TELAAAH JURNAL

ANALYSIS OF INFLUENCE FACTORS AUOTONOMOUSNESS OF

HYPERTENSION ELDER BASED ON SELF CARE OREM
THEORY PERSPECTIVE IN RW 03 WONOKROMO SURABAYA
Umdatus Soleha Nahdlatul Ulama University Surabaya umdatus@unusa.ac.id

Proceeding of Surabaya International Health Conference July 13-14, 2017

OLEH :
SUSANTI SNR 18213058
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KELAS KHUSUS TAHUN 2018 STIK
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
 TELAAH JURNAL DENGAN

ANALYSIS OF INFLUENCE FACTORS AUOTONOMOUSNESS OF

HYPERTENSION ELDER BASED ON SELF CARE OREM THEORY
PERSPECTIVE IN RW 03 WONOKROMO SURABAYA
Umdatus Soleha Nahdlatul Ulama University Surabaya umdatus@unusa.ac.id
Proceeding of Surabaya International Health Conference July 13-14, 2017

Abstract The elderly people who have hypertension have not realized and do not
have enough ability to have hypertension treatment at home. The objective of this
study was to analyze the factors that affect the independence of hypertension
elderly people based on the theory perspective of "Orem Self Care" in RW 3
Wonokromo Subdistrict Surabaya. This study design was a cross sectional
analytic approach. The population was Hypertension Elderly Patients and the
sample was 32 respondents. The sample was collected by a probability sampling
technique used simple random sampling. The research variables were age,
education, job, support and independence. The data collection was done by
distributing questionnaire. The statistical test used Logistic Regression which had
significance level α = 0.05. The result of the study was almost half (43.8%) of the
respondents, the age was 60-74 (seniors up early) and the majority (62.5%) had a
primary education. The majority (68.8%) of them was working, most (71.8%) had
less family support and the majority (75%) was not independent. Logistic
regression of SPPS was the most dominant factor of independence from age,
education, job and family support that was P = 0.002 which was P> 0.05 means
that the most dominant factor of independence was family. The conclusion of this
study is the family support is crucial to determine the elderly independence level,
especially hypertension elderly people. It is expected that the family can pay more
attention to the health condition of family members and provide support during
the inspection process, the treatment of the elderly people who have hypertension.

Key words: factors auotonomousness, hypertension, elder

HASIL TELAAH JURNAL
INRODUCTION faktor yang mempengaruhi independensi
hipertensi lansia berdasarkan perspektif teori
"Perawatan Diri Orem"
METODE Desain penelitian ini adalah analitik
korelasional. Data yang terkumpul akan
dikodekan atau dikoreksi melalui kertas
pengamatan, kemudian dianalisis,
berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan,
dukungan keluarga yang terkait dengan
kemandirian dan menggunakan SPSS Logistic
Regretion dengan tingkat makna α = 0,05. Jika
hasilnya menunjukkan hal < 0,05; itu berarti
hipotesis statistik H 0 ditolak dan hipotesis
penelitian H 1 diterima yang berarti faktor
utama kemandirian.
Data proses jumlah persen akan ditafsirkan
menggunakan skala kuantitatif, dijelaskan di
sini:

100% : Semua
76-99% : Hampir semua
51-75% : Hampir semua
50% : Setengah dari
: Hampir
26-49% setengah dari
1-25% : Fraksi dari
0% : Tidak ada

RESULT A. Data Umum

Data umum terdiri dari data karakteristik yaitu
tingkat pendidikan, usia, dan pekerjaan, di RW
III Kelurahan Karangrejo Sawah Wonokromo
Surabaya.
1. Distribusi responden berdasarkan usia
Berdasarkan WHO ada 4 klasifikasi

usia lanjut, mereka berusia 45-59 tahun disebut pra-

penatua, 60-74 penatua tahap pertama,75-90
penatua,>91lebih penatua yang kita dapatkan
disajikan dalam tabel 5.1.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden
 Berbasis Usia di RW 3
Kelurahan Wonokromo Surabaya.
No . Usia Frekuensi Persentase
(%)
1 45-49 9 28,1
2 60-74 14 43,8
3 75-90 9 28,1
Jumlah 32 100

Sumber: Data Primer, Mei 2016

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa hampir
setengah dari 32 responden berusia 60-74
tahun (tahap pertama penatua).
a. Distribusi Responden Berdasarkan
Pendidikan Berdasarkan UU Sistem
Pendidikan Nasional (2013), responden
diklasifikasikan berdasarkan 3 kelas: dasar
(ES-JHS dan persamaan-persamaan itu),
sedang (SHS dan persamaan-persamaan
itu), dan universitas yang ditunjukkan oleh
tabel di bawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden
Berdasarkan pendidikan terakhir mereka di
RW 3 Kelurahan Wonokromo Surabaya.
Tidak. Keluarga Frekuensi Persentase
Mendukung %

1. Baik 9 28,3
Mendukung

2. Non 23 71,8
Baik
Cukup
mendukung

Jumlah 32 100
No. pendidikan Frekuensi Persentase
(%)
1 Dasar 20 62,5
2 Medium 10 31,3
3 Universitas 2 6.3
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan

bahwa hampir 32 responden (62,5%) memiliki
tingkat pendidikan terakhir di tingkat dasar.

b. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan sakemas (Nurhasanah, 2008)

variasi pekerjaan diklasifikasikan oleh dua
bidang, yaitu: dipekerjakan dan pengangguran
yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi responden

Berdasarkan pekerjaan di RW 3 Kelurahan
Wonokromo Surabaya.

Tidak. Pekerjaan Frekuensi Persentase

(%)
1 Dipekerjakan 22 68,8
2 Pengangguran 10 31,3
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa

sebagian besar dari 32 penatua (68,8%)
dipekerjakan.
c. Responden 's dukungan Baseds Karakter
Data ini menunjukkan
bahwa karakteristik responden termasuk
dukungan keluarga terhadap emosi, fasilitas dan
informasi. Ini akan disajikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden
Berdasarkan dukungan keluarga di Indonesia
Berdasarkan tabel 5.4 hampir semua dari 32
responden (71,8%) mendapat dukungan yang
baik dari keluarga mereka.
 d. Tanggapi Karakteristik Berdasarkan
Kemandirian

No. independence frequency percentage

1. Kemerdekaan 8 25
Tidak
2. tergantung 24 75
ce
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa

hampir semua responden tidak independen.
e. Karakteristik faktor dominan yaitu
pada Independensi
Tabel 5.6 . Distribusi faktor
dominan pada kemandirian lansia di RW
3 Kelurahan Wonokromo Surabaya

Variabel dalam Persamaan

B SE Wald df Sig. Exp (B)

Langkah 1. Umur a .201 0,898 0,050 1 0,823 1.222

Educati di
-838 1,008 0,692 1 0,406 0,432

Pekerjaan 1.435 1.615 0,789 1 0,374 4.199

dukungan 4.729 1.525 9.620 1 0,002 113.144
Constant
-
7.133 4.445 2.576 1 .109 0,001

Tabel di atas menunjukkan bahwa Faktor

Regresi SPSS yang dominan dalam
independensi adalah P = 0,002 yaitu P
<0,05.Artinya faktor independensi yang paling
dominan adalah dukungan keluarga.

DISSCUSION Berdasarkan hasil analisis penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
independensi penderita hipertensi dari sudut
pandang teori perawatan diri di RW 3
Kelurahan Wonokromo Surabaya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penderita hipertensi lansia di RW
 Kelurahan Wonokromo Surabaya hampir
setengahnya berusia 45-74 tahun
2. Penderita hipertensi lansia di RW 3
Kelurahan Wonokromo Surabaya hampir
semua pendidikan terakhir mereka adalah
pendidikan dasar
3. Penderita hipertensi lansia di RW 3
Kelurahan Wonokromo Surabaya hampir
semuanya dipekerjakan
4. Penderita hipertensi lansia di RW 3
Kelurahan Wonokromo Surabaya hampir
semuanya mendapat dukungan yang baik dari
keluarga mereka

5. Faktor dominan yang

mempengaruhi independensi lansia
hipertensi adalah dukungan dari keluarga
mereka

TERIMAKASIH