Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
FASE INTRANATAL
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS NGUDIWALUYO
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur terhadap Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis bias menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Maternitas II “yang
berjudul fase intranatal” tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Maternitas II.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga tugas ini memberi manfaat bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri. Apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Halaman Judul
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Selama persalinan Rahim berkontraksi leher Rahim menjadi tipis dan membuka,
bayi berotasi dab bergerak kebawah kejalan lahhir dan kelahiran bayi, tali pusat dan
ketuban. Seluruh proses ini yang biasanya berlangsung beberapa jam atau beberapa hari.
Persalinan adalah klimaks dari kehamilan dimana berbagai sistem yang tampaknya tidak
saling berhubungan bekerja dala keharmonisan dalam melahirkan bayi.
Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh
perubahan progresif pada serviks dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Tanda dan gejala menjelang persalinan ada sejumlah tanda dan gejala peringatan
yang akan meningkatkan kesiagaan bahwa seorang wanita sedang mendekati berbagai
kondisi berikut, mungkin semua atau tidak sama sekali. Dengan adanya tanda dan gejala
tersebut kita dapat memberikan konseling dan bimbingan antisipasi yang tepat.
B. Konsep dasar intranatal
1. Menjelaskan tentang etiologi
2. Menjelaskan tentang bentuk persalinan
3. Menjelaskan tentang istilah yang berkaitan dengan umur
4. Menjelaskan tentang tanda – tanda persalinan
5. Menjelaskan tentang tahap – tahap persalinan
6. Menjelaskan tentang lagnkah – langkah pertolongan persalinan
7. Menjelaskan tentang factor yang mempengaruhi persalinan
8. Menjelaskan tentang konsep dasar intranatal dan factor pesikologis intranatal
9. Menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada pasien intranatal
BAB II
PEMBAHASAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ),
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
B. Etiologi
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh
factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf
dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan
progesteron
C. Bentuk-bentuk persalinan
1. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
rangsangan
D. Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan :
1. Abortus
Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan, umur hamil sebelum 28 minggu, berat janin kurang dari 1000 gram.
2. Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu, berat janin kurang dari
2.449 gram
3. Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu, berat janin diatas 2500 gram
4. Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur 42 minggu, pada janin terdapat tanda postmaturitas
5. Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
E. Tanda-Tanda Persalinan
1. Tanda persalinan sudah dekat
a. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
1) Kontraksi Braxton hicks
2) Ketegangan dinding perut
3) Ketegangan ligamentum rotandum
4) Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
1) Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
2) Dibagian bawah terasa sesak
3) Terjadi kesulitan saat berjalan
4) Sering miksi ( beser kencing )
b. Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan
keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin
berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb
sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu ) :
1) Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2) Datangnya tidak teratur
3) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
4) Durasinya pendek
5) Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Tanda Persalinan
a. Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
2) Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
4) Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
b. Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan :
1) Pendataran dan pembukaan
2) Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
3) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
4) Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam
waktu 24 jam.
F. Tahap-Tahap Persalinan
Persalinan dibagi dalam 4 tahap/Kala yaitu :
1. Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap ( 10 cm )
proses ini terbgi dalam dua fase yeitu :
a. Fase laten ( 8 jam ) serviks membuka sampai 3 cm
b. Fase aktif ( 7 jam ) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif
2. Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
3. Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Kala IV : dimulai saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum.
G. Langkah- Langkah Pertolongan persalinan Normal
1 Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6
cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat
dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral
2 Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan
episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan
melakukan adaptasi
3 Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi
robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi
4 Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung
dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna
menyesuaikan os aksiput kearah punggung
5 Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah
untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah
kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi
6 Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender
sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas
bebas dari hambatan
7 Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
a. Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang
dengan sempurna
b. Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm
sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
c. Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang
masuk ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus
hemolitik dan kern icterus
d. Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya
e. Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan
f. Kateterisasi kandung kemih
g. Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
4. KALA III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Pemisahan plasenta biasanya terjadi dalam beberapa
menit setelah melahirkan. Setelah plasenta terpisah dari dinding rahim, rahim terus
kontraksi sampai plasenta dikeluarkan. Proses ini biasanya memerlukan waktu 5
sampai 20 menit pasca melahirkan bayi dan terjadi secara spontan.
1) Mengkaji pelepasan plasenta Tanda lepasnya plasenta:
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus.
b. Tali pusat memanjang.
c. Semburan darah mendadak dan singkat.
2) Manajemen aktif kala III Manajemen aktif kala III bertujuan: menghasilkan
kontraksi uterus yang lebih efektif Keuntungan manajemen aktif kala III adalah
persalinan kala III lebih singkat, mengurangi jumlah kehilangan darah, mengurangi
kejadian retensio plasenta (plasenta lahir lebih dari 30 menit). Manajemen aktif
kala III terdiri dari:
a. Pemberian suntikan oksitosin 10 unit yang diberikan IntraMuskuler dalam 1
menit setelah bayi lahir.
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
c. Masase fundus uteri.
3) Adaptasi psikologis
a. Klien dapat fokus terhadap kondisi bayi.
b. Klien merasa tidak nyaman karena kontraksi uterus sebelum pengeluaran
plasenta.
5. Persalinan Kala IV
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelahnya.
Adaptasi psikologis
1) Klien berfokus pada bayi.
2) Klien mulai memiliki peran sebagai ibu.
3) Aktivitas primer yaitu mempromosikan bonding ibu dan bayi .
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN
Asuhan keperawatan pada ibu bersalin dibagi ke dalam empat kala. Asuhan
keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan
dan evaluasi keperawatan (Manurung, 2011). Berikut uraiannya satu per satu.
A. Pengkajian
1. Pengkajian kala I
a. Keluhan Anda kaji alasan klien datang ke rumah sakit. Alasannya dapat berupa
keluar darah bercampur lendir (bloody show), keluar air–air dari kemaluan (air
ketuban), nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut/kontraksi (mulas), nyeri
makin sering dan teratur.
b. Pengkajian riwayat obstetrik Kaji kembali HPHT, taksiran persalinan, usia
kehamilan sekarang. Kaji riwayat kehamilan masa lalu, jenis persalinan lalu,
penolong persalinan lalu, kondisi bayi saat lahir. Kaji riwayat nifas lalu, masalah
setelah melahirkan, pemberian ASI dan kontrasepsi.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum, kesadaran, tanda–tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah,
nadi, suhu, respirasi, tinggi badan, dan berat badan.
2) Kaji tanda–tanda in partu seperti keluar darah campur lendir, sejak kapan
dirasakan kontraksi dengan intensitas dan frekuensi yang meningkat, waktu
keluarnya cairan dari kemaluan, jernih atau keruh, warna, dan jumlahnya.
3) Kaji TFU, Leopold I, II, II, dan IV (lihat kembali modul 2 atau pedoman
praktikum pemeriksaan fisik ibu hamil).
4) Kaji kontraksi uterus ibu. Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui
derajat dilatasi (pembukaan) dan pendataran serviks, apakah selaput ketuban
masih utuh atau tidak, posisi bagian terendah janin.
5) Auskultasi DJJ.
2. Kala II
a. Periksa TTV (TD, nadi, suhu, respirasi), tanda–tanda persalinan kala II dimulai
sejak pukul, evaluasi terhadap tanda–tanda persalinan kala II (dorongan meneran,
tekanan ke anus, perineum menonjol, dan vulva membuka).
b. Periksa kemajuan persalinan VT (status portio, pembukaan serviks, status selaput
amnion, warna air ketuban, penurunan presentasi ke rongga panggul, kontraksi
meliputi intensitas, durasi frekuensi, relaksasi).
c. DJJ, vesika urinaria (penuh/ kosong).
d. respon perilaku (tingkat kecemasan, skala nyeri, kelelahan, keinginan mengedan,
sikap ibu saat masuk kala II, intensitas nyeri).
Nilai skor APGAR dinilai pada menit pertama kelahiran dan diulang pada menit
kelima.
A (appearance/warna kulit),
P (Pulse/denyut jantung),
G (Grimace/respon refleks),
A (Activity/tonus otot),
R (respiration/pernapasan).
1) Bila jumlah skor antar 7–10 pada menit pertama, bayi dianggap normal.
2) Bila jumlah skor antara 4–6 pada menit pertama, bayi memerlukan tindakan medis
segera seperti pengisapan lendir dengan suction atau pemberian oksigen untuk
membantu bernafas.
3. Kala III
a. Kaji TTV (TD, nadi, pernafasan, nadi),
b. kaji waktu pengeluaran plasenta,
c. kondisi selaput amnion,
d. kotiledon lengkap atau tidak.
e. Kaji kontraksi/HIS
f. kaji perilaku terhadap nyeri,
g. skala nyeri,
h. tingkat kelelahan,
i. keinginan untuk bonding attachment,
j. Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
4. Kala IV
Pengkajian kala IV, dikaji selama 2 jam setelah plasenta lahir. Pada satu jam
pertama, ibu dimonitoring setiap 15 menit sekali, dan jam kedua ibu dimonitoring
setiap 30 menit. Adapun yang dimonitoring adalah, tekanan darah, nadi, kontraksi,
kondisi vesika urinaria, jumlah perdarahan per vagina, intake cairan
B. Diagnose keperawatan
1. Kala I
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul:
a. Nyeri b.d. peningkatan intensitas kontraksi, penurunan kepala ke rongga panggul,
ditandai dengan: ibu mengeluh nyeri, tampak meringis dan kesakitan, frekuensi
HIS terus meningkat.
2. Kala II
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul:
a. Nyeri b.d. peningkatan intensitas kontraksi, mekanisme pengeluaran janin, ditandai
dengan: ibu mengeluh nyeri, tampak meringis dan kesakitan.
3. Kala III
Gangguan bonding attachment b.d. kurangnya fasilitasi dari petugas kesehatan selama
kala III, ditandai dengan: ibu menolak IMD, ibu lebih terfokus pada nyeri yang dialami,
kurangnya support dari petugas kesehatan dan keluarga.
4. Kala IV
a. Risiko tinggi infeksi post partum b.d. luka perineum, ditandai dengan ibu takut
BAK, vesika urinaria penuh
C. Intervensi
Diagnose keperawatan NOC NIC
Kala I Kala I Kala 1
Nyeri akut b.d. Tingkat nyeri Pengurangan kecemasan
peningkatan intensitas - Ekspresi nyeri wajah - Gunakan pendekatan
kontraksi, penurunan - Tidak bias beristirahat yang tenang dan
kepala ke rongga panggul, - Ketegangan otot menyakinkan
ditandai dengan: ibu - Mengerang dan - Jelaskan semua prosedur
mengeluh nyeri, tampak menangis termasuk sensasi yang
meringis dan kesakitan, dirasakan
frekuensi HIS terus - Dorong keluarga untuk
meningkat. mendamoingi klien
- Intruksi klien untuk
pengguan tekhnik
relaksasi
Kala II Kala II Kala II
Nyeri b.d. peningkatan Tingkat nyeri Pengurangan kecemasan
intensitas kontraksi, - Ekspresi nyeri wajah - Gunakan pendekatan
mekanisme pengeluaran - Tidak bias beristirahat yang tenang dan
janin, ditandai dengan: ibu - Ketegangan otot menyakinkan
mengeluh nyeri, tampak - Mengerang dan - Jelaskan semua prosedur
meringis dan kesakitan menangis termasuk sensasi yang
dirasakan
- Dorong keluarga untuk
mendamoingi klien
- Intruksi klien untuk
pengguan tekhnik
relaksasi
Kala III klien menunjukkan proses - Berikan informed
bonding attachment dapat consent terhadap
berlangsung dengan baik, keluarga dan ibu tentang
dengan criteria: IMD kesediaan penerapan
berlangsung minimal 1 jam, IMD
ibu berespon terhadap - Beri reinforcement pada
bayinya, adanya support ibu yang dapat
dari keluarga dan petugas menerapkan IMD
kesehatan. sebagai awal bonding
attachment.
- Kaji kondisi fisik BBL
untuk pelaksanaan
bonding attachment
D. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan mengacu pada tujuan yang diharapkan dari setiap tindakan yang
diberikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ),
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Daftar Pustaka
Bobak, I. & Lowdermilk, D. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. (edisi 4). Alih
bahasa: Wijayarini, M. A. Jakarta: EGC.
Kinzie, B. & Gomez, P. (2004). Basic Maternal and Newborn Care: A Guide for Skilled
Providers. JHPIEGO.