Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KTI
2018
LAPORAN KASUS
KTI
Oleh:
Alva Ma’ruufatul Maulidiah
NIM. P1337420515047
2018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337420515047
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah yang
saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri; bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Laporan Kasus Karya
Tulis Ilmiah ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
Magelang,
NIM. P1337420515047
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Post Sectio Caesarea dengan
satu syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir program tanpa ada suatu halangan
dan hambatan, namun berkat ridho-Nya, dukungan dan bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kasus ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Kesehatan Semarang.
Semarang.
kasus.
4. Lulut Handayani, S.Kep, Ns. M.Kes dan Wiwin Renny R, SST, S.Pd, M.Kes,,
selaku dosen pembimbing satu dan dua yang telah membimbing dengan
vi
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
5. Susi Tentrem, S.Kep, Ns. M.Kes, selaku dosen penguji laporan ini.
7. Kedua orang tua penulis, Bapak Akhmad Faizun, Ibu Eni Sulistifani tercinta
8. Kakak kandung M. Mabadi Faiz, kakak ipar serta keluarga penulis yang
baik.
9. Teman dekat Krisna Aprilia Sany yang selalu memberi semangat, dukungan,
dan doa.
10. Teman seangkatan dari kelas Kresna yang telah bekerja keras dan saling
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang
laporan kasus ini.Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
C. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN............................... 33
1. Pengkajian ......................................................................................... 33
2. Diagnosa............................................................................................ 41
3. Intervensi ........................................................................................... 42
4. Evaluasi ............................................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 45
B. Subjek Penelitian..................................................................................... 45
C. Fokus Studi ............................................................................................. 46
D. Definisi Operasional................................................................................ 46
E. Tempat Dan Waktu ................................................................................. 46
F. Pengumpulan Data .................................................................................. 47
G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 49
H. Analisa Data Dan Penyajian Data ........................................................... 49
I. Etika Penelitian ....................................................................................... 49
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN ............................................................. 53
A. Hasil ....................................................................................................... 53
B. Pembahasan ............................................................................................. 89
C. Keterbatasan ........................................................................................... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 105
A. Kesimpulan ............................................................................................ 105
B. Saran ...................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108
LAMPIRAN ..........................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 pathway hambatan mobilitas fisik pada sectio caesarea ................. 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan dapat terjadi secara fisiologis dan patologis. Salah satu dari
ketuban dilahirkan melalui insisi dinding abdomen dan uterus serta dilakukan
sectio caesarea di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 9,8% kejadian, dengan
proposi tertinggi yaitu DKI Jakarta (19,9%) dan terendah yaitu Sulawesi
untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka sayatan dan juga dapat
sectio caesarea merasa khawatir kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu
pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi yang masih belum sembuh dan
baru saja dilakukan operasi, selain itu juga dikarenakan rasa nyeri yang
1
2
pembedahan, selain itu nyeri juga menyebabkan ibu pasca persalinan enggan
caesarea sangat penting untuk dilakukan, apabila ibu tidak segera melakukan
2016) mendapatkan hasil bahwa mobilisasi dini yang dilakukan dengan baik
hingga November 2017 terdapat 182 (39,14%) kasus post partum spontan, dan
angka kejadian sectio caesarea yang masih tinggi serta pengalaman praktik
klinik dilahan dan dampak dari terlambat melakukan mobilisasi dini , maka
3
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan klien post
Temanggung.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada post Sectio Caesarea dengan fokus studi
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Mobilitas Fisik
4
2. Bagi Pembaca
caesarea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sectio Caesarea
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (harry oxorn & william R
forte, 2010).
(Rasjidi, 2009).
persalinan untuk melahirkan janin dengan berat 500 gram atau lebih,
5
6
Kelebihan :
Kekurangan :
spontan.
10cm.
7
Kelebihan :
kecil
Kekurangan :
menjadi banyak
a. Indikasi Mutlak
indikasi,
1) Indikasi ibu
a) Panggul sempit
adekuatnya stimulasi
e) Plasenta previa
f) Disproporsi sefalopelvik
2) Indikasi janin
a) Kelainan letak
b) Gawat janin
c) Prolapus plasenta
b. Indikasi Relatif
2) Presentasi bokong
9
3) Distosia
4) Fetal distress
7) Gemeli,
c. Indikasi Sosial
sebelumnya
persalinan pervaginam. Takipneu sesaat pada bayi baru lahir lebih sering
pun tidak dapat disingkirkan. Risiko jangka panjang yang tejadi adalah
a. Puerperium Dini
b. Puerperium Intermediate
c. Puerperium remote
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
(2) Autolisis
progesteron.
sebagai berikut :
tangan. Pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada
c) Perubahan Ligamen
kendur.
e) Lochea
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan
laserasi plasenta.
nulipara.
a) Suhu Badan
b) Tekanan Darah
a) Volume Darah
b) Curah Jantung
persalinan lama.
17
a) Nafsu Makan
b) Motilitas
c) Pengosongan Usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2-3 hari
d) Perkemihan
a. Ruang Pemulihan
baik. Saat klien sadar dari anastesi umum atau anastesi regional hilang,
serta menyebaban rasa nyeri saat perban dilepas. Bila klien telah sadar
perawatan.
c. Tanda-Tanda Vital
setengah jam setelah 2 jam pertama dan tiap satu jam selama minimal
4 jam setelah didapatkan hasil yang stabil. Tanda vital yang perlu
d. Analgesik
intramuskuler.
diberikan kurang lebih 8 jam stelah operasi, atau jika klien tidak
mengalami komplikasi.
f. Pemeriksaan laboratorium
mengarah ke hipovlemik.
20
g. Menyusui
demam dan tetap terjadi pada 20% wanita walaupun telah diberikan
i. Ambulasi
Satu hari setelah prosedur pembedahan klien dapat turun sebentar dari
tempat tidur dengan bantuan, paling sedikit dua kali. Waktu ambulasi
diatur agar analgetik yang baru diberikan dapat mengurangi rasa nyeri.
Dengan ambulasi dini, trombosis vena dan emboli paru jarang terjadi.
1. Definisi
bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memeuhi
21
Musrifatul, 2014)
pergerakan fisik mandiri dan terarah pada tubuh atau satu ekstremitas atau
lebih. (Wilkinson,2016).
untuk bergerak secara bebas namun masih bisa digerakkan secara latihan.
2. Macam Mobilitas
a) Mobilitas penuh
b) Mobilitas sebagian
motorik dan sensoris pada area tubuh. Hal ini ditemukan pada kasus
diantaraya :
a) Gaya Hidup
b) Ketidakmampuan
d) Kebudayaan
e) Tingkat Energi
f) Usia
Gerakan otot klien yang dilakukan oleh orang lain dengan banuan
Kontraksi otot secara aktif dengan bantuan gaya dari luar, seperti
beban.
Bahu : 180
Adduksi : Gerakan Lengan Ke Lateral Dari Posisi
Samping Ke Atas Kepala, Telapak Tangan
Menghadap Ke Posisi Yang Paling Jauh
Siku :
Fleksi : Angkat Lengan Bawah Kearah Atas Menuju 150
Bahu
Pergelangan Tangan :
Fleksi : Tekuk Jari-Jari Tangan Kerah Bagian Dalam 80-90
Lengan Bawah
Ekstensi : Luruskan Bagian Tangan Dari Posisi 80-90
Fleksi
Hiperekstensi :Tekuk Jari-Jari Tangan Ke Arah 70-90
Belakang Sejauh Mungkin
Abduksi : Tekuk Pergelangan Tangan Kesisi Ibu Jari 0-20
Ketika Telapak Tangan Menghadap Ke Atas
25
a. Tujuan Mobilisasi
Caesarea, yaitu :
2) Mengurangi infeksi
5) Mempercepat penyembuhan
sakit.
dilakukan enam jam pertama setelah klien tersadar dari obat bius
dan kekiri pada 6-10 jam pasca operasi. Miring ke kanan dan ke
ibu post sectio caesarea. Pada hari kedua klien dapat berlatih untuk
untuk berjalan secara mandiri pada hari ke-3 sampai ke-5 pasca
operasi.
Hari ke 1 :
Hari ke 2 :
28
duduk
hari ke 3 sampai 5
operasi.
dinding abdomen dan uterus serta dilakukan setelah viabillitas tercapai dan
berat janin telah mencapai 500 gram atau lebih. Dilakukannya Sectio
berarti indikasi dari ibu (panggul sempit, plasenta previa, ruptur uteri,)
29
sendiri maupun dari janin (kelainan letak, gawat janin, hipoksia janin),
bagian tulang belakang untuk memblok saraf bagian panggul kebawah dan
selain itu kelemahan otot juga terjadi pada kandung kemih yang
fisik.
masa nifas seperti pada ibu dengan persalinan normal. Masa nifas sendiri
perubahan yang terjadi pada seorang ibu yaitu perubahan perubahan secara
fisiologis.
30
maka nutrisi pada bayi terpenuhi dengan baik, sedangkan pengeluaran ASI
yang tidak efektif dapat disebabkan karena pengetahuan pada ibu tentang
pemberian ASI.
Indikasi :
Indikasi Ibu
Indikasi Janin
Indikasi Sosial
Sectio Caesarea
Masa Nifas
Anastesi spinal
Adaptasi Masa
Peristaltik Kerja Otot Nifas
usus Ekstremitas
Tonus Otot Bawah
Kandung
Kemih Fisiologis
MK : Hambatan
Mobilitas Fisik
MK :
Konstipasi Progesteron &
Esterogen
Keterbatasan
gerak
MK : Defisit
Perawatan
MK : Gangguan Diri
Eliminasi Urine
32
Efektif Inefektif
MK : Risiko Kekurangan
Volume Cairan
Nutrisi Bayi Kurang Pengetahauan
Terpenuhi Perawawatan Payudara
MK : Ketidakefektifan MK :Defisiensi
Pemberian ASI Pengetahuan
1. Pengkajian
a) Nama Klien
b) Umur
budayanya.
d) Agama
selama asuhan.
e) Pekerjaan
f) Alamat
g) Keluhan
pembedahan.
tidak.
2. Pengkajian Fokus
a. Aktivitas Istirahat
nyeri, kelemahan otot, kelelahan dan rentang gerak (bahu, siku, lengan,
maupun kaki apaka kuat, lemah, tidak ada atau spatis. Selain itu
Bantuan
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
d. Eliminasi
f. Higiene
proses pembedahan.
37
g. Neurosensori
anastesi) biasanya akan hilang ±6-8jam post sectio caesrea kapan ibu
h. Nyeri/ketidaknyamanan
nyerina bertambah?
teranggu)
i. Pernapasan
j. Seksualitas
mature.
k. Interaksi sosial
l. Penyuluhan/Pembelajaran
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Keadaan emosional
c) Tanda vital :
d) Head to toe
1) Rambut
2) Wajah
mata, apakah ada edema atau tidak. Edema pada kelopak mata
4) Leher
atau tidak.
6) Abdomen
7) Uterus
8) Pengeluaran Lochea
9) Perineum
10) Rectum
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
1) Ultrasonografi
5. Diagnosa
Batasan Karakteristik
c. Gerakan lambat
d. Gerakan spastik
g. Ketidaknyamanan
a. Gangguan Muskuloskeletal
b. Gangguan neuromuskular
d. Intoleran aktivitas
e. Kaku sendi
f. Nyeri
6. Intervensi
a. NOC
1) 0200 : Ambulasi
2) 0208 : Pergerakan
b. NIC
klien.
7. Evaluasi
BAB III
METODE PENULISAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah dengan judul
suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
salah satu masalah keperawatan yang penting yaitu hambatan mobilitas fisik.
B. Subjek Penelitian
Kriteria inklusi yang dipilih untuk laporan karya tulis ilmiah ini adalah :
C. Fokus Studi
keperawatan yang diberikan kepada klien dengan post sectio Caesarea yang
E. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data pada studi kasus ini adalah instrumen pengkajan meliputi
biodata, riwayat kesehatan, serta pengkajian fokus pada ibu post sectio
47
ahli/ dosen terkait. Kemudian instrumen alat ukur yang digunakan pada
1. Wawancara
pengkajian fokus.
2. Observasi
khusus tentang apa yang dilihat, dirasa, didengar, dicium, dan dikecap
3. Pemeriksaan Fisik
4. Dokumentasi
data yang sudah ada pada catatan rekam medik, catatan keperawatan,
Dalam studi kasus ini terdapat langkah pengumpulan data yaitu sebagai
berikut:
maupun keluarga.
mobilitas fisik.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Januari 2018.
Analisis dalam studi kasus ini dilakukan secara deskriptif yang akan
disajikan secara narasi. Teknik analisis yang digunakan membuat narasi yang
data yang dilakukan adalah untuk menilai kesenjangan antara teori dan respon
serta pelaksanaan pada klien post sectio caesarea dengan fokus studi
hambatan mobilitas fisik yang telah dipilih menjadi objek penelitian. Selain
itu juga untuk menilai kesenjangan antara klien 1 dengan yang lain dalam
I. Etika Penelitian
dituliskan dengan inisial dan alamat klien tidak akan ditulis secara lengkap
Dalam penelitian ini mencakup beberapa hal mengenai etika yang ditekankan,
3. Confidentiality (kerahasiaan)
klien post sectio caesarea. Kerahasiaan informal respon dan dijamin oleh
peneliti dan hanya data-data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
bentuk apapun.
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama dan rahasia
(Nursalam, 2008).
analisis yang digunakan dengan membuat narasi yang diperoleh dari hasil
klien sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Lalu data disajikan
secara narasi dan juga dengan ungkapan verbal dari subjek penelitian yang
Analisis data yang dilakukan adalah untuk menilai kesenjangan antara teori
dan respon serta pelaksanaan pada klien post sectio caesarea dengan fokus
studi hambatan mobilitas fisik yang telah dipilih menjadi objek penelitian.
Selain itu juga untuk menilai kesenjangan antara klien 1 dengan yang lain
BAB IV
A. Hasil
1. Pengkajian
a. Pengkajian Klien I
pada pukul 14.00 WIB, pada pasien post sectio caesarea dengan
status pasien.
1) Biodata Klien
53
54
atas rujukan dari bidan. Klien terdaftar dengan nomor rekam medis
sebelumnya.
2) Riwayat kesehatan
pada pukul 14.00 WIB, klien mengeluh pada bagian kaki masih
terasa berat dan belum bisa digerakkan secara bebas, selain itu
klien juga mengeluh sakit pada bagian luka pembedahan dan sakit
jantung, cacat bawaan, penyakit jiwa, dan tidak ada yang menderita
kehamilan kembar.
menstruasi.
2017.
keluarganya.
khas feses, BAK ± 6-8x sehari dengan warna kuning jernih dan
kadang ditambah dengan buah, klien minum air putih dan teh ± 7
klien sudah kentut, klien minum air putih, tidak merasa mual dan
dan keluarganya.
57
infeksi.
keluar kolostrom.
4) Pengkajian sosial
5) Pengkajian psikologis
6) Pengkajian budaya
7) Pengkajian ekonomi
8) Pengkajian spiritual
9) Pengkajian pengetahuan
22x/menit.
tidak anemis dan sklera tidak ikterik, pupil isokor dan tidak ada
maupun sekret. Mukosa bibir lembab, lidah dan gigi bersih, tidak
menggunakan gigi palsu dan tidak ada karies gigi, tidak ada
4-5 dan tidak ada nyeri tekan, suara jantung pekak dan S1& S2
otot bantu pernafasan. Vocal fremitus teraba kanan kiri dan tidak
ada nyeri tekan. Suara paru resonan dan bunyi nafas vesikuler,
tidak ada nyeri tekan pada luka. Fundus uteri teraba 2 jari dibawah
merah, kental, dan berbau khas darah. Keadaan perineum utuh dan
2’00’’.
b. Pengkajian Klien II
pada pukul 16.00 WIB, pada pasien post sectio caesarea dengan
status pasien.
1) Biodata Klien
panggul.
62
2) Riwayat kesehatan
jantung, cacat bawaan, penyakit jiwa, dan tidak ada yang menderita
kehamilan kembar.
menstruasi.
63
2017.
otot kaki. Klien belum bisa menekuk lutut, mengangkat kaki, dan
keluarganya.
khas feses, BAK ± 6-7x sehari dengan warna kuning jernih dan
klien selama hamil yaitu makan 3x sehari dengan nasi, sayur dan
air putih sedikit demi sedikit, ketika klien minum dan tidak merasa
dan keluarganya.
pergerakkan.
4) Pengkajian sosial
klien dan sangat diharpkan oleh klien, suami dan keluarga klien.
baik. Klien tinggal serumah dengan suami dan orang tua klien.
5) Pengkajian psikologis
berbeda.
6) Pengkajian budaya
7) Pengkajian ekonomi
8) Pengkajian spiritual
9) Pengkajian pengetahuan
22x/menit.
bersih tidak ada polip maupun sekret. Mukosa bibir lembab, lidah
dan gigi bersih, tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada karies
gigi, tidak ada sianosis. Telinga bersih, simetris, tidak ada serumen.
4-5 dan tidak ada nyeri tekan, suara jantung pekak dan S1& S2
otot bantu pernafasan. Vocal fremitus teraba kanan kiri dan tidak
ada nyeri tekan. Suara paru resonan dan bunyi nafas vesikuler,
kolostrum.
tidak ada nyeri tekan di sekitar luka. Fundus uteri teraba 2 jari
68
anus.
nyeri akut yang berat dalam jangka pendek. Injeksi cetriaxone 2x1
2. Perumusan Masalah
a. Klien I
takut untuk menekuk lutut karena sakit pada luka pembedahan, belum
oleh suami dan ibunya. Klien juga mengatakan belum paham dengan
pergerakan terjadi karena klien masih meras nyeri pada luka bekas
70
b. Klien II
pinggang kebawah dan nyeri pada luka bekas operasi sehingga enggan
mengangkat kaki, belum bisa menekuk lutut karena sakit pada luka
ditempat tidur, dibantu oleh suami dan ibunya, klien juga mengatakan
klien masih merasa nyeri pada luka bekas operasi. Pada pemeriksaan
3. Perencanaan
a. Klien I
adalah :
klien.
b. Klien II
klien.
4. Implementasi
a. Klien I
terlentang.
kooperatif.
oleh perawat pada post sectio caesarea hari pertama, dan mengkaji
karena masih meraskan nyeri pada luka operasi dan takut saat
tempat tidur.
berdiri dan berjalan, klien juga mengatakan pagi tadi sudah belajar
terlihat lebih senang dan lebih lega, klin mencoba latihan berjalan
b. Klien II
dini hari pertama, kedua dan ketiga post sectio caesarea. Respon
latihan pada saat ada perawat kemarin dan tidak mengulang latihan
mrubah posisinya.
5. Evaluasi
a. Klien I
latihan pada post sectio caesarea hari pertama seperti yang telah
b. Klien II
pertama.
kanan dan kiri dengan dibantu oleh suaminya dan dapat menekuk
merasa badannya tidak kaku lagi dan lebih nyaman saat memuali
tidur lebih nyaman. Klien tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
B. Pembahasan
keperawatan post sectio caesarea pada Ny. S dan Ny. N di bangsal Mawar
terjadi pada respon maupun kondisi klien I dan klien II. Pada bab ini penulis
1. Pengkajian
yaitu Ny. S yang berumur 33 tahun dan Ny. N yang berumur 20 tahun,
kencang, keluar dan lendir dari jalan lahir. Klien I memiliki riwayat
disporposi kepala panggul. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Rasjidi
indikasi dan pada Ny. S termasuk kedalam indikasi ibu yaitu kegagalan
metode ismika atau profundal (low servical dengan insisi segmen bawah
aktivitas dan latihan pada kedua klien diperoleh data bahwa klien tampak
91
tempat tidur karena masih merasa nyeri pada luka bekas operasi, dalam
ketergantungan 2.
jari-jari kaki hingga pergelangan kaki, menegangkan otot kaki. Hal ini
terjadi perbedaan antara klien I dan Klien II dalam pergerakan 6 jam post
memahami apa yang dilakukan post sectio caesarea, selain itu dapat juga
kurang memahami apa yang harus dilakukan dan masih terfokus pada
seseorang, efek dari obat bius yang diberikan pada saat dilakukan
lemah, letih akibat dari nyeri pada luka pembedahan, dapat ditunjukkan
pada luka bekas operasi di bagian perut bawah, dengan skala 4 terus
dan pada Ny. N merasakan nyeri seperti disayat-sayat pada luka bekas
pada klien.
tidak teranggu)
pengkajian pada pasien diperoleh data pada Ny.S maupun Ny, N yaitu
kebutuhannya secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu
diberikan secara oral. Efek samping dari obat ini yaitu sakit perut,
bakteri. Efek samping dari ceftriaxone yaitu : mual dan muntah, sakit
cairan.
dan diberikan secara oral. Efek samping dari obat ini yaitu sakit perut,
pengkajian yang lain yang tidak terdapat dalam teori yang ada
2. Diagnosa keperawatan
pergerakan, nyeri dan kurang pengetahuan serta faktor yang lain yaitu
Sesuai yang dialami klien, gangguan sikap berjalan yaitu klien hanya
Dan ditandai dengan hasil dari pengkajian pada klien yanng didapatkan
data :
97
mengangkat kaki, masih takut untuk menekuk lutut karena sakit pada
ditempat tidur.
mengangkat kaki, belum bisa menekuk lutut karena sakit pada luka
ditempat tidur, dibantu oleh suami dan ibunya, klien juga mengatakan
pengkajian diatas.
98
3. Rencana Tindakan
(Doenges, 2001)
pasien untuk bejalan dan mencegah cidera. Rasional : risiko jatuh dan
2001)
tidur, atau dikursi sesuai dengan apa yang dapat ditoleransi oleh klien.
2001)
4. Implementasi
fisik sudah sesuai dengan intervensi menurut NIC 2016 yang telah
badan ke kanan dan kiri pada hari kedua setelah sectio caesarea.
Musrifatul (2014) salah satunya adalah gaya hidup dapat dilihat dari
latar belakang pekerjaan pada Ny.S yang seorang petani yang selalu
cidera, selain itu penulis juga tidak melakukan konsultasi pada ahli
pada klien.
Penulis hanya melakukan tindakan selama 3x8 jam per hari. Kemudian
5. Evaluasi keperawatan
yaitu pada 6 jam pertama setelah klien tersadar dari obat bius post
menggerakkan tangan, lengan, jari, dan kaki dan menarik nafas dalam..
kanan dan kekiri pada 6-10 jam pasca operasi. Pada hari kedua klien
bertahap, hari demi hari klien dianjurkan belajar duduk selama sehari,
dianjurkan untuk berjalan secara mandiri pada hari ke-3 sampai ke-5
pasca operasi.
pertama hingga hari ketiga dengan indikator yang belum tercapai yaitu
berjalan dengan langkah yang efektif, berjalan dengan jalan pelan, cara
malas untuk bergerak Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat dari
104
Danefi Tupriliani dan Fenti Agustinin (2016), dalam hal ini klien
masih berfokus pada diri sendiri yang merasa nyeri pada luka bekas
operasi.
C. Keterbatasan
Penulis hanya melakukan intervensi selama 3x8 jam dan selebihnya penulis
A. Simpulan
klien mengatakan enggan untuk bergerak karena merasa nyeri pada luka
caesarea.
dapat mengangkat kaki, masih takut untuk menekuk lutut karena sakit pada
luka belum bisa memiringkan badan ke kanan dan kiri, klien juga mengatakan
belum paham dengan tahapan mobilisasi dini. Data objektif : klien terlihat
lemah, klien hanya berbaring ditempat tidur, dan seluruh aktivitas di bantu
tubuh/ mekanik tubuh pada klien, kaji komitmen klien untuk belajar dan
105
106
klien untuk menggerakkan kaki terlebih dahulu kemudian badan ketika mulai
berjalan dari posisi berdiri, beri klien pakaian yang tidak mengekang, bantu
klien untuk menggunakan alas kaki yang memfasilitasi paien untuk bejalan
dan mencegah cidera, bantu klien untuk duduk di sisi tempat tidur untuk
memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh, bantu klien untuk ambulasi awal, dan
dorong klien untuk duduk ditempat tidur, disamping tempat tidur, atau dikursi
sesuai dengan apa yang dapat ditoleransi oleh klien, dorong klien untuk
Evaluasi pada Klien I masalah hambatan mobilitas fisik yang teratasi tepat
pada hari ketiga post sectio caesarea sesuai dengan tujuan yang telah
disesuaikan, dan klien diperbolehkan untuk rawat jalan pada hari ketiga post
belum teratasi pada hari ketiga pemberian asuhan keperawatan, klien dapat
B. Saran
Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan
3. Bagi klien
(NIC).Singapura: Elsevier
(http://jurnal.ibijabar.org/wp-content/uploads/2016/07/HUBUNGAN-
MOBILISASI-IBU-POST-SC-SECTIO-CAESAREA-DENGAN.pdf
Dewi, vivian nanny lia dan Tri sunarsih.(2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu
108
109
(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
Elsevier
Vol.7
(http://jurnalonline.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/75
November 2017)
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Apersepsi tentang
mobilisasi post
partum.
B. Materi (Terlampir)
C. Media
Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Evaluasi.
1. Evaluasi Proses
2. Evaluasi Hasil
3. Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini
akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga
menyebabkan terganggunya kontraksi uterus
D. Tahap-tahap Mobilisasi Dini :
Nim : P1337420515047
RIWAYAT PENDIDIKAN :
RIWAYAT ORGANISASI :-
DAFTAR PRESTASI :-
P1337420515047