Manava,Desomber 2012 oun f Nomor 2
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN
‘TERHADAP INTENSI MEMBELI
DENGAN PENYAJIAN
MODEL PERSUASI HEURISTIK-SISTEMATIK
- tka Rahma Susilawati dan [ka Adita Silviandari
Fakultas Hmu Sosial dan mu Politik, Universitas Brawijaya
ikarahma.s@gmail.com
Abstrak
Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengeruh tipe kepribadian yang
diungkap dengan DISC Personality Inventory terhadap intensi membeli konsumen pada produk
°Mr.G" melalui model penyajian iklan heuristik dan sistematik. Subyek penelitian adalah
iahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas imu Sosial dan lImu Politik Universitas Brawijaya
Malang, yang berjumlah 70 orang. Desain cksperimen yang digunakan adalah two matching group
design. Intervensi yang diberikan berupa tayangan iklan produk “Mr. G” yang didesain dalam dua
model persuasi, yaitu iklan model heuristik (kelompok eksperimen 1) dan model sistematik
(kelompok eksperimen 2). Hasil uji analisis anova faktorial menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara tipe kepribadian Dominance, Influence, Steadiness, and Conscientiousness dengan
penyajian iklan model heuristik dan sistematik terhadap intensi membeli.
Kata kunci: tipe kepribadian, DISC Personality Inventory, intensi membeli, iklan model persuasi
heuristik, iklan model persuasi sistematik
Abstract
This experimental research was conducted to determine the influence of DISC personality
types and types of advertising presentation (heuristic and systematic) to consumers buying intention
Of "Mr.G. Product this study aimed to determine how the effect of the DISC personality types
associated with the formation of consumer behavior (consumer response to a new product)
Subjects were 70 students of psychology, faculty of political and social science Universitas
Branijaya Malang. The experimental design used was matching group design. Treatments
conducted in the form of "Mr. G’ advertising presentation exposure designed in two modes of
persuasion, Le ihe heuristic advertising mode (experimental group 1) and systematic advertising
mmode (experimental group 2). The result of statistical analysis using factorial anova shown there is
no significant differences between each of D,LS.C, ‘personality types with — heuristic and systematic
(ype of advertising presentation in the buying intention of new product “Mr.G".
Keywords: personality tipe, DISC Personality Inventory, buying intention, heuristic model
advertising, systematic model advertising.
tindakan beralasan yang motivasional yang _mempengaruhi —suatu
Dalam teo perilaku, Ada indikasi tentang bagaimana
dikemukakan oleh Ajzen (1991), faktor sentral
dalam teori tindakan beralasan adalah intensi _Kerasnya seseoralig berusaha _mencoba,
'ndividu untuk menampilkan suatu perilaku seberapa besar usaha yang telah direncanakan
Untuk dilakukan, dalam mewujudkan suatw
‘ertentu, Intensi diprediksi sebagai faktor
133,perilaku. Semakin kuat intensi untuk terkait
dengan suatu perilaku, semakin mendekati hal
dalam perilakunyata
lakw bisa mengarah
1 tersebul
tersebut
Jelas bahwa intensi ps
dalam perilaku. hanya jika per
berada di bawah kendali atas hal-hal tertentu,
Banyak faktor yang berpengaruh dalam
i membeli, salah
2004). Carver
& Kanuk,
mendefinisikan kepriba
dinamis, di dalam diri individu;
psikofisik yang meneiptakan pola karakt
perilaku, pikiran, dan perasaan individu
(Maehle & Shneor, 2010).
Beberapa studi menunjukkan —peran
kepribadian dalam perilaku. konsumsi_ secara
umum, Kidwell dan Jewell (2003) menemukan
bahwa intemal perceived comrol behavior
merupakan faktor penentu yang paling kuat
tethadap intensi perilaku sescorang. Dari dua
studi yang dilakukan, disimpulkan bahwa ada
hubungan positif antara_konstruksi_ kontrol
dengan kontrol diri cksternal sebagai faktor
yang dapat mempengaruhi —(anteseden)
pembentukan intensi perilaku, dan kontrol
internal sebagai penentu yang lebih kuat pada
pembentukan intensiperilaku. Sedangkan
penelitian oleh Machle dan Shneor (2010)
menemukan adanya kongruensi antara brand
personality dengan hunan personality. dan
menyatakan bahwa dimensi_kepribadian
signifikan mempengaruhi preferensi konsumen
tethadap sebuah produk, Oleh karenanya
kepribadian ditengarai sebagai salah satu
faktor penentu intensi__membeli pada
konsumen,
Studi-studi lain secara spesifik menelaah
tentang peran dari trait kepribadian dalam
perilaku konsumsi. Misalnya, Huang dan
Chang (2008) menggunakan trait kepribadian
tipe A dan B untuk melihat perilaku komplain
pada konsumen online dan harapan perbaikan
pelayanan. Hasil dari analisa regresi berganda
menunjukkan bahwa kepribadian tipe A dan
locus of control memoderasi_hubungan antara
kegagalan e-service, perilaku mengeluh
konsumen, dan ekspektasi pemulihan layanan,
Ketika kegagalan e-service muncul, tipe A dan
konsumen yang berorientasi internal terikat
dengan perilaku komplain yang agresif dan
memiliki ekspektasi tinggi akan adanya upaya
134
PESGARU TIPE KEPRIBADIAN TLRHADSPINTE SSE SH Mt 11
pemulihan layanan untuk mengatasi komplain
konsumen tersebut, sedangkan tipe 1 dan
konsumen yang —berorientasi—eksterna,
cenderung —memilikitoleransi—_tethada
kegagalan e-service dan menahan diri untuk
tidak melakukan perilaku komplain. Penelitian
lain menguji efek moderasi dari irain,
personality vethadap sikap konsumen melalu;
periklanan (Myers, Sen, & Alexandrov, 2010)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa extra.
version, agreeableness,
neuroticism, and openness to experience (Big
Five Personality) memoderasi hubungan
antara tipe iklan dan sikap terhadap iklan
Semakin tinggi tingkat_—_extraversion,
agreeableness, dan openness 0 experience
maka semakin positif sikapnya terhadap iklan
transformasional. Hasil lainnya menunjukkan
extraversion memoderasi hubungan _antara
sikap tethadap iklan dan intensi_membeli
Orang dengan nilai ckstraversi yang tinggi
akan menunjukkan hubungan yang lebih kuat
antara sikap terhadap iklan dengan intensi
melakukan pembelian. Orang dengan
conscientiousness tinggi memiliki sikap yang
lebih positif terhadap iklan yang komparatif,
iklan dua sisi dan iklan informasional daripada
transformasional. Orang dengan neuroticism
tinggi lebih menyukai iklan komparatif dan
transformasional (Myers, Sen, & Alexandrov,
2010).
Penelitian Gerber, dkk. (2010) menelaah
tipe kepribadian menggunakan big five
personality dan hubungannya dengan respon
terhadap tampilan persuasif pada perilaku
politik. Ada juga penelitian yang dilakukan
oleh Barkhi dan Wallace (2007) mengenai
pengaruh tipe kepribadian menggunakan
MBTI terhadap keputusan membeli di toko
Virtual. Rachmawati (2008) meneliti tentang
“Thayer model” sebagai model pemahaman
intensi membeli yang dipengaruhi tension dan
energy dalam iklan dengan konsep high fear
appeals.
Sudah banyak —penelitian yang
menggunakan tipologi kepribadian dengan Big
Five Personality dan Myers-Briggs (MBTI).
namun masih banyak pertanyaan mengenai
bagaimana iklan mempengaruhi sikap terhadap
suatu. merek sebagai sebuah fungsi dari
kepribadian konsumen, seperti yang
dikemukakan oleh ~~ Myers, Sen, dan
conscientiousness,‘Alexandrov (2010). Mereka mengasumsikan
sebagai comtoh: ckstroversi (orang mungkin
‘akan lebih memilih iklan transformasional
daripada—informasional), conscientious
(konsumen akan memilih iklan yang
mengandung informasi-informasi tambahan),
dan tindakan pemasaran memicu reaks)
konsumen. Padahal jika jenis iklan berkorelasi
dengan ait kepribadian, maka dapat
digunakan untuk memprediksi secara parsial
konsumen tipe mana yang akan bereaksi pada
tipesjenis iklan yang berbeda-beda, karena trait
personal membanekitkan perilaku tertentu,
Dengan pertimbangan tersebut memungkinkan
pemasar untuk — memprediksi —_perilaku
mendatang dari kelompok konsumen dalam
menanggapi promosi pemasaran _tertentu
(Myers, Sen, & Alexandrov, 2010).
Mengacu pada berbagai hasil studi
tersebut, penelitian ini menggunakan tipologi
kepribadian dengan inventori DISC. Selama
ini penelitian mengenai kecenderungan tipe
kepribadian DISC masih jarang ditemui,
terlebih yang mengkaitkan ini dengan kajian
perilaku konsumen, Aplikasi tipe kepribadian
Manas. sembe
DISC banyak digunakan untuk setting kerja
dan organisasi. Dalam hil ini peneliti- menguji
bagaimana penyaruh tipe kepribadian DISC
yang dianalogikan dengan empat —tipe
kepribadian yang dikemukakan Hipocrates
(Kholerism, “ Flekmatis, Sanguinis, dan
Melankholis) secara empiris terhadap
Pembentukan intensi membeli produk baru
Konsep dasar teori DISC dikembangkan
oleh William Moulton Marston (1928), DISC
Klasik terdiri dari dua aksis dan empat mode!
dimensional yaitu Dominance, Influence,
Steadiness, and Conscientiousness (DISC).
Pada tahun 1972, model Marston ini diteliti
secara mendalam dan dikembangkan melalui
para peneliti di University of Minessora. Tahun
1994, Inscape Publishing melakukan
penelitian yang lebih mendalam berdasarkan
sampel yang diambil secara acak berstrata
pada U.S. workforce, dan kemudian inventori
DISC ini diperbarui norma dan dilakukan
ulang. seperti data berikut. dengan
rentang reliabilitas dari empat skala dalam
DISC pada grafik 1. II. dan III bergerak dari
0.85 sampai 0.92.
Tabel 1: Koefisien Reliabilitas dan Korelasi Inter-Skala antara skor MOST dan
LEAST (N=812)
[D-Most i-Most S-Most C-Most D-Least i-Least S-Least C-Least
-07.79
SMost -.73 -21.77
C-Most-.18 6311-72
D-Least -.79 -.04 73 26.84
‘Least 10 -.67 .13 56.07.74
S-Least 73 18 -.74 -20-.78 -15 -78
C-Least 33 ,60 -33 ~.64 --46 -.56 33 -74
Catan, Koctisien relabilitas ditunjukkan pada angka yang dicetaktebal (bold) bergans diagonal, Korelasi
inter-skala ditunjukkan pada skor di bawah garis diagonal
DISC 1994 mengalami perubahan dalam
istilah, DISC merupakan singkatan dari empat
ipe kepribadian yang berbeda dilihat dari
orient terhadap tugas atau _hubungan
serta_Keaktifan (aktif-pasif) di lingkungan.
DISC meliputi.tipe Dominant Driver
(Dominan), Influencing Inspiring (Inspirator).
Steadiness/Siable (Stabilisator). Compliant
Correct (Akurator). Sistem profil personal atau
inventori kepribadian DISC mengukur surface
trait individu. ;
Berdasarkan orientasinya maka tipe
Dominant (D) dan Compliant (C) merupakan
tipe pribadi yang berorientasi_ pada tweas.
sedangkan tipe Influence (1) dan Steadiness (S)
merupakan tipe pribadi_yang__lebih
mengedepankan hubungan sosial daripada
tugs, Dari tipe keaktifan dalam lingkungan. D
dan | yang merupakan pribadi aktif, sedangkan
13sha Rahm Susie dan ha Ada Sivan PENG
S dan C lebih bergaya pasif. Tipologi
kepribadian DISC tidak bersifat komparatif ~
membandingkan satu tipe kepribadian dengan
tipe kepribadian lainnya. |
Tipe D merupakan tipe pribadi yang
decisive, cepat mengambil keputusan dengan
pengumpulan informasi secara cepat dan detail
sehingga terkesan memaksa orang lain
memberikan informasi yang diinginkan. Dasar
pengambilan Keputusan ialah keuntungan,
manfaat. dan pencapaian hasil menjadi
prioritas. Karakteristik tipe ini adalah berani
dan senang mencoba hal-hal baru, penuntut,
dan cenderung tergesa-gesa/kurang sabar
tethadap suatu hal.
Tipe | merupakan pribadi yang antusias,
persuasif, impulsi? secara emosional, mudah
dipercaya, dan mudzh dipengarubi maupun
mempengaruhi individu a. Dasa
pengambilan keputusannya lebih pada faktor
perasaan dan emosionalitas serta daya tariknya
terhadap individu. Tipe ini senang menjadi
pusat perhatian sehingga faktor gengsi dan
image st ‘kali lebih dikedepankan.
Tipe S merupakan tipe pasif, sabar,
loyal, dan mudah ditebak. Tipe ini adalah
pribadi yang senang dengan rutinitas dan
Kurang = menyukai—perubahan, —_schingga
‘umumnya sulit untuk berubah dari kebiasaan.
Tipe ini lebih menyukai suatu hal yang bersifat
pasti, konformis, dan menyukai berada dalam
kelompok sehingga pengambilan keputusan
lebih banyak dipengaruhi oleh kelompok atau
individu lain yang dinilai dapat dipercaya oleh
yang bersangkutan.
Tipe C merupekan pribadi yang
perfeksionis, akurat, pencari —fakta/bukti,
diplomatis, dan sistematis. Tipe ini menonjol
dalam analitis dan mengedepankan
rasionalitas. Mereka umumnya lambat dalam
mengambil keputusan —karena_perlu
mengumpulkan informasi detail dan seakurat
mungkin, mempertimbangkan keuntungan dan
kerugian, sebagai dasar penentuan.
Berdasarkan tipologi kepribadian di atas
dapat ditarik sebuah kesimpulan sementara
oleh peneliti bahwa perbedaan keempat tipe
kepribadian’ini akan menyebabkan responnya
terhadap intensi membeli suatu produk baru
juga akan berbeda. Tipe yang mudah
terpengaruh secara sosial yaitu I dan S, serta
tipe pribadi yang tidak mudah terpengaruh
136
Ui TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP INTENS! MEMBEL
secara sosial, namun lebih domingy
dipengaruhi oleh fakta, bukti, dan informe,
yang relevan, yaitu tipe D dan C. Diasumsika,
tipectipe tersebut akan memberikan tangsapa,
yang berbeda terhadap tipe iklan yan,
berbeda, yang kemudian akan mempengaryh,
intensi pembeliannya.
Dalam penelitian ini iklan didesain
dengan mengusung —_konsep _heuristt.
sistematik. Heuristik — Sistematik merupakan
sebuah model pengolahan informasi yang
terjadi secara kognitif pada setiap individy
Konsep ini lebih dikenal dengan istilah teor
dual-process dalam psikologi sosial (Chen,
Duckworth, & Chaiken, 1999). Proses
Heuristik meliputi penggunaan aturan-aturan
penilaian atau struktur pengetahuan, asumsi
‘yang dipelajari melalui _pengalaman dan
tersimpan dalam memori. Penilaian dibentuk
melalui pengolahan informasi-informasi (cue)
heuristik seperti sumber ahli, Menurut Higgins
(1996), pengolhan —informasi _ heuristk
menggunakan taraf kognisi minimal dan
Gipengaruhi oleh prinsip dasar aktivasi dan
penggunaan pengetahuan seperti nama,
ketersediaan, aksesibilitas, dan aplikabilitas
(Chen, Duckworth, & Chaiken, 1999).
Sedangkan proses pengolahan informasi secara
sistematik meliputi analisa_ yang mendalam
dan Komprehensif pada informasi-informasi
yang terkait dengan pengambilan keputusan.
Hal ini menuntut kemampuan dan kapasitas
Kognitif. Penilaian dibentuk melalui proses
sistematis meliputi perlakuan mendalam
terhadap informasi yang relevan dan responsif
terhadap isi semantik dari suatu_informas
Petty dan Cacioppo menyatakan buhwa
pembuatan keputusen bisa melalui dua rute
yang berbeda. Ketika individu berpikir kritis
mengenai isi suatu pesan/informasi, maka
mereka melalui rute sentral dalam mengolah
persuasi dan dipengaruhi oleh kekuatan dan
kualitas argumen, Ketika orang menarub
perhatian pada petunjuk-petunjuk (cues) atat
garis besar informasi, mereka melalui rute
tepilperipheral terhadap persuasi (Jany, 2008).
Penelitian Reimer, Mata, Katsikopoulos.
dan Opwis (2010) menggunakan expertise atau.
orang yang abli dalam bidang tertentu scbaga!
stimulus heuristik, dan kualitas argumet
sebagai stimulus sistematik — menemukam"
bahwa individu melakukan proses pengolah#
ilen
jnformasi secara sistematik terlebih dahulu
dalam melakukan evaluasi terhadap pakar (the
expertise) sebelum menggunakan pengolahan
heuristik pada argumen dari pakar (the
expertise). Penelitian Jany (2008) mengenai
pengurangan sumber dan persuasi: peran
moderasi dari prinsip —heuristik pada
resiprositas. menunjukkan bahwa konsumen
seringkali secara otomatis menggunakan
heuristik sederhana ketika dihadapkan pada
pesan-pesan persuasif, tanpa menganalisa
semua informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan. Heuristik adalah jalur
pintas proses mental yang membantu individu
menyelesaikan masalah dan membuat
keputusan secara cepat dan efisien.
Setiap individu memiliki kecenderungan
untuk mengolah informasi secara heuristik
Manasa, Desember 2012, Soluae 1. Nomar 2
‘maupun sistematik, Namun peneliti berasumsi
bahwa —setiap—individa.—memiliki
kecenderungan/preferensi lebih dominan pada
salah satu model pengolahan informasi dalam
menerima stimulus yang bersifat persuasif.
Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa
tipe kepribadian D, 1, $, C memiliki preferensi
atau kecenderungan yang berbeda dalam
merespon stimulus persuasif’ yang bersifat
heuristik dan sistematik, namun — belum
mengetahui secara_—pasti-—- bagaimana
kecenderungan responnya.
Adapun hipotesa yang diajukan dalam
penelitian adalah ada perbedaan _intensi
membeli konsumen terhadap produk baru
antara tipe kepribadian yang berbeda.
Bagan 1: Pengaruh tipe kepribadian terhadap intensi membeli
Penelitian ini merupakan penelitian awal atau
preliminary research untuk melihat bagaimana
tipe kepribadian konsumen menjadi
kecenderungan respon terhadap tayangan iklan
sebuah produk baru yang disajiken dalam
‘model persuasi heuristik dan _sistematik.
Desain yang digunakan adalah fwo group
experimental design dengan jenis eksperimen
kuasi/semu. Hal ini dikarenakan ada beberapa
hal dalam teknis pelaksanaan di lapangan yang
‘menjadi kendala dan tidak semua aspek dapat
dikontrol. Tipe kepribadian sebagai variabel
terikat, maka dilakukan kontrol dan seleksi
‘untuk memastikan bahwa subyek penelitian
merupakan representasi_ dari empat tipe
kepribadian yang berbeda.
Responden dan Prosedur
Responden penelitian adalah mahasiswa
Program Studi Psikologi Fakultas IImu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Bra
Iklan Model
Heuristik
DISC
Personality Tipe METODE Intensi Membeli
Iklan Model
Sistematik
angkatan 2010 - 2011. Teknik pemilihan
responden menggunakan purposive sampling
dimana responden penelitian harus memenuhi
beberapa Kualifikasi yang dipersyaratkan, di
antaranya: mahasiswa psikologi yang belum
perah mendapatkan mata kuliah Psikologi
Eksperimen dan memiliki kecenderungan tipe
epribadian yang menonjol di antara salah satu
tipologi DISC.
Prosedur eksperimen dilakukan_mulai
dari tahap pencarian responden, yaitu dengan
cara masuk pada kelas-kelas mata Kuliah
wajib, yang akhirnya ditentukan untuk
‘menjaring angkatan 2011 dengan masuk pada
Kelas “Statistika Sosial”. Ada tiga dari empat
elas yang peneliti ambil secara sengaja
dengan mempertimbangkan faktor | waktu
Situasional yang paling __memungkinkan.
Responden dari angkatan 2010 diambil dari
mata kuliah Psikologi Belajar yang. Wt
vreetukan dengan pertimbangan faktor jad
137‘a Raa Ss do Ata Sia
situasional yang paling
memungkinkan untuk pengambilan data.
Responden penelitian diminta untuk mengisi
inventor’ kepribadian DISC _sebagai
pengambilan data awal untuk screening. Total
responden awal yaitu sebanyak 112 orang
angkatan 2010, dan 158 orang angkatan 2011
Namun setelah diseleksi dengan karakteristl
tipe kepribadian yang dominan pada satu
Kuadran atau tipe (D/V/S/C) maka diperoleh
responden sejumlah 92 orang. Satu minggu
menjelang jadwal eksperimen dilakukan,
peneliti menghubungi —_masing-masing,
Tesponden yang sesuai dengan kualifikasi
untuk menginformasikan kembali jadwal
pelaksanaan dan permintaan konfirmasi
esediaan hadir responden pada jadwal yang
telah ditentukan, Penentuan peserta yang
dihubungi yaitu dengan metode matching
subject design. Precision and rangking
‘matching dilakukan untuk memastikan setiap
kelompok —eksperimen —memiliki—tipe
epribadian dengan komposisi yang sama,
baik pada kelompok Eksperimen I maupun
dalam kelompok Eksperimen 2. Dari 92 orang
jumlah responden keseluruhan, sejumlah 70
‘orang hadir dalam sesi eksperimen,
Eksperimen dilaksanakan —_secara
bersamaan dengan ruangan yang berbeda
Kelompok eksperimen I dilakukan di Gedung
FISIP lantai 4, sedangkan Kelompok
Eksperimen II di lantai 5. Hal ini dilakukan
sebagai kontrol supaya _masing-masing
responden dalam kelompok eksperimen yang
berbeda tidak akan saling berinteraksi sebelum
proses cksperimen berlangsung. Penayangan
iklandiberikan secara bersamaan dengan
jumlah pengulangan 3 kali, Sesudahnya,
responden langsung diminta_memberikan
tanggapan dengan mengisi kuesioner sesu:
dengan apa yang dilihat dan dirasakan setelah
‘menyaksikan tayangan iklan tersebut.
kuliah dan
Variabel Bebas
Tipe Kepribadian. Diukur melalui
inventori kepribadian DISC. Dasar teori dari
Marston (1928) yang dikembangkan oleh
University of Minnesota tahun 1992,
diperbaharui dan dimiliki hak ciptanya oleh
Inscape Publishing. Validitas bergerak dari
0.72 - 0.85, sedangkan reliabilitas. bergerak
pada skor antara 0.85 ~ 0.92. Inventori ber
138
vi PENGARUILTIPE KEPRIBADIAN TERIIADAP INTENS! MEMBELI
24 item berisi 4 pernyataan yang dipilih sary
sebagai pernyataan yang paling sesuai dirj
(Most/M) dan satu yang paling tidak sesuaj
(Least/L).
Respon responden terhadap produk
distimulasi melalui tayangan iklan audiovisual,
Perlakuan yang diberikan berupa tayangan
iklan mengenai produk baru yang diberi nama
“Mr. G”, Mr. G merupakan produk makanan
herbal, yaitu jahe (Zingiber officinale) yang
diolah dan dikemas dalam bentuk makanan
ringan (snack) dan dikombinasikan dengan
kacang tanah non-kolesterol, kacang kedelai,
serta jagung. Produk yang digunakan
merupakan hasil riset. dan temuan dari
mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian
(FTP) Universitas Brawijaya. Pemberian nama
produk dan bentuk kemasan “Mr. G”
ditentukan sendiri oleh peneliti agar produk
menjadi lebih menarik dan nama mudah
nga. Penyampaian informasi _produk
tersebut didesain dalam bentuk iklan audio
visual dengan dua model persuasi yang
berbeda yaitu model iklan heuristik dan model
iklan sistematik
Model iklan pertama berupa tayangan
yang bersifat heuristik dengan konsep ringan,
‘menarik dari segialur_— cerita, dan
menggunakan modeVendorser iklan yang,
berpenampilan menarik. Konsep iklan pada
model Heuristik ini mengambil tema
romantisme dan kehangatan dimana alur cerita
dimulai dari munculnya seorang gadis yang
sedang mengalami kejenuhan, pada saat yang
sama datangseorang —laki-laki yang
menyodorkan produk Mr. G ini, beberapa saat
setelah mengkonsumsi makanan__ tersebut
terjadi —perubahan mood dari ekspresi
kejenuhan si gadis menjadi ckspresi ceria dan
kehangatan. Perlakuan ini diberikan pada
kelompok eksperimen I.
Pada kelompok eksperimen I, iklan
didesain dalam bentuk sistematik dimana iklan
lebih menonjotkan kualitas argumen dari
Pakar/peneliti olahan makanan herbal tersebut
Konsep iklan model sistematik ini lebih
banyak memperlihatkan proses pengolaha0.
informasi khasiat dan komposisi dari produk.
Serta testimoni dari orang-orang yang pernal
mencoba produk tersebut. Tayangan kedit
iklan terscbut telah melalui beberapa kali
Proses editing berdasarkan masukan dari paekan lain sebagai penilaian profesional
tpengenai dua Konsep yang ingin disajikan,
Variabel Terikat
Intensi Membeli. Intensi- atau niat
membeli diukur melalui kuesioner intensi
membeli yang berisi dua set pernyataan, Set
pertama berisi item yang menggambarkan
fesponnya terhadap produk Mr. G, Skor
bergerak dari 1 sampai 5 (skor I: pasti tidak
‘akan membeli sampai skor 5: pasti akan
membeli). Set 2 berisi 8 item respon dari
Tabel 2: Hasil Anal
is Deskriptif|
Mamas, Dever 2012, Yume t Neue >
Komposisi atau indikator promosifpersuas
Skor bergerak dari 1 (tidak menariky — 4
(sangat menarik).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil analisis data statistik
deskriptif diperoleh hasil rerata _intensi
membeli sebagai berikut
Tipe
Kepribadian Perlakuan Rerata
TipeC __Sistematik 2.80
Heuristik 3.00
Total 2.88
TipeS Sistem: 2.88
Heuristik 3.14
Total 3.00
Tipe! Sistematik 3.00
Heuristik 287
Total 267
Tipe Sistematik 3.00
Heuristik 3.05
Total 3.03
Total Sistematik 2.94
Heuristik 297
Total 96
Deviasi Standar ___Jumlah Subyck
487 3
1,000 3
64 8
384 8
378 7
378 Is
000 2
535 1
500 9
an 19
524 19
492 38
42 34
560 36
0
Berdasarkan tabel di atas diketahui
bahwa perbedaan rerata antara responden yang
‘mendapatkan perlakuan iklan heuristik (=
2.97) dan iklan sistematik (¥ = 2,94) sebesar
0,03. Hasil ini mengindikasikan selisih mean
Tabel 3: Rangkuman Anava
yang sangat kecil. Tipe kepribadian Dominant
(D) memiliki rerata intensi membeli yang
paling tinggi (%= 3,03) pada kedua
perlakuan, diikuti oleh tipe kepribadian C
(2=3),S (2% = 2,88),1 (% = 2,67)
Tabel'3: Rangluman Anava
I 1K RK FS
Sumber Vari 3 35100677
0375 0,125
pare Keprbadion 0.005 10005 0022 82
Tipe kepibadian * Perlakeuan 04567 3 ogy 0772 OF
Keealshan 15.194 620245
Total 629,000 70
Keputusan
514 (p> 0,05)
139‘ha Raha Seiko dan hy Ads Stvienari' PENGARU TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP INT
Hipotesis ditolak, artinya tidak terjadi
perbedaan intensi_membeli dari _tipe
Kepribadian yang berbeda antara responden
yang disajikan iklan houristik dan iklan
sistematik.
Berdasarkan an:
js perbedaaan tipe
ENS MEMBELI
tinggi rendah masing-masing aspek ing
membeli dapat diketahui dengan melihat per!
rerata empirik aspek dalam rentang katepyy
skor. Kategori ini berdasarkan asumsi bahy.
skor populasi responden penelitian mengigys
distribusi normal. Kriteria Kategori didasara,
pada sebaran tiap-tiap aspek. Rentang shy
Kepribadian tidak ada perbedaan yang
signifikan antara intensi membeli antara tipe yang diperoleh dengan mengurangkan sky,
kepribadian Dominance, ‘Influencing, _tertinggi dengan skor terendah kemudiag
Steadiness, Compliance (p 20,05). Analisis,
perbedaan jenis iklan pada intensi membeli
menunjukkan tidak terjadi perbedaan rerata
yang signifikan antara responden yang.
‘mendapatkan perlakuan iklan heuristik dan
iklan sistematik, sedangkan untuk melihat
dibagi berdasarkan enam satuan_simpangay
baku (Azwar, 2000). Jika _respondey,
dikelompokkan berdasarkan tiga Kategori,
maka Keenam satuan deviasi dapat diag
dalam tiga bagian berikut:
Tabel 4: Kategori Subyek pada Ketiga Variabel
Renda X=(M-ISD) X=2
Sedang (M-18D)