunci untuk mengambil surveying
selanjutnya.
Jika tidak didapatkan jumlah undercut yang cukup pada gigi
penyangga maka dilakukan titling ke arah anterior, posterior, atau
lateral.
Undercut ini ditandai dengan adanya permukaan gigi yang terkikis.
5. Membuat garis survey pada permukaan gigi penyangga menggunakan
carbon marker dengan cara menyentuhkannya di seluruh permukaan
gigi penyangga
Garis survey membagi gigi menjadi 2 bagian:
a. Diatas garis survey : daerah non undercut
b. Dibawah garis survey: daerah undercut
Daerah undercut terbagi menjadi 2:
22
a. Undercut yang diharapkan (pada daerah bukal/labial) :
digunakan sebagai tempat untuk meletakkan lengan cengkram
b. Undercut yang tidak diharapkan (pada daerah lingual/palatal):
harus diblok (dengan gips/wax)
6. Meratakan wax dengan wax trimmer
7. Sebelum model dilepas dari MB, terlebih dahulu dibuat tanda agar
posisi survey terakhir dapat dicari ulang dengan cara Tripoding :
Yaitu membuat tanda 3 titik pada model (1 di anterior, 2 di posterior)
dengan ketinggian yang sama
RELINING
23
oleh karena tepi sayap gigi tiruan under extended karena terjadi resorpsi tulang
alveolar. Pasien ingin mengencangkan lagi gigi tiruannya agar dapat berfungsi
seperti dulu.
Instruksi Kandidat:
1. Verbalkan apa yang harus dilakukan pada pasien tersebut!
2. Verbalkan bagaimana prosedur persiapan pasien dan prosedur klinisnya
sebelum dikirim ke laboratorium!
Jawaban
3. Yang harus dilakukan pada pasien tersebut adalah RELINING
4. 1. Persiapan Pasien
a. Senyum, Salam, Sapa
b. Menggunakan masker
c. Menggunakan handscoon
d. Mengatur posisi duduk pasien dan posisi operator
e. Mengatur posisi lampu
f. Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1-2 hari
g. Pemberian tissue conditioner bila perlu
h. Bila terdapat hyperplastic tissue yang besar harus dioperasi
2.Prosedur Klinik
Persiapan gigi tiruan:
a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief
dengan mengerok akrilik sebanyak 1 – 2 mm.
b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan.
c. Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm
d. Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok
cetak.
e. Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan menggunakan cold
curing acrylic, sedangkan untuk metode indirect pencetakkan
dilakukan menggunakan bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.
3.Prosedur Laboratoris (Indirect)
a. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak
dipendekkan dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan
cetak.
b. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan
permukaan basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly
petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak
dan gunakan partial denture sebagai sendok cetak, campurkan zinc
oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan petunjuk pabrik.
c. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis partial
denture yang telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut
pasien, kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–
masing rest sampai bahan cetak mengeras dan usahakan pasien
tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang,
kemudian partial denture dikeluarkan dari mulut, protesa
24
dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam Selanjutnya relining
dengan menggunakan duplicator prosedurnya sebagai berikut:
- Buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi
pada model gigi tiruan sebagian lepasan. Tempatkan
tanda ini pada bagian bawah tengah duplikator,
- Gigi tiruan sebagian lepasan tidak boleh dilepaskan dari
coran sampai prosedur berikutnya, sementara coran masih
berada pada indeks oklusal, letakan pada bagian atas
duplicator dengan hydrocal (gypsum). Pastikan bagian
atas dan bawah duplikator dan skrupnya benar–benar
berkontak dan kencang.
- Setelah hydrocal mengeras, pisahkan kedua bagian
duplikator, cek kembali oklusal indeks sebelum
memisahkan gigi tiruan sebagian lepasan dari coran,
dengan hati–hati lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan
dari reline cast dan letakan lapisan tinfoil pada reline cast
dan oklusal indeks kemudian buang sisa–sisa bahan cetak
dari sisi basis gigi tiruan sebagian lepasan yang
menghadap mukosa. Permukaan resin yang bersih harus
terlihat.
- Asah tepi–tepi basis gigi tiruan sebagian lepasan dan
siapkan untuk menerima mesin baru, tempatkan gigi
tiruan sebagian lepasan pada indeks dan lekatkan dengan
wax, aduk self curing akrilik resin sesuai aturan pabrik,
letakan adonan akrilik resin pada basis gigi tiruan dan
pada model dan gabungkan kedua bagian duplicator,
kencangkan skrup dan pastikan kedua bagian duplicator
benar – benar berkontak rapat, proses reline selama 30
menit pada pressure container.
- Setelah processing, lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan
yang sudah di reline dari model, kemudian buang tepi–
tepi dan permukaan luar gigi tiruan sebagian lepasan,
poles tepi–tepi dan permukaan gigi tiruan sebagian
lepasan, periksa bagian yang di reline apakah ada porus,
tonjolan atau kerusakan lainnya lalu dicoba dalam mulut
pasien
25
PEMELIHARAAN GIGI TIRUAN
Seorang laki-laki berumur 62 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan
pada langit-langit rongga mulutnya terasa gatal dan mudah berdarah. Keluhan ini
dirasakan kurang lebih 3 minggu yang lalu. Pasien telah meenggunakan gigi
tiruan lengkap selama 1 tahun dan mempunyai kebiasaan merokok yang juga
terlihat dari permukaan gigi tiruan lengkapnya yang kotor. Pasien juga
26
menyatakan mempunyai riwayat diabetes melitus. Dari pemeriksaan intraoral
didapatkan adanya warna kemerahan yang menyeluruh pada langit-langit rahang
atas yang tertutup dengan gigi tiruan.
Tugas:
1. Diagnosa
Denture Stomatitis / Chronic Atropic Candidiasis
2. Etiologi utama
Candida Albicans
Faktor Predisposisi
Kelainan sistemik : DM
Kebiasaan merokok
3. Resep
drg. Asri K
SIP.xxx xxx
Jln. Danau toba vii no 222a Jember
Telp. 082330445701
Umur : 62 tahun
No reg :
Alamat :
27
R = recipe (harap diambil)
Fl = flesh ( botol)
4. Nystatin suspensi 100000 iu 4-5x sehari selama 7 hari (pemberian sesudah majan
diletakkan dibasis gigi tiruan yang menutupi lesi sebanyak 0,5 ml, kulum selama 1 menit,
telan, anjuran untuk tidak makan/minum/dibilas selama 30 menit
5. Pemeliharaan GT
a. Bersihkan gigitiruan 2 kali sehari (baik pada bagian basis dan sayap gigi tiruan dibersihkan dan
dihaluskan) dengan sikat gigi dan pencuci gigitiruan yang tidak abrasif.
Bersihkan lidah menggunakan toungecleaner
b. Gigitiruan mudah patah sehingga harus dijaga dengan hati-hati.
Apabila GT patah/rusak dilakukan relining rebasing atau membuat GT baru
c. Jangan memakai gigitiruan pada waktu tidur malam karena jaringan mukosa memerlukan
istirahat.
d. Merendam GT dalam larutan antiseptik ex : Chlorhexidine Gluconate 0,25 selama 5 menit
DESINFEKSI CETAKAN
Seorang wanita usia 60 tahun datang ke RSGM UNEJ ingin dibuuatkan gigi
palsu. Pada pemeriksaan klinis ditemukan full esontulus ridge pada semua region,
kemudian dokter gigi melakukan pencetakan anatomis dengan alginat untuk
membuat model studi.
Pertanyaan:
28
2. Verbalkan bahan-bahan yang dapat dipakai untuk desinfeksi cetakan
tersebut
3. Verbalkan prosedur desinfeksi cetakan tersebut.
Jawaban :
2. 1. Sodium hipokloraid
2. Iodophor
3. Phenol
4. Glutaraldehide (sporicidin)
6. Khlorhexidine
29
GIGI TIRUAN MAHKOTA JAKET PORSELEN
30
Pertanyaan :
31
diamond bur dengan kedalaman 1-1.5 mm mengikuti bentukan
anatomi mahkota gigi, dengan mempertahankan anatomi sigulum
gigi insisive.
9. Pengurangan sisi insisal: dengan menggunakan long thin diamond
bur dan wheel diamond bur dengan kedalaman sekitar 2mm dan
membentuk sudut 45 derajat ke arah palatal.
10. Penyelesaian preparasi seluruh dinding : Membulatkan setiap sudut
preparasi, dan Melakukan penghalusan dinding-dinding preparasi
menggunakan fine finishing bur.
32