Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Strawberries were a lot of holticulture commodities consumed by the people of Indonesia.
Strawberry consumption continues to increase over time in Indonesia but not matched by production.
This it because the strawberry is native to subtropical climate so that production in Indonesia limited
in the plateau regional still affected by the tropical climate. Therefore, it is necessary to increase the
production of both quality and quantity of strawberries, one with plant breeding through the induction
of colchicine. The objective of this research were to determine the differences in phenotypic
characters of strawberry plants with the control and induction results to determine the length of time
and the induction colchicine 0,05% and 0,01% on the Festival cultivar of strawberry most effective.
Research were done by inducing with 0,05% and 0,01% colchicine in leaves, roots 24 hours and 36
hour, the root and leaves of 24 and 36 hour. The observed for 6 months long leaf growth, leaf width,
number of leaves, stem circumference, plant height, bloom vast flower and volumes of the fruit. The
results indicate that the induction of the leaf growth at the optimal parameter leaf lenghth, leaf width
and number of leaves. While 24-hour induction of root growth at optimum height and volume of fruit
plants, then root induction at 36 hour to flowers bloom. Induction in root and leaves 36 hour optimum
growth on trunck circumference. From this study it could be concluded that there are differences in
the character of the strawberry crop cultivar Festival phenotype induction results colchicine 0,05%
and 0,01% with control. Induction for 36 hours and induction on leaves was most effective for
induction of strawberry cultivar Festival.
memberi peluang bagi petani produsen untuk bagaimana perbedaan karakter fenotip
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan tanaman stroberi kultivar Festival dan
kontinuitas produksi stroberi sehingga dapat Californica hasil induksi kolkisin dan lama
memenuhi permintaan pasar.Terdapat lebih waktu induksi yang paling efektif antara
dari 20 spesies stroberi di seluruh dunia, perbedaan konsentrasi 0.05% dengan 0,01%.
pengelompokan ini berdasarkan jumlah
kromosomnya. Panjang kromosom dari METODE
tanaman stroberi berukuran 0,9 sampai dengan Persiapan bibit stroberi. Tahap awal
1,7 mikron (Hughes, et.al., 1974). yaitu pengambilan bibit stroberi kultivar
Terdapat tujuh jenis kromosom utama yang Festival dari Desa Banyuroto. Kemudian, bibit
tersebar diseluruh spesies. Beberapa spesies tersebut di bawa ke Laboratorium Genetika
adalah diploid yaitu mempunyai dua pasang untuk di induksi dengan kolkisin. Sebelum di
dari tujuh kromosom sehingga jumlahnya 14 induksi, bibit stroberi dicuci dengan aquades
kromosom. Sementara itu, yang lainnya dan dipindahkan dari polybag ke dalam baki.
merupakan tetraploid yaitu memiliki empat Larutan Kolkisin 0,1%. Mula-mula
pasang dari ketujuh kromosom sehingga dibuat larutan kolkisin konsentrasi 0,5% yaitu
jumlahnya 28 kromosom, hexaploid (6 pasang), dengan menimbang kolkisin sebanyak 2 gram.
oktoploid (8 pasang) dan dekaploid (10 pasang). Kemudian ditambahkan akuades sampai 400
Didalam pengelompokannya, yang termasuk ml. Selanjutnya dari larutan kolkisin tersebut
spesies diploid adalah Fragaria daltoniana, F. diambil 20 ml dan diencerkan dengan akuades
iinumae, F. nilgerrensis, F. nipponica, F. sebanyak 980 ml hingga konsentrasi 0,01%.
nubicola, F. vesca, F. viridis, dan F. yezoensis. Induksi Kolkisin 0,1%. Bibit stroberi
Spesies tetraploid adalah F. moupinensis dan F. yang telah dibersihkan direndam dalam baki
orientalis. Spesies hexaploid adalah F. yang berisi larutan kolkisin 0,01% selama 24
moschata. Spesies oktoploid dan variannya jam dan 36 jam. Bibit dibagi lagi menjadi 6
adalah F. ananassa, F. chiloensis, F. perlakuan, yaitu (P1) Induksi akar konsentrasi
iturupensis dan F. virginiana. Sementara itu 0,01% selama 24 jam, (P2) Induksi akar
yang termasuk spesies dekaploid dan variannya konsentrasi 0,01% selama 36 jam, (P3) Induksi
adalah F. Potentilla, F. vescana dan Beberapa daun konsentrasi 0,01% selama 24 jam, (P4)
spesies baru telah diperkenalkan yang Induksi daun konsentrasi 0,01% selama 36
merupakan subspesies dari spesies spesies jam, (P5) Induksi akar dan daun konsentrasi
sebelumnya (Byrne and Jelenkovi´c, 1976). 0,01% selama 24 jam, (P6) Induksi akar dan
Prospek penelitian tanaman stroberi daun konsentrasi 0,01% selama 36 jam. Tiap
melalui karakterisasi dari sifat genotip dan perlakuan 24 jam dan 36 jam masing-masing
fenotipnya adalah sangat besar. Hal ini adalah 120 bibit stroberi. Pada 24 jam pertama,
dikarenakan dapat langsung mengetahui gen- bibit diangkat dan dipindahkan pada baki
gen yang mengkode sifat-sifat yang unggul berisi media tanah. Setelah 36 jam, bibit
untuk kemudian dijadikan sebagai protokol sisanya diangkat dan juga dipindahkan dalam
membuat transgenik tanaman stroberi yang baki. Tidak semua bibit pada 24 jam maupun
dapat dijual dengan kualitas dan kuantitas yang 36 jam direndam dalam larutan kolkisin, 30
optimal. Sifat unggul yang dikode urutan bibit disisakan untuk perlakuan induksi daun.
genetik dalam gen-gen tertentu di tanaman Bibit siap ditanam dan larutan kolkisin sisa
stroberi dapat disisipkan ke dalam rendaman bibit tadi dimasukkan ke dalam
mikroorganisme yang nantinya menjadi dasar sprayer.
untuk pengembangan transgenik tanaman Penanaman Bibit Stroberi di
karena hanya menggunakan gen-gen unggul Lapangan. Stroberi ditanam diKawasan
untuk merakit tanaman stroberi yang sentra budidaya stroberi Agrowisata
mempunyai daya saing tinggi sehingga dapat Banyuroto, Desa Banyuroto, Kecamatan
memperkuat sistem inovasi nasional. Tujuan Sawangan Kabupaten Magelang. Media tanam
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stroberi menggunakan karung bekas bijih
Vol 2, Desember 2014 Biogenesis 72
plastik (domplet) yang berisi tanah. Pada Analisis Data. Data dianalisis
masing-masing domplet ditanam 3 sampai 4 menggunakan uji Analisis Variansi (Anava)
bibit stroberi. Tanaman dengan perlakuan dan Least Square Design (LSD) pada taraf
induksi daun serta induksi akar dan daun kepercayaan 95%. Kemudian dilanjutkan
selama kurang lebih 3 bulan disemprot atau dengan Duncan’s Multiple Range Test
diusap bagian daunnya sebanyak 2 kali (DMRT) pada tingkat signifikasi sebesar 5%
seminggu dengan larutan kolkisin sisa melalui program aplikasi komputer SPSS versi
rendaman bibit. 16.00 untuk mengetahui letak beda nyata
Pengamatan dan Pengukuran Variabel masing-masing karakter fenotip antar
Fenotip. Setiap bulannya tanaman stroberi perlakuan.
diamati dan diukur variabel fenotipnya.
Variabel fenotip yang diamati dan diukur HASIL
meliputi, panjang daun, lebar daun, keliling Karakter Fenotip Tanaman Stroberi
batang, tinggi batang, jumlah daun, bunga dan kontrol dan hasil Induksi. Hasil pengukuran
buah. Tidak semua tanaman diukur, hanya panjang daun, lebar daun, jumlah daun, tinggi
diambil masing-masing 10 tanaman yang telah tanaman, keliling batang, luas mekar bunga,
ditandai untuk tiap perlakuannya. dan volume buah dapat dilihat di Gambar 1.
25 Kontrol
20 Daun
15 Akar 24 jam
10 Akar 36 jam
5 Akar dan daun 24 jam
0 Akar dan daun 36 Jam
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
waktu
6
Daun
4
Akar 24 jam
2
Akar 36 jam
0
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Akar dan Daun 24
waktu Akar dan Daun 36
Kontrol
6
Daun
4
Akar 24 jam
2
Akar 36 jam
0 Akar dan Daun 24
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
Akar dan Daun 36
waktu
8 Kontrol
6 Daun
4 Akar 24 Jam
2 Akar 36 Jam
0 Akar dan daun 24 Jam
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
Akar dan daun 36 jam
waktu
0.8 Kontrol
0.6 Daun
0.4 Akar 24 jam
0.2 Akar 36 jam
0 Akar dan daun 24 jam
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
Akar dan daun 36 jam
waktu
Gambar 10. Keliling batang tanaman stroberi hasil induksi kolkisin 0,05%
GANIES RIZA ARISTYA, BUDI SETIADI DARYONO Biogenesis 75
bulan 4
2
bulan 5
0
Kontrol Induksi daun Induksi Akar induksi akar 36 Induksi akar induksi akar
24 jam jam dan daun 24 dan daun 36
jam jam
Gambar 11. Luas mekar bunga tanaman stroberi hasil induksi kolkisin 0,01%
4
Pertama
2
Kedua
0
Kontrol Daun Akar 24 jam Akar 36 Jam Akar dan Daun Akar dan Daun Ketiga
24 Jam 36 jam
Perlakuan
Gambar 12. Luas mekar bunga tanaman stroberi hasil induksi kolkisin 0,05%
40
30 bulan 4
20
10 bulan 5
0
Kontrol Induksi daun Induksi Akar induksi akar 36 Induksi akar induksi akar
24 jam jam dan daun 24 dan daun 36
jam jam
Gambar 13. Volume buah stroberi hasil induksi kolkisin 0,01%
15
10 Pertama
5
0 Kedua
Kontrol Daun Akar 24 jam Akar 36 jam Akar dan Akar dan Ketiga
Daun 24 Jam Daun 36 Jam
Perlakuan
sehingga pemisahan kromosom pada anafase pada saat meiosis dan menyebabkan beberapa
dari mitosis tidak berlangsung dan organisme poliploid menjadi steril. Namun
menyebabkan penggandaan kromosom tanpa persilangan antara 2 spesies yang berbeda yang
pembentukan dinding sel (Suryo, 1995). diikuti dengan penggandaan kromosom
Kolkisin mempengaruhi pertumbuhan melalui perlakuan mutasi dengan kolkisin
tanaman dengan memengaruhi penyusunan menghasilkan hibrida poliploid yang fertil
mikrotubula dalam sel. Gelendong (Anthony et al., 2000).
pembelahan (spindel) sebagai aparatus
mitosis, tersusun dari mikrotubula dalam KESIMPULAN
bentuk dublet. Dublet mikrotubula tersusun Terdapat beda nyata antara cstroberi
dari dua buah mikrotubula singlet, sedangkan Festival yang diberi perlakuan kolkisin dengan
mikrotubula singlet tersusun dari yang tidak diberi perlakuan (kontrol).
protofilamen. Protofilamen merupakan Tanaman stroberi kultivar Festival lebih efektif
polimer dari dimer protein tubulin α dan β. dengan pemberian kolkisin konsentrasi 0,01%
Mekanisme kerja kolkisin pada dasarnya selama 36 jam dibandingkan 24 jam, dan pada
adalah dengan menghambat terbentuknya konsentrasi 0,05 % lebih efektif pada induksi
mikrotubula. Kolkisin akan berikatan dengan daun.Terdapat perbedaan pengaruh terhadap
dimer tubulin α dan β, sehingga tidak terbentuk pemberian perlakuan kolkisin pada induksi
protofilamen. Protofilamen yang tidak akar, akar & daun, dan daun serta bunga dan
terbentuk, maka tidak akan terbentuk buah.
mikrotubula singlet dan mikrotubula dublet,
sehingga berakibat tidak terbentuknya UCAPAN TERIMAKASIH
gelendong pembelahan. Terhambatnya Ucapan terimakasih kepada LPPM UGM
pembentukan spindel pembelahan, maka atas hibah yang telah diberikan pada skema
kromosom yang sudah dalam keadaan pendanaan pemanfaatan hasil penelitian dan
mengganda tidak dibagi kearah berlawanan, teknologi tepat guna, No: LPPM-
sehingga membentuk sel yang poliploid UGM/735/PM/2014, dan seluruh tim yang
(Syaifudin dkk, 2013). Kolkisin tidak telah membantu terselesaikannya kegiatan ini.
menghambat kerja mikrotubulus yang sudah
terakit. Sehingga efek yang terjadi adalah DAFTAR PUSTAKA
penggandaan kromosom dalam sel akibat
Amiri S, Kazemitabaar SK, Ranjbar G,
kegagalan mikrotubul menarik kromosom
Azadbakht M. 2010. The Effect of
menuju ke kutub. Penggadaan kromosom
Trifluralin and Colchisine Treatments on
dapat terjadi secara spontan. Penggandaan
Morfological Characteristics of
buatan terjadi bila pada pembelahan sel
Jimsonweed (Datura stramonium L.).
kromosomnya juga mengganda, tetapi
Trakia Journal of Sciences. vol 8 (4):47-
nukleusnya gagal mengganda sehingga
61.
membentuk inti dengan jumlah kromosom
ganda. Bila penggandaan kromosom terjadi Anthony JF, Miller H, Suzuki DT, Gelbart M.
segera setelah pembuahan maka individu yang 2000. An Introduction to Genetic
dihasilkan akan menjadi poliploid sempurna, Analysis. New York: W.H. Freeman and
sedangkan penggandaan pada tahap Company. pp 189.
perkembangan lanjut hanya membentuk sektor
Bhattacharyya B and John BM. 1998.
poliploid saja. Bila penggandaan terjadi
Flowering Plants Taxonomy and
setelah meiosis maka pengurangan gamet akan
Phylogeny. New York: Narosa Publishing
terbentuk dan bila dibuahi dengan gamet
House. pp 192-210.
normal maka akan terbentuk poliploid tidak
berimbang. Apabila sel gamet yang diberi Berry S. 2011. Genetics of Strawberry Plants.
kolkisin mengakibatkan tidak normalnya http://strawberryplants.org. Diakses 3
proses berpasangan dari kromosom homolog Februari 2014.
Vol 2, Desember 2014 Biogenesis 78