Sunteți pe pagina 1din 14

PENDAHULUAN

1. Pengertian

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan


hewan yang disebabkan oleh Toxoplasma
gomdii.toxsoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat
alami dengan perjalanannya dapat akut atau menahun ,
simtomatik maupun asimtomatik ( buku ilmu penyakit
dalam edisi III: 1996)

2. Etiologi

Penyebab dari penyakit ini adalah parasit protozoa yaiti


toxoplasma gondii yang berkembang biak di usus halus
kucing( hoapes definitive ) dan kemudian dikeluarkan
lewat tinja kucing dimana tinja ini sudah ada ookista dari
protozoa tadi.tinja kucing terdapat di tanah yang kemudia
ditularkan kembali ke lalat,tikus , makanan ( hospes
perantara).kemudian hospes perantara akan
menularkannya kembali ke pejamu melalui kontak
lansung atau tidak lansung dengan hospes
perantara.artinya bila sesorang telah positif neniliki toxo
dalan tubuhnya naka ia bias menularkannya pada orang
lain Manifestasi klinis
Sakit Kepala
* Lemah
* Sulit berpikir jernih
* Demam
* Mati rasa
* Koma
* Serangan jantung
* Gangguan saraf lain

Gejala tokso ada yang lemah dan ada yang serius.


Contohnya, rasa lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh,
perubahan emosi atau mood, perubahan pada penglihatan
(seperti penglihatan ganda, lebih sensitif terhadap cahaya
terang, atau kehilangan penglihatan), kejang otot, dan
sakit kepala parah yang tidak cukup diobati dengan
aspirin atau obat sakit kepala lain. Gejala ini akan
memburuk dan berkembang, mengakibatkan koma dan
meninggal dunia jika tidak diobati secara benar.

5. Penatalaksanaan

Obat-obat yang dipakai sampai saat ini hanya membunuh


bentuk takizoid T. gondii dan tidak membasmi bentuk
kistanya, sehingga obat-obat ini dapat memberantas
infeksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan infeksi
menahun, yang dapat menjadi aktif kembali.
Pirimetamin dan sulfonamide bekerja secara sinergistik,
maka dipakai sebagia kombinasi selama 3 minggu atau
sebulan. Pirimetamin menekan hemopoiesis dan dapat
menyebabkan trombositopenia dan leucopenia.Untuk
mencegah efek samping obat ini dapat ditambahkan asam
folinik atau ragi. Pirimetamin bersifat teratogenik, maka
obat ini tidak dapat dianjurkan untuk wanita hamil.

Pirimetamin diberikan dengan dosis 50-75 mg sehari


untuk dewasa selama 3 hari dan kemudian dikurangi
menjadi 25 mg sehari selama beberapa minggu pada
penyakit berat. Sulfonamide dapat menyebabkan
trombositopenia dan hematuria. Diberikan dengan dosis
50-100mg/kgBB/hari selama beberapa minggu atau
bulan.

Spiramisin adalah antibiotic makrolid, yang tidak


menembus plasenta tetapi ditemukan kosentrasi tinggi di
plasenta.. Spirimsin diberikan dengan dosis 100
mg/kgBB/hari selama 30-45 hari. Obat ini dapat diberikan
pada wanita hamil yang mendapat infeksi primer, sebagai
obat profilaksis untuk mencegah transmisi T. gondii ke
janin dalam kandungannya.

Klindamisin efektif untuk pengobatan toksoplasmosis,


tetapi dapat menyebabkan colitis pseudomembranosa
atau colitis ulserativa, maka tidak dianjurkan untuk
pengobatan rutin pada bayi dan wanita hamil.
Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan
pada mata, tetapai tidak dapat diberikan sebagai obat
tunggal.

Obat makrolid lain yang efektif terhadap T. gondii adalah


azitromisin. Obat yang baru adalah hidroksinaftokuinon
(atovaquone) yang bila dikombinasikan denga sulfadiazine
atau obat lain yang efektif terhadap T. gondii, dapat
membunuh kista jaringa pada mencit. Toksoplasmosis
akuisita yang asimtomatik tidak perlu diberkan
pengobatan. Penderita imunokompromais (AIDS,
keganasan) yang terjangkit toksoplasmosis akut harus
diberkan pengobatan.

6. Pencegahan

Beberapa tips pencegahan terhadap toxoplasmosis


secara umum dan selama kehamilan :

 Sebaiknya bila anda merencanakan kehamilan


maka konsultasikan ke dokter untuk melakukan
pemeriksaan test Toxoplasmosis sebelum
kehamilan anda, tujuanya bila memang anda
positif terinfeksi, maka dapat dilakukan
pengobatan yang optimal sebelum memasuki
kehamilan anda.
 Hindari makan makanan yang dimasak mentah
atau setengah matang.
 Bersihkan dan cucilah dengan baik buah-buahan
atau sayuran sebelum dimakan.
 Bersihkan tangan, alat-alat dapur ( seperti;
papan atau alas untuk memotong) yang dipakai
untuk mengelola daging mentah, hal ini untuk
mencegah kontaminasi dengan makanan
lainnya.
 Jangan minum susu UNPASTEURIZED dari
hewan..
 Bila anda membersihkan sampah atau tempat
sampah, jangan lupa menggunakan sarung
tangan, dan cucilah tangan atau sebaiknya
serahkan tugas ini kepada anggota keluarga
lainnya, bila anda sedang hamil.
 Pakailah sarung tangan bila anda ingin
mengerjakan pekerjaan kebun atau
perkarangan anda, untuk menghindari kontak
langsung dari kotoran hewan yang terinfeksi.
 Untuk anda yang memelihara kucing
 Bila anda memelihara kucing, maka saat anda
mencoba untuk hamil atau sedang hamil,
serahkanlah tugas membersihkan kotoran
kucing kepada anggota yang lainnya.
 Bersihkanlah kotoran kucing anda setiap hari
dan ingat untuk menggunakan sarung tangan
dan cucilah tangan anda setiap selesai
membersihkan.
 Cucilah tangan setiap selesai bermain dengan
kucing anda
 Buanglah kotoran kucing dalam plastik ke
tempat sampah, jangan menanam atau
meletakanya di dekat kebun atau taman anda.
 Jangan memberi makan daging mentah untuk
kucing anda.
 Periksakanlah ke dokter hewan bila anda
melihat bahwa kucing anda terdapat tanda-
tanda sakit.
 Kucing yang dipelihara didalam rumah, yang
tidak diberi daging mentah, dan tidak
menangkap burung atau tikus, biasanya tidak
terinfeksi.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TOKSOPLASMOSIS

1. PENGKAJIAN

a.Identitas klien

Nama : Ny. N

Umur : 28 tahun

Pekerjaan: Ibu rumah tangga

b.Keluhan utama: Demam


c.Riwayat keseh

Riwayat kesehatan sekarang

 Suhu tubuh eningkat


 Malaise
 Sakit tenggorokan
 Mual dan muntah
 Nyeri otot

Riwayat kesehatan dahulu

 Kliensering berkontak langsung dengan


binatang
 Klien sering mengkonsumsi daging
setengah matang
 Klien pernah mendapatkan tranfusi darah

Riwayat kesehatan keluarga

Orang tua klien menderita toksoplomosis

d. data psikologis

biasanya klien akan merasa cemas dan khawatir akan


penyakitnya.

e. data spiritual

biasanya klien dalam menjalankan ibadah nya


mengalami gangguan

f. data social dan ekonomi

keadaan ekonomi klien dari yang rendah sampai


sedang mudah terserang penyakit toksoplomosis
keadaan higen perorangan dalam sanitasi lingkungan
masih kurang baik sehingga juga mempengaruhi
timbulnya penyakit

g.Pemeriksaan fisik

 mata

penurunan tajam penglihatan

rasa nyeri pada mata

melihat benda berterbangan

fhotofobia

mata cekung

mata anemia

 Leher

Terjadi limfadenopati (pembesaran getah bening )

Tenggorokan sakit

 abdomen

nyeri

acites

diare

mual dan muntah

 integument

sukaberkeringat malam
suhu tubuh meningkat

timbulnya rash pada kulit

 muskuloskletal

nyeri

kelemahan

 hepar

hepatomegali

ikterus

pemeriksaan diagnostic

pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan


antibodi spesifik Toxoplasma : IgG, IgM dan IgG affinity

IgM adalah antibodi yang pertama kali meningkat di


darah bila terjadi infeksi Toxoplasma.

IgG adalah antibodi yang muncul setelah IgM dan


biasanya akan menetap seumur hidup pada orang yang
terinfeksi atau pernah terinfeksi.

IgG affinity Adalah kekuatan ikatan antara antibodi


IgG dengan organisme penyebab infeksi.

manfaat IgG affinity yang dilakukan pada wanita yang


hamil atau akan hamil: Pada keadaan IgG dan IgM
positif diperlukan pemeriksaan IgG avidity untuk
memperkirakan kapan infeksi terjadi, apakah sebelum
atau pada saat hamil
Infeksi yang terjadi sebelum kehamilan tidak perlu
dirisaukan, hanya infeksi primer yang terjadi pada saat
ibu hamil yang berbahaya, khususnya pada TriMester I

bila IgG (-) dan IgM (+)

Kasus ini jarang terjadi, kemungkinan


merupakan awal infeksi. Harus diperiksa
kembali 3 mgg kemudian dilihat apakah IgG
berubah jadi (+).Bila tidak berubah, maka IgM
tidak spesifik, yang bersangkutan tidak
terinfeksi Toxoplasma.

bila IgG (-) dan IgM (-)

Belum pernah terinfeksi dan beresiko untuk


terinfeksi.
Bila sedang hamil, perlu dipantau setiap 3 bulan
pada sisa kehamilan (dokter mengetahui kondisi
dan kebutuhan pemeriksaan anda).Lakukan
tindakan pencegahan agar tidak terjadi infeksi.

bila IgG (+) dan IgM (+)

Kemungkinan mengalami infeksi primer baru


atau mungkin juga infeksi lampau tapi IgM nya
masih terdeteksi (persisten=lambat
hilang).Oleh sebab itu perlu dilakukan tes IgG
affinity langsung pada serum yang sama untuk
memperkirakan kapan infeksinya terjadi,
apakah sebelum atau sesudah hamil.

bila IgG (+) dan IgM (-)


Pernah terinfeksi sebelumnya Bila pemeriksaan
dilakukan pada awal kehamilan, berarti infeksi
nya terjadi sudah lama (sebelum hamil) dan
sekarang telah memiliki kekebalan, untuk
selanjutnya tidak perlu diperiksa lagi.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah

 Nyeri b.d adanya proses infeksi / inflamasi


 Hipertermi b.d peningkatan metabolisme,
penyakit, ditandai dengansuhu 390C, tubuh
menggigil.
 Kekurangan volume caiaran b.d tidak adekuat
masukan makanan dan cairan ditandai dengan
diare.

3. INTERVENSI

diagnosa :Nyeri b.d adanya proses infeksi / inflamasi.

Tujuan : mengurangi nyeri

Kriterian hasil :

Klien melaporkan nyeri hilang dan terkontrol

Klien tampak rileks.

Klien mampu tidur/istirahat dengan tepat.

Intervensi

Intervensi Rasional
1. Berikan lingkungan yang Menurunkan reaksi terhadap
tenang, ruangan agak gelap stimulasi dari luar atau sensitifitas
sesuai indikasi pada cahaya dan meningkatkan
intirahat dan relaksasi.
2. Tingkatkan tirah baring, Menurunkan gerakan yang dapat
bantulah kebutuhan perawatan meningkatkan nyeri.
diri
3. Letakkan kantong es pada Meningkatkan vasokontriksi,
kepala, pakaian dingin diatas penurunan resepsi sensori yang
mata selajutnya akan menurunkan nyeri.
4. Berikan latihan rentang gerak Dapat membantu merelaksasikan
aktif / pasif secara tepat dan ketegangan otot yang meningkatkan
masase otot daerah leher / bahu reduksi nyeri / rasa tidak nyaman
tersebut.

diagnosa :Hipertemia b. d peningkatan tingkat


metabolisme penyakit ditandai dengan suhu 39, 50C ,
tubuh menggigil

Tujuan: Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal

Kriteria hasil:

Terjadi peningkatan suhu

Kulit kemerahan dan hangat waktu disentuh

Peningkatan tingkat pernapasan

Intervensi

Intervensi Rasional
1. Pantau suhu pasien Suhu 38, 9 – 41,1 0C

Menunjukkan proses penyakit


infeksius akut
2. Pantau suhu lingkungan, batasi Suhu ruangan harus diubah untuk
linen tempat tidur sesuai mempertahankan suhu mendekati
dengan indikasi normal
3. Berikan kompres hangat, Dapat membantu mengurangi dema,
hindari penggunaan alcohol penggunaan air es atau alcohol dapat
menyebabkan peningkatan suhu
secara aktual
4. sskolaborasi Untuk mengurangi demam dengan
aksi sentral nya dihipotalamus dan
 Berikan
meningkatkan autodestruksi dari sel-
Antipiretik
sel yang terinfeksi

Mis: Aspirin, asetaminofen


Digunakan untuk mengurangi
demam pada suhu 39, 5 – 40 0C
 Berikan selimut
pendingin

diagnosa: Kekurangan volume cairan berhubungan


dengan tidak adekuatnya masukan makanan dan
cairan ditandai dengan diare

Tujuan: memenuhi kebutuhan cairan tubuh

Kriteria hasil:

Mempertahankan volume sirkulasi adekuat

Tanda – tanda vital dalam batas normal

Nadi ferifer teraba

Haluaran urine adekuat

Membrane mukosa lembab

Turgor kulit baik

Intervensi

Intervensi Rasional
1. Awasi tanda-tanda vital, status Indikator ke adekuatan sirkulasi
membrane mukosa dan turgor
kulit
2. Ukur atau catat haluaran urine Penurunan haluaran urine
menyebabkan hipovolemia
3. Pantau tekanan darah atau Pengurangan dalam sirkulasi volume
denyut jantung cairan dapat mengurangi tekanan
darah
4. Palpasi denyut perifer Denyut yang lemah dan mudah
hilang dapat menyebabkan
hipovolemia
5. Kaji membrane mukosa kering, Hipovolemia atau cairan ruang ke 3
turgor kulit yang kurang baik dan angakan memperkuat tanda-tanda
rasa haus dehidrasi
6. Kolaborasi Sejumlah besar cairan mungkin
dibutuhkan untuk mengatasi
Berikan cairan IV
hipovolemia relative (vasodilatasi
perifer)
Contoh: kristaloid (DSW, NS)
sesuai indikasi

S-ar putea să vă placă și