Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
penggunaan dalam sebuah tapak. Sirkulasi dapat juga digambarkan sebagai satu-satunya cara
seseorang untuk bisa mengalami sepenuhnya tapak dalam tiga dimensi. Pengalaman berbeda-
beda saat menelusuri sebuah tapak, dapat diciptakan melalui perubahan-perubahan dalam sistem
sirkulasinya.
Sistem sirkulasi menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan, barang, dan pejalan
kaki di dalam dan keluar-masuk tapak. Selain itu, sistem sirkulasi dalam tapak juga
menghubungkan tapak tersebut dengan jaringan sistem sirkulasi di luar tapak.
SISTEM PEJALAN KAKI
Sistem pejalan kaki dicirikan oleh kelonggaran (looseness) dan fleksibilitas dari gerakan,
berkecepatan rendah, menggunakan skala manusia, dan relatif kecil jalan-jalannya.
Dibandingkan sistem sirkulasi lainnya, sistem sirkulasi pejalan kaki memberikan kebebasan
paling banyak dalam perancangan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan manusia untuk
memanjat tanjakan-tanjakan yang curam, membelok di sudut-sudut yang tajam, dan berubah arah
atau berhenti semaunya. Meskipun ada kebebasan semacam itu, tetap harus ada kendali yang
cukup dalam perancangan sistem sirkulasi pejalan kaki. Terlalu sedikit kendali akan
menyebabkan munculnya jalan-jalan pintas yang merusak penampilan tapak, sementara terlalu
banyak kekakuan akan menyebabkan pejalan kaki merasa terhambat.
1. Pola Perilaku A
Banyak
pengunjung dan
penjual yang
memarkirkan
kendaraan
sembarangan
sehingga
mengganggu sirkulasi kendaraan bermotor. Padahal sudah sangat jelas dipasang rambu
jalan larangan parkir namun masyarakat tetap memarkirkan kendaaraan mereka pada
trotoar dan bahu jalan. Masyarakat berperilaku demikian akibat kurangnya lahan parkir
yang disediakan oleh pemerintah
2. Pola Perilakku B
Para pedagang berjualan tidak pada area yang disarankan. Seperti pada bahu jalan, trotoar
jalan serta tangga yang seharusnya menjadi sirkulasi pejalan kaki. Perilaku demikian
dapat mengganggu sirkulasi pejalan kaki. Faktor penyebab para pedagang berperilaku
seperti itu adalah kurangnya lapak berdagang sehingga tidak ada area yang dapat
digunakan untuk berdagang lagi, dan juga pendapatan rendah para pedagang sehingga
tidak mampu menyewa pada lapak yang telah disediakan.
3. Pola Perilaku C
Pengunjung Pasar Peunayong yang duduk pada trotoar jalan juga dapat mengganggu
sirkulasi pejalan kaki. Tidak adanya fasilitas tempat duduk menjadi faktor masyarakat
berperilaku demikian. Seharusnya penyediaan area menunggu sangat dibutuhkan oleh
pengunjung pasar.
Solusi