Sunteți pe pagina 1din 2

Nama : RAHMAWATI

Npm : 91811402111026

OJK Diminta Tegas Tangani Kasus Gagal Bayar Asuransi

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah dihadapkan pada dua
masalah gagal bayar perusahaan asuransi yaitu AJB Bumiputera 1912 atau Bumiputera dan
Asuransi Jiwasraya melalui produk Saving Plan nya. Terkait ini, Pengamat Asuransi, Irvan
Rahardjo mendesak jajaran OJK lebih serius mengupayakan penyelamatan AJB Bumiputera
1912 atau Bumiputera. Dengan lambannya upaya OJK pasca gagalnya skenario restrukturisasi
jilid pertama, dinilai akan memperburuk kondisi keuangan Bumiputera. Upaya menempatkan
manajemen baru juga jalan di tempat. Karena hingga 21 Januari 2019 kemarin angka outstanding
klaim Bumiputera sudah sampai Rp 2,7 triliun," ujar Irvan, Rabu (6/2/2019). Seperti diketahui,
sejak diambil alih pada akhir 2016 silam jajaran OJK telah mengupayakan beberapa skenario
penyelamatan mulai dari: pembentukan pengelola statuter, penerbitan saham baru (rights issue)
oleh PT Evergreen Investco Tbk selaku investor baru Bumiputera, penunjukan manajemen baru,
hingga pada penjajakan mitra strategis yang berasal dari luar negeri.
PENDAPAT SAYA

Menurut saya upaya tersebut cenderung sia-sia karena tidak menghasilkan solusi yang efektif
dalam rangka penyelamatan Bumiputera. jajaran OJK tidak memahami masalah yang tengah
dihadapi Bumiputera dan mencari solusi. OJK gagal paham dan ini juga terjadi di (penyehatan)
Jiwasraya. Coba lihat, sejak dikelola statuter aset Bumiputera malah menyusut dari Rp 8 triliun
menjadi Rp 4 triliun, kata Irvan yang juga mantan Komisaris Bumiputera ini.

ARTIKEL DAN TOKOH PENDUKUNG

Liputan6.com, Konsisten
Berangkat dari hal itu, Irvan meminta jajaran OJK secara konsisten menjalankan tugas dan
fungsi utama lembaganya mulai dari pengawasan, pengaturan hingga pada upaya afirmatif
terhadap hak-hak konsumen. Hal yang sama juga terjadi dalam penanganan kasus Jiwasraya.
"OJK itu buang badan ke Bumiputera. Cuci tangan dan tidak ada sense of crisis-nya. Artinya dia
menganggap itu (gagal bayar) hal yang biasa dan itu diulangi di Jiwasraya," tambah dia. Oleh
karena itu, Irvan menegaskan, sudah seharusnya jajaran OJK secara serius dan membenahi
kondisi keuangan Bumiputera, sekaligus turut mendorong penyehatan Jiwasraya yang juga
sedang mengalami nasih yang sama. "Dia lupa bahwa selain punya fungsi pengawasan dan
pengaturan, yang diabaikan fungsi ketiga yaitu fungsi konsumen. Jadi OJK sama sekali tidak
melakukan afirmatif action terhadap hak-hak konsumen," pungkas dia.

S-ar putea să vă placă și