Sunteți pe pagina 1din 32

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. N DENGAN MASALAH


HALUSINASI DENGAR DI DUSUN TIBU PACE DESA MONTONG
BAAN
KECAMATAN SIKUR LOMBOK TIMUR

Oleh :

SYAHID ROMDLAN, S.Kep


NIM :1190216247

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) QAMARUL HUDA
BAGU
KECAMATAN PRINGGARATA
T.A 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan disyahkan Pada Oleh pembimbing pada :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Kaprodi Profesi Ners PJM Keperawatan Jiwa

Ns. ANNA INDRIANI, S.Kep Ns. M. Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J


NIDN : NIDN :
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I

A. MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Pengertian
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil
yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi
ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 : 227). Menurut Townsend (1998 :
189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri Dari perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negataif baik langsung maupun tidak
langsung. Pendapat senada dikemukakan oleh Carpenito, L.J (1998 :
352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negative mengenai diri maupun
kemampuan diri. Dari pendapat pendapat diatas dapat dibuat
kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negative terhadap
diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan
yang di ekspresikan secara langsung maupun tidak langsung,
penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau
menahun.

2. Tanda dan gejala


Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352); Keliat, B.A (1994 :
20); perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah antara lain :
Data Subyaktif :
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih lebihan
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negatif pada diri sendiri
f. Sikap pesimis pada kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menolak kemampuan diri sendiri
j. Pengurangan diri semdiri atau mengejek diri sendiri
k. Perasaan cemas atau takut
l. Merasionalisasikan penolakan menjauh dari umpan balik positif
m. Mengungkapkan kegagalan pribadi
n. Ketidak mampuan menentukan tujuan

Data Obyektif :
a. Produktivitas menurun
b. Perilaku distruktif pada diri sendiri
c. Perilaku distruktif pada orangh lain
d. Penyalah gunaan zat
e. Menarik diri dari hubungan sosial
f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g. Munjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
h. Tampak mudah tersinggung atau mudah marah

3. Penyebab
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping
individu yang tiadak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif,
kurang system pendukung, kemunduran perkembangan ego, pengulangan
umpan balik negative disfungsi system keluarga sesta terfiksasi pada
tahap perkembangan awal (Towsand, M.C, 1998 : 366). Menurut
Carpenito, L.J (1998 : 82) koping individu tidak efektif adalah keadaan
dimana seseorang individu mengalami atau beresiko mengalami suatu
ketidak mampuan dalam menangani stresos internal atau lingkungan
dengan adekuat karena ketidak adekuatan sumber-sumber (fisik,
psikologis, perilaku atau kognitif). Sedangkan menurut Towsand, M.C
(1998 :312) koping individu tidak efektif merupakan kelainan perilaku
adaptif dan kemampuan memecahkan masalah seorang dalam memenuhi
tuntutan kehidupan dan peran.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil suatu
kesimpulan, individu yang mempunyai koping tidak efektif akan
menunjukan ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat
memecahkan masalah terhadap tumtutan hidup serta peran yang dihadaoi.
Adanya koping individu yang tidak efektif sering ditunjukkan dengan
perilaku (Carpenito L.J, 1998 :83; Towsand, M.C, 1998 : 313) sebagai
berikut :

Data Subjektif :
a. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau
meminta bantuan
b. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan
c. Mengungkapkan ketidak mampuan menjalankan peran

Data Objektif
a. Perubahan partisipasi dalam masyarakat
b. Peningkatan ketergantungan
c. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi
keinginan sendiri
d. Menolak mengikuti aturan yang berlaku
e. Perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri dan orang lain
f. Memanipulasi verbal perubahan dan pola komunikasi
g. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
h. Penyalah gunaan obat terlarang

4. Akibat
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial :
menarik diri, isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang
tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif, mengganggu fungsi
seseorang dalam hubungan sosial (DepKes RI, 1998:336). Isolasi sosial
menarik diri sering ditujukan dengan perilaku antara lain:

Data subjektif
a. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Objektif
a. Kurang spontan ketika diajak bicara
b. Apatis
c. Ekspresi wajah kosong
d. Menurun/tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara

C. POHON MASALAH

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri:


Harga diri rendah

Gangguan citra tubuh


D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan Harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya
koping individu
3. Gangguan Harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya
koping keluarga

E. FOKUS INTERVENSI

HARGA DIRI RENDAH


PERENCANAAN
DIAGNOSA
KRITERIA INTERVIEW
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
Perilaku kekerasan TUM
berhubungan Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
dengan Harga diri TUK 1 1.Ekspresi wajah1. Bina hubungan saling perc
rendah Klien dapat membina bersahabat, dengan mengungkapkan pri
hubungan saling menunjukkan rasa komunikasi terapeutik
percaya senang, ada kontak a. Sapa klien dengan ramah
mata, mau berjabat verbal maupun non verbal
tangan, maub. Perkenalkan diri dengan sop
menyabutkan nama, c. Tanyakan nama lengkap k
mau menjawab dan nama panggilan yang dis
salam, klien mau klien
duduk berdampingan d. Jelaskan tujuan pertemuan
dengan perawat, mau e. Jujur dan menepati janji
menguraikan f. Tunjukkan sikap empati
masalah yang menerima klien apa adanya
dihadapi g. Beri perhatian kepada k
dan perhatikan kebutuhan d
klien
TUK 2 1. klIen dapat
1. Diskusikan kemampuan
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki kli
mengidentifikasi kemampuan dan
2. Setiap bertemu klien hindar
kemampuan dan aspek aspek positif yang dari memberi nilai yang negat
positif yang dimiliki dimiliki. 3. Utamakan memberi pujian y
Kemampuan yang realistis
dimiliki klien
Aspek positif
keluarga
Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki

TUK 3 1. Klien dapat menilai


1. Diskusikan dengan k
Klien dapat menilai kemampuan yang kemampuan yang masih d
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
dapat digunakan dirumah sakit 2. Diskusikan kemampuan y
2. Klien menilai dapat dilanjutkan pengunaany
kemampuan yang
3. Berikan pujian
dapat digunakan di
rumah
TUK 4 1. Klien memiliki 1. Meminta klien untuk mem
Klien dapat kemampuan yang satu kegiatan yang mau dilaku
menetapkan dan akan dilatih di rumah sakit
merencanakan 2. Klien mencoba 2. Bantu klien melakukan
kegiatan sesuai dengan sesuai jadual harian perlu beri contoh
kemampuan yang 3. Beri pujian atas keberhas
dimiliki klien
4. Diskusikan jadual kegia
harian atas kegiatan yang di la
TUK 5 1. Klien melakukan 1. Beri kesempatan pada k
Klien dapat melakukan kegiatan yang telah untuk mencoba kegiatan y
kegiatan sesuai kondisi dilatih (mandiri atau telah direncanakan
sakit dan dengan bantuan) 2. Beri pujian atas keberhas
kemampuannya 2. Klien mampu klien
melakukan beberapa 3. Diskusikan kemungk
kegiatan secara pelaksanaan dirumah
mandiri
TUK 6 1. Keluarga memberi 1. Beri pendidikan keseh
Klien dapat dukungan dan pujian pada keluarga tan
memenfaatkan sistem cara merawat k
pendukung yang ada dengan harga diri rend
2. Bantu kelu
memberikan dukun
2. Keluarga selama sakit
memahami jadual
kegiatan harian klien 1. Bantu kelu
menyiapkan lingkun
dirumah
2. Jelaskan cara pelaksan
jadual kegiatan k
dirumah
3. Anjurkan memberi pu
pada klien setiap be

PENGKAJIAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN


JIWA/PSIKOSOSIAL
BERBASIS KOMUNITAS

Kepala Keluarga : _______________________ Suku : _______________________


Agama : _______________________ Alamat : _______________________

1. Struktur Anggota Keluarga


Nama Anggota Hubungan Umur Tanggal Status
Pendidikan Pekerjaan
Keluarga dengan KK L P Lahir Perkawinan
2. Riwayat Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa
Penyakit Jiwa
Nama Anggota Hubungan
Umur yang Pernah Keterangan
Keluarga dengan KK
Diderita

3. Pola Interaksi dan Komunikasi dalam Keluarga


a. Pengambilan keputusan :
b. Pola komunikasi : satu arah/dua arah *)
c. Pola Interaksi : saling interaksi/tidak saling interaksi *)
o : sering interaksi/tidak *)
o : ada yang jadi korban/tidak *)
o Tidak saling o Tidak saling
berkomunikasi menghargai
o Saling menyalahkan o Saling menuntut
o Saling menghina o Saling menerima
o Saling mengejek o Saling
mendukung
o Suka membandingkan o Saling Memuji
4. Koping keluarga
- eksternal :
- internal :
5. Sosial Budaya
1) Penghasilan
(1) Sumber penghasilan
(2) Apakah penghasilan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari –
hari
(3) Peran – peran dalam keluarga
2) Hubungan keluarga dengan masyarakat
(1) Tetangga
(2) Masyarakat lebih luas

6. Kegiatan Spiritual
1) Kegiatan spiritual keluarg
2) Kegiatan spiritual masing – masing anggota keluarga
7. Konsep Diri Anggota Keluarga
8. Adakah Anggota Keluarga yang Mengalami Psikosomatis
1) Sakit maag kronis
2) Penyakit kulit kronis
3) Dll
9. Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
10. Intervensi yang sudah dilakukan
11. Evaluasi
PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA DEMOGRAFI
1. Nama Keluarga :
2. Alamat / telp :
3. latar Belakang Budaya :
a. Latar Belakang Etnis Keluarga
b. Jaringan kerja social keluarga
c. Tempat tinggal keluarga
d. Kegiatan – kegiatan keagamaan, social, budaya rekreasi, dan / pendidikan
(apakah kegiatan ini–kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya
keluarga) ?
e. Kebiasaan – kebiasaan diet dan berbusana (tradisisional/ barat)?
f. Keberadaan peran – peran dan struktur kekuasaan keluarga modern atau
tradisional?
g. Dekorasi ( tanda – tanda pengaruh budaya)
h. Bahasa yang digunakan dirumah ?
i. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga – komplek territorial keluarga (
apakah porsi tersebut semata – mata ada dalam komunitas etnis)?
j. Penggunaan jasa – jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah
keluarga mengunjungi pelayanan praktisi?
Terlibat dalam praktek – praktek pelayanan tradisional ?atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam kesehatan?
4. Identifikasi Religius
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan beragamaan
mereka
b. Aktivitas di tempat – tempat ibadah dan organisasi – organisasi
keaagamaan
c. Keterlibatan keluarga dalam dalam praktek keagamaan
d. Kepercayaan – kepercayaan dan nilai – nilai keagamaan yang dianut
keluarga
5. Aktivitas Rekreasi dan waktu luang
a. Sebutkan jenis aktivitas – aktivitas keluarga dan berapa kali aktivitas ini
berlangsung
b. Tuliskan aktivitas – aktivitas waktu luang dari subsistem keluarga :
Suami / istri :
Orang tua / anak :
Saudara kandung :
c. Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang aktivitas rekreasi atau
waktu luang
6. Status Kelas Sosial
a. Pekerjaan klien
b. Pendidikan klien
c. Pendapatan klien dan keluarga
d. Jelaskan siapa yang menghidupi keluarga? Apakah keluarga menerima
bantuan atau tambahan keuangan? Jika ya, dari mana? Apakah keluarga
menganggap pendapatan mereka memadai?
II. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
2.1 Riwayat keluarga ( Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini,
termasuk riwayat perkembangan dan kejadian – kejadian serta
pengalaman – pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan
dengan kesehatan : perceraian, kematian, hilang dll) :
2.2 Keluarga asal dari :
a. Ayah :
b. Ibu :
Keterangan : Jelaskan seperti apa kehidupan keluarga asalnya,
hubungan masa silam dan saat ini dengan orangtua dari kedua orang
tua
III. DATA LINGKUNGAN
3.1 Karakteristik Rumah
a. Gambar tipe tempat tinggal ( rumah, apartemen, sewa kamar,, dll).
Apakah keluarga memiliki sendiri rumah ini atau masih menyewa
b. Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah kamar dan tipe kamar ( kamar
tamu, kamar tidur dll), penggunaan kamar – kamar tersebut dan
bagaimana kamar tersebut diatur.
Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot?apakah penerangan,
ventilasi memadai? Apakah lantai, tangga, dan bangunan lain
dalam kondisi yang adekuat?
c. Di kamar mandi, mati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidak sabun
dan handuk
d. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadaibagi anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan dan kebutuhan – kebutuhan khusus lainnya
e. Kaji perasaan subyektif keluarga terhadap rumah. Apakah keluarga
menganggap rumahnya memadai bagi mereka?
f. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan
privasi mereka memadai
g. Kaji perasaan puas / tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah
3.2 Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih
Luas
a. Pelayanan – pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkungan dan
komunitas
b. Bagaimana mudahnya sekolah – sekolah di lingkungan atau
komunitas dapat diakses dan bagaimana kondisinya? Apakah ada
masalah – masalah integrasi yang mempengaruhi keluarga?
c. Fasilitas – fasilitas rekreasi
d. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan – pelayanan
dan fasilitas – fasilitas tersebut dapat diakses ( dalam arti, jarak,
kecocokan dan jam dll) kepada keluarga
e. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas?
Apakah ada masalah keselamatan yang serius?
3.3 Mobilitas Geografis Keluarga
a. Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini
c. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
3.4 Asosiasi dan Transaksi Keluarga dengan komunitas
a. Siapa di dalam keluarga yang menggunakan pelayanan apa atau
diketahui pada lembaga mana?
b. Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan
fasilitas
c. Apa pola-pola territorial dari keluarga-komunitas-komunitas atay
daerah –daerah yang dikunjungi.
d. Apakah keluarga menyadari pelayanan –pelayanan komunitas yang
relevan dengan kebutuhannya, seperti transportasi?
e. Bagaimana keluarga merasakan tentang kelompok atau organisasi
yang darinya keluarga mendapat bantuan yang dengannya keluarga
berhubungan?
f. Bagaimana keluarga memandang komunitasnya?
3.5 Sistem Pendukung dan Jaringan Sosial Keluarga
a) Siapa menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktivitas-aktivitas keluarga (menjaga anak,
transportasi, dll.)?
b) Informal : Ikatan keluarga dengan teman-teman, para tetangga,
kerabat, kelompok-kelompok social, majikan dan pekerja.
c) Siapa saja mereka itu dan apa sifat hubungan mereka?
d) Formal : Hubungan-hubungan keluarga dengan orang yang
membantu yang berasal dari lembaga-lembaga perawatan kesehatan
dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
IV. STRUKTUR KELUARGA
4.1 Pola-Pola Komunikasi
a. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan atau rangkaian
hubungan dari keluarga, bagaimana komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan secara terus menerus?
Berikan contoh-contoh pola-pola berulang.
Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan
instruksi?( Masukan juga observasi-observasi menyangkut pesan-
pesan nonverbal). Jika tidak, siapa yang memanifestasikan
inkongruen.
Bagaimana tegasnya dan jelasnya anggota keluarga mengutarakan
kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan mereka?
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan
kualifikasi dalam berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka
menghalanagi umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?
Sebaik apa anggota keluarga mendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Hingga tingkat apa anggota menggunakan asumsi-asumsi dan
pernyataan-pernyataan yang bersifat menilai dalam interaksi?
Apakah anggota keluarga berinteraksi dengan pesn dalam suatu cara
yang bersifat menyerang?
Berapa kali diskualifikasi dikeluarkan?
b. Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam
keluarga dan dalam subsistem keluarga?
Berapa kali pesan-pesan emosional dintar?
Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negative, positif
atau kedua-duanya?
c. Bagimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
jaringan kerja komunikasi dan dalam beberapa set hubungan?
Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan cara apa yang sudah
lazim?
Pola-pola umum apa yang dugunakan menyampaikan pesan-pesan
pnting? Apakah adalah pengantara?
Apakah pesan-pesan dikirim sesuai dengan perkembangan sesuai
anggota keluarga?
d. Jenis-jenis proses disfungsional apa yang nampak dalam pola-pola
komunikasi keluarga?
e. Bidang-bidang apa yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu-
isu penting bagi kesejahteraan keluarga dan fungsi yang adekuat?
f. Apa pengaruh-pengaruh internal (gamilial) dan eksternal (lingkungan,
sosioekonomi, dan kebudayaan) yang menimpah proses-proses dan
pola-pola komunikasi
4.2 Struktur Kekuasaan
Hasil-Hasil dari Kekuasaan
a. Siapa yang membuat keputusan apa?
Siapa yang memegang “kata” terakhir atau “siapa yang menang?”
b. Bagaimana pentingnya keputusan-keputusan atau isu-isu ini bagi
keluarga?
c. Proses Pembuatan Keputusan
Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan-
keputusan dalam keluarga dan sejauhmana teknik-teknik ini digunakan
(mis., consensus;akomodasi/tawar menawar; kompromi atau paksan; de
facto)? Dengan kata lain, bagaiamana keluarga membuat keputusan-
keputusannya?
Keseluruhan Sistem Kekuasaan dan Kekuasaan Subsistem
Dari pengkajian anada terhadap seluruh bidang-bidang luas diatas,
mampu anada mengambil kesimpulan apakah kekuasaan keluarga dapat
dikarakteristikan dominasi istri atau suami, anak, nenenk,
dll.;egalitariansinkratis atau otonomis; tanpa pemimpin, atau
kaotik(kacau balau). Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan
untuk suatau presentasi visual analisa anda.
Kontinum Kekuasaan Keluarga : Jika ditemukan ada dominasi, siapa
yang dominan?

4.3 Struktur Peran


a. Posisi dan peran yang dipenuhi setiap anggota keluarga? Gambat\rkan
bagaiman setiap anggota keluarga melakukan peran-peran formal
mereka.
b. Apakah peran-peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan-
harapan anggota keluarga. Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau
konflik peran?
c. Bagimana setiap anggota keluarga melakukan setiap peran secara
kompeten?
Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran-peran ketika dibutuhkan?

4.4 Nilai-Nilai Keluarga


a. sebutkan nilai-nilai keluarga (mis. Kejujuran, keterbukaan, dll)
b. Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok
referensi keluarga dan atau komunitas yang lebih luas?
c. Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai
subsistem keluarga?
d. Bagaiman pentingnya nilai-nilai yang diidentifikasikan ini terhadap
keluarga?
e. Apakah nilai-nilai ini dianut secara asadar tau tidak sadar?
f. Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga iti sendiri?
g. Bagaimana kelas sosisal keluarga, latar belakang kebudayaan, dan tahap
perkembangan mempengaruhi nilai-nilainya?
h. Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga?
V. FUNGSI KELUARGA
5.I Fungsi Afektif
Saling memeprhatikan (Mutual Nurturance), Keakraban dan Identifikasi
a. Sejauhmana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain?
Bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain?
b. Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan
keluarga?
Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?
Apakah menunjukkan kasih saying satu sama lain?
c. Apakah identifikasi satu sama lain, ikatan (bonding), atau kedekatan
nampak ada?(Pernyataan emaptik, perhatian terhadap perasaan,
pengalama, dan kesulitan orang lain, semuanya ditunjukkan).
5.2 Fungsi Sosialisasi
Kaji praktik membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang berikut ini :
 Kontrol perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman
 Otonomi dan ketergantungan
 Memberi dan menerima cinta
 Latihan perilakuyang sesuai dengan usia (perkembangan social, fisik,
emosional, bahasa dan intelektual).
5.3 Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kaji Pemahaman keluarga tentang sakit jiwa
b. Apakah anggota keluarga ada yang merokok, minum alcohol dan obat-
obat terlarang lainnya?
c. Riwayat kesehatan keluarga :
Bagimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga anggota
keluarga hubungan perkawinan (nenek/kakek, orang tua bibi, bibi,
paman, sepupu, kakak/adik dan bayi)dalam tiga generasi? Buatlah
riwayat generatika dan penyakit keluarga pada masa lau maupun masa
sekarang.
d. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima :
Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan atau lembaga perawatan
kesehatan apa anggota keluaraga menerima perawatan?
e. Sumber pembiayaan :
Bagimana keluarga akn membayar pelayanan-pelayanan yang ia terima
atau mungkin ia terima?
Apakah keluarga memiliki asuransi swasta, perawatan medis (Medicare)
atau bantuan medis (Medicaid); haruskah keluarga membayar penuh
atau sebagian.
Apakah anggota keluarga mendapatkan pelayanan gratis (swasta,
pelayanan medis, dan atau bantuan medis, apakah keluarga diberi tahu
tentang pelayanan-pelayanan yang dijamin oleh asuransi seperti
pelayanan-pelayanan preventif, peralatan medis tertentu, kunjungan
rumah, dll.?
f. Logistik untuk mendapatkan perawatan :
Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas
perawatan?
Jika keluarga harus menggunkan angkutan umum, masalah-masalah apa
yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan ke fasilitas
pelayanan kesehatan?
VI. KOPING KELUARGA
Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh dengan stress
(strategi-strategi koping apa yang dibuat)?
Strategi koping apa yang dugunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-
tipe masalah?
Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-
masalah mereka sekarang?Jika demikiam, bagaimana?
Apa strategi-strategi koping internal keluarga :
Kelompok kepercayaan keluarga.
Penggunaan humor
Pengungkapan perasaan, pikiran dan aktivitas (mempertahankan kedekatan)
Pengontrolan terhadap makan adari masalah atau pembuatan kerangka ulang
Pemecahan masalah bersama
Fleksibilitas peran
Normalitas
Apa strategi-strategi koping eksternal dari keluarga :
Mencari informasi
Memelihara hubungan dengan komunitas (keterlibatan eksternal umum)
Informal dan formal
Mencari dukungan social (formal dan informal)
Mencari dukungan spiritual
KOMPONEN PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

I. Riwayat VI. Penilaian dan daya Tilik diri


Usia Penilaian (interpretasi
Tahap perkembangan lingkungan)
Pertimbangan budaya Kemampuan membuat
Keyakinan spiritual keputusan
Riwayat sebelumnya Daya tilik (memahami peran
diri sendiri dalam situasi saat
II. Pengkajian Umum dan ini)
Perilaku Motorik
Higiene dan berhias VII. Konsep Diri
Pakaian yang pantas Pandangan personal tentang
Postur diri
Kontak mata Gambaran fisik diri
Perilaku atau gerak-gerik Kualitas atau sifat personal
yang tidak biasa
Cara bicara VIII. Peran dan Hubungan
Peran saat ini
III. Mood dan Afek Kepuasan dalam peran
Emosi yang diungkapkan Keberhasilan pada peran
Ekspresi wajah Hubungan yang signifikan
Sistem pendukung
IV. Proses dan Isi Pikir
Isi (apa yang klien pikirkan) IX. Pertimbangan Fisiologis dan
Proses (cara klien berpikir) perawatan diri
Kejelasan ide Kebiasaan makan
Masalah kesehatan
V. Sensorium dan proses Kepatuhan terhadap
Intelektual pengobatan yang
Orientasi diprogramkan
Bingung Kemampuan melakukan
Memori aktivitasd hidup sehari-hari
Pengalaman sensori
abnormal dan salah persepsi
Konsentrasi
Kemampuan berpikir
abstrak

Berdasarkan pengkajian di atas, rumuskan Diagnosa Keperawatan.Apabila ada


data tambahan selain data di atas yang mendukung diagnosa keperawatan bisa
ditambahkan.

9. Analisa Data
DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS

KELUARGA
NO KRITERIA PENGKAJIAN

1 Mengenal Masalah  Keluarga telah mengenal masalah

kesehatan yang terjadi pada anggota

keluarga yang mempunyai masalah

pada kesehatannya.

 Keluarga belum mengetahui tentang

tugas perkembangan keluarga saat

ini.

 Keluarga belum memiliki

pengetahuan yang benar tentang

pertumbuhan dan perkembangan

serta masalah yang biasa terjadi pada

anak remaja.

2 Mengambil  Keluarga mengambil keputusan

Keputusan yang tepat dengan membawa anggota keluarga

yang sakit ke Puskesmas atau Mantri.

 Keluarga belum mengambil

keputusan untuk meningkatkan

proses keluarga

Keluarga belum bisa mengambil

keputusan karena kurangnya pengetahuan

tentang kondisi saat ini.

3 Merawat anggota  Keluarga belum mampu merawat

keluarga yang sakit anggota keluarga yang sakit, karena


ataupun punya hanya beranggapan harus merawat

masalah anggota keluarga yang sakit apabila

anggota keluarga yang sakit tidak lagi

mampu melakukan aktivitas dengan

baik.

4 Memodifikasi  Terkait masalah kesehatan yang terjadi

lingkungan sekarang keluarga belum melakukan

modifikasi lingkungan, karena dirasakan

keluarga tidak perlu.

 Keluarga belum melakukan modifikasi

lingkungan khususnya secara psikologis,

terkait kesiapan untuk meningkatkan

proses keluarga.

5 Memanfaatkan  Keluarga telah memanfaatkan fasilitas

sarana kesehatan pelayanan kesehatan, baik berupa pergi

ke Mantri maupun Puskesmas.

DAFTAR MASALAH

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 Ds : Ketidakefektifan Ketidakmampuan

-Keluarga Manajemen Regimen Keluarga dalam


mengatakan
didalam Terapeutik Keluarga merawat anggota
keluarganya ada
yang memilki Pada Keluarga Tn.S keluarga yang sakit
riwayat penyakit
keturunan berupa
hipertensi
-Keluarga
mengatakan bahwa
Tn. S sering
mengalami
hipertensi dan
apabila gejalanya
berat dibawa ke
tenaga kesehatan.
Do:
-Penyakit
Hipertensi Tn. S
sering kambuh
karena keluarga
hanya melakukan
perawatan
kesehatan pada saat
Tn. S sakitnya
mengganggu
aktivitasnya.
TD= 135/90
mmhg
S=36,5
RR=21
N=95

2. Ds : Kesiapan Ketidakmampuan
Meningkatkan Proses Keluarga dalam
- Kekuatan Keluarga memamfaatkan sarana
keluarga dipegang Pada keluarga Tn. S kesehatan
oleh Kepala
keluarga.
Keputusan yang
diambil dalam
keluarga dipegang
oleh Tn. S.
- Model kekuatan
atau kekuasaan
yang digunakan
keluarga dalam
membuat keputusan
menggunakan
musyawarah dan
kadang-kadang
langsung diambil
keputusan oleh
kepala keluarga.
Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga dengan
anak remaja.
- Interaksi dalam
keluarga cukup
baik, walaupun An.
Y tidak terlalu
sering berinteraksi
dengan anggota
keluarga lainnya
karena sering
berada diluar
rumah.
- Anggota Keluarga
yang dominan
dalam pengambilan
keputusan adalah
Tn. S
3. Ds: Defisiensi Ketidakmampuan
Pengetahuan tentang keluarga dalam
- Keluarga tidak tugas perkembangan mengenal masalah
mengetahui secara keluarga serta
pasti mengenai pertumbuhan dan
kegiatan anak perkembangan
remajanya. remaja
- Keluarga merasa Pada Keluarga Tn.S
kecewa dengan
prestasi anak An. Y
yang akhir-akhir ini
menurun dari
sebelumnya.
- Pemenuhan gizi
keluarga dilakukan
oleh Ny. L dengan
menyediakan
pemenuhan
kebutuhan makan 3
kali sehari. Tidak
ada upaya lain yang
dilakukan.

Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga dengan
anak remaja.
- keluarga belum
mengetahui secara
baik mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan pada
anak remaja
- Interaksi dalam
keluarga cukup
baik, walaupun An.
Y tidak terlalu
sering berinteraksi
dengan anggota
keluarga lainnya
karena sering
berada diluar
rumah.
SKORING

1. Ketidakmampuan Keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

KRITERIA SKOR Hasil Pembenaran

SIFAT MASALAH (bobot= 1) -pada Tn S

o Tidak sehat 3 2/3x1= sering

o Ancaman kesehatan 2 2/3 mengalami


o Krisis atau keadaan sejahtera 1 hipertensi

KEMUNGKINAN MASALAH -karena

DAPAT DIUBAH (bobot=2) 1/2x2= keluarga

o Dengan Mudah 2 1 mengatakan

o Hanya Sebagian 1 apabila sudah

o Tidak dapat 0 mengganggu

aktivitas Tn.S

keluarga baru

membawa ke

tenaga

kesehatan

PONTESIAL MASALAH -karena

DAPAT DICEGAH (bobot= 1) 2/3x1= keluarga sudah

o Tinggi 3 2/3 mampu

o Cukup 2 mengenal

o Rendah 1 masalah dan

mampu

mengambil

keputusan

tetapi belum

mampu

melakukan

perawatan

MENONJOLNYA MASALAH 1/2x1= - Tidak sedang


dalam keadaan
(bobot= 1) ½ yang
membahayakan
o Masalah berat, harus segera 2 kesehatan Tn.
S
ditangani

o Ada masalah, tapi tidak perlu 1

segera ditangani

o Masalah tidak dirasakan 0

2. Ketidakmampuan Keluarga dalam memamfaatkan sarana kesehatan

KRITERIA SKOR Hasil Pembenaran

SIFAT MASALAH (bobot= 1/3x1= -pengambilan

1) 3 1/3 keputusan dalam

o Tidak sehat 2 keluarga biasanya

o Ancaman kesehatan 1 dilakukan oleh

o Krisis atau keadaan Tn.S dengan

sejahtera

KEMUNGKINAN -karena keluarga

MASALAH DAPAT 2/2x2= seperrtinya

DIUBAH (bobot=2) 2 2 mempunyai

o Dengan Mudah 1 keinginan untuk

o Hanya Sebagian 0 membangun

o Tidak dapat hubungan

keluarganya

menjadi lebih baik

PONTENSIAL MASALAH -keluarga dalam


DAPAT DICEGAH (bobot= 2/3x1= keadaan baik

1) 3 2/3 untukmeningkatkan

o Tinggi 2 proses keluarga

o Cukup 1

o Rendah

MENONJOLNYA -keluarga
berkeinginan untuk
MASALAH (bobot= 1) meningkatkan
proses keluarga
o Masalah berat, harus segera 2 menjadi lebih baik

ditangani 1/2x1=

o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 1/2

segera ditangani

o Masalah tidak dirasakan 0

10. Rumusan Diagnosa Keperawatan Jiwa berbasis Keluarga


1. Ketidakmampuan Keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

B/d……………

2. Ketidakmampuan Keluarga dalam memamfaatkan sarana kesehatan b/d…….

11. Rencana keperawatan


RENCANA TINDAKAN

N Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional

o keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan

1 Ketidakefektifa Manajemen -kaji tingkat -untuk

n manajemen regimen pengetahuan mengetahui

regimen terapeutik tentang tingkat


terapeutik keluarga penyakit pengetahuan

keluarga b.d efektif dengan hipertensi -agar keluarga


lebih mengetahui
kerumitan kreteria hasil: -berikan
tentang hipertensi
regimen Ds: penkes
- untuk
terapeutik -klien tentang mengetahui
tingkat
mengatakan hipertensi
pengetahuan
sudah bisa -kaji tingkjat
setelah penkes
menentukan pengetahuan

keputusan setelah

yang penkes

diambilnya

2 Kesiapan Peningkatan -kaji tingkat -untuk

peningkatan proses perkembanga mengetahui

proses keluarga keluarga n keluarga tingkat

b.d Perubahan dengan perkembangan

fungsi setiap kreteria hasil -berikan -agar keluarga

anggota keluarga penjelasan mengetahui

keluarga sesuai mengetahui fungsi dan fungsi dan tugas

tahap perubahan tugas tiap tiap anggota

perkembangan fungsi setiap anggota keluarga sesuai

keluarga anggota keluarga dengan tahap

keluarga sesuai dengan perkembanganny

sesuai tahap tahap a


perkembanga perkembanga

n n

3 Defisiensi Pengetahuan -kaji tingkat - mengetahui

pengetahuan b.d keluarga pengetahuan seberapa jauh

Kurang meningkat keluarga pengetahuan

terpajannya dengan mengenai keluarga

Informasi kreteria hasil: pertumbuhan mengenai

mengenai -keluarga dan masalah tersebut

pertumbuhan lebih perkembanga

dan mengetahui n bio-psiko-

perkembangan dan sosial pada

bio-psiko-sosial memahami anak remaja

pada anak mengenai serta

remaja serta pertumbuhan masalahnya -agar keluarga


mengetahui
masalahnya dan -berikan
tentang
perkembanga penkes
perkembangan
n bio-psiko- tentang tugas psikososial
remaja
sosial pada perkembanga

anak remaja n psikososial


-untuk
serta pada keluarga
mengetahui
masalahnya -kaji tingkat
seberapa jauh
- pengetahuan
pengetahuan
setelah
keluarga setelah
dilakukan
dilakukan penkes
penkes

12. Tindakan Keperawatan


Dx kep IMPLEMENTASI TTD

13. Evaluasi Keperawatan


DX KEP EVALUASI TTD

S:

O:

A:

P:

I:

S-ar putea să vă placă și