Sunteți pe pagina 1din 7

81

Efektivitas Pemberian Wedang Jahe (Zingiber Officinale Var. Rubrum)


Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Pada Trimester Pertama
Ummi Hasanah Alyamaniyah dan Mahmudah
Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
Alamat Korespondensi:
Ummi Hasanah Alyamaniyah
Email : ummi.alyamaniyah@gmail.com

ABSTRACT

Emesis gravidarum is a usual complaint that is often experienced by the first trimester pregnant women, and
coul develop become hyperemesis gravidarum thus increasing the risk of pregnancy. Ginger is kind of herbs
which has been known to prevent nausea vomiting. The study design is Quasi experiment with the control group
pre-post test design. The sampling technique using simple random sampling with the sample of 17 the first
trimester pregnant women who have emesis gravidarum, both for the experimental group and control group. The
average frequency of emesis gravidarum on the experimental group before the given ginger as much as 3,71
times/day decreased to 2,24 times/day, and the results of paired t test showed that there was significant
difference before and after the provision of ginger. While average frequency of emesis gravidarum of the control
group before being given water and sugar as much as 5,00 times/day to 5,71 times/day and no significant
difference before and after the provision of water and sugar in the results of paired t test. Difference in the
average frequency of emesis gravidarum after the provision on the experimental group that is 1,47 which means
there is a decrease frequency of emesis gravidarum. While in the control group of 0,71 which means there is
increased frequency of emesis gravidarum. The results of independent t test showed that there was significant
difference decrease in the frequency of emesis gravidarum. Conclusion of this study showed that ginger is
effective in lowering emesis gravidarum so that the community can take advantage of ginger as alternative
medicine before using drugs antiemetic, and can process the other variants of ginger plant that can be used to
lower frequency of emesis gravidarum.

Keywords: emesis gravidarum, wedang ginger

ABSTRAK

Emesis gravidarum merupakan keluhan normal yang sering dialami ibu hamil trimester pertama, dan dapat
menjadi hiperemesis gravidarum sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan kehamilan. Jahe merupakan
tanaman herbal yang sudah sejak lama dikenal untuk mencegah mual muntah. Desain penelitian ini adalah Quasi
eksperiment dengan rancangan control group pre-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan
simple random sampling dengan sampel sebanyak 17 ibu hamil trimester pertama yang mengalami emesis
gravidarum untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata frekuensi emesis gravidarum pada
kelompok eksperimen sebelum diberikan wedang jahe sebanyak 3,71 kali/hari menurun menjadi 2,24 kali/hari,
dan hasil paired t test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian
wedang jahe. Sedangkan kelompok kontrol rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum diberikan air putih
dan gula sebanyak 5,00 kali/hari menjadi 5,00 kali/hari dan tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah pemberian air putih dan gula dalam hasil paired t test. Selisih rata-rata frekuensi emesis gravidarum
setelah pemberian pada kelompok eksperimen yaitu -1,47 yang artinya ada penurunan frekuensi emesis
gravidarum. Pada kelompok kontrol sebesar 0,71 yang artinya ada peningkatan frekuensi emesis gravidarum.
Hasil independent t test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan penurunan frekuensi emesis
gravidarum. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa wedang jahe efektif dalam menurunkan emesis
gravidarum sehingga masyarakat dapat memanfaatkan wedang jahe sebagai pengobatan alternatif sebelum
menggunakan obat antiemetik, dan dapat mengolah varian lain dari tanaman jahe yang dapat digunakan untuk
menurunkan frekuensi emesis gravidarum.

Kata Kunci: emesis gravidarum, wedang jahe

81
82 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 1 Juli 2014: 81-87

PENDAHULUAN dalam mengurangi gejala mual muntah.


Kehamilan adalah suatu kejadian yang Riset yang dilakukan oleh Vutyavanich
selalu diinginkan oleh setiap pasangan dari Universitas Chiang Mai di Thailand
suami istri, mulai awal kehamilan sudah membuktikan keefektifan khasiat jahe pada
dilakukan persiapan menyambut kelahiran ibu hamil dalam mengatasi mual muntah.
bayi. Pada setiap kehamilan terdapat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perubahan pada seluruh tubuh wanita pemberian intervensi pada kelompok yang
khususnya pada alat genetalia eksterna dan diberikan tablet jahe pada umumnya
interna, serta pada payudara. Dalam hal ini mengalami penurunan mual muntah
hormon somatomammotropin, estrogen, dibandingkan kelompok yang diberikan
dan progesteron mempunyai peranan tablet placebo.
penting terhadap beberapa perubahan yang Berdasarkan studi pendahuluan pada
terjadi pada ibu hamil. Perubahan karena bulan November 2013 dengan melihat
hormon estrogen pada kehamilan akan buku register ibu hamil di Pondok Bersalin
mengakibatkan pengeluaran asam lambung Desa Tebalo Manyar Gresik diperoleh data
yang berlebihan sehingga menimbulkan dari 47 orang ada 4 orang (8,51%) yang
rasa mual dan muntah. Selain hormon tidak mengalami emesis gravidarum dan
estrogen diduga pengeluaran Human yang mengalami emesis gravidarum pada
Chorionic Gonadotropine (HCG) dalam trimester pertama sebanyak 43 orang
serum dari plasenta juga menyebabkan (91,49%).
mual muntah (Wiknjosastro, 2009). Dari data dapat ditarik kesimpulan
Emesis gravidarum atau nama bahwa angka kejadian emesis gravidarum
lainnya nausea gravidarum (NVP), atau pada trimester pertama menunjukkan
lebih dikenal dengan istilah morning persentase yang cukup tinggi dan
sickness yaitu mual muntah yang terjadi gangguan ini menyebabkan
pada pagi hari, tapi yang sebenarnya tidak ketidaknyamanan selama kehamilan.
hanya terjadi pada pagi hari saja, bahkan Peneliti tertarik dengan penelitian
rasa mual tersebut terjadi di sepanjang hari mengenai manfaat tanaman jahe untuk
(Maulana, 2008). Hasil laporan mengatasi keluhan mual muntah pada ibu
menunjukkan bahwa hampir 50-90% hamil trimester pertama karena masyarakat
wanita hamil mual muntah terjadi pada belum mengenal lebih jauh tentang
trimester pertama (3 bulan pertama manfaat tanaman jahe untuk ibu hamil.
kehamilan). Keadaan ini akan membaik Umumnya masyarakat masih
pada usia kehamilan 12-16 minggu. menggunakan obat anti mual untuk
Keadaan ini terjadi pada sekitar 60-80% mengurangi mual muntah.
primigravida dan 40-60% terjadi pada
multigravida. Pada umumnya wanita dapat METODE PENELITIAN
menyesuaikan dengan keadaan ini, Penelitian ini merupakan penelitian
meskipun demikian dapat berlangsung Quasi eksperiment dengan rancangan
berbulan-bulan. Keluhan ini merupakan hal control group pre-post test design.
yang fisiologis akan tetapi bila tidak segera Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
diatasi akan menjadi hal yang patologis populasi eksperimen yaitu ibu hamil
sehingga akan menimbulkan gangguan trimester pertama yang mengalami emesis
pada kehamilan. (Winknjosastro, 2009). gravidarum dan diberi perlakuan wedang
Vutyavanich, et al (2001) dalam jahe, populasi kontrol yaitu ibu hamil
penelitiannya yang berjudul “Ginger For trimester pertama yang mengalami emesis
Nause and Vomiting in pregnancy: gravidarum yang diberi air putih dan gula
randomized, Double-Masked, Placebo- di wilayah kerja Polindes Tebalo Manyar
Controlled Tiad” menegaskan bahwa jahe Gresik. Pemilihan sampling dengan
lebih hebat dibandingkan dimenhydrinat metode simple random sampling,
Ummi Hasanah dan Mahmudah., Efektifitas Pemberian Wedang Jahe … 83

didapatkan minimal sampel sebesar 34 menjadi 2,24 kali/hari setelah pemberian


kemudian dilakukan pengundian untuk wedang jahe.
mendapatkan 17 nomor untuk kelompok Dengan menggunakan paired t test
eksperimen, sisa 17 nomor digunakan didapatkan t hitung 4.564 dan p value =
untuk kelompok kontrol. 0,000 < (α =0,05), ini menunjukkan bahwa
Variabel Penelitian ini ada dua yaitu ada perbedaan frekuensi emesis
variabel independen yang berupa wedang gravidarum ibu hamil yang signifikan
jahe. Jenis jahe yang digunakan yaitu jahe sebelum dan sesudah diberi wedang jahe
putih/kuning kecil/jahe emprit sebanyak pada kelompok eksperimen di Polindes
2,5 gram di iris dan diseduh air panas 250 Tebalo Manyar Gresik tahun 2014.
ml ditambah gula 1 sendok makan (10
gram) diminum 2x1 sehari selama 4 hari. Perbedaan frekuensi emesis gravidarum
dan variabel dependen adalah penurunan sebelum dan sesudah pemberian air
frekuensi emesis gravidarum yaitu berapa putih dan gula pada kelompok kontrol
kali dalam sehari frekuensi emesis Hasil penelitian perbedaan emesis
gravidarum yang dialami ibu hamil. gravidarum kelompok kontrol. (Tabel 2)
Pengumpulan data menggunakan
kuesioner untuk mengukur frekuensi Tabel 2. Perbedaan Emesis Gravidarum Sebelum
emesis gravidarum yang dirasakan dalam dan Sesudah Pemberian Air putih dan Gula pada
Kelompok Kontrol
24 jam. Pengukuran dilakukan 1x24 jam Frekuensi Emesis Rata-Rata Nilai p
sebelum perlakuan diberikan dan diukur Gravidarum
kembali 1x24 jam berikutnya setelah Sebelum 5,00 0,076
diberikan perlakuan selama 4 hari berturut- Sesudah 5,71
turut.
Variabel yang diteliti disajikan dalam Rata-rata frekuensi emesis gravidarum
bentuk tabel dan analisis data dilakukan sebelum diberikan air putih dan gula
secara analitik dan deskriptif. Teknik sebanyak 5,00 kali/hari menjadi 5,00
analisis data yang digunakan adalah kali/hari.
independent t test dan paired t test. Dengan menggunakan paired t test
didapatkan t hitung 1,900 p value = 0,076
HASIL PENELITIAN ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan frekuensi emesis gravidarum
Perbedaan Emesis Gravidarum sebelum ibu hamil yang signifikan sebelum dan
dan sesudah pemberian wedang jahe sesudah diberikan air putih dan gula pada
pada kelompok eksperimen kelompok kontrol di Polindes Tebalo
Hasil penelitian perbedaan emesis Manyar Gresik tahun 2014.
gravidarum kelompok eksperimen.
(Tabel 1) Perbedaan efektifitas penurunan
frekuensi emesis gravidarum pada
Tabel 1. Perbedaan Emesis Gravidarum Sebelum kelompok eksperimen dan kelompok
dan Sesudah Pemberian Wedang Jahe pada kontrol
Kelompok Eksperimen
Hasil penelitian frekuensi emesis
Frekuensi Emesis Rata-Rata Nilai p
Gravidarum gravidarum sebelum perlakuan pada
Sebelum 3,71 0,000 kelompok eksperimen dan kelompok
Sesudah 2,24 kontrol. (Tabel 3)

Rata-rata emesis gravidarum pada ibu


hamil sebelum pemberian wedang jahe
sebanyak 3,71 kali/hari dan menurun
84 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 1 Juli 2014: 81-87

Tabel 3. Frekuensi Emesis Gravidarum Sebelum peningkatan frekuensi emesis gravidarum.


Perlakuan pada Kelompok Eksperimen dan Berdasarkan nilai uji t hitung -4,426 dan p-
Kelompok Kontrol
Frekuensi Emesi Rata- Nilai
value sebesar 0,000. Hal tersebut
Gravidarum sebelum Rata p menunjukkan bahwa ada perbedaan
Kelompok Eksperimen 3.71 0.010 efektifitas penurunan frekuensi emesis
Kelompok Kontrol 5,00 gravidarum yang signifikan pada ibu hamil
trimester pertama di Polindes Tebalo
Rata-rata frekuensi emesis gravidarum Manyar Gresik pada kelompok eksperimen
kelompok eksperimen di Polindes Tebalo dan kontrol.
sebelum pemberian wedang jahe sebanyak
3,71 kali/hari, sedangkan rata-rata emesis
gravidarum pada kelompok kontrol sebelum PEMBAHASAN
pemberian air putih sebanyak 5,00 kali. Perbedaan Emesis Gravidarum sebelum
Berdasarkan nilai uji t hitung 2,721 dan p- dan sesudah pemberian wedang jahe
value sebesar 0,010. Hal tersebut pada kelompok eksperimen
menunjukkan bahwa ada perbedaan Rata-rata emesis gravidarum sebelum
frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil diberikan wedang jahe pada ibu hamil
trimester pertama di Polindes Tebalo antara kelompok eksperimen sebanyak 3,71
kelompok eksperimen dan kontrol. kali/hari menurun menjadi 2,24 kali/hari.
Berdasarkan hasil penelitian sebelum Dari hasil uji statistik menggunakan paired
diberi perlakuan menunjukkan adanya t test diperoleh kesimpulan bahwa ada
perbedaan frekuensi emesis gravidarum perbedaan yang signifikan frekuensi
pada kelompok eksperimen dan kelompok emesis gravidarum ibu hamil sebelum dan
kontrol. Untuk mengetahui perbedaan sesudah diberi wedang jahe pada kelompok
efektifitas penurunan frekuensi emesis eksperimen dengan nilai p = 0,000.
gravidarum sesudah pemberian perlakuan Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang akan dianalisis yaitu selisih penurunan penelitian vutyavanich, et al (2001) yang
frekuensi emesis gravidarum antara membuktikan keefektifan khasiat jahe pada
kelompok eksperimen dan kelompok ibu hamil dalam mengatasi emesis
kontrol. gravidarum, bahwa pemberian intervensi
Dari hasil penelitian diperoleh selisih pada kelompok yang diberikan tablet jahe
frekuensi emesis gravidarum pada pada umumnya mengalami penurunan
kelompok eksperimen dan kelompok mual muntah dibandingkan kelompok yang
kontrol. (Tabel 4) diberikan tablet placebo.
Menurut Budhawaar (2006), Jahe
Tabel 4. Selisih Frekuensi Emesis Gravidarum sekurangnya mengandung 19 komponen
Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan terhadap yang berguna bagi tubuh yang salah
Frekuensi Emesis Gravidarum pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol satunya gingerol yaitu senyawa paling
Frekuensi Emesi Gravidarum Rata- Nilai utama dan telah terbukti memiliki aktivitas
sebelum Rata p antiemetik (antimuntah) yang manjur
Kelompok Eksperimen 3.71 0.010 dengan bersifat memblok serotonin, yaitu
Kelompok Kontrol 5,00 senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa
ini menyebabkan perut berkontraksi
Selisih rata-rata frekuensi emesis sehingga apabila diblok maka otot-otot
gravidarum sebelum dan sesudah saluran pencernaan akan mengendor dan
kelompok eksperimen -1,47 yang artinya melemah sehingga rasa mual banyak
ada penurunan frekuensi emesis berkurang.
gravidarum sebelum dan sesudah Jahe sangat efektif pada pengunaan
pemberian wedang jahe. Selisih rata-rata antiemetik untuk mencegah emesis
frekuensi emesis gravidarum pada gravidarum pada kehamilan, keracunan
kelompok kontrol 0,71 yang artinya ada
Ummi Hasanah dan Mahmudah., Efektifitas Pemberian Wedang Jahe … 85

makanan, kemoterapi, pembedahan pada berkelanjut dan berubah menjadi


saluran reproduksi (ginekologi) dan pada hyperemesis gravidarum yang dapat
keadaan Motion sickness yaitu serangan meningkatkan risiko terjadinya gangguan
emesis gravidarum saat tubuh berputar, kehamilan. Wanita hamil dengan gejala
bergetar, atau saat orang berpergian emesis gravidarum yang berlebih
dengan kendaraan bermotor karena berpotensi besar mengalami dehidrasi.
perubahan keseimbangan. (Wiknjosastro, 2009).
Mayoritas masyarakat desa Tebalo Pemberian air putih dan gula
adalah bekerja sebagai karyawan swasta merupakan salah satu cara yang diberikan
dengan sosial ekonomi menengah untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada
kebawah, sehingga ketika menghadapi ibu hamil dikarenakan banyaknya emesis
keluhan emesis gravidarum pada trimester gravidarum yang dikeluarkan, dehidrasi
pertama membutuhkan alternatif penurun merupakan masalah yang sering dialami
emesis gravidarum yang harganya murah ibu hamil mual muntah. Sehingga dengan
dan mudah dijangkau. Wedang jahe pemberian air putih dan gula ibu hamil
merupakan salah satu alternatif penurun tidak mengalami dehidrasi yang akan
emesis gravidarum untuk mengurangi membahayakan kehamilan dan
perasaan cemas dan ketidaknyamanan kesehatannya dan tidak mengganggu
selama kehamilan. Ibu hamil dapat aktifitas sehari-hari yang dijalani.
melanjutkan aktifitas sehari-hari dengan
tenang dan nyaman dan berkonsentrasi Perbedaan efektivitas penurunan
penuh menjaga kehamilan hingga menuju frekuensi emesis gravidarum pada
persalinan dengan ibu dan bayi yang sehat kelompok eksperimen dan kelompok
dengan perasaan tenang tanpa dibebani kontrol
apapun hingga didapatkan calon generasi Selisih rata-rata sebelum dan sesudah
bangsa yang cerdas. frekuensi emesis gravidarum kelompok
eksperimen yaitu -1,47 yang artinya ada
Perbedaan Emesis Gravidarum sebelum penurunan frekuensi emesis gravidarum,
dan sesudah pemberian air putih dan sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
gula pada kelompok kontrol 0,71 yang artinya tidak ada penurunan
Rata-rata emesis gravidarum sebelum frekuensi emesis gravidarum.
diberikan air putih dan gula pada ibu hamil Menunjukkan bahwa ada perbedaan
kelompok kontrol sebanyak 5,00 kali/hari efektifitas penurunan frekuensi emesis
menjadi 5,71 kali/hari. Hasil uji statistik gravidarum pada ibu hamil trimester
menggunakan paired t test dengan nilai p = pertama di Polindes Tebalo pada kelompok
0,076 menunjukkan bahwa tidak ada eksperimen dan kelompok kontrol dengan
perbedaan yang signifikan frekuensi nilai p = 0,000.
emesis gravidarum ibu hamil sebelum dan Menurut peneliti Smith (2004) Seorang
sesudah diberikan air putih dan gula pada professor obstetrics dan gynecology
kelompok kontrol. Hasil penelitian ini Univeristas Adelaide, Australia
sesuai dengan penelitian Choiriyah (2013), menyebutkan dari hasil penelitiannya
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan bahwa ada efek menguntungkan dari
frekuensi mual muntah ibu hamil sebelum minum jahe bagi wanita karena jahe dapat
dan sesudah pemberian air putih pada mengurangi rasa mual dan muntah, bahwa
kelompok kontrol. jahe berkhasiat mengendurkan dan
Emesis gravidarum dalam keadaan melemahkan otot-otot pada saluran
normal tidak banyak menimbulkan efek pencernaan sehingga mual muntah banyak
negatif terhadap kehamilan dan janin, berkurang. Hasil penelitian Smith
hanya saja apabila emesis gravidarum ini didukung dengan penelitian Vutyavanich
(2001) bahwa jahe efektif untuk mengobati
86 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 1 Juli 2014: 81-87

gangguan pencernaan dan pencegahan tanaman ini sekarang banyak digunakan di


gejala mual muntah. Sebuah survey yang antaranya sebagai bumbu masak, pemberi
dilakukan oleh Power et al (2001) di aroma berbagai makanan dan minuman
washington DC dalam buku Tiran (2009) serta bahan obat-obatan tradisional.
menemukan bahwa dokter obstetrik lebih Keuntungan lain dari penggunaan wedang
cenderung menyarankan wanita hamil jahe untuk mengatasi emesis gravidarum
untuk mencoba mengkonsumsi jahe yaitu harganya murah juga mudah
sebelum meresepkan obat antiemetik. dijangkau, mudah didapatkan dipasaran.
Mual dan muntah selama kehamilan Kandungan wedang jahe aman dari bahan
biasanya disebabkan oleh perubahan berbahaya karena dapat dibuat sendiri
hormon-hormon kehamilan, seperti sehingga ibu hamil tidak perlu khawatir
hormon HCG (Hormon Chorionic akan membahayakan kehamilan dan
Gonadotropin) yang dihasilkan dalam janinnya.
aliran darah untuk menjaga persediaan
estrogen dan progesterone (Tiran, 2009). SIMPULAN DAN SARAN
Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) Kesimpulan
ini akan mencapai kadar tertinggi pada usia Frekuensi emesis gravidarum pada
kehamilan 12-16 minggu dan akan kelompok eksperimen mengalami
langsung mempengaruhi sistem penurunan dan ada perbedaan setelah
pencernaan seperti menurunnya daya cerna diberikan wedang jahe, sedangkan pada
dan peristaltik usus disertai dengan kelompok kontrol ada peningkatan
peningkatan asam lambung dan penurunan frekuensi emesis gravidarum dan tidak ada
selera makan (Wiknjosastro,2009). perbedaan setelah diberikan air putih dan
Riset yang dilakukan oleh Universitas gula. Kesimpulannya Wedang jahe efektif
Chiang Mai di Thailand juga membuktikan menurunkan frekuensi emesis gravidarum
keefektifan khasiat jahe pada ibu hamil pada ibu hamil trimester pertama.
dalam mengatasi mual muntah. Dalam riset
ini melibatkan 32 ibu hamil yang Saran
mengalami mual muntah yang diberikan Perlu peningkatan program kesehatan
suplemen yang mengandung 1 gram dalam bidang reproduksi khususnya
ekstrak jahe setiap hari, ternyata hasilnya kehamilan serta upaya peningkatan
sangat memuaskan dimana terjadi pengetahuan bahwa wedang jahe sebagai
penurunan gejala mual muntah yang minuman penurun emesis gravidarum
signifikan pada ibu-ibu hamil tersebut trimester pertama yaitu melalui KIE
(Booth, 2008). (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) yang
Jahe berkhasiat sebagai antimuntah dan berkesinambungan untuk meningkatkan
dapat digunakan para ibu hamil pengetahuan tentang emesis gravidarum
mengurangi morning sickness. Penelitian dan manfaat wedang jahe dalam
menunjukkan bahwa jahe sangat efektif menurunkan emesis Gravidarum.
menurunkan metoklopamid senyawa Melanjutkan penelitian ini dengan
penginduksi mual dan muntah. Jahe metode yang lebih aplikatif maupun jenis
putih/jahe emprit memiliki kandungan sediaan jahe yang digunakan sehingga jahe
minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe dapat menjadi altematif untuk mengurangi
gajah, sehingga rasanya lebih pedas, gejala mual muntah dengan berbagai jenis
disamping seratnya tinggi dan sering sediaan yang murah dan mudah di jangkau
ditemukan dipasaran, sehingga jahe dapat oleh masyarakat.
dijadikan sebagai pengobatan alternatif
untuk mengatasi emesis gravidarum
sebelum menggunakan obat antiemetik.
Tidak sulit untuk menemukan jahe karena
Ummi Hasanah dan Mahmudah., Efektifitas Pemberian Wedang Jahe … 87

DAFTAR PUSTAKA Maulana, M. 2008. Penyakit Kehamilan


dan Pengobatannya. Jogjakarta: Kata
BKKBN. 2013. Hasil SDKI Angka hati.
Kematian Ibu 2012. Smith, C., Caroline, C. , Kristyn, Neil, H.,
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.as and Vicki, M. 2004. A Randomized
px?BeritaID=900 (sitasi 20 november Controlled Trial of Ginger to Treat
2013). Nausea and Vomiting in Pregnancy.
Budhwaar, V. 2006. Khasiat Rahasia Jahe The American College of Obstetricians
dan Kunyit. Jakarta: Bhuana Ilmu and Gyenocologist. Vol. 103 No. 4 hal
Populer. 639-645. Tiran D. 2009. Mual dan
Booth, T. 2008. Tanya Jawab Seputar Muntah Kehamilan: Seri Asuhan
Kehamilan. Jakarta: Bhuana Ilmu Kebidanan. Jakarta: Kedokteran EGC.
Populer. Vutyavanich, T., Theerajan, K., Rung-
Choiriyah, Zumrotul., dan Anggun T. Aroon, R. 2001. Ginger For Nausea
Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe and Vomiting in Pregnancy
dengan Frekuensi Mual Muntah pada Randomized-Double-Masked, Placebo-
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Controlled-Trial. Departement of
Ungaran Obstetric and Gynaecology, Chiang
tahun2013/http://perpusnwu.web.id/kar Mai University Thailand. Vol 97 no.04
yailmiah/documents/3165.pdf (sitasi 20 hal 577-582.
november 2013). Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kandungan.
Manuaba, Ida, B., G. 2007. Pengantar Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kuliah Obstetri. Jakarta: Kedokteran Sarwono Prawirohardjo.
EGC.

S-ar putea să vă placă și