Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras
dengan keadaan orang lain (Undang-Undang No. 3 Tahun 1966). Menurut WHO,
kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa melainkan mengandung
berbagai karakteristik yang bersifat positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
Menurut K. Maslow, kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan seseorang
berkembang secara optimal baik fisik, emosional, dan intelegensi dan berjalan selaras dan
serasi dengan orang lain.
Gangguan jiwa adalah gangguan pada satu atau lebih fungsi jiwa. Gangguan
jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir,
perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa dapat mengenai
setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial dan ekonomi.
Gangguan jiwa bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. Di masyarakat banyak
beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai gangguan jiwa, ada yang percaya
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa
itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang
salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap gangguan
jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat (Notosoedirjo, 2005).
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi
jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan
penderitaan pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Penyebab
TUJUAN PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Pengertian
2. Etiologi
b. Faktor lingkungan
3. Tanda gejala
Terdapat dua pola gejala dasar pada Gangguan bipolar yaitu, episode depresi
dan episode mania.
a. Episode mania/manik
Klien akan memiliki 3 / lebih gejala berikut :
b. Episode depresi
Gejala lazim lainnya adalah :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode
tipe ringan sekali pun)
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
B. Teori keperawatan
1. Pengertian
Banyak hal yang dapat menimbulkan stress, marah, cemas, dan HDR pada
individu. Agresif dapat menimbulkan kecemasan sehingga dapat menimbulkan
perasaan yang tidak menyenangkan. Kecemasan dapat diungkapkan melalui 3
cara:
Dengan cara tersebut akan menimbulkan perasaan bermusuhan. Bila cara ini
berlangsung terus menerus maka dapat terjadi penyerangan dengan kekerasan
disertai tindakan melempar yang menimbulkan perasaan marah tersebut.
4. Manifestasi klinis
b. Suka membentak
f. Bicara menguasai
g. Pandangan tajam
5. Pengkajian
1. Masalah keperawatan:
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perilaku kekerasan / amuk
c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data Subyektif :
1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
jika sedang kesal atau marah.
3) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :
1) Mata merah, wajah agak merah.
2) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak,
menjerit, memukul diri sendiri/orang lain.
3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
4) Merusak dan melempar barang-barang.
Perilaku kekerasan
7. Diagnosa keperawatan
Tujuan
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Klien dapat mengidentifikasi tanda – tanda perilaku kekerasan
c. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
d. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya
Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar klien merasa aman dan nyaman saat
berinteraksi dengan perawat. Tindakan yang harus dilakukan
dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah
mengucapkan salam terapeutik, berjabat tangan, menjelaskan
tujuan interaksi, serta membuat kontrak topik, waktu, dan
tempat setiap kali bertemu klien.
b. Diskusikan bersama klien penyebab perilaku kekerasan yang
terjadi dimasa lalu dan saat ini.
c. Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab perilaku
kekerasan. Diskusikan bersama klien mengenai tanda dan gejala
perilaku kekerasan, baik kekerasan fisik, psikologis, sosial,
spiritual maupun intelektual.
d. Diskusikan bersama klien perilaku secara verbal yang biasa
dilakukan pada saat marah baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan.
e. Diskusikan bersama klien akibat yang ditimbulkan dari perilaku
marahnya. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku
kekerasan baik secara fisik (pukul kasur atau bantal serta tarik
napas dalam), obat-obatan, sosial atau verbal (dengan
Tujuan
Keluarga dapat merawat klien dirumah
Tindakan
a. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan
meliputi penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul,
serta akibat dari perilaku tersebut.
b. Latih keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan perilaku
kekerasan.
1) Anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi klien agar
melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh perawat.
2) Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada klien
bila anggota keluarga dapat melakukan kegiatan tersebut
secara tepat.
3) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan
bila klien menunjukkan gejala – gejala perilaku kekerasan.
c. Diskusikan bersama keluarga kondisi – kondisi klien yang perlu
segera dilaporkan kepada perawat, seperti melempar atau
memukul benda / orang lain.
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
3. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik.
5. PSIKOSOSIAL
1. GENOGRAM
= Laki-laki = Klien
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan bahwa ia tetap
percaya diri dengan tubuhnya yang gemuk.
b. Identitas diri : klien mengatakan bahwa ia ingin
bekerja kembali menjadi kasir tetapi dengan kondisinya saat ini
klien takut apakah masih ada lowongan pekerjaan yang mau
menerima kondisinya saat ini.
3. Hubungan Sosial
a. Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam
kehidupannya adalah keluarganya terutama kedua orang tua
klien.
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan bahwa ia mengikuti arisan pemuda.
c. Hambatan dala, berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan klien menjadi ragu-ragu jika setelah pulang
ke rumah akan ditakuti oleh tetangga.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Islam
b. Kegiatan ibadah : Sholat 5 waktu ( subuh, dzuhur ,
azar, mahgrib , isya ) tetapi masih bolong-bolong.
Masalah keperawatan : tidak ada
Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Lain-lain √
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
Ganti pakaian √
Lain-lain Lain-lain
Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain secara baik tetapi klien jika
menanggapi sesuatu pasti secara berlebihan / hiperaktif.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok : klien adalah orang yang
mampu mengungkapkan perasaannya.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan : klien mau diajak
bicara oleh perawat.
c. Masalah dengan pendidikan : klien lulus SMK.
d. Masalah dengan pekerjaan : Klien saat ini tidak bekerja.
e. Masalah dengan perumahan : klien tinggal bersama kedua
orang tua dan kedua adiknya
f. Masalah dengan ekonomi : saat di Rumah Sakit Jiwa Grashia
dibiayai oleh orang tua.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan : klien sedang berobat di
Rumah Sakit Jiwa Grashia.
h. Masalah lainnya : tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien mengetahui bahwa ia sedang menderita gangguan jiwa yaitu
gangguan afektif bipolar dan klien mengerti cara mengontrol agar
gangguan afektif bipolar yang ia miliki tidak kambuh lagi.
Masalah keperawatan: tidak ada
11. ASPEK MEDIS
NO DATA MASALAH
1. DS: Perilaku kekerasan
- Klien mengatakan ia jengkel jika
diejek tetangganya dan ia marah
dengan cara merusak tanaman warga
dan mengamuk di rumah tetangga.
- Klien mengatakan jika teringat
mantan pacarnya terkadang bikin
galau.
DO:
- Klien tampak selalu ceria tetapi gaya
bicaranya terkadang ceplas-ceplos.
2. DS: Resiko menciderai
- Klien mengatakan jengkel dengan diri,orang lain, dan
ejekan tetangga tentang dirinya lingkungan
sehingga ia melampiaskan
kemarahan dengan merusak tanaman
tetangga, mengamuk di rumah
tetangga, serta membawa pergi
sepeda milik tetangga.
- Klien mengatakan dirumah sebelum
di bawa ke RS saat ia marah ia akan
telanjang.
POHON MASALAH