Sunteți pe pagina 1din 1

Analisis Kasus dan Intervensi Pemberian Insulin

Dalam kasus ini, klien berpotensi berada dalam kondisi Hipoglikemia dan atau Hiperglikemia.
Penurunan kemampuan tubuh berespon terhadap insulin dialami klien sejak 5 tahun yang lalu
menjadi salah satu pencetus adanya ketidak stabilan kadar glukosa darah. Peningkatan kadar
glukosa darah dapat disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya infeksi.

Infeksi dapat meningkatkan rangsangan sistem saraf simpatis yang dapat merangsang peningkatan
kadar glucagon yang berdampak pada peningkatan glikoneogenesis yang menyebabkan
peningkatan kadar glukosa darah, selain karena adanya gangguan toleransi karbohidrat sejak 5
tahun yang lalu. Kondisi ini memungkinkan terjadinya komplikasi jangka pendek dari diabetes
mellitus yaitu hipo atau hiperglikemi.

Salah satu tindakan keperawatan pada klien dengan injeksi insulin adalah menentukan lokasi
tempat pemberian insulin yang dapat berefek pada kondisi klien, yang disesuaikan dengan jenis
insulin yang digunakan. Pentingnya pemahaman tentang lokasi penusukan dapat mempertahankan
kadar glukosa tidak masuk pada tahap hipoglikemia atau hiper.

Untuk insulin dengan tipe ekstra rapid acting, pemberian harus diberikan 15-10 menit sebelum
makan, dengan waktu efek maksimum 1-3 jam.

Untuk lokasi pemberian injeksi dapat dilakukan secara rotasi, dengan pertimbangan reaksi absorbs
insulin. Reaksi absorbs paling cepat adalah di bagian perut. Sehingga pada kondisi klien dengan
kadar glukosa >200mg/dl dapat diberikan didaerah perut untuk memperoleh penurunan kadar
glukosa darah yang cepat.

S-ar putea să vă placă și