Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract
This study aims to analyze empirically whether zakat has an impact on efforts to reduce the
level of poverty. As the main problem faced by the Indonesian people is the problem of poverty.
From several analysis results show that zakat can reduce the number and percentage of poor
families, and reduce the depth and severity of poverty. The results revealed that the provision of
productive zakat capital in the form of business capital has a positive impact and can reduce the
poverty rate. Therefore, the provision of productive zakat in the form of venture capital can be
continued and upgraded.In addition to the need to develop the distribution of zakat to micro small
medium enterprises (SMEs) or group of joint ventures (KUBE) so that there is collaboration and
synergy between individuals. Based on the results of the study there is a positive influence between
the utilization of productive zakat programs LAZ An-Naafi 'Boyolali to income mustahiq. That
income mustahiq influenced by the utilization of productive zakat with a large contribution of
influence is 30.5%. This can be seen from the development of income and fulfillment needs
mustahiq after following the program of productive zakat empowerment LAZ An-Naafi 'Boyolali
which can also be used for venture capital.
profesional akan berdampak positif untuk kemaslahatan baik untuk mustahik (penerima
mengantisipasi permasalahan sosial. zakat) maupun muzakki (pemberi zakat).
Dengan menunaikan zakat akan dapat Dengan demikian kedua-duanya mendapatkan
mengembalikan kemuliaan manusia” yaitu manfaat yang sangat besar.
dengan membebaskan manusia dari Sedangkan Kementerian Agama RI
penghambaan atas harta dan membebaskan melalui www.kemenag.go.id menjelaskan
perbudakan manusia dengan cara zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh
membebaskan ikatan perhambaan dan seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh
memurnikan dari bukti-bukti kehambaan yang seorang muslim sesuai dengan ketentuan
ada tersebut (Inayah, 2003). Secara riil bahwa agaman untuk diberikan kepada yang berhak
zakat harus mampu menggerus kemiskinan, menerimannya. Berdasar dari pengertian
kebodohan dan keterbelakangan. Kementerian Agama RI diatas, bahwa zakat
ternyata tidak hanya berlaku pada individu
Landasan Teori namun juga melekat kewajibannya terhadap
Zakat adalah salah satu pilar penting badan/lembaga/institusi.Di samping itu para
dalam ajaran Islam.Secara etimologis, zakat Ulama sekarang harus mulai mengkonsep dan
memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mengembangkan pada zakat lembaga atau
mensucikan (at-thaharatu) dan berkah institusi.
(albarakatu).Sedangkan secara terminologis,
zakat mempunyai arti mengeluarkan sebagian Pengertian Zakat Produktif
harta dengan persyaratan tertentu untuk Zakat produktif adalah zakat yang
diberikan kepada kelompok tertentu dikelola dengan cara produktif, yang
(Mustahik) dengan persyaratan tertentu pula dilakukandengan cara pemberian modal usaha
(Hafidhuddin, 2002). kepadapara fakir dan miskin sebagai penerima
Menurut Darajat (1991:212) zakat zakatdan kemudian dikembangkan, untuk
berasal dari “zakka” yang berarti suci, memenuhikebutuhan hidup mereka untuk
berkah, tumbuh berkembang dan terpuji. masa yang akan datang (Asnainu, 2008).
Sedangkan dari segi istilah zakat adalah Zakat produktif jelas berbeda dengan zakat
sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah konsumtif, karena penyaluran zakat konsumtif
SWT yang diserahkan kepada orang yang berbentuk pemberian dana langsung berupa
berhak menerimanya, di samping berarti santunan sebagai bentuk pemenuhan
mengeluarkan dalam jumlah tertentu itu kebutuhan pokok penerima (mustahik) seperti
sendiri. Razak (1996:186) menambahkan untuk makan,pakaian, biaya sekolah dan lain-
zakat berasal dari kata tazkiyah yang artinya lain yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-
mensucikan.Oleh karenanya zakat berarti hari. Dengan kata lain, zakat konsumtif
mensucikan harta benda dan diri adalah untuk kebutuhan yang habis pakai,
pribadi.Berdasar dari pengertian tersebut sementara zakat produktif akan memberikan
bahwa zakat maal berfungsi membersihkan efek berganda (multiplier effect) karena
harta benda dari orang-orang mampu (kaya). adanya perputaran yang dapat menghasilkan
Menurut Tho‟in (2017: 163) Zakat merupakan dan terus berputar.
konsep ibadah yang diajarkan oleh agama Qadir (2001) mengemukakan bahwa
Islam dengan memberikan berbagai zakat produktif yaitu zakat yang diberikan
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
42
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
43
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
Tentang Pengelolaan Zakat. Dalam UU. keagamaan, ilmiah, juga kepada seseorang
No.23 Tahun 2011 tersebut bahwa zakat yang berhak menjadi ahli warisnya. Pada
dapat dikelola oleh Pemerintah maupun intinya adalah pemberian suatu benda
masyarakat Muslim. Supaya zakat dapat semasa hidup seseorang tanpa
berfungsi secara optimal maka perlu mengharapkan balasan.
dipertimbangkan bagaimana cara Orang yang wajib mengeluarkan zakat yaitu
menghimpun, mendistribusikan serta orang muslim yang sudah dewasa yang sehat
memberdayakan zakat tersebut supaya akalnya, merdeka dan memiliki kekayaan
seperti yang menjadi tujuannya. dalam jumlah tertentu dengan syarat-syarat
b. Infak yang ditetapkan syara‟. Kewajiban
Infak adalah pengeluaran sukarela yang menunaikan zakat adalah berdasarkan
dilakukan seseorang setiap kali Alqur‟an dan Hadis. Sedangkan orang yang
memperoleh rezeki, sebanyak yang menerima zakat apa yang disebut delapan
dikehendaki sendiri. ashnaf atau golongan yang berhak
c. Shadaqah atau sedekah mendapatkan shadaqah atau zakat (Ad-
Shadaqah atau sedekah yaitu pemberian Dzakiey, 2005) :
sukarela yang dilakukan oleh seseorang 1. Orang-Orang Fakir
kepada orang lain, terutama kepada orang- Menurut jumhur Ulama, yang disebut fakir
orang miskin, setiap kesempatan terbuka adalah orang yang tidak mempunyai harta
yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah atau penghasilan banyak dalam memenuhi
maupun waktunya. Sedekah dapat berupa keperluaannya : sandang, pangan dan
material maupun non material. Secara non papan dan segala keperluan pokok lainnya,
material dapat berwujud ilmu ataupun baik untuk diri sendiri ataupun bagi
senyum seseorang kepada orang lain, mereka yang menjadi tanggungannya.
kemudian bertasbih, takbir, tahmid dll, Sedangkan Hamka (1985) menjelaskan
seperti yang terdapat dalam hadis Nabi. dalam Tafsir Al Azhar-nya menyatakan
d. Wakaf bahwa fakir adalah asal artinya
Wakaf artinya menahan. Maksudnya “membungkuk tulang punggung”,
menahan sesuatu yang benda yang kekal kemudian diambil maksud dari arti
zatnya untuk diambil manfaatnya sesuai tersebut orang yang membungkuk tulang
dengan ajaran Islam. Orang yang berwakaf punggungnya karena memikul beban berat
tidak lagi berhak atas barang atau benda (hidup).
yang diwakafkannya. Menurut Tho‟in 2. Orang-Orang Miskin
(2015) bahwa wakaf adalah harta benda Menurut jumhur Ulama, yang disebut
seseorang atau person yang diberikan miskin adalah mereka yang mempunyai
untuk publik agar dapat dimanfaatkan harta atau penghasilan yang layak dalam
selama barang itu tetap ada. memenuhi kebutuhannya dan orang yang
e. Hibah menjadi tanggungannya, tetapi tidak
Hibah adalah pengeluaran harta semasa sepenuhnya tercukupi, seperti misalnya
hidup atas dasar kasih sayang untuk yang diperlukan sepuluh tetapi yang ada
kepentingan seseorang atau untuk hanya tujuh atau delapan. Menurut Hamka
kepentingan sesuatu badan sosial, miskin dari kata sukuun yang artinya
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
44
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
“berdiam diri” atau menahan penderitaan keluarganya seperti halnya yang terjadi
hidup. Oleh sebab itu tidaklah ada masa Fathu Makkah.
salahnya kalau ada yang berpendapat b. Golongan orang yang dikhwatirkan
bahwa fakir dan miskin adalah satu jenis. perbuatan jahatnya. Mereka dimasukkan
3. Pengurus zakat atau „Amil Zakat ke dalam kelompok mustahik zakat,
Yang dimaksud dengan amil zakat adalah dengan harapan dapat mencegah
mereka yang melaksanakan segala kejahatannya. Dalam hadis riwayat Ibnu
kegiatan urusan zakat, mulai dari para Abbas dikatakan bahwa ada suatu kaum
pengumpul sampai kepada bendahara dam datang kepada Nabi SAW yang apabila
para penjaganya. Demikian pula para mereka diberi bagian dari zakat maka
pencatatnya sampai kepada penghitung mereka mengatakan bahwa Islam adalah
yang mencatat keluar masuk zakat dan agama yang baik, tetapi apabila tidak
membagi kepada yang berhak. Allah diberi mereka mencelanya.
menyediakan upah bagi mereka dari harta c. Golongan orang yang baru masuk
zakat sebagai imbalan dan diambil dari Islam. Golongan ini diberi zakat supaya
harta zakat. lebih mantap keyakinannya terhadap
Untuk menjaga profesionalisme dari amil Islam.
zakat maka diperlukan beberapa syarat d. Pemimpin atau tokoh masyarakat yang
yang harus dipenuhi : telah memeluk Islam yang mempunyai
a. Muslim sahabat-sahabat yang masih kafir.
b. Seorang mukallaf yaitu orang dewasa Supaya dengan zakat dapat menarik
yang sehat akal pikirannya. simpati mereka untuk memeluk Islam.
c. Jujur e. Pemimpin dan tokoh Muslimin yang
d. Memahami hukum zakat berpengaruh di kalangan kaumnya
e. Memiliki kemampuan untuk tetapi masih mempunyai iman yang
melaksanakan tugas masih lemah dengan harapan imannya
f. Diutamakan laki-laki tetap dan kuat sehingga mau
g. Seorang yang merdeka bukan budak memotivasi dirinya dan orang lain
4. Golongan Muallaf untuk berjihad di jalan Allah.
Yang dimaksud dengan golongan muallaf f. Kaum Muslimin yang bertempat tinggal
adalah mereka yang diharapkan di perbatasan dan benteng dekat musuh
kecenderungan hatinya atau keyakinannya dengan harapan dapat mempertahankan
dapat bertambah terhadap Islam atau diri dan membela kaum Muslimin
terhalang niat jahat mereka atas kaum lainnya yang tinggal jauh dari
Muslimin atau harapan adanya perbatasan dan benteng dari serbuan
kemanfaatan mereka dalam membela dan musuh.
menolong kaum muslimin dari musuh. g. Golongan yang membutuhkan untuk
Yusuf Qardawi (dalam Adz-Dzakiey, mengurus zakat orang yang tidak mau
2005) membagi kelompok muallaf ke mengeluarkan kecuali dengan paksaan
dalam tujuh kelompok yaitu : seperti dengan cara perang. Dalam hal
a. Golongan yang diharapkan ini zakat untuk memperlunak hati
keislamannya atau keislaman kelompok mereka.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
45
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
46
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
47
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
48
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
Irfan Syauqi Analisis Peran Zakat Zakat mampu mengurangi jumlah keluarga miskin dari 84 persen
Beik (2009) Dalam Mengurangi menjadi 74 persen. Kemudian dari aspek kedalaman kemiskinan,
Kemiskinan : Studi Kasus zakat juga terbukti mampu mengurangi kesenjangan kemiskinan
Dompet Dhuafa Republika dan kesenjangan pendapatan, yang diindikasikan oleh penurunan
nilai P dari Rp 540.657,01 menjadi Rp 410.337,06 dan nilai I dari
0,43 menjadi 0,33. Sedangkan ditinjau dari tingkat keparahan
kemiskinan, zakat juga mampu mengurangi tingkat keparahan
kemiskinan yang ditandai dengan penurunan nilai Indeks Sen (P2)
dari 0,46 menjadi 0,33 dan nilai indeks FGT dari 0,19 menjadi
0,11.
Lailiyatun Pengaruh Pendayagunaan Terdapat pengaruh positif antara pendayagunaan zakat produktif
Nafiah (2015) Zakat Produktif Terhadap pada program ternak bergulir BAZNAS Kabupaten Gresik
Kesejahteraan Mustahiq terhadap kesejahteraan mustah}iq. Bahwa kesejahteraan
Pada Program Ternak mustah}iq dipengaruhi oleh pendayagunaan zakat produktif
Bergulir Baznas dengan besar sumbangan pengaruh adalah 30,5%. Hal tersebut
Kabupaten Gresik dapat dilihat dari perkembangan pendapatan dan pemenuhan
kebutuhan mustahiq setelah mengikuti program pendayagunaan
zakat produktif melalui program ternak bergulir BAZNAS
Kabupaten Gresik.
Multifiah (2009) Pengaruh Zakat, Infak, Secara simultan (Uji F) variable independen yang terdiri dari
bantuan ZIS untuk modal, bantuan ZIS untuk pendidikan, bantuan
Shodaqoh terhadap
ZIS untuk kesehatan dan lama menerima bantuan berpengaruh
Kesejahteraan Rumah terhadap variable dependen Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin
yang Muslim. Namun secara parsial (Uji T) bantuan ZIS baik
Tangga Miskin
berupa bantuan modal usaha, bantuan pendidikan/beasiswa dan
bantuan fasilitas kesehatan/pengobatan berpengaruh tidak
signifikan terhadap kesejahteraan, hal itu berarti bantuan ZIS
tidak meningkatkan kesejahteraan karena bantuan yang diberikan
relatif kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
49
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
diperoleh nilai sebesar 2,04 sehingga nilai t An-Naafi‟ Boyolali yang juga dapat
hitung (3,746) > t tabel (2,042). digunakan untuk modal usaha.
Dari penjelasan tersebut dapat Berdasarkan hasil penelitian adanya
diartikan bahwa peningkatan pendapatan keterbatasan penelitian ini adalah kurang
mustahik akan meningkat jika pendayagunaan lengkapnya dalam pengkajian untuk jumlah
zakat produktif juga ditingkatkan, atau sampel dan dari sisi muzaki, supaya dengan
pendayagunaan zakat produktif secara adanya tambahan dana zakat dengan
signifikan berpengaruh positif terhadap sendirinya akan meningkat. Di samping itu
peningkatan pendapatan mustahiq. Hasil uji penelitian dengan pendekatan kualitatif
hipotesis (uji t) tersebut dapat diperkuat dari maupun kuantitatif.
hasil wawancara kepada bagian Penelitian tentang faktor-faktor lain
pemberdayaan program zakat produktif LAZ dalam pendayagunaan zakat yang dapat
An-Naafi‟ Boyolali mengenai optimisme mempengaruhi pendapatan mustahiq atau
program pemberdayaan melalui variabel-variabel lain juga layak untuk diteliti
pendayagunaan zakat produktif dalam rangka lebih lanjut.
peningkatan pendapatan mustahiq didasarkan Untuk LAZ An-Naafi‟ Boyolali sebagai
oleh hal-hal berikut ini: lembaga pengelola zakat hendaknya untuk
1. Dengan adanya program zakat produktif kedepannya dapat mengoptimalkan
LAZ An-Naafi‟ Boyolali ini mustahik pendayagunaan zakat produktif dengan
penerima program dapat memperoleh pendampingan atau pelatihan manajemen dan
tambahan penghasilan.. arahan-arahan terkait dengan pendayagunaan
2. Dengan adanya program ini mustahik zakat produktif.
penerima program dapat melakukan usaha
secara mandiri dari pendapatan yang Daftar Pustaka
diterima. Dimana pendapat atau hasil Adz-Dzakiey. Hamdani Bakran. 2005.
wawancara tersebut juga dibenarkan oleh Prophetic Inteligence: Kecerdasan
salah satu mustahiq penerima program Kenabian. Yogyakarta: Islamika.
yang mengatakan bahwa mereka dapat Al Maududi, Abul A‟la. 2005. Asas Ekonomi
memperoleh pendapatan tambahan untuk Islam Al Maududi, Terj.Imam
Munawwir. Surabaya: PT BINA
modal produktif.
ILMU.
Ali, Muhammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi
Kesimpulan Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta:
Terdapat pengaruh positif antara Penerbit Universitas Indonesia,
pendayagunaan program zakat produktif LAZ Asnainu. 2008. Zakat Produktif dalam
An-Naafi‟ Boyolali terhadap pendapatan Perspektif Islam. Bengkulu: Pustaka
Pelajar.
mustahiq. Bahwa pendapatan mustahiq
Darajat, Zakiah. 1991. Dasar-Dasar Agama
dipengaruhi oleh pendayagunaan zakat Islam, Bulan Bintang, Jakarta.
produktif dengan besar sumbangan pengaruh Hafidhuddin, D. 2002. Zakat dalam
adalah 30,5%. Hal tersebut dapat dilihat dari Perekonomian Modern.Gema Insani
perkembangan pendapatan dan pemenuhan Press, Jakarta.
kebutuhan mustahiq setelah mengikuti Hamka. 1985. Tafsir Al Azhar Juzu’ X.
program pendayagunaan zakat produktif LAZ Jakarta: Pustaka Panjimas.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
50
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157
Inayah, Gazi. 2003. Teori Komprehensif Qadir, A. 1998. Zakat dalam Dimensi
Tentang Zakat dan Pajak, Terj. Mahdah dan Sosial.Jakarta: Raja
Zainuddin Adnan dan Nailul Falah. Grafindo Persada.
Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. Razak, Nasrudin. 1996. Dienul Islam, Al
Irfan Syauqi Beik, Analisis Peran Zakat Ma‟arif Bandung
Dalam Mengurangi Kemiskinan : Studi Rusli, dkk., Analisis Dampak Pemberian
Kasus Dompet Dhuafa Republika, Jurnal Modal Zakat Produktif Terhadap
Pemikiran dan Gagasan – Vol II 2009 Pengentasan Kemiskinan Di Kab. Aceh
Lailiyatun Nafiah, Pengaruh Pendayagunaan Utara, Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Universitas Syiah Kuala Vol. 1, No. 1,
Mustahiq Pada Program Ternak Bergulir Februari 2013.
Baznas Kabupaten Gresik, Jurnal eL-Qist Tho‟in, Muhammad. 2017. Pembiayaan
- Vol. 05, No. 01, April 2015 Pendidikan Melalui Sektor Zakat. Jurnal
Mila Sartika: Pengaruh Pendayagunaan Al-Amwal IAIN Cirebon. Vol. 9 No. 2,
Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan hal. 162-175.
Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Tho‟in, Muhammad dan Iin Emy Prastiwi.
Surakarta, Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, 2015. Wakaf Tunai Perspektif Syariah.
No. 1, Juli 2008 Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, LPPM
Muhammad dan Ridwan Mas‟ud 2005. Zakat STIE AAS Surakarta. Vol. 1 No. 1, Maret
dan Kemiskinan Instrumen 61-74.
Pemberdayaan Ekonomi Umat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
(Yogyakarta: UII Press), 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Multifiah, Pengaruh Zakat, Infak, Shodaqoh Zakat
terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Wasilah dan Sri Nurhayati. 2005, Akuntansi
Miskin, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol.21 Syariah Di Indonesia, Jakarta:Salemba
No. 1 Februari 2009 Empat.
Nawawi, Ismail. 2010. Zakat Dalam
Prespektif Fiqh, Sosial & Ekonomi, Putra
Media Nusantara : Surabaya
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
51