Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
M. Wahid Santoso
Helmi Buyung Aulia Safrizal
Purnamawati
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Trunojoyo Madura
Email : Wahidsantoso821@gmail.com
ABSTRACT
Internal locus of control and job satisfaction are the one of crucial factor in
improving employee’s performance. By the existence of Internal locus of control we can
find out how big the employee’s performance is. This research purposes to find out 1.
The effect of Internal locus of control at the employee’s performance. 2. The effect of
Internal locus of control at the employee job satisfaction. 3. The effect of job
satisfaction at the employee’s performance. 4. The effect of Internal locus of control at
the employee’s performance through job satisfaction in UMKM Jenang as an
intervening variable. The method which is used in this research is quantitative
research. The population which is used in this research is 84 employees who work in
UMKM Jenang Rejowinangun Village, the sampling uses a sensus method means that
all populations are sample. Based on the path analysis shows that: 1. Internal locus of
control affects the employee’s performance directly amount of 0,453. 2. Internal locus
of control affects the job satisfaction directly amount of 0,839. 3. Job satisfaction
affects the employee’s performance directly amount of 0,437. 4. Internal locus of
control affects the employee’s performance indirectly through the job satisfaction at
UMKM Jenang Rejowinangun Village as intervening variable amount of 0,366.
Internal locus of control dan kepuasan kerja adalah salah satu faktor penting
dalam peningkatan kinerja karyawan. Dengan adanya Internal locus of control kita
dapat mengetahui seberapa besar kinerja karyawan. penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui 1. Pengaruh Internal locus of control terhadap kinerja karyawan 2.
Pengaruh Internal locus of control terhadap kepuasan kerja karyawan 3. Pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan 4. Pengaruh Internal locus of control
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada UMKM Jenang sebagai
variabel intervening. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 84 karyawan yang
bekerja pada UMKM Jenang Desa Rejowinangun, pengambilan sampel dengan
metode sampel jenuh (sensus) yaitu semua populasi dijadikan sampel. Hasil
penelitian dapat disimpulkan: 1. Internal locus of control berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja karyawan sebesar 0,453. 2. Internal locus of control
berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja sebesar 0,839. 3. Kepuasan
kerja berpenagruh langsung terhadap kinerja karyawan sebesar 0,437. 4. Internal
locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawa
melalui kepuasan kerja pada UMKM Jenang Desa Rejowinangun sebagai variabel
intervening sebesar 0,366.
PENDAHULUAN
Usaha yang termasuk dalam tahun, baik itu usaha mikro, kecil,
kategori UMKM menjadi tulang maupun usaha menengah
punggung perekonomian suatu (depkopumkm.go.id). Perkembangan
daerah maupun nasional. Jumlah UMKM ini dapat terjadi karena syarat-
UMKM mencapai sekitar 99% dari syarat pembentukan usahanya yang
populasi unit usaha, serta dapat cenderung lebih sederhana dan
menampung lebih dari 92% jumlah mudah untuk dipenuhi oleh
tenaga kerja. Dari tingkat masyarakat yang ingin terjun dalam
pertumbuhan ekonomi nasional dunia bisnis atau wirausaha.
sebesar 5%, UMKM menyumbang laju Kabupaten Blitar adalah salah satu
pertumbuhan sekitar 3%, lebih tinggi kabupaten di Jawa Timur yang
dari pada laju pertumbuhan usaha mempunyai jumlah UMKM terbanyak
besar. Dari data awal ini menunjukkan dengan total 255.662 unit UMKM.
betapa strategisnya pengembangan Desa Rejowinangun menjadi salah
koperasi dan UMKM (Hamid, 2010:1). satu sentra UMKM di Kabupaten
Peran UMKM telah mendorong Blitar. Disebut sentra UMKM karena
banyak negara termasuk Indonesia banyaknya UMKM yang menghasilkan
untuk terus berupaya produk sehingga mampu menyerap
mengembangkan UMKM. tenaga kerja, hal ini menjadi salah
Jumlah unit usaha UMKM di satu sebab perekonomian masyarakat
Indonesia (2014 -2017) terus Desa Rejowinangun meningkat. Desa
mengalami kenaikan sekitar 2% per Rejowinangun terkenal dengan sentra
olahan makanan khas Blitar. Salah ketidakpastian dalam bekerja
satu olahan yang ada di Desa mengakibatkan kinerja yang dicapai
Rejowinangun adalah jenang. Data karyawan kurang maksimal, karena
Desa Rejowinangun, Kabupaten Blitar, pendapatan karyawan juga tidak
menunjukan beberapa UMKM yang pasti, hal ini mengakibatkan kepuasan
bergerak di pengolahan jenang yang dalam bekerja di UMKM Jenang dalam
di tampilkan dalam tabel 1.1 dibawah diri seorang karyawan kurang. Kurang
ini : puas dalam bekerja mengakibatkan
banyak karyawan keluar dari UMKM
tersebut, hal tersebut ditunjukan
dengan upah yang diterima karyawan
dari pekerjaanya belum mampu
meningkatkan taraf hidupnya. Ismail
yang juga pemilik UMKM Abdi Berkah
menjelaskan dari tahun 2008 sudah
lebih dari 70 karyawan yang keluar
dari UMKM nya, alasan karyawan
Data pada tabel 1.1 di atas keluar dari pekerjaanya dikarenakan
menunjukan jumlah karyawan UMKM ingin menjadi TKI atau mendapat
jenang yang ada di Desa pekerjaan yang lebih baik.
Rejowinangun dan jumlah produksi
jenang yang banyak dalam satu tahun. Salah satu permasalahan yang
UMKM pada tabel 1.1 harus terjadi pada karyawan UMKM jenang
dikembangkan agar nantinya tingkat di Desa Rejowinangun yaitu kuantitas
penjualan dari suatu UMKM akan naik produk yang dihasilkan seorang
yang mengakibatkan jumlah produksi karyawan masih sedikit. Hal ini terjadi
dan tenaga kerja yang di gunakan karena dalam satu UMKM, karyawan
bertambah. Winarni (2006:93) bekerja secara bergantian dan
mengidentifikasikan permasalahan produksi jenang yang belum tentu
yang dihadapi oleh Usaha Mikro dan setiap hari. Rokhanah sebagai pemilik
Kecil adalah kurang permodalan, UMKM Sari Raos juga menjelaskan
kesulitan dalam pemasaran, bahwa, karyawan yang bekerja pada
persaingan usaha ketat, kesulitan UMKM miliknya bekerja secara
bahan baku, kurang teknis produksi bergantian yaitu dua hari sekali, hal
dan keahlian, keterampilan manajerial ini mengakibatkan kuantitas yang
kurang, kurang pengetahuan yang dicapai seorang karyawan
manajemen keuangan, dan iklim sangat sedikit. Hal ini dikarenakan
usaha yang kurang kondusif. pemilik UMKM juga
mempertimbangkan kesehatan
Masalah yang berkaitan karyawan, karena dalam pembutan
dengan karyawan yaitu ditunjukan jenang dibutuhkan waktu 7-8 jam dari
dengan kurangnya semangat dan proses awal sampai jenang matang.
kerja keras bagi seorang karyawan Asnanwi sebagai pemilik UMKM
dalam menjalankan pekerjaanya. Hal Manggar juga menjelaskan bahwa
ini dikarenakan setiap karyawan yang produksi jenang tidak bisa dilakukan
bekerja di UMKM jenang tersebut, setiap hari karena dia hanya menjual
mereka tidak bisa bekerja setiap hari, produknya di pasar dan produk
karena harus menunggu panggilan tersebut pasti tidak habis dalam satu
dari pemilik UMKM. Dengan hari.
Permasalahan yang berkaitan mereka sendiri (Robbins dan Coulter
dengan kepuasan kerja karyawan 2010:48). Menurut Moorhead dan
UMKM jenang Desa Rejoinangun yaitu Griffin (2013:67) locus of control
mereka kurang senang akan adalah seseorang percaya bahwa
pekerjaanya, hal ini dibuktikan perilakunya mempunyai pengaruh
dengan kedisiplinan saat masuk nyata terhadap apa yang terjadi pada
bekerja dan waktu yang digunakan mereka.
untuk menyeleseikan pekerjaanya.
Situsi tersebut dikarenakan mereka Kinerja Karyawan
bekerja di UMKM jenang hanya Pengertian kinerja menurut
sebagai kerja sampingan. Sebagai Mangkunegara (2011:67) adalah hasil
kerja sampingan karena pekerjaan ini kerja secara kualitas dan kuantitas
tidak bisa dikerjakan setiap hari, yang yang dicapi oleh seseorang pegawai
mengakibatkan karyawan masuk dalam melaksanakan tugasnya, sesuai
bekerja dengan menyesueikan dengan tanggung jawab yang
pekerjaan lainya. Situasi yang terjadi diberikan kepadanya
di UMKM jenang juga di jelaskan oleh Indkator kinerja karyawan menurut
Ismail sebagai pemilik UMKM Abdi Mangkunegara (2009:75) adalah
Berkah bahwa karyawan masuk sebagai berikut: adalah kuantitas
bekerja sering tidak sesuai jadwal kerja, pelaksanaan tugas dan
yang di inginkan, hal ini menunjukan tanggung jawab.
kedisiplinan karyawan redah dan dan Menurut Moeheriono
dalam menyeleseikan pekerjaan akan (2012:95) kinerja merupakan
lebih lama dari jam yang di inginkan. gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanan suatu
TINJAUAN PUSTAKA program kegiatan atau kebijakan
Internal Locus Of Control dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
visi dan misi organisasi yang
Locus of control adalah dituangkan melalui perencanan
sebagian orang meyakini bahwa strategis suatu organisasi. Rivai dalam
mereka bisa mengendalikan nasib Muhamad Sandy (2015:12)
mereka sendiri (Robbins dan Coulter mengemukakan bahwa kinerja atau
2010:48). Menurut Moorhead dan prestasi kerja adalah hasil atau
Griffin (2013:67) locus of control tingkat keberhasilan seseorang secara
adalah seseorang percaya bahwa keseluruhan selama periode tertentu
perilakunya mempunyai pengaruh di dalam melaksanakan tugas
nyata terhadap apa yang terjadi pada dibandingkan dengan berbagai
mereka. Menurut Ghonsooly (2011), kemungkinan, seperti : standart hasil
locus of control adalah faktor kerja, target atau sasaran yang telah
psikologis yang sangat mempengaruhi ditentukan terlebih dahulu dan
motivasi seseorang. Rotter (dalam disepakati bersama.
Wahyuni, 2016:193) menyatakan
bahwa locus of control adalah Kepuasan Kerja
tindakan dimana seseorang menerima Menurut Hasibuan (2009:
tanggung jawab personal terhadap 202) kepuasan kerja adalah sikap
apa yang terjadi pada diri mereka. emosional yang menyenangkan dan
Locus of control adalah mencintai pekerjaannya. Sikap ini
sebagian orang meyakini bahwa dicerminkan oleh moral kerja,
mereka bisa mengendalikan nasib kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dinikmati dalam Populasi yang digunakan dalam
pekerjaan, luar pekerjaan dan penelitian ini adalah karyawan tetap
kombinasi dalam dan luar pekerjaan. yang bekerja di UMKM Jenang Desa
Menurut Mangkunegara Rejowinangun, Kecamatan
(2011: 117) kepuasan kerja adalah Kademangan, Kabupaten Blitar yang
suatu perasaan yang menyokong atau berjumlah 84 karyawan yang tersebar
tidak menyokong diri pegawai yang di 7 UMKM. Walaupun sebagai
berhubungan dengan pekerjaannya karyawan tetap, pekerja di UMKM
maupun dengan kondisi dirinya. Jenang Desa Rejowinangun umumnya
Sedangkan Handoko (2002: 193) bekerja secara part time artinya
menyatakan bahwa kepuasan kerja dalam 1 minggu karyawan bekerja
(job satisfaction) adalah keadaan kurang dari 40 jam kerja.
emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dengan mana Instrumen Penelitian
karyawan memandang pekerjaan Peneliti menggunakan
mereka akan mempengaruhi dalam kuisioner sebagai alat untuk
menjalankan tugas-tugas yang di mendapatkan data, dimana kuisioner
bebankan (Robbins, 2003). diberikan secara langsung kepada
responden. Berikut kisi-kisi kuisioner
KERANGKA PENELITIAN penelitian :
Berdasarkan telaah teoritis
dan penelitian terdahulu yang telah Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner
diuraikan, didapat bahwa pada variabel Indikator
hakikatnya internal locus of control Internal 1. Suka dalam bekerja
berpengaruh secara langsung maupun Locus Of keras (X1)
tidak langsung terhadap kinerja Control 2. Memiliki Inisiatif
karyawan melalui kepuasan kerja (X) yang tinggi dalam
sebagai variabel intevening. bekerja (X2)
3. Menemukan solusi
dalam memecahkan
masalah (X3)
Kinerja 1. Kuantitas Kerja (Y1)
Karyawan 2. Pelaksanaan tugas
(Y) (Y2)
3. Tanggung jawab (Y3)
METODE PENELITIAN Kepuasan 1. Menyenangi
Lokasi Penelitian Kerja (Z) Pekerjaanya (Z1)
Objek pada penelitian ini adalah 2. Disiplin Kerja (Z2)
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 3. Prestasi Kerja (Z3)
jenang di Desa Rejowinangun, Sumber : Data Primer diolah
Kecamatan Kademangan, Kabupaten
Blitar. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam
Populasi Dan Sampel penelititan ini adalah data primer dan
Populasi bukan sekedar sekunder:
jumlah yanng ada pada objek/subjek
yang dipelajari, tetapi meliputi a. Data Primer
seluruh karakteristik/siafat yang Data primer adalah sumber
dimiliki oleh subjek atau objek itu. data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiono, Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel
2016:137). Data primer langsung Internal Locus Of Control (X),
diterima peneliti melalui kuisioner Kinerja Karyawan (Y) Dan
yang diberikan kepada karyawan Kepuasan Kerja (Z)
UMKM jenang di Desa Rejowinangun, r
Kabupaten Blitar. Item r table Ket.
hitung
X1.1 0,596 0,2146 Valid
b. Data Sekunder X1.2 0,693 0,2146 Valid
Data sekunder merupakan X2.1 0,750 0,2146 Valid
sumber yang tidak langsung
X2.2 0,706 0,2146 Valid
memberikan data kepada pengumpul
X3.1 0,575 0,2146 Valid
data, misalnya lewat orang lain atau
X3.2 0,618 0,2146 Valid
dokumen (Sugiono, 2016:137). Data
sekunder yang dimaksud antara lain Z 1.1 0,742 0,2146 Valid
data yang memuat informasi tentang Z 1.2 0,668 0,2146 Valid
nama usaha, alamat tempat usaha, dll. Z .2.1 0,719 0,2146 Valid
Z 2.2 0,711 0,2146 Valid
Uji Instrumen Z 3.1 0,686 0,2146 Valid
Dalam penelitian ini perlu Z 3.2 0,705 0,2146 Valid
dilakukan pengujian sampai sejauh Y 1.1 0,754 0,2146 Valid
mana alat ukur yang digunakan Y 1.2 0,797 0,2146 Valid
benar-benar mengukur apa yang ingin Y 2.1 0,781 0,2146 Valid
di ukur (validitas) dan sejauh mana Y 2.2 0,696 0,2146 Valid
hasil pengukuran tersebut dapat di Y 3.1 0,773 0,2146 Valid
andalkan (reliabilitas). Berikut ini Y 3.2 0,749 0,2146 Valid
adalah hasil uji validitas : Sumber: Data primer Diolah
Dari tabel 4.1 tersebut dapat
dilihat bahwa semua nilai rhitung > rtabel, Tabel 4.2 Uji reabilitas
Dengan demikian dapat disimpulkan Cronbac
bahwa semua indikator instrumen Krit
Variabel h’s Ket.
dalam penelitian ini dinyatakan valid eria
Alpha
dan layak untuk diteliti. Internal 0,700 0,60 Reliabel
Locus Of
Control (X)
Kepuasan 0,647 0,60 Reliabel
Kerja (Z)
Kinerja 0,624 0,60 Reliabel
Karyawan
(Y)
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 5.4 dan 5.5 hasil uji noralitas Sumber : Data Primer Diolah
kolmogorov mirnov model-1 dan
model-2 menunjukan nilai
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,518
dengan tingkat signifikan 0,951 > 0,05
Gambar 5.1 Uji sebesar 4,104 > dari ttabel sebesar
heteroskedastisitas model-2 1,663. Hal ini dapat dilihat pada nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari tingkat signifikan (ɑ) = 0,05.
Maka dapat disimpulkan variabel
Kepuasan Kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel
Kinerja Karyawan.
Beradasrkan tabel 5.9
menunjukan bahwa Internal Locus Of
Sumber : Data Primer Diolah Control (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
Hasil uji heteroskedastisitas (Z) hasil thitung sebesar 13,951 > dari
model-1 dan model-2 menunjukan ttabel sebesar 1,663 dengan tingkat
bahwa scatterplot tidak membentuk signifikansi sebesar 0,000.
suatu pola tertentu serta titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 b. Uji Koefisisien Determinasi
pada sumbu Y. Dengan demikian bahwa
pada persamaan model-1 dan Tabel 5.10 Uji Koefisien
persamaan model-2 dapat dikatakan Determinasi Model-1
bahwa hasil uji tersebut di atas tidak Model Summaryb
terjadi heteroskedastisitas. Mod R R Adjusted Std. Error of
el Square R Square the Estimate
2. Pengujian hipotesis 1 ,853a ,728 ,722 1,125
a. Uji t a. Predictors: (Constant), TTZ, TTX
Tabel 5.8 Uji-t model -1 b. Dependent Variable: TTY
sumber: data primer diolah