Sunteți pe pagina 1din 11

Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

ZAKAT DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI


DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

Abdul Haris Romdhoni


STIE-AAS
Email: harisromdhoni27@yahoo.com

Abstract

This study aims to analyze empirically whether zakat has an impact on efforts to reduce the
level of poverty. As the main problem faced by the Indonesian people is the problem of poverty.
From several analysis results show that zakat can reduce the number and percentage of poor
families, and reduce the depth and severity of poverty. The results revealed that the provision of
productive zakat capital in the form of business capital has a positive impact and can reduce the
poverty rate. Therefore, the provision of productive zakat in the form of venture capital can be
continued and upgraded.In addition to the need to develop the distribution of zakat to micro small
medium enterprises (SMEs) or group of joint ventures (KUBE) so that there is collaboration and
synergy between individuals. Based on the results of the study there is a positive influence between
the utilization of productive zakat programs LAZ An-Naafi 'Boyolali to income mustahiq. That
income mustahiq influenced by the utilization of productive zakat with a large contribution of
influence is 30.5%. This can be seen from the development of income and fulfillment needs
mustahiq after following the program of productive zakat empowerment LAZ An-Naafi 'Boyolali
which can also be used for venture capital.

Keywords: Zakah, giver of zakat, recipient of zakat, welfare

Pendahuluan yang lebih kentara kalau dihubungkan dan


Dewasa ini ada perkembangan dilaksanakan bersama secara baik dan benar
menarik dalam kesadaran beragama di lapisan (Ali). Hal yang penting lagi adalah dengan
umat Islam di Indonesia terutama dalam zakat tersebut tidak menghilangkan sirkulasi
kesadaran berzakat, bershadaqah dan kekayaaan dan menghilangkan keseimbangan
berinfak. Hal itu dapat ditunjukkan dengan dalam distrisbusi harta kekayaan di antara
banyak lembaga-lembaga pengelola zakat kegiatan manusia (Maududi, 2005). Sejauh
baik yang dikelola masyarakat maupun mana peran zakat tersebut dalam
pemerintah. Dengan didirikannya lembaga menyelesaikan persoalan sosial-ekonomi
tersebut tentunya bukan tanpa maksud dan umat, sehingga Islam sebagai rahmatal
tujuan akan tetapi untuk melayani para wajib lil’alamiin benar-benar dapat dirasakan.
zakat supaya dapat menyalurkan zakatnya Namun tampaknya antara idealitas tersebut
dengan mudah. masih jauh dari realitas yang ada. Hal itu
Zakat sebagai salah satu rukun Islam dapat dilihat ketika musim pembagian zakat
mempunyai peran penting dalam dunia nyata. (fitrah pada hari raya Idul Fitri), masyarakat
Peranan zakat baik zakat harta maupun zakat (muslim) di Indonesia masih berjubel
fithrah sebagai sarana komunikasi utama dari berdesakan dan berantrian untuk
masyarakat yang mampu dengan masyarakat mendapatkan zakat. Padahal jika zakat benar-
yang tidak mampu. Dengan adanya sarana benar dikelola dengan manajemen yang
zakat ini akan terjadi pemerataan pendapatan
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
41
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

profesional akan berdampak positif untuk kemaslahatan baik untuk mustahik (penerima
mengantisipasi permasalahan sosial. zakat) maupun muzakki (pemberi zakat).
Dengan menunaikan zakat akan dapat Dengan demikian kedua-duanya mendapatkan
mengembalikan kemuliaan manusia” yaitu manfaat yang sangat besar.
dengan membebaskan manusia dari Sedangkan Kementerian Agama RI
penghambaan atas harta dan membebaskan melalui www.kemenag.go.id menjelaskan
perbudakan manusia dengan cara zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh
membebaskan ikatan perhambaan dan seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh
memurnikan dari bukti-bukti kehambaan yang seorang muslim sesuai dengan ketentuan
ada tersebut (Inayah, 2003). Secara riil bahwa agaman untuk diberikan kepada yang berhak
zakat harus mampu menggerus kemiskinan, menerimannya. Berdasar dari pengertian
kebodohan dan keterbelakangan. Kementerian Agama RI diatas, bahwa zakat
ternyata tidak hanya berlaku pada individu
Landasan Teori namun juga melekat kewajibannya terhadap
Zakat adalah salah satu pilar penting badan/lembaga/institusi.Di samping itu para
dalam ajaran Islam.Secara etimologis, zakat Ulama sekarang harus mulai mengkonsep dan
memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mengembangkan pada zakat lembaga atau
mensucikan (at-thaharatu) dan berkah institusi.
(albarakatu).Sedangkan secara terminologis,
zakat mempunyai arti mengeluarkan sebagian Pengertian Zakat Produktif
harta dengan persyaratan tertentu untuk Zakat produktif adalah zakat yang
diberikan kepada kelompok tertentu dikelola dengan cara produktif, yang
(Mustahik) dengan persyaratan tertentu pula dilakukandengan cara pemberian modal usaha
(Hafidhuddin, 2002). kepadapara fakir dan miskin sebagai penerima
Menurut Darajat (1991:212) zakat zakatdan kemudian dikembangkan, untuk
berasal dari “zakka” yang berarti suci, memenuhikebutuhan hidup mereka untuk
berkah, tumbuh berkembang dan terpuji. masa yang akan datang (Asnainu, 2008).
Sedangkan dari segi istilah zakat adalah Zakat produktif jelas berbeda dengan zakat
sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah konsumtif, karena penyaluran zakat konsumtif
SWT yang diserahkan kepada orang yang berbentuk pemberian dana langsung berupa
berhak menerimanya, di samping berarti santunan sebagai bentuk pemenuhan
mengeluarkan dalam jumlah tertentu itu kebutuhan pokok penerima (mustahik) seperti
sendiri. Razak (1996:186) menambahkan untuk makan,pakaian, biaya sekolah dan lain-
zakat berasal dari kata tazkiyah yang artinya lain yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-
mensucikan.Oleh karenanya zakat berarti hari. Dengan kata lain, zakat konsumtif
mensucikan harta benda dan diri adalah untuk kebutuhan yang habis pakai,
pribadi.Berdasar dari pengertian tersebut sementara zakat produktif akan memberikan
bahwa zakat maal berfungsi membersihkan efek berganda (multiplier effect) karena
harta benda dari orang-orang mampu (kaya). adanya perputaran yang dapat menghasilkan
Menurut Tho‟in (2017: 163) Zakat merupakan dan terus berputar.
konsep ibadah yang diajarkan oleh agama Qadir (2001) mengemukakan bahwa
Islam dengan memberikan berbagai zakat produktif yaitu zakat yang diberikan

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
42
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

kepadamustahik sebagai modal untuk d. al-kharij’an al hajah al-asliyyah (di luar


menjalankansuatu kegiatan ekonomi yaitu kebutuhan primer)
untukmenumbuhkembangkan tingkat e. tamam al nisab (sempurna satu nisab)
ekonomi danpotensi produktivitas f. al-salamah min al-dain (selamat dari
mustahik.Keberadaan zakat produktif hutang)
diperkuati oleh El-Din (dalam Beik, 2009) g. haulan al haul au tamam al hasad
yang mencoba untuk menganalisa fungsi (mencapai satu tahun atau panen kering)
alokatif dan stabilisatorzakat dalam
perekonomian.Dinyatakan bahwa fungsi Antara Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf
alokatif zakat diekspresikan sebagaialat atau dan Hibah
instrumen untuk memerangi Kelima hal di atas potensi-potensi umat
kemiskinan.Namun demikian, hendaknya yang dapat diberdayakan untuk kesejahteraan
dalam polapendistribusiannya, zakat tidak dan kemajuan umat. Secara sekilas kelima
hanya diberikan dalam bentuk barang hal tersebut sulit diketahui perbedaannya.
konsumsi saja melainkanjuga dalam bentuk Berikut diuraikan secara ringkas masing-
barang produksi.Ini dilakukan ketika masing pengertiannya.
mustahik memiliki kapasitas dankemampuan a. Zakat
untuk mengolah dan melakukan aktivitas Zakat adalah bagian dari harta yang wajib
produksi. Selain itu perlu didorong diberikan oleh setiap muslim yang
distribusizakat dalam bentuk ekuitas, yang memenuhi syarat kepada orang-orang
diharapkan akan memberikan dampak yang tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
lebih luas terhadapkondisi perekonomian. Dari segi bahasa zakat berasal dari kata
Yusuf Al-Qardhawi (dalam Nawawi, “zaka” yang berarti berkah, tumbuh, suci,
2010:76) menyatakan bahwa pemerintah bersih dan baik (Wasilah, 2005). Maka
Islam diperbolehkan membangun pabrik- segala sesuatu yang tumbuh dan
pabrikatau perusahaan-perusahaan dari uang berkembang wajib dizakati. Zakat dapat
zakat untuk kemudiankepemilikan dan dibedakan menjadi dua yang pertama,
keuntungannya digunakan bagi kepentingan zakat mal atau zakat harta adalah bagian
fakir miskin,sehingga kebutuhan mereka dari harta kekayaan seseorang (juga badan
dapat terpenuhi sepanjang masa. hukum) yang wajib dikeluarkan yang
Memperkuat pernyataan di atas sudah mencapai nishab (ukuran tertentu)
Permono (1992:41) menggambarkan dan sudah mencapai haul, untuk golongan
mengenaipendayagunaan zakat produktif tertentu dalam jumlah minimal tertentu
adalah mengenai syarat bagi harta yang wajib pula. Kedua zakat fithrah yaitu
dikenaizakat diantaranya adalah mengandung pengeluaran yang wajib dikeluarkan oleh
unsur: setiap muslim yang mempunyai kelebihan
a. al-maliyat atau al-iqtisadiyat (unsur nafkah keluarga yang wajar pada malam
ekonomis) dan hari raya Idul Fitri. Zakat fithrah ini
b. al-nama’ atau al-istinma’ (unsur produktif adalah berupa kebutuhan atau makanan
atau dapat diproduktifkan) pokok sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter.
c. al-milk al-tam(dimiliki secara sempurna) Mengenai zakat ini Pemerintah telah
mengatur dalam UU. No.23 Tahun 2011

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
43
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

Tentang Pengelolaan Zakat. Dalam UU. keagamaan, ilmiah, juga kepada seseorang
No.23 Tahun 2011 tersebut bahwa zakat yang berhak menjadi ahli warisnya. Pada
dapat dikelola oleh Pemerintah maupun intinya adalah pemberian suatu benda
masyarakat Muslim. Supaya zakat dapat semasa hidup seseorang tanpa
berfungsi secara optimal maka perlu mengharapkan balasan.
dipertimbangkan bagaimana cara Orang yang wajib mengeluarkan zakat yaitu
menghimpun, mendistribusikan serta orang muslim yang sudah dewasa yang sehat
memberdayakan zakat tersebut supaya akalnya, merdeka dan memiliki kekayaan
seperti yang menjadi tujuannya. dalam jumlah tertentu dengan syarat-syarat
b. Infak yang ditetapkan syara‟. Kewajiban
Infak adalah pengeluaran sukarela yang menunaikan zakat adalah berdasarkan
dilakukan seseorang setiap kali Alqur‟an dan Hadis. Sedangkan orang yang
memperoleh rezeki, sebanyak yang menerima zakat apa yang disebut delapan
dikehendaki sendiri. ashnaf atau golongan yang berhak
c. Shadaqah atau sedekah mendapatkan shadaqah atau zakat (Ad-
Shadaqah atau sedekah yaitu pemberian Dzakiey, 2005) :
sukarela yang dilakukan oleh seseorang 1. Orang-Orang Fakir
kepada orang lain, terutama kepada orang- Menurut jumhur Ulama, yang disebut fakir
orang miskin, setiap kesempatan terbuka adalah orang yang tidak mempunyai harta
yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah atau penghasilan banyak dalam memenuhi
maupun waktunya. Sedekah dapat berupa keperluaannya : sandang, pangan dan
material maupun non material. Secara non papan dan segala keperluan pokok lainnya,
material dapat berwujud ilmu ataupun baik untuk diri sendiri ataupun bagi
senyum seseorang kepada orang lain, mereka yang menjadi tanggungannya.
kemudian bertasbih, takbir, tahmid dll, Sedangkan Hamka (1985) menjelaskan
seperti yang terdapat dalam hadis Nabi. dalam Tafsir Al Azhar-nya menyatakan
d. Wakaf bahwa fakir adalah asal artinya
Wakaf artinya menahan. Maksudnya “membungkuk tulang punggung”,
menahan sesuatu yang benda yang kekal kemudian diambil maksud dari arti
zatnya untuk diambil manfaatnya sesuai tersebut orang yang membungkuk tulang
dengan ajaran Islam. Orang yang berwakaf punggungnya karena memikul beban berat
tidak lagi berhak atas barang atau benda (hidup).
yang diwakafkannya. Menurut Tho‟in 2. Orang-Orang Miskin
(2015) bahwa wakaf adalah harta benda Menurut jumhur Ulama, yang disebut
seseorang atau person yang diberikan miskin adalah mereka yang mempunyai
untuk publik agar dapat dimanfaatkan harta atau penghasilan yang layak dalam
selama barang itu tetap ada. memenuhi kebutuhannya dan orang yang
e. Hibah menjadi tanggungannya, tetapi tidak
Hibah adalah pengeluaran harta semasa sepenuhnya tercukupi, seperti misalnya
hidup atas dasar kasih sayang untuk yang diperlukan sepuluh tetapi yang ada
kepentingan seseorang atau untuk hanya tujuh atau delapan. Menurut Hamka
kepentingan sesuatu badan sosial, miskin dari kata sukuun yang artinya

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
44
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

“berdiam diri” atau menahan penderitaan keluarganya seperti halnya yang terjadi
hidup. Oleh sebab itu tidaklah ada masa Fathu Makkah.
salahnya kalau ada yang berpendapat b. Golongan orang yang dikhwatirkan
bahwa fakir dan miskin adalah satu jenis. perbuatan jahatnya. Mereka dimasukkan
3. Pengurus zakat atau „Amil Zakat ke dalam kelompok mustahik zakat,
Yang dimaksud dengan amil zakat adalah dengan harapan dapat mencegah
mereka yang melaksanakan segala kejahatannya. Dalam hadis riwayat Ibnu
kegiatan urusan zakat, mulai dari para Abbas dikatakan bahwa ada suatu kaum
pengumpul sampai kepada bendahara dam datang kepada Nabi SAW yang apabila
para penjaganya. Demikian pula para mereka diberi bagian dari zakat maka
pencatatnya sampai kepada penghitung mereka mengatakan bahwa Islam adalah
yang mencatat keluar masuk zakat dan agama yang baik, tetapi apabila tidak
membagi kepada yang berhak. Allah diberi mereka mencelanya.
menyediakan upah bagi mereka dari harta c. Golongan orang yang baru masuk
zakat sebagai imbalan dan diambil dari Islam. Golongan ini diberi zakat supaya
harta zakat. lebih mantap keyakinannya terhadap
Untuk menjaga profesionalisme dari amil Islam.
zakat maka diperlukan beberapa syarat d. Pemimpin atau tokoh masyarakat yang
yang harus dipenuhi : telah memeluk Islam yang mempunyai
a. Muslim sahabat-sahabat yang masih kafir.
b. Seorang mukallaf yaitu orang dewasa Supaya dengan zakat dapat menarik
yang sehat akal pikirannya. simpati mereka untuk memeluk Islam.
c. Jujur e. Pemimpin dan tokoh Muslimin yang
d. Memahami hukum zakat berpengaruh di kalangan kaumnya
e. Memiliki kemampuan untuk tetapi masih mempunyai iman yang
melaksanakan tugas masih lemah dengan harapan imannya
f. Diutamakan laki-laki tetap dan kuat sehingga mau
g. Seorang yang merdeka bukan budak memotivasi dirinya dan orang lain
4. Golongan Muallaf untuk berjihad di jalan Allah.
Yang dimaksud dengan golongan muallaf f. Kaum Muslimin yang bertempat tinggal
adalah mereka yang diharapkan di perbatasan dan benteng dekat musuh
kecenderungan hatinya atau keyakinannya dengan harapan dapat mempertahankan
dapat bertambah terhadap Islam atau diri dan membela kaum Muslimin
terhalang niat jahat mereka atas kaum lainnya yang tinggal jauh dari
Muslimin atau harapan adanya perbatasan dan benteng dari serbuan
kemanfaatan mereka dalam membela dan musuh.
menolong kaum muslimin dari musuh. g. Golongan yang membutuhkan untuk
Yusuf Qardawi (dalam Adz-Dzakiey, mengurus zakat orang yang tidak mau
2005) membagi kelompok muallaf ke mengeluarkan kecuali dengan paksaan
dalam tujuh kelompok yaitu : seperti dengan cara perang. Dalam hal
a. Golongan yang diharapkan ini zakat untuk memperlunak hati
keislamannya atau keislaman kelompok mereka.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
45
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

5. Untuk keperluan melepaskan atau perjalanan berhak mendapatkan zakat


membebaskan perbudakan meskipun orang tersebut kaya. Mengapa
Apabila masih ada di suatu negara sistem musafir mendapatkan bagian dari zakat
perbudakan maka zakat digunakan untuk karena Islam sangat menganjurkan untuk
membebaskan seseorang dari perbudakan. bepergian dengan membaca ayat-ayat
Di samping itu suatu bangsa yang masih Tuhan. Yang termasuk dalam perjalanan
dalam penjajahan dapat menggunakan yang dimaksud adalah bepergian untuk
zakat untuk membebaskan diri dari mencari rezeki, untuk menuntut ilmu,
penjajahan dari bangsa lain. untuk berjihad atau berperang di jalan
6. Orang yang berhutang (gharimiin) Allah dan perjalanan haji ke tanah suci.
Yang dimaksud orang yang berhutang
adalah mereka yang memiliki tanggungan Hikmah Diwajibkannya Zakat
hutang atau pinjaman kepada orang lain Dengan ditunaikannya zakat maka akan
atau suatu lembaga dalam rangka mempunyai hikmah yang besar bagi manusia
memenuhi kebutuhan sendirinya atau yaitu:
keluarganya, sedangkan mereka tidak 1. Bagi Yang Bezakat
mampu lagi untuk membayar atau a. Diri akan menjadi bersih, suci dan sehat
melunasi hutang tersebut karena telah jatuh dari penyakit kikir, rakus, tamak,
miskin dan menderita. sombong dll.
Hamka (1985) menambahkan orang b. Diri akan menerima pencerahan nur
yang terdesak atau terlilit utang dapat ketuhanan sehingga ia dapat merasakan
mengajukan untuk mendapatkan zakat, kenikmatan dan kebahagiaan yang
sehingga utang tersebut dapat dibayar. hakiki.
Seseorang yang hendak berzakatpun dapat c. Hadirnya kekuatan untuk selalu
mengatakan terus terang kepada orang besyukur dan sangat memahami rasa
yang berhutang kepadanya, bahwa dia terima kasih terhadap Allah SWT atas
bersedia membayar zakatnya, asal saja apa yang dianugrahkan.
dengan zakat itu hutangnya dibayarkan. d. Dengan zakat maka yang mempunyai
7. Orang yang berjuang di jalan Allah (fi harta akan terbebas dari kikir yang
sabiilillah) merusak.
Orang yang berjuang di jalan Allah bukan 2. Pada Harta Benda yang dizakatkan,
hanya berperang saja melainkan segala a. Harta benda yang dizakatkan akan
sesuatu yang dilakukan untuk menegakkan terlepas dari kezaliman dan kerusakan
agama Allah sedangkan mereka tidak orang lain.
mendapatkan bayaran dari siapapun b. Hadirnya keberkahan dalam harta benda
sedangkan untuk mencari nafkah untuk atau kekayaan yang dimiliki. Dengan
keluarganya sudah tidak ada lagi waktu banyak mengeluarkan zakat maka harta
dan tenaga. tidak semakin berkurang justru akan
8. Orang yang dalam perjalanan (ibnu sabiil) semakin bertambah.
Ibnu Sabiil menurut jumhur Ulama adalah c. Dengan harta benda yang dizakati maka
kiasan dari musafir (orang yang dalam akan membersihkan harta benda yang
perjalanan) dan orang yang dalam ada.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
46
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

sangat besar dalam berbagai hal kehidupan


umat, di antaranya adalah pengaruh dalam
3. Bagi Yang Menerima Zakat bidang ekonomi. Pengaruh zakat yang lainnya
a. Menghilangkan sifat dengki dan adalah terjadinya pembagian pendapatan
dendam dari orang-orang yang fakir dan secara adil kepada masyarakat Islam.
miskin yang lemah keimanan dan Dengan kata lain, pengelolaan zakat
keislamannya terhadap orang yang secara profesional dan produktif dapat ikut
kaya. membantu perekonomian masyarakat lemah
b. Meringankan kesulitan hidup individu, dan membantu pemerintah dalam
anggota keluarga dan masyarakat secara meningkatkan perekonomian negara, yaitu
finansial-material sehingga terwujud terberdayanya ekonomi umat sesuai dengan
kehidupan yang harmoni. misi-misi yang diembannya. Diantara misi-
c. Membimbing dan mengantarkan misi tersebut adalah Muhammad dan Ridwan
individu, keluarga dan masyarakat yang Mas‟ud (2005) :
menerima zakat kepada pemahaman, a. Misi pembangunan ekonomi dan bisnis
pengamalan dan pengalaman yang yang berpedoman pada ukuran ekonomi
timbul dari rasa kasih sayang. dan bisnis yang lazim dan bersifat
universal.
Pengaruh Zakat terhadap Perekonomian b. Misi pelaksanaan etika bisnis dan hukum;
Zakat dapat dijadikan sebagai salah satu c. Misi membangun kekuatan ekonomi untuk
bentuk modal bagi usaha kecil. Dengan Islam, sehingga menjadi sumber dana
demikian, zakat memiliki pengaruh yang pendukung dakwah Islam

Tabel 1. Perhitungan Zakat


No Jenis Harta Ukuran Nishab Kadar Zakat Waktu Keterangan
1. a.Tumbuh-tumbuhan 750 Kg beras 5% Saat dipanen Jika air sulit
(makanan pokok) Saat dipanen
b.tumbuh-tumbuhan 85 gram emas 10% Jika air mudah
(bukan makanan murni
pokok)
2. a. simpanan emas, perak
b.barang berharga 94 gram 2,5% Tiap tahun
lainnya yang menjadi
simpanan (uang
kontan, logam,
mutiara, dll)
3. Perdagangan, usaha, 85 gram 2,5% Tiap tahun
industri, pabrik, jasa,
real estate dll.
4. a.ternak sapi 5 ekor 1 ekor kambing Tiap tahun
10 ekor 2 ekor kambing
15 ekor 1 ekor sapi
>20 ekor Tiap tahun
b. ternak kambing 40-120 ekor 1 kambing
121-200 ekor 2 kambing
201-300 ekor 3 kambing Tiap tahun
setiap 100 1 kambing
c. ternak lain yang 85 gram emas 2.5% = zakat tijarah
bernilai ekonomis murni

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
47
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

5. Penghasilan 85 gram emas 2,5% Saat diterima


tetap/insidental (gaji, murni
honor, saham, obligasi,
dll
6. Rikaz
a. Penemuan 85 gram emas 20% Saat ditemukan
barang murni
berharga tanpa Saat diterima
pemiliknnya 85 gram emas 20%
b. Pendapatan tak murni
terduga yg
diterima tanpa
banyak tenaga
sama dengan
rikaz
Sumber : Adz-Dzakiey, 2005:491
Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah variabel
Jenis penelitian ini adalah penelitian pendayagunaan zakat produktif sebagai
kuantitatif lapangan dengan menggunakan variabel independen. Data yang diperoleh
pendekatan survey dimana instrumen kemudian dianalisis menggunakan teknik
penelitian yang digunakan adalah kuisioner. analisis regresi linier sederhana, dengan
Responden dari penelitian ini adalah 40 terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
mustahiq penerima program zakat produktif analisis yaitu uji normalitas dan linieritas
LAZ An-Naafi‟ Boyolali, dengan jenis data.
sampel yang digunakan adalah sampel
populasi. Adapun variabel yang digunakan

Tabel 2. Hasil Penelitian Tentang Zakat


PENELITI JUDUL HASIL
Rusli dkk (2013) Analisis Dampak 1. Zakat produktif dalam bentuk modal usaha berdampak positif
Pemberian Modal Zakat bagi peningkatan pendapatan masyarakat
Produktif Terhadap 2. Zakat produktif dalam bentuk modal usaha memberikan
Pengentasan Kemiskinan pengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan usaha
Di Kab. Aceh Utara masyarakat miskin penerima zakat produktif.
3. Meningkatnya pendapatan usaha penerima zakat produktif
dalam bentuk modal usaha berdampak kepada berkurangnya
jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara.
Mila Sartika Pengaruh Pendayagunaan Adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah dana yang
Zakat Produktif terhadap disalurkan terhadap pendapatan mustahiq. Ini berarti bahwa
(2008)
Pemberdayaan Mustahiq jumlah dana (zakat) yang disalurkan benar – benar mempengaruhi
pada LAZ Yayasan Solo pendapatan mustahiq, dengan kata lain semakin tinggi dana yang
Peduli Surakarta disalurkan maka akan semakin tinggi pula pendapatan mustahiq.
Berdasarkan dari variabel jumlah dana (zakat) yang disalurkan
dan variabel pendapatan mustahiq ditemukan besarnya pengaruh
variabel jumlah dana(zakat) yang disalurkan terhadap pendapatan
mustahiq sebesar 10,2 %. yang berarti sebesar 89, 8% dari
pendapatan mustahiq dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu dari
hasil uji parsial yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
koefisien konstanta (b) dan koefisien variabel X (dana yang
disalurkan) sama-sama mempunyai pengaruh terhadap
pendapatan mustahiq.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
48
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

Irfan Syauqi Analisis Peran Zakat Zakat mampu mengurangi jumlah keluarga miskin dari 84 persen
Beik (2009) Dalam Mengurangi menjadi 74 persen. Kemudian dari aspek kedalaman kemiskinan,
Kemiskinan : Studi Kasus zakat juga terbukti mampu mengurangi kesenjangan kemiskinan
Dompet Dhuafa Republika dan kesenjangan pendapatan, yang diindikasikan oleh penurunan
nilai P dari Rp 540.657,01 menjadi Rp 410.337,06 dan nilai I dari
0,43 menjadi 0,33. Sedangkan ditinjau dari tingkat keparahan
kemiskinan, zakat juga mampu mengurangi tingkat keparahan
kemiskinan yang ditandai dengan penurunan nilai Indeks Sen (P2)
dari 0,46 menjadi 0,33 dan nilai indeks FGT dari 0,19 menjadi
0,11.
Lailiyatun Pengaruh Pendayagunaan Terdapat pengaruh positif antara pendayagunaan zakat produktif
Nafiah (2015) Zakat Produktif Terhadap pada program ternak bergulir BAZNAS Kabupaten Gresik
Kesejahteraan Mustahiq terhadap kesejahteraan mustah}iq. Bahwa kesejahteraan
Pada Program Ternak mustah}iq dipengaruhi oleh pendayagunaan zakat produktif
Bergulir Baznas dengan besar sumbangan pengaruh adalah 30,5%. Hal tersebut
Kabupaten Gresik dapat dilihat dari perkembangan pendapatan dan pemenuhan
kebutuhan mustahiq setelah mengikuti program pendayagunaan
zakat produktif melalui program ternak bergulir BAZNAS
Kabupaten Gresik.

Multifiah (2009) Pengaruh Zakat, Infak, Secara simultan (Uji F) variable independen yang terdiri dari
bantuan ZIS untuk modal, bantuan ZIS untuk pendidikan, bantuan
Shodaqoh terhadap
ZIS untuk kesehatan dan lama menerima bantuan berpengaruh
Kesejahteraan Rumah terhadap variable dependen Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin
yang Muslim. Namun secara parsial (Uji T) bantuan ZIS baik
Tangga Miskin
berupa bantuan modal usaha, bantuan pendidikan/beasiswa dan
bantuan fasilitas kesehatan/pengobatan berpengaruh tidak
signifikan terhadap kesejahteraan, hal itu berarti bantuan ZIS
tidak meningkatkan kesejahteraan karena bantuan yang diberikan
relatif kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada.

Hasil dan Pembahasan sederhana yang diperoleh yaitu Y = 8,49 +


Berdasarkan hasil analisis regresi 0,50 X.
sederhana menunjukkan bahwa Adapun pengaruh nilai kontribusi
pendayagunaan zakat produktif pada pendayagunaan zakat produktif terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan mustahik adalah
peningkatan pendapatan mustahik penerima sebesar 31,00% sedangkan sisanya
program. Melalui analisis regresi sederhana dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
didapatkan bahwa pendayagunaan zakat dibahas dalam penelitian ini. Hal tersebut
produktif dan penambahan pendapatan dibuktikan dengan dilakukannya pengujian
mustahik memiliki nilai korelasi yang sedang hipotesis (uji t) atau uji parsial. Berdasarkan
yaitu dengan nilai pearson correlation sebesar uji hipotesis (uji t) didapatkan nilai t hitung
0,56. Selain itu, diketahui bahwa untuk variabel X (pendayagunaan zakat
pendayagunaan zakat produktif berpengaruh produktif) sebesar 3,75 dengan hasil
positif terhadap peningkatan pendapatan signifikansinya sebesar 0,001 dan adapun
mustahiq dilihat dari hasil hubungan linier untuk t tabel dengan degree of freedom = n-2

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
49
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

diperoleh nilai sebesar 2,04 sehingga nilai t An-Naafi‟ Boyolali yang juga dapat
hitung (3,746) > t tabel (2,042). digunakan untuk modal usaha.
Dari penjelasan tersebut dapat Berdasarkan hasil penelitian adanya
diartikan bahwa peningkatan pendapatan keterbatasan penelitian ini adalah kurang
mustahik akan meningkat jika pendayagunaan lengkapnya dalam pengkajian untuk jumlah
zakat produktif juga ditingkatkan, atau sampel dan dari sisi muzaki, supaya dengan
pendayagunaan zakat produktif secara adanya tambahan dana zakat dengan
signifikan berpengaruh positif terhadap sendirinya akan meningkat. Di samping itu
peningkatan pendapatan mustahiq. Hasil uji penelitian dengan pendekatan kualitatif
hipotesis (uji t) tersebut dapat diperkuat dari maupun kuantitatif.
hasil wawancara kepada bagian Penelitian tentang faktor-faktor lain
pemberdayaan program zakat produktif LAZ dalam pendayagunaan zakat yang dapat
An-Naafi‟ Boyolali mengenai optimisme mempengaruhi pendapatan mustahiq atau
program pemberdayaan melalui variabel-variabel lain juga layak untuk diteliti
pendayagunaan zakat produktif dalam rangka lebih lanjut.
peningkatan pendapatan mustahiq didasarkan Untuk LAZ An-Naafi‟ Boyolali sebagai
oleh hal-hal berikut ini: lembaga pengelola zakat hendaknya untuk
1. Dengan adanya program zakat produktif kedepannya dapat mengoptimalkan
LAZ An-Naafi‟ Boyolali ini mustahik pendayagunaan zakat produktif dengan
penerima program dapat memperoleh pendampingan atau pelatihan manajemen dan
tambahan penghasilan.. arahan-arahan terkait dengan pendayagunaan
2. Dengan adanya program ini mustahik zakat produktif.
penerima program dapat melakukan usaha
secara mandiri dari pendapatan yang Daftar Pustaka
diterima. Dimana pendapat atau hasil Adz-Dzakiey. Hamdani Bakran. 2005.
wawancara tersebut juga dibenarkan oleh Prophetic Inteligence: Kecerdasan
salah satu mustahiq penerima program Kenabian. Yogyakarta: Islamika.
yang mengatakan bahwa mereka dapat Al Maududi, Abul A‟la. 2005. Asas Ekonomi
memperoleh pendapatan tambahan untuk Islam Al Maududi, Terj.Imam
Munawwir. Surabaya: PT BINA
modal produktif.
ILMU.
Ali, Muhammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi
Kesimpulan Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta:
Terdapat pengaruh positif antara Penerbit Universitas Indonesia,
pendayagunaan program zakat produktif LAZ Asnainu. 2008. Zakat Produktif dalam
An-Naafi‟ Boyolali terhadap pendapatan Perspektif Islam. Bengkulu: Pustaka
Pelajar.
mustahiq. Bahwa pendapatan mustahiq
Darajat, Zakiah. 1991. Dasar-Dasar Agama
dipengaruhi oleh pendayagunaan zakat Islam, Bulan Bintang, Jakarta.
produktif dengan besar sumbangan pengaruh Hafidhuddin, D. 2002. Zakat dalam
adalah 30,5%. Hal tersebut dapat dilihat dari Perekonomian Modern.Gema Insani
perkembangan pendapatan dan pemenuhan Press, Jakarta.
kebutuhan mustahiq setelah mengikuti Hamka. 1985. Tafsir Al Azhar Juzu’ X.
program pendayagunaan zakat produktif LAZ Jakarta: Pustaka Panjimas.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
50
Zakat Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengentasan Kemiskinan ISSN : 2477-6157

Inayah, Gazi. 2003. Teori Komprehensif Qadir, A. 1998. Zakat dalam Dimensi
Tentang Zakat dan Pajak, Terj. Mahdah dan Sosial.Jakarta: Raja
Zainuddin Adnan dan Nailul Falah. Grafindo Persada.
Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. Razak, Nasrudin. 1996. Dienul Islam, Al
Irfan Syauqi Beik, Analisis Peran Zakat Ma‟arif Bandung
Dalam Mengurangi Kemiskinan : Studi Rusli, dkk., Analisis Dampak Pemberian
Kasus Dompet Dhuafa Republika, Jurnal Modal Zakat Produktif Terhadap
Pemikiran dan Gagasan – Vol II 2009 Pengentasan Kemiskinan Di Kab. Aceh
Lailiyatun Nafiah, Pengaruh Pendayagunaan Utara, Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Universitas Syiah Kuala Vol. 1, No. 1,
Mustahiq Pada Program Ternak Bergulir Februari 2013.
Baznas Kabupaten Gresik, Jurnal eL-Qist Tho‟in, Muhammad. 2017. Pembiayaan
- Vol. 05, No. 01, April 2015 Pendidikan Melalui Sektor Zakat. Jurnal
Mila Sartika: Pengaruh Pendayagunaan Al-Amwal IAIN Cirebon. Vol. 9 No. 2,
Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan hal. 162-175.
Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Tho‟in, Muhammad dan Iin Emy Prastiwi.
Surakarta, Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, 2015. Wakaf Tunai Perspektif Syariah.
No. 1, Juli 2008 Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, LPPM
Muhammad dan Ridwan Mas‟ud 2005. Zakat STIE AAS Surakarta. Vol. 1 No. 1, Maret
dan Kemiskinan Instrumen 61-74.
Pemberdayaan Ekonomi Umat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
(Yogyakarta: UII Press), 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Multifiah, Pengaruh Zakat, Infak, Shodaqoh Zakat
terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Wasilah dan Sri Nurhayati. 2005, Akuntansi
Miskin, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol.21 Syariah Di Indonesia, Jakarta:Salemba
No. 1 Februari 2009 Empat.
Nawawi, Ismail. 2010. Zakat Dalam
Prespektif Fiqh, Sosial & Ekonomi, Putra
Media Nusantara : Surabaya

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03. NO. 01, MARET 2017
51

S-ar putea să vă placă și