Sunteți pe pagina 1din 11

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

MARASMUS

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan & kontak dengan klien
tentang : nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien,
tujuan waktu, tempat, pertemuan, dan topik yang akan dibicarakan.

b. Usia dan nomor Rekam Medik.

c. Mahasiswa menuliskan sumber data yang di dapat.

2. Alasan Masuk

a. Tanyakan kepada klien / keluarga yang datang :

b. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke rumah sakit ini?

3. Focus pengkajian marasmus menurut Mi Ja Kim adalah :

a. Data Subjektif

1) Rasio berat badan

a) Kehilangan BB dengan asupan makan yang adekuat.

b) BB 20% atau lebih dibawah BB ideal untuk tinggi badan & bentuk tubuh
yang normal.

2) Tinggi aktivitas

Berkurangnya aktivitas tampak pada kebanyakan kasus marasmus. Anak


tampak lesu dan tidak bergairah & pada anak yang lebih tua terjadi
penurunan produktivitas kerja.
3) Masukan atau intake nutrisi

a) Melaporkan asupan makan yang tidak adekuat kurang dari jumlah


harian yang dianjurkan.

b) Melaporkan / terlihat kurang makan.

4) Diet

Melaporkan perubahan dalam hal merasakan makanan.

5) Pengetahuan tentang nutrisi

Memperlihatkan / terobservasi kurangnya pengetahuan dalam perilaku


peningkatan kesehatan.

b. Data Objektif

1) Data umum

a) Perubahan rambut

Warnanya lebih muda (coklat, kemerah-merahan dan lurus, panjang,


halus, mudah lepas bila ditarik).

b) Warna kulit lebih muda

Seluruh tubuh / lebih sering pada muka, mungkin menampakan warna


lebih muda daripada warna kulit anak sehat.

c) Tinja encer

Disebabkan gangguan penyerapan makan, terutama gula.

d) Adanya ruam “bercak bersepih”

Noda warna gelap pada kulit, bila terkelupas meninggalkan warna kulit
yang sangat muda / bahkan ulkus di bawahnya.

e) Gangguan perkembangan & pertunbuhan


f) Hilangnya lemak di otot & bawah kulit karena makanan kurang
mengandung kalori dan protein.

g) Adanya perut yang membuncit atau cekung dengan gambaran usus


yang jelas.

h) Adanya anemia yang berat

Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat


dan berbagai vitamin.

i) Mulut dan gigi

Adanya tanda luka di sudut-sudut mulut.

j) Kaji adanya anoreksia, mual.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


intake yang kurang.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status nutrisi.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan daya tahan tubuh menurun.

4. Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan malnutrisi.

5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, diit, perawatan, dan pengobatan


berhubungan dengan kurangnya informasi.

C. Fokus Intervensi

1. Diagnosa : Ketidakseimbangan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan intake yang kurang.

NOC : status nutrisi : intake nutrisi dan cairan.

Kriteria hasil :
a Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan.

b Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.

c Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.

d Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti.

Skala Nilai :

1 : tidak pernah menunjukkan

2 : jarang menunjukkan

3 : kadang-kadang menunjukkan

4 : sering menunjukkan

5 : selalu menunjukkan

NIC : Nutrition Monitoring

Intervensi :

1. BB pasien dalam batas normal.

2. Monitor adanya penurunan berat badan.

3. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi.

4. Monitor turgor kulit.

5. Monitor kekeringan,rambut kusam dan mudah patah.

6. Monitor pertumbuhan dan perkembangan.

7. Monitor kalori dan intake nutrisi.

2. Diagnosa : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status


nutrisi.
NOC : Tissue Integrity : skin and mucous membranes.

Kriteria hasil :

a. Integritas kulit yang baik bias dipertahankan.

b. Tidak ada luka / lesi pada kulit.

c. Perfusi jaringan baik.

d. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah


terjadinya cedera berulang.

e. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit dan perawatan


alami.

Skala Nilai :

1 : tidak pernah menunjukkan

2 : jarang menunjukkan

3 : kadang menunjukkan

4 : sering menunjukkan

5 : selalu menunjukkan

NIC : Tissue integrity;skin and mucous.

Intervensi :

1. Monitor kulit akan adanya kemerahan.

2. Oeskan lotion pada derah yang tertekan.

3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali.

4. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.

3. Diagnosa : Resiko infeksi berhubungan dengan daya tahan tubuh menurun


NOC : Risk Control

Kriteria hasil :

a. Kenali faktor resiko infeksi

b. Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko.

c. Monitor perubahan status kesehatan.

d. Mendorong gaya hidup status kesehatan (dari status kesehatan yang buruk ke
status kesehatan yang baik).

e. Menunjukan perilaku hidup sehat.

Skala Nilai :

1 : tidak pernah dilakukan

2 : jarang dilakukan

3 : kadang dilakukan

4 : sering dilakukan

5 : selalu dilakukan

NIC : Infection Protection

Intervensi :

1. Monitor tanda dan gejala infeksi.

2. Monitor kerentanan terhadap infeksi.

3. Batasi pengunjung.

4. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan dan panas.

5. Ajarkan cara menghindari infeksi.

6. Instrusikan pasien untuk minum obat antibiotik sesuai resep.


4. Diagnosa : Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan malnutrisi

NOC : Neglect Recorvery

Kriteria hasil :

a. Nutrisi adekuat.

b. Mendapatkan diet yang dianjurkan.

c. Pertumbuhan & perkembangan dalam batas normal.

d. Kemampuan kognitif dalam batas yang sesuai.

e. Mendapat perawatan yang sesuai.

Skala Nilai :

1 : tidak pernah menunjukkan

2 : jarang menunjukkan

3 : kadang menunjukkan

4 : sering menunjukkan

5 : selalu menunjukkan

NIC : Management behavior

Intervensi :

1.Gunakan suara yang lembut dan pelan dalam berbicara dengan pasien.

2. Tingkatkan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan.

3. Diskusikan dengan keluarga untuk membuat dasar kognitif prainjury.

4. Buat rutinitas untuk pasien.

5. Hindari untuk menyudutkan pasien.


6. Hindari untuk membantah pasien.

5. Diagnosa : Kurang pengetahuan mengenai kondisi, diit, perawatan, dan


pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

NOC : Knowledge : disease process

Kriteria hasil :

a. Menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program


pengobatan.

b. Mampu malaksanakan prosedur yang dijelaskan.

c. Mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat / tim kesehatan


lainnya.

Skala Nilai :

1 : tidak pernah dilakukan

2 : jarang dilakukan

3 : kadang dilakukan

4 : sering dilakukan

5 : selalu dilakukan

NIC : Teaching ;Disease Process

Intervensi :

1.Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit.

2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit.

3. Gambarkan proses penyakitnya.

4. sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara tepat.

5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan.


D. Evaluasi

1 Diagnosa : Ketidakseimbangan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan intake yang kurang.

Kriteria hasil : Skala


a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 5
berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.
5
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
5
c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
5
d. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti.

2 Diagnosa : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status


nutrisi.

Kriteria hasil : Skala


a. Integritas kulit yang baik bias dipertahankan. 5

b. Tidak ada luka / lesi pada kulit. 5

c. Perfusi jaringan baik. 5

d. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit 5


dan mencegah terjadinya cedera berulang.
5
e. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan
kelembapan kulit dan perawatan alami.

3 Diagnosa : Resiko infeksi berhubungan dengan daya tahan tubuh menurun

Kriteria hasil : Skala


a. Kenali faktor resiko infeksi 5

b. Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko. 5

c. Monitor perubahan status kesehatan. 5


d. Mendorong gaya hidup status kesehatan (dari status 5
kesehatan yang buruk ke status kesehatan yang baik).
5
e. Menunjukan perilaku hidup sehat.

4 Diagnosa : Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan malnutrisi

Kriteria hasil : Skala


a. Nutrisi adekuat. 5

b. Mendapatkan diet yang dianjurkan. 5

c. Pertumbuhan & perkembangan dalam batas normal. 5

d. Kemampuan kognitif dalam batas yang sesuai. 5

e. Mendapat perawatan yang sesuai. 5

5 Diagnosa : Kurang pengetahuan mengenai kondisi, diit, perawatan, dan pengobatan


berhubungan dengan kurangnya informasi.

Kriteria hasil : Skala


a. Menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, 5
prognosis, dan program pengobatan.
5
b. Mampu malaksanakan prosedur yang dijelaskan.
5
c. Mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat / tim kesehatan lainnya.

BAB IV

PENUTUP

Marasmus adalah salah satu bentuk gizi buruk yang paling sering ditemui pada balita
terutama di daerah perkotaan. Penyebabnya merupakan multifaktorial antara lain
masukan makanan yang kurang, faktor penyakit dan faktor lingkungan. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan untuk menentukan penyebab perlu
anamnesis makanan dan penyakit yang lalu.
Pencegahan terhadap marasmus ditujukan pada penyebab dan memerlukan
pelayanan kesehatan dan penyuluhan yang baik. Pengobatan marasmus ialah
pemberian diet, tinggi kalori dan tinggi protein, dan penatalaksanaan di rumah sakit
dibagi atas tahap awal, tahap penyesuaian, dan rehabilitasi.
Kian banyaknya temuan kasus gizi buruk, baik kwashiorkor, maramus maupun
marasmus kwashiorkor menunjukkan bahwa persoalan gizi di Indonesia belum dapat
menorehkan tinta emas. Revitalisasi posyandu dan sosialisasi akan kesadaran gizi
masyarakat tampaknya perlu terus digaungkan agar penapisan terhadap status gizi
dapat berlangsung lebih dini. (http://dokterfoto.com/2008/04/06/marasmus)

S-ar putea să vă placă și