Sunteți pe pagina 1din 13

My Life is My Way

Don't forget, to give your comment :)

Selasa, 26 Agustus 2014


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N DENGAN ASAM URAT
PADA NY. N

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N DENGAN ASAM URAT PADA


NY. N

Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Ny. N
2. Alamat : Jln. Mekarjaya RT/RW 02/02 Kelurahan Cipageran Kecamatan
Cimahi Utara
3. Pekerjaan : Tidak Bekerja
4. Pendidikan : SMP
5. Komposisi Keluarga dan Genogram
Hub.
No Nama L/P Umur (thn) Pendidikan
keluarga
1 Ny. R Istri P 69th SMP

2 Ny. D Anak P 45th SMA

3 Ny. Y Anak P 44th SMA

4 Tn. R Anak L 37th D3

6. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga besar (extended) yaitu terdiri dari 3 keluarga inti yang
tinggal dalam satu rumah.
7. Suku / Bangsa
Seluruh angota keluarga Ny. N bersuku sunda, menurut penuturan Ny. N tidak ada norma
budayanya yang bertentangan dengan kesehatan.
8. Agama
Ny. N dan keluarga besarnya menganut agama Islam. Ny. N mengatakan selalu berdoa kepada
tuhan YME dan menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
9. Status Sosial Ekonomi
Ny. N tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Anaknya yang satu rumah dengannya
yang sering membuat makanan seperti catering, atau pesanan-pesanan dari orang lain. Ny. N hanya
menerima pemberian anaknya berupa barang dan makan bersama. Sedangkan untuk keperluan
sehari-hari lainnya sudah diurus oleh anak-anaknya.
10. Aktivitas Rekreasi
Aktifitas rekreasi keluarga Ny. N lebih banyak di lakukan dengan cara menonton televisi
bersama. Sedangkan Ny. N sering mengikuti pengajian, kegiatan rutinan yang diadakan di RW 02,
seperti posbindu dan senam yang diadakan seminggu sekali di Kantor Kejaksaan.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. N adalah keluarga dengan usia pertengahan dengan
tugas perkembangan :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll.
c. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
d. Melakukan “Live Riview”
12. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini sudah terpenuhi dengan indicator :
a. Ny. N telah mampu mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, dengan saling menjaga
komunikasi dan saling memperhatikan dengan anggota keluarga.
b. Ny. N mampu beradaptasi dengan kehidupannya saat ini yang sudah tidak memiliki pasangan. Ny. N
mampu berkarya dengan kehidupannya di usia lanjut dengan membuat berbagai jenis makanan
untuk dijual.
c. Ny. N mampu menciptakan hubungan yang harmonis dalam anggota keluarga serta mampu
bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Sedangkan tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini belum terpenuhi dengan
indikator yaitu Ny. N belum mampu melakukan ‘Live review”. Ny. N mengungkapkan Live review
dapat membuatnya sedih.
13. Riwayat Keluarga inti
Di keluarga Ny.N yang tinggal serumah sebagian besar sehat tidak mempunyai penyakit,
tetapi Ny. N sendiri memiliki penyakit hipertensi. Suami Ny. N dan anaknya yang ke-3 telah
meninggal dunia karena memiliki penyakit jantung.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny.N mengatakan dalam keluarganya mempunyai penyakit keturunan. Sedangkan pada
keluarga suaminya memiliki riwayat penyakit jantung, yang menular pada suami Ny. N dan anak Ny.
N.

C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah klien terlihat bersih dan rapih, lantai rumah klien dari keramik dan rumah permanen,
luasnya 14 tumbak dan bangunannya terdiri dari 6 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1
dapur, 2 kamar mandi dan halaman rumah yang digunakan untuk tanaman hias dan sebagian
halaman digunakan utuk berjualan makanan tetapi hanya pada saat bulan puasa saja. Penerangan
rumah cukup sehingga tidak membutuhkan lampu untuk penerangan pada siang hari. Sinar matahari
bisa masuk pada pagi hari diruangan depan sehingga di dalam rumah tidak terlihat gelap, terdapat
jendela dan ventilasi, serta pintu selalu terbuka di pagi hari. Ruangan keluarga mendapat penerangan
dari halaman belakang yang atapnya hanya menggunakan asbes.
Keluarga Ny. N mempunyai jamban keluarga dalam rumah yang terletak dekat dapur. Kamar
mandinya ada 2, antara WC dan tempat mandi terpisah. Tembok kamar mandi tidak licin, jarak septic
tank dengan sumber air adalah 10 meter. Sumber airnya dari sumur gali dengan menggunakan
ZPAM, sedangkan tempat penampungan airnya di bak dan di gentong. Sampah dikumpulkan di
tempat sampah yang terbuka dan kemudian dIangkut oleh petugas sampah.

kadang mengasuh cucunya di rumah jika tidak ada kegiatan diluar. Jika tidak ada halangan di
madrasah Al Bayyinah. Ny.N mengikuti pengajian setiap hari pada saat bulan puasa dan setiap rabu
dan jum’at pada saat hari-hari biasa. Ny. N merupakan mantan ibu RW selama 40 tahun. Ny.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.N dan keluarga berasal dari Sumedang lalu pindah ke Bandung karena orangtuanya
tinggal di Bandung. Pada tahun 1967 Ny. N pindah ke Sangkuriang, Jl. Mekarjaya RW 02 RT 02
karena mengikuti suami.
18. Perkumpulan Keluaga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga dapat berinteraksi baik dilingkungan sekitarnya dan tidak ada masalah dengan
tetangganya. Ny. N selalu mengikuti pengajian dan satu minggu sekali di dekat rumahnya.
D. Strukutur Keluarga
19. Sistem Pendukung Keluarga
Ny. N mengatakan di dalam keluarganya saat ini ada yang sakit yaitu cucunya Ny. N dari
anak yang terakhir. Ny. N sering merawatnya karena Ibu dan Bapaknya bekerja. Saat ini cucunya
mengalami diare sejak 2 hari yang lalu. Sehingga dbutuhkan perhatian khusus untuk nutrisinya dan
perhatiannya. Apabila sakit berlanjut dan BAB semakin sering Ny. N membawanya ke puskesmas.
20. Pola Komunikasi Keluarga
Menurut Ny. N komunikasi antar anggota keluarganya berjalan dengan baik. Setiap anggota
keluarga saling terbuka jika sedang mempunyai masalah. Dan apabila anaknya tidak mau bercerita
tentang masalahnya Ny.N selalu menanyakan apa yang terjadi pada anak-anaknya. Bahasa yang
digunakan dalam sehari-hari yaitu sunda.

21. Strukutur Kekuatan Keluarga


Dalam memecahkan masalah sehari-hari keluarga biasanya bermusyawarah dengan anak-
anaknya, kemudian diambil keputusan secara bersama-sama atas pertimbangan semuanya.
22. Struktur Peran
Ny. N disini berperan sebagai nenek bagi cucu-cucunya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya.
Ny. N biasanya membantu salah satu anaknya membuat ku-kue pesenan. Dan juga membantu
anaknya yang bekerja keluar untuk mengurus cucunya. Tn. D berperan sebagai anak pertama, sudah
menikah dan memiliki anak. Tetapi istrinya sudah meninggal. Ny. Y berperan sebagai anak kedua
dan belum menikah. Ny. Y membuka usaha sendiri dengan membuat kue-kue atau catering jika ada
yang pesan. Tn. R berperan sebagai anak keempat karena anak ketiga Ny. N sudah meninggal
karena penyakit jantung.
23. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku di lingkungannya dan tidak bertentangan dengan kesehatan dan masyarakat.
Nilai dan norma keluarga yang berlaku di keluarga ini menyesuaikan dengan nilai agama. Ny.N
mengajarkan agama sejak dini pada anak-anaknya dan selalu menerapkan disiplin pada keluarganya
dengan cara membiasakan bangun pagi dan sarapan setiap pagi.

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Ny.N mengatakan sangat menyayangi anak-anak dan cucunya dan sebaliknya. Mereka
sering berkumpul bersama dan berbincang-bincang.
25. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny.N berhubungan baik dengan anggota keluarga lainnya begitu pun sebaliknya.
Ny.N selalu mengikuti kegiatan diluar ataupun didalam rumah, seperti membuat kolak untuk dijual
saat menjelang buka puasa, membantu membuat kue-kue pesanan dan mengasuh cucunya. Ny. N
juga sering menguikuti pengajian di dekat rumahnya.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Ny. N menganggap kesehatan merupakan sesuatu hal yang penting, dan harus
disyukuri, karena setelah sakit kesehatan itu mahal. Saat dikaji Ny.N mengatakan keluarganya
sebagian besar sehat, Hanya saja anaknya yang keempat.telah meninggal karena mempunyai
riwayat sakit jantung seperti suaminya. Ny. N mengatakan jika anak-anaknya yang lain tidak memiliki
peyakit jantung. Dan juga sejak 2 hari yang lalu cucunya dari anaknya yang keenam mengalami
diare. Keluarga biasa membawa terlebih dahulu ke Puskesmas. Dan memberi obat sesuai yang diberi
Puskesmas. Jika sakt berlanjut keluarga akan membawanya ke Rumah Sakit. Ny. N mempunyai
penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Setiap terasa sakit Ny. N selalu meminu =m obat yag
sudah diberikan dari puskesmas.
Didalam keluarga Ny. N biasanya makanan tidak diatur-atur. Sehingga Ny. N yang memiliki
hipertensipun tidak dapat melakukan diit hipertensi dengan baik karena menyesuaikan dengan
makanan yang lain. Keluarga biasa makan 3x perhari. Dengan menu makanan seperti nasi, sayur,
lauk/daging, tahu, tempe dan buah-buahan.
1) Fungsi Reproduksi
Dari pernikahannya dengan Tn. C , Ny. N memiliki 6 orang anak. Dan saat ini sudah dewasa.
Ny. N sudah mengalami lansia dan dapat menerima keadaannya. Ny. N sudah mengalami
menopause.
2) Fungsi Ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan anak-anaknya. Ny. N tidak biasa
menerima uang. Tetapi semua sudah diatur oleh anak-anaknya dari mulai kebutuhan rumah,
kebutuhan makan, sampai kebutuhan Ny. N seperti baju, sendal atau yang lainnya. Saat ini keluarga
Ny. N merasa cukup dengan keadaan ekonominya walaupun masih banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi.

a. Stress dan Koping Keluarga


1) Stres Jangka Pendek
Ny. N mengalami ketakutan karena anaknya yang kedua belum menikah padahal saat ini
sudah berusia 44tahun. Dahulu anaknya mau menikah, tetapi calon suaminya meninggal, sehingga
tidak jadi menikah. Ny. N selalu berharap kalau anaknya dapat segera menikah.
2) Stres Jangka Panjang
Ny. N tidak memiliki masalah yang sering dipendam.
3) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Ny. N hanya berharap, memohon dan berdo’a kepada Allah supaya diberikan yang terbaik
untuk anaknya.
4) Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga Nn.N jika mempunyai masalah maka mereka akan bermusyawarah dengan anggota
keluarga yang lainnya.
5) Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam keluarga tidak ada strategi disfungsional.

b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik An.B
Umum
1. Penampilan umum
Kesadaran CM
Kebersihan personal Bersih
Postur dan cara berjalan Postur tubuh simetris, berjalan tanpa
bantuan
Tanda-tanda vital TD : 170/100 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,5 C
R : 21 x/m
2. Status mental dan cara berbicara
Status emosi Stabil
Orientasi Dapat mengenal orang, waktu dan
tempat
Proses berfikir Normal, bisa merespon pertanyaan
dengan cepat.
Gaya berbicara Bicara santai dan lancar.
PEMERIKSAAN KULIT Terlihat bersih, lembab, tidak bau, tidak
terdapat lesi.
KUKU Terlihat kurang bersih dan sedikit
panjang, CRT baik < 2 dtk
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk dan sensori Muka simetris, sensasi normal gerakan
pipi, alis simetris
Rambut Rambut & kulit kepala bersih, hitam,
distribusi merata
Mata Letak simetris, bola mata dapat bergerak
mengikuti arah tangan pemeriksa, tdk
nyeri, reaksi cahaya +, konjungtiva tdk
anemis, kornea tidak ikterik, tdk pkai
kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dg
sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab,
ada bulu hidung, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris KIKA, bersih, tdk
ada benjolan, tdk bengkak, tdk nyeri
tekan pd masteudeus, tdk ada serumen
dan pendengaran normal.
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dpt bergerak kiri kanan tdk
pucat, lidah dpt mrasakan rasa dg baik.
Leher Simetris, warna sama dg kulit, tdk ada
pembesaran JVP, tiroid. Dpt bergerak
proporsional ke kiri kanan atas bawah.
Dada (pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit, tdk
terdapat tonjolan abnormal, dpt bergerak
seimbang ke atas, nafas 21 x /mnt, taktil
fremitus sama kiri kanan, suara nafas
normal.
Dada (kardiovaskuler) Tidak ada tonjolan dan massa,
intercosta rata, dullnes, BJ 1 dan BJ2
Normal, tdk terdapat BJ 3 dan 4..
Perut Inspeksi : Perut datar, warna sama dg
kulit skitar, tidak terdapat lesi dan
massa.
Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk
traba massa, hepar tidak traba.
Auskultasi : bising usus 8 x / menit
Perkusi :Suara timpani
GENITALIA DAN ANUS Tidak dikaji
EKSTREMITAS
EKSTREMITAS atas dan bawah Bahu simetris, warna sama dengan kulit,
tdk ada tonjolan, dpt mengangkat dan
menahan beban dg baik, reflex baik.

c. Harapan Keluarga
Ny.N selalu berharap agar penyakitnya dapat segera sembuh dan tekanan darahnya dapat kembali
normal.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Data Interpretasi data Masalah
DS : Ketidakmampuan Perubahan perfusi
a. Ny. N mengatakan serasa sakit keluarga merawat jaringan serebral
pundak dan bahu. anggota keluarga
b. Ny. N mengatakan terasa pusing. dengan penyakit
c. Ny. N mengatakan biasanya hipertensi.
tekanan darahnya tidak terlalu
tinggi karena jika tekanan
darahnya 140/90 mmHg akan
terasa pusing.
d. Ny. N mengatakan selalu
mengkonsumsi obat hipertensi
yang di berikan dari Puskesmas.
e. Ny. N mengatakan tahu tentang
penyakit hipertensi dan diit
makanan hipertensi, tetapi tidak
bisa melakukan diit, karena
makanannya disesuaikan dengan
seluruh anggota keluarga.
DO :
a. TD : 170/100 mmHg
b. N : 82 x/mnt
c. S : 36,5 C
d. R : 21 x/m
e. Pusing
f. Nyeri pundak

b. Perumusan Diagnosa Keperawatan


Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan penyakit hipertensi.

3. Penapisan Masalah
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Ancaman kesehatan yang
ancaman memerlukan tindakan yang cepat
kesehatan: dan tepat untuk menghindari
Aktual 3/3 x 1 1 bahaya lebih lanjut.

2 Kemungkinan Masalah dapat diatasi sebagian


masalah dapat karena kurangnya pengetahuan
1/2 x 2 1
diubah : sebagian keluarga tentang cara merawat
anggota keluarganya yang sakit
3 Potensi masalah Cukup, masalah sudah
untuk dicegah : berlangsung cukup lama, anggota
cukup 2/3 x 1 2/3 keluarga mendukung dan peduli
terhadap anggota keluarga yang
sakit.
4 Menonjolnya Masalah harus segera ditangani.
masalah : segera 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan
ditangani memahami munculnya masalah.
Jumlah 3 2/3
4. Perencanaan
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1 2 3 4 5 6
1. Perubahan perfusi Setelah Keluarga mampu:
jaringan serebral dilakukan 1. Mengenali masalah
berhubungan dengan intervesnsi tekanan darah tinggi.
ketidakmampuan keperawatan
keluarga merawat selama 5x
a. Keluarga mampu
anggota keluarga pertemuan, menjelaskan pengertian
dengan penyakit Tekanan darah hipertensi Respon a. suatu peningkatan tekanan
hipertensi. Ny. N dapat verbal darah yang tidak normal ba
Yang ditandai dengan: kembali normal. systole maupun diastole leb
a. Ny. N mengatakan dari 140 mmHg dan diastol
serasa sakit pundak lebih dari 90 mmHg (Mansj
dan bahu. Arif 2001 : 518).
b. Ny. N mengatakan
terasa pusing.
c. Ny. N mengatakan b. Penyebab hipertensi:
biasanya tekanan 1) Faktor usia (> 40 tahun)
darahnya tidak terlalu b. Keluarga mampu
menjelaskan penyebab 2) Mengkosumsi lemak, tingg
tinggi karena jika garam dan karbohidrat
tekanan darahnya hipertensi Respon
verbal 3) Obesitas
140/90 akan terasa 4) Merokok, kopi, alkohol
pusing. 5) Penggunaan alat kontrasep
d. Ny. N mengatakan hormon
selalu mengkonsumsi 6) Stressor psikologi.
obat hipertensi yang di 7) Menopouse.
berikan dari 8) Kurang bergerak
Puskesmas.
e. Ny. N mengatakan
tahu tentang penyakit c. Tanda dan gejala hipertens
hipertensi dan diit 1) Tekanan darah > 140
makanan hipertensi, mmHg
tetapi tidak bisa 2) Pusing.dan sakit kepala
melakukan diit, karena 3) Sukar tidur dan gelisah
makanannya 4) Mudah lelah dan cepat ma
disesuaikan dengan c. Tanda dan gejala 5) Sering BAK pada malam h
seluruh anggota hipertensi Respon 6) Perasaan pegal pada bahu
keluarga. verbal 7) Mual dan muntah
DO : 8) Penglihatan kabur
a. TD : 170/100 mmHg 9) Kurang nafsu makan
b. N : 82 x/mnt
c. S : 36,5 C d. Komplikasi hipertensi
d. R : 21 x/m 1) Terhadap pembuluh darah:
e. Pusing Menyebabkan penyemp
f. Nyeri pundak pada pembuluh darah.
2) Terhadap jantung :
Menyebabkan penye
jantung koroner dan ga
jantung
3) Terhadap ginjal :
Menyebabkan gagal ginjal.
4) Terhadap otak :
Menyebabkan stroke a
kelumpuhan.
5) Terhadap penglihatan
Menyebabkan pandan
Respon kabur
verbal
d. Komplikasi hipertensi e. Cara Pencegahan
Perawatan Hipertensi
1) Memeriksakan diri
Puskesmas/rumah s
terdekat secara rutin
2) Olah raga secara teratur
3) Minum Obat secara teratur
4) Turun dan berat badan
obesitas
5) Mengurangi stres
psikologis
6) Tidak merokok, minum k
dan alcohol
7) Mengatur keseimban
antara kerja, istirahat
rekreasi
8) Mengatur pola makan

f. Makanan yang dianjurkan:


1) sayuran hijau kecuali
singkong,daun melinjo, dan
Respon melinjonya
verbal 2) buah-buahan kecuali durian
3) ikan laut yang tidak asin
e. Menyebutkan cara
terutama ikan kakap dan tu
pencegahan hipertensi
4) telur boleh dikonsumsi
maksimal 2 butir dalam sat
minggu. Diutamakan putih
telurnya saja
5) daging ayam, kecuali kulit d
jeroannya).

Langkah-langkah Sem
Hipertensi
1.Pemanasan
Tekuk kepala ke samping,
tahan dengan tangan pada
yang sama dengan a
kepala. Tahan den
hitungan 8-10, lalu bergan
Respon dengan sisi lain.
verbal 2.Pemanasan
Tautkan jari – jari ke
f. Menyebutkan makanan tangan dan angkat lurus
yang dianjurkan untuk atas kepala dengan po
penderita hipertensi kedua kaki dibuka sele
bahu. Tahan dengan 8
hitungan. Rasakan tari
bahu dan punggung.

3.Inti1
Lakukan gerakan seperti ja
ditempat dengan lambaian
kedua tangan searah deng
sisi kaki yang diangkat.
Lakukan perlahan dan hind
hentakan.
4.Inti2
-Buka kedua tan
gan dengan jemari mengep
dan kaki dibuka selebar ba
-Kedua kepalan tangan
bertemu dan ulangi geraka
semampunya sambil meng
napas.
Respon 5.Inti3
psikomotor Kedua kaki dibuka agak leb
lalu angkat tangan
menyerong. Sisi kaki yang
2. Setelah 2 X searah dengan tangan sed
pertemuan keluarga ditekuk.Tangan diletakkan
dapat melakukan senam dipinggang dan kepala sea
hipertensi dengan gerakan tangan.
Tahan 8-10 hitungan lalu g
dengan sisi lainnya.
6.Inti4
Gerakan hampir sama deng
sebelumnya, tapi jari
mengepal dan kedua tanga
diangkat keatas. Lakukan
bergantian secara perlahan
dan semampunya.
7.Inti5
Hampir sama dengan gerak
inti 1, tapi kaki dibuang ke
samping.Kedua tangan
dengan jemari mengepal ke
rah yang berlawanan. Ulan
dengan sisi bergantian.
8.Inti6
Kedua kaki dibuka lebar da
bahu, satu lutut agak
ditekukdan tangan yang
searah lutut di pinggang.
Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk.
Ulangi gerakan kearah
sebaliknya dan lakukan
semampunya.
9. Pendinginan 1
Kedua kaki dibuka sele
bahu, lingkarkan satu tan
ke leher dan tahan den
tangan lainnya. Hitungan 8
kali dan lakukan pada
lainnya.

10. Pendinginan 2
Posisi tetap, tautkan kedua
tangan lalu gerakkan
kesamping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8
hitungan lalu arahkan tanga
kesisi lainnya dan tahan
dengan hitungan yang sam
5. Implementasidan Evaluasi
No Tgl Jam Implementasi Evaluasi

1 Jum’at 10.30a. Mendiskusikan dengan keluarga 11.00


19 Juli WIB pengertian hipertensi S:
2013 b. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga mengatakan
penyebab dari hipertensi mengerti yang dijelaskan oleh
c. Mendiskusikan dengan keluarga tanda perawat.
dan gejala hipertensi O:
d. Mendiskusikan dengan keluarga a. Keluarga dapat menjelaskan
komplikasi hipertensi pengertian hipertensi.
e. Mendiskusikan dengan keluarga cara b. Keluarga dapat menyebutkan
pencegahan dan perawatan hipertensi 5 dari 8 penyebab hipertensi.
f. Mendiskusikan dengan keluarga c. Keluarga dapat menyebutkan
makanan yang dianjurkan untuk 5 dari 9 tanda dan gejala
penderita hipertensi hipertensi.
d. Keluarga dapat menyebutkan
komplikasi hipertensi.
e. Keluarga dapat menyebutkan
5 dari 6 pencegahan
hipertensi.
f. Keluarga dapat menyebutkan
makanan-makanan yang
dianjurkan untuk penderita
hipertensi.
O : Keluarga tampak mengerti dan
dapat menjawab pertanyaan
dari perawat.

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjukan Intervensi
2 Jum’at 11.00 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.30
19 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan mampu
melakukan senam Hipertensi
tetapi harus di bimbing oleh
perawat

O: Ny N tampak antusias mengikuti


senam hipertensi meskipun
klien belum mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
3 Sabtu 11.00 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.30
20 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan dapat
melakukan senam hipertensi
tetapi perlu dibimbing perawat
karena keluarganya belum
memahami juga.
O: Klien masih belum mandiri
melakukan senam hipertensi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4 Minggu, 11.00 Mendemonstrasikan dengan ibu-ibu
11.45
21 Juli yang mengalami hipertensi S:
lainnya
2013 tentang senam hipertensi Ny N mengatakan senang
dapat melakukan senam
hipertensi karena dipandu
oleh perawat dan kader-kader.
O:
Klien masih belum mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri
Klien mampu mengikiuti
gerakan senam hipertensi
yang dipandu.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
5 Senin, 10.30 Mendemonstrasikan dengan keluarga 11.00
22 Juli tentang senam hipertensi S:
2013 Ny N mengatakan dapat
melakukan senam hipertensi
tetapi masih banyak gerakan
yang lupa.
O:
Klien sudah mampu
melakukan senam hipertensi
secara mandiri namun masih
banyak gerakan yang terlewat.
Klien butuh anggota keluarga
yang lain untuk memotivasi
dan mengingatkan gerakan
senam hipertensi ketika Klien
lupa.Klien mampu mengikiuti
gerakan senam hipertensi
yang dipandu.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi oleh
keluarga

DAFTAR PUSTAKA
Arifin E. Zaenal dr, Prof. 2008. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo
Carpenito, J, Lynda, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2001. Profil Kesehatan Jawa Barat. Bandung : DinKes Jawa Barat
Doengoes, Marilynn E, dkk. 2000. Rencana asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, alih bahasa I Made Kariasa & Ni Made Sumarwati, Jakarta :
EGC.
Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat., Jakarta : EGC.
Friedman., M. Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori & Praktek. Alih Bahasa Ina Debora R.L, Jakarta :
EGC.
Gandasoebrata. R, 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Hidayat Alimul Azis.A. 2004. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Http://www. Google.com. Ris (2008), Tahun 2020, Penderita Stroke Meningkat 2 Kali.
Http://www. Yastroki.or.id.
Http://www. medicastore.com, April 15, 2008
Http://www.relax.com, Senam Wajah. 24 Juli 2008
Iskandar 2002, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
Kozier, Barbara. 1983. Fundamentals of Nursing : Consepts and Procedures. California. Addison-Wesley Publishing
Company
Madiyono Bambang SpJp, SpA(K), Dr. Suharti K. Suheran, SpFK. 2003. Pencegarah Stroke dan Serangan
Jantung pada Usia Muda. Jakatra : Universitas Indonesia
Mardjono Mahar, DR Prof, Priguna Shidarta, DR, Prof. (2003) Nurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat
Markle J. Carrie, RN, PhD, FAAN. 2005. Hand Book Phatofisiologi Second Edition. USA: Lippicont Williams
and Wilkins
Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius.
Meilianingsih Lia, Mkep. 2006. Aplikasi Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia dengan Hipertensi di
Keluraha Kemiri Muka Kecematan Beiji Kota Depok. (Karya Tulis Ilmiah Tidak di Publikasikan),
Jakarta : Universitas Indonesia
Murwani Arita. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra cendikia.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2000, Penuntun Diit, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Price, A Sylvia & M. Wilson, Lorraine, 2000, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, alih bahasa
Peter Anugerah, Jakarta : EGC.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Bruner dan Suddarth jilid 3, alih bahasa
Agung Waluyo,dkk. Jakarta : EGC.
Suprajitno, 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek, Jakarta : EGC
Supriyadi, S.Kp, M.Kep. Sp.Kom. 2007. Keperawatan Keluarga. (tidak dipublikasikan). Bandung: Poltekkes
Tartowo dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Tim Maximus. 2007. Mau Sehat? Memo dan tisp Kesehatan. Yogyakarta: Maximus
Watson Roger. 2003. Perawatan pada Lanjut Usia. Jakarta:EGC

S-ar putea să vă placă și