Sunteți pe pagina 1din 31

No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

MI ( ketenagaan )
Factor internal ( IFAS ) :
Kekuatan
a. Kerja sama antar tim sudah dilaksanakan 0,5 2 1 S-W =2-
dengan baik dan semestinya 2,7= -0,7
b. Perawat mampu bekerja secara mandiri 0,5 2 1

Total 1 2
Kelemahan
a) kurangnya tenaga perawat di ruang 0,3 3 0,9
tersebut
b) tidak pernah mengikuti pelatihan khusus 0,4 3 1,2
isolasi
c) perawat yang dinas tidak menetap 0,3 2 0,6
Total 1 2,7

Factor Eksternal ( EFAS ) :


Peluang
a. Penambahan jumlah tenaga perawat secara 0,4 2 0,8 O-T =
bertahap setiap tahun 2,3-2 = 0,3
b. Rumah sakit menerima mahasiswa praktek 0,3 3 0,9
dalam malakukan pelaksanaan asuhan
keperawatan.
c. adanya kerja sama yang baik antara 0,3 2 0,6
mahasiswa ners dengan perawat

Total 1 2,3
Ancaman
a. adanya persaingan global khususnya dalam 0,4 2 0,8
pelayanan keperawatan
b. tingginya kesadaran masyarakat akan 0,3 2 0,6
kualitas, efektif dan efisien dalam
pelayanan keperawatan
c. diberlakukannya Undang-Undang tentang 0,3 2 0,6
perlindungan konsumen dan tuntutan akan
penerapan hukum dan etik keperawatan

Total 1 2
M2 (Sarana dan Prasarana) S-W =
Faktor internal (IFAS) 3-2= 1
Kekuatan :
a. mempunyai peralatan oksigenasi dan semua 0,3 3 0,9
perawat mampu mengoperasikannya
b. tersedianya Nurse Station 0,4 3 1,2
c. tersedianya administrasi penunjang (online) 0,3 3 0,9
7 Total 1 3
Kelemahan :
a. belum terpakainya sarana dan prasarana 0,2 2 0,4
secara optimal
b. letak nurse station dengan kepala ruangan 0,2 2 0,4
berjauhan
c. ruang ganti dan ruang makan tidak tersedia 0,2 2 0,4
d. tidak diterapkannya cara penyimpanan dan 0,2 2
perawatan seperti kursi roda dan tiang infus 0,4
dengan baik
e. tidak adanya struktur organisasi diruangan 0,2 2 0,4

Total 1 2
Peluang
a. adanya kesempatan menambah anggaran 0,3 3 0,9 O-T =
untuk pembelian alat-alat medis yang baru 3-2,7 = 0,3
b. adanya kesempatan untuk mengganti alat- 0,4 3 1,2
alat yang tidak terpakai atau rusak
c. adanya renovasi ruangan 0,3 3 0,9
Total 1 3
Ancaman :
a. adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat 0,3 3 0,9
untuk melengkapi sarana dan prasarana
b. adanya kesenjangan antara jumlah pasien 0,3 2 0,6
dengan peralatan yang diperlukan
c. adanya ancaman dari rumah sakit lain yang 0,4 3 1,2
memiliki fasilitas yang lebih lengkap
Total 1 2,7
M3 (Method dan Material)
Kekuatan :
a. sudah ada model asuhan keperawatan yang 0,5 3 1,5 S-W =
dimodifikasi (metode tim) 2,8-3 = -
b. hampir semua perawat mengerti model 0,5 3 1,5 0,2
yang digunakan dan menyatakan cocok
dengan model yang ada

Total 1 3

Kelemahan :
a. kurang efisien pelaksaan timbang terima 0,3 3 0,9
pasien
b. belum adanya SPO yang khusus untuk 0,3 3 0,9
ruang isolasi
c. belum adanya SAK yang khusus untuk 0,2 2 0,4
ruang isolasi
d. pengelompokan pasien belum jelas 0,2 3 0,6
Total 1 2,8
Peluang :
a. kepercayaan dari pasien dan masyarakat 0,3 3 0,9 O-T =
cukup baik 2,8-3= -
b. adanya kerjasama yang baik antara 0,3 3 0,9 0,2
mahasiswa perawat dengan perawat
c. adanya mahasiswa yang melakukan praktik 0,4 3 1,2
klinik di ruangan

Total 1 3
Ancaman :
a. persaingan dengan rumah sakit lain 0,5 3 1,5
b. tuntutan masyarakat akan pelayanan yang 0,5 3 1,5
maksimal
total 1 3
Dokumentasi Keperawatan
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan :
a. tersedianya sarana dan prasarana 0,5 3 1,5 S-W =
b. dokumentasi keperawatan yang 0,5 3 1,5 3 – 2,3=
dilakukan meliputi pengkajian 0,7
menggunakan sistem head to toe dan
pola fungsi kesehatan serta diagnosa
keperawatan sampai dengan evaluasi
dengan menggunakan SOAPIE
Total 1 3
Kelemahan :
a. sistem pendokumentasian masih 0,3 2 0,6
dilakukan secara manual
b. belum semua tindakan perawat 0,4 2 0,8
didokumentasikan
c. tidak adanya program pelatihan 0,3 3 0,9
tentang pendokumentasian
keperawatan
Total 1 2,3
Peluang :
a. adanya mahasiswa profesi ners praktik 0,3 3 0,9 O-T =
manajemen keperawatan 2,6-2 = 0,6
b. peluang perawat untuk meningkatkan 0,4 2 0,8
pendidikan (pengembangan SDM)
c. adanya kerjasama yang baik antara 0,3 3 0,9
mahasiswa dengan perawat ruangan
Total 1 2,6
Ancaman :
a. adanya kesadaran pasien dan keluarga 0,5 2 1
akan tanggung jawab dan tanggung
gugat
b. akreditasi RS tentang sistem 0,5 2 1
dokumentasi
Total 1 2
Ronde Keperawatan
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan :
a. ruangan mendukung adanya kegiatan 0,5 3 1,5 S-W =
ronde keperawatan
b. adanya kesadaran perawat untuk 0,5 3 1,5 3-2,5 = 0,5
berubah
Total 1 3
Kelemahan :
a. Ronde keperawatan belum dilaksanakan di 0,5 2 1
bangsal Monika.
b. Jumlah tenaga keperawatan yang tidak 0,5 3 1,5
seimbang dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien.
Total 1 2,5
Peluang :
a. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,2 3 0,6 O-T =
ronde keperawatan. 2,6-3 = -
b. Adanya kesempatan dari KARU untuk 0,2 3 0,6 0,4
mengadakan ronde keperawatan pada
perawat dan mahasiswa praktek.
c. Adanya dukungan dari KARU dalam 0,2 3 0,6
melaksanakan ronde keperawatan
d. Adanya keikutsertaan mahasiswa dalam 0,4 2 0,8
ronde keperawatan dapat menambah
pengetahuan bagi mahasiswa
Total 1 2,6
Ancaman :
a. Tuntutan dari masyarakat untuk 1 3 3
mendapatkan pelayanan keperawatan
yang lebih professional.
Total 1 3
Supervisi
Kekuatan :
a. Rumah Sakit Suaka Insan merupakan 0,4 3 1,2 S-W =
rumah sakit tipe C 2,4-2 = 0,4
b. Ruang perawatan Bangsal Monika 0,3 2 0,6
merupakan ruangan isolasi.
c. Kepala ruangan mendukung kegiatan 0,3 2 0,6
supervisi demi peningkatan mutu
pelayanan keperawatan.
Total 1 2,4
Kelemahan :
a) Belum adanya penilaian yang jelas 0,5 2 1,0
tentang supervise
b) Supervise belum menjalankan tugasnya 0,5 2 1,0
dengan optimal
Total 1 2
Peluang :
a. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang 0,4 3 1,2 O-T =
melakukan praktek manajemen 2,7 - 2=
keperawatan di ruangan. 0,7
b. Adanya jadwal supervisi keperawatan 0,3 3 0,9
oleh pengawas keperawatan.
c. Terbukanya kesempatan untuk 0,3 2 0,6
melanjutkan pendidikan.
Total 1 2,7
Ancaman :
a. Tuntutan pasien sebagai konsumen 1,0 2 2
untuk mendapatkan pelayanan yang
professional dan bermutu sesuai
dengan peningkatan biaya perawatan
Total 1 2
Timbang Terima/ Operan
Kekuatan :
a. Timbang terima merupakan kegiatan yang 0,4 3 1,2 S-W =
dilaksanakan tiga kali dalam sehari. 3-2,2 =0,8
b. Timbang terima diikuti oleh semua 0,3 3 0,9
perawat yang telah dan akan dinas.
c. Ada klarifikasi, tanya jawab, dan validasi 0,3 3 0,9
terhadap semua yang dioperkan.

Total 1 3
Kelemahan :
a. Perawat kurang disiplin waktu overan. 0,2 3 0,6
b. Teknik timbang terima pasien belum 0,2 2 0,4
optimal.
c. Timbang terima tidak dilakukan dengan 0,2 2 0,4
semua perawat yang dinas dan akan dinas.
d. Mahasiswa kurang berpartisifasi dalam 0,2 2 0,4
timbang terima
e. Belum optimal penggunaan buku operan 0,2 2 0,4
yang ada dibangsal
Total 1 2,2
Peluang :
a. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang 0,3 2 0,6 O-T =
melakukan praktek manajemen 2,4-2 = 0,4
keperawatan di ruangan.
b. Adanya kerjasama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiswa dan perawat ruangan.
c. Sarana dan prasarana penunjang cukup 0,3 2 0,6
tersedia
Total 1 2,4
Ancaman :
a. Tuntutan dari masyarakat untuk 0,5 2 1
mendapatkan pelayanan keperawatan
yang lebih professional.
b. Meningkatnya kesadaran masyakat 0,5 2 1
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

Total 1 2

Discharge planning

Kekuatan

a. Adanya kemauan perawat untuk berubah. 0,5 3 1,5 S-W =


b. Adanya format resume pulang dan 0,5 3 1,5 3-2,7 = 0,3
pesanan pulang

Total 1 3

Kelemahan

a. Kesadaran perawat untuk memberikan 0,3 2 0,6


pendidikan kesehatan kepada pasien dan
keluarga kurang
b. Pelaksanaan pulang belum optimal. 0,3 3 0,9
c. pendidikan kesehatan dilakukan secara 0,4 3 1,2
lisan dan tanpa menggunakan media
misalnya leaflet

Total 1 2,7

Peluang

a. Adanya mahasiswa keperawatan yang 0,3 3 0,9 O-T =


melakukan praktek di ruangan. 2,7-2,4 =
b. Adanya kerjasama yang baik antara 0,4 3 1,2 0,3
mahasiswa dan perawat ruangan
c. Adanya kemampuan pasien/ keluarga 0,3 2 0,6
untuk melaksanakan anjuran perawat.
Total 1 2,7
Ancaman

a. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 3 1,2


mendapatkan pelayanan keperawatan
yang professional.
b. Semakin tingginya kesadaran akan 0,6 2 1,2
pentingnya kesehatan.
Total 1 2,4

M4 (Money)
Kekuatan
a. Mempunyai sarana dan prasarana 0,3 3 0,9 S-W =
untuk pasien dan tenaga kesehatan 2,6-2 = 0,6
b. Mempunyai peralatan oksigenasi dan 0,3 3 0,9
semua perawat ruangan mampu
menggunakannya
c. Terdapat administrasi penunjang 0,2 2 0,4
d. Tersedianya nurse station 0,2 2 0,4

Total 1 2,6
Kelemahan
a. belum terpakainya sarana dan prasaran 1 2 2
secara optimal

Total 1 2

Peluang
a. adanya kesempatan menambah 0,4 2 0,8 O-T =
ketersediaan linen seperti : seprei 2,6-2,5 =
,sarung bantal, bantal dan gorden. 0,1
b. adanya kesempatan untuk pergantian 0,6 3 1,8
alat-alat yang tidak layak pakai.

Total 1 2,6

Ancaman
a. adanya tuntutan yang tinggi dari 0,5 3 1,5
masyarakat untuk melengkapi sarana
dan prasarana.
b. Adanya kesenjangan antara jumlah 0,5 2 1,0
pasien dengan peralatan yang
diperlukan.
Total 1 2,5

M5 (Marketing)
Kekuatan :
a. Jumlah tempat tidur sudah sesuai
0,5 3 1,2 S-W =
dengan jumlah pasien.
2,5-2,7=
b. Sarana dan prasarana rumah sakit
0,5 2 0,6 -0,2
yang lengkap pasien (patient safety)
baik/tidak ada terjadi kecelakaan
pasien.

Total 1 2,5

Kelemahan :
a. Tidak ada kerja sama dengan bagian 0,2 3 0,6
distributor obat dan alat-alat kesehatan
b. Tidak ada ruangan khusus untuk tamu 0,2 3 0,6
c. Tidak tersedia tempat penitipan anak 0,2 2 0,4
d. Tingkat keselamatan pasien kurang 0,2 2 0,4
maksimal (pagar tempat tidur dan
sandaran serta pegangan untuk pasien
yang ada dikamar mandi)
e. BOR tempat tidur yang mengalami 0,2 2 0,4
penurunan selama tiga bulan terahir
Total 1 2,4

Peluang :
a. adanya kesempatan untuk 0,4 3 1,2 O-T =
memperbaiki mutu pelayanan dengan 2,7-2,4 =
melakukan kerjasama sesama perawat 0,3
yang ada.
b. adanya kesempatan untuk merubah 0,3 2 0,6
perilaku dan persepsi pasien dan
keluarga terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan
c. adanya kesempatan untuk 0,3 3 0,9
memaksimalkan alat atau fasilitas
ruangan yang telah disediakan oleh
rumah sakit
Total 1 2,7

Ancaman
a. menurunya kualitas pelayanan karena 0,4 3 1,2
keadaan sistem pelayanan yang ada
masih tidak maksimal
b. adanya keluhan/tuntutan dari 0,3 2 0,6
masyarakat/klien terhadap pelayanan
keperawatan yang efisien dan efektif.
c. adanya keluhan dari klien dan keluarga 0,3 2 0,6
mengenai fasilitas dan sarana yang di
sediakan bangsal monika
Total 1 2,4
O

M3(0,8;1,3)

M1 (1,7;0,8)

SP(0,7;0,7)

DK(1,3;0,6)

DP(0,1;0,3) RK(0,3;0,3) TT(1;0,4)

M5(-0,2;0,2) M2(0,4;0,1) M4(0,6;0,1)

W S

T
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa Matrix kuadran SWOT yang ada dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuadran I (positif, positif)


Strategi ini dipilih karena berdasarkan analisis yang ada terdapat lebih
banyak kekuatan dan peluang dibandingkan dengan ancaman dan kelemahan,
dengan strategi ini maka diharapkan rumah sakit berusaha mengembangkan
semua kekuatan yang ada dan melakukan ekspansi dengan peluang-peluang
yang muncul.

2. Kuadran II (positif, negatif).


Strategi ini dipilih karena walaupun terdapat lebih banyak kekuatan
namun terdapat ancaman. Diharapkan adanya perubahan strategi untuk
mengatasi ancaman dengan menggunakan kekuatan yang sudah ada. Sehingga
muncul inovasi-inovasi baru sehingga dapat mengubah ancaman menjdi
peluang.

3. Kuadran III (negatif, positif).


Peluang yang ada cukup banyak sehingga diharapkan dapat menutupi
kekurangan jika masih ada. Seperti misalnya peluang investasi untuk
mengatasi kekurangan peralatan yang masih ada ditemukan.

4. Kuadran IV
Pada lingkungan seperti ini diminta untuk mempertahankan diri dengan
strategi yang sudah ada. Segala macam upaya dilakukan untuk mengatasi
kekurangan yang ada dan mengurangi segala ancaman yang muncul.
Diharapkan strategi yang ada mulai dilakukan secara optimal dan digunakan
secaraefisien.
a. Matrik SWOT MAN
STRENGTH WEAKNESS

- Sudah mempunyai tenaga keperawatan - Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan.


Sarjana keperawatan Ners.
MAN

- Banyak perawat yang sudah memiliki - Masih banyak tenaga keperawatan yang
pengalaman kerja lebih dari 2 tahun. berpendidikan DIII sebanyak 75%

OPPURTNITY STRATEGI S-O STRATEGI W-O


- Penambahan jumlah tenaga - Menggunakan pengatahuan, keterampilan - Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan
perawat secara bertahap setiap yang dimiliki oleh perawat yang mempunyai dapat ditutupi dengan cara melibatkan tenaga
tahun. pengalaman lebih dari 2 tahun untuk mahasiswa yang sedang berpraktik di ruangan
memanfaatkan tenaga perawat yang baru melalui pembagian tugas pada masing-masing
- Rumah sakit menerima direkrut setiap tahunnya dengan cara mahasiswa praktek dalam malakukan
mahasiswa praktek dalam mengkolaborasikan antara tenaga perawat pelaksanaan asuhan keperawatan dibawah
malakukan pelaksanaan asuhan yang lama dan tenaga perawat yang baru. pengawasan perawat guna memaksimalkan
keperawatan. pelayanan.

TREATH STRATEGI S-T STRATEGI W-T


- Semakin banyaknya rumah Meningkatkan mutu pelayanan asuhan Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan
sakit yang menawarkan keperawatan dengan memanfaatkan dapat ditutupi dengan cara melibatkan tenaga
pelayanan keperawatan pengetahuan dan keterampilan yang ada salah mahasiswa yang sedang berpraktik di ruangan dan
berkualitas yang bisa menjadi satunya dengan cara meningkatkan meningkatkan mutu pelayanan asuhan
pesaing sehingga berdampak komunikasi terapeutik kepada klien dan keperawatan dengan cara melakukan tindakan
pada penurunan pendapatan berkolaborasi antara perawat yang sudah keperawatan sesuai dengan SPO dan SAK yang
RS dan berimbas pada mempunyai pengalaman lebih dari 2 tahun dan ada di ruangan serta meningkatkan komunikasi
kesejahteraan karyawan. perawat yang baru dengan mahasiswa yang terapeutik.
berpraktek di ruangan dengan cara melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan SPO dan
SAK yang ada di ruangan.
b. Matrix SWOT MATERIAL

STRENGTH WEAKNESS
- Mempunyai peralatan oksigenasi dan - Belum terpakainya sarana dan prasarana
semua perawat mampu secara optimal.
mengoprasikannya. - Ada keluarga Pasien yang memakai wastafel
MATERIAL - Memiliki peralatan yang menunjang untuk mencuci piring dan gelas serta
administrasi. membuang sisa makanan.
- sudah memiliki nurse station dan
digunakan secara optimal.

OPPORTUNITY STRATEGI S-O STRATEGI W-O


- Adanya kesempatan untuk - Menggoptimalkan peralatan yang ada - Membuat proposal untuk permohonan
mengganti alat-alat yang tidak untuk membuat proposal permohonan penambahan dan perbaikan untuk keperluan
layak untuk dipakai. penambahan dan perbaikan untuk sarana dan prasarana ruangan.
keperluan sarana dan prasarana ruangan. - Membuat peraturan atau sosialisasi tentang
pelarangan pengguanaan wastafel untuk
mencuci piring.

TREATHS STRATEGI S-T STRATEGI W-T


- Adanya keluhan atau tuntutan dari - Mengoptimalkan penggunaan sarana - Sarana dan prasarana yang ada mulai
pasien tentang ketersediaan sarana dan prasarana yang ada serta digunakan secara optimal.
dan prasarana yang kurang pemeliharaannya. - Membuat proposal permohonan
memadai. penambahan peralatan yang masih kurang.
- Kesenjangan jumlah pasien - Menggunakan nurse station sebagai - Menyampaikan kepada pihak ruangan dan
dengan peralatan yang diperlukan. pusat informasi kepada setiap pasien Rumah Sakit tentang keluhan yang
- adanya ancaman dari rumah sakit yang memiliki keluhan. disampaikan oleh pasien.
lain yang memiliki fasilitas yang
lebih lengkap.
c. Matrix SWOT METODE

STRENGTH WEAKNESS
- Sudah ada model asuhan keperawatan yang - Pendokumentasian proses keperawatan
digunakan yaitu metode tim. belum optimal.
- Memiliki standart asuhan keperawatan - kurangnya tenaga profesional yang
yang sesuai dengan SPO. membantu mengoptimalisasi penerapan
- Terlaksananya komunikasi yang baik antar model yang digunakan
profesi. - pembagian tugas antara ketua tim dan
- hampir semua perawat mengerti dengan anggotanya yang kadang-kadang tidak
METHODE model yang digunakan dan menyatakan dimengerti.
cocok dengan model yang ada

OPPORTUNITY STRATEGI S-O STRATEGIW-O

- Adanya mahasiswa S1 - Mengikutsertakan mahasiswa keperawatan - Berkolaborasi dengan mahasiswa praktek


keperawatan yang melakukan untuk mengevaluasi dan memberikan saran klinik di ruangan untuk menutupi
praktek manajemen keperawatan guna mengoptimalkan metode Tim yang kurangnya jumlah tenaga kerja di
di ruangan untuk mengevaluasi digunakan di ruangan. ruangan.
dan memberikan saran terhadap - Memberi kesempatan perawat untuk - Mengusulkan adanya pengembangan
SPO yang dijalankan oleh perawat mengembangkan diri. SDM (pendidikan) secara
(staf). berkesinambungan untuk
mengoptimkalkan teknik timbang terima
- Peluang perawat untuk pasien dan pendokumentasian
meningkatkan pendidikan perencanaan pulang.
(pengembangan SDM). - Menganjurkan pengoptimalan
- Adanya pelatihan dan seminar penggunaan sarana dan prasarana yang
tentang menejemen keperawatan. tersedia dalam pemberian pelayanan
- Sarana dan prasarana penunjang keperawatan
cukup tersedia.
- Adanya kemauan pasien/ keluarga
untuk melaksanakan anjuran
perawat.
THREAT S–T W–T
- Adanya system pengendalian mutu - Memotivasi perawat untuk melakukan - Menganjurkan untuk melaksanakan
RS untuk menilai kerja ruangan. tindakan pelayanan keperawatan sesuai pelatihan penerapan SPO agar perawat
- Adanya kesadaran pasien dan SPO yang telah dibuat. bekerja sesuai SPO.
keluarga akan tanggung jawab dan - Mengusulkan dilakukannya
tanggung gugat. discharge planning yang benar dan
- Tuntutan dari masyarakat untuk pendokumentasian-nya oleh petugas
mendapatkan pelayanan kesehatan pada saat pasien mau pulang.
keperawatan yang lebih
professional.
- Tuntutan pasien sebagai konsumen
untuk mendapatkan pelayanan
yang professional dan bermutu
sesuai dengan peningkatan biaya
perawatan.
- Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional.
d. Matrix SWOT MARKETING

STRENGHT WEAKNESS
- Tersedianya sistem - Kurangnya kesadaran keluarga pasien terhadap bahaya
pelayanaan keperawatan kesehatan pada anak dibawah umur yang dibawa ke
dengan model Tim sehingga lingkungan rumah sakit
memudahkan dalam - Kurangnya inisiatif dari keluarga dalam melakukan personal
monitoring dan tanggung hygiene secara mandiri terhadap klien.
MARKETING gugat tugas masing-masing
perawat Primer
- Pasien menyatakan puas
terhadap pelayanan
keperawatan
OPPURTUNITY STRATEGI S-O STRATEGI W-O
- Adanya kesempatan untuk - Memanfaatkan tingkat - Mengajarkan dan mengingatkan kepada keluarga klien
memperbaiki mutu pelayanan kepuasan pasien terhadap tentang pentingnya personal hygiene untuk kenyamanan klien
dengan melakukan kerjasama pelayanan keperawatan yang dan proses penyembuhan klien.
sesama perawat yang ada. ada dengan melakukan - Melakukan penyuluhan kesehatan serta selalu meningatkan
- Adanya kesempatan untuk kerjasama antara sesama tentang bahaya kesehatan anak dibawah umur yang dibawa
merubah prilaku dan persepsi perawat dan mahasiswa yang kelingkungan rumah sakit dengan cara memberikan dan
pasien dan keluarga terhadap praktek untuk merubah menyediakan sarana informasi mengenai masalah kesehatan
pelayanan keperawatan yang perilaku dan persepsi pasien anak.
diberikan serta keluarga terhadap
pelayanan keperawatan demi
memperbaiki mutu
pelayanan.
TREATH STRATEGI S-T STRATEGI W-T

- Adanya keluhan/tuntutan dari - Meningkatkan pelayanan - Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang sesuai
masyarakat/klien terhadap yang efisien dan efektif serta dengan SPO Rumah Sakit.
pelayanan keperawatan yang langsung menanggapi
efisien dan efektif. keluhan klien atau keluarga
- adanya keluhan dari klien dan yang berhubungan dengan
keluarga mengenai fasilitas dan pelayanan keperawatan dan
sarana yang disediakan di menyediakan fasilitas dan
ruangan. sarana yang ada diruangan
POA ( Plant Of Action )
NO Masalah Tujuan Program/kegiatan Indikator keberhasilan Waktu Penanggung
Jawab
1 M1
(ketenagaan)

1.Jumlah 1. Memenuhi 1.a. Memodifikasi dan 1.a. Pemenuhan


Perawat masih jumlah memanfaatkan tenaga yang kebutuhan dasar
belum perawat telah ada diruangan untuk pasien terpenuhi dan
sebanding sebanding tindakan noninvasif misalnya pasien menyatakan
dengan jumlah dengan POS atau pembantu perawat puas dengan
pasien,sebab jumlah mamupun mahasiwa yang pelayanan yang ada.
pasien praktek. b. Beban kerja perawat
b. Mengatur dan menjelaskan tidak terlalu tinggi
perawatyang karena ada tenaga
mengambilkancutikecualipada yang membantu.
perawat yang punya urusan
mendadak sehingga tenaga 2.a. Perawat tiba
yang ada diruangan diruangan tepat
mencukupi waktuk sesui sif.
2.a. Kepala ruangan memotivasi b. Kinerja perawat baik
perawat untuk meningkatkan dang memuaskan.
kinarjanya dan memberikan
penghargaan bagi perawat
yang kompeten
b. Kepala ruangan harus tegas
dalam memberikan sangsi
pada perawat yang terlambat 3.a. Pendapatan perawat
dan mengingatkan agar tidak meningkat.
mengulangi ketidak b. Perawat menyatakan
disiplinannya. kebutuhan dasarnya
3.a. Kepala ruangan menganjukan dapat terpenuhi
permohonan kepada rumah dengan baik
sakit untuk meningkatkan
insentif perawat perawat atau
tunjangan pokok perawat.
b. Kepala ruangan memberikan
kesempatan pada perawat
untuk melakukan usaha
informal legal diruangan misal
:
- Bersama-sama mengambil
minuman botol;
-Menjual snek atau air mineral
tanpa mengganggu kinerja
perawat ruangan dalam
melayani pasien;
No Masalah Tujuan Program/Kegiatan Indikator keberhasilan Waktu Penanggung
jawab
M3 (Metode)
Penerapan Model
1. Kurangnya 1 Meningkatkan 1. a.Mendelegasiakan 1 Perawat
kemampuan kemampuan perawat ruangan menggunakan asuhan
perawat dalam perawat sesuai kepelatihan maupun keperawatan TIM
pelaksanaan dengan model kejenjang pendidikan yang telah dipakai
model MAKP yang digunakan. yang lebih tinggi ruangan dengan benar
yang telah ada. b.Diadakan diskusi rutin hal ini diobservasi
antaraKaru dan dari pernyataan dan
anggotanya tindakan perawat akan
c.Adakan fasilitas kemampuannya
penunjang seperti buku
2. Hanya sedikit 2 Semua perawat maupun makalah tentang 2 hari setelah
perawat yang mengetahui kasus-kasus yang ada 2 Perawat memahami laporan hasil
mengetahui kebutuhan diruangan kebutuhan holistis MAKP dari
kebutuhan perawatan yang 2 a.Diadakan diskusi pasien dan pernyataan mahasiswa
perawatan pasien pasien butuhkan pemahaman perawat yang dikemukakan PSIK telah
secara secara holistis. tentang kebutuhan pasien dari pasien tentang dipersentasika
komperehensif secara holistis kepuasannya n
b.Adanya
seminar/pelatihan tentang
kebutuhan dasar
perawatan manusia yang
diikuti oleh perawat
ruangan yang belum
memahami tentang hal
tersebut.
3. Pembagian kerja 3 Kejelasan c.Sosialisasi model yang
yang kurang job/tugas yang saat ini digunakan kepada 3 Adanya kejelasan Dua hari
jelas antar akan semua perawat dengan tugas masing-masing setelah hasil
jenjang dilaksanankan pemahaman yang lebih perawat MAKP dari
pendidikan setiap perawat mengutamakan KDM. mahasiswa
dengan jenjang 3 Membentuk rincian dan PSIK telah
berbeda. pembagian kerja antara dipersentasika
4 Adanya masing-masing perawat n
4. Kurangnya tambahan dan disosialisasikan
jumlah tenaga tenaga 4 Adanya tambahan
yang membantu keperawatan tenaga keperawatan Minggu ke-2
optimalisasi maupun POS
penerapan model 4 Perlu lobi ke bagian
ketenagakerjaan
Dokumentasi
Keperawatan.
1 Pemahaman dan 1 Semua perawat
pengaplikasian mengerti dan 1. a.Format
perawat tentang bisa pendokumentasian Tanggal..
format mengaplikasika terisi dengan baik
dokumentasi n format 1 a.Terus dilakukan dan benar oleh
kurang benar dan pendokumentasi sosialisasi format dan semua perawat
kurang tepat an keperawatan latihan-latihan ruangan
dengan benar pendokumentasian yang b.Meningkatnya Setiap minggu
dan tepat benar dan tepat terhadap keinginan perawat pada hari ke-7
semua perawat untuk belajar dan
b.Kepala ruangan melakukan
memberikan motivasi pendokumentasian
2 Kurang keperawatan yang
disiplinnya 2 Meningkatkan benar dan tepat
perawat dalam kedisiplinan 2. a.Penilaian Setiap saat
melakukan perawat dalam pendokumentasian (Insidental)
dokumentasi melakukan keperawatan
yang pendokumentasi 2 a.kepala ruangan didasarkan pada
komperehensif an keperawatan melakukan supervisi dan masalah
secara menganalisa terhadap keperawatan klien,
komperehensif hasil pendokumentasian serta
asuhan keperawatan yang pendokumentasian
dilakukan oleh perawat keperawatan segera
setiap kali dilakukan setelah tindakan
timbang terima serta sehingga respon
memberikan masukan klien dapat terpantau
Ronde yang positif pada perawat
Keperawatan. 1. Ronde
1. Ronde keperawatan 15-45 menit
keperawatan dapat terlaksana 1. a.Pasien menyatakan setiap minggu
belum terlaksana dengan optimal kepuasaannya ke ii dan iv :
secara optimal dan rutin sesuai dengan pelayanan 5 menit pra
atau secara rutin dengan jadwal 1. Ronde keperawatan yang diberikan oleh ronde
karena yang telah baiknya dilaksanakan perawat dan dalam 30 menit
kesempatan ditetapkan oleh secara rutin dan telah hal mengatasi pelaksanaan
perawat yang kepala ruangan ditetapkan jadwal tertentu masalah 10 menit
terbatas 2. Tim atau agar ronde lebih terjadwal keperawatan yang pascaronde
2. Tim yang perawat yang dan masalah yang terjadi dialami pasien
dibentuk hanya terlibat dalam diruangan lebih cepat b.Ronde
cukup mampu ronde teratasi, misalnya 2x keperawatan dapat
membantu dalam keperawatan dalam sebulan terlaksana sesuai
pelaksanaan mampu dilaksanakan minimal 30 denganjadwal yang
ronde menyelesaikan menit dan dipimpin oleh telah ditetapkan dan
keperawatan dan dan mengatasi kepala ruangan dipimpin oleh
penyelesaian masalah 2. Tim yang dibentuk kepala ruangan
tugas yang keperawatan harusnya tidak hanya 2. Tim yang dibentuk
berkaitan dengan sehingga ronde cukup mampu saja tetapi dalam pelaksanaan
masalah yang keperawatan harus mampu dalam ronde keperawatan
dibahas dalam dapat terlaksana menyelesaikan tugas yang mampu mengatasi
ronde dengan baik ada khususnya yang masalah
keperawatan berkaitan dengan ronde keperawatan yang
keperawatan, agar terjadi dan
pelaksanaan ronde lebih membantu dalam
optimal dan masalah melaksanakan ronde
3. Pelatihan dan 3. Pelatihan dan keperawatan yang terjadi keperawatan agar Minggu II dan
diskusi yang diskusi dapat diruangan interna dan lebih optimal dilaksanakan
berkaitan dengan terlaksana masalah yang perlu selama 30-60
masalah yang dengan baik, perhatian khusus diruang menit.
terjadi diruangan terjadwal dan interna dapat segera 3. Pelatihan dan
telah semua perawat teratasi diskusi dapat
dilaksanakan diharapkan turut terlaksana dengan
tetapi hanya serta dalam 3. a.Pelatihan hendaknya baik dan diikuti oleh
diikuti oleh pelatihan dan diikuti seluruh perawat semua perawat
sebagian perawat diskusi agar perawat mengerti dan ruangan sehingga
(54,5 %) mampu mengatasi perawat mengerti
masalah yang terjadi dan mampu
Sentralisasi Obat. 1. Optimalnya diruangan mengatasi masalah Tanggal 10
1. Pelaksanaan pelaksanaan b.Pelatihan dan diskusi keperawatan yang april 2008
sentralisasi obat sentralisasi obat sebaiknya dijadwalkan terjadi
belum optimal secara teratur agar perawat
dapat membagi waktu dan
kesempatan yang ada. 1. Pelaksanaan
2. Adanya format sentralisasi obat Tanggal 10
2. Selama ini belum persetujuan berjalan dengan april 2008
ada surat sentralisasi obat 1. a.Supervisi selalu pengawasan
persetujuan untuk pasien mengontrol terlaksananya supervisi secara
sentralisasi obat sentralisasi obat. optimal
untuk pasien b.Pemahaman pentingnya
sentralisasi obat oleh 2. Adanya format
semua perawat persetujuan
3. Alat kesehatan 2. a.Mengadakan sentralisasi obat Tergantung
3. Alat-alat tercukupi inventarisasi keperluan kebijakan
kesehatan hanya penunjang sentralisasi institusi
ada sebagian obat termasuk format
dengan jumblah persetujuan
terbatas 4. Teknik b.Pelatihan kemampuan Tanggal 10-11
4. teknik sentralisasi obat komunikasi kepada pasien 3. Adanya alat-alat april 2008
sentralisasi obat jelas dalam penyampaian bantu kesehatan
belum jelas persetujuan sentralisasi yang mencukupi
obat
1. Terciptanya 3. a.Pengadaan alat-alat Minggu I
Supervisi. program kerja penunjang kesehatan 4. Adanya lampiran selama
1. Supervisi sudah dan uraian yang pasien teknis sentralisasi mahasiswa
berjalan namun jelas sesuai b.Lobi kepada pimpinan obat PSIK
belum optimal dengan standar tentang penambahan alat- praktekmaneje
yang telah alat kesehatan men
ditetapkan 4. Membuat rincian teknis Adanya format
sentralisasi obat supervisi yang baku
diruangan untuk setiap
tindakan kperawatan
1. a.Supervisor menetapkan
kegiatan yang akan
disupervisi dan
menetapkan tujuan yang
jelas untuk setiap sepervisi
b.Supervisor menetapkan
uraian yang jelas tentang
proses supervisi kepada
seluruh perawat mulai dari
persiapan hingga
2. Tersedianya pembinaan(F3)
format supervisi c.Memasukan kegiatan
2. Supervisi yang baku supervisi dalam rencana Minggu ke-I
diruangan belum dieuangan kegiatan bulanan
memiliki format sesuai standar diruangan tersebut
yang baku keperawatan d.Mengadakan kegiatan
untuk setiap pelatihan dan sosialisasi
tindakan. tentang supervisi kepada
seluruh perawat agar
memahami tentang
supervisi
2. a.Mensosialisasikan
kepada kepala ruangan
dan seluruh staf
Perawat dapat keperawatan tentang
Overan. menggunakan perlunya format baku
1. Perawat kurang waktu seefektif supervisi untuk setiap Setiap overan
disiplin mungkin tindakan keperawatan
sesuai standar
keperawatan
b.Membuat usulan format 1. a.Perawat sudah siap
supervisi yang baku untuk 15 menit sebelum
setiap tindakan overan dimulai
keperawatan diruangan b.Pelanggaran
Perawat sesuai standar minimal satu kali
mengutamakan keperawatan dalam satu minggu
2. Masalah pemenuhan Setiap overan
keperawatan kebutuhan dasar
lebih fokus ke pasien 1. a.Perawat yang akan
diagnosa medis mengikuti overan harus
siap 15 menit sebelum Perawat
overan dimulai mencantumkan
Perawat dapat b.Jika terlambat lebih dari masalah
meminimalkan tiga kali dalam sebulan, keperawatan dalam
3. Data ditulis hilangnya data bonus akhir bulan tidak setiap laporannya Setiap overan
hanya disecarik akan diberikan pada
kertas sehingga perawat yang bersangktan
kadang hilang
saat hendak 2. a.Penyedian form yang Perawat langsung
dilaporkan berisi poin-poin tentang menulis data pada
Perawat lebih kebutuhan dasar pasien buku overan
mudah b.Kepala ruangan harus
mendokumentasik selalu menanyakan Setiap overan
4. Perawat an laporan overan masalah keperawatan saat
kesulitan overan dilaksanakan
mendokumentasi
kan overan 3. a.Membiasakan diri untuk Dokumentasi overan
karena formatnya Perawat dapat mendokumentasikan data lengkap
kurang sistematis menyusun rencana langsung ditulis dalam
tindakan dengan buku overan Sesuai dengan
spesifik b.Kepala ruangan respon dan
5. Dokumentasi membantu mengingatkan kondisi pasien
overan masih saat overan saat itu
terbatas sehingga Rencana tindakan
penyusunan a.Membuat polling yang disusun tepat
rencana tindakan tentang ha;-hal yang pada sasaran
belum spesifik dibutuhkan dalam
kegiatan overan
b.Menyusun hasil polling
untuk membuat form yang
Terlaksananya lebih sistematis dan
rencana pulang aplikatif
sesuai dengan
standar dan a.Perawat membiasakan
Rencana Pulang. kemampuan diri untuk
Rencan pulang perawat meningkat mendokumentasikan
belum terlaksana dalam setiap hasil pemeriksaan 1. Perawat
sesuai dengan memberikan b.Perawat harus membuat melaksanakan
standar yang pendidikan rumusan rencana tindakan rencana pulang
berlaku kesehatan (rencana dari hasil pengkajian yang sesuai dengan
pulang) saat didapat perencanaan rencana
pasien akan c.Perawat selalu pulang sesuai
pulang mengevaluasi standar
perkembangan kondisi 2. Pasien dan keluarga
pasien untuk merumuskan pasien mengerti dan
rencana tindakan yang memahami
tepat penjelasan tentang
penyakitnya,
1. Membuat perencanaan pencegahan,
tentang rencana pulang perawatan, nutrisi,
yang sesuai dengan aktivitas maupun
standar istirahatnya sesuai
2. Membuat jadwal untuk dengan brosur yang
melakukan rencana pulang telah diberikan
yang dilakukan oleh 3. Adanya brosur dan
perawat leaflet tentang
3. Membuat brosur atau penyakit yang
leaflet tentang pengertian diderita oleh
penyakit, pencegahan, masing-masing
perawatan, nutisi, aktivitas pasien
dan istirahat. 4. Tercatatnya semua
4. Membuat rencana kegiatan rencana
anggaran dana yang pulang yang sudah
disediakan untuk dilakukan oleh
mendukung pelaksanaan semua perawat.
rencana pulang seperti
untuk membuat poster dan
leaflet
5. Mendokumentasikan
pelaksanaan rencana
pulang

S-ar putea să vă placă și