Sunteți pe pagina 1din 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. P DENGAN TB PARU DI RUANG MELATI I
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun oleh :

1. Yanda Octa Herliani (P1337240617053)


2. Fika Nur Rahmadani (P1337240617054)
3. Elvira Kertika (P1337240617055)
4. Hevy Nur Febriani (P1337240617057)
5. Anisa (P1337240617063)
6. Astika Nugraheni (P1337240617069)
7. Putri Purwaningrum (P1337240617070)
8. Ni Luh Noni Andayani (P1337240617071)

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN TB PARU DI RUANG MELATI I
RSUD dr.LOEKMONO HADI KUDUS

RUANG : MELATI I No.RM : 805 828

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian dilakukan pada hari : Selasa, 7 Mei 2019 pukul 12.10

Pasien masuk RS pada hari : 6 Mei 2019 pukul 02.10

A. IDENTITAS
1. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. P
b. Umur : 49 tahun
c. Alamat : Getas Pejaten RT 005, RW 002, Jati,
Kudus
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Tanggal masuk : 6 Mei 2019 pukul 02.10 WIB
g. Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia
h. Agama : Islam
i. Diagnosa Medis : TB Paru
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 27 th
c. Pendidikan : SMA
d. Agama : Islam
e. Alamat : Getas Pejaten RT 005, RW 002, Jati,
Kudus
f. Hubungan dengan pasien : Anak kandung

B. KELUHAN UTAMA

Pasien Ny. P mengeluh sesak napas.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien dua hari yang lalu sudah di rawat di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
dengan diagnosa TB Paru. Namun sudah dikatakan membaik dan diperbolehkan
pulang. Namun setealh dua hari di rumah, pasien mengeluh batuk berdahak dan
sesak nafas sejak tanggal 30 April 2019 dan memberat pada 2 hari setelahnya
dengan keluhan batuk terus-menerus, sesak, pusing, mual dan muntah setelah
makan dan lemas. Keluarga pasien mencoba memeriksakan Ny. P ke RSUD dr.
Loekmono Hadi pada tanggal 6 Mei 2019 pada pukul 02.10 WIB melalui IGD
dengan hasil TTV TD: 116/72 mmHg, HR: 132x/menit, RR: 28x/menit, Suhu:
37 0C, SPO2: 92% dan dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes
laboratorium darah rutin serta pemeriksaan radiologi berupa foto thorax. Saat di
IGD pasien didiagnosa mengidap penyakit TB Paru dan mendapatkan terapi
oksigen 5 lpm dan infus RL 20tpm. Setelah 2 jam pemantauan pasien
dipindahkan di ruang rawat inap Melati I.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan pernah menderita sakit yang sama yaitu TB Paru serta
terdapat riwayat DM sekitar 6 bulan yang lalu kemudian keluarga membawanya
ke RS.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada yang pernah


mengalami sakit seperti pasien yaitu TB Paru, dan keluarga juga mengatakan
tidak ada yang mengalami penyakit kronis seperti TBC, DM dan lainnya.

GENOGRAM

Keterangan:
=
Tn. P =1 rumah
X
= lakli-laki
= Ny. P = perempuan

= garis menikah = garis keturuna

D. POLA FUNGSIONAL GORDON

1. Pola Persepsi Kesehatan

Pasien mengatakan, jika pasien sakit, ia terbiasa untuk berobat atau


memperiksakan diri ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas ataupun Rumah
Sakit. Hal ini dibuktikan dengan terdaftarnya pasien sebagai pemegang kartu
BPJS Kesehatan.
2. Pola Nutrisi Dan Metabolisme
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan dengan baik, jenis makanannya sayur,nasi, lauk.
Pasien juga minum air putih dengan cukup yaitu 1000 ml per harinya. Tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada pantangan makan dengan TB : 150 cm,
BB : 45 kg, IMT : 20 kg/m2
b. Selama Sakit
Nafsu makan pasien berkurang selama sakit, hanya mampu menghabiskan
¼ porsi. Hal ini dikarenakan pasien merasa mual ketika makan. Dalam
mengonsumsi air putih, pasien minum sebanyak 1000 mL per hari.
Pola pengkajian ABCD:
- A (Antropometri) :
TB: 150 cm
BB: 40 kg
IMT : 17,77 kg/m2
- B (Biomedis) :
Hb : 9,7 g/dL
Ht : 31,6 %
Limfosit : 10,9 %
- C (Clinical sign):
Sesak napas,
Batuk berdahak,
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- D (Diet) :
Bubur lauk saring + susu diabetasol
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Sebelum sakit, pasien mengatakan BAB dan BAK dengan normal. BAB 1
kali dalam sehari dan BAK sekitar 5-6 kali dalam sehari dengan volume
800 cc.
Feses : Berwarna kecoklatan, berbau khas dan berbentuk lunak
Urine : Berwarna kuning jernih, berbau khas dan tidak ada kelainan
b. Selama Sakit
Pola eliminasi BAB 2hari sekali dan BAK pasien terpasang kateter dengan
jumlah urin 800cc/hari.
Feses : Berwarna kecoklatan, berbau khas dan berbentuk lunak
Urine : Berwarna kuning jernih, berbau khas dan tidak ada kelainan
4. Pola Istirahat Dan Tidur
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan mempunyai istirahat yang cukup pada malam hari, yaitu
lebih dari 6-7 jam mulai pukul 21.00-04.00 WIB dan kualitas tidurnya
cukup nyenyak.
b. Selama Sakit
Selama dirawat di Rumah Sakit, pasien mengatakan tidurnya 5-6 jam
dimulai pukul 22.00-04.00 WIB dengan kualitas tidur kurang baik, sering
terbangun akibat sesak nafas dan batuk berdahak yang dirasakannya.
5. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Sebelum Sakit
Pasien dapat menjalankan aktivitasnya secara mandiri dan tidak terdapat
gangguan sesak nafas.
b. Selama Sakit
Ketika pasien melakukan aktivitas misalnya berjalan ke kamar mandi,
pasien merasa sesak pada dadanya.
6. Pola Peran Dan Hubungan
a. Sebelum Sakit
Pasien dapat menjalankan peran dan hubungannya di keluarga maupun
masyarakat dengan baik.
b. Selama Sakit
Sebagai ibu rumah tangga, pasien merasa sedih dan bersalah karena tidak
dapat menjalankan perannya. Sehingga pasien merasa terbebani dan stress
sehingga berpengaruh pada kesehatannya.
7. Pola Persepsi Sensori
Pasien sudah mengetahui mengenai penyakit dan tahu tentang program
perawatan dan pengobatan yang harus dijalani. Tingkat orientasi pasien juga
baik, pasien mengetahui orang, waktu dan tempat dirinya berada. Tidak ada
gangguan terhadap pendengaran, penglihatan dan bicara.
8. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri
a. Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuhnya
b. Ideal diri : Menerima diri
c. Harga diri : Pasien mempunyai rasa percaya diri yang baik
d. Peran diri : Pasien merupakan seorang istri dan ibu bagi 3 orang
anak laki-lakinya.
e. Identitas : Pasien menerima dirinya terlahir sebagai perempuan
dan pasien dapat menyebutkan identitasnya dengan baik.
9. Pola Seksualitas Dan Reproduksi
Pasien memiliki suami dan tiga orang anak laki-laki.
10. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit pasien mengatakan jika ada masalah dikomunikasikan dengan
suami dan anaknya dan selalu berdoa.
Setelah sakit pasien mengatakan jika ada masalah dikomunikasikan dengan
dokter dan perawat.
11. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Sebelum sakit pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu
di rumaah dan selalu berdoa.
Selama sakit, pasien melaksanakan ibadahnya di tempat tidur.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Lemas


2. Kesadaran : Compos mentis (E = 4, M = 5, V = 6). Kondisi Ny. P
sadar sepenuhnya terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya. Ny. P juga
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pada saat pemeriksaan.
3. TTV
a. Suhu tubuh : 36,80C
b. TD : 116/72 mmHg
c. RR : 28 x/menit
d. HR : 132 x/menit
e. SPO2 : 92%
4. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
a. Kepala
1) Inspeksi : Bentuk simetris, normocephal, tidak tampak adanya
bekas luka/benjolan.
2) Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, tidak ada lesi.
b. Rambut
1) Inspeksi : Warna hitam, terdapat uban, pendek, ketebalan rambut
merata.
2) Palpasi : Rambut sedikit rontok, berminyak.
c. Mata
1) Inspeksi : Reflek pupil positif terhadap cahaya
dengan diameter kanan dan kiri isokhor 3mm.
Konjungtiva non anemis, kelopak mata tidak cekung,
sklera tidak ikterik.
2) Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak terasa nyeri saat dipalpasi.
d. Hidung
1) Inspeksi : Dalam batas normal, simetris, tidak ada polip dan
bersih, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, penciuman baik,
terpasang nasal kanul.
2) Palpasi : tidak ada polip di hidung. Tidak terasa nyeri saat
dipalpasi.

e. Mulut
1) Inspeksi : Dalam batas normal, bibir agak kering, kurang bersih,
tidak ada stomatitis, lidah kotor, terdapat karies pada gigi, tidak ada
pembesaran tonsil.
f. Telinga
1) Inspeksi : Dalam batas normal, telinga simetris, tidak ada
gangguan pendengaran, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak ada
serumen.
g. Leher
1) Inspeksi : Simetris
2) Palpasi : terdapat pembesaran JVP, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan limfe.
h. Dada
1) Paru
a) Inspeksi : retraksi dinding otot dada, paru kanan
dan kiri simetris, tidak terlihat adanya lesi.
b) Palpasi : tidak teraba massa dan nyeri tekan.
c) Perkusi : bunyi sonor pada lapang paru, terdengar ronchi di
kedua paru.
d) Auskultasi : suara nafas vesikuler.
2) Jantung
a) Inspeksi : iktus kordis tidak nampak.
b) Palpasi :teraba iktus kordis pada intercosta ke 4-5, tidak
teraba massa dan nyeri tekan
c) Perkusi : terdengar bunyi pekak.
d) Auskultasi : terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler.
3) Abdomen
a) Inspeksi : Bentuk cekung, tidak terlihat adanya hiperpigmentasi
tidak terlihat adanya lesi pada abdomen.
b) Auskultasi : Terdengar gerakan peristaltik ±20 kali/menit.
c) Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen.
d) Perkusi : Terdengar suara timpani.
i. Genetalia
Pasien terpasang kateter
j. Ekstremitas atas
a) Inspeksi : tidak ada edema, tidak ada cacat, tangan kanan dapat
bergerak bebas, tangan kanan masih bisa bergerak walaupun terpasang
infus.
b) Palpasi : pasien tidak merasa nyeri pada tangannya, tidak ada
edema, akral hangat, turgor kulit baik kurang dari 2 detik, dan capilary
refill baik kurang dari 2 detik.

Superior dextra 5/5 inferior sinistra 4/5

Superior dextra 5/5 inferior sinistra 5/5

Pengkajian edema

k. Ekstremitas bawah
a) Inspeksi : tidak ada cacat, tidak ada luka, kedua kaki dapat
bergerak bebas.
b) Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada edema, tidak ada nyeri,
tidak ada luka, akral hangat dan turgor kulit baik kurang dari 2 detik,
dan capilary refill baik kurang dari 2 detik.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Radiologi (Foto Thorax)


Tanggal pemeriksaan : 06 Mei 2019 (07.40)
Cor : bentuk dan letak normal, tak membesar.
Pulmo : corakan bronchovaskuler normal, kedua paru
suram dengan cavitas di paru kanan atas,
diafragma sinus normal.
Kesan : cor normal, TB Paru aktif.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Nama : Ny. P

Umur : 49 tahun

No. RM : 805828

No. Lab : 19022425

Tanggal terima : 06-05-2019 (4.26)

Tanggal selesai : 06-05-2019 (5.28)

Ruang : Melati I

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN

Darah Rutin 5 Diff


Hematologi

Hemoglobin L 9,7 g/dL 14,0-18,0

Eritrosit L 4,3 Jt/ul 4,5-5,9

Hematokrit L 31,6 % 40-52

Trombosit H 881 10^3/ul 150-400

Lekosit H 22,6 10^3/ul 4,0-12,0

Netrofil H 80,3 % 50-70

Limfosit L 10,9 % 25-40

Monosit H 7,9 % 2-8

Eosinofil L 0,5 % 2-4

Basofil 0,4 % 0-1

MCH L 22,6 Pg 27,0-31,0

MCHC L 30,7 g/dL 33,0-37,0

MCV L 73,3 fL 79,0-99,0

RDW H 17,3 % 10,0-15,0

MPV 9,1 fL 6,5-11,0

PDW L 9,3 fL 10,0-18,0


Kimia Klinik

Ureum L 12,2 mg/dL 19-44

Creatinin 2,06 mg/dL 0,6-1,3

SGOT 40 U/L 0-50

SGPT 42 U/L 0-50

Elektrolit

Kalsium 2,06 mmol/L 2,02-2,60

Kalium L 3,1 mmol/L 3,6-5,5

Natrium L 131 mmol/L 135-155

Klorida 95 mmol/L 95-108

Magnesium 0,8 mmol/L 0,8-1,0

G. PROGRAM TERAPI

3. Obat oral dan Injeksi IV

Tgl Nama Cara Waktu Fungsi


Dosis
Pemberian Obat Pemberian Pemberian
07 Mei-09 Rifamphis 450 Oral 1x1 Untuk
Mei 2019 in mg Pukul 09.00 menghentikan
perkembangbia
kan bakteri
INH 300 Oral 1x1 Untuk melawan
mg Pukul 09.00 bakteri
Ethambuto 1000 Oral 2x1 Sebagai
l mg Pukul antibiotik untuk
09.00, 21.00 menghentikan
pertumbuhan
bakteri.
Pirazinami 1000 Oral 2x1 Untuk
d mg Pukul mengobati
09.00, 21.00 infeksi TB
Vit. B6 10 mg Oral 1x1 Untuk
Pukul 09.00 mencegah efek
dari obat TBC.
Levofloxa 750 Injeksi IV 1x1 Golongan
cin mg Pukul 09.30 antibiotik yang
digunakan
untuk
mengobati
infeksi bakteri
TB.

H. ANALISIS DATA

No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Masalah

1 07 Mei 2019 Data Subjektif: Produksi Bersihan


pukul 08.00 Pasien mengatakan batuk sekret jalan nafas
berdahak berlebih dan tidak efektif
Data Objektif: kental
1. Kien tampak batuk
berdahak, warna dahak
kuning kehijauan
2. Terdengar suara ronchi pada
kedua paru.
3. Foto thorax dengan hasil :
kesan TB Paru aktif.
2 07 Mei 2019 Data Subjektif: Penyempita Pola nafas
pukul 08.00 Pasien mengatakan sesak nafas, n broncus tidak efektif
batuk berdahak dan lemas karena
Data Objektif: suplai
1. Kien tampak kesulitan oksigen
bernafas menurun
2. Klien terpasang oksigen
dengan 3 lpm
3. Tampak retraksi dinding
dada
4. Terdengar suara wheezing
pada saat pemeriksaan
auskultasi
5. Tekanan darah 116/72
mmHg
6. HR: 132x/menit
7. RR: 28x/menit
8. Suhu: 37 0C
9. SPO2: 92%
10. Keadaan umun Ny. P lemas
namun dapat menjawab
pertanyaan saat pengkajian.
11. Foto thorax dengan hasil :
kesan: kedua paru suram
dengan cavitas di paru
kanan atas, TB Paru aktif.
12. Hb:9,7 g/dL,
eritrosit : 4,3 jt/UL
leukosit: 22,6 103/UL,
trombosit: 881103/UL
3 7 Mei 2019 Data Subjektif: Kurang Ketidaksei
pukul 08.00 Pasien mengatakan nafsu asupan mbangan
makan berkurang dan mual saat makan nutrisi
makan karena kurang dari
Data Objektif: mual, batuk kebutuhan
f. Klien tampak lemas dan yang sering tubuh
kurus dan
g. TB: 150 cm produksi
h. BB sebelum sakit : 45kg, sputum
BB selama sakit menjadi yang
40 kg meningkat
i. IMT turun dari 20kg/m2
menjadi 17,7 kg/m2
j. Frekuensi makan pasien
3x sehari dan hanya
menghabiskan makan ¼
porsi
k. Hb: 9,7 g/dL
l. Ht: 31,6 %
m. Limfosit : 10,9%

I. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Produksi sekret berlebih dan kental
2. Pola nafas tidak efektif b.d penyempitan broncus karena suplai oksigen
menurun
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang asupan
makan karena mual, batuk yang sering dan produksi sputum yang meningkat

J. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa
Tujuan Intervensi TTD
/ Jam Keperawatan

07 Mei Bersihan jalan Tujuan : 1. Posisikan paisen Ns.F


2019 nafas tidak Setelah dilakukan fowler untuk
efektif b.d tindakan keperawatan memaksimalkan
Pukul
produksi sekret selama 3x24 jam, ventilasi
08.30
berlebih dan diharapkan : 2. Identifikasi pasien
kental Kriteria Hasil : perlunya
1. Memelihara pemasangan alat
kebersihan paru jalan nafas buatan
paru dan bebas dari 3. Lakukan fisioterapi
tanda tanda distress dada
pernafasan 4. Keluarkan sekret
2. Pasien dapat dengan batuk efektif
melakukan batuk 5. Auskultasi suara
efektif dan suara nafas, catat adanya
nafas yang bersih, suara tambahan
tidak ada sianosis 6. Monitor respirasi
dan dyspneu dan status O2
(mampu 7. Monitor suara nafas
mengeluarkan 8. Monitor pola nafas :
sputum, mampu bradipnea, takipnea,
bernafas dengan kussmaul,
mudah) hiperventilasi,
TTV dalam rentang 9. Kolaborasi dengan
normal tim medis.
Pola nafas tidak Tujuan : 1. Aukultasi suara Ns.F
efektif Setelah dilakukan napas, perhatikan
berhubungan tindakan keperawatan bunyi abnormal
dengan selama 3x24 jam, 2. Pantau TTV
penyempitan diharapkan : terutama RR dan
broncus 1. Pasien mengatakan SPO2
07 Mei
sesak berkurang 3. Berikan posisi
2019
2. RR dalam rentang semifowler
Pukul normal 4. Ajarkan klien napas
08.50 3. Rinchi tidak dalam dan batuk
terdengar efektif jika dalam
Sekret berkurang keadaan sadar
5. Berikan O2 sesuai
indikasi
6. Kolaborasi dengan
tim medis
Ketidakseimbang Tujuan : 1. Kaji status nutrisi
an nutrisi kurang Setelah dilakukan pasien
dari kebutuhan
tindakan keperawatan 2. Pastikan pola makan
tubuh b.d kurang
asupan makan selama 3x24 jam, klien yang biasa
karena mual, diharapkan : klien sukai
07 Mei batuk yang sering
Kriteria Hasil : 3. Dorong pasien
2019 dan produksi
sputum yang 1. Pasien makan sedikit tapi
Pukul meningkat. menghabiskan sering
08.50 makanan yang 4. Kolaborasi dengan
disediakan ahli gizi ahli gizi tentang
2. BB bertanbah nutrisi yang
3. IMT mencapai batas dibutuhkan klien
normal 5. Kolaborasi dengan
tim medis
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD


07 Mei 12.30 1. Mengauskultasi suara napas DS: Klien Ns.
12.40 2. Memonitor TTV terutama RR
2019 mengatakan F
dan SPO2
masih batuk
terdapat bunyi
tambahan
DO: terdengar
adanya ronchi,
TD: 116/72
mmHg
HR: 132x /
menit, RR: 28x/
menit, Suhu: 37
0
C
SPO2: 92%
12.50 3. Memposisikan pasien DS: klien Ns.F
fowler untuk mengatakan
13.00 memaksimalkan ventilasi sesak nafas
DO: klien
4. Melakukan fisioterapi
terlihat lebih
dada
nyaman setelah
dilakukan
tindakan

15.00 5. Mengkaji status nutrisi DS: klien Ns.F


pasien mengatakan
15.15
6. Memastikan pola makan tidak nafsu
klien yang biasa klien makan
DO: klien hanya
sukai
menghabiskan
makanan
setengah porsi
08 Mei 08.00 1. Memonitor TTV DS: pasien Ns.F
2019 mengatakan
masih sesak
nafas
DO:
TD: 138/99
mmHg
HR: 134x/menit,
RR: 26x/menit,
08.30 2. Mengajarkan pasien untuk
Suhu: 37 0C,
batuk efektif dan etika batuk
SPO2: 93 %
yang benar
DS: pasien
bersedia untuk
diajarkan batuk
efektif
DO: Pasien
dapat melakukan
batuk efektif dan
menerapkan
etika batuk
08 Mei 08.45 3. Mengauskultasi suara nafas, DS: Pasien Ns.F
2019 catat adanya suara tambahan mengatakan
09.00
4. Monitor respirasi dan status
sudah tidak
O2
sesak
DO: Pasien
terlihat bernafas
seperti biasa
10.00 5. Mengkolaborasi dengan ahli DS: klien Ns.F
gizi tentang nutrisi yang mengatakan
10.30 dibutuhkan klien masih batuk dan
6. Mengkolaborasi dengan tim
sulit
medis
mengelurkan
dahak
DO: klien
mengeluarkan
dahak dan tidak
terdengar suara
tambahan serta
terlihat lebih
rileks.
12.00 7. Melakukan fisioterapi dada DS: klien Ns.F
mengatakan sulit
mengeluarkan
dahak saat
batuk
DO: pasien
terlihat tenang
dan rileks saat
dilakukan
tindakan dan
dahak keluar
tanpa darah.
12.15 8. Mendengarkan ulang suara DS: klien Ns.F
nafas. mengatakan
frekuensi suara
tambahan
berkurang
DO: tidak ada
suara tambahan
16.00 9. Memberikan obat rifampisin DS: pasien
450 mg, INH 300mg, dan mengatakan
ethambutol 1000mg sedikit sakit saat
obat
diinjeksikan.
DO: pasien
tampak
meringis
kesakitan.
09 Mei 08.10 1. Memonitor TTV DS: pasien Ns.F
2019 mengatakan
lemas dan sesak
nafas
DO:
TD: 125/80
mmHg, HR:
118x/menit, RR:
22x/menit,
Suhu: 37,8 0C,
SPO2: 95 %
08.30 2. Memonitor pola nafas : DS: klien Ns.F
bradipneu, takipneu mengatakan
sesak nafas
DO:
HR: 118x/menit,
RR: 22x/menit
SPO2: 95 %

L. EVALUASI

Diagnosa
No. Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. 09 Mei 2019 Bersihan jalan nafas S : Pasien mengatakan batuk Ns.F
tidak efektif berkurang
O :Kesadaran = Composmentis
berhubungan dengan
TD = 125/80 mmHg
akumulasi sekret kental
N = 118 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 37,80C
SPO2 = 95 %
A : Masalah sebagian teratasi
P : intervensi dilanjutkan

2. 09 Mei 2019 Pola nafas tidak efektif S : Pasien mengatakan sesak


b.d penyempitan berkurang
O:
bronkus karena suplai
KU = Sesak
oksigen menurun Kesadaran = Composmentis
TD = 125/80 mmHg
N = 118 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 37,80C
SPO2 = 95 %
A : Masalah sebagian teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. 09 Mei 2019 Ketidakseimbangan S: pasien mengatakan nafsu
nutrisi kurang dari makan mulai bertambah
O: pasien menghabiskan ¾
kebutuhan tubuh b.d
porsi, tidak mual dan muntah,
kurang asupan makan
A: masalah teratasi
karena mual, batuk P: intervensi
yang sering dan
produksi sputum yang
meningkat.

S-ar putea să vă placă și