Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1, MEI 2016
Abstract
The mining company’s financial performance period 2010-2012 fluctuated. It is
certainly influenced by many factors, such as good corporate governance. In
addition, there is a moderating factor of corporate social responsibility. This
study aims to investigate the influence of good corporate governance to the
mining company’s financial performance, examining the influence of corporate
social responsibility to the mining company’s financial performance and
investigated the influence of corporate social responsibility to the mining
company’s financial performance and examine whether corporate social
responsibility as a moderating. The study population was a mining company listed
on the Indonesia Stock Exchange, with a total sample of 51 data. The research
data sourced from the documentation of financial statements published by the BEI
and IICG survei results. The research model is a regression to the moderated
regression analysis (MRA). The results of this study indicate that good corporate
governance is partially not affect the Company’s financial performance Mining.
But corporate social responsibility partially affect the Company’s financial
performance Mining. Corporate social responsibility is not a moderating variable
between good corporate governance and financial performance Mining Company.
Research capabilities regression model can explain the variation of variable
financial performance of 4.6%.
skor yang baik atau berapa skor yang buruk. (sustainable). Para konsumen akan lebih
Namun, ada dua hal yang perlu diperhatikan, mengapresiasi perusahaan yang
(1) perusahaan harus berusaha mencapai mengungkapkan CSR dibandingkan dengan
angka setinggi mungkin. Semakin mendekati perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR,
100, skor corporate governance diperusahaan mereka akan membeli produk yang sebagian
tersebut semakin baik. (2) penilai harus laba dari produk tersebut disisihkan untuk
berhati-hati dalam menggunakan skor kepentingan sosial lingkungan, misalnya
corporate governance ini untuk untuk beasiswa, pembangunan fasilitas
membandingkan antara berbagai perusahaan, masyarakat, program pelestarian lingkungan,
apalagi kalau karakteristik industrinya dan lain sebagainya. Hal ini akan berdampak
berbeda (Sutedi, 2012). positif terhadap perusahaan, selain
Seperti dikemukakan oleh (Solihin, membangun image yang baik di mata para
2011), definisi CSR adalah kontribusi bisnis stakeholder karena kepedulian perusahaan
bagi pembangunan berkelanjutan serta adanya terhadap sosial lingkungan, juga akan
perilaku korporasi yang tidak semata-mata menaikkan laba perusahaan melalui
menjamin adanya pengembalian bagi para peningkatan penjualan. Dengan demikian
pemegang saham, upah bagi para karyawan, nilai ROE akan tinggi, dan akan menarik
dan pembuatan produk serta jasa bagi para perhatian para investor untuk berinvestasi
pelanggan, melainkan perusahaan bisnis juga serta berpengaruh bagi peningkatan kinerja
harus memberi perhatian terhadap berbagai saham di Bursa Efek.
hal yang dianggap penting serta nilai-nilai
masyarakat. Pengungkapan tanggung jawab METODE PENELITIAN
sosial atau sering disebut sebagai corporate Variabel dependen dalam penelitian
social reporting adalah proses ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan
pengkomunikasian efek-efek sosial dan dengan return on equity (ROE). Dari semua
lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi rasio fundamental yang dilihat oleh investor,
perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu salah satu rasio yang terpenting adalah ROE.
dalam masyarakat dan pada masyarakat ROE menunjukkan apakah manajemen
secara keseluruhan (Gray, 1995). Dampak meningkatkan nilai perusahaan pada tingkat
negatif perusahaan terhadap lingkungan yang dapat diterima (www.investopedia.com,
sekitar mengakibatkan hilangnya kepercayaan 2014). Untuk memperoleh nilai ROE,
masyarakat. Untuk meminimalisir dampak dihitung dengan rumus:
negatif tersebut adalah dengan
mengungkapkan informasi-informasi ROE = Laba Bersih x 100%
mengenai operasi perusahaan sehubungan Ekuitas Saham Biasa
dengan lingkungan sebagai tanggung jawab
perusahaan. Menurut (Solihin, 2011), apabila Variabel moderasi adalah variabel yang
asumsinya perusahaan yang menjalankan mempunyai pengaruh ketergantungan
CSR sudah dikelola dengan baik yaitu sudah (contingent effect) yang kuat dengan
menjalankan good corporate governance, hubungan variabel terikat dan variabel bebas
akan menjamin tercapainya maksimalisasi (Sekaran, 2006). Pengungkapan CSR adalah
laba dan mempertahankan daya saing pengungkapan informasi yang berkaitan
perusahaan. dengan tanggung jawab perusahaan di dalam
Disamping kinerja keuangan yang akan laporan tahunan. Pengukuran CSR mengacu
dilihat investor sebelum memutuskan untuk pada 78 item pengungkapan yang digunakan
berinvestasi dalam suatu perusahaan, adanya oleh Siregar (2008). Pengukuran variabel ini
pengungkapan item CSR dalam laporan dengan indeks pengungkapan sosial,
keuangan diharapkan akan menjadi nilai plus selanjutnya ditulis CSR dengan
yang akan menambah kepercayaan para membandingkan jumlah pengungkapan yang
investor, bahwa perusahaan tersebut akan diharapkan. Pengungkapan social merupakan
terus berkembang dan berkelanjutan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 482
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13 penelitian ini adalah metode dokumentasi,
item lingkungan, 7 item energi, 8 item yaitu mempelajari catatan-catatan perusahaan
kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item yang diperlukan yang terdapat didalam
lain-lain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item annual report perusahaan yang menjadi
keterlibatan masyarakat, dan 2 item umum. sampel penelitian.
Sebagai variabel bebas (independent
variable) pada penelitian ini adalah good Uji Asumsi Klasik
corporate governance. Pengukuran GCG Uji normalitas bertujuan untuk menguji
berdasarkan indeks CGPI (Corporate apakah dalam model regresi, variable
Governance Perception Index) yang pengganggu atau residual memiliki distribusi
dikembangkan oleh IICG (Indonesian normal (Ghozali, 2009) Ada dua cara untuk
Institute of Corporate Governance) dalam mengetahui apakah residual terdistribusi
buku laporan CGPI Indeks. Penilaian indeks normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
CGPI mencakup 4 tahap : (1) self-assessment dan uji statistik. Karena analisis grafik dapat
(15%); (2) pengumpulan dokumen menyesatkan, maka dipilih uji statistik
perusahaan (25%); (3) penyusunan makalah Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat
dan presentasi (12%); (4) observasi ke signifikansinya. Uji ini dilakukan sebelum
perusahaan (48%). Nilai indeks CGPI data diolah. Pendeteksian normalitas data
dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir apakah terdistribusi normal atau tidak dengan
dari 4 tahap tersebut. Level peringkat indeks menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
CGPI yaitu : (a) sangat terpercaya (85,00- Residual dinyatakan terdistribusi normal jika
100) dengan skor 3; (b) terpercaya (70,00- nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov >
84,99) dengan skor 2; (c) cukup terpercaya 0,05.
(55,00-69,99) dengan skor 1. Tujuan uji heteroskedastisitas adalah
Sampel penelitian ditentukan untuk menguji apakah dalam model regresi
berdasarkan purposive sampling yang berarti terjadi ketidaksamaan variance dari residual
pemilihan sampel berdasarkan kriteria satu pengamatan ke pengamatan lainnya
tertentu. Adapun kriteria perusahaan (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik
pertambangan yang dijadikan sampel antara adalah yang homoskedastisitas, yaitu jika
lain: variance dari residual satu pengamatan ke
1. Semua perusahaan pertambangan yang pengamatan lainnya tetap. Uji
terdaftar di BEI dan mempublikasikan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji
laporan keuangan berturut-turut dari tahun grafik plot dan uji statistik. Uji statistik
2010 sampai dengan 2012. Glejser dipilih karena lebih dapat menjamin
2. Perusahaan sampel tidak mengalami keakuratan hasil dibandingkan dengan uji
delisting selama periode pengamatan. grafik plot yang dapat menimbulkan bias. Uji
3. Tersedia laporan keuangan perusahaan Glejser dilakukan dengan meregresikan
secara lengkap selama tahun 2010-2012, variabel bebas terhadap nilai absolute
baik secara fisik maupun melalui website residualnya (Gujarati, 2007).
(www.idx.co.id, 2014). Tujuan uji autokorelasi untuk menguji
4. Memiliki data keuangan yang berkaitan apakah didalam suatu model regresi linier
dengan variabel penelitian secara lengkap. terdapat korelasi antara kesalahan
5. Perusahaan yang tidak mengalami pengganggu pada periode t dengan kesalahan
kerugian (laba) tahun 2010-2012. pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2009).
Jenis data yang digunakan dalam Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi
penelitian ini adalah data sekunder. Data menggunakan uji Durbin-Watson.
penelitian diambil dari laporan tahunan Pengambilan keputusan dapat dilihat melalui
perusahaan yang telah diaudit dan tabel autokorelasi berikut ini.
dipublikasikan dan laporan CGPI (Corporate Uji multikolinearitas bertujuan untuk
Governance Perception Indeks). Metode menguji apakah dalam model regresi
pengumpulan data yang digunakan dalam ditemukan adanya korelasi antar variabel
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 483
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
bebas (Ghozali, 2009). Untuk menguji 1. Bila t hitung > t tabel atau probabilitas <
multikolinearitas dengan cara melihat nilai tingkat signifikansi (Sig ≤ 0,05), maka Ha
VIF masing-masing variabel independen, jika diterima dan Ho ditolak, ini berarti
nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data variabel independen berpengaruh terhadap
bebas dari gejala multikolinearitas. variable dependen.
2. Bila t hitung < t tabel atau probabilitas >
ROE = a + b1 GCG + b2 CSR + b2 GCG * CSR + e tingkat signifikansi (Sig > 0,05), maka Ha
ditolak dan Ho diterima, ini berarti
ROE = Kinerja Keuangan variabel independen tidak berpengaruh
a = Konstanta terhadap variable dependen.
b1, b2 = Koefisien regresi Tujuan analisis ini untuk mengetahui
GCG = GCG (Good Corporate apakah variabel moderating akan memperkuat
Governance) atau memperlemah hubungan antara variabel
CSR = CSR (Corporate Social independen dan variable dependen. Model
Responsibility) pengujian variabel moderasi yang dipakai
GCG * CSR = interaksi GCG dan CSR dalam penelitian ini adalah uji interaksi
e = Error (MRA).
Koefisien determinasi merupakan ikhtisar Tabel 2 menjelaskan:
yang menyatakan seberapa baik garis regresi 1. Variabel GCG (X1), memiliki jumlah
mencocokkan data (Ghozali, 2009). Nilai R² sampel (n) sebanyak 51, dengan nilai
berkisar antara 0-1. Nilai yang kecil berarti minimum 0,00 pada 13 Perusahaan yang
kemampuan variabel independen dalam tidak terdaftar sebagai peserta survei IICG
menjelaskan variasi variabel dependen amat dan nilai maksimum sebesar 88.71 pada
terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati PT. Aneka Tambang, Tbk, sedangkan nilai
satu berarti variabel-variabel independen mean (nilai rata-rata) sebesar 17.50 dengan
memberikan hampir semua informasi yang standar deviation sebesar 33.80.
dibutuhkan untuk memprediksi variasi 2. Variabel CSR (X2), memiliki jumlah
variabel dependen. sampel (n) sebanyak 51, dengan nilai
Uji statistik F menunjukkan apakah minimum 0.26 pada PT. Garda Tujuh
variabel independen yang dimasukkan dalam Buana, Tbk dan nilai maksimum sebesar
model mempunyai pengaruh terhadap variabel 0.97 pada PT. Aneka Tambang, Tbk,
dependennya. Kriteria pengambilan sedangkan nilai mean (nilai rata-rata)
keputusannya, yaitu: sebesar 0.49 dengan standar deviation
1. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < sebesar 0.19.
nilai signifikan ( Sig ≤ 0,05), maka Ha 3. Variabel kinerja keuangan (Y), memiliki
diterima, ini berarti bahwa secara simultan jumlah sampel (n) sebanyak 51, dengan
variabel independen memiliki pengaruh nilai minimum 0.00 pada PT. Vale
signifikan terhadap variabel dependen. Indonesia, Tbk dan nilai maksimum
2. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > sebesar 0.74 pada PT. Garda Tujuh Buana,
nilai signifikan ( Sig > 0,05), maka Ha Tbk, sedangkan nilai mean (nilai rata-rata)
ditolak, ini berarti bahwa secara simultan sebesar 0.23 dengan standar deviation
variabel independen tidak mempunyai sebesar 0.17.
pengaruh signifikan terhadap variabel 4. Variabel interaksi (GCG*CSR), memiliki
dependen. jumlah sampel (n) sebanyak 51, dengan
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh nilai minimum 13 Perusahaan yang tidak
pengaruh masing-masing variable independen terdaftar sebagai peserta survei IICG dan
secara individu dalam menerangkan variasi nilai maksimum sebesar 84.33 pada PT.
variabel dependen. Pada uji statistik t, nilai t Bukit Asam, Tbk sedangkan nilai mean
hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, (nilai rata-rata) sebesar 13.94 dengan
dilakukan dengan cara sebagai berikut: standar deviation sebesar 27.61.
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 484
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
HASIL ANALISIS
Statistik Deskriptif
Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .16804659
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .083
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .591
Asymp. Sig. (2-tailed) .877
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: hasil pengolahan data, 2014
Uji Multikolonieritas
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 good corporate .285 3.506
governance
corporate social .285 3.506
responsibility
a. Dependent Variable: kinerja keuangan
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2014
Uji autokorelasi
Tabel 5.Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
1 .288a .083 .045 .17151 1.640
a. Predictors: (Constant), corporate social responsibility, good corporate governance
b. Dependent Variable: kinerja keuangan
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2014
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 485
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .110 .062 1.776 .082
good corporate -.036 .029 -.323 -1.226 .226
corporate social .073 .146 .132 .503 .617
a. Dependent Variable: AbsY
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2014
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 486
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Ivana Nina Esterlin Barus: Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Pemoderasi.......... 488