Sunteți pe pagina 1din 18

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang bertemakan tentang

implementasi keperawatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari

berbagai sumber buku sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan sanggahan dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sistem perkemihan dan

manfaatnya untuk kesehatan sehingga dapat memberikan manfaat maupun isnpirasi

terhadap pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..1
DAFTAR ISI……………………………………………………………….2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………….3
B. Tujuan penulisan………………………………………………………..4
C. Rumusan masalah………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAAN
A. Pengertian Implementai………………………………………………..6
B.TujuanPenulisan………………………………………………………...7
C. Pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan…………...7
D. Kategori dalam implementasi keperawatan…………………………...8
E. Metode implementasi…………………………………………………10
F. Taha-tahap tindakan impelementasi keperawatan……………………12
G. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan……………………...13
H. Petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (implementasi)……………14
I. Dokumentasi keperawatan tahap implementasi……………………….15

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………17

B. Saran…………………………………………………………………..18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat las. Proses

keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik

keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang

memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap

yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian, diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut berintegrasi dalam

mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya adalah implementasi

atau pelaksanaan.

Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan

pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk

mengekspresikan kebutuhan perawatan ( human caring ). Keperawatan digunakan

secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan

dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan

asuhan dengan mengobservasi respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai

penatalaksanaan dalam suatu asuhan keperawatan.

Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana

keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat

3
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan

yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung

gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-

tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan

perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan,

perawatan yang diberikan, dan respons pasien.

B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan khusus

Untuk mengetahui dan memahami mengenai implementasi dalam

keperawatan.

b. Tujuan umum

1. Untuk mengetahui implementasi yang diberikan sesuai dengan

rencana keperawatan

2. Untuk memahami tindakan keperawatan yang sesuai dengan

rencana dalam format pengkajian sesuai kaidah yang berlaku

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pelaksanaan

implementasi keperawatan

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian implementasi?

2. Apa tujuan implementasi?

4
3. Bagaimana pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan?

4. Ada berapa kategori dalam implementasi keperawatan?

5. Bagaimana metode implementasi?

6. Bagaimana taha-tahap tindakan keperawatan?

7. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan?

8. Bagaimana petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (implementasi)?

9. Bagaimana Dokumentasi keperawatan tahap implementasi?

5
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan

yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria

hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran

intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,

pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-

keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul

dikemudian hari..

Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan

klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi

implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Untuk kesuksesan

pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana

keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual),

kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam

melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada

6
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan

keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

B. Tujuan implementasi

Adapun tujuan dari tehnik implementasi keperawatan pada asuhan

keperawatan, antara lain:

1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di

evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang

singkat.

2. Mempertahankan daya tahan tubuh.

3. Mencegah komplikasi.

4. Menemukan perubahan system tubuh.

5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien.

6. Implementasi pesan dokter.

C. Pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan

1. Berdasarkan respons klien.

2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan,

standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.

3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.

7
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi

keperawatan.

5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana

intervensi keperawatan.

6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu

dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri

(Self Care).

7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status

kesehatan.

8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.

9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.

10. Bersifat holistik.

11. Kerjasama dengan profesi lain.

12. Melakukan dokumentasi

D. Kategori dalam implementasi keperawatan

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori

dari implementasi keperawatan, antara lain:

1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,

menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari,

membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan

umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan

keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

8
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,

meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan

jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual,

bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.

3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,

melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar

klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan

keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat

dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis

implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis

implementasi keperawatan, antara lain:

1. Independent implementations

adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat

untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan

kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily

living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur,

menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan

motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan

alat invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi,

dan lain-lain.

2. Interdependen/ Collaborative implementations

9
adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim

keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter.

Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus,

kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan

dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat

injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan

tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal

pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian,

dan ketepatan klien, serta respon klien setelah pemberian

merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.

3. Dependent implementations

adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi

lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya,

misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan

diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik)

sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi

E. Metode implementasi

Beberapa metode yang digunakan dalam tahap implementasi keperawatan

pada asuhan keperawatan yaitu:

1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari.

10
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan

dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian,

menyikat gigi, berhias.

2. Konseling

Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien

menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani

stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara klien,

keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu

klien menerima perubahan yang akan terjadi, yang diakibatkan stres berupa

dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.

3. Penyuluhan

Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajikan

prinsip prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan kesehatan untuk

klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya.

4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.

5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.

6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk

prosedur.

7. Mencapai tujuan perawatan.

8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain

11
F. Taha-tahap tindakan impelementasi keperawatan

Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu

1. Persiapan

Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:

a) Review antisipasi tindakan keperawatan

b) Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan

c) Mengetahui yang mungkin timbul

d) Mempersiapkan peralatan yang di perlukan

e) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif

f) Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik

g) Intervensi

2. Tahap pelaksanaan

a) Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang

keputusan tindakam keperawatan yang dilakukan oleh perawat.

b) Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan

perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberika oleh

perawat.

c) Mererapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar

manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam tindakan

pelaksanaan keperawatan yang diberikan oleh perawat.

12
d) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan

adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa

aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang

telah diberikan.

3. Tahap terminasi

a) Terus memperhatikan respon klien terhadap tindakan keperawatan

yang telah diberikan.

b) Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah

diberikan.

c) Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi

d) Lakukan pendokumentasian.

G. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan

Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:

1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.

2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan

intervensi tersebut.

3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk.

contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %

flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau

4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang

telah melakukan intervensi.

13
H. Petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (implementasi)

Petunjuk yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian implementasi

antara lain:

1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak

jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis

kembali diatas atau disamping.

2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan

3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk

mengisi tempat yang tidak digunakan.

4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna

menghindari kealpaan (lupa).

5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.

6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang

dilakukan.

7. Dokumentasikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi

terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.

8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian

dari tindakan keperawatan.

9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan

tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.

14
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan

kesehatan yang diberikan.

11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus

ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah

baku/lazim dapat digunakan.

12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan

ungkapan klien untuk memperjelas maksud.

I. Dokumentasi keperawatan tahap implementasi

Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan

dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-

keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian

hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan

rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual),

kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan

tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien,

faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi

keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi keperawatan.

Komponen yang ada pada format dokumentasi implementasi pada pemenuhan

kebutuhan keselamatan dan keamanan :

a). Nama pasien, umur.

b). Ruangan, kamar, bed.

15
c). Nomor registrasi, nomor rekam medik.

d). Hari, tanggal , dan waktu.

e). Diagnosa.

f). Tindakan keperawatan dan hasil, respon klien.

g). Paraf dan nama jelas perawat.

Kegiatan yang dilakukan dalam dokumentasi implementasi adalah :

1. Melanjutkan pengumpulan data dan pengkajian.

Pada saat melakukan kegiatan perawat tetap menjalankan pengkajian dan

pengumpulan data. Contoh : Saat melakukan prosedur memandikan pasien

ditempat tidur atau saat melakukan backrub, perawat akan memperoleh

data tentang status fisik seperti kondisi kulitnyadan kemampuan

pergerakannya.

2. Melaksanakan intervensi keperawatan.

3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

4. Memberikan laporan keperawatan secara verbal.

5. Mempertahankan rencana asuhan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan

yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang

diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk

memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk

mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan

pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan.

Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi

juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam

memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada

penulisannya, untuk menghindari salah persepsi antar sejawat seprofesi ataupun

dengan tenaga medis lainnya, baik farmasi, ahli gizi, dan juga sebagai kejelasan

dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.

B. Saran

Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara

pendokumentasian implementasi keperawatan sehingga dapat dikembangkan

dalam tatanan layanan keperawatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Lyer, patricia W. & Camp, Nancy H.. (2004). Dokumentasi Keperawatan: Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan Ed. 3. Jakarta: EGC

Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika

Marreelli, T. M.. (2007). Buku Saku Dokumentasi Keperawatan Ed. 3. Jakarta: EGC
bbb

Wilkinson, Judith M. & Ahern, Nancy R.. (2011). Buku Saku NANDA NIC NOC.
Jakarta: EGC

18

S-ar putea să vă placă și