Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan
post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Hanifa Wiknjosastro, 2009).
1
B. Etiologi
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
c. Konsepsi
d. Nidasi
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
2
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
3
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
Coitus
Implantasi di uterus
Menstruasi
4
Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)
(www.dokter.indo.net.id)
D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
5
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
6
E. Klasifikasi Kehamilan
7
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
1. Trimester Pertama
8
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu
yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
9
merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga –
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang
hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena
peningkatan hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-
otot halus, perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan
mekanikal; kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran
dan biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
10
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada
sebagian wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah.
Perawatan dirumah sait dan tetesan glukosa intravenous juga
diperlukan jika muntah sangat parah dan pasien tidak dapat
menelan apapun dengan mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar
dankehamilan geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan
USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar
sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
11
m. Bernafas di udara segar.
4. Keletihan
5. Perasaan pusing
12
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
6. Mengidam
7. Sering kencing
13
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
14
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari
dan tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi
lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati
disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung
ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Selama
kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang dapat merilekskan
otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya mencegah
asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan
15
perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak
melakukan fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami
nyeri ulu hati. Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama
trimester ketiga terutama. Ketika rahim yang membesar menekan
lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan isi
lambung masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi
asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang
berhubungan dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan
meminumnya terlalu banyak dalam upaya untuk mendapatkan
kesembuhan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering.
Hindari minuman berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda
ketahui menyebabkan nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih.
Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan
kepala dan bahu.
11. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang
pada akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias
menjadi lebih rakus atau sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal
dan hilangya gairah kerja pun menjadi bagian dari yang dirasakan
oleh si wanita yang depresi pada saat kehamilannya.
16
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang
naik terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan
atau merah muda kerap dialami oleh wanita hamil yang terkadang
bias menimbulkan rasa gatal pada perut, dada atau pinggang.
a. Sembelit
17
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar,
sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas
pada malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat
membantu. Obat pencahar yang lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama.
Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan
kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir,
antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan
pinggul ditinggikan.
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut
dibengkokkan (posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup
dan minum banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah
pembentukan feses yang keras, yang dapat merusak jaringan
yang sangat halus.
f. Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari
untuk melepas sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam
larutan alcohol pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
18
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah
pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya
terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat
menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises
biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin tampak pada
jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan
dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin
memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi,
sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu
kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil.
Pada beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang
mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan
lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang
lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan
memutar-mutar pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun
juga membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan
batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat
badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi
bertingkat atau penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak
kaki dengan perlahan setiap beberapa menit.
19
d. Gusi berdarah
20
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur.
g. Berkeringat
b. Banyak minum.
h. Anemia
21
lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam
aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi
yang lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran
yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan
bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-
kacangan, daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat
besi merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini
kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina
diresepkan oleh dokter secara teratur.
22
yang terjadi selama kehamilan meningkatkan peningkatan kadar
karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini pada
awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama
periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski mengalami
diameter transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk
mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan
kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita
cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat
anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-
pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring
ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah
minum air dan jangan berdiri terlalu lama.
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
23
tidur. Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing
sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur,
hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-
organ perut yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan
berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa
sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung
merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai
ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu
hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat
membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana
di sarankan oleh dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh
rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram
tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan
aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.
7. Ruam
24
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul
lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah
payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit
yang memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.
2) Komplikasi Kehamilan
25
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
Abortus Insipiens
26
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
27
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah
terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.
28
lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika
rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya
adalah ibu sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi
berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda
itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur
dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah.
Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras
untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini
wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis
selalu ada kadang-kadang ada kemungkinan
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan
< 20 minggu
Tekana diastolik 90- Hipertensi kronik
110 mmHg pada dengan superimposed
kehamilan < 20 pre-eklamsia ringan
minggu
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90- Hipertensi dalam
110 mmHg (2 kehamilan
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90- Pre-eklamsi ringan
110 mmHg (2
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidak Pre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan hilang dengan
> 20 minggu analgesik biasa)
Proteinurin ≥ +++ Penglihatan kabur
29
Oliguria (< 400ml/24
jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-
mmHg pada kehamilan eklamsi berat
> 20 minggu
Proteinurin ≥ ++
30
hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu
hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu
yang sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya
cairan pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan
keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta.
Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila
mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit.
Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan.
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena
berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat.
Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim atau vagina.
(Marjati dkk, 2010 ; 100 - 106)
31
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)
C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
25,0
Kriteria IMT :
Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
32
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang
baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
33
Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
34
Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
35
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan
hbsag ( hepatitis).tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar
hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar
Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau
tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan
suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat
persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi
di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan
faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui
adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula
pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang
bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk
mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi
hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual.
Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan
seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa,
akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining
untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan
terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui
ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa
diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan
dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan
ibu dan bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T
yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
36
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan
rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi
atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
37
menghitungnya: Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka
ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP = Last
Menstrual Periode).
Catatan:
38
B. Jadwal kunjungan ANC ( Prawirohardjo 2010 )
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 minggu Mendeteksi masalah yg
dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
Membangun hubungan
saling percaya
Memulai persiapan kelahiran
& kesiapan menghadapi
komplikasi.
Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan ,
olahraga, istirahat, seks,
dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan
khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala
preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu Sama, ditambah : deteksi
kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu Sama, ditambah : deteksi
kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
di RS.
39
C. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
40
Gambar 2.3 Leopold II :
41
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
42
D. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
43
Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan
44
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL
1. PENGKAJIAN
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan.
(Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana
kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16
tahun dan kurang dari 35 tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien.
Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan
sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup
dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami
dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
45
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita
dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi
kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai
apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu
menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah
ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga
apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
46
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche
terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang
normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus
ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari.
Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32
hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari
diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari.
Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum
cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu
melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi,
plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar /
macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
47
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu
tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16
minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x
dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya
ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau
pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT
boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa
mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya,
ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu
menggunakan KB apa.
48
arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk
menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin
membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya
ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih
tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan
kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita
hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina,
2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik
karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan
dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya:
pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi
jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal
guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan
misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
49
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam
kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang
dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku
bisa tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya
serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn.
Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada
takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data Obyektif
50
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul
sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat
badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan
berat badan atau penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan
III pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila
kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
51
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-
mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan
umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang
melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis
Leopold II :
52
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
Leopold IV :
53
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah
ke dalam rongga panggul.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
54
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh efek dari perubahan hormone
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
55
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
Kolaborasi
56
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung
kemih karena pembesaran uterus.
kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Mendeteksi penambahan BB
1. Kaji kenaikan berat badan berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
57
tidur
memobilisasi bagian edema
Kriteria Hasil :
58
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil :
59
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria Hasil :
60
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
INTERVENSI RASIONAL
Kolaborasi
61
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas
62
DAFTAR PUSTAKA
63