Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Menurut Androphy EJ 2007, Penularan dapat melalui beberapa cara, yaitu secara
seksual, kontak langsung kulit kekulit, dan melalui kontak dengan benda mati yang
terkontaminasi Human Papiloma Virus . Human Papiloma Virus merupakan virus yang
menginfeksi kulit (epidermis) dan membran mukosa manusia, seperti mukosa oral, esofagus,
laring, trakea, konjungtiva, genital, dan anus.
Mekanisme infeksi virus di awali dengan protein menempel pada dinding sel dan
mengekstraksi semua protein sel kemudian protein sel itu ditandai berdasarkan polaritasnya.
Jika polaritasnya sama dengan polaritas virus maka dapat dikatakan bahwa sel yang
bersangkutan terinveksi virus Human papilloma virus.
Pada pada ibu hamil infeksi yang dapat terjadi antara lain
D. TANDA DAN GEJALA INFEKSI HUMAN PAPILOMA VIRUS
Kebanyakan kasus bersifat asimptomatis, Gejala yang paling khas adalah gambaran
kutil/wart pada tempat yang terinfeksi, iritasi kulit di daerah kelamin yang dapat menimbulkan
nyeri, Ketidaknyamanan selama hubungan seksual, Kemerahan parsial dan gatal-gatal.
Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil, umumnya pada tangan atau kaki. Infeksi pada
tangan dan kaki biasanya tidak menular melalui hubungan seks. Beberapa jenis HPV dapat
menyebabkan kutil kelamin pada penis, vagina dan dubur. Odha dapat mengalami luka yang
lebih buruk di dubur dan daerah leher rahim. HPV juga dapat mengakibatkan masalah pada
mulut atau pada lidah dan bibir. Jenis HPV lain dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang
tidak normal yang disebut displasia. Displasia dapat berkembang menjadi kanker dubur pada
laki-laki dan perempuan, dan kanker leher rahim (cervical cancer), atau kanker penis.
Komplikasi kehamilan dengan infeksi HPV ( kutil kelamin ) biasa di sebut dengan
kondiloma tergantung pada keparahan penyakit dan lokasi kutil, sedangkan pada bayi jika
terserang human papiloma Virus dapat terjadi papilomatosis laring diusia belasan, infeksi
tenggorok ini dapat terjadi baik pada anak yang dilahirkan pervaginam maupun dengan beda
Caesar.
Kutil genital sering meningkat jumlah dan ukurannya selama kehamilan, kadang-
kadang memenuhi vagina atau menutupi perinium, tetapi jarang menyebabkan kesulitan
perlahiran pervaginam atau episiotomy. Lesi di vulva sering membaik dengan cepat atau
lenyap pascapartum.
Pada neonates virus tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan papillomatosis laring pada
anak melalui aspirasi cairan ibu yang terinfeksi saat persalinan.
Adapun penyebab tingginya angka kejadian dan kematian akibat infeksi HPV adalah
kurangnya pengetahuan akan bahaya, cara penyebaran, dan khususnya pencegahan terhadap
infeksi tersebut (Tarigan, 2009). Hal tersebut juga terbukti dari hasil beberapa penelitian
yang dilakukan oleh Lenehan, et al. (2007), Giuseppe, et al. (2008), Walsh, et al. (2008), dan
Ragin, et al. (2009) yang menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai vaksin HPV
masih rendah.
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Diagnosis biasa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, kutil/wart
sangat jelas pada saat diinspeksi.
b. Jika kutil/wart kurang jelas, dapat digunakan asam asetat 3-5% selama 3-5 menit, akan
terlihat papul yang meutih karena larutan asetat (kasus condylomata acuminatum)
c. Pemeriksaan Pap Smear menunjukkan adanya koilosit (sel yang nukleusnya dikelilingi
oleh halo dan sitoplasma yang jernih)
Sebagian besar infeksi human papilloma virus akan sembuh dengan sendirinya dalam
waktu 1 – 2 tahun karena adanya system kekebalan tubuh alami, namun orang yang perna
tertular tersebut dapat tertular kembali.
Pada tanggal 16 Oktober 2009, FDA telah mengesahkan pemakaian vaksin HPV
sebagai pencegahan kutil kelamin pada pria. Vaksin ini mempunyai efektivitas sekitar 90%
untuk mencegah kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Vaksin ini diberikan
ke pada wanita dan pria yang berusia 9 sampai 26 tahun dan diberikan sebanyak 3 kali dalam
jangka waktu tertentu (FDA, 2009).
Untuk ibu hamil pemotongan kutil secara operasi yang mencakup krioterapi (
pembekukan dengan zat kimia) atau obat-obat topical, sebagian besar obat tidak dianjurkan
pemakaiannya selama kehamilan. Melahirkan dengan beda Caesar jika kutil menghalangi liang
vagina atau diperkirakan akan mengalami perdarahan yang hebat pada saat melahirkan.
Pewatan untuk kutil yang bertumbuh sangat besar dianjurkan guna mengurangi resiko
berkembangnya kanker leher Rahim atau vagina di kemudian hari.
Selain itu ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
menurunkan terjadinya penularan infeksi human papilloma virus yaitu :
• Kondom
Untuk yang memiliki aktivitas seksual rutin, kondom dapat digunakan untuk
menurunkan risiko tertular HPV. Untuk mendapatkan hasil yang efektif, kondom harus
digunakan pada setiap berhubungan seksual, dari awal sampai akhir. Kondom juga dapat
menurunkan risiko terkena penyakit lainnya yang berkaitan dengan HPV, seperti kutil pada
kelamin dan kanker serviks. Akan tetapi, HPV dapat menginfeksi daerah yang tidak diliputi
oleh kondom , sehingga kondom mungkin tidak sepenuhnya melindungi terhadap HPV.
Orang juga dapat menurunkan risiko terkena HPV dengan berkomitmen memiliki satu
pasangan saja.
Pathway :
Papillomatosis laring
Menembus sel-sel basalis
Kerusakan integritas kulit
epidermis
Mengaktifkan
PK : Kanker sevix Penebalan lapisan yang keras
pembentukan protein,
sel-sel berproliferasi
Ketidak
PK :Respiratori Resiko efektifan pola
NYERI Akut seksual
infeksi
Papillomatosis
Berulang
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN INFEKSI HUMAN PAPILOMA VIRUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien ; Nama, umur, TTL, penanggung jawab, dll.
2. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini : kaji kemungkinan nyeri karena riwayat Infeksi HPV
b. Status kesehatan masa lalu : kaji kemungkinan memiliki keluhan yang sama di
masa lalu
c. Riwayat penyakit keluarga : kaji adakah anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama.
3. Pola fungsi kesehatan Gordon
a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan.
Infeksi Human papiloma virus dapat diakibatkan oleh perilaku hubungan seksual
yang tidak sehat atau terpapar dengan penderita lain.
b. Pola istirahat dan tidur.
Pada tahap lebih lanjut kemungkin nyeri dapat mengganggu pola tidur atau
istrahat.
c. Pola eliminasi
Kemungkinan adanya obstruksi saluran kemih karena pembentukan Kutil yang
berlebihan pada area saluran kemih.
d. Pola nutrisi dan metabolik
Jarang terjadi masalah pada pola nutrisi, kecuali dengan masalah infeksi human
papiloma virus lebih lanjut ( kanker sevix, kanker vulva dan genetali, dll )
e. Pola kognitif – perseptual
Pada wanita dengan kanker vulva biasanya tidak terjadi gangguan pada pada panca
indra meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, pengecap.
f. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena mempunyai penyakit
infeksi menular , akibat dari persepsi yang salah dari masyarakat. Dimana salah
satu etiologi dari infeksi menular seksual human papiloma virus adalah akibat dari
sering berganti – ganti pasangan seksual. Pada wanita hamil biasanya akan
mengalami kecemasan pada kehamilan dan kondisi janin dalam rahim
g. Pola aktivitas dan latihan.
Kaji apakah penyakit serta kehamilan pasien mempengaruhi pola aktivitas dan
latihan. Dengan skor kemampuan perawatan diri (0= mandiri, 1= alat bantu, 2=
dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain dan alat, 4= tergantung total).
h. Pola seksualitas dan reproduksi
Kaji apakah terdapat perubahan pola seksulitas dan reproduksi pasien selama
pasien menderita penyakit ini. Pada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat
dari rasa nyeri yang selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual
(dispareuni). Serta keluar cairan encer (keputihan) yang berbau busuk dari vagina.
i. Pola manajemen koping stress
Kaji bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya. Bagaimana
manajemen koping pasien. Apakah pasien dapat menerima kondisinya setelah
sakit.
j. Pola peran - hubungan
Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan
sekitarnya. Apakah penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan
hubungannya.
k. Pola keyakinan dan nilai
Kaji apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang
diyakini.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Keppler A, R. N,. MN, panduan lengkap kehamilan, melahirkan dan bayi, edisi revisi, Jakarta,
Arcan.
Leveno J K, et al., Panduan Ringkat Obstetri Williams,, 2004, edisi 21, alih Bahasa dr. Bram U
Pendit, Jakarta, EGC.
Aziz F M,. Prof. dr., Sp.OG (K) dkk, 2006, Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi, edisi
pertama, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Human Papilloma Virus , Oleh : Sisilia Rani Thoma, JURNAL
Dewi Setiawati, Al-Sihah : Public Health Science Journal, Human Papilloma Virus Dan Kanker
Serviks, akultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
Yayasan spritia, 2014, human papilloma virus, http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=507
Noname,http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25644/Chapter%20I.pdf?sequenc
e=5&isAllowed=
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) (Kutil / Warts), http://anakfk.weebly.com/infeksi-hpv.html,
21 agustus 2009.