Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
HIV-AIDS
DI SUSUN OLEH:
1.Jusril sindring
2. Vicky valeri r.
3. Avip labagow
4. Gerry mokoagow
6. Nurwanti mokoginta
7. Hasnani sirua
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan apa yang kami harapkan.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang defenisi HIV
b. Untuk mengetahui tentang etiologi HIV
c. Untuk mengetahui tentang klasifikasi HIV
d. Untuk mengetahui tentang patofisiologi HIV
e. Untuk mengetahui tentang WOC HIV
f. Untuk mengetahui tentang manifestasi klinis HIV
g. Untuk mengetahui tentang pemeriksaan penunjang HIV
h. Untuk mengetahui tentang penatalaksanaan HIV
i. Untuk mengetahui tentang komplikasi HIV
j. Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan HIV
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HIV ?
2. Apa saja etiologi dari HIV ?
3. Bagaimana klasifikasi HIV ?
4. Bagaimana patofisiologi dari HIV ?
5. Bagaimana WOC HIV ?
6. Apa saja manifestasi klinis HIV ?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang HIV ?
8. Apa saja penatalaksanaan HIV ?
9. Apa saja komplikasi HIV ?
10. Apa saja asuhan keperawatan HIV
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Etiologi
3. Klasifikasi
4. Patofsiologi
Dengan menurunnya jumlah sel T4, maka system imun seluler makin
lemah secara progresif. Diikuti berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan
menurunnya fungsi sel T penolong. Seseorang yang terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV ) dapat tetap tidak memperlihatkan gejala
(asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4 dapat
berkurang dari sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar
200-300 per ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi.
Immunocompromise
5. PATHWAY
HIV
Menginfeksi limfosit
Infeksi opurtinistik
Jaringan paru
Sulit menelan mual bibir kering turgor kulit ggn rasa nyaman nyerikepala
13
6. Manisfetasi Klinis
3. Kandidiasis orofaringeal
4. Oral hairy leukoplakia
5. TB paru dalam tahun terakhir
6. Infeksi bacterial yang berat seperti
pneumonia, piomiositis
IV 1. HIV wasting syndrome seperti yang Pada umumnya sangat
didefinisikan oleh CDC lemah , aktivitas
2. Pnemonia Pneumocystis carinii ditempat tidur lebih
3. Toksoplasmosis otak dari 5
4. Diare kriptosporidiosis lebih dari 1
bulan
5. Kriptokokosis ekstrapulmonal
6. Retinitis virus situmegalo
14
7. Herpes simpleks mukokutan >1 bulan
8. Leukoensefalopati multifocal progresif
9. Mikosis diseminata seperti
histoplasmosis
10. Kandidiasis di esophagus ,trakea ,
bronkus , dan paru
11. Mikobakterisosis atipikal diseminata
12. Septisemia salmonelosis non tifoid
13. Tuberkulosis diluar paru
14. Limfoma
15. Sarkoma Kaposi
16. Ensefalopati HIV
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Tes laboratorium untuk menetapkan diagnosis infeksi HIV dapat dibagi dalam
dua kelompok yaitu tes yang mencari adanya virus tersebut dalam tubuh penderita :
b. Diagnostik
15
1) Lakukan anamnesi gejala infeksi oportunistik dan kanker yang terkait dengan
AIDS.
2) Telusuri perilaku berisiko yang memmungkinkan penularan.
3) Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda infeksi oportunistik dan kanker terkait.
Jangan lupa perubahan kelenjar, pemeriksaan mulut, kulit, dan funduskopi.
4) Dalam pemeriksaan penunjang dicari jumlah limfosot total, antibodi HIV, dan
pemeriksaan Rontgen.
8. Penatalaksanaan
a. Medis
16
4) Vaksin dan Rekonstruksi Virus
Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon,
maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian
dibidang proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman
dan keberhasilan terapi AIDS.
b. Non Medis
Melakukan konseling yang bertujuan untuk :
17
1) Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan
sarcoma Kaposi. Dengan efek, penurunan berat badan, anoreksia, demam,
malabsorbsi, dan dehidrasi.
2) Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal,
alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam
atritis.
3) Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang
sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-
gatal dan siare.
d. Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza,
pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek, batuk, nyeri, hipoksia,
keletihan,gagal nafas.
e. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena
xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri, gatal,rasa
terbakar, infeksi skunder dan sepsis.
f. Sensorik
1) Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
2) Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran
dengan efek nyeri.
18
Kasus
Seorang wanita ditahan dengan keluhan batuk lama, demam, penurunan berat badan
yang draktis. Diare kronis, nyeri, telan luka pada mulut labia mayora. Radiologi torak
didapatkan inpiltar pada kedua paru. Penderita sesungguhnya telah dirawat sebagai penderita
hiv-adis dan Tb paru kasus ( kasus drop out ). Pertama keadaan umum membaik, diare
berkurang. Hari berikutnya keadaan umum menurun diberikan. Penderita dirawat selama 12
hari dengan diagnosa kerja. HIV AIDS dan TB paru serta infeksi oppertunis, suami pasien
19
BAB III
PENGKAJIAN PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HIV / AIDS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. p
Umur : 21 th
No Reg : 012 456 61
Ruang : melati
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Mongkonai, kotamobagu barat, kotamobagu.
Suku Bangsa : mongondow / Indonesia
Pendidikan : SMA
MRS : 14.maret 2019
Tanggal Pengkajian : 14 maret 2019
DX Medis : HIV/AIDS
2. Keluhan Utama
Saat MRS : klien mengatakan badanya terasah demam dan klien batuk
lebih dari 3 bulan.
Saat pengkajian : Klien mengatakan badan terasa demam, diare dengan
frekuensi 7x sehari feses cair, BB menurun drastis
20
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak pernah mengalami penyakit seperti yang di
deritanya saat ini.
6. Pengkajia kasus pengelolaan
Aktivitas sehari- Pra- masuk rumah sakit Di rumah sakit
hari
A.makan dan
minum
1. nutrisi Pola makan tidak Pola makan 3x sehari bubur, namun
teratur,tetapi tidak ada nafsu tidak ada nafsu makan,makan
makan terutama jika sudah hanya ½ porsi
me minum obat. Minum air putih 5-7 gelas dan teh
2. minum Minum air putih dengan hangat 2-3 gelas per hari
jumlah tidak menentu
B.Eliminasi Mencret 7x sehari, seperti Mencret dengan frekuensi 3-4x
lendir, tidak bercampur darah sehari encer, tidak ada isi tanpa
dan ber bau. BAK 3x sehari diikuti sakit perut dan BAK 3x
di sertai dengan darah sehari di sertai dengan darah
C.istirahat dan Klien tidak bisa istirahat dan Klien tidak bisa istirahat dan tidur
tidur tidur karna nyeri di bagian karna masih merasakan nyeri di
mulut yang luka dan bagian mulut yang lukadan
labiamayora labiamayora
D.aktivitas Klien sabagai IRT pada saat Klien ,emgatakan tidak bisa
mngalami sakit tidak bisa mengurus pekerjaan rumah karna
mngurus pekerjaan rumah lemah, dan merasakan nyeri di
bagian mulut yang luka dan
labiamayora
E.Kebersihan Jarang melakuakan Mandi di bantu perawat dan
menggosok gigi di lakukan di
tempat tidur. Hambatan dalam
melakukan kebersihan
21
F.rekreasi Tidak pernah ketika sakit Hanya ingin bercerita dengan suami
dan perawat
7. Psikososial
a. Psikologis
Pasien telah mengetahui penyakit yang dialaminya, dan klin mendpatkan
dukungan dari keluarga dan sahabat. Klien mempunyai saudara kandung yaitu
adik yang berada di manado. Makanisme koping efektif.
b. Sosial
Klien sangat dekat dengan kelurganya termasuk suami dan ayah ibu klien dan
mendapatkan dukungan dari teman- teman atau sahabat baiknya.
c. Spiritual
Klien jarang pergi ke masjid. Klien meminta di dampingi oleh ibu nya pada saat
klien mau pergi ke masjid di dekat rumahnya.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah, demam, dan batuk yang sudah lama
Keadaan sakit : klien merasakan nyeri di bagian mulut yang luka
Dan labiamayora dan juga sering BAB.
Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 25x/menit
Bising : ronchi
Suhu : 38,5˚C
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 40kg
b. Review of System (ROS)
(1) Kepala : Posisi tegak, bentuk kepala simetris, warna rambut hitam,
distribusi rambut keriting, terlihat bayangan pembuluh darah, terdapat
sarkoma kaposi, dan jamur sekitar mulut yang luka
Mata ; terdapat sarkoma kaposi, nyeri tekan, dan penurunan penglihatan,
konjungtiva anemis.
22
Hidung ; tidak ada sekret, tidak ada lesi
Mulut ; terdapat luka di bagian mulut, membran mukosa basah, jamur
disekitar mulut
Telinga ; tidak ada nyeri tekan
(2) Leher : trakea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis, tidak ada nyeri tekan.
(3) Thoraks : bentuk simetris, tidak terdapat masa, adanya bunyi rochi
Paru ; bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi interkosta, ekspansi
kanan dan kiri sama, perkusi paru didapat suara rochi, batas paru hepar
dan jantung redup,
Jantung ; ictus cordis terlihat di mid-clavicula line sinistra ICS 5,
(4) Ketiak dan Payudara ; Tidak didapatkan pembesaran kelenjar limfe dan tidak
ada benjolan, puting dan areola baik
(5) Abdomen : bentuk tidak simetris, ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
tidak ada tanda pembesaran hepar, tidak didapati asites, dan hasil perkusi
didapat suara timpani,
(6) Reproduksi :
vagina ; tidak normal, nyeri di bagian labiamayora
(7) Anus dan Rektum : tidak ada abses, ada hemoroid, rektum didapati
berlendir.
(8) Ekstremitas : kekuatan otot menurun, tidak terdapat edema, tidak ada
fraktur, tidak tampak tanda atropi
(9) Integumen : warna sawo matang, tekstur kering, terdapat luka pada area
mulut, turgor buruk, tidak terdapat tanda sianosis, akral dingin, capillary refill
time >3 detik, tidak ada tanda inflamasi pada kuku, ada lesi pada kulit bagian
area scapula
(10) Status Neurologis
a) Tingkat kesadaran : Kompos Mentis
b) Tanda–tanda perangsangan otak
1) Pusing
2) Suhu tubuh 38,5o C
9. Pemeriksaan Penunjang
23
a. Laboratorium
Tanggal 14 maret 2019
Hb : 11,0
Leukosit : 8,8 sel/mm3
Trombosit: 208
PCV : 0,25
10. Diagnosa Keperawatan
1.Kekurangan volume cairan b.d kehilangan yang berlebihan,diare berat
24
ANALISA DATA
mulut,
2. Vagina ; terdapat Memiliki sel target
dan memproduksi
bercak di bagian virus
labiamayora
3. Saat dirumah klien Menginfeksi
limfosit
devekasi 7-8x/hari
dengan konsistensi Imun tubuh
cair/mencret,warna menurun
25
5. BAB klien 7x sehari Cairan output
BAK klien 3x sehari
6. tugor Bibir kering,turgor
kulit
kulit,membran
mukosa luka luka
26
INTERVENSI
Nama : Ny. p
27
Umur : 21 th No Reg : 012 45661
28
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Tanggal Diagnosa implementasi Evaluasi
1. 20/02/2019 1. Kekurangan 1. Mengkaji turgor S : klien mengatakan
Pukul volume cairan kulit, membran merasa lebih nyaman
15.15 b.d mukosa, dan rasa dan BAB nya
WITA kekurangan haus berkurang dan sudah
yang 2. Memantau masukan tidak di sertai
berlebihan, oral dan memasukan dengan darah.
diare berat cairan sedikitnya
O: klien tampak
2.500 ml/hr lebih nyaman dan
3. Menghilangkan
baik karna fesesnya
makanan yang potensial
sudah tidak di sertai
menyebabkan diare
darah
yakni yang pedas,
A: masalah teratasi
makanan yyang kadar
sebagian.
lemat tinggi, kacang dan
susu P: intervensi di
29
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Dalam penyelesaian kasus, kelompok memecahkan kasus berdasarkan
terori dan askep yang ada di bab II dan bab III. Tingkat kesenjangannya sangat
baik.
B. Diagnosa keperawatan
Dalam diagnosa keperawatan di kasus sesuai dengan diagnosa teori yang
ada di bab III. Tingkat kesenjangan sangat baik.
C. Intervensi
Intervensi dalam kasus sesuai dengan teori yang ada di bab III. Tingkat
kesenjangannyapun sangat baik. Dalam melakukan intervensi kelompok
menjadikan teori sebagai landasan dalam pemecahan kasus.
D. Implementasi
Implementasi dalam kasus ini sesuai dengan intervensi yang direncanakan.
Hasil yang diharapkan dalam implementasi akan terjawab di evaluasi.
E. Evaluasi
Evaluasi dalam kasus sesuai dengan harapan kelompok pada saat
melakukan intervensi.
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
31