Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
LSU-05 aircraft is one of the unmanned aerial vehicles (UAV), which is being developed by the
Aeronautics Technology Center of LAPAN, whose mission is for research, observation, patrol, border
surveillance, and investigation of natural disasters. This study aims to determine the effect of vortex
generators on the aerodynamic characteristics of the LSU-05 Unmanned Aircraft wing. The method used
is a numerical analysis with CFD simulation for predicting aerodynamic characteristics and flow
phenomena that occur. The models used are the aircraft wing of the LSU-05 without vortex generator
and with vortex generator designed with CATIA software. The simulation is using ANSYS Fluent software
to determine changes in the aerodynamic characteristics of the wing after the addition of vortex
generators such as the lift coefficient and drag coefficient. The results of the addition of vortex generator
on LSU-05 wings are the increasing value of the maximum lift coefficient of the wing which becomes
1,34840 from 1,26450, it increases 0,0839 (6.63%) point, the increasing value of the drag coefficient on
the angle of attack from -9⁰ to 11⁰, the decreasing value of the drag coefficient on the angle of attack 12⁰
up to 15⁰ and the increasing stall angle of wing from 11⁰ to 14⁰ or increased by 3⁰ (27,7%).
45
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
ABSTRAK
Pesawat LSU-05 adalah salah satu pesawat tanpa awak (UAV) yang sedang dikembangkan oleh
Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, yang mempunyai misi untuk kegiatan penelitian, observasi,
patroli, pengawasan perbatasan wilayah, dan investigasi bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penambahan vortex generator terhadap karakteristik aerodinamika dari sayap
Pesawat Tanpa Awak LSU-05. Metode yang digunakan adalah analisis numerik dengan simulasi CFD
untuk memprediksi karakteristik aerodinamika dan fenomena aliran yang terjadi. Model yang
digunakan adalah sayap pesawat LSU-05 tanpa vortex generator dan dengan vortex generator yang
didesain dengan software CATIA. Simulasi menggunakan software ANSYS Fluent untuk mengetahui
perubahan karakteristik aerodinamika sayap setelah penambahan vortex generator seperti koefisien lift
dan koefisien drag. Hasil yang diperoleh dari penelitian penambahan vortex generator pada sayap
Pesawat LSU-05 adalah peningkatan nilai koefisien lift maksimum sayap dari 1,26450 menjadi 1,34840
atau naik sebesar 0,0839 (6,63%), peningkatan nilai koefisien drag pada sudut serang -9⁰ s/d 11⁰,
penurunan nilai koefisien drag pada sudut serang 12⁰ s.d 15⁰ dan peningkatan sudut stall sayap dari
11⁰ menjadi 14⁰ atau naik sebesar 3⁰ (27,7 %).
46
Analisis CFD Karakteristik Aerodinamika ....... (Awalu Romadhon dan Dana Herdiana)
drag pada saat pengoperasian pesawat Dengan adanya koefisien gaya tak
tersebut. berdimensi, dimensi sayap bisa
Untuk menganalisis karakteristik diperkecil untuk pengujian terowongan
aerodinamika penambahan vortex angin, karena nilai koefisien gaya tak
generator pada sayap pesawat LSU-05 berdimensinya sama walaupun dengan
digunakan simulasi perangkat lunak skala ukuran sayap yang berbeda.
Computational Fluid Dynamics (CFD) yaitu Koefisien gaya tak berdimensi didefinisikan
ANSYS Fluent dan untuk memvalidasi sebagai berikut: (John D. Anderson, 2010)
hasil simulasi digunakan data dari
pengujian sayap di terowongan angin. 𝐿
𝐶𝐿 = (2-1)
Makalah ini merupakan bagian skripsi 𝑞𝑆
dari penulis pertama.
𝐷
𝐶𝐷 = (2-2)
𝑞𝑆
2 LANDASAN TEORI
2.1 Aerodinamika Wing Dimana q adalah tekanan dinamik yang
Gaya aerodinamika timbul karena besarnya:
adanya gesekan aliran udara dengan
permukaan sayap yang menyebabkan 1
𝑞 = 𝜌𝑉 2 (2-3)
terjadinya perbedaan tekanan antara 2
bagian bawah dan atas sayap.
Gaya angkat/Lift (L) adalah 2.2 Vortex Generator dan Boundary
komponen dari resultan (R) yang tegak Layer
lurus terhadap kecepatan freestream Vortex Generator (VG) adalah
(V∞). Gaya hambat/Drag (D) adalah komponen kecil berbentuk fin (sirip)
komponen dari resultan (R) yang sejajar ditempatkan di sayap dan permukaan
dengan kecepatan freestream (V∞). Sudut stabilizer untuk memodifikasi aliran
serang (angle of attack) didefinisikan udara di sekitar permukaan yang
sebagai sudut antara kecepatan freestream mempengaruhi boundary layer (lapisan
(V∞) dan chord (c). Hubungan geometrik batas). Pemasangan VG dapat
antara gaya-gaya tersebut dapat dilihat meningkatkan performance dari pesawat,
pada Gambar 2-1. (John D. Anderson, terutama pada saat kecepatan terbang
2010) rendah, climb (terbang menanjak), dan
sudut serang yang tinggi. (Skopinski,
2010)
Gambar 2-1: Gaya–gaya aerodinamika (John D. Gambar 2-2: Boundary layer pada sayap (Kroo,
Anderson, 2010) t.thn.)
47
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
48
Analisis CFD Karakteristik Aerodinamika ....... (Awalu Romadhon dan Dana Herdiana)
Gambar 2-5: Kurva koefisien gaya angkat terhadap sudut serang pada sayap sebelum dan sesudah
pemasangan VG (Europe Paten No. EP1907279 B1, 2011)
3 METODOLOGI PENELITIAN
Berikut diagram alir pemecahan
masalah analisis karakteristik
aerodinamika pengaruh penambahan
vortex generator pada sayap pesawat
tanpa awak LSU-05 dengan simulasi Gambar 3-1: Diagram alir penelitian
(Romadhon, 2016)
CFD:
49
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
Parameter Satuan
Wing Span 5,5 m
Luas Sayap 3,246 m2
Chord Root 0,714 m
Chord Tip 0,44 m
Taper Ratio 0,616
Aspect Ratio 9,32
Twist Angle 0°
Swept Angle 0°
Angle of Incidence 3°
Airfoil NACA 4415
4 PESAWAT LSU-05
4.1 Geometri Sayap Pesawat LSU-05 Gambar 4-1: Geometri sayap pesawat LSU-05
Dalam penelitian ini geometri
sayap disederhanakan untuk 4.2 Geometri Vortex Generator
memudahkan dalam proses pemodelan Dalam penelitian ini jenis vortex
dan meshing dengan menyatukan generator yang digunakan adalah tipe
permukaan bidang kemudi aileron dan vane berbentuk rectangular (persegi
flap dengan sayap. Diasumsikan sayap panjang) dengan konfigurasi counter-
51
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
koefisien drag (CD) dan koefisien rasio lift- aerodinamik dari karakteristik sayap
drag (CL/CD) terhadap sudut serang (α). normal (tanpa vortex generator) dan
sayap dengan vortex generator yang
5.1.1 Koefisien Lift Terhadap Sudut berupa parameter koefisien drag dan
Serang sudut serang.
Berikut ini grafik hasil simulasi
koefisien lift terhadap sudut serang.
Grafik ini akan mengevaluasi performance CD vs AoA
aerodinamik dari karakteristik sayap 0.250
normal (tanpa vortex generator) dan
sayap dengan vortex generator yang 0.200
berupa parameter koefisien lift
0.150
maksimum (CLmax) dan sudut stall (αs).
CD
0.100
1.5
CL vs AoA
0.050 normal
vg
1.0 0.000
-12-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Angle of Attack ()
CL
0.5
normal
Gambar 5-2: Grafik hasil simulasi koefisien
vg drag terhadap sudut serang
0.0
perbandingan sayap normal dan
-12-10-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 sayap dengan vortex generator.
-0.5 (Romadhon, 2016)
Angle of Attack ()
Gambar 5-1: Grafik hasil simulasi koefisien lift
terhadap sudut serang Berdasarkan pada Gambar 5-2
perbandingan sayap normal dan
sayap dengan vortex generator. pada sudut serang -9⁰ s.d 11⁰ nilai
(Romadhon, 2016) koefisien drag sayap normal (tanpa vortex
generator) lebih rendah dibandingkan
Dari Gambar 5-1 terlihat nilai nilai koefisien drag sayap dengan vortex
koefisien lift maksimum pada sayap generator. Hal ini dikarenakan bentuk
normal (tanpa vortex generator) adalah geometri vortex generator mengakibatkan
1,26450 sedangkan nilai koefisien lift penambahan drag. Setelah melewati
maksimum sayap dengan vortex generator sudut serang 11⁰, nilai koefisien drag
adalah 1,34840, hal tersebut sayap normal (tanpa vortex generator)
menunjukkan bahwa sayap pesawat LSU menjadi lebih tinggi dibandingkan nilai
05 jika ditambahkan vortex generator maka koefisien drag sayap dengan vortex
akan mengalami peningkatan koefisien generator. Hal ini disebabkan sudah
gaya angkat sebesar 0,0839 atau 6,63%. terjadinya separasi aliran udara pada
Sudut stall pada sayap normal (tanpa sayap normal (tanpa vortex generator)
vortex generator) adalah 11⁰ sedangkan sehingga nilai koefisien drag-nya
sudut stall sayap dengan vortex generator bertambah, sedangkan pada sayap
adalah 14⁰, mengalami peningkatan dengan vortex generator belum terjadi
sebesar 3⁰ atau 27.7 %. separasi aliran udara. Pengaruh
penambahan vortex generator paling
5.1.2 Koefisien Drag Terhadap Sudut signifikan terjadi pada sudut serang 14⁰
Serang yaitu adanya penurunan nilai koefisien
Berikut ini grafik hasil simulasi drag pada sayap pesawat LSU 05 sebesar
koefisien drag terhadap sudut serang. 0,02895 atau 14.66%.
Grafik ini akan menampilkan performance
53
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
54
Analisis CFD Karakteristik Aerodinamika ....... (Awalu Romadhon dan Dana Herdiana)
55
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
Pada Gambar 5-7 dapat dilihat grafik, karena hasil simulasi ANSYS
distribusi kecepatan aliran sayap normal Fluent dipengaruhi kualitas meshing,
(tanpa vortex generator) terjadi ulakan yang akan berpengaruh pada ketelitian
semakin banyak dan berwarna kebiruan CFD Solver dan pada saat hasil uji
menunjukkan kecepatan yang negatif terowongan angin kemungkinan terjadi
menyebabkan separasi yang semakin gangguan yang menyebabkan kurva
parah, sedangkan distribusi kecepatan grafik tidak terlalu linear. Jika hasil uji
aliran sayap dengan vortex generator terowongan angin merupakan nilai
masih merata berwarna hijau kekuningan sebenarnya dan hasil fluent merupakan
menunjukkan belum terjadi separasi. nilai yang terbaca maka perhitungan
galat (error) dapat diperoleh. Nilai galat
5.2 Validasi Hasil Simulasi ANSYS merupakan nilai penyimpangan pada
Fluent perbandingan dari beberapa data. Pada
Validasi dari hasil simulasi Tabel 5-5 dapat dilihat perhitungan galat
penelitian ini dilakukan untuk hasil simulasi ANSYS Fluent dan hasil uji
mengetahui seberapa jauh hasil simulasi terowongan angin dari segi parameter
menggunakan ANSYS Fluent mendekati aerodinamik khususnya koefisien lift.
hasil uji terowongan angin. Data yang
digunakan dalam validasi ini berupa nilai Tabel 5-5: PERHITUNGAN GALAT HASIL
SIMULASI ANSYS FLUENT DAN UJI
koefisien lift terhadap sudut serang TEROWONGAN ANGIN
sayap tanpa vortex generator dari hasil
simulasi ANSYS Fluent dan data hasil uji Galat
Parameter FLUENT WTT
terowongan angin yang dilakukan Bidang (%)
Teknologi Aerodinamika Pustekbang CL0 0.561 0.555 1.07
LAPAN. Berikut adalah grafik CLMAX 1.26450 1.332616 -5.38
perbandingan hasil simulasi penelitian ini αstall 11 10 9.09
dengan hasil uji terowongan angin. -
CLα 0.073479 0.083279
13.99
0.6
0.4 WTT
0.2 6 KESIMPULAN
0.0 Berdasarkan hasil penelitian dan
-12-10 -8 -6 -4-0.2
-2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 pembahasan, maka dapat diambil
-0.4 kesimpulan antara lain:
Angle of Attack () a. Penambahan vortex generator pada
Gambar 5-8: Grafik perbandingan hasil sayap pesawat LSU-05 pada penelitian
simulasi ANSYS Fluent dan hasil ini menyebabkan:
uji terowongan angin. (Romadhon, Peningkatan nilai koefisien lift
2016)
maksimum sayap sebesar 0,0839
(6,63%) dan peningkatan sudut stall
Pada Gambar 5-8 dapat dilihat
sayap sebesar 3⁰ (27,7 %),
grafik koefisien lift hasil simulasi ANSYS
Peningkatan nilai koefisien drag pada
Fluent dan hasil uji terowongan angin
sudut serang -9⁰ s.d 11⁰ dan penurunan
mempunyai bentuk yang hampir sama.
nilai koefisien drag pada sudut serang
Kalaupun ada perbedaan dari segi slope
56
Analisis CFD Karakteristik Aerodinamika ....... (Awalu Romadhon dan Dana Herdiana)
57
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No.1 Juni 2017 :45 -58
58