Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. Pengkajian
Data yang harus dikaji pada pasien dengan Tuberculosis adalah : 1,10
a. Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua/wali, pekejaan
b. Keluhan utama
penyakit lainya, yang juga memberikan gejala umum serupa (seperti lemah dan
demam).
darah bila penderita suda mengalami kerusakan jaringan. Pasien TB paru juga
sering menderita batuk darah. Adanya batuk darah ini menimbulkan kecemasan
pada diri pasien, karena batuk darah sering dianggap sebagai suatutanda dari
beratnya penyakt yang diidapnya. Adapun keluhan lainya yaitu sesak nafas hal
ini bisa di sebabkan karen tingkat kerusakan parenkim paru yang sudah meluas
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Apakah penderita waktu kecil pernah
apakah penyakit pernah dialami oleh anggota keluarga lainya sebagai faktor
f. Riwayat Sosial
mengenai kondisi kehidupan klien. Kaji bahaya lingkungan seperti tangga yang
tidak memiliki sirkulasi udara yaang baik. Gali mengenai riwayat merokok
g. Riwayat Psikologis
memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku
pasien.
h. Hasil Laboratorium
ataupun masalah lainya karena data laboran bisa mengetahui secara pasti
penyebaran bakteri dan jenis besar bakteri yang terdapat pada tubuh.3Untuk
yaitu dengan pemeriksaan kultur bakteri, namun biasanya mahal dan hasilnya
lama. Metode pemeriksaan dahak (bukan liur) sewaktu, pagi, sewaktu (SPS)
i. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini meliputi Keadaan umum klien dan tanda-tanda vital klien.
Keadaan umum klien dapat dilihat secara selintas dengan menilai keadaan fisik
tiap bagian tubuh klien selain itu juga dinilai secara umum kesadaran klien yang
terdiri atas compos mentis, apatis, samnolen, sopor, soporokoma atau koma.
apabila disertai sesak nafas, denyut nadi biasanya juga meningkat seirama
1. Aktifitas/Istirahat
a. Gejala
b. Tanda
2. Intergritas Ego
a. Gejala
Adanya atau faktor setres lama, Masalah keuangan atau rumah tangga,
Perasaaan tak berdaya/tak ada arapan, Biasa terjadi di negara amrika asli
atau imigrasi dari amerika tengah, Asia Tenggara, dan suku India.
b. Tanda
3. Makanan/Cairan
a. Gejala
b. Tanda
Turgor kulit buruk, kering atau kulit besisik, Kehilangan otot atau otot
4. Nyeri/Kenyamanan.
a. Gejala :
b. Tanda :
5. Pernafasan
a. Gejala :
b. Tanda :
inspirasi cepat.
6. Keamanan
a. Gejala :
b. Tanda :
7. Interaksi sosial
a. Gejala :
8. Penyuluhan/Pembelajaran
a. Gejala :
b. Rencana pemulangan :
Pasien dengan TB paru dalam terapi obat dan bantuan perawatan diri
a. Inspeksi : benuk thorak normal chesst, pada saat inspirasi dalam gerakan
normal, pola nafas tampak dispneu, ada batuk produktif, tampak adanya
retraksi dada.
b. Palpasi : getaran antara kanan dan kiri sangat berbeda karena sputum
c. Perkusi : bunyi pada bagian atas terdengar redup tetapi bagian bawah
terdengar sonor
pada jaringan paru, suara nafas terdengar kasar, bunyi nafas tedengar
bising.
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Definisi :
b. Batasan karakteristik :
Gelisah, tidak ada batuk, perubahan frekuensi nafas, penurunan bunyi nafas,
Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, mukus dalam jumlah yang
berlebih, eksudat dalam alveoli, materi asing dalam jalan nafas, adanya
a. Definisi :
b. Batasan karakterisrik :
gangguan penglihatan.
3. Hipertemia.
a. Definisi :
b. Batasan karakteristik :
berlebih.
a. Definisi :
untuk menelan.
5. Resiko infeksi.
a. Definisi :
b. Faktor-faktor resiko :
dini, pecah ketuban lama, merokok, stasis cairan tubuh, trauma jaringan.
3. Interveni Keperawatan.
Tuberculosis adalah :5
Kriteria hasil :
a. mendesmontrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
b. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas abnormal).
jalan nafas.
Interveni :
a. Suction
b. Manajemen nafas
1) Buka jalan nafaas dengan mengunaakan teknik chin lift atau jaw
nafas penting.
Kriteria hasil :
pernafasan
Intervensi :
a. Manajement Airway
b. Respiratori monitor
1) Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
hiperventilasi,biot
3. Diagnosa : Hipertermia.
Tujuan : Termoregulasi
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Pengobatan Demam
2) Monitor IWL
9) Selimuti pasien
Tujuan : Gizi status, gizi status makanan dan cairan, asupan, gizi status
asupan,berat kontrol.
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Pemantauan Makanan
b. Pemantauan Makanan
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Kontrol infeksi
berkunjung
4. Implementasi Keperawatan
a. Promosi kesehatan
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberantas tuberculosis di
seluruh dunia, program skrining dalam kelompok resiko yang diketahui, adalah
Salah satu kegiatan promosi kesehatan yang harus dilakukan oleh tenaga
penelitian oleh Dwi Lestari mukti palupi 2011, tentang pengaruh pendidikan
b. Intervensi akut
harus.
atau laring hingga pasien tidak menular. Hal ini mengacu pada isolasi pasien
membutuhkan satu kamar huni dengan tekanan negatif dan aliran udara dari 6-
memasuki ruangan pasien sangat efektif untuk melindungi dari partikel kecil
masker yang tepat. Agar efektif, masker harus dibentuk agar sesua dengan
Ajarkan pasien untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu setiap kali
kantong kertas dan dibuang ke tempat sampah, dibakar atau dibuang ke toilet.
isolasi untuk mencegah paparan lain, setiap orang dengan hasil tes positif untuk
infeksi tuberculosis akan menjalani evaluasi lebih lanjut dan harus diperlakukan
Selain intervensi diatas, pasien juga perlu untuk diajarkan cara batuk efektif
untuk mengeluarkan sekret pada saluran nafas. Hal ini sesuai dengan penelitian
Alia Yuliati, Rodiah pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada
analisa data hasil peneliti dan pembahasan tentang pengaruh batuk efektif
dengan maksimal dan menghemat energi. Batuk yang benar caranya pertama
yang dilakukan duduk agak condong kedepan kemudian tarik nafas 3 detik dan
batukkan 2 sampai 3 kali batukkan dan sebelum batuk efektif dianjurkan untuk
minum minuman yang hangat dan minum air sebanyak 2 liter 1 hari
putih telur terhadap peningkatan kadar albumin pada pasien tuberculosis dengan
0,07g/dl. Dan penurunan kadar albumin pada kelompok kontrol dengan rerata
sebesar 0,12 g/dl. Karena tutih telur merupakan protein dengan nila biologi
tinggi sehingga seluruh protein putih telur dapat diserap tubuh. Kandungan
protein akan meningkat untuk setiap 1 gram berat telur, putih telur mengandung
hipoalbumin.14
memiliki ventilasi yang baik, terutama pada tempat-tempat dimana orang yang
terinfeksi menghabiskan banyak waktu. Bila penyakit dalam fase akif, pasien
ditentukan. Hal ini penting, karena sebagian besar kegagalan pengobatan terjadi
Treatment).
kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk tindak lanjut dari kontak rumah
tangga dan penilaian pasien untuk kepatuhan. Jika kepatuhan aalah masalah,
besar individu dapat dianggap diobati ketika regimen terapi telah selesai dan
ada bukti budaya negatf, perbaikan klinis, dan perbaikan di dada x-ray.
Karena sekitar 5% dari individu mengalmi kambuh, hal yang penting yaitu
Jika gejala ini terjadi pasien harus mencari pertolongan tim medis segera.
dimonitor. Dalam beberapa situasi perlu untuk menempatkan pasien pada terapi
Peran perawat dalam hal ini untuk menyediakan pasien dengan megajarkan
pada pasien tuberculosis 2014. Berdasarkan analisa data dengan hasil penelitian
5. Evaluasi.
Evaluasi adalah langkah terahir dalam pembuatan keputusan, evaluasi pada kasus
Kriteria hasil :
Mendemontrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
Kriteria hasil :
pernafasan, mendemontrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tanda-
3. Hipertermia.
Kriteria hasil :
Suhu tubuh dalam rentang normal, nadi dan RR dalam rentang normal, tidak
Kriteria hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan ideal sesuai
5. Resiko infeksi.
Kriteria hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, mendiskripsikan proses penularan