Sunteți pe pagina 1din 11

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMK TEKNIK INSTALASI

TENAGA LISTRIK BERBASIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK)

Ilma Mustafa
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email:ilmafirdauschemistry@gmail.com
Muharram
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Muhammad Danial
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar

Abstract: Pedagogical Content Knowledge (PCK) is knowledge of teachers on ways to teach


certain material or topic which can help directing student for comprehension. This development
reseach (Research and Development) employed 4-D model by Thiagarajan with learning devices
test of grade X of (i) Are the chemistry learning devices for SMK (secondary vocational schools)
of Electrical Power Installation Engineering based on PCK valid, practical and effective to
improve students’ competency? (ii) Are the chemistry learning devices for SMK (secondary
vocational schools) of Electrical Power Installation Engineering based on PCK able to increase
students’ learning motivations ?
The objectives of the study are to obtain (i) the chemistry learning devices for SMK of
Electrical Power Installation Engineering based on PCK which are valid, practical and effective,
(ii) the chemistry learning devices for SMK of Electrical Power Installation Engineering based on
PCK which able to increase students’ learning motivations.
The result of the study reveal that (i) the learning devices developed which included RPP,
LKPD, and THB are stated as valid; the learning implementation is stated as practical that the
learning devices developed are fully implemented; and the result of observation on the
management of learning and students’ responses are very good. It means that the learning devices
are effective to be applied. The average of the students’ pre-test is 41 and after applying PCK based
learning devices the post-test improves to 85. Based on the result of learning devices test, it is also
obtained that learning motivations of students are very high after implementing PCK- based
learning devices.

PCK merupakan pengetahuan guru tentang cara mengajarkan materi atau topik tertentu
yang dapat membantu mengarahkan peserta didik menuju pemahaman. Penelitian pengembangan
(Research and Development) ini menggunakan model 4-D dari Thiagarajan dengan uji coba
perangkat pembelajaran pada kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1 dengan rumusan masalah
adalah (i) Apakah perangkat pembelajaran kimia SMK Teknik Instalasi Tenaga Listrik berbasis
PCK valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kompetensi peserta didik? (ii) Apakah
perangkat pembelajaran kimia SMK Teknik Instalasi Tenaga Listrik berbasis PCK dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik?
Tujuan penelitian ini adalah (i) Menghasilkan perangkat pembelajaran kimia SMK Teknik
Instalasi Tenaga Listrik berbasis PCK yang valid, paktis, dan efektif (ii) Menghasilkan perangkat
pembelajaran kimia SMK Teknik Instalasi Tenaga Listrik berbasis PCK yang dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
meliputi RPP, LKPD dan THB dinyatakan valid, keterlaksanaan pembelajaran menyatakan praktis
bahwa perangkat yang dikembangkan terlaksana seluruhnya dan hasil pengamatan pengelolaan
pembelajaran dan respon peserta didik hasilnya sangat baik hal ini berarti bahwa perangkat
pembelajaran efektif untuk digunakan. Berdasarkan nilai rata-rata pretest peserta didik yaitu 41
dan setelah perangkat pembelajaran berbasis PCK diterapkan posttest meningkat menjadi 85. Dari
hasil uji coba perangkat juga diperoleh motivasi belajar peserta didik setelah diterapkan perangkat
pembelajaran berbasis PCK terlihat motivasi peserta didik Teknik Instalasi Tenaga Listrik sangat
tinggi.

Kata kunci : Pengembangan Perangkat, Pedagogical Content Knowledge.

PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu faktor penentu


Kemampuan yang dimiliki oleh pendidik keberhasilan proses pembelajaran sehingga
beimplikasi pada peserta didik, sehingga dapat perlu menguasai beberapa kategori ranah
meningkatkan karya-karya yang bermutu dan pengetahuan agar dapat melaksanakan
mampu bersaing agar kemajuan bangsa dapat pembelajaran dengan baik. PCK merupakan
tercapai. Kemajuan ini dapat diwujudkan dengan pengetahuan tentang pengajaran untuk
proses pembelajaran yang bermutu dan
konten yang spesifik.
menghasilkan lulusan yang berwawasan luas,
profesional, unggul, berpandangan jauh ke depan Shulman (1987) menjelaskan bahwa
(visioner), memiliki kepercayaan, dan harga diri salah satu basis pengetahuan yang harus
yang tinggi. Guna mewujudkan hal di atas dimiliki oleh guru untuk mengajar efektif
diperlukan strategi yang tepat dengan cara adalah Pedagogical Content Knowledge
mengembangkan pengetahuan peserta didik (pengetahuan konten pedagogik) yang
berdasarkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku merupakan jenis pengetahuan yang
peserta didik, sehingga membuat peserta didik mengintegrasikan antara pengetahuan konten
menyenangi proses pembelajaran, meningkatkan dan pengetahuan pedagogik. PCK juga
sarana pembelajaran, serta penyelenggaraan merupakan pengetahuan dan pemahaman
pendidikan yang sesuai dengan jenjang
tentang cara mempresentasikan pelajaran
pendidikan (Majid A, 2005).
yang membuatnya mudah dipahami oleh
Kedudukan Ilmu Kimia pada peserta didik. PCK mendapat perhatian
kurikulum SMK adalah salah satu ilmu khusus bagi Shulman, karena PCK
pendukung dalam menguasai kompetensi dipandang sebagai pembeda bodies of
kejuruan yang membentuk cara berfikir knowledge dalam pembelajaran.
ilmiah dalam menyelesaikan masalah. Oleh Kualitas pendidikan sangat
karena itu, diperlukan suatu keterampilan berpengaruh pada kualitas guru sehingga
mengajar efektif, yaitu pengetahuan konten guru menuju profesionalisme harus mampu
pedagogik atau Pedagogical Content menyiapkan perangkat pembelajaran yang
Knowledge (PCK) yang diharapkan mampu memenuhi kaidah-kaidah PCK, yaitu
mengaitkan kompetensi kejuruan peserta perangkat yang berisikan konten materi dan
didik dengan ilmu kimia itu sendiri, sehingga strategi pembelajarannya.
dapat meningkatkan motivasi dan mengatasi Pengetahuan guru tentang pedagogik
tingkat kejenuhan peserta didik belajar kimia. knowledge menunjukkan bahwa guru
memiliki penguasaan kurikulum dan bahan menggunakan pengetahuan dasar kimia
ajar yang digunakan, metode pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
yang menarik serta guru memiliki Permasalahannya adalah kemampuan guru
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan untuk menelaah konten pelajaran yang
peserta didik. Oleh karena itu, untuk relevan dengan program keahlian dengan
melaksanakan pembelajaran guru dituntut mengintegrasikan kurikulum kejuruan dalam
untuk menguasai dan mengembangkan mata pelajaran produktif dengan konten mata
kompetensi PCK yang dituangkan pada pelajaran masih rendah sehingga peserta
pengembangan perangkat pembelajaran. didik menganggap bahwa mata pelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan oleh kimia cenderung tidak berhubungan
Resbiantoro (2016) menunjukkan bahwa sub langsung dengan teori kejuruan. Selain itu
komponen PCK dalam buku guru mencakup materi pelajaran masih bersifat bacaan serta
capaian pembelajaran, pengetahuan inti, didominasi hitungan yang membuat materi
hakekat ilmu pengetahuan, kegiatan pelajaran ini tidak menarik bagi sebagian
pembelajaran, penilaian, contoh dan peserta didik. Peserta didik kurang menyukai
penjelasan, kerangka metakognisi, perbedaan pelajaran ini, karena bersifat teoritis orientasi
perlakuan peserta didik, serta pemberitahuan setelah lulus tidaklah lebih mudah
peserta didik. Penelitian ini menunjukkan mendapatkan pekerjaan. Inilah yang
bahwa guru dituntut untuk terus menguasai memperbesar kecendrungan peserta didik
dan mengembangkan kompetensi untuk mengabaikan pelajaran kimia. Salah satu
melaksanakan pembelajaran. Salah satu tugas utama guru kimia, yaitu membantu
caranya, yaitu mengembangkan perangkat peserta didik untuk memahami tentang
pembelajaran PCK yang bisa dijadikan acuan konten pengetahuan sains. Sebagaimana
untuk melaksanakan pembelajaran yang yang dipersyaratkan dalam Permendiknas
efektif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut No.16 Tahun 2007 bahwa guru
perlu dipikirkan bagaimana mengembangkan dipersyaratkan mempunyai kompetensi
pembelajaran kimia di sekolah kejuruan agar akademis yang cukup kompleks diantaranya
peserta didik terlibat langsung dan menyadari menuntut penguasaan dan pemahaman
pentingnya mempelajari kimia melalui konten yang mendalam serta cara
pengembangan perangkat pembelajaran mengajarnya. Shulman (1987) menganggap
kimia SMK teknologi dan rekayasa. bahwa PCK sebagai basis pengetahuan untuk
Kimia SMK dikenal sebagai mata mengajar. Oleh karena itu pengembangan
pelajaran adaptif yang pada umumnya perangkat pembelajaran merupakan langkah
berfungsi sebagai pendukung mata pelajaran yang dilakukan guru dalam hal mendesain
program keahlian. Sebagai mata pelajaran pembelajaran kearah yang lebih baik.
dasar keahlian, kimia diperlukan sebagai
landasan untuk mengembangkan kompetensi METODE
keahlian. Walaupun pembelajaran kimia di
tingkat SMK sebagai pendukung, namun Jenis penelitian ini termasuk penelitian
pada hakikatnya konsep yang ada pada Pengembangan Reasearch & Development,
materi kimia menjadi dasar untuk yang dikembangkan dengan model 4-D
membentuk pola berfikir kritis analitis (Four D). Penelitian pengembangan ini
peserta didik. Dalam membangun peserta diarahkan menghasilkan sebuah perangkat
didik pengetahuan dasar kimia diperlukan pembelajaran kimia SMK Teknik Instalasi
sebagai landasan untuk mengembangkan Tenaga Listrik berbasis PCK.
kompetensi keahlian, sehingga mampu Penelitian pengembangan ini dilakukan di
SMK Negeri 3 Makassar di Jl. Bonto Te’ne
No.6 Makassar sebagai lokasi tempat uji coba pada materi pokok struktur atom disusun dan
perangkat pembelajaran. dikembangkan menggunakan model 4-D dari
Subjek penelitian ini adalah peserta didik Thiagarajan.
SMK Negeri 3 Makassar pada kompetensi Tes yang digunakan pada penelitian ini
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik adalah tes pilihan ganda sebanyak 20 nomor.
kelas X sebanyak 27 orang pada semester Analisis tes digunakan untuk mengetahui
ganjil tahun pelajaran 2018/2019. tingkat pencapaian hasil belajar. Gambaran
hasil analisis deskriptif nilai tes hasil belajar
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan perangkat pembelajaran
berbasis PCK dapat dilihat pada Tabel 1.
Pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis Pedagogical Content Knowledge
Tabel 1. Statistik Nilai Hasil Belajar Peserta Didik
Nilai Statistik
No Variabel
Pre-test Post-test
1 Subjek Penelitian 27 27
2 Nilai Ideal 100 100
3 Nilai Maksimum 55 95
4 Nilai Minimum 10 75
5 Rata-rata 40,9 85
6 Rentang 45 20
7 Standar Deviasi 11,52 5,09
8 Jumlah peserta didik yang tuntas 0 27
9 Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 27 0

Tabel 1. menunjukkan bahwa nilai rata- melalui pembelajaran PCK adalah rata-rata
rata hasil belajar peserta didik kelas X TITL 85 dengan skor ideal 100, nilai tertinggi 100
1 SMK Negeri 3 Makassar sebelum dan nilai terendah 75 dengan rentang nilai
dilakukan pembelajaran kimia berbasis PCK 20. Pengkategorian hasil belajar berdasarkan
pada materi Struktur Atom adalah rata-rata kategori diperoleh distribusi frekuensi dan
40,9 dengan skor ideal 100. Nilai tertinggi presentase nilai hasil belajar terlihat pada
sebesar 55 dan nilai terendah 10. Sedangkan Tabel 2.
hasil tes hasil belajar peserta didik setelah
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Kimia
Interval Nilai Pre-test Post-test
Predikat Keterangan Frekensi Persentase Frekuensi Persentase

93 – 100 A Sangat Baik - - 2 0,7%


85 – 92 B Baik - - 15 55,5%
75 – 84 C Cukup - - 10 37%
< 75 D Kurang 27 100%
Tabel 2. menunjukkan bahwa dari 27 peserta peserta didik setelah melalui pembelajaran
didik yang mengikuti tes hasil belajar PCK adalah terdapat pada kategori kurang,
sebelum dilakukan pembelajaran kimia 37% berada pada kategori cukup, 55,5%
berbasis PCK pada materi struktur atom berada pada kategori baik, dan 0,7% berada
100% peserta didik berada pada kategori pada kategori sangat baik
kurang. Sedangkan hasil tes hasil belajar

Tabel 3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar


Interval Nilai Pre-test Pre-test
Kategori
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
75 – 100 Tuntas - - 27 100%
0 – 74 Tidak tuntas 27 100% - -

Tabel 3. menunjukkan bahwa dari 27 Berdasarkan persentase penguasaan tes hasil


peserta didik yang mengikuti tes hasil belajar belajar peserta didik, memenuhi standar
sebelum dilakukan pembelajaran kimia ketuntasan secara klasikal.
berbasis PCK pada materi Struktur Atom Penilaian motivasi belajar peserta didik
100% peserta didik berada pada kategori terhadap pembelajaran berbasis PCK
belum tuntas. Sedangkan hasil tes hasil merupakan hasil uji coba perangkat
belajar peserta didik setelah melalui pembelajaran yang dikembangkan oleh
pembelajaran PCK adalah terdapat 100% peneliti setelah dilakukan pertemuan
peserta didik yang tuntas. Secara klasikal pembelajaran secara keseluruhan. Penilaian
diperoleh rata-rata 85. Dengan demikian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pembelajaran dikatakan berhasil karena motivasi peserta didik berdasarkan indikator
secara klasikal jika minimal 80% peserta motivasi belajar yang dijabarkan dalam butir
didik mencapai nilai minimal 75. pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.
.

Tabel.4 Deskripsi Motivasi Belajar


Motivasi Belajar
No
Indikator Motivasi Awal Motivasi Akhir
1 Adanya Hasrat dan keinginan untuk 75.5 94.5
berhasil
2 Adanya dorongan dan kebutuhan 71.33 86
untuk belajar
3 Tekun menghadapi tugas 74 90
4 Ulet menghadapi kesulitan 65.5 87
5 Adanya kegiatan menarik dalam 66 83.5
6 belajar 68.5 83.5
Senang mencari dan menyelesaian
masalah/soal-soal
Rata-rata 70.23 87.31

Berdasarkan tabel diatas diperoleh berbasis PCK dapat memotivasi peserta didik
bahwa perangkat pembelajaran kimia SMK Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan
persentase motivasi awal sebelum memiliki tingkat kelayakan mampu
pembelajaran PCK rata-rata 70,23 meningkatkan hasil belajar peserta didik.
sedangkan motivasi akhir setelah Hasil analisis terhadap lembar kegiatan
pembelajaran berbasis PCK diperoleh rata- peserta didik (LKPD) memperlihatkan
rata 87,64 berada pada kategori sangat tinggi. bahwa rata-rata penilaian terhadap LKPD
Salah satu tolak ukur keberhasilan proses ditinjau dari aspek format, bahasa yang
pembelajaran disekolah adalah adanya tes digunakan, materi atau isi LKPD, waktu, dan
hasil belajar dan motivasi belajar peserta manfaat atau kegunan LKPD dalam
didik yang tinggi. Proses pembelajaran ini pembelajaran berada dalam kategori sangat
bisa tercapai bilamana guru mampu mengajar valid. Hal ini berarti bahwa LKPD telah
efektif dengan menggunakan perangkat disusun berdasarkan pada rasional teoritik
pembelajaran yang baik. Penelitian yang kuat dan memiliki konsistensi internal,
Pengembangan ini merupakan penelitian yakni saling berkaitan antar komponen dalam
Reasearch & Development untuk LKPD tersebut dengan RPP, sehingga LKPD
mengembangkan perangkat pembelajaran ini dapat digunakan dalam kegiatan
kimia SMK yang berbasis PCK. Model pembelajaran. Berdasarkan saran dan
discovery learning yang digunakan komentar validator maka dilakukan revisi
terintegrasi dalam perangkat pembelajaran kecil untuk penyempurnaan LKPD ini.
dengan nilai kevalidan, kepraktisan dan Beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar
keefektifan. dapat menghasilkan LKPD yang baik, yakni
Kevalidan Perangkat Pembelajaran kejelasan rumusan tujuan pembelajaran,
Dari hasil analisis diperoleh bahwa RPP kejelasan pembagian materi struktur atom,
di susun sesuai dengan prinsip-prinsip bahasa yang digunakan dapat mendorong
pengembangan RPP, dan seluruh komponen minat peserta didik untuk belajar. Selain itu,
dalam penyusunan RPP telah tercantum, materi atau isi LKPD merupakan materi atau
sehingga RPP ini dapat diterapkan dalam tugas yang esensial, penyajian materi
kegiatan pembelajaran. Menurut ahli memungkinkan peserta didik untuk
perangkat pembelajaran berbasis PCK ini berpartisipasi aktif.
perlu dikembangkan untuk jurusan yang lain Dari hasil respon peserta didik yaitu
pada jenjang SMK selain itu ada beberapa merasa senang belajar dengan penggunaan
bagian juga dilakukan revisi berdasarkan LKPD dalam pembelajaran kimia, LKPD
saran dari kedua validator. Perangkat sangat membantu menemukan dan
pembelajaran ini dapat dijadikan acuan pada memahami konsep pembelajaran kimia
pembelajaran kimia tingkat SMK karena terasa lebih mudah sehingga banyak
bahasa yang digunakan mudah dipahami, tanggapan dan harapan peserta didik untuk
penulisan RPP mengikuti kaidah bahasa yang menerapkan langkah-langkah dalam LKPD
sudah baku dan petunjuk dalam perangkat pada materi pokok yang lain.
dapat menggali pengetahuan awal peserta Berdasarkan penilaian ahli terhadap
didik sehingga dapat membangkitkan Instrumen Tes Hasil Belajar, hasil analisis
ketertarikan peserta didik dalam belajar memperlihatkan bahwa rata-rata penilaian
kimia. Hal ini dapat dilihat pada antusias terhadap THB ditinjau dari aspek materi soal,
peserta didik dalam mengikuti proses konstruksi, dan bahasa yang digunakan
pembelajaran. Dalam proses kevalidan RPP berada pada kategori valid. Tes hasil belajar
tentunya mengalami beberapa kali revisi yang disusun tetap direvisi sedikit dengan
untuk menghasilkan perangkat yang memperhatikan cara penulisan lambang atom
dan jumlah elektron tiap pilihan jawaban. Tes
hasil belajar yang telah direvisi diujicobakan Berdasarkan analisis data nilai rata-rata
sebelum pembelajaran kimia berbasis PCK keterlaksanaan perangkat pembelajaran
pada materi struktur atom untuk mengetahui kimia berbasis berada pada kategori
kemampuan awal peserta didik dan setelah terlaksana seluruhnya. Hal ini menunjukkan
akhir proses pembelajaran kimia berbasis bahwa perangkat pembelajaran yang
PCK pada materi Struktur Atom untuk dikembangkan dapat digunakan dalam
mengukur kemampuan, dan peningkatan pembelajaran kimia.
hasil belajar peserta didik setelah mengikuti Keefektifan Perangkat Pembelajaran
kegiatan pembelajaran. Kriteria keefektifan pembelajaran
Secara umum semua penilaian diperoleh apabila peserta didik dapat
validator terhadap perangkat pembelajaran memenuhi kriteria a) Ketuntasan hasil belajar
yang dikembangkan baik RPP, Lembar dimana penguasaan bahan ajar minimal 80%
Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan Tes b) Tanggapan Pengamat dari hasil observasi
Hasil Belajar (THB) memberikan pengelolaan guru dalam pembelajaran pada
kesimpulan baik dan dapat digunakan kategori baik c) Respon peserta didik dimana
dengan sedikit revisi, hal ini berarti bahwa lebih dari 50% peserta didik memberikan
seluruh perangkat pembelajaran yang respon positif terhadap proses pembelajaran.
divalidasi telah layak untuk diujicobakan. Menurut teori bahwa pembelajaran
dikatakan berhasil secara klasikal jika
Kepraktisan Perangkat Pembelajaran minimal 80% peserta didik mencapai nilai
Hasil penilaian ahli dan praktisi minimal 75 sehingga berdasarkan persentase
terhadap perangkat pembelajaran kimia penguasaan tes hasil belajar peserta didik
berbasis PCK menyatakan bahwa perangkat telah memenuhi standar ketuntasan secara
layak digunakan dalam pembelajaran klasikal. Dengan demikian, perangkat
berdasarkan hasil pengamatan pada uji coba pembelajaran kimia berbasis PCK efektif
terhadap keterlaksanaan perangkat digunakan pada pembelajaran Struktur Atom.
pembelajaran oleh dua observer pada proses Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa
pembelajaran setiap pertemuan. pembelajaran berbasis PCK dapat
Dari hasil analisis ini menunjukkan meningkatkan hasil belajar peserta didik,
bahwa perangkat pembelajaran yang telah terbukti 100% peserta didik tuntas dalam
dirancang mampu diikuiti oleh guru dan pembelajaran, dimana nilai rata-rata yang
terlaksana dengan baik. Selain itu dari hasil diperoleh peserta didik berada pada kategori
pengamatan juga menunjukkan bahwa baik.
perangkat yang dikembangkan mampu Hasil analisis data kemampuan guru
mengarahkan peserta didik berinteraksi mengelola pembelajaran terlihat bahwa rata-
dengan teman dan guru untuk memberikan rata kemampuan guru dalam mengelola
pemahaman yang benar terhadap konsep pembelajaran menggunakan perangkat
yang dibelajarkan. pembelajaran kimia berbasis PCK berada
Dengan demikian secara keseluruhan pada kategori sangat tinggi. Kondisi ini
analisis tentang keterlaksanaan perangkat dapat dilihat dari suasana kelas yang tercipta
pembelajaran kimia berbasis PCK yang telah sangat baik, adanya antusias peserta didik
diuji coba telah memenuhi kriteria praktis. selama proses pembelajaran berlangsung dan
Kepraktisan perangkat pembelajaran kegiatan pembelajaran pun berlangsung
dapat terpenuhi jika pembelajaran yang sesuai dengan tahapan pada perangkat
dirancang berlangsung dan berada dalam pembelajaran yang telah dirancang. Hal ini
kategori minimal terlaksana sebagian. menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam
mengelolah pembelajaran menggunakan pengambilan data motivasi belajar peserta
perangkat pembelajaran kimia berbasis PCK didik dilakukan dua kali pertama saat
telah memenuhi kriteria efektif. memulai pembelajaran pada pertemuan
Dari hasil pengamatan menunjukkan pertama sebelum pembelajaran berbasis PCK
respon peserta didik sangat baik saat dimulai diperoleh data dalam menghadapi
mengikuti pembelajaran terlihat antusias kesulitan belajar kimia dan sikap menghadapi
dalam mengisi LKPD, tahapan dalam LKPD dan sikap dalam pembelajara kimia masih
memberikan arah untuk mencapai tujuan dikategorikan motivasi rendah. Hasil
pembelajaran dan dari jawaban yang observasi pada saat uji coba perangkat
diberikan pada saat mengisi LKPD pembelajaran terlihat bahwa adanya antusias
menggambarkan adanya ketertarikan peserta peserta didik menjawab soal pada LKPD
didik mengikuti pembelajaran Respon sesuai sintaks yang digunakan, peserta didik
peserta didik terhadap LKPD pada saat uji yang tadinya tidak berminat belajar kimia
coba perangkat sangat positif karena dari menjadi bersemangat pada saat mengikuti
urutan penyajian saat mengisi LKPD mampu pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran
menemukan konsep sesuai dengn tujuan berbasis PCK ini mampu meningkatkan
pembelajaran. Selain itu antusias peserta motivasi belajar peserta didik. Dari hasil
didik dalam mengisi LKPD ditunjukkan observasi pada saat uji coba perangkat
dengan terjalinnya komunikasi antar anggota pembelajaran terlihat bahwa adanya antusias
kelompok pada saat mengerjakan LKPD peserta didik menjawab soal pada LKPD
sehingga LKPD dapat terselesaikan tepat sesuai sintaks yang digunakan.
waktu. Sedangkan dari pengisian angket
diperoleh berbagai jawaban yang SIMPULAN DAN SARAN
menggambarkan peserta didik menyukai Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
pembelajaran kimia berbasis PCK. Arahan kesimpulan sebagai berikut: (1) Hasil
dan kemampuan guru mengaitkan pengembangan perangkat pembelajaran
pentingnya materi pembelajaran pada dalam penelitian ini dinyatakan valid, praktis
penguasaan kompetensi kejuruan membuat dan efektif. (a) Valid, berdasarkan hasil
peserta didik memahami makna belajar kimia validasi oleh ahli pada perangkat
sehingga suasana pembelajaran dikelas pembelajaran berupa RPP, LKPD, dan THB
menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa (b) Praktis, berdasarkan hasil pengamatan
seluruh aspek yang ditanyakan dalam oleh observer bahwa perangkat pembelajaran
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan terlaksana seluruhnya dan (c) Efektif,
menggunakan perangkat pembelajaran kimia ketuntasan belajar peserta didik secara
berbasis PCK didapatkan respon sangat klasikal tercapai, respon peserta didik sangat
positif. positif, dan kemampuan guru dalam
Setelah dilakukan uji coba perangkat mengelola pembelajaran berada pada
pembelajaran maka diperoleh tingkat kategori sangat baik. (2) Perangkat
motivasi belajar. Dari beberapa indikator pembelajaran kimia SMK berbasis PCK
motivasi belajar peserta didik yaitu adanya dapat memotivasi peserta didik Teknik
hasrat dan keinginan berhasil, adanya Instalasi Tenaga Listrik dengan persentase
dorongan kebutuhan dalam belajar, tekun motivasi awal sebelum pembelajaran PCK
menghadapi tugas, ulet menghadapi rata-rata 70,23 sedangkan motivasi akhir
kesulitan, adanya keinginan yang menarik setelah pembelajaran berbasis PCK diperoleh
dalam pembelajaran dan senang mencari dan rata-rata 87,64 berada pada kategori sangat
memecahkan masalah/soal-soal. Proses tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Dahar, Ratna W. 2011. Teori-teori Belajar dan
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
(1) Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dalam penelitian ini sudah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
memenuhi kriteria kualitas baik sehingga Kejuruan.2018. Spektrum Keahlian
dapat diimplementasikan oleh guru-guru Pendidikan Menengah Kejuruan.
dalam pembelajaran di kelas untuk materi Jakarta: Kemdikbud.
Struktur Atom. (2) Pembelajaran kimia
berbasis PCK untuk tingkat SMK sangat Djoko, Basrowi.2013. Pengembangan Model
tepat namun masih perlu strategi lebih Uji Peserta didik Instalasi Tenaga
mendalam sehingga konsep pemahaman Listrik. Laporan Penelitian Hibah
peserta didik dapat lebih baik. (3) Bersaing. Yogyakarta: Universitas
Pengembangan perangkat pembelajaran Negeri Yogyakarta.
hendaknya dikembangkan untuk jurusan
yang lain sesuai kompetensi keahlian jurusan Fath A Muhammad. 2017.Pengaruh Media
yang ada di SMK. (4) Bagi peneliti yang Animasi dalam Model Pembelajaran
berminat mengembangkan lebih lanjut Discovery terhadap Kemampuan
penelitian ini, diharapkan untuk mengkaji Representasi Peserta Didik pada Materi
lebih mendalam tentang materi kimia yang Kesetimbangan Kimia.Disertasi.Tidak
berhubungan dengan kompetensi keahlian diterbitkan. Makassar: PPs UNM.
yang ada di SMK terutama dengan Fathurrahman Pupuh Sutikno M.Sobri, .200.
melibatkan teknologi yang berbasis Sains, Strategi Belajar Mengajar.Bandung:
Teknologi, Engineering dan Mathematic Reflika Aditama.
(STEM) sehingga peserta didik mampu
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan Gureuw Milantje. 2008. Penerapan Konsep
mengembangkan kreatifitas peserta didik Dasar Listrik Elektronika. Modul. Tidak
sebagai bekal dimasa yang akan datang. diterbitkan. SMK Negeri 3 Makassar.
Güzel, E. Bukova, Kula, S., Uğurel, I., &
DAFTAR RUJUKAN Özgür, Z. 2010. Sufficiency of
An, S., Kulm, G., & Wu, Z. 2004. The undergraduate education in developing
Pedagogical Content Knowledge of mathematical pedagogical content
Midle School,Mathematics Teacher in knowledge: Student teachers’ views.
China and The USA. Journal of Procedia - Social and Behavioral
Mathematics Teachers Education 7: Sciences, 2(2), 2222–2226.
145-172. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia .312
Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan. 2011. Pedoman Grossman, P. L. (1990). The making of a
Pelaksanaan Penilaian Kinerja teacher: Teacher knowledge and teacher
Pendidikan (PK Pendidikan): education. New York: Teachers College
Kementerian Pendidikan Nasional. Press.

Ball, D. L., Thames, M. H., & Phelps, G. 2008. Hamalik, O. 2010. Proses Belajar
Content Knowledge for Teaching: What Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
makes it special?. Journal of Teacher
Hamzah B.Uno. 2013. Teori Motivasi dan
Education 59(5), 389-407.
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Hobri.2009. Metodologi Penelitian knowledge and beliefs: On its relation
Pengembangan (Development and differences between pre-service and
Research) Aplikasi pada Penelitian in-service teachers. Teaching and
Pendidikan Matematika. Jember : Teacher Education, 66, 158–170.
Universitas Jember https://doi.org/10.1016/j.tate.2017.04.01
0
Imaduddin, M., Hidayah, F. F., & Astuti,
A. P. (2014). Deskripsi Pedagogical Ningsih dkk. 2014. Buku Siswa Kimia
Content Knowledge Pendidikan Kimia Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta :
Menggunakan Komponen Model Bumi Aksara
Pentagon. Jurnal Pendidikan Sains
(JPS), 2(1), 26–35. Nurdin. 2007. Model Pembelajaran matematika
yang Menumbuhkan Kemampuan
Kartika Chrysti Suryandari, Sajidan, Sentot Budi Metakognitif untuk Menguasai Bahan
Raharjo. 2017. The Beliefs Towards Science
Ajar. Disertasi. Tidak diterbitkan.
Teaching Orientation of Pre-Service
Teacher in Primary Teacher Education
Program Pascasarjana Universitas
Programme. Jurnal Pertanika Social Negeri Surabaya.
Science & Humanities.25 S: 169-186. Meschede, N., Fiebranz, A., Möller, K., &
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2014. Steffensky, M. (2017). Teachers’
Materi Pelatihan Pendidikan professional vision, pedagogical content
Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta: knowledge and beliefs: On its relation
Kemdikbud and differences between pre-service and
in-service teachers. Teaching and
Ma’rufi. 2017. Profil Pedagogical Content Teacher Education, 66, 158–170.
Knowledge Pendidikan dalam https://doi.org/10.1016/j.tate.2017.04.01
Pembelajaran Matematika pada Materi 0
Limit Fungsi berdasarkan Perbedaan
Pengalaman Mengajar. Disertasi. Tidak Purwianingsih, M. W., Rustaman, N. Y., &
diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA. Redjeki, M. S. (2010). Pengetahuan
Konten Pedagogi (PCK) dan Urgensinya
Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H. 1999. dalam Pendidikan Pendidikan. Jurnal
Nature, sources and development of Pengajaran MIPA, 15(2), 87–94.
pedagogical content knowledge for
science teaching. In J. Gess-Newsome & Resbiantoro, G. 2016. Analisis Pedagogical
N. G. Lederman (Eds.), Examining Content Knowledge (PCK) Terhadap
pedagogical content knowledge: The Buku Pendidikan Sd Kurikulum 2013.
construct and its implications for science Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
education (pp. 95-132). Dordrecht, The Kebudayaan, 6(3), 153–162.
Netherlands: Kluwer Academic.
Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-
Majid,A (2005). Perencanaan Pembelajaran variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mengembangkan Kompetensi
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Meschede, N., Fiebranz, A., Möller, K.,
& Steffensky, M. (2017). Teachers’ Rowland, T., Turner, F., Thwaites, A., &
professional vision, pedagogical content Huckstep, P. 2005. Developing Primary
Mathematics Teaching. Reflecting on Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran
Practice with The Knowledge Quartet. Inovatif, Progresif, dan Konstektual.
London: SAGE Publication Ltd. Jakarta: Prenadamedia
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Thiagarajan, S. Dkk.1974. Instructional
Belajar Mengajar. Jakarta: Development for Training Teachers of
RajaGrafinda Persada. Exceptional Children.A sourcebook.
Central for Innovation on the
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Handicapped: Blooington Indiana.
Kelas X. Jakarta : Erlangga
Wiyarsi Antuni, Hendrayana Sumar, Firman
Shulman, S L. 1986. Those Who Understand: Harry, Anwar Sjaeful. 2015.
Knowledge Growth in Teaching. Pengembangan Curriculum Knowledge
American Educational Research calon Pendidikan melalui analisis konten
Association. Kimia dan Konteks Kejuruan. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains
Shulman, S L. 1987. Knowledge and Tahun III, no.1.
Teaching: Foundations of the new
Reform. Harvard Educational Review
Vol 57 No 1.
Trianto. 2009. Mendesain Pembelajaran
kontekstual. Jakarta: Cerdas Pustaka
Publisher

S-ar putea să vă placă și