Sunteți pe pagina 1din 27

ASPEK HUKUM

REKAM MEDIS ELEKTRONIK

SHINTA KUMALA, S.ST.MIK

PELATIHAN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
HOTEL GRAND ASRILIA BANDUNG
17 – 19 FEBRUARI 2019
SHINTA KUMALA S.ST.MIK
BANDUNG, 12 AGUSTUS 1975
Alamat : Jl. H Baun No.19 Lebak Bulus I
Phone : 081809232023
E-mail : shintakumala12@gmail.com

PENGALAMAN KERJA
1. STAF RMIK - RS PREMIER BINTARO (1998 – 2000 )
2. STAF RMIK - RSUP HASAN SADIKIN – PAV PARAHYANGAN ( 2001 – 2006
)
3. SPV RMIK-SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL (2005 – 2009 )
4. KONSULTAN RMIK - RSIA MONALISA ( 2009 – 2010 )
PENGALAMAN 5. ANALIS & DEVELOPMENT - PT.PILAR (2010 – 2013 )
ORGANISASI 6. STAF PENGAJAR – POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG ( 2009 –
WK.SEKERTARIS - 2013)
PORMIKI DPP JABAR 7. KA.DEPT RMIK – MAYAPADA HOSPITAL JAKSEL – (2013 – PRESENT)
(2018–2021 )
8. KONSULTAN ANALIS & DEVELOPMENT – PT.MEDIANTARA (2017 –
present ) 2
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
PESERTA MAMPU

MEMAHAMI ASPEK HUKUM


REKAM MEDIS ELEKTRONIK
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

PESERTA MAMPU

MENJELASKAN ASPEK HUKUM


REKAM MEDIS ELEKTRONIK
UU no.11/2008 tetang ITE bab 1 ps 1
• Dokumen Elektronik adalah setiap dokumen
elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima atau dikirimkan dalam bentuk analog,
digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya,
yang dapat dilihat, dan/atau didengar melalui
komputer atau sistem elektronik termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, peta, gabar,
rancangan, foto atau sejenisny, huruf, angka,
tanda, kode, akses, simbol, atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau fdapat dipahami
oleh orang yang mampu memahaminya .
UU ITE – Bab III pasal 5
• 1. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum
yang sah
• 2. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektonik
dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah
sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia
• 3. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dinyatakan sah apabila menggunakan sistem elektronik
yang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang undang ini.
UU ITE – Bab III pasal 5
• 4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk :
• -Surat yang menurut undang undang harus
dibuat dalam bentuk tertulis; dan
• -Surat beserta dokumennya yang menurut
undang undang harus dibuat dalam bentuk
akta notaris atau akta yang dibuat oleh
penjabat pembuat akta
UU ITE – Bab III pasal 6
• Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang
diatur dalam pasal 5 ayat (4) yang
mensyaratkan bahwa suatu informasi harus
berbentuk tertulis atau asli, Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dianggap sah sebagai informasi yang
tercantum didalamnya dapat diakses,
ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat
dipertanggung jawabkan sehingga
menerangkan suautu keadaan.
Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008
• Pasal 2
1) Rekam Medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik.
2) Penyelenggaraan rekam medis dengan
menggunakan teknologi informasi elektronik
diatur lebih lanjut dengan peraturan
tersendiri.
UU no.29/2004 dalam praktek
Kedokteran (penjelasan ps.46)
Ayat (3) :
• Yang dimaksud “petugas” adalah dokter atau
dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
memberikan pelayanan langsung kepada pasien
• Apabila dalam pencatatan rekam medis
menggunakan teknologi informasi elektronik,
kewajiban membubuhi tanda tangan dapat
diganti dengan menggunakan nomor identitas
pribadi ( personal identification number).
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG
INFORMASI DAN TRASNSAKSI ELEKTRONIK

PERATURAN PRESIDEN REUBLIK INDONESIA


NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG
SISTEM KESEHATAN NASIONAL PANDUAN MANAJEMEN SISTEM
DOKUMEN ELEKTRONIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 82 TAHUN 2012
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK VERSI 1.0

PERANTURAN PEMERINTAH REPUBLIK KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFPRMASI


INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2014
TENTANG
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
RUMAH SAKIT
SIAPA YANG DAPAT
PUSKESMAS DISEBUT SEBAGAI
PENYELENGGARA
KLINIK
SISTEM
ELEKTRONIK/SISTEM
APOTIK/PEDAGANG FARMASI
INFORMASI E-HEALTH?
Penyelenggara Sistem Elektronik adalah setiap
Orang, Penyelenggara negara , Badan Usaha, dan
masyarakat yang menyediakan, ,mengelola, dan/atau
PENYELENGGARA ASURANSI KESEHATAN
mengoprasikan Sistem Elektronik baik sendiri maupun
bersama-sama untuk keperluan dirinya dan/atau
keperluan pihak lain.
PIHAK KETIGA PENYEDIA LAYANAN E-HEALTH

LABOLATORIUM KESEHATAN
REGULATORY IMPACT
PENYELENGGARAAN E-HEALTH
[UU 11/2018 ITE & PP 82/2012 PSTE]

KEWAJIBAN/TANGGUNG JAWAB HUKUM

KETENTUAN UMUM:
PENYELENGGARA SE E-HEALTH

• TATA KELOLA PSE SECARA UMUM [RISK


NON – MANAGEMENT, DATA PRIBADI, DLL
PELAYANAN • PENGAMANAN [EDUKASIM ITUR,
PUBLIK INFORMATION, DISCLOSURE, DLL

KETENTUAN KHUSUS:
• PENDAFTARAN PENYELENGGARAAN SE DAN
SOFTWARE PSE
• TATA KELOLA KHUSUS PSE PP [BCP, PENEMPATAN
DC DAN DRC DI INDONESIA]
• SERTIFIKASI KELAIKAN PSE PELAYANAN PUBLIK
PELAYANAN • SERTIFIKAT ELEKTRONIK
PUBLIK • TENAGA AHLI – WNI
• AUDIT SISTEM ELEKTRONIK [INTERNAL &
EKSTERNAL]

KETENTUAN PERALIHAN
Konsep Sertifikasi Kelaikan
Sistem Elektronik Penyelenggara
Layanan Kesehatan

1 2 3
PSE Kesehatan Lembaga Sertifikasi Prosedur Pengujian
Sertifikat
Publik Kelaikan dan Pemeriksaan

Penyelenggaraan Persyaratan /
kepada Publik Standar Teknis
Kewajiban Umum Penyelenggara Sistem Elektronik

“ Menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta


bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana
mustinya . “

“Aman” >> Sistem Elektronik terlindungi secara fisik dan nonfisik

“Beroperasi sebagaiamna mestinya” >> Sistem Elektronik memiliki kemampuan sesuai


dengan spesifikasinya

“Bertanggung jawab “ >> ada subjek hukum yang bertanggung jawab secara hukum
terhadap Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut .

[PASAL 15 UU ITE]
Persyaratan Minimun Pengoperasian
Sebuah Sistem Elektronik

Dapat mengaplikasikan kembali informasi / dokumen elektronik dengan utuh


sesuai dengan masa retensi .

Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan


keteraksesan Informasi Elektronik .

Beroperasi sesuai dengan perosedur atau petunjuk

Prosedur atau petunjuk dengan bahasa, informasi , atau simbol yang dapat
dipahami oleh semua pihak.

Memiliki mekanisme untu menjaga up dating , kejelasan , dan


kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk
Isu Hukum Penyelenggaraan E-Health

Data / Informasi Elektronik

Privacy sebagai Hak Konsumen / Pasien

Presume Liability

Perbuatan yang dilarang/tanggung jawab pidana


DATA/INFORMASI ELEKTRIK
Definisi Informasi Elektronik:
“Satu atau sekumpulan data elektronik. Termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electric mail), telegram, teleks, telecopy, atau sejenisnya huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya”.

Prinsip Pengendalian Pengamatan Data Elektrik


1) Kerahasiaan (confidentiality);
2) Intergritas (Intergrity);
3) Ketersediaan (Availability);
4) Keaslian (authentication);
5) Otorisasi (authorization); dan
6) Nirsangkal (non-repudiation)
Data/Informasi Elektronik sebagai
Alat Bukti Yang Sah

• Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil


cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
• Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/hasil cetaknya
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari
alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Indonesia
• Informasi Elekrtonik dan/atau Dokumen Elektronik yang dinyatakan sah
apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan UU

(pasal 5 UU ITE)
Data Pribadi sebagai Privasi

Data pribadi; data perorangan tertentu yang disimpan, dirawat


dan dijaga kebeneran serta dilindungi kerahasiaan

Bagaimana jika terjadi kegagalan (prosedural/sistem


perlindungan Data Pribadi?

Penyelenggara Sistem Elektronik wajib


memberitahukan secara tertulis kepada
Pemilik Data Pribadi
Tata Kelola – Data Pribadi

Penyelenggaraan E-Health wajib:


- Menjaga rahasia, keutuhan, dan ketersediaan Data Pribadi
yang dikelolanya.
- Menjaga perolehan, penggunaan, dan pemanfaatan Data
Pribadi berdasarkan persetujuan orang yang bersangkutan,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan-
undangan.
- Menjamin penggunaan atau pengungkapan data dilakukan
berdasarkan persetujuan dari pemilik Data Pribadi tersebut
dan sesuai dengan tujuan yang disampaikan pada Pemilik
Data Pribadi pada saat perolehan data.
Anonimitas
Informasi terkait Identitasi :
1. Nama
2. Alamat (nama jalan, kota, desa, RT, RW)
3. Tanggal terkait individu (tanggal lahir, tanggal admisi RS,
tanggal keluar RS, tanggal kematian)
4. Usia (diatas 89 , atau sesuai ketentuan berlaku)
5. Nomor Telepon
6. Nomor Fax
7. Alamat email
8. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
ANONIMITAS (Lanjutan)
9. Nomor rekam medis
10. Nomor asuransi
11. Nomor akun/keanggotaan
12. Nomor sertifikat/lisensi
13. Nomor dan jenis kendaraan
14. Identitas alat yang digunakan /nomor seri
15. Alamat Universal resource location (URL’s)
16. Alamat internal protocol addresses (IP’s)
17. Identitas biometrik (sidik jari, warna mata, pola suara,
pola wajah, dsb)
18. Foto wajah, termasuk gambar yang bisa dibandingkan
19. Semua nomor identitas unik, karakteristik, atau kode
lainnya
Pressume Liability
• UU ITE pada dasarnya menanut asas Presume Liability
(Praduga Bersalah)

• Jika terjadi gugatan dalam penyelenggaraan sebuah Sistem


Elektronik, maka PSE yang digugat harus membuktikan
sendiri bahwa SE yang diselenggarakannya sesuai dengan
ketentuan [beban pembuktian ada pada PSE yang digugat
bukan pada konsumen/penggugat]
BAGAIMANA JIKA TERJADI KERUGIAN KONSUMEN/PASIEN
AKIBAT KELALAIAN DALAM PENYELENGGARAAN E-HEALTH?

• Konsumen / pasien dapat melakukan gugatan jika


penyelenggara E-HEALTH menjadi penyebab kerugian

• Penggunaan gugatan secara Class Action [ Gugatan


Perwakilan ] diperkenankan

• Penggunaan alternatif penyelesaian sengketa lain seperti


Arbitrasi, Mediasi, dll
PERBUATAN YANG DILARANG TERKAIT PENGGUNAAN SISTEM
ELEKTRONIK E-HEALTH
[UU Informasi dan Transaksi Elektronik]

No LARANGAN BAGI SETIAP ORANG ANCAMAN HUKUMAN MAKSIMAL

1 Mengakses Informasi Elektronik Tanpa Hak PENJARA 6-8 TAHUN DAN/ATAU


atau Melawan Hukum DENDA 600-800 JUTA [Psl 30 Jo Psl 46
UU ITE]
2 Intersep/ Menyadap Informasi / Dokumen PENJARA 10 TAHUN DAN/ATA DENDA
Elelktronik secara Ilegal 800 JUTA [Psl 31 Jo Psl 47 UU ITE]
3 Mengubah, menambah, mengurangi, PENJARA 8-12 TAHUN DAN/ATAU
melakukan, transmisi, merusak , DENDA 3-4 MILIAR [Psl 32&35 Jo Psl
menghilangkan, memindahkan , 48&51 UU ITE]
menyembunyikan Informasi/ Dokumen
Elektronik secara Ilegal atau agar dianggap
seolah-olah data tersebut otentik
4 Larangan melakukan gangguan terhadap PENJARA 10 TAHUN DAN/ATAU
Sistem Elektronik DENDA 10 MILIAR [Psl 33 Jo Psl 49 UU
ITE

S-ar putea să vă placă și