Sunteți pe pagina 1din 96

ANALISIS POSITIONING RESTORAN WENDY’S DALAM

PASAR RESTORAN FAST FOOD DI KOTA BANDUNG


(Studi Kasus di Wendy’s Cabang Braga Citiwalk, Bandung)

Oleh:
Bayu Rahmadian
F34103125

2010
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
ANALISIS POSITIONING RESTORAN WENDY’S DALAM
PASAR RESTORAN FAST FOOD DI KOTA BANDUNG
(Studi Kasus di Wendy’s Cabang Braga Citiwalk, Bandung)

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
BAYU RAHMADIAN
F34103125

2010
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Bayu Rahmadian. F34103125. Analysis of Wendy’s Restaurant Positioning in
Fast Food Restaurant Market in Bandung. (Case Study at Wendy’s Braga
Citywalk Outlet, Bandung) Supervised by Sukardi.

SUMMARY

The growing number of restaurants in Bandung makes the competition in


that business tighter. One of the strategies to overcome this competition is
positioning strategy. Positioning strategy is a strategy that attempts to place a
brand in a segment of market so that it can be accepted better than other brands.
Company’s positioning can connect consumer expectation with the image of
product brought to the consumer. Consumers usually choose product or service
that able to give the best value to them. In order to face that kind of competition,
Wendy’s has to give its competitive advantages to satisfy their targetted
consumers.
This research was aimed to identify the characteristics of Wendy’s
consumers, to analyze the closest competitors of Wendy’s, and to analyze the
positioning of Wendy’s based on the attributes of Wendy’s competitive
advantages’. The types of data used were primary and secondary data. The
acquired data were analyzed with validity test for product moment correlation,
Cronbach’s Alpha reliability test, descriptive analysis to identify the consumer
characteristics and connection between variables, Multidimensional Scalling to
see the competition map, Factorial Analysis to reduce the unneeded variables, and
Biplot Analysis to analyze the positioning.
The result from descriptive analysis shows that the potential market for
Wendy’s were consumers at the age of 16 to 25. Bachelor degree is still
dominating the market with consumer’s income from one to three million rupiah
per month.
Multidimensional Scalling shows the closest competitors map that could
be a threat for Wendy’s. Two closest competitors of Wendy’s are A&W
Restaurant and Kentucky Fried Chicken (KFC).
Biplot analysis shows the associations that build the positioning of
Wendy’s. In consumer perception, the most attached positioning are restaurant’s
coziness and cleanliness.
The associations that built the positioning of Wendy’s could be used as
differentiation tools. Differentiation would help the company in performing
positioning to enter the mind of consumers so that Wendy’s brand could have
special meaning that reflect benefits in the form of associative connection.
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis


Positioning Restoran Wendy’s Dalam Pasar Restoran Fast Food di Kota
Bandung (Studi Kasus di Wendy’s Cabang Braga Citiwalk, Bandung) adalah
benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan
belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2010

Bayu Rahmadian
F34103125
JUDUL : ANALISIS POSITIONING RESTORAN WENDY’S DALAM
PASAR RESTORAN FAST FOOD DI KOTA BANDUNG
(Studi Kasus di Wendy’s Cabang Braga Citiwalk, Bandung)
NAMA : BAYU RAHMADIAN
NRP : F34103125

Menyetujui :
Pembimbing Akademik,

(Dr. Ir. Sukardi, MM.)


NIP. 19620328 198609 1 001

Mengetahui :
Ketua Departemen,

(Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti)


NIP. 19621009 198903 2 001

Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 23 Agustus 1985. Penulis


adalah anak kedua dari pasangan Herry Hartopo dan Lily Sri Widiarti. Penulis
menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Angkasa I Bandung pada tahun
1997. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negeri 9 Bandung hingga tahun 2000. Pada tahun 2003 penulis
menyelesaikan Sekolah Menengah Umum di SMUN 9 Bandung.
Pada tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Departemen Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama menjadi mahasiswa, penulis
aktif di Join Community (JC) seni yang berada di bawah Himalogin yang
merupakan himpunan profesi mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIN).
Penulis juga pernah melakukan Praktek Lapang di PT. ISM Bogasari Flour Mills,
Jakarta pada tahun 2007. Penulis mengakhiri masa studi di IPB setelah
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisis Positioning Restoran Wendy’s
Dalam Pasar Restoran Fast Food Di Kota Bandung. (Studi Kasus di Wendy’s
Cabang Braga Citywalk, Bandung)” di bawah bimbingan Dr. Ir. Sukardi, MM.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi yang berjudul “Analisis Positioning Restoran Wendy’s Dalam Pasar
Restoran Fast Food Di Kota Bandung (Studi Kasus Di Wendy’s Cabang Braga
Citiwalk, Bandung)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara
moril maupun materi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Sukardi, MM yang telah memberikan perhatian, arahan serta
bimbingan yang sangat bermanfaat selama menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Suprihatin dan Ibu Dr. Indah Yuliasih, S.TP, Msi. Yang telah
bersedia menguji serta memberikan arahan yang sangat bermanfaat selama
menyelesaikan skripsi ini.
3. Keluargaku tercinta : Ayah, Ibu, serta kakak dan adik-adikku atas segala kasih
sayang, pengorbanan dan doa yang tulus sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Pihak manajemen Wendy’s khususnya Bapak Iwan (District Manager
Wendy’s Jawa Barat), Bapak Supriadi (Store Manager Wendy’s cabang Braga
Citywalk Bandung) yang telah memberikan informasi yang mendukung
skripsi ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah
SWT memberikan pahala atas bantuannya.
Pada akhirnya penulis berharap skripsi semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Bogor, Agustus 2010

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
C. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
D. Ruang Lingkup ............................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6


A. Restoran ........................................................................................ 6
B. Fastfood dan Franchisee ................................................................. 6
C. Perilaku Konsumen ........................................................................ 8
D. Pemasaran ..................................................................................... 10
E. Strategi Pemasaran .......................................................................... 10
F. Segmentasi ..................................................................................... 12
G. Pengembangan Strategi Persaingan dan Penetapan Target Market .. 13
H. Positioning .................................................................................... 14
I. Diferensiasi .................................................................................... 15
J. Lini Produk .................................................................................... 16
K. Riset Pemasaran ............................................................................ 17
L. Persepsi Konsumen ....................................................................... 17
M. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 18

III. METODOLOGI ................................................................................. 21


A. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 21

ii
Halaman
B. Pendekatan Masalah ....................................................................... 22
C. Metode Penelitian .......................................................................... 23
1. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 23
a. Data Primer ............................................................................. 23
b. Data Sekunder ........................................................................ 24
2. Metode Pengambilan Sampel ...................................................... 26
3. Pengolahan Data ......................................................................... 27
D. Metode Analisis.............................................................................. 27
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 27
2. Analisis Deskriptif ...................................................................... 29
3. Multidimensional Scalling ......................................................... 29
4. Analisis Faktor ........................................................................... 31
5. Analisis Biplot ........................................................................... 31

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 34


A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ................................................ 34
B. Lokasi ........................................................................................... 34
C. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 35
D. Aspek Pemasaran .......................................................................... 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 40


A. Hasil Survei Konsumen ................................................................ 40
1. Karakteristik Responden ........................................................... 40
2. Analisis Pesaing Wendy’s dalam Industri Restoran Fast Food di
Kota Bandung ............................................................................ 44
3. Analisis Positioning Wendy’s ................................................... 47
a. Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen ................................. 47
b. Analisis Positioning dan Implementasinya Terhadap
Pemasaran.............................................................................. 48
4. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
(SWOT).................................................................................... 50
B. Pembahasan ................................................................................. 50

iii
Halaman
C. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) 56

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 56


A. Kesimpulan .................................................................................... 56
B. Saran .............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 58
LAMPIRAN ............................................................................................ 59

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Presentase pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi ............. 2
Tabel 2. Beberapa nama restoran fast food asing dan lokal di Indonesia . 3
Tabel 3. Klasifikasi nilai alpha ............................................................... 29
Tabel 4. Standar Kruskal untuk stress .................................................... 31
Tabel 5. Daftar Produk Wendy’s ............................................................ 37
Tabel 6. Jarak Euclidean dan Ranking Pesaing Terdekat ........................ 44
Tabel 7. Matrik SWOT Perusahaan Wendy’s ......................................... 57

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................. 22
Gambar 2. Presentase Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 40
Gambar 3. Presentase Konsumen Berdasarkan Usia ................................ 41
Gambar 4. Presentase Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............... 42
Gambar 5. Presentase Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan ........ 42
Gambar 6. Presentase Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Untuk
Konsumsi ................................................................................ 43
Gambar 7. Presentase Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... 43
Gambar 8. Peta Persaingan Restoran Fast Food di Kota Bandung
Menggunakan Multidimensional scalling ................................. 45
Gambar 9. Pemetaan Persepsi Konsumen Menggunakan analisis Biplot.. 45
Gambar 10. Analisi Deskriptif Persepsi Konsumen ................................... 48

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Struktur Organisasi Wendy’s ................................................ 61
Lampiran 2. Kuisioner Pendahuluan ........................................................ 62
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian ............................................................. 63
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas................................................................ 67
Lampiran 5. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai Wendy’s .................... 68
Lampiran 6. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai McDonalds ................ 70
Lampiran 7. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai A&W Restaurant ....... 72
Lampiran 8. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai KFC .......................... 74
Lampiran 9. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai CFC .......................... 76
Lampiran 10. Analisis Biplot .................................................................... 78
Lampiran 11. Multidimensional Scalling ................................................... 79

vii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Populasi penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Keadaan ini juga terjadi di Kota Bandung yang mencapai
2.390.120 jiwa berdasarkan hasil Sensus tahun 2008 (www.bandung.go.id).
Pada awalnya kota Bandung dan sekitarnya secara tradisional
merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi
menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian
berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan
transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini
memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping
terus berkembangnya sektor industri. Hal tersebut dapat kita lihat dari
banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis yang membanjiri
pasar. Untuk hal makanan, para konsumen dapat memilih tempat makan
atau restoran yang berbeda untuk satu produk sejenis.
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus
terpenuhi. Hal itu menyebabkan industri makanan selalu mengalami
peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Bisa kita lihat dengan semakin
banyaknya bermunculan tempat makan atau restoran yang menawarkan
produknya kepada pasar. Bahkan diantaranya banyak perusahaan restoran
yang sebenarnya menawarkan produk yang sejenis.
Upaya memperlebar pangsa pasar restoran ternyata didukung juga oleh
kerakteristik konsumen Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan tahun 2008 seperti yang terlihat
pada Tabel 1, presentase pengeluaran rata-rata perkapita untuk makanan
masih didominasi pengeluaran untuk konsumsi pangan atau makanan
dibandingkan dengan produk lain. Konsumsi pangan adalah konsumsi
pangan baik di dalam rumah, yaitu pengeluaran Sembilan bahan pokok,
bahan pangan rumah tangga, maupun pengeluaran untuk makan di luar
rumah seperti konsumsi makanan di restoran maupun tempat-tempat lain
selain di rumah.

1
Tabel 1. Presentase pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi
Indikator 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Presentase Pengeluaran 56.89 54.59 51.37 53.01 49.24 50.17
Rumah Tangga untuk Pangan
Presentase Pengeluaran
Rumah Tangga untuk non- 43.11 45.42 48.63 46.99 50.76 49.83
Pangan
Sumber : Badan Pusat Statistik (2008)

Masyarakat Indonesia jika dipandang dari segi gaya hidupnya


cenderung menyukai kepraktisan dalam berbagai hal termasuk dalam hal
konsumsi makanan. Peluang ini dimanfaatkan oleh perusahaan makanan
cepat saji (Fast Food).
Pada awal tahun 1970, industri restoran mulai diramaikan dengan
masuknya perusahaan makanan cepat saji asing. Tidak hanya produknya
yang membawa warna dan rasa baru namun sistem manajemen yang
diterapkan dalam pengelolaannya pun berbeda dan lebih modern. Kini
restoran fast food yang berkembang di Indonesia berasal dari mancanegara
(Cina, Italia, Jepang, Thailand, Korea dan Amerika) maupun domestik
seperti yang ditunjukan pada Tabel 2.
Banyaknya restoran asing maupun lokal yang ada di Indonesia
menimbulkan persaingan yang ketat untuk mendapatkan konsumen. Bagian
yang terpenting dalam mencari konsumen adalah pemasaran. Pemasaran
dituntut untuk dapat bertindak lebih proaktif dalam bergerak dalam
meningkatkan volume bisnis, nilai penjualan, maksimalisasi laba dan
memanfaatkan peluang. Perusahaan harus melakukan Segmentation,
Targetting, Positioning (STP) dalam membangun strategi pemasaran.
Perusahaan mencari sejumlah kebutuhan kelompok yang berbeda di pasar,
membidik kebutuhan kelompok yang dapat dipuaskannya dengan cara yang
unggul, dan selanjutnya memposisikan tawarannya sedemikian rupa
sehingga pasar mengenal citra khas perusahaan tersebut.

2
Tabel 2. Beberapa nama restoran fast food asing dan lokal di Indonesia
Restoran fast food Asing
Nama fast food Menu Utama Nama fast food Menu Utama
McDonald’s Ayam Goreng & Burger Am Pm Burger
Texas Fried
Ayam Goreng Jack In The Box Burger
Chicken
Kentucky Fried
Ayam Goreng Dunkin Donuts Donut & Burger
Chicken
Taco Bell Ayam Goreng & Burger Pizza Hut Pizza
New York Fried Round Table
Ayam Goreng Pizza
Chicken Pizza
Chester Fried Ayam Goreng Domino’s Pizza Pizza
Popeyes Chicken & Little Caesar
Ayam Goreng & Burger Pizza
Seafood Pizza
Wendy’s Burger Hanamasa Masakan Jepang
Dairy Queen Burger Nadaman Masakan Jepang
A&W Family Rest Burger Happy Day Steak
American
Burger Sizzler Steak
Hamburger
Hartz Chicken
Ayam Goreng (Buffet) Yoshinoya Steak
Buffet
Restoran fast food lokal
Nama fast food Menu Utama Nama fast food Menu Utama
California Fried
Ayam Goreng Sari Ratu Masakan Padang
Chicken
Ayam Bengawan Hoka-Hoka
Ayam Goreng Masakan Jepang
Solo Bento
Ayam Goreng
Ayam Goreng Salero Bagindo Masakan Padang
Ny. Tanzil
Ayam Goreng
Ayam Goreng & Burger Trio Masakan Padang
Fatmawati
Ayam Goreng
Ayam Goreng Simpang Raya Masakan Padang
Suharti
Ayam Goreng
Ayam Goreng Cahaya Baru Masakan Cina
Mbok Berek
Ayam Bakar SM Ayam Bakar Es Teller 77 Mie Bakso
Bakmi Jawa Mie Es Teller KEC Mie Bakso
Bakmi Naga Mie Lambung Andal Steak
Bakmi Gajahmada Mie RM. Sederhana
Bakmi Gg. Kelinci Mie Nila Sari
Bakmi Lap.Tembak Mie Bakso Sapo Oriental
Sumber: SWA (2001)

Tidak ada perusahaan yang dapat menang dalam bersaing jika produk
dan tawarannya sama dengan produk dan tawaran lain. Untuk itu perusahaan
harus mengupayakan penetapan posisi dan diferensiasi yang bermanfaat dan
relevan. Tiap-tiap perusahaan dan tawaran harus memperlihatkan gagasan

3
besar yang khas kedalam pikiran pasar yang menjadi sasarannya. Perusahaan
harus dapat secara efektif memposisikan dan mendiferensiasikan tawarannya
guna mencapai keunggulan bersaing di dunia bisnis.
Wendy’s sebagai salah satu perusahaan waralaba yang bergerak pada
bisnis makanan, juga harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam
menghadapi persaingan tersebut. Semakin banyaknya perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis akan menjadi ancaman yang nyata bagi
Wendy’s.

B. Tujuan
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis karakteristik konsumen Wendy’s.
2. Menganalisis pesaing-pesaing terdekat Wendy’s dalam industri restoran
fast food di kota Bandung.
3. Menganalisis Positioning Wendy’s berdasarkan persepsi konsumen.
4. Merumuskan strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan industri
restoran fast food berdasarkan atribut keunggulan kompetitif Wendy’s.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan dalam menciptakan positioning yang mampu terekam
dalam benak konsumen.
2. Memberikan informasi bagi pihak lain yang membutuhkan bahan rujukan
untuk penelitian selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan.
3. Mengetahui kenyataan di lapangan, mengetahui perusahaan pesaing yang
ada, serta mencari pemecahan dari permasalahan tersebut.

D. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini difokuskan pada pemetaan persepsi konsumen Wendy’s
yang pada akhirnya akan menghasilkan pernyataan tunggal, yaitu
positioning Wendy’s. Namun terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap

4
pesaing terdekat Wendy’s dengan menggunakan analisa Multidimensional
Scalling tipe Anchor Clustering Method. Responden dalam penelitian ini
adalah konsumen Wendy’s cabang Braga Citywalk Bandung yang juga
pernah makan di restoran fast food lain yang merupakan pesaing Wendy’s
sehingga nantinya dapat dipetakan posisi relatif Wendy’s dengan restoran
fast food lainnya. Dipilih Kentucky Fried Chicken, McDonald, A&W
Restaurant, dan California Fried Chicken sebagai pesaing karena kelima
perusahaan tersebut memiliki tipe, jenis, dan produk yang hampir sama. Dua
pesaing lainnya yaitu Hartz Chicken Buffet dinilai memiliki main item yang
sama meskipun jenis penyajiannya berbeda, sedangkan Hoka-hoka Bento
memiliki masakan Jepang yang identik dengan seafood. Selain itu, pesaing
Wendy’s dipilih berdasarkan faktor geografis, yaitu kesemuanya memiliki
gerai di Kota Bandung.

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

C. Restoran (Restaurant)
Restoran adalah setiap bangunan yang menetap dengan segala
peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan
penjualan (penyajian) makan dan minuman bagi umum dimana proses
penyajian berlangsung. Proses pengolahan dapat berada pada suatu
bangunan atau bangunan lain yang terpisah dengan tempat penjualan
(Departemen Kesehatan, 1985).
Kotler (2000) menyatakan bahwa usaha restoran termasuk pada
pengolahan pelayanan jasa yang bersifat campuran. Menurut Kotler (2000)
usaha restoran merupakan suatu bentuk usaha yang dalam melaksanakannya
mengkombinasikan antara produk dan jasa.
Klasifikasi restoran berdasarkan pengelolaan dan sistem penyajian
dibagi menjadi tiga, yaitu: (1). Restoran formal, yaitu restoran yang dikelola
secar komersial dan profesional dengan pelayanan eksklusif, (2). Restoran
non formal, seperti halnya restoran formal hanya saja lebih mengutamakan
kecepatan pelayanan dan umumnya dengan harga yang lebih murah, (3).
Specialties restaurant, yaitu restoran yang menyediakan makanan dengan
sistem penyajian yang khas dari suatu Negara tertentu (Soekresno di dalam
Nurismanto, 2002).
Restoran dapat diklasifikasikan menurut tingkat layanan yang
diberikan kepada konsumen. Menurut The National Restaurant Asociation,
restoran terbagi menjadi : (1). Menu lengkap dengan meja layanan, (2).
Menu terbatas dengan meja layanan, (3). Menu terbatas tanpa meja layanan,
dan (4). Layanan kafetaria (Smith di dalam Nurismanto, 2002).

D. Fastfood dan Franchisee


Dengan semakin meningkatnya arus informasi globalisasi, di Indonesia
akhir-akhir ini terdapat kecenderungan minat berbagai masyarakat akan fast
food atau restoran cepat saji yang semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat

6
dari semakin banyaknya jumlah outlet (gerai) dari restoran cepat saji (fast
food) di berbagai penjuru terutama di kota-kota besar.
Pengertian fast food itu sendiri adalah “food such as humbbergers and
cooked chicken that is quickly and easily prepared, and sold by a restaurant
to be eaten at once or taken away”. Menurut bahasa Indonesia artinya
adalah makanan seperti hamburger dan ayam yang dimasak secara cepat dan
dipersiapkan dengan mudah dan dijual di restoran untuk dimakan pada saat
itu juga atau dibawa pulang (Longman di dalam Sumarto, 2002).
Suatu restoran menurut Corinthian Indopharma Corpora dalam
Nurismanto (2002) dapat dikatakan sebagai restoran siap saji (fast food), bila
restoran tersebut memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Makanan disajikan dengan cepat dan memiliki standar tertentu yang
memiliki sistem mutu, pelayanan dan harga.
2. Makanan tersebut serba cepat, unik dan sudah terkenal.
3. Makanan dijual di outlet tertentu dan , memiliki ruangan untuk bersantap
ditempat, baik dengan cara melayani sendiri (self service) maupun
dengan pesanan.
4. Restoran tersebut dioperasikan dalam skala tertentu dan makanannya
diproduksi secara massal.
5. Makanan yang dijual harus relatif menguntungkan dan kesuksesannya
terbukti minimal dua tahun.
Menurut Suryana (1994), franchisee adalah suatu persetujuan lisensi
menurut hukum antara suatu perusahaan (pabrik) penyelenggara dengan
penyalur atau perusahaan lain untuk melakukan suatu usaha. Sedangkan
franchising sendiri adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang/penyalur. Inti dari franchising adalah memberi hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Perusahaan
pemberi lisensi disebut franchisor dan yang diberi lisensi disebut franchisee.

7
Kotler (2000), membedakan waralaba (franchisee) berdasarkan tiga
karakteristik :
1 Pemberian waralaba memiliki merk dagang atau merk jasa dalam
melisensikannya kepada pewaralaba (franchisee) dan imbalannya
adalah pemberian royalty.
2 Pewaralaba diharuskan untuk membayar hak-hak untuk menjadi
bagian dari sistem tersebut. Akan tetapi iuran awal (initial fee) ini
hanyalah bagian kecil dari jumlah total yang pewaralaba investasikan
ketika ia menandatangani kontrak waralaba.
3 Pemberian waralaba menyediakan suatu sistem pemasaran dan operasi
untuk menjalankan bisnis.

E. Perilaku Konsumen
Menurut Assael (1992), tugas penting pemasaran adalah
mengidentifikasi peluang pasar, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
produk dan mengembangkan strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut. Pelaksanaan tugas-tugas tersebut
membutuhkan informasi tentang perilaku konsumen.
Menurut Kotler (2005), konsumen adalah individu atau kelompok
yang berusaha memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk
kehidupan pribadi atau kelompoknya. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyertai tindakan ini.
Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian tidak muncul begitu
saja tetapi melewati tahapan-tahapan tertentu. Menurut Kotler (2004)
terdapat lima tahapan proses pembelian yaitu : (1) pengenalan masalah, (2)
pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian dan (5)
perilaku pasca pembelian.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh

8
rangsangan internal (rasa haus dan lapar) atau rangsangan eksternal (iklan
televisi).
Tahap kedua dari proses pembelian adalah pencarian informasi.
Menurut Kotler (2004), sumber informasi konsumen digolongkan kedalam
empat kelompok yaitu:
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
3. Sumber publik : media massa, organisasi konsumen pemeringkat
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan


dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Komponen
dari tahap evaluasi ini adalah : (1) menentukan kriteria evaluasi yang akan
digunakan untuk menilai alternatif, (2) menentukan alternatif mana yang
akan dipertimbangkan, (3) menilai kinerja dari alternatif yang
dipertimbangkan dan (4) memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk
membuat pilihan terakhir (Engel, et al. 1994).
Setelah melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan membentuk niat
pembelian. Menurut Kotler (2004), ada dua faktor yang terdapat diantara
niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian
orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas pendirian
negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
diantisipasi. Faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian
konsumen.
Hasil dari evaluasi pasca pembelian adalah kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan pembeli adalah fungsi seberapa dekat harapan
pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas
produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan pembeli,
pembeli akan kecewa; jika ia sesuai harapan, pembeli akan puas; jika ia
melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

9
F. Pemasaran
Definisi pemasaran adalah sebuah proses merencanakan dan
mengambil keputusan mengenai konsep, harga, promosi, serta distribusi ide-
ide barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang akan memuaskan
tujuan individu atau organisasi. Pertukaran yang dimaksud ialah proses
antara dua pihak atau lebih dengan cara salah satu pihak memberi sesuatu
benda yang bernilai dan pihak lain menerimanya (Schoell, et al. 1990).
Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
yang dengannya seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai.
Stanton et al. (1991), mengemukakan bahwa definisi pemasaran bagi
organisasi yang berorientasi bisnis ataupun organisasi sosial adalah sebuah
sistem yang terdiri dari aktivitas bisnis yang bertujuan untuk merencanakan,
menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang
diinginkan dan sesuai dengan preferensi konsumen kepada pasar sasaraan
untuk memenuhi tujuan organisasi.

G. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatu pemikiran tentang pemasaran untuk
mendekatkan satuan-satuan bisnis kepada sasarannya. Strategi pemasaran
terdiri dari pengambilan keputusan dalam anggaran pemasaran, marketing
mix serta alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan kondisi kompetitif
dan lingkungan yang diinginkan (Kotler, 1997).
Strategi pemasaran suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya
pada sasaran konsumen tapi juga para pesaing yang mengincar sasaran
konsumen yang sama. Strategi untuk setiap perusahaan tidak akan sama
tergantung pada besar, kondisi dan posisi perusahaan serta sumber daya
yang dimilikinya. Strategi pemasaran akan menentukan laba atau
keuntungan yang akan diraih perusahaan (Kotler, 1997).
Terdapat empat kunci utama yang perlu dipertimbangkan oleh
perusahaan dalam menentukan strategi persaingan mencapai kesuksesan,
yaitu : (1) kekuatan dan kelemahan perusahaan, (2) nilai SDM sebagai

10
pelaksana kunci, (3) peluang dan hambatan dalam industri dan (4)
masyarakat dan sosial (Kotler, 1997).
Menurut Kotler (1997), penentuan strategi pemasaran dapat dilakukan
dengan melakukan tiga macam keputusan yaitu :
a. Konsumen yang akan dituju.
b. Kepuasan yang diinginkan konsumen.
c. Marketing mix yang akan ditetapkan untuk memberi keputusan
konsumen.
Menurut Kotler (1997), ada empat jenis strategi pemasaran yang
berbeda untuk setiap perusahaan berdasarkan posisi pada pangsa pasar.
Keempat strategi itu adalah :
a. Strategi pemimpin pasar (Market leader).
b. Strategi penantang pasar (Market chalenger).
c. Strategi pengikut pasar (Market follower).
d. Strategi penggarap relung pasar (Market nicher).
Pemimpin pasar akan menjaga pasarnya dari ancaman penantang
pasar, pengikut pasar akan tetap menjaga pangsa pasar yang dimilikinya
sedangkan penggarap relung pasar akan menggarap pasar yang diabaikan
oleh pesaing lainnya.
Perusahaan umumnya mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing
mereka melalui data sekunder, pengalaman pribadi dan kabar angin. Mereka
dapat memperluas pengetahuan mereka dengan melakukan riset pemasaran
primer atas pelanggan, pemasok, dan penyalur. Semua sumber ini membantu
perusahaan untuk menentukan siapa yang diserang dalam pasar dengan
pengendalian yang dapat diprogram. Secara umum perusahaan dapat
memantau tiga variabel saat menganalisa pesaingnya yaitu :
a. Andil atas pasar (market share) : Andil pesaing atas pasar sasaran.
b. Andil atas ingatan (mind share) : Persentase pelanggan yang menyebut
nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan, “sebutkanlah perusahaan
pertama dalam industri ini yang ada dalam pikiran anda”.

11
c. Andil dalam hati (heart share) : Persentase pelanggan yang menyebut
nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan, “Sebutkanlah perusahaan
yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli” (Kotler, 1997).

H. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan orang-orang sesuai
kebutuhan dan keinginan yang sama akan bereaksi terhadap marketing mix
(Mc Charty dan Perreault di dalam Kotler, 1997).
Setiap segmen konsumen dapat dipilih menjadi sasaran target untuk
memudahkan penerapan strategi bauran pemasaran. Kotler (1997)
mengemukakan bahwa dasar-dasar segmentasi pasar dapat dilakukan dengan
memperhatikan ciri-ciri konsumen. Dengan demikian terdapat beberapa
dasar untuk segmentasi pasar, antara lain :
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi,
kota, atau lingkungan.
2. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
keturunan, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis merupakan pembagian pasar menjadi
kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian.
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku merupakan pembagian pasar menjadi
kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan pengetahuan, sikap,
pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.

12
Menurut Kasali (2000), segmentasi tidak harus selalu menggunakan
segmentasi demografi, psikografi, dan geografi. Beberapa cara segmentasi
lainnya adalah segmentasi berdasarkan manfaat yang diperoleh konsumen,
segmentasi berdasarkan pemakaian produk, segmentasi berdasarkan
generasi, segmentasi berdasarkan teknografi, segmentasi berdasarkan tingkat
kesetiaan, segmentasi berdasarkan evolusi keluarga. Syarat-syarat segmen
yang baik terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain apakah
segmen itu cukup besar, apakah ada daya belinya memadai, apakah dapat
dibedakan dengan segmen lainnya, apakah sudah ada pesaing lain yang
menguasai segmen tersebut, apakah pasar ini dapat dijangkau dan
bagaimana menjangkaunya, apakah memiliki sumber daya yang memadai.

I. Pengembangan Strategi Persaingan dan Penetapan Target Market


Setiap perusahaan mengembangkan strategi yang efektif untuk
menghadapi pesaing, pada dasarnya penentuan strategi persaingan
mencakup tiga hal yaitu alasan, pasar yang dipilih dan bagaimana cara
bersaing (Boone dan Kurtz, 1977).
Rivalitas di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan dengan
menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi
produk baru dan peningkatan pelayanan atau jaminan kepada konsumen.
Penentuan sasaran target (targetting) dapat dilakukan setelah proses
segmentasi dilakukan oleh perusahaan. Menurut Assauri (2002), sasaran
target adalah suatu kelompok konsumen yang homogen dan telah ditetapkan
perusahaan sebagai sasaran untuk melakukan pendekatan guna menarik
konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Pawitra (2001), tahap selanjutnya dari segmentasi adalah
memilih pasar sasaran. Pada pasar sasaran ini seluruh usaha pemasaran
diarahkan. Pemilihan pasar sasaran akan juga menentukan bagaimana
mengalokasikan sumberdaya perusahaan diarahkan untuk program
pemasaran, setelah melakukan segmentasi maka pemasar dapat memilih
target market yang sesuai dengan tahap segmentasi tersebut. Pemasar dapat
memilih dari salah satu dari tiga pendekatan berikut ini dalam menentukan

13
pasar sasaran. Pertama, pemasaran yang tidak terdiferensiasi, kedua
pemasaran diferensiasi, dan ketiga pemasaran konsentrasi.

J. Positioning
Setelah memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, perusahaan
harus memutuskan posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut
(Umar, 2000). Menurut Kotler dan Armstrong (1995), untuk memasuki
pasar perlu dikembangkan strategi penempatan produk dimana tanggapan
konsumen terhadap posisi produk di pasar merupakan hal terpenting.
Strategi positioning merupakan strategi yang berupaya menempatkan
suatu merek pada bagian pasar dimana merek tersebut dapat diterima lebih
baik daripada merek lain. Tujuan utama positioning dalam dunia bisnis
yaitu untuk menempatkan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah
atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing. Bentuk akhir positioning
adalah persepsi masyarakat mengenai kedudukan produk dan perusahaan
terhadap para pesaingnya (Tjipjono, 1997).
Menurut Kasali (2000), positioning adalah strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama Anda
mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan
asosiatif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam positioning,
yaitu :
1. Positioning adalah strategi komunikasi.
Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk/merek/nama anda
dengan calon konsumen.
2. Positioning bersifat dinamis.
Persepsi konsumen terhadap produk/merek/nama bersifat relatif
terhadap struktur pasar/persaingan. Begitu keadaan pasar berubah, maka
positioning produk pun berubah.
3. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut merek.
Konsumen pada dasarnya tidak membeli produk tetapi
mengkombinasikan atribut.

14
4. Positioning harus memberi arti.
Arti itu harus penting bagi konsumen. Pertama-tama pemasar harus
mencari tahu atribut-atribut apa yang dianggap penting oleh konsumen
(target marketnya) dan atribut-atribut yang dikombinasikan itu harus
memberi arti.
5. Atribut-atribut yang dipilih harus unik.
Atribut-atribut yang hendak ditonjolkan harus dapat dibedakan
dengan yang sudah diakui milik para pesaing.
6. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pertanyaan.
Pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang penting bagi
konsumen harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar, dan harus
dapat dipercaya.

K. Diferensiasi
Untuk dapat berkinerja lebih baik daripada perusahaan lainnya,
menurut Porter (1980) di dalam Kotler (1997) ada tiga pendekatan strategi
generik yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu :
1. Keunggulan biaya
2. Diferensiasi
3. Fokus
Di dalam strategi diferensiasi, perusahaan dituntut untuk menciptakan
suatu produk atau layanan yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang unik.
Bila dapat dicapai, strategi ini sangat efektif untuk mempertahankan
kedudukan pasar dan mendapat hasil diatas rata-rata. Khusus pada produk
konsumen dan jasa diferensiasi produk menjadikan citra atau image sebagai
faktor penting yang mempengaruhi faktor keputusan dalam membeli
(Keegan, 1989).
Menurut Berkowitz et al . (1992), secara umum diferensiasi produk
menunjukan perusahaan menjual produknya dalam dua atau lebih jenis
produk dengan tampilan yang berbeda ditargetkan untuk segmen pasar yang
berbeda pula. Perusahaan akan mendapatkan kesulitan ketika produk-produk

15
yang berbeda tadi bercampur dalam benak konsumen dan tidak mencapai
segmen pasar yang dituju secara berhasil.
Berkowitz et al . (1992) juga menambahkan bahwa suatu produk
dapat didiferensiasikan melalui pelayanan yang baik serta penyampaian
yang tepat waktu, terutama bila produk tersebut mempunyai saingan yang
mirip serta loyalitas terhadap merek yang rendah.
Perusahaan yang melakukan taktik diferensiasi harus
mengkonsentrasikan diri untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa
bidang manfaat yang penting bagi pelanggan, yang dinilai tinggi oleh pasar
secara keseluruhan. Perusahaan harus menggunakan kekuatan-kekuatan
yang dimilikinya untuk mencapai kinerja yang terbaik pada beberapa bidang
manfaat pelanggan tersebut. Perusahaan dengan taktik diferensiasi harus
mempunyai kekuatan dalam bidang riset dan pengembangan, desain,
pengendalian mutu serta pemasaran (Kotler, 1997).
Menurut Kotler dan Armstrong (1995), diferensiasi mempunyai arti
memusatkan pada penciptaaan suatu program pemasaran dan lini produk
dengan tingkat diferensiasi yang tinggi sehingga dapat menempatkan diri
sebagai pemuka pasar dalam industri.

L. Lini Produk
Kotler dan Armstrong (1995), menyatakan bahwa lini produk adalah
sekelompok produk yang berkaitan erat apakah karena mempunyai fungsi
yang sama atau dijual kepada pelanggan yang sama, dipasarkan melalui
jenis toko yang sama ataukah karena berada dalam rentangan harga tertentu.
Panjang pendeknya lini produk dipengaruhi oleh sasaran perusahaan.
Bila sasaran perusahaan adalah pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang
tinggi, maka lini produk yang cocok adalah panjang. Sedangkan bila sasaran
perusahaan adalah profitabilitas, lini produk yang pendek dengan barang-
barang pilihan lebih cocok diterapkan barang-barang pilihan. Dalam usaha
menambah lini produknya, ada dua cara yang dapat dilakukan perusahaan,
yaitu memperpanjang atau mengisi lini. Memperpanjang lini dapat
dilakukan dengan menambah merek baru pada lini yang telah ada,

16
sedangkan mengisi lini dilakukan dengan menambahkan spesifikasi pada
tiap merek (Kotler dan Armstrong, 1991).

M. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang
dilakukan secara sitematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian,
pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Hasil
riset penelitian dapat dipakai untuk merumuskan strategi pemasaran dalam
merebut peluang pasar (Rangkuti, 1997).
Desain atau rancangan riset adalah suatu pengaturan syarat-syarat
untuk mengontrol pengumpulan data di dalam suatu riset sedemikian rupa
dengan tujuan untuk mengkombinasikan semua informasi yang akurat sesuai
dengan tujuan riset. Cara pengumpulan itu harus seefisien mungkin artinya
dengan biaya rendah, tenaga yang sedikit serta waktu yang relatif pendek,
akan tetapi dapat memberikan informasi yang cukup teliti (Kotler, 1997).
Menurut Kinnear dan Taylor (1995), riset pemasaran dapat dibagi
menjadi :
a. Riset Eksploratif
Riset ini cocok diterapkan pada situasi manajemen yang sedang
menelusuri permasalahan, mencari gagasan, hipotesa baru atau
menginginkan rumusan permasalahan yang lebih tepat.
b. Riset Konklusif
Riset ini memberikan informasi untuk mengevaluasi dan menyeleksi
rangkaian tindakan.
c. Riset Pemantauan Hasil
Riset ini bertujuan untuk mengendalikan program pemasaran.

N. Persepsi Konsumen
Bagaimana seseorang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
suatu objek. Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi menjadi suatu
gambaran yang berarti mengenai suatu objek (Kotler, 1997). Persepsi

17
seseorang tergantung pada seberapa jauh suatu objek memberi arti dan
manfaat terhadap seseorang dan persepsi juga melibatkan derajat kesadaran,
suatu arti atau penghargaan terhadap suatu objek tersebut.
Mowen di dalam Patricia (2002) mendefinisikan persepsi sebagai suatu
proses dimana individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitor
prosesor yang lebih luas dan menginterpretasikan informasi tersebut.
Persepsi memegang peranan penting dalam konsep Positioning karena
manusia menafsirkan suatu produk atau merk melalui persepsi yaitu
hubungan asosiatif yang tersimpan melalui proses sensasi (Kasali, 2000).

O. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Imron (2001) diketahui 13
atribut yang penting dan dibagi menjadi dua, yaitu dari segi restoran dan
segi masakan. Dari segi restoran terdapat tujuh atribut, yaitu : kecepatan
pelayanan, keramahan dan kerapihan pegawai, kebersihan restoran,
kenyamanan restoran, tempat parkir, kebersihan/ketersediaan toilet, waktu
buka yang sesuai. Sedangkan dari segi masakan atributnya adalah : rasa
makanan yang lezat, porsi makanan yang sesuai, harga yang terjangkau,
kandungan gizi, keragaman pilihan masakan, masakan mudah didapat.
Penelitian Hartono (2005), menyebutkan terdapat 19 atribut dalam
menilai kepuasan konsumen restoran cepat saji, yaitu: kebersihan dan
kerapihan restoran, rasa makanan, keramahan dan kesopanan staf, kecepatan
pelayanan, wastafel, pengering dan kaca, pendingin ruangan, suasana
restoran yang nyaman, cepat respon terhadap keluhan konsumen,
kemudahan dalam proses pembayaran, kemampuan staf dalam melakukan
pekerjaannya, daftar harga menu, penyajian makanan, harga makanan,
keragaman menu, lokasi restoran, areal parkir, delivery/siap antar, besar
porsi makanan, dan yang terakhir adalah kotak saran.
Wahyudin et al. (2003) melakukan penelitian mengenai pemetaan
merk kopi dengan mengunakan analisis biplot, dan analisis faktor. Hasil dari
penelitian ini memetakan enam merk kopi diantaranya adalah Nescafe,
ABC, Torabika, Ayam Merak, Indocafe, Kapal Api dan lainnya (termasuk

18
didalamnya Robusta, Bali Dancer, Tugu Luak). Perceptual mapping ini
menunjukkan bahwa penciri utama kopi Nescafe adalah seringnya iklan kopi
ini muncul di TV. Hal ini ditunjukkan oleh garis iklan TV yang menuju ke
arah kopi Nescafe. Bagi Indocafe, penciri kopi Indocafe adalah kemasannya
yang menarik. Sedangkan untuk kopi Kapal Api dan lainnya adalah
seringnya kedua jenis kopi tersebut dikonsumsi oleh konsumen. Torabika,
ABC dan Ayam Merak sama sekali tidak memperoleh penciri apapun. Hal
ini menunjukkan ketiganya tidak menanamkan Positioning yang jelas dalam
benak konsumen.
Patricia (2002) meneliti Positioning produk jamu kesehatan merek
Bukti Mentjos pada industri jamu tradisional menggunakan biplot. Hasil
penelitian menunjukkan Positioning produk jamu kesehatan merek Bukti
Mentjos lebih unggul dibanding pesaingnya dari atribut rasa pahit yang pas,
aroma wangi dan kesegaran, khasiat yang cukup tinggi, kandungan zat yang
lengkap, dan tercantum nomor Depkes yang jelas. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa konsumen Bukti Mentjos meliputi pria maupun wanita,
kelompok usia 26 sampai 45 tahun, dengan tingkat pendidikan SLTA
sampai dengan diploma atau akademik, mencakup responden dengan bidang
pekerjaan sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga.
Saefudin (2005) meneliti strategi penempatan produk (Product
Positioning) Frestea di PT. Coca Cola Distributtion Indonesia. Dimana
kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa Frestea diposisikan untuk remaja
dan dewasa, Frestea juga diposisikan sebagai minuman teh kemasan botol
yang dapat memberikan kesegaran dengan aroma khas melati yang dapat
diminum pada saat santai.
Sedangkan Hamid (2005) menggunakan analisis kuadran dalam
meneliti Positioning rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Halalan
Thayyiban cabang Bogor. Kemudian dari hasil penelitian didapatkan
kesimpulan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen
yaitu mutu, kualitas, cita, rasa, aroma khas, lokasi strategis, tempat parkir
yang luas, akses transport, keramahan pelayanan, kebersihan kamar mandi,
wastafel serta penerangan. Berdasarkan analisis kuadran dan peringkat

19
keunikan produk, Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo cabang Bogor
paling tepat diposisikan dengan rasa makanan yang khas serta bergizi tinggi
dengan suasana yang khas, strategis, dan dijamin kehalalannya.

20
III. METODOLOGI

A. Kerangka Pemikiran
Persaingan dunia usaha semakin ketat dewasa ini, hal itu disebabkan
semakin banyaknya pelaku usaha baru yang bermunculan dengan berbagai
macam inovasi. Hal itu tentunya harus disiasati dengan strategi pemasaran
yang tepat agar perusahaan dapat memenangkan persaingan dunia usaha
yang semakin ketat tersebut.
Wendy’s merupakan salah satu pemain di industri restoran fast food
yang sudah cukup lama di Indonesia. Pertama kali didirikan di Dublin, Ohio,
Amerika Serikat pada tahun 1969. Di Indonesia, PT. Wendy Citarasa
sebagai francisor Wendy’s membuka gerai yang pertama di Plaza 89 Jakarta
pada tahun 1991.
Dalam strategi pemasaran, mengetahui pesaing merupakan suatu
tindakan penting yang harus dilakukan. Suatu perusahaan harus mengetahui
siapa pesaingnya, strategi yang dilakukan pesaing, tujuan pesaing serta
kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka
perusahaan dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat yang harus
dilakukan dalam menyusun strategi pemasaran.
Seluruh strategi pemasaran dibangun atas STP- Segmentation,
Targetting, dan Positioning. Penetapan posisi (positioning) adalah kegiatan
merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang
khas dalam benak konsumen sasarannya. Selanjutnya perusahaan dapat
melakukan strategi diferensiasi untuk lebih membedakan perusahaannya di
benak konsumen sasarannya.
Salah satu strategi diferensiasi yang dapat dilakukan adalah strategi
diferensiasi produk yaitu perusahaan menawarkan produk dengan keunikan
tersendiri baik dari segi mutu, desain maupun teknologi pembuatan produk.
Dengan diferensiasi produk, diharapkan akan tertanam persepsi yang
diharapkan di benak pelanggan sasaran sehingga akan meningkatkan tingkat
penjualan produk.

21
Perusahaan berusaha memposisikan dirinya dan menanamkan persepsi
keunggulan perusahaannya terhadap pelanggan sasarannya. Akan tetapi,
apakah konsumen memiliki persepsi yang sama dengan perspsi yang ingin
ditanamkan oleh perusahaan? Kemudian apakah konsumen telah menyadari
keunggulan produk yang ditawarkan perusahaan?.

Perusahaan

Positioning dan Faktor internal dan Persepsi Kuesioner


strategi eksternal konsumen
diferensiasi perusahaan
perusahaan

Persepsi yang Data


Analisis SWOT Tingkat penjualan
historis
ingin
ditanamkan
perusahaan

Kajian elemen pemasaran

Perumusan strategi pemasaran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

B. Pendekatan Masalah
Dalam penelitian ini, pendekatan masalah dimulai dari identifikasi
masalah, sehingga permasalahannya dapat dirumuskan. Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, dicari metode penyelesaian yang disesuaikan
dengan tujuan, peubah-peubah, batasan-batasan, dan asumsi-asumsi dari
penyelesaian yang ada. Aplikasi dari pendekatan masalah ini disesuaikan

22
dengan masalah khusus yang sedang dihadapi, sehingga hasil
penyelesaiannya hanya dapat digunakan pada masalah yang bersangkutan
saja.

C. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data
primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif.
a. Data Primer
Data primer didapatkan dengan menyebarkan kuesioner dan
wawancara. Kuesioner disebarkan kepada responden yang berdomisili
di Kota Bandung dan pernah mencoba produk dari restoran cepat saji
khususnya produk Wendy’s. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan
yang diajukan peneliti untuk mengetahui tanggapan konsumen
mengenai strategi positioning dan diferensiasi produk yang dilakukan
perusahaan. Kuesioner juga berisi daftar pertanyaan untuk mengetahui
persepsi konsumen mengenai perusahaan dan alasan-alasan yang
mendorong konsumen untuk memilih suatu restoran.
Kuesioner merupakan perangkat riset yang menggunakan daftar
pertanyaan yang tersusun rapi untuk ditanyakan kepada responden
yang dapat dilihat pada lampiran 3, atau dapat juga dengan
menggunakan gambar-gambar dan konsumen memberi komentar
tentang gambar tersebut (Ancok, 1989).
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, maka dilakukan
uji reabilitasnya terlebih dahulu dengan memberikan kuisioner
pendahuluan yang dapat dilihat pada lampiran 2. Menurut Ancok
(1989), reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan dan relatif konsisten
apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
Dalam penelitian ini teknik reliabilitas yang digunakan adalah
teknik pengukuran ulang, yaitu responden yang sama diminta

23
menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali.
Selang waktu antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua
adalah 15 – 30 hari. Hal ini untuk menghindari selang waktu yang
terlalu dekat dimana responden masih mampu mengingat jawaban
pada kuesioner pertama atau selang waktu yang terlalu lama yang
memungkinkan terjadinya perubahan pada fenomena yang diukur yang
dapat mempengaruhi hasil pengujian reliabilitas. Pengujian ini
dilakukan pada responden yang sama dengan jumlah minimal 30
orang, sehingga distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva
normal. Hasil pengukuran pertama dan pengukuran kedua
dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment.
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan muka
dengan orang yang diwawancarai dan tidak langsung apabila daftar
pertanyaan yang diberikan dapat dijawab pada kesempatan lain
Wawancara dilakukan terhadap pihak manajemen dan karyawan
yang terkait dengan kegiatan pemasaran perusahaan. Wawancara juga
dilakukan terhadap para responden secara personal. Melalui
wawancara dengan responden, akan ditanyakan lebih jauh mengenai
tanggapan mereka tentang positioning dan strategi diferensiasi yang
diterapkan perusahaan dan persepsi mereka terhadap perusahaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut
menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan
sebagainya sehingga lebih informatif untuk pihak lain (Kasali, 2003).
Data sekunder dikumpulkan dari perusahaan, Biro Pusat Statistik
(BPS), internet, dan media komunikasi lainnya. Data bersumber dari
studi pustaka dan kajian literatur juga digunakan untuk mendapatkan
data yang menunjang dalam penelitian.
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang
tidak mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online.
Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian secara manual.

24
Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu
metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu
organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang
paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literatur yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti.
Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang
berasal dari database khusus dan database umum. Database khusus
biasanya berisi informasi penting perusahaan yang biasanyan
dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sumber daya manusia, data penjualan dan
informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-
orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak
membantu dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap
masalah yang akan kita teliti di perusahaan tersebut. Sebaliknya,
database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan
dan boleh diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat
diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau disimpan
dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh
dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan
pemerintah mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil
perusahaan dan data-data umum lainnya.
Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini
tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor
pemerintah atau swasta dan universitas, biro pusat statistik dan asosiasi
perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah
dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus,
buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah
banyak data base yang menjual berbagai informasi bisnis maupun non-
bisnis. Database ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang
menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun

25
non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti
dan pengguna lainnya dalam mencari data.

2. Metode Pengambilan Sampel


Menurut Kinnear dan Taylor (1995) terdapat dua macam metode
pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan non probability
sampling. Dalam probability sampling, seleksi unsur populasi untuk
dijadikan sampel adalah sama atau paling tidak diketahui. Beberapa
contoh probability sampling adalah simple random sampling, stratified
random sampling dan cluster random sampling. Pada metode non
probability sampling, seleksi unsur populasi untuk dijadikan sampel
dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti. Setiap unsur dalam populasi
terpilih sama sekali tidak memiliki kesempatan yang diketahui. Beberapa
contoh non probability sampling adalah convenience sampling,
purposive sampling dan quota sampling.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non probability sampling atau pengambilan contoh tak
berpeluang / non acak. Dengan cara ini semua elemen populasi belum
tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik pengambilan sampel tak berpeluang menggunakan
teknik pengambilan sampel kuota (quota sampling).
Teknik pengambilan sampel kuota (quota sampling) dilakukan dua
tahap, yaitu :
1. Menentukan peubah-peubah segmentasi atau kuota dari populasi
yang akan diriset. Peubah segmentasi dapat berupa jenis kelamin,
umur , pendapatan, ras dan sebagainya (Simamora, 2005).
2. Menentukan cara pengambilan sampel. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara dipermudah (convenience) atau berdasarkan
pertimbangan tergantung situasi dan kondisi saat penelitian.

26
Untuk menentukan jumlah responden digunakan rumus Slovin, yaitu
salah satu teknik untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian
sosial dengan tingkat 10 %. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus :
n = N
1 + Ne2
dimana,
n : adalah ukuran sampel
N: adalah populasi penduduk dari suatu wilayah tempat pelaksanaan
survei.
e : adalah persen toleransi kesalahan pengambilan sampel.

3. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan melalui survei, wawancara, dan studi
pustaka, selanjutnya perlu diolah agar data tersebut dapat memberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang diteliti. Dalam
pelaksanaan pengolahan data, diusahakan agar kesalahan yang terjadi dalam
penelitian sekecil mungkin. Pengolahan data dalam penelitian menggunakan
Microsoft Excel dan software SPSS version 13.0.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisa
terhadap kegiatan positioning dan diferensiasi produk yang dilakukan
perusahaan, menganalisa tanggapan atau persepsi konsumen terhadap
positioning dan strategi diferensiasi produk yang dilakukan perusahaan serta
pengaruhnya terhadap tingkat penjualan produk. Serta menganalisa
lingkungan eksternal dan internal pemasaran dengan melihat faktor-faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada perusahaan untuk
mengetahui strategi pemasaran apa yang sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan.

D. Metode Analisis
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat
valid dan reliabilitas suatu butir pertanyaan dalam kuisioner. Pengujian

27
validitas konstruk kuisioner menggunakan teknik korelasi Product
Moment, Microsoft Excel.
Rumus:

r = n (Σ XY) – (ΣX ΣY)

√ (n ΣX2 – ΣX2) (n ΣY2 - ΣY2)

Dimana :
X = skor total pada pengukuran pertama
Y = skor total pada pengukuran kedua
n = jumlah responden
r = indeks reliabilitas

Pengujian reliabilitas menggunakan analisis Cronbach’s Alpha


SPSS version 13.0 for Windows. Rumus pengujian reliabilitas dengan
menggunakan teknik Cronbanch’s Alpha adalah :

Dimana :
α adalah reliabilitas kuisioner
k adalah banyak butir pertanyaan
σb adalah varians total
σt adalah jumlah varians butir
Selengkapnya mengenai selang kategori nilai alpha dapat dilihat
pada Tabel 3.

2. Analisis Deskriptif
Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi data.
Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam bentuk
tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui hubungan
antara beberapa variabel.

28
Tabel 3. Klasifikasi nilai alpha
Klasifikasi Nilai Alpha Kesimpulan
α > 0,9 Sempurna (excellent)
α > 0,8 Baik (good)
α > 0,7 Dapat diterima(acceptable)
α > 0,6 Diragukan (questionable)
α > 0,5 Lemah (poor)
α < 0,5 Tidak dapat diterima (unacceptable)
Sumber : Ancok, D. (1989)

3. Analisis Deskriptif
Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi data.
Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam bentuk
tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui hubungan
antara beberapa variabel.

4. Multidimensional Scalling
Multidimensional scalling adalah teknik eksplorasi yang
digunakan untuk menggambarkan perhitungan dalam dimensi kecil.
Intrepertasi dari dimensi ini akan membimbing pada pemahaman dari
proses perhitungan. Selanjutnya dapat digunakan dalam
menginterpretasikan pendapat seseorang ataupun grup yang berbeda-
beda sehingga didapatkan suatu solusi. Multidimensional scalling
(MDS) memiliki hubungan yang erat dengan psikologi. Pada umumnya
multidimensional scalling memetakan variabel-variabel dalam dua atau
tiga dimensi. Untuk penelitian kali ini akan dibahas mengenai siapa
pesaing terdekat Wendy’s. Metode multidimensional yang dilakukan
adalah Anchor Clustering Method. Dengan anchor clustering method,
kita menggunakan suatu merek sebagai acuan, dalam hal ini Wendy’s
sebagai subjek penelitian. Kemudian responden menilai kemiiripan
sejumlah restoran fast food dan memilih restoran yang paling mirip
dengan Wendy’s.

29
Matriks yang diperoleh akan berbentuk conditional sebab kita
tidak bisa membandingkan baris dengan baris (tidak simetris). Untuk
menghitung jarak Euclidean, perlu diketahui koordinat setiap objek
(dalam kasus ini objek adalah restoran fast food). Data koordinat serta
perhitungan jarak Euclidean dapat dihitung dengan rumus :

Dimana :
ed = jarak Eucledean (euclidean space)
xi = absis restoran fast food ke-i pada dimensi (i=1,2,.....,n)
yi = ordinat restoran fast food ke-i pada dimensi (i=1,2,.....,n)
xp = absis Wendy’s pada dimensi 1
yp = ordinat Wendy’s pada dimensi 2

Untuk mengetahui seberapa baik Multidimensional Scalling


digunakan stress. Menurut Maholtra dalam Simamora (2005) semakin
rendah stress, berarti semakin baik MDS yang kita gunakan. Cara
menghitung stress bermacam-macam, namun yang paling banyak
digunakan adalah stress Kruskal, sebagaimana dirumuskan :

Dimana :
= data jarak yang diberikan responden
= rata-rata jarak dalam peta
= jarak turunan (derived distance) atau kemiripan (similarity
data) yang dihasilkan komputer.

30
Tabel 4. Standar Kruskal untuk stress
Stress (Percent) Goodness of Fit
20 Poor
10 Fair
5 Good
2,5 Excellent
0 Perfect
Sumber : Kruskal di dalam Simamora (2005)

5. Analisis Faktor
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi-
dimensi mendasar dan mereduksi sejumlah variabel dengan
menghilangkan variabel-variabel yang tidak diperlukan. Ada dua
metode mendasar analisis faktor, yaitu Principal component analysis
dan common factor analysis. Principal component analysis
menggunakan total varians dalam analisisnya. Metode ini menghasilkan
faktor yang memiliki specific variance dan error variance yang kecil.
Principal component analysis bertujuan untuk mengetahui jumlah
faktor minimal yang dapat diekstrak (Simamora, 2005). Dalam
penelitian ini analisis faktor digunakan untuk menghasilkan overlay
dalam pemetaan persepsi.

6. Analisis Biplot
Analisis Biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda
yang menyajikan pengaruh objek (baris) dan peubah (kolom) dari suatu
matriks data dalam suatu bidang datar. Biplot dapat menggambarkan
posisi relatif antar objek dan peubah serta hubungan objek amatan
dengan peubah (Laoh, 1991). Biplot merupakan teknik statistika
deskriptif dimensi ganda yang mendasarkan pada penguraian nilai
singular (PNS) atau Singular Value Decomposition (SVD). Analisis
Biplot dalam penelitian ini disajikan secara visual dalam suatu posisi
relatif atribut, produk, hubungan antara keduanya serta kemasan antara
objek pengamatan dalam suatu sumbu dua dimensi. Misalkan suatu

31
matriks data X berukuran nxp yang berisi n penamatan dan p peubah
yang dikoreksi terhadap nilai rata-ratanya dan berpangkat r, dapat
dituliskan menjadi :

X = U L A’

Keterangan :
- Matriks U dan A masing-masing berukuran (nxr) dan (pxr)
sehingga U’U = A’A = Ir
- L adalah matriks diagonal berukuran (rxp) dengan unsur-unsur
diagonalnya adalah akar kuadrat dari akar ciri X’X atau XX’
sehingga:

≥ ≥ ....... ≥

Kolom matriks A adalah vektor ciri yang berpadanan dengan akar


ciri λ dari matriks X’X atau XX’. Lajur-lajur matrik U dapat dihitung
menjadi :

Dengan λi adalah akar ciri ke-i dari matrik X’X dan ai adalah
lajur ke-i matrik A. Secara matematis, SVD dapat ditulis :

nXr = nUr rLr rAp

32
A=

Analisis biplot didasarkan pada penguraian nilai singular (PNS)


yang diperoleh dari analisis komponen utama (AKU) atau principles
component analysis (PCA).

33
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan


Wendy’s merupakan waralaba restoran asing Amerika dengan produk
utama burger. Wendy's ditemukan oleh Dave Thomas pada tanggal 15
Novembar 1969 dan diberi nama dari anak keempatnya yang bernama
Melinda Lou Thomas. Ketika berusia delapan tahun, saudara tertuanya
memanggilnya dengan sebutan Wendy (Sesungguhnya Wenda, yang diambil
ketika kesulitan menyebut namanya sendiri). Sesuai yang ditulis Thomas pada
pertunjukkan Biografinya. Perusahaan utamanya terletak di Dublin, Ohio.
Restoran Wendy's pertama kali dibuka pada tahun 1969 dan cabangnya
berkembang cepat melebihi 3000 restoran sampai tahun 1985.
Sampai pada pertangahan tahun 1985, bebrapa restoran yang memiliki
performa dibawah wendy's telah ditutup. Pada tahun 1986 Dave Thomas
kembali dan mulai melakukan komersialisasi untuk wendy's dan membantu
membangun kembali restoran tersebut sampai kematiannya pada tanggal 8
Januari 2002.
Di Indonesia, Wendy’s berada dibawah manajemen PT. Wendy
Citarasa yang memiliki kantor pusat di Bank Permata Tower, LG FI yang
terletak di jalan Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat. Gerai pertamanya
berdiri pada tahun 1991 di Plaza 89 Jakarta. Sampai saat ini, Wendy’s telah
memiliki 24 gerai di beberapa Kota besar di Indonesia.

B. Lokasi
Lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang harus
dipertimbangkan, karena faktor tersebut mempengaruhi perkembangan dan
kemajuan perusahaan. Penentuan lokasi yang tepat akan membantu
perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksi dan pemasaran secara
efektif dan efisien. Restoran Wendy’s yang berlokasi di Braga City Walk
dinilai sebagai lokasi yang strategis karena didirikan di tempat yang
merupakan salah satu pusat perbelanjaan masyarakat Kota Bandung. Hal ini

34
akan sangat membantu sebuah restoran dengan merek baru dalam proses
pengenalan merek terhadap konsumen.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi merupakan suatu susunan kerja yang menunjukkan
suatu rangkaian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-
masing bagian yang termasuk di dalam struktur organisasi tersebut. Struktur
organisasi merupakan hubungan struktural diantara berbagai faktor dalam
perusahaan dimana merupakan sarana penting dalam rangka
mengorganisasikan individu-individu dalam perusahaan.
Karyawan yang bekerja di Wendy’s Bandung terdiri dari District
Manager, Store Manager, Assistant Manager, Shift Supervisor, Chief Cashier,
Waitress / Server, Cashier, Delivery Man dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya
struktur oraganisasi Wendy’s Braga City Walk dapat dilihat pada Lampiran 1.
Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-
beda. Pendelegasian wewenang di restoran dilakukan secara struktural sesuai
dengan struktur organisasi perusahaan. District Manager bertanggung jawab
melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan di wilayah
Jawa Barat. Dalam kesehariannya seorang District Manager juga ikut serta
dalam membantu operasional store atau outlet. Dibawah District Manager ada
Store Manager yang bertanggung jawab mengawasi dan mengatur
operasional perusahaan. Selanjutnya ada Assistant Manager yang memiliki
tanggung jawab untuk membantu Store Manager. Bagian Shift Supervisor
bertanggung jawab dalam pergantian shift kerja.
Setiap karyawan baru yang diterima akan mendapatkan pelatihan
(training) selama dua bulan sesuai dengan posisi yang akan mereka tempati.
Beberapa posisi yang akan mereka tempati yaitu Dinning Room, Frontline,
Sandwich, Grill, Chicken, and Backroom. Di setiap posisi harus diisi oleh satu
personil atau crew, khususnya pada posisi inti yang memang sama sekali tidak
boleh ditinggalkan yaitu : Frontline, Sandwich, Grill, dan Chicken.

35
D. Aspek Pemasaran
1. Bauran Produk
Wendy’s merupakan perusahaan yang bergerak di bidang restoran
dengan produk utama burger. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
jasa penyedia pangan, faktor kualitas produk menjadi salah satu perhatian
perusahaan. Untuk menjaga kualitas produk, Wendy’s memiliki sistem
order fries (apabila dipesan baru kemudian diolah) hingga bagaimana
Wendy’s dapat dinikmati oleh konsumen.
Bauran produk yang dilakukan oleh wendy’s juga meliputi atribut
produk dan kemasan produk. Produk inti dari Wendy’s adalah burger,
selain itu terdapat produk pelengkap lainnya seperti ayam goreng, french
fries, garden salads, chili n’cheese, brocoli n’cheese, cheese n’cheese
baked potatoes, mandarin oranges, chicken sandwich, red bean paste,
pepperjack cheese, frosty dan lain-lain. Secara lebih lengkap daftar produk
dapat dilihat pada Tabel 5.
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan wendy’s
berasal dari bahan-bahan alami yang bergizi. Hampir semua bahan-bahan
tersebut diperoleh secara impor. Bahan-bahan tersebut sudah pasti dijamin
kualitas, nilai kandungan gizi dan kehalalannya karena sudah ada standar
mutu yang ditetapkan dari Wendy’s pusat di Dublin, Ohio.

2. Bauran Harga
Harga merupakan alat persaingan yang penting dan selalu menjadi
bahan pertimbangan konsumen baik dalam menilai kualitas ataupun daya
beli. Terdapat dua macam konsumen yaitu konsumen price oriented yaitu
konsumen yang mementingkan value yaitu kualitas produk atau prestise
yang dihasilkan dari pembelian produk sehingga harga bukan yang
diutamakan. Konsumen yang kedua adalah price sensitive dimana
perubahan harga amat mempengaruhi terhadap pembelian, dan cenderung
untuk memilih harga yang terjangkau. Penetapan harga produk Wendy’s
disesuaikan antara nilai harga dan nilai produk yang diperoleh konsumen.
Produk Wendy’s memiliki harga yang variatif mulai dari kisaran Rp.
7000,00 sampai Rp.35.000,00 before tax.

36
Tabel 5. Daftar produk Wendy’s
MENU ITEM

Starter  Soup
• Beef Chili Soup
• Clear Soup

 Additional
• Nugget
• Fries

Burger  Value Burger


• Beef Burger
• Spicy Crispy Chicken Sandwich
• Crispy Chicken Sandwich
 Famous burger
• Deluxe Beef Burger
• Deluxe Cheese Burger
• Big Classic
• Big Double Stack
• Big Triple Stack
• Wendy’s Melt
• Chicken Breast Fillet
• Shrimp Sandwich

Specialty Dishes  Baked Potato


• Brocoly n’cheese
• Chili n’cheese
• Cheese n’cheese

 Spagetti
 Garden Salad
 Beef Chili Soup
 Frosty

Beverages • Soft Drinks


• Mineral Water
• Coffee
• Tea

Sumber : Wendy’s Braga City Walk, 2008

37
3. Bauran Distribusi
Sampai saat ini Wendy’s telah memiliki 24 buah outlet yang sudah
beroperasi. Outlet pertama berada di Plaza 89 yang terletak di Ground
Floor Jl. HR Rasuna Said.
Distribusi untuk Kota Bandung dilakukan melalui outlet yang
berada di Braga City Walk. Para pelanggan juga dapat menggunakan
saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan delivery.
Delivery service ini dapat dilakukan untuk pembelian minimal Rp.
30.000,00 sebelum pajak dan berlaku setiap hari mulai pukul 10.00 sampai
20.00 dengan maksimum radius 3 kilometer. Hal ini dimaksudkan untuk
mempertahankan mutu produk demi menjaga kepuasan konsumen.

4. Bauran Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian penting dari bauran
pemasaran di Wendy’s. Preferensi yang dibangun melalui promosi
meliputi mutu, nilai, kinerja, dan keistimewaan mengenai produk yang
ditawarkan. Promosi dilakukan untuk menciptakan keyakinan di benak
konsumen bahwa produk tersebut bermanfaat bagi mereka. Pada akhirnya
promosi dirancang untuk mendorong konsumen membeli produk.
Promosi yang telah dilakukan oleh pihak Wendy’s adalah promosi
Above The Line (ATL). Promosi ATL yang dilakukan yaitu melalui media
cetak (koran) sebagai media advertising. Wendy’s juga menempatkan sales
person yang membagikan brosur, leaflet di sekitar area restoran. Media
promosi billboard dan spanduk dipasang di tempat strategis area sekitar
restoran. Melalui billboard, spanduk, brosur dan leaflet perusahaan
menginformasikan kepada konsumen tentang produk terbaru atau kegiatan
promosi yang sedang diadakan perusahaan. Beberapa promosi penjualan
yang dilakukan oleh Wendy’s diantaranya yaitu Wendy’s B’Day Pack yaitu
paket ulang tahun untuk anak dengan beberapa pilihan menu berupa paket
promo ini sudah berikut MC, balon dekorasi, topi, undangan, balon, sound
system, souvenir untuk undangan, hadiah permainan dan bingkisan untuk
yang berulang tahun. Paket ini berlaku untuk pesanan minimum 30 dengan

38
harga Rp. 16.818 per paket belum termasuk pajak. Promosi lainnya adalah
gratis regular drink untuk pemesanan sebelum pukul 11.00 siang. Promosi
penjualan ini digunakan untuk mendorong tindakan calon konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan dalam waktu singkat.

39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Survei Konsumen
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 100 orang responden, jumlah responden laki-laki sebanyak
63 % atau 63 orang sedangkan 37 % atau 37 responden adalah wanita.
Ini mengindikasikan bahwa konsumen pria lebih banyak daripada
konsumen wanita.

Gambar 2. Presentase konsumen berdasarkan jenis kelamin.

Menurut Kotler (1997) selera orang terhadap suatu barang atau


jasa tergantung usia. Karena itu banyak para pemasar menggunakan
variabel demografi jenis kelamin sebagai salah satu cara menentukan
segmen pasar mana yang akan dimasuki oleh produknya. Meskipun
secara statistik jumlah konsumen pria lebih banyak daripada konsumen
wanita namun tidak mengindikasikan bahwa pasar potensial Wendy’s
didominasi oleh jenis kelamin tertentu. Sehingga strategi pemasaran,
segmentasi dan targetting khususnya, tidak dapat difokuskan kepada
satu jenis kelamin saja.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Jumlah responden yang berusia 16-25 tahun merupakan konsumen
Wendy’s yang terbanyak yaitu 59%. Usia 26-35 tahun sebanyak 24%,
usia 36-45 tahun sebanyak 8%, usia <15 tahun sebanyak 5% dan usia
>46 tahun sebanyak 4% (Gambar 3.). Secara statistik ini
mengindikasikan bahwa kecenderungan konsumen Wendy’s di Kota

40
Bandung adalah anak muda. Sedangkan hasil wawancara dengan pihak
Wendy’s, target konsumen yang sebelumnya difokuskan pada eksekutif
muda telah dirubah menjadi ke semua golongan mulai dari anak-anak
sampai orang tua.

Gambar 3. Presentase konsumen berdasarkan usia

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Pegawai swasta memiliki presentase sebesar 53%. Sedangkan
presentase pekerjaan sebagai wiraswasta adalah sebanyak 14%. Urutan
ketiga ditempati oleh pelajar atau mahasiswa sebanyak 20%. Sedangkan
pegawai negeri, lainnya dan ibu rumah tangga masing masing 6%, 5%
dan 2% (Gambar 4.). Menurut Engel, et al. (1994) pekerjaan yang
dilakukan oleh konsumen sangat mempengaruhi gaya hidup mereka dan
merupakan basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan
dan kebutuhan akan penghargaan. Pada hari-hari biasa kebanyakan
konsumen Wendy’s yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta
disebabkan letaknya yang berada di pusat pertokoan dan perbelanjaan.
Sedangkan saat hari libur, kebanyakan konsumen Wendy’s adalah orang
tua yang datang bersama anak-anaknya.

41
Gambar 4. Presentase konsumen berdasarkan jenis pekerjaan

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan


Produk yang dibeli oleh konsumen biasanya erat hubungannya
dengan tingkat pendapatan seseorang. Untuk tingkat pendapatan secara
keseluruhan didominasi oleh tingkat 3-6 juta yaitu sebesar 38%. Hal ini
dikarenakan mayoritas pengunjung Wendy’s adalah anak muda dengan
tingkat perekonomian menengah ke atas dan eksekutif muda sehingga
pada umumnya memiliki penghasilan di atas 3 juta. Selanjutnya untuk
pendapatan Rp. 1.000.001 – Rp. 3.000.000 (33%), <Rp. 1.000.000
(22%), Rp. 6.000.001 – Rp. 9.000.000 (4%), > Rp. 9.000.001 (3%).

Gambar 5. Presentase konsumen berdasarkan tingkat pendapatan

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran


Berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi pangan, mayoritas
konsumen Wendy’s adalah konsumen dengan tingkat pengeluaran Rp.
300.001 – Rp. 600.000 dengan presentase sebesar 32%. Kemudian

42
pengeluaran Rp. 600.001 – Rp 900.000 sebesar 28%. Tingkat
pengeluaran diatas Rp. 900.001 sebesar 16% sedangkan tingkat
pengeluaran dibawah Rp. 100.000 sebanyak 2%.

Gambar 6. Presentase Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Untuk


Konsumsi

f. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Menurut Kasali (2001) pasar dapat dikelompokkan menurut
tingkatan pendidikan yang dicapai oleh konsumen. Pendidikan yang
diselesaikan konsumen bisa menentukan tingkat intelektualitas
seseorang. Pada gilirannya, tingkat pendidikan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan seseorang dalam pemilihan barang yang
dikonsumsinya. Tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak
adalah S1 sebanyak 54%. Kemudian diikuti posisi kedua sebanyak 21%
dengan tingkat pendidikan terakhir SMU. Tingkat pendidikan Diploma
sebanyak 17%, kemudian S2/S3, lainnya dan SLTP masing-masing 3%,
1% dan 4% (Gambar 7.)

Gambar 7. Presentase konsumen berdasarkan tingkat pendidikan.

43
2. Analisis Pesaing Wendy’s dalam industri Restoran Fast Food di Kota
Bandung
Analisis pesaing sangat penting dilakukan guna mendukung
penentuan strategi positioning. Dengan analisis pesaing ini dapat dilihat
siapa pesaing terdekat perusahaan yang kemudian dapat mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan pesaingnya. Dalam
analisis pesaing perlu dilihat lima faktor yaitu faktor pesaing industri,
pendatang baru yang potensial, produk subtitusi, peningkatan daya tawar
menawar dari pembeli dan pemasok.
Faktor pesaing industri berdasarkan pertimbangan peneliti
menidentifikasi empat restoran fast food di Kota Bandung, diantaranya
McDonald, A&W Restaurant, Kentucky Fried Chicken, Califonia Fried
Chicken. Melalui pengolahan data didapatkan koordinat akhir untuk
Wendy’s dan pesaing lainnya yang digambarkan pada gambar 8. Koordinat
tersebut kemudian diolah diolah melalui perhitungan jarak euclidean yang
tertera pada tabel 6., sehingga dapat diketahui perusahaan apa saja yang
menjadi pesaing terdekat Wendy’s. Penentuan ranking pesaing terdekat
diurutkan sesuai dengan jarak euclidean yang terkecil.

Tabel 6. Jarak Euclidean dan Ranking Pesaing Terdekat


Restoran xz yz xi yi V(xi-xz)2+ (yi-yz)2 Ranking
McDonalds -0.084 -0.524 0.756 0.315 1.187232 4
A&W -0.084 -0.524 -0.26 -0.22 0.349285 1
KFC -0.084 -0.524 0.365 -0.003 0.68778 2
CFC -0.084 -0.524 -0.78 0.432 1.183108 3
Keterangan : (xz,yz) adalah koordinat Wendys, sedangkan (xi,yi) koordinat pesaing
Wendys

Stress yang didapat dari hasil pengolahan data menunjukkan


seberapa baik pemetaan MDS yang dilakukan, karena semakin stress maka
semakin baik model MDS yang dihasilkan. Pada pengolahan MDS ini
didapatkan nilai stress sebesar 0,00125 atau sebesar 0,1% artinya
cenderung mendekati sempurna berdasarkan standar Kruskall. Maka MDS
yang dihasilkan dapat diterima.

44
Object Points

Common Space

VAR5
0.50 Var 1 : Wendy’s
VAR2
Dimension 2
0.25 Var 2 : McDonalds
VAR4 Var 3 : A&W
0.00
VAR3 Var 4 : KFC
-0.25
Var 5 : CFC
VAR1
-0.50

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0


Dimension 1
Gambar 8. Peta Persaingan Restoran Fast Food di Kota Bandung
Menggunakan Multidimensional scalling.

Hasil analisis pemetaan pesaing terdekat ini kemudian digunakan


dalam pengolahan analisis Biplot. Melalui analisis biplot, dapat diketahui
atribut-atribut restoran yang menjadi positioning masing-masing
perusahaan seperti yang terlihat pada gambar 9.

Gambar 9. Pemetaan Persepsi Konsumen Menggunakan analisis Biplot

45
Berdasarkan hasil pemetaan pada gambar 9, dapat dilihat bahwa
A&W Restaurant dan KFC merupakan pesaing terdekat bagi Wendy’s.
Untuk memperjelas peta persaingan diantara semua kompetitor maka akan
diuraikan sebagai berikut :
1. Kentucky Fried Chicken (KFC)
Kentucky Fried Chicken bisa dibilang sebagai Market leader
dalam industri ini dengan menguasai market share industri ini hingga
lebih dari 30%. Selain itu, KFC telah masuk ke Indonesia sejak tahun
1976. Bauran produk dari Kentucky Fried Chicken khususnya main
item agak berbeda dengan Wendy’s. KFC mengutamakan cita rasa dan
kekhasan dalam rasa ayam gorengnya. KFC memposisikan dirinya
sebagai restoran fast food yang memiliki ayam goreng terbaik. Ini
dapat dilihat dari slogan KFC yaitu “Jagonya Ayam” yang selalu
terpampang di tiap gerainya. Meskipun dari segi bauran harga restoran
fast food cukup bersaing, namun KFC tetap mengeluarkan strategi-
strategi untuk menarik konsumen, seperti give me five atau paket hemat
makan berlima, selain itu ada pula paket attack yaitu setiap hari kerja
mulai dari jam 3 sampai jam 5 sore dengan harga satu paket lengkap
hanya dengan membayar lima ribu rupiah. Dari sisi bauran lokasi dan
distribusi, KFC telah memiliki outlet yang relatif banyak. Promosi
yang dilakukan oleh KFC dilakukan melalui media-media promosi
seperti televisi maupun surat kabar.
2. McDonald
Dari sisi produk, McDonald selalu menawarkan inovasi produk-
produk baru. Meskipun tidak memfokuskan positioningnya pada item
burger saja seperti Wendy’s, McDonald lebih mengarahkan agar
konsumen menyukai seluruh produk McDonald. Ini ditunjukkan
dengan slogan I’m Lovin It yang gencar dilakukan dipromosikan baik
melalui media cetak maupun elektronik. Dari segi harga, McDonald
sangat bersaing, yang paling menarik adalah McDonald
memperkenalkan istilah “Panas” yaitu Paket Nasi dengan harga yang
sangat terjangkau. Selain itu, McDonald juga gencar mempromosikan

46
program delivery order 14045 yang sangat sering kita lihat di iklan
televisi maupun didengar di radio serta reklame yang terpampang.
Kemudian yang terbaru adalah diluncurkannya produk Gourmet Wrap
yang juga dikomunikasikan di media elektronik maupun cetak, dan
bahkan di setiap outlet McDonald.
3. A&W Restaurant
A&W Restaurant merupakan pesaing terdekat Wendy’s. Dengan
main item-nya burger, A&W Restaurant menggunakan formula khas
yang merupakan paduan dari sari tumbuhan, rempah-rempah dan
beberapa campuran yang sampai kini masih dirahasiakan. Positioning
yang ingin ditonjolkan oleh A&W Restaurant adalah item minuman
rootbeer yang tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya dan restoran fast
food yang bertajuk family restaurant.
4. California Fried Chicken (CFC)
CFC merupakan restoran fast food lokal yang mampu bersaing
dengan restoran fast food asing sampai saat ini. Selain main item-nya
ayam goreng, CFC juga menawarkan variasi menu lain seperti burger
dan soup. Saat ini CFC hanya melakukan promosi melalui media cetak
seperti melalui surat kabar dan pembagian brosur serta leaflet.

3. Analisis Positioning Wendy’s


a. Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen
Analisis deskriptif hasil persepsi konsumen merupakan analisis
yang meringkas informasi yang terkandung dalam data atribut
berdasarkan pilihan responden. Analisis ini digunakan untuk melihat
penilaian konsumen terhadap Wendy’s dan keempat kompetitornya.
Dalam analisis ini digunakan nilai median atau nilai tengah yang
kemudian diringkas dalam bentuk bar chart agar lebih mudah dan
menarik untuk diinterpretasi.

47
Gambar 10. Analisi Deskriptif Persepsi Konsumen

b. Analisis Positioning dan Implementasinya Terhadap Pemasaran


Hasil pemetaan persepsi yang menghasilkan Positioning, melalui
analisis terhadap kedekatan atribut atau variabel dengan merek atau
produk dalam hal ini Wendy’s. Berdasarkan hasil pemetaan persepsi
(Gambar 10.), Wendy’s merupakan restoran yang diposisikan oleh
responden sebagai restoran yang memiliki kenyamanan tempat. Hal ini
ternyata masih belum sesuai dengan positioning awal Wendy’s yang
ingin menonjolkan kualitas produk seperti yang dislogankan dengan
“Quality is our recipe”.
Masih banyak konsumen yang belum mengenal Wendy’s. Kurang
familiarnya Wendy’s itu sendiri dapat disebabkan oleh komunikasi
terhadap masyarakat masih kurang, khusunya dari segi promosi yang
memang dinilai oleh konsumen Wendy’s itu masih kurang dibandingkan
pesaing-pesaingnya. Dalam promosi, Wendy’s sengaja tidak
melakukannya melalui televisi. District Manager Wendy’s sendiri
mengatakan bahwa metode promosi melalui televisi tidak dilakukan
karena sampai saat ini Wendy’s hanya memiliki 23 Store di seluruh
Indonesia, itu pun terbatas pada kota-kota besar seperti Jakarta,

48
Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Malang dan Surabaya. Keterbatasan
jumlah store inilah yang dikhawatirkan oleh pihak Wendy’s tidak dapat
memenuhi permintaan dari konsumen sehingga Wendy’s memutuskan
untuk tidak melakukan promosi melalui televisi.
Memang pada dasarnya Wendy’s lebih menekankan promosi
pada below the line. Namun peneliti menyarankan agar promosi yang
dilakukan melalui media lain seperti media cetak seperti harian lokal
untuk lebih ditingkatkan, untuk mebuat masyarakat aware akan
keberadaan Wendy’s. Promosi tidak mutlak melalui iklan di media cetak
dan elektronik saja, namun dengan mendorong usaha public
relationship untuk meyakinkan media-media tersebut bahwa
keberadaan Wendy’s menarik untuk diangkat.
Selain itu, konsumen Wendy’s mempersepsikan kebersihan
Wendy’s yang sangat baik, hal ini tentunya dapat menjadi suatu nilai
tambah bagi Wendy’s khususnya dalam menanamkan keberadaannya
dalam benak konsumen. Kebersihan ini diharapkan Wendy’s dapat
selalu menjaga kualitasnya baik dari mutu makanan maupun
kenyamanan yang diberikan Wendy’s terhadap konsumen.
Kentucky Fried Chicken sebagai pesaing Wendy’s memiliki rasa
ayam goreng yang paling enak, ini sesuai dengan positioning yang
ditekankan oleh KFC. Secara keseluruhan, Positioning KFC ini
terintegrasi dan dikomunikasikan secara baik. Terintegrasi dalam hal
KFC sangat peduli terhadap kualitas produknya, juga terhadap harga
dimana KFC mengeluarkan produk paket ayam 5 potong, maupun 9
potong dengan harga yang lebih murah dibanding membeli ayam
satuan. Strategi harga lainnya yang dilakukan adalah paket attack yaitu
mulai jam 3 hingga jam 5 sore setiap hari kerja dengan harga lima ribu
rupiah. Dan ini yang membuat KFC unggul dari segi harga
dibandingkan dengan pesaingnya. Variabel lain yang menjadi
keunggulan KFC berdasarkan persepsi konsumen adalah variasi
makanan, lokasinya yang strategis, serta layanan delivery ordernya.

49
Sementara itu pesaing lainnya yaitu McDonald memiliki posisi
yang dekat dengan variabel promosi dan delivery order-nya. Promosi
yang gencar dilakukan McDonald nampaknya berhasil memasuki
persepsi di benak konsumen sebagai restoran fastfood yang tidak asing
bagi keluarga. Selain itu, delivery order-nya pun dikomunikasikan
dengan baik terhadap masyarakat baik melalui media cetak maupun
elektronik. Variabel lain yang dekat dengan McDonald berdasarkan
pemetaan persepsi adalah lokasi, harga dan rasa.
A&W Restaurant memiliki posisi yang dekat dengan variabel
kualitas produk dan kebersihan restoran. Menurut responden, A&W
Restaurant memiliki lokasi yang strategis, hal tersebut ditunjukkan oleh
letak gerai A&W yang terdapat pada pusat perbelanjaan.
Variabel lain yang dekat dengan A&W adalah variasi menu. Yang
menarik adalah minuman khas yang ditawarkan A&W Restaurant yaitu
root beer yang tidak dimiliki oleh pesaing lainnya.
CFC dinilai responden tidak memiliki atribut-atribut yang
mampu mengungguli pesaingnya.

B. Pembahasan
Berdasarkan analisis deskriptif persepsi konsumen dapat diketahui
atribut-atribut yang menjadi keunggulan dan kelemahan baik Wendy’s maupun
pesaing-pesaingnya. Berikut merupakan analisis terhadap keunggulan dan
kelemahan masing-masing atribut baik Wendy’s, McDonald, A&W Restaurant,
KFC, maupun CFC.
1. Wendy’s
Sebagai main item, burger Wendy’s selalu dijaga kualitasnya,
dengan standar pengolahan dan penyajian sehingga akan selalu dalam
kualitas terbaik. Sesuai slogan yang dibawa dari negaranya yaitu “Quality
Is Our Recipe”, Wendy’s mengharapkan konsumennya menyukai dan
mencintai burger khas Wendy’s. Penilaian konsumen untuk atribut rasa
Wendy’s adalah cukup. Ini dikarenakan banyak konsumen yang sudah
terbiasa oleh rasa burger pada restoran fast food lain.

50
Variasi makanan adalah salah satu positioning yang ditonjolkan oleh
Wendy’s karena Wendy’s selain memiliki main item burger juga
menawarkan menu lain seperti ayam goreng, french fries, garden salads,
chili n’cheese, brocoli n’cheese, cheese n’cheese baked potatoes,
mandarin oranges, chicken sandwich, red bean paste, pepperjack cheese,
frosty. Variasi makanan yang ditawarkan KFC, McDonald, A&W
Restaurant dinilai cukup seimbang oleh konsumen.
Kualitas produk merupakan salah satu poin penting yang sangat
diperhatikan oleh Wendy’s sehingga banyak sekali standar operasional
pengolahan maupun penyajian tiap-tiap produk agar konsumen
mendapatkan kepuasan. Ini sesuai dengan slogan Wendy’s yaitu “Quality
is our recipe”. Untuk kualitas, Wendy’s mendapatkan tanggapan yang baik
dari konsumen.
Keramahan pelayanan saat ini mutlak dipertahankan karena
konsumen di masa modern lebih concern terhadap pelayanan. Untuk
atribut keramahan pelayanan ini perlu dipertahankan dan seiring dengan
hal tersebut, perlu pula ditingkatkan hal yang mendukung dalam pelayanan
seperti kecepatan penyajian dan pelayanan. Berdasarkan nilai median
keramahan pelayanan Wendy’s dinilai baik oleh konsumen.
Pelayanan Wendy’s berdasarkan persepsi konsumen dinilai paling
cepat dibandingkan para pesaingnya. Beberapa item distandarisasi dengan
sistem order fries, atau apabila dipesan baru kemudian digoreng atau
diolah. Pelayanan ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan guna
mempertahankan keunggulan atribut tersebut.
Harga yang ditawarkan cukup kompetitif dan terjangkau. Namun
atribut ini masih kalah dibandingkan dengan pesaingnya meskipun harga
yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan pesaingnya. Konsumen
menilai harga Wendy’s masih cukup terjangkau.
Standar baku telah dijadikan pedoman dalam menyusun ruangan
maupun dekorasi, hal ini dimaksudkan selain untuk memberikan
kenyamanan bagi pengunjung Wendy’s juga menjadikan suatu ciri dari
Wendy’s itu sendiri.

51
Berdasarkan persepsi konsumen terhadap kenyamanan, outlet
Wendy’s dinilai sangat baik. Selanjutnya kebersihan restoran merupakan
hal yang menunjang bagi kenyamanan restoran maupun higienis makanan.
Wendy’s sendiri selalu menjaga kebersihan baik di wilayah lobby atau
dinning room maupun service area dan kitchen. Untuk atribut kebersihan
restoran pun Wendy’s dinilai memiliki kebersihan yang sangat baik
melebihi pesaing-pesaingnya. Ada satu poin penting yang dinilai pada
bangunan luar store Wendy’s yang terletak di Braga City Walk,
berdasarkan persepsi konsumen ternyata bangunan store Wendy’s tersebut
memiliki ciri khas tersendiri. Sesuai peraturan dari Pemerintah Kota
Bandung bahwa kawasan Braga tidak boleh dilakukan pemugaran,
sehingga bangunan store Wendy’s tersebut masih terlihat klasik dan resik.
Lokasi bagi sebagian besar orang menjadi suatu pertimbangan, oleh
karenanya lokasi yang mudah diakses menjadi suatu yang penting bagi
restoran fast food. Meskipun hanya memiliki satu gerai saja di kota
Bandung, namun lokasi yang dipilih Wendy’s mudah dijangkau menurut
konsumen Wendy’s, apalagi letaknya yang berada di pusat perbelanjaan di
tengah kota. Sehingga secara keseluruhan persepsi konsumen terhadap
lokasi Wendy’s dinilai strategis.
Layanan delivery order nampaknya belum banyak diketahui oleh
konsumen Wendy’s atau jarang yang menggunakan layanan ini. Menurut
konsumen Wendy’s, promosi yang dilakukan oleh Wendy’s masih
dianggap cukup oleh konsumen meskipun jarak maksimum yang
ditawarkan adalah 3 km dari outlet Wendy’s. Ini dilakukan Wendy’s demi
menjaga kualitas pesanan. Selama ini Wendy’s hanya melakukan promo
melalui iklan di beberapa media massa. Wendy’s juga melakukan promosi
melalui fliers atau brosur, medium promo cost ini dilakukan karena
Wendy’s masih terkonsentrasi pada strategi diversifikasi pasar, yaitu
perluasan pasar dengan membuka gerai-gerai baru di beberapa kota di
Indonesia. Bentuk kegiatan promosi lainnya yang dilakukan Wendy’s
adalah melalui sponsorship kegiatan.

52
2. McDonald
Untuk rasa, McDonald masih kalah bersaing dengan KFC, namun
masih dinilai baik dalam atribut ini menurut konsumen. Cita rasa bumbu
McDonald pun tidak cukup menonjol bila dibandingkan dengan Wendy’s.
Untuk variasi produk, McDonald dianggap paling variatif oleh konsumen.
Bahkan peluncuran produk terbarunya gourmet wrap dilakukan melalui
komunikasi yang gencar.
Untuk kualitas produk, McDonald, KFC, Wendy’s dan A&W
Restaurant memiliki nilai yang baik menurut persepsi konsumen.
Keramahan pelayanan McDonald juga dirasakan baik oleh
konsumen, sedangkan kecepatan pelayanan menjadi salah satu positioning
yang ingin ditanamkan oleh McDonald, yaitu dengan 60 second order nya.
Kecepatan pelayanan McDonald dinilai baik oleh konsumen.
Layanan delivery order McDonald dinilai sangat baik oleh
konsumen. Hal ini sesuai dengan positioning McDonald yang ingin
menonjolkan keunggulannya dalam delivery order, melalui sistem 14045,
hampir diseluruh Indonesia dapat dilakukan layanan pesan antar, dan
bahkan tanpa adanya jumlah pesanan minimum.
Promosi yang dilakukan McDonald sangat gencar baik melalui
media elektronik maupun media cetak, sehingga konsumen menilai
promosi yang dilakukan McDonald sangat baik.
3. Kentucky Fried Chicken (KFC)
Sebagai restoran fast food yang menonjolkan kekuatan rasa ayam
gorengnya, KFC selalu menjamin kelezatan dari ayam goreng. Slogan
yang dibuat KFC yaitu “Jagonya Ayam”, bukan hanya dijadikan sebagai
tagline namun juga dijadikan bukti kepada konsumennya. Berdasarkan
persepsi konsumen, nilai atribut untuk cita rasa KFC sangat baik. Untuk
cita rasa bumbu yang khas tetap dipertahankan oleh KFC, meskipun lebih
ke menu pilihan. KFC meluncurkan original recipe yaitu ayam goreng
yang diracik dengan sembilan bumbu rahasia. Untuk atribut ini KFC
dinilai baik oleh konsumen.

53
Untuk variasi produk KFC dianggap variatif oleh konsumen. KFC
mampu menghasilkan produk-produk inovatif sehingga konsumen tidak
bosan berkunjung ke KFC. Dalam menjamin kepuasan konsumen, maka
KFC selalu berusaha untuk menjaga kualitas produknya. Untuk kualitas
produk, baik KFC, McDonald, A&W Restaurant, dan Wendy’s memiliki
nilai yang baik menurut persepsi konsumen.
Keramahan pelayanan KFC dirasakan konsumen baik. Keramahan
pelayanan mutlak diperlukan, oleh karenanya nilai keramahan pelayanan
KFC, McDonald, A&W Restaurant, Wendy’s, dan CFC hampir sama
baiknya. Dan ini mengindikasikan bahwa dari segi keramahan pelayanan
Wendy’s cukup bersaing baik dengan pesaing-pesaingnya.
Pelayanan KFC dinilai sudah cukup cepat, selain itu harga yang
ditawarkan oleh KFC cukup terjangkau oleh semua kalangan. KFC sendiri
memiliki paket attack untuk setiap hari kerja mulai pukul 14.00 hingga
17.00 dengan harga yang murah, yaitu Rp. 5000,00 per paketnya. Untuk
kenyamanan ruangan pun KFC dianggap baik. KFC menyediakan ruangan
khusus untuk anak-anak sehingga menyenangkan untuk keluarga yang
memiliki anak-anak.
Dari segi kebersihan, restoran KFC dinilai memiliki tingkat
kebersihan yang baik. Sedangkan untuk lokasi, KFC memiliki beberapa
gerai di kota Bandung. Berdasarkan persepsi konsumen, kesemuanya
memiliki lokasi yang strategis sehingga dinilai baik oleh konsumen
berdasarkan atribut lokasi.
Layanan delivery order dimiliki oleh KFC dan kinerja KFC dalam
delivery order dinilai baik oleh konsumen.
Dari segi promosi, konsumen menilai promosi yang dilakukan KFC
baik. Promosi yang dilakukan KFC mencakup media elektronik dan non
elektronik.
4. A&W Restaurant
A&W adalah restoran fast food yang menerapkan konsep drive-in
pertama di dunia. Selain menawarkan main item burger, A&W Restaurant
juga memiliki beberapa variasi menu seperti ayam goreng, salad, french

54
fries, sandwich dengan masing-masing memiliki rasa yang khas. Adanya
variasi minuman yakni root beer yang tidak dimiliki oleh restoran fast
food lain menurut responden merupakan nilai unggul yang dimiliki oleh
A&W Restaurant. Pelayanan yang ditawarkan A&W juga dirasakan
responden cukup cepat. Meskipun A&W Restaurant menerapkan sistem
order fries, konsumen tidak perlu menunggu lama untuk memesan
makanan.
Dari segi kebersihan, A&W Restaurant dinilai memiliki tingkat
kebersihan yang baik. A&W Restaurant. A&W Restaurant memiliki
beberapa gerai di Kota Bandung. Berdasarkan persepsi responden,
kesemuanya memiliki lokasi yang strategis sehingga dinilai baik oleh
responden.
Promosi yang dilakukan A&W Restaurant masih perlu ditingkatkan
karena menurut persepsi responden, atribut tersebut masih tertinggal oleh
pesaingnya. Saat ini, promosi yang dilakukan oleh A&W Restaurant
terbatas pada media cetak seperti koran, majalah, brosur, leaflet, dan
biiboard.
5. California Fried Chicken (CFC)
CFC merupakan restoran fast food lokal yang masih mampu bersaing
dengan restoran fast food asing. Rasa ayam goreng yang ditawarkan
beragam. Begitu pula dengan variasi menu yang tersedia, namun atribut ini
dinilai responden masih kalah tertinggal pesaing-pesaingnya.
Pelayanan yang dilakukan CFC dianggap responden sudah cukup
cepat, hal ini ditunjukkan dengan sistem yang ditawarkan CFC yaitu First
order first served, yaitu konsumen yang memesan dahulu akan mendapat
pelayanan lebih dulu. Setelah melakukan pemesanan, konsumen langsung
menuju kasir untik melakukan transaksi pembayaran. Makanan yang sudah
dipesan dapat dibawa sendiri atau dapat pula diantarkan oleh
waiter/witress ke meja konsumen yang memesan. CFC juga menawarkan
jasa delivery order untuk pemesanan dengan jumlah nominal minimal Rp.
50.000.

55
Kebersihan dan kenyamanan restoran nampaknya harus lebih
ditingkatkan karena responden menilai atribut tersebut masih kurang baik.
Dari segi promosi, CFC masih belum efektif dalam menyampaikan
informasinya. Responden menilai promosi yang dilakukan CFC adalah
kurang. Saat ini promosi yang dilakukan oleh CFC terbatas pada media
cetak, banyak responden yang tidak mengetahui keberadaan CFC.

C. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ( SWOT )


Dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner, diperoleh identifikasi
Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) sebagai berikut :
a. Kekuatan
1. Produknya bervariasi
Produk yang dihasilkan oleh Wendy’s sangat bervariasi, sehingga
konsumen mempunyai banyak pilihan sebelum memutuskan untuk
membeli produk Wendy’s tersebut.
2. Produknya berkualitas
Bahan baku Wendy’s sebagian besar diperoleh secara impor. Semua
bahan yang dipakai memiliki standar mutu yang telah ditetapkan
Wendy’s dan telah memperoleh sertifikasi halal.
3. Memiliki karyawan yang ahli dan kompeten dibidangnya
Karyawan yang ahli ada di Wendy’s menjalani pekerjaannya sesuai
dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Karyawan Wendy’s
diwajibkan juga untuk mengikuti traning dan pelatihan yang diadakan
perusahaan setiap tahunnya .
4. Perusahaan memiliki jaringan distribusi yang kuat
Untuk penjualan produk-produknya, Wendy’s memiliki store baik di
dalam maupun di luar negeri.
b. Kelemahan
1. Promosi yang dilakukan perusahaan masih kurang
Promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan Wendy’s untuk
mengenalkan produk yang dihasilkan kepada konsumen masih sangat
kurang, karena selama ini hanya melalui media cetak.

56
2. Jumlah store Wendy’s di Indonesia masih terbatas
Jumlah store Wendy’s saat ini hanya berjumlah 24 dan hanya terbatas
pada lokasinya yang terletak di kota-kota besar.
c. Peluang
Lokasi yang dekat pusat perbelanjaan dan pusat pertokoan memudahkan
konsumen dalam pembelian produk Wendy’s.
d. Ancaman
Semakin banyak perusahaan pendatang baru dalam bisnis fast food dengan
strategi promosi yang lebih menarik.

Tabel 7. Matrik SWOT Perusahaan Wendy’s


Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Faktor Internal a. Produknya bervariasi.


a. Promosi yang
Perusahaan b. Produknya berkualitas.
dilakukan perusahaan
c. Memiliki karyawan yang
masih kurang.
ahli dan kompeten
b. Jumlah store yang
dibidangnya.
Faktor Eksternal masih terbatas
d. Perusahaan memiliki
Perusahaan jaringan distribusi yang kuat.
Strategi Peluang Kekuatan Strategi Peluang
Peluang (O)
(SO) Kelemahan (WO)
a. Melakukan promosi
secara rutin
a. Lokasi yang strategis a. Perluasan pangsa pasar
b. Penambahan jumlah
store

Strategi Ancaman Strategi Ancaman


Ancman (T)
Kekuatan(ST) Kelemahan (WT)
a. Masuknya pesaing baru a. Diferensiasi produk a. Perbaikan promosi
yang dapat melemahkan b. Penentuan positioning yang dengan lebih menarik
posisi perusahaan tepat dan efektif

57
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan di Wendy’s cabang Braga Citywalk
Bandung menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan karakteristik
responden, target pasar yang paling potensial adalah kelompok usia 16 sampai
25 tahun dengan rata-rata pendidikan S1 dan memiliki penghasilan sebesar
satu hingga tiga juta rupiah per bulannya.
Berdasarkan kesan umum yang diberikan oleh responden, pesaing
terdekat yang dapat menjadi ancaman bagi Wendy’s adalah A&W Restaurant
dan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Hasil pemetaan persepsi, Wendy’s diposisikan oleh responden sebagai
restoran yang memiliki kenyamanan, kebersihan, dan kualitas yang sangat
baik.
Wendy’s harus meningkatkan awareness konsumen terhadap atribut
yang dimilikinya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan promosi yang lebih intensif baik secara above the line maupun
below the line. Dalam rangka memenuhi permintaan konsumen, penambahan
jumlah store di beberapa kota lain di Indonesia dapat menjadi bahan
pertimbangan. Komunikasi terhadap apa yang menjadi kelebihan Wendy’s
masih perlu ditingkatkan untuk membuat masyarakat tahu dan ingat akan
Wendy’s. Segmen yang dipilih Wendy’s tidak terbatas pada usia saja, sehingga
cara komunikasi maupun media komunikasi yang dipilih harus disesuaikan
dengan target pasarnya.

B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bentuk diferensiasi
yang bisa dilakukan terhadap asosiasi-asosiasi yang membentuk positioning
Wendy’s.

58
DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. 1989. Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian. Di dalam


Singarimbun, M dan S. Effendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta.
Assael, H. 1992. Consumer Behaviour and Marketing Action. Fourth Edition.
PWS-Kent Publishing Company, Boston.
Assauri. 2002. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, dan Strategi). PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Berkowitz, Eric. 1992. Marketing. Richard R. Irwin Inc. USA.

Boone, L. E., and D. L. Kurzt. 1977. Contemporary Marketing. 2nd Edition. The
Dryden Press, Hinsdale. Illinois.
Departemen Kesehatan. 1985. Pedoman Pelaksanaan Penetapan Tingkat Mutu
(Grading) Higiene dan Sanitasi Rumah Makan (Restoran) di Indonesia.
Direktorat Lingkungan dan Pemukiman Depkes RI. Jakarta.
Engel, J., Blackweel, R. dan Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Hamid, M. 2005. Analisis Positioning Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
Halalan Thayyiban Cabang Bogor. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB. Bogor.
Hartono, D. 2005. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Mutu Produk dan
Mutu Pelayanan Pada PT. Fast Food Indonesia Tbk. Skripsi Sarjana.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor.
Imron, A. 2001. Analisis Preferensi dan Tanggapan Konsumen Terhadap Cita
Rasa Masakan dan Pelayanan Restoran Padang. Skripsi Sarjana. Fakultas
Pertanian IPB. Bogor
Kasali, R. 2000. Membidik Pasar Indonesia – Segmentasi,Targetting dan
Positioning. Cetakan Keempat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Keegan, W. J. 1989. Global Marketing Mangement. Prentice Hall Inc.,
Englewood Cliffs. New Jersey.
Kinnear, T. C. Dan J. R. Taylor. 1995. Riset Pemasaran. Erlangga, Jakarta
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol. Terjemahan. PT. Prenhalindo. Jakarta.
Kotler, P dan G. Armstrong . 1995. Dasar-Dasar Pemasaran. Terjemahan. Jilid 1.
Intermedia. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Indeks, Jakarta.

59
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas Jilid 1. INDEKS
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Laoh, A.U. 1991. Teknik Analisis dan Penerapannya. Diktat Kuliah Program
MMBA ITB. Bandung.
Nurismanto, R. 2002. Analisis Kebutuhan Konsumen Terhadap Mutu Produk dan
Layanan Restoran Cepat Saji (Studi Kasus Pada Restoran Pronto). Tesis.
Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Patricia, D. 2002. Analisis Positioning Produk Jamu Kesehatan Merek Bukti
Mentjos Pada Industri Jamu Tradisional Bukti Mentjos. Skripsi Sarjana.
Fakultas Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Pawitra. 2001. Perencanaan Strategi Pemasaran di dalam Putera, F. Rancangan
Strategi Pemasaran Produk Minuman Sari Buah Mengkudu Merk
Amornonie. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.
Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Saefudin. 2005. Strategi Penempatan Produk (Product Positioning) Frestea di
PT. Coca-Cola Distribution Indonesia. Skripsi sarjana. Fakultas Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian.
Schoell, William F. dan J. P. Guiltinan. 1990. Marketing Contemporary Concepts
and Practices. Simon and Schuster Inc. USA.
Simamora, B. 2003. Aura Merk. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Stanton, W.J., Etzel, M. dan Walker, B. J. 1991. Fundamentals of Marketing. Mc.
Graw Hill. USA.
Sumarto, A. 2002. Analisis Terhadap Atribut Kentucky Fried Chicken Guna
Memenuhi Kepuasan Pelanggan Dalam Kaitan Dengan Strategi Bersaing.
Tesis pada Program Studi Magister Manajemen Agribisnis. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Suryana. 1994. Kewirausahaan. Salemba Empat. Jakarta.
SWA Sembada (Jakarta). 2001. Restoran Fast Food Asing Dan Lokal Di
Indonesia. Yayasan Sembada Swakarya. No. 15/XVII/26 Juli-8 Agustus.
Hlm 84.
Tjipjono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta.
Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Wahyudin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi dan
Analisis Pemetaan Beberapa Merek Kopi dan Implikasinya pada
Pemasaran Kopi. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. IPB. Bogor.
www.bandung.go.id

60
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Wendy’s

Director

VP Operational VP Operational VP Sales HRD / GA


Support Marketing Manager

Training QA Manager Unit Financial


District Manager
Manager Controller

Store Manager

Purchasing Distribution Property


Manager Manager Management

IT Manager Repair &


Maintenance

Asst Manager 1 Asst Manager 2 Chief Cashier Shift Supervisor

61
Lampiran 2. Kuisioner Pendahuluan

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ...........................................................................................


Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (Coret yang tidak perlu)
Alamat : ...........................................................................................
Tlp / HP : ...........................................................................................

1. Seberapa penting menurut anda atribut ini dalam suatu restoran fast food?

Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√ ) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5
angka.
Tidak Kurang Cukup Sangat
Penting
Atribut Penting Penting Penting Penting
1 2 3 4 5
Aroma Masakan
Rasa Burger
Cita Rasa Khas
Bumbunya
Variasi
makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kemudahan Transaksi
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang
dilakukan

2. Pilih lima restoran fast food yang paling mirip dengan Wendy’s
Beri tanda (√ )

€ McDonald
€ A&W Restaurant
€ Kentucky Fried Chicken
€ California Fried Chicken
€ Hoka-Hoka Bento
€ Hartz Chicken Buffetz
€ Lainnya, sebutkan ..........

62
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH POSITIONING DAN


DIFERENSIASI TERHADAP TINGKAT
PENJUALAN PRODUK

Peneliti : Bayu Rahmadian


NRP : F34103125
Departemen : Teknologi Industri Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden : ...........................................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (Coret yang tidak perlu)
Alamat : ...........................................................................................
Tlp / HP : ...........................................................................................

DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda ”X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda
• Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat yang
telah disediakan

I. DEMOGRAFI
1. Berapa usia Anda saat ini ?
a. < 15 tahun d. 36 – 45 tahun
b. 16 – 25 tahun e. > 46 tahun
c. 26 – 35 tahun
2. Berapakah pendapatan Anda per bulan ?
a. < Rp. 1000.000 d. Rp. 6.000.001 – Rp.9.000.000
b. Rp. 1000.001 – Rp. 3000.000 e. > Rp. 9.000.001
c. Rp. 3000.001 – Rp. 6.000.000
3. Berapakah pengeluaran Anda untuk konsumsi (makanan dan minuman) per bulan ?
a. < Rp. 100.000 d. Rp. 600.001 – Rp. 900.000
b. Rp. 100.001 – Rp. 300.000 e. > Rp. 900.001
c. Rp. 300.001 – Rp. 600.000
4. Pekerjaan Anda saat ini :
a. Pegawai Negeri d. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Swasta e. Pelajar / Mahasiswa
c. Wiraswasta f. Lainnya ..................

63
5. Pendidikan Terakhir Anda :
a. SD e. Sarjana (S1)
b. SLTP / sederajat f. S2 / S3
c. SMU / sederajat g. Lainnya..................
d. Diploma

6. Bagaimana penilaian Anda terhadap atribut Wendy’s?


Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5 angka,
berjajar satu sampai lima berdasarkan atribut (sifat) produk.
Tidak Kurang Sangat
Cukup Baik
Atribut Baik Baik Baik
1 2 3 4 5
Rasa Burger
Cita Rasa Khas Bumbunya
Variasi makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang dilakukan

7. Apakah Anda pernah makan di Mc Donalds?


a. Ya b. Tidak (Lanjutkan ke pertanyaan No. 9)
8. Bagaimana penilaian Anda terhadap Mc Donalds?
Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5 angka,
berjajar satu sampai lima berdasarkan atribut (sifat) produk.
Tidak Kurang Sangat
Cukup Baik
Atribut Baik Baik Baik
1 2 3 4 5
Rasa Burger
Cita Rasa Khas Bumbunya
Variasi makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang dilakukan

64
9. Apakah Anda pernah makan di California Fried Chicken ?
a. Ya b. Tidak (Lanjutkan ke pertanyaan No. 11)
10. Bagaimana penilaian Anda terhadap California Fried Chicken?
Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5 angka,
berjajar satu sampai lima berdasarkan atribut (sifat) produk.
Tidak Kurang Sangat
Cukup Baik
Atribut Baik Baik Baik
1 2 3 4 5
Rasa Burger
Cita Rasa Khas Bumbunya
Variasi makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang dilakukan

11. Apakah Anda pernah makan di Kentucky Fried Chicken ?


a. Ya b. Tidak (Lanjutkan ke pertanyaan No. 13)
12. Bagaimana penilaian Anda terhadap Kentucky Fried Chicken?
Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5 angka.
Tidak Kurang Sangat
Cukup Baik
Atribut Baik Baik Baik
1 2 3 4 5
Rasa Burger
Cita Rasa Khas Bumbunya
Variasi makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang dilakukan

65
13. Apakah Anda pernah makan di A&W Restaurant?
a. Ya b. Tidak
14. Bagaimana penilaian Anda terhadap A&W Restaurant?
Petunjuk Pengisian :
• Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini dengan skala evaluasi 5 angka.
Tidak Kurang Sangat
Cukup Baik
Atribut Baik Baik Baik
1 2 3 4 5
Rasa Burger
Cita Rasa Khas Bumbunya
Variasi makanan/produk
Kualitas Produk
Keramahan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
Harga
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
Lokasi Restoran
Delivery Order
Promosi yang dilakukan

Komentar Umum :
Bagaimana komentar Anda terhadap Wendy’s?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
............................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
............................................................

-Terima Kasih Atas Bantuan dan Kerjasama Anda-

66
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas
Cita rasa Kemudahan Delivery
Responden Aroma bumbu Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga transaksi Kenyamanan Kebersihan Lokasi order Promosi
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2
2 2 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4
3 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
5 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 3 4
8 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2
10 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
11 4 5 3 5 5 4 3 4 5 5 5 3 2
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
13 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2
14 3 5 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
15 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4
16 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
17 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
18 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
19 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
20 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
21 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
22 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
23 3 3 2 3 3 2 2 5 2 3 3 2 2
24 3 3 3 4 4 5 2 4 4 4 4 3 3
25 3 3 4 4 5 5 2 3 3 3 3 3 3
26 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4
27 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4
28 4 2 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
30 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2
r-hasil 0.347 0.477 0.619 0.798 0.519 0.582 0.401 0.343 0.811 0.649 0.740 0.561 0.562
tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid Valid
Nilai r-tabel dengan n=30, db=28, a=0.005 = 0.361
Karena r-hasil < r-tabel, maka pertanyaan mengenai aroma dan kemudahan transaksi dinyatakan tidak valid

67
Lampiran 5. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai Wendy’s
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
1 3 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3
2 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 2
3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3
5 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3
6 4 3 5 4 4 3 4 4 2 3 2
7 4 2 4 4 4 2 5 4 2 3 2
8 4 3 4 4 4 2 5 4 3 3 2
9 3 2 3 4 4 3 5 4 2 3 2
10 3 2 4 4 4 3 4 5 3 3 2
11 3 3 4 4 4 3 5 4 2 3 2
12 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2
13 3 2 3 4 4 3 5 5 3 3 2
14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
15 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3
16 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 2
17 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3
18 4 4 4 3 3 3 5 5 4 3 3
19 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
20 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3
21 4 2 4 3 3 2 3 4 5 4 4
22 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
23 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3
24 4 4 4 3 3 3 5 4 2 3 3
25 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3
26 4 3 4 4 3 4 5 5 4 3 3
27 3 3 4 4 4 3 5 5 5 3 3
28 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
29 3 4 4 4 5 3 4 5 3 3 2
30 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
31 4 3 5 4 4 4 5 5 3 3 2
32 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 2
33 3 2 3 4 4 3 5 4 3 3 2
34 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 2
35 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 2
36 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3
37 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
38 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
39 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2
40 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3
41 4 3 4 4 4 3 5 5 5 3 4
42 4 3 5 4 4 3 5 5 4 3 3
43 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 2
44 4 4 4 5 4 3 5 5 3 2 2
45 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3
46 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 3
47 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2
48 3 4 4 4 4 3 5 5 4 2 2
49 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 2
50 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
51 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2

68
Data Lanjutan dari Lampiran 5.
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
52 4 3 4 1 3 2 2 2 5 3 1
53 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
54 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3
55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
56 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
57 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3
58 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
59 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3
60 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2
61 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3
62 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3
63 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2
64 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2
65 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3
66 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
67 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2
68 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
70 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2
71 4 4 4 5 5 4 5 4 4 2 3
72 3 3 3 4 2 1 4 4 2 2 1
73 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2
74 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2
75 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2
76 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2
77 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2
78 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
79 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2
80 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2
81 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3
82 3 2 3 4 4 4 4 4 2 1 2
83 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2
84 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2
85 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
86 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3
87 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
89 3 2 3 1 2 1 3 3 4 2 2
90 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
91 4 4 4 4 5 3 2 3 3 3 2
92 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3
93 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
94 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
95 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
96 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 2
97 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
98 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2
99 4 4 4 4 4 2 4 4 5 3 3
100 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 2

69
Lampiran 6. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai McDonalds
No Cita Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
1 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 2
2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4
3 4 3 3 4 4 4 3 2 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
5 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3
6 4 4 3 4 3 4 2 3 5 4 4
7 4 3 4 3 3 3 2 3 5 4 5
8 4 4 4 3 3 4 2 3 5 5 4
9 3 3 3 4 3 4 2 3 5 5 5
10 4 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4
11 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4
12 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
13 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4
14 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3
15 3 3 2 3 3 3 3 2 5 4 5
16 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4
17 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4
18 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4
19 2 4 3 3 3 3 2 4 5 4 4
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
22 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4
23 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
25 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
26 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
27 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 4 4 4 5 3 3 3 3 4 2 4
30 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4
31 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 4
32 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4
33 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5
34 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5
35 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
36 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 5
37 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
38 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
39 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
40 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
41 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
42 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
43 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4
44 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5
45 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
46 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4
47 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
48 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5
49 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5
50 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4
51 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4

70
Data Lanjutan dari Lampiran 6.
No Cita Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
52 2 2 3 5 4 3 4 4 4 2 2
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
55 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4
56 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
57 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
58 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5
59 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
60 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5
61 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
62 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
63 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5
64 4 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4
65 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4
66 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
68 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
69 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
70 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
71 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4
72 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
73 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4
74 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4
75 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
76 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
77 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
78 4 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4
79 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
80 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
81 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
82 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 4
83 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
84 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4
85 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3
86 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4
87 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 4 5 4 5 3 3 4 3 5 5 5
90 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
91 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
92 3 3 4 4 4 3 3 3 5 5 4
93 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
94 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
95 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4
96 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
97 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
98 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
99 5 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5
100 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4

71
Lampiran 7. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai A&W Restaurant
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
1 * * * * * * * * * * *
2 * * * * * * * * * * *
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
5 * * * * * * * * * * *
6 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2
7 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 1
8 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2
9 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
10 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
11 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2
12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
13 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2
14 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3
15 * * * * * * * * * * *
16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
17 4 3 4 4 3 3 4 4 3 1 2
18 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
19 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
21 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3
22 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2
23 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3
24 * * * * * * * * * * *
25 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
26 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
27 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 * * * * * * * * * * *
30 * * * * * * * * * * *
31 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2
32 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2
33 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2
34 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2
35 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
36 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
37 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3
38 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
39 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4
40 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
41 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
42 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3
44 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 2
45 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2
46 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 2
47 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2
48 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 2
49 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2
50 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2
51 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4

72
Data Lanjutan dari Lampiran 7.
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
52 5 4 4 5 4 1 2 3 1 3 1
53 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
55 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3
56 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3
57 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 2
58 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2
59 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
60 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2
61 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2
62 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2
63 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2
64 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2
65 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
66 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2
67 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
68 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
71 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2
72 3 2 4 4 3 1 4 4 3 2 2
73 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2
74 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2
75 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2
76 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2
77 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
78 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2
79 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
80 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2
81 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
82 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2
83 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
84 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2
85 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
86 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3
87 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
89 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
90 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2
91 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2
92 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2
93 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2
94 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
95 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2
96 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2
97 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
98 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
99 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3
100 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3
Keterangan : * Responden belum pernah makan di restoran yang bersangkutan

73
Lampiran 8. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai KFC
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
1 * * * * * * * * * * *
2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
6 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3
7 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3
8 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4
9 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4
10 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3
11 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
12 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
13 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3
14 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3
15 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4
16 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
17 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
18 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3
19 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
24 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
25 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
26 5 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4
27 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4
28 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
29 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 2
30 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
31 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
32 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
33 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
34 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
35 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
36 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3
37 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3
38 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
39 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
40 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4
41 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4
42 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
43 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
44 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
45 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3
46 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
47 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
48 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
49 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
50 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3
51 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4

74
Data Lanjutan dari Lampiran 8.
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
52 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
53 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3
56 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
57 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3
58 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
59 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
60 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4
61 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
62 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3
63 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4
64 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
65 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3
66 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
67 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
68 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
69 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
70 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
71 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3
72 4 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5
73 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
74 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
75 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
76 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
77 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3
78 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
79 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
80 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3
81 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
82 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3
83 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
84 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3
85 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
86 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3
87 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4
90 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3
91 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
92 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
93 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3
94 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
95 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
96 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3
97 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3
98 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
99 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5
100 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
Keterangan : * Responden belum pernah makan di restoran yang bersangkutan

75
Lampiran 9. Data Kuisioner Pertanyaan Mengenai CFC
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
1 * * * * * * * * * * *
2 * * * * * * * * * * *
3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3
4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 * * * * * * * * * * *
6 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2
7 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
8 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1
9 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
10 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2
11 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2
12 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2
15 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3
16 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2
17 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2
18 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3
19 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1
20 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
21 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4
22 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3
24 * * * * * * * * * * *
25 * * * * * * * * * * *
26 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4
27 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
28 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 4 4 4 5 4 3 3 3 4 2 2
30 * * * * * * * * * * *
31 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2
32 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2
33 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2
34 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2
35 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
36 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2
37 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2
38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
39 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2
40 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 1
41 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2
42 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2
43 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
44 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2
45 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2
46 3 2 2 4 4 3 2 2 3 2 2
47 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2
48 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2
49 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2
50 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2
51 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4

76
Data Lanjutan dari Lampiran 9.
Cita
No Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
52 3 3 3 2 2 5 4 3 2 1 1
53 * * * * * * * * * * *
54 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
55 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2
56 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
57 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2
58 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2
59 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3
60 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2
61 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3
62 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2
63 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2
64 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3
65 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
66 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
67 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3
68 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3
69 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
70 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2
71 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2
72 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2
73 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1
74 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1
75 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2
76 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 1
77 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2
78 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2
79 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
80 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2
81 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
82 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2
83 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2
84 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2
85 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1
86 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
87 3 3 2 4 4 3 2 3 2 2 1
88 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
89 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
90 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2
91 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
92 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2
93 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
94 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
95 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2
96 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2
97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
99 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3
100 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2
Keterangan : * Responden belum pernah makan di restoran yang bersangkutan

77
Lampiran 10. Analisis Biplot

Score Median

Cita
Rasa Variasi Kualitas Keramahan Kecepatan Harga Kenyamanan Kebersihan Lokasi Delivery Promosi
Wendys 3.420 3.280 3.740 3.700 3.740 3.070 4.040 4.020 3.560 3.000 2.530
McDonalds 3.680 3.700 3.680 3.760 3.640 3.530 3.260 3.510 4.250 4.110 4.000
A&W 3.430 3.430 3.516 3.699 3.613 3.140 3.634 3.677 3.086 2.978 2.548
KFC 3.939 3.616 3.747 3.707 3.606 3.636 3.384 3.424 3.707 3.364 3.364
CFC 2.925 2.753 2.957 3.452 3.441 3.151 2.667 2.796 2.763 2.753 2.237

Singular values and variance accounted for

Singular Values Percent Cum %

2.4127 69.80 69.80


1.4599 25.56 95.35
0.5531 3.67 99.02
0.2856 0.98 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00
0.0000 0.00 100.00

OBS / VARS ratio: 1.283981 Scale: 1

Biplot Factor Type


Symmetric

Biplot coordinates
DIM1 DIM2

OBS Wendys -0.0853 0.8210


OBS McDonald 0.9947 -0.4505
OBS AW -0.2976 0.3902
OBS KFC 0.4492 -0.1144
OBS CFC -1.0610 -0.6463
VAR Citarasa 0.4204 0.1010
VAR Variasi 0.4491 0.1176
VAR Kualitas 0.3486 0.3047
VAR Keramahan 0.1354 0.0906
VAR Kecepatan 0.0811 0.1398
VAR Harga 0.2511 -0.2033
VAR Kenyamanan 0.2102 0.7916
VAR Kebersihan 0.2595 0.6544
VAR Lokasi 0.7206 0.0015
VAR Delivery 0.6367 -0.2673
VAR Promosi 0.8880 -0.3841

78
Lampiran 11. Multidimensional Scalling

Proxscal
Case Processing Summary

Cases 5
Sources 1
Objects 5
Proximities Total Proximities 10(b)
Missing Proximities 0
Active Proximities(a) 10
a Active proximities include all non-missing proximities.
b Sum of all strictly lower-triangular proximities.

Goodness of Fit
Stress and Fit Measures

Normalized Raw Stress .00187


Stress-I .04329(a)
Stress-II .12010(a)
S-Stress .00431(b)
Dispersion Accounted
For (D.A.F.) .99813
Tucker's Coefficient of
Congruence .99906

PROXSCAL minimizes Normalized Raw Stress.


a Optimal scaling factor = 1.002.
b Optimal scaling factor = .995.

Final Coordinates

Dimension
1 2
Case 1 -.084 -.524
Case 2 .756 .315
Case 3 -.256 -.220
Case 4 .365 -.003
Case 5 -.781 .432

Case 1 : Wendy’s
Case 2 : McDonalds
Case 3 : A&W Restaurant
Case 4 : KFC
Case 5 : CFC

79
Object Points

Common Space

0.50 VAR5
VAR2
Dimension 2

0.25

VAR4
0.00
VAR3
-0.25

VAR1
-0.50

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0


Dimension 1

80

S-ar putea să vă placă și