Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
RAMLIS, S.TP,.M.Si
NIP. 19640620 198803 1007
Daftar Tabel
Daftar Grafik
BAB I
PENDAHULUAN
B. Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
C. Tujuan
Laporan Analisis Peta Mutu Pendidikan ini disusun untuk menyajikan hasil
delapan SNP yang dilakukan melalui program pemetaan mutu pendidikan tahun
2016 – 2018 disertai rekomendasi pemenuhan standar dan peningkatan mutu
pendidikan di SMKN 1 Pusakanagara Kab. Subang Provinsi Jawa Barat.
D. Sasaran
Satuan pendidikan jenjang SMK yang melaksanakan Program Pemetaan
Mutu Pendidikan tahun 2016 – 2018 yang datanya sudah diolah.
E. Manfaat
Secara umum manfaat dari kegiatan ini adalah untuk tersusunnya
rekomendasi pemenuhan standar dan peningkatan mutu pendidikan di SMKN 1
Pusakanagara Kab. Subang Provinsi Jawa Barat sebagai dasar untuk menyusun
RKJM. RKT dan RKAS
BAB II
ANALISIS DATA DAN REKOMENDASI MUTU PENDIDIKAN
JUMLAH
UNSUR
SMA SMK
Kepala Sekolah 45 105
Pengawas 40 89
Komite 90 217
Tabel 2. 3 - Presentase Jumlah Sekolah Berdasarkan Kategori Capaian SNP jenjang SMK di
Kabupaten Subang.
Kategori Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
SNP
Menuju SNP 1 30,21% 22,86% 1,09%
Menuju SNP 2 20,83% 3,81% 2,17%
Menuju SNP 3 46,88% 34,29% 34,78%
Menuju SNP 4 2,08% 39,05% 61,96%
SNP
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Grafik 2. 2 Capaian SNP Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2018 SMKN 1 Pusakanagara
Grafik 2. 3 Capaian Indikator Mutu Standar Kompetensi Lulusan Jenjang SMKN 1 Pusakanagara
Raport Mutu Tahun 2016-2018
Deskripsi :
1. Pada tahun 2016 kenaikan hasil rapot mutu pada dimensi sikap cenderung turun
tapi pada kondisi ideal
2. Sedangkan pada dimensi pengetahun pada tahun 2016 menuju tahun 2017 ada
kenaikan, namun terjadi lonjakan kenaikan yang luar biasa pada tahun 2017
menuju tahun 2018. Hal ini dimungkinkan akibat dari peningkatan responden yang
lebih lengkap sesuai sasaran responden yang diminta, dan terjadi reorrientasi
pembelajaran yang meningkat pada dimensi pengetahuan, atau mungkin juga
karena guru yang menginput belum memanami dan belum obyektif dalam
pengisian dan menginput data.
3. Pada dimensi keterampilan tidak jauh berbeda dengan dimensi sikap, pada
dimensi ini cenderung ada peningkatan yang ideal dengan start awal yang sudah
berada pada posisi 6,71 menjadi 6,75 di tahun 2018.
Grafik 2. 4 Capaian Indikator Mutu Standar Isi SMKN 1 Pusakanagara Berdasarkan Raport Mutu
Tahun 2016-2018
Deskripsi :
1. Pada perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan sedikit ada penurunan,
kemungkinan diakibatksn oleh kondisi guru pada saat itu tidak maksimal dalam
mempersiapkan perangkat pembelajaran.
2. Dalam penyuusunan KTSP yang sesuai dengan prosedur dari tahun 2016 sampai dengan
cenderung ada kenaikan, diakibatkan oleh adanya instruksi langsung dari kepala cabang
dinas dan dimotori oleh para pengawas pembina, dibimbing dan pantau peenyelesaiaanya
secara langsung untuk dapat diselesaikan sebelum awal tahun pelajaran, melalui program
In House Trainning dan On The Job traiining di sekolah.
3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan, ditahun 2016 terjadi nol nilainya
dikerenakan tidak terisinya kuisioner Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan.
Di tahun 2017 – 2018 terjadi penurun, hal ini disebabkan oleh program pemerintah yang
mendorong sekolah untuk menerapkan kurukulum sesuai dengan ketentuan pemerintah
yang secara serentak dan berkelanjutan semua pihak belum dilibatkan untuk mengikuti
diklat kurikulum, melatih instruktur kurikulum, pengawas, kepala sekolah dan guru agar
memahami dan mampu mengimplementasikannya di sekolah.
Grafik 2. 5 Capaian Indikator Mutu Standar Proses SMKN 1 Pusakanagara Berdasarkan Raport
Mutu Tahun 2016-2018
Deskripsi :
1. Pada indikator perencanaan proses pembelajaran terjadi capaian yang stabil sehingga
perubahaan dan perbaikannya dari tahun ketahun belum linier dan cenderung ada
penurunan ditahun 2018, hal tersebut terjadi dikarenakan ada tuntutan pemenuhan target
kerja guru dalam hal penyusunan perencanaan pembelajaran sesuai dengan ketentuan.
2. Pada capaian indikator proses pelaksanaan pembelajaran cenderung meningkat dari
tahun 2016 ke tahun 2017, tetapi terjadi penurunan di tahun 2018. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya ketentuan-ketentuan pemerintah yang memaksa guru untuk
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan, misalnya dengan dilakukannya
monitoring dan evaluasi yang rutin dilakukan oleh para pengawas sekolah terhadap
proses pelaksanaan pembelajajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah.
3. Begitupun pada indikator pengawasan dan penilaian otentik yang dilaksanakan dalam
proses pembelajaran cenderung meningkat dari tahun 2016 ke tahun 2017, tetapi terjadi
penurunan di tahun 2018. Hal ini disebabkan oleh instrumen dan perangkat evaluasi yang
berbasis IT, belum familiar bagi guru untuk melakukan pengolahan nilai hasil evaluasi.
Grafik 2. 6 Capaian Indikator Mutu Standar Penilaian SMKN 1 Pusakanagara Berdasarkan Raport
Mutu Tahun 2016-2018
Deskripsi :
Pada capaian indikator penilaian dari 5 aspek yaitu penilaian yang sesusi ranah
kompetensi, teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel, tindaklanjut dari hasil
penilaian, instrumen penilaian sesusi aspek, dan penilaian dilakukan sesuai prosedur,
kelimanya memiliki trend atau cenderung naik turun dari tahun ketahun, hal tersebut
disebabkan oleh guru negeri maupun swasta seluruhnya telah mengikuti pelatihan
evaluasi peembelajaran baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun mandiri.
Grafik 2. 7 Capaian Indikator Mutu Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKN 1
Pusakanagara Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016-2018
Deskripsi :
1. Pada Capaian indicator Ketersediaan dan Kompetensi guru sesuai dengan ketentuan
mengalami penurunan, hal ini kemungkinan kurang motivasi guru untuk meningkatkan
kualifikasi pendidikan, dan biaya pendidikan S-1 kurang terjangkau oleh guru di daerah.
2. Capaian indicator dan kompetensi Kepala sekolah sesuai ketentuan mengalami kenaikan
yang cukup baik, hal ini ditunjang oleh adanya kebijakan pemerintah khususnya dinas
pendidikan telah membuat rambu-rambu yang merujuk kepada Pergub dan Permendikbud
dalam hal Pengangkatan dan Rotasi Kepala Sekolah di SMK Negeri dan Penerbitan Ijin
Memimpin dan Pengangkatan kepala Sekolah oleh Yayasan pada Sekolah Swasta.
3. Pada Ketersediaan Tenaga Administrasi juga mengalami kondisi yang mengalami
perubahan yang tidak linier, hal ini sangat dimungkinkan dengan penginputan data yang
kurang obyektif pada tahun 2017.
4. Pada Ketersediaan Laboran dan pustakawan kondisinya sangat memprihatinkan, karena
pada tahun 2017 datanya nol, baru pada tahun 2018 ada kenaikan, hal ini dimungkinkan
dengan masih belum diinputnya data keadaan laboran dan pustakawan disetiap sekolah
pada tahun 2017, baru diinput pada tahun 2018 dengan kondisi yang sangat minim.
Dekripsi :
1. Kondisi Daya tampung SMKN 1 Pusakanagara di Kabupaten Subang sudah sangat
memungkinkan untuk dapat menampung lulusan SLTP, namun yang menjadi masalah
adalah belum meratanya penerimaan siswa di setiap sekolah.
2. Kondisi Sarana dan Prasarana yang lengkap dan Layak sudah ada kenaikan, namun
masih sangat kurang, masih banyak sekolah yang masih belum memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap dan layak
3. Kondisi sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak sudah mengalami
penurunan - kenaikan yang sangat labil, dikarenakan sekolah masih belum memiliki
sarana prasarana pendukung keterlaksanaan kegiatan di sekolah, hal ini harus lebih
ditunjang dengan adanya pengawasan pembinaan pengawas yang lebih focus pada sarana
dan prasarana pendidikan.
7) Standar Pengelolaan
Berdasarkan hasil raport mutu tahun 2016-2018 diperoleh grafik sebagai
berikut
Deskripsi :
1. Pada indicator sekolah melaksanakan perencanaan pengelolaan, program pengelolaan
sesuai ketentuan dan sekolah melaksanakan pengelolaan dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen sudah mengalami kenaikan yang baik, hal ini sangat dimungkinkan
karena adanya pembinaan dan pengawasan dengan sasaran kegiatan yang efektip dengan
diawali pada pembinaan dan pembekalan penyusunan program pengelolaan sekolah.
2. Namun pada indicator kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya masih sangat kurang, hal ini sangat dimungkinkan dengan belum
memiliki rasa tanggungjawab dan profesionalisme Kepala Sekolah dalam menjalankan
tugasnya, sehingga fungsi pendelegasian masih hanya bersifat Instruksi, bukan bersifat
pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah kepada para bawahannya.
8) Standar Pembiayaan
Berdasarkan hasil raport mutu tahun 2016-2018 diperoleh grafik sebagai
berikut
Deskripsi :
1. Pada indicator sekolah memberikan layanan subsidi silang mengalami kenaikan yang
sangat baik pada tahun ke tahun, hal ini dikarenakan adanya kesadaran sekolah dan
masyarakat untuk mau berbagi dan membantu sesama.
2. Pada Indikator Beban Operasional Sekolah sesuai ketentuan mengalami penurunan tapi
tidak signifikan dan masih baik, hal ini mencerminkan pemahaman terhadap petunjuk
pelaksanaan penggunaan dana BOS sudah baik.
3. Namun pada indicator sekolah melakukan pengelolaan dana dengan cukup baik,
peningakatannya masih sangat kurang, hal ini dikarenakan pemahaman terhadap
pengelolaan dan pengadministrasian pelaporan dana yang masih kurang, masih adanya
miss persepsi anatara pengelola keuangan dengan kepala sekolah dan bahkan dengan
nara sumber yang memberikan pembimbingan dan pelatihan, sehingga masih banyak
kekurangan dan kekeliruan dalam menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan
dana.
5.5. Ketersediaan dan kompetensi 0(Buruk) Prioritas utama rekruitmen Hampir di setiap sekolah Kurang optimalna Rekruitmen tenaga
pustakawan sesuai ketentuan tenaga perpustakaan baik di baik negeri maupun pengelolaan perpustakaan oleh pihak
sekolah negeri maupun sekolah swasta belum memiliki perpustakaan di Dinas/Yayasan
swasta, serta optimalisasi fungsi tebaga perpustakaan sekolah
tenaga perpustakaan di sekolah
6.2. Sekolah memiliki sarana dan 2,13(Kurang) Perlu dilakukan perbaikan Masih Buruknya Layanan Belajar Perlu dilakukan
prasarana pembelajaran yang Sarana dan Prasarana Sekolah infrastruktur dan sarana Praktek Siswa tidak pembinaan dan
lengkap dan layak baik oleh pihak Dinas Maupun belajar siswa khususnya optimal pengawasan oleh pihak
Yayasan bagi sekolah swasta, sarana belajar praktek di Dinas Pendidikan terhadap
karena sangat minimnya saran sekolah Negeri maupun keseriusan sekolah
belajar siswa khususnya sarana sekolah Swasta menyediakan pasilitas
ruang praktek siswa belajar praktek siswa
3. Para Kepala sekolah agar segera melakukan Himbauan KCD kepada kepala SMK Rapat Pembinaan, Rapat Kepala Sekolah Negeri dan Mei 2019
pengembangan diri dan peningkatan Negeri dan Swasta untuk mengikuti koordinasi dengan Pengawas Swasta
kompetensi akademik dan manajerial melalui Pendidikan dan Pelatihan Kepala dan kepala Sekolah
pendidikan dan pelatihan kepala sekolah untuk Sekolah
diaplikasikan di sekolahnya masing-masing
4. KCD / Dinas Pendidikan untuk melakukan Program Penilaian Prestasi dan Kinerja Visitasi PPKKS tahun pelajaran Kepala Sekolah Negeri dan November-Desember
pengawasan dan penilaian yang tegas dan Kepala Sekolah yang transparan, Jujur 2019-2020 Swasta 2019
obyektif untuk dijadikan bahan evaluasi dan Obyektif
promosi dan rotasi kepala sekolah
5. KCD/Dinas Pendidikan/Yayasan/Kepala Program rekruitmen tenaga Rekruitmen dan seleksi calon Tenaga Administari Awal Tahun Pelajaran
sekolah harus mengangkat tenaga administrasi administrasi dan kepala Tata Usaha tenaga administrasi dan kepala sekolah, alumni dan 2019-2020
sekolah/Kepala Tata Usaha Sekolah yang Sekolah tata usaha sekolah masyarakat
memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai
dengan bidang tugasnya dan
mengoptimalkannya dalam pelaksanaan tata
kelola administrasi sekolah sesuai dengan
aturan yang berlaku.
6. Segera dilakukan Rekrutmen tenaga Program rekruitmen tenaga laboran Seleksi dan rekruitmen tenaga Tenaga administrasi Awal tahun ajaran
7. Rekruitmen tenaga perpustakaan oleh pihak Program rekruitmen tenaga Seleksi dan rekruitmen tenaga Tenaga administrasi Awal tahun ajaran
Dinas/Yayasan perpustakaan perpustakaan sekolah, alumni dan 2019-22020
masyarakat umum
8. Pemerintah sudah menetapkan Zonasi, namun Program pengawasan pelaksanaan Monitoring dan evaluasi Kepala Sekolah, Panitia Awal tahun Pelajaran
perlu pengawasan melekat dari Dinas Penerimaan peserta didik baru pelaksanaan PPDB Pelaksanaan PPDB, 2019-2020
Pendidikan dalam tataran pelaksanaannya, Yayasan dan Komite
sehingga tidak menimbulkan gejolak Sekolah negeri dan swasta
persaingan yang tidak sehat
9. Perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan Program Pengawasan terhadap Monitoring dan Evaluasi Kepala sekolah, Wakasek Oktober, November,
oleh pihak Dinas Pendidikan terhadap pengembangan sarana belajar siswa pengembangan sarana dan Sarana dan Prasarana Desember 2019
keseriusan sekolah menyediakan pasilitas termasuk keterlaksanaan bantuan prasarana sekolah negeri maupun swasta
belajar praktek siswa sarana dan prasarana yang diberikan
oleh pemerintah daerah maupun pusat
10. Dinas Pendidikan melalui Instruksi/Himbauan Program pengawasan terhadap Monitoring dan Evaluasi Kepala sekolah, Wakasek Oktober, November,
kepada sekolah negeri maupun swasta pengembangan sarana prasarana pengembangan sarana dan Sarana dan Prasarana Desember 2019
memperhatikan dan melengkapi kebutuhan pendukung di sekolah prasarana pendukung negeri maupun swasta
11. Dilakukan Pembinaan, pembimbingan dan Program pembinaan oleh KCD dan Pembinaan, monitoring dan Kepala sekolah Negeri dan Mei s.d November
pengawasan oleh pengawas sekolah yang Pengawas Evaluasi kinerja kepala sekolah Swasta 2019
berkelanjutan, sehingga dapat mengevaluasi
kinerja, dan memberikan reward dan
funishmen kepada kepala sekolah yang
bersangkutan
12. KCD / Yayasan melaksanakan program Progran Pelatihan bagi pengelola Bimbingan dan Pelatihan / Bendahara Sekolah / Mei 2019
pelatihan keterampilan pengelolaan keuangan keuangan sekolah / Bendahara sekolah Pendidikan dan Pelatihan Bendahara BOS/BPMU
sekolah, berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Setelah mengamati data dari Rapot mutu sekolah yang telah diolah, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Pengiriman data yang telah dilaksanakan oleh sekolah pada tahun 2016 belum bisa
dilakukan oleh seluruh sekolah dikarenakan kurangnya pemahaman sekolah
terhadap program aplikasi yang digunakan serta pemahaman tentang pentingnya
pengisian data PMP untuk kepentingan sekolah. Namun pada tahun 2017 sudah
mulai ada peningkatan jumlah sekolah yang melakukan pengiriman data PMP,
kalaupun dari sisi obyektivitas pengisian masih sangat diragukan, sehingga hasil
rapot mutu di sekolah belum bisa dijadikan sebagai bahan dasar evaluasi sekolah
untuk pengembangan sekolah. Selanjutnya pada tahun 2018 terlihat adanya
peningkatan yang sangat signifikan dan cenderung ada peningkatan dari sisi jumlah
sekolah dan obyektivitas dalam pengisian data.
2. Pada umumnya capaian SNP dari tahun 2016 s.d tahun 2018 cenderung ada
kenaikan yang cukup signifikan, yaitu untuk Standar Kompetensi Lulusan, Standar
isi, standar proses, standar penilaian, standar pengelolaan dan standar pembiayaan,
dengan kondisi baik menuju SNP 4. Namun ada dua stnadar yang belum
mengalami kenaikan yang masih jauh dari harapan yaitu standar Pendidik dan
tenaga kependidikan serta standar Sarana dan Prasarana dengan kondisi kurang dan
hanya dalam katagori SNP 2.
3. Pada capaian indicator SNP yang paling menonjol peningkatannya adalah pada
indicator 1.1. Lulusan Memiliki kompetensi pada dimensi sikap, 3.3. Pengawasan
dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan
para guru disekolah sudah menerapkan system pembelajaran sesuai dengan hasil
pelatihan yang telah mereka dapatkan dari program pelatihan kurikulum K13, dan
diaktulisasikan dilapangan di bawah pengawasan dan pembinaan para pengawas
Pembina sekolahnya masing-masing. Namun untuk indicator SNP pada 5.5,
Ketersediaan dan Kompetensi pustakawan sesuai dengan ketentuan (0,82), 6.2.
Sekolah memiliki sarana dan prasarana belajar yang lengkap dan layak (1,89), hal
tersebut sisebabkan hamper di setiap sekolah belum memiliki tenaga pustakawan
yang sesuai dengan ketentuan, serta masih minimnya sarana belajar yang layak
bagi proses pembelajaran yang bermutu.
Laporan analisis peta mutu ini berdasarkan peta mutu pendidikan, RPJMD Prov.
Jawa Barat 2018-2023, Program Kerja Yayasan Dan MoU dengan Institusi Pasangan
semoga memberikan gambaran pencapaian mutu pendidikan berbasis pada 8 SNP di
SMKN 1 Pusakanagara Rekomendasi-rekomendasi yang telah disusun menjadi Rencana
Program Hasil Analisis Mutu merupakan RKJM SMKN 1 Pusakanagara 2019-2020 untuk
menjadi dasar panduan perbaikan mutu pendidikan SMK Kabupaten Subang oleh Kepala
Sekolah, Yayasan, Cadisdik Wilayah IV dan pemangku kepentingan lainnya sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki.
Semoga dengan digunakannya laporan ini dalam perencanaan strategis sekolah dapat
membantu sekolah dan pemerintah daerah dalam mencapai visi misinya.
Lampiran 1. Hasil Capaian 8 SNP Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016 - 2018
Lampiran.2. SK Tim Penjamin Mutu Pendidikan Satuan Pendidikan SMKN 1
Pusakanagara