Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Indah Isnada
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstract
The aim of this study; (1) to determine the effect of organizational culture simultaneously the
performance of employees in the Secretariat of North Mamuju regency; (2) to determine the effect
of organizational culture partially on the performance of employees in the Secretariat of the
Regional District of North Mamuju. Organizational culture theory used from Denison, while the
theoretical performance of Robbins. This type of research with a quantitative survey approach. The
study population is employees of the Secretariat of the Regional District of North Mamuju totaling
148 people were drawn using the formula to 60 respondents. Data collection techniques include
observation, questionnaires, and documentation, while the technique of data analysis using
multiple linear regression. The results showed; (1) the influence of organizational culture
simultaneously the performance of employees in the Secretariat of the Regional District of North
Mamuju determined by adaptability (adaptability), consistency (consistency), involvement
(engagement), danmission (mission) .Besar effect obtained with 62.2% the level of the strong
relationship between the variables. While the descriptive results indicate that the dimension that
has the highest percentage value is the mission (mission) with a percentage of 82.22% which
means all members of the organization have the same objectives in terms of vision and mission,
while the lower dimension is adaptability (adaptability) with a percentage of 67, 33%, which
means that the employee has not been able to learn from mistakes that it faces in its work; (2) the
influence of organizational culture partially on the performance of employees in the Secretariat of
the Regional District of North Mamuju determined by the influence of adaptability (adaptability) to
employee performance, the effect of consistency (consistency) to employee performance, the effect
of involvement (engagement) to employee performance, and influence mission (mission) to
employee performance.
Keywords: Culture, organization, performance, and employees.
Salah satu persoalan penting dalam Tenaga pegawai salah satu tenaga kerja
organisasi adalah pengelolaan sumber daya yang mempunyai peran sebagai faktor
manusia dalam organisasi, di mana penentu keberhasilan tujuan suatu organisasi
pengelolaan tersebut tentunya menekankan selain mesin atau alat-alat lainnya, karena
pada tujuan organisasi. Tujuan organisasi pegawai yang langsung bersentuhan dengan
dapat tercapai manakala unsur-unsur dalam pekerjaan masing-masing, untuk memberikan
organisasi tersebut mendukungnya, termasuk produktivitas sesuai dengan keinginan yang
kinerja pegawai yang ada dalam organisasi. diharapkan. Untuk itu kinerja pegawai harus
Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan selalu diperhatikan dengan memperbaiki
yang telah ditetapkan bersama oleh keburukan atau kebiasaan-kebiasaan yang
organisasi, diperlukan kondisi kerja yang kurang mendukung pencapaian kinerja.
kondusif dan keharmonisan pegawai yang Kinerja pegawai merupakan salah satu
ada di organisasi antara lain, pimpinan dan tujuan organisasi yang harus dicapai, karena
bawahan masing-masing mempunyai peran keberhasilan organisasi dapat ditentukan oleh
yang cukup besar dalam mencapai tujuan kinerja individu yang dimiliki organisasi
organisasi. tersebut yang dapat diketahui melalui
62
63 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 62-75 ISSN: 2302-2019
penilaian dan itu sangat penting. Penilaian optimal, dan ini sudah menjadi sifat pegawai
kinerja dikatakan penting mengingat melalui yang tentunya harus dihindari.
penilaian kinerja dapat diketahui seberapa Keberadaan hal-hal tersebut tentunya
tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. dapat mempengaruhi perilaku pegawai dalam
Ketepatan pegawai dalam menjalankan organisasi yang dalam hal ini Sekretariat
fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Dalam
pencapaian kinerja organisasi secara organisasi, setiap pegawainya mempunyai
keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian ciri dan karakteristik budaya masing-masing
kinerja pegawai akan memberikan informasi sehingga diperlukan penyatuan persepsi
penting dalam proses pengembangan seluruh anggota atas budaya organisasi yang
pegawai.Namun demikian, sering terjadi, ada di Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju
penilaian dilakukan tidak tepat. Utara. Dengan adanya kesatuan budaya
Ketidaktepatan ini dapat disebabkan oleh tersebut, maka anggota akan membuat
banyak faktor. Beberapa faktor yang perimbangan antara budaya sendiri yang
menyebabkan ketidaktepatan penilaian disesuaikan dengan budaya organisasi yang
kinerja diantaranya adalah ketidakjelasan terbentuk. Budaya organisasi merupakan
makna kinerja yang diimplementasikan, nilai-nilai dan norma yang ditetapkan dan
ketidapahaman pegawai mengenai kinerja dilaksanakan oleh anggota sebagai penunjuk
yang diharapkan, ketidakakuratan instrumen identitas organisasi. Budaya organisasi yang
penilaian kinerja, dan ketidak pedulian kuat dapat membuat organisasi menjadi
pimpinan organisasi dalam pengelolaan besar. Wirawan (2007:37) menjelaskan
kinerja, sehingga hal-hal tersebut telah bahwa budaya organisasi yang baik akan
membudaya dalam organisasi, di mana mempunyai pengaruh yang besar terhadap
menurut McShane dan Von Glinow dalam perilaku para anggotanya karena tingginya
Handayani (2012:98-99) budaya organisasi tingkat kebersamaan dan intensitas untuk
adalah “organizational culture is the basic menciptakan suatu iklim internal.
pattern of shared values and assumptions Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan
governing the way employees within an penelitian ini adalah menganalisis deskripsi
organization think about and act on problems dan pengaruh budaya organisasi terhadap
and opportinities”. Hal tersebut menjelaskan kinerja pegawai pada sekretariat daerah
bahwa budaya organisasiyang kuat memiliki kabupaten mamuju utara secara simultan dan
potensi meningkatkan kinerja dan sebaliknya parsial baik langsung maupun tidak langsung.
bila budayaorganisasinya lemah
mengakibatkan kinerja menurun. Hipotesis Penelitian
Fenomena di lapangan yang Berdasarkan tujuan penelitian maka
menunjukkan penurunan kinerja pegawai hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
disebabkan oleh beberapa hal, namun pada 1) Besarnya pengaruh budaya organisasi
penelitian ini dapat dilihat dari hasil kerja secarasimultan terhadap kinerja pegawai
yang dicapai seorang pegawai belum pada Sekretariat Daerah Kabupaten
menunjukkan hasil yang optimal, di mana Mamuju Utara ditentukan oleh
kecenderungan pegawai bekerja kurang adaptability (kemampuan beradaptasi),
maksimal sehingga kualitas hasil kerjanya consistency (konsistensi), involvement
menurun. Selain itu perilaku pegawai secara (keterlibatan), dan mission (misi).
individu kurang perduli terhadap hasil 2) Besarnya pengaruh budaya organisasi
kerjanya sehingga menyebabkan kegiatan secara parsialt erhadap kinerja pegawai
dalam pekerjaannya di kantor menjadi tidak pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Mamuju Utara ditentukan oleh pengaruh
Indah Isnada, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah…………………64
1. IV 20
2. III 45
3. II 73
4. I 6
terhadap perilaku para anggotanya karena budaya organisasi yang terdiri dari
tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas adaptability (kemampuan beradaptasi),
untuk menciptakan suatu iklim internal. consistency (konsistensi), involvement
Budaya organisasi juga menciptakan, (keterlibatan), dan mission (misi) terhadap
meningkatkan, dan mempertahankan kinerja kinerja pegawaisebesar 62,2% dengan tingkat
tinggi. Dimana budaya organisasi yang hubungan yang “kuat” di antara variabel
kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos budaya organisasi dengan kinerja pegawai.
kerja, dan motivasi kerja karyawan. Semua Hasil penelitian tersebut diperkuat
faktor tersebut merupakan indikator dengan hasil penelitian terdahulu yang
terciptanya kinerja tinggi dari karyawan yang dilakukan Soedjono (2005); Rahman (2013);
akan menghasilkan kinerja organisasi juga dan Juliningrum (2013) yang menyimpulkan
tinggi. bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh
Budaya organisasi meresap dalam yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
kehidupan organisasi dan selanjutnya Hal tersebut juga dipertegas oleh pendapat
mempengaruhi setiap aspek kehidupan Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992);
organisasi (Saffold, 1988). Oleh karena itu, dalam Koesmono (2005:168) yang
budaya organisasi berpengaruh sangat besar menyatakan bahwa budaya mempunyai
pada aspek-aspek fundamental dari kinerja kekuatan yang penuh, berpengaruh pada
organisasi (Gardner, 1999). Jika budaya individu dan kinerjanya bahkan terhadap
organisasi merupakan aspek penting dalam lingkungan kerja.
meningkatkan kinerja maka budaya Melihat hal tersebut, maka dalam
organisasi harus dikelola dengan baik. Untuk peningkatan kinerja pegawai, perlu
dapat mengelola dengan baik diperlukan memperhatikan kontribusi dari budaya
pengertian yang jelas dan perhatian terhadap organisasi, karena hal tersebut terbukti dapat
budaya organisasi (Agustianti, 2012). mempengaruhi kinerja pegawai dalam
Hasil penelitian ini senada dengan organisasi, baik dari pendapat para ahli, pada
uraian dan beberapa teori yang telah penelitian terdahulu dan termasuk pada
dikemukakan, di mana hasil pengujian penelitian ini yang secara nyata menunjukkan
hipotesis menunjukkan bahwa perolehan nilai budaya organisasi berpengaruh terhadap
F hitung sebesar22,642 dengan signifikansi kinerja pegawai, di mana pengaruh yang
0,000. Hasil tersebut menunjukkan nilai F ditunjukkan juga besar yaitu 62,2% dan
hitung (22,642) lebih besar dari nilai F tabel sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak
(4.016) dengan tingkat sig. 0,000 yang lebih masuk dalam persamaan sebesar 37,8seperti
kecil dari 5% (α = 0,05) yang menyimpulkan motivasi, kompetensi, komitmen, dan
bahwa semua variabel bebas berpengaruh sebagainya yang berkaitan dengan kinerja.
signifikan terhadap variabel terikat dan Selain hasil pengujian hipotesis yang
hipotesis Ha ditolak dan Ho diterima, yang dilakukan, kontribusi budaya organisasi
berarti bahwa “besarnya pengaruh budaya terhadap kinerja pegawai juga dapat dilihat
organisasi secara simultan terhadap kinerja dari hasil analisis deskriptif dimensi
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten adaptability (kemampuan beradaptasi),
Mamuju Utara ditentukan oleh adaptability consistency (konsistensi), involvement
(kemampuan beradaptasi), consistency (keterlibatan), dan mission (misi). Hasil
(konsistensi), involvement (keterlibatan), dan tanggapan responden menyimpulkan dimensi
mission (misi)”. yang memiliki nilai persentase tertinggi
Sementara itu koefisien determinasi adalah dimensi mission (misi) dengan
(R2) atau nilai R square sebesar 0,622yang persentase 82,22% yang menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel semua anggota organisasi memiliki tujuan
67 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 62-75 ISSN: 2302-2019
sama dalam hal visi misi, sedangkan dimensi (kemampuan beradaptasi) terhadap kinerja
yang rendah adalah adaptability (kemampuan pegawai,pengaruh consistency (konsistensi)
beradaptasi) dengan persentase 67,33% yang terhadap kinerja pegawai, pengaruh
menunjukkan bahwa pegawai Sekretariat involvement(keterlibatan) terhadap kinerja
Daerah Kabupaten Mamuju Utarabelum pegawai dan pengaruh mission (misi)
mampu belajar dari kesalahan yang terhadap kinerja pegawai. Hal itu dapat
dihadapinya dalam pekerjaannya. dilihat dari uraian yang dijelaskan di bawah,
Keberadaan pengaruh mission (misi) bahwa pengaruh secara parsial dapat diterima
tersebut mendeskripsikan bahwapegawai dan dijelaskan sebagai berikut.
Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju Utara
memiliki budaya yang kuat dalam 1. Pengaruh Adaptability (kemampuan
menjalankan visi misi yang dikembangkan beradaptasi) Terhadap Kinerja Pegawai
oleh organisasinya. Hal ini juga disebabkan Budaya organisasi berkaitan dengan
oleh keseragaman pemahaman terhadap visi bagaimana karyawan menerima nilai-nilai
misi yang termuat dalam rencana strategis budaya organisasi, bukan dengan apakah
(renstra), sehingga seluruh pegawai memiliki mereka suka atau tidak suka. Budaya
visi misi yang sama dalam menjalankan tugas organisasi mewakili persepsi umum yang
pokok dan fungsinya di dalam organisasi, dimiliki oleh seluruh anggota organisasi.
meskipun dalam menghadapi kesalahan Penelitian yang dilakukan oleh Gotwon dan
dalam pekerjaan mereka masih mengalami Ditomaso dalam Ismail (2008:23) mengenai
kesulitan, hal ini juga disebabkan oleh budaya organisasi dan kinerja perusahaan,
kemampuan pegawai untuk beradaptasi menemukan bahwa budaya organisasi yang
dalam menghadapi perubahan yang kuat meningkatkan kemampuan perusahaan
dilakukan organisasi juga belum maksimal untuk beradaptasi. Dengan demikian, maka
sehingga berdampak pada pelaksaan budaya organisasi berpengaruh signifikan
pekerjaan. terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil Adaptability (kemampuan adaptasi)
pembahasan yang dikemukakan, maka merupakan kemampuan organisasi untuk
disimpulkan bahwa besarnya pengaruh menerjemahkan pengaruh lingkungan
budaya organisasi secara simultan terhadap terhadap organisasi. Adaptasi merupakan
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah kemampuan organisasi dalam merespon
Kabupaten Mamuju Utara ditentukan oleh perubahan-perubahan lingkungan eksternal
adaptability (kemampuan beradaptasi), dengan melakukan perubahan internal
consistency (konsistensi), involvement organisasi. Denison dalam Sadati
(keterlibatan), dan mission (misi)dengan (2012:2178) menjelaskan bahwa kemampuan
besar pengaruh 62,2% dan tingkat hubungan beradaptasi mengacu pada tingkat di mana
antara variabel yang kuat yaitu variabel organisasi mempertahankan kemampuan
budaya organisasi dengan kinerja pegawai. untuk mengubah perilaku, struktur, dan
sistem untuk bertahan hidup di tengah
Pengaruh Budaya Organisasi Secara perubahan lingkungan.
Parsial Terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi yang telah terinterasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju dengan baik sering sangat sulit untuk
Utara dirubah. Integrasi kedalam dan adaptasi
Besarnya pengaruh budaya organisasi keluar dapat menjadi rintangan. Organisasi
secara parsial terhadap kinerja pegawai pada yang dapat beradaptasi digerakkan oleh
Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju Utara sasarannya seperti mitra kerja dan
ditentukan oleh pengaruh adaptability sebagainya, mengambil resiko dan belajar
Indah Isnada, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah…………………68
dan merasa memiliki organisasi. Hasil perubahan misi yang mendasari organisasi,
tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat perubahan juga terjadi pada aspek lain dari
Daerah Kabupaten Mamuju Utara mampu budaya organisasi. Hal tersebut menjelaskan
memberdayakan dan mengembangkan bahwa misi menggambarkan tingkatan
pegawainya, namun di sisi lain pimpinan dan pemahaman para pegawai/karyawan terhadap
bawahan kurang berkomitmen untuk bekerja arah atau tujuan organisasi.
dan merasa memiliki organisasi Adapun hasil penelitian melalui hasil
pengujian regresi linier berganda
4. Pengaruh Mission (misi) Terhadap menunjukkan nilai t hitung mission (misi)
Kinerja Pegawai sebesar 2,143 dengan signifikansi 0,037.
Budaya organisasi sebagai salah satu Hasil tersebut menunjukkan nilai t hitung
perangkat menejemen untuk mencapai tujuan (2,143) lebih besar dari nilait tabel (1.673)
organisasi.Budaya organisasi membantu dengan tingkat sig. 0,037 yang lebih kecil
mengarahkan sumber daya manusia pada dari 5% (α = 0,05) maka dapat simpulkan
pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. bahwa mission (misi) berpengaruh signifikan
Selain itu, budaya organisasi akan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat
meningkatkan kekompakan tim antar Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Koefisien
departemen, divisi atau unit dalam organisasi regresi mission sebesar 0,266 artinya jika
sehingga mampu menjadi perekat yang mission mengalami kenaikan satu satuan,
mengikat orang dalam organisasi bersama- maka kinerja pegawai akan mengalami
sama. Dengan budaya organisasi dapat peningkatan sebesar 0,266. Koefisien bernilai
diperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya positif artinya terjadi hubungan positif antara
manusia sehingga meningkatkan kinerjanya mission dengan kinerja pegawai, semakin
dan pada gilirannya meningkatkan kinerja naik mission maka semakin meningkatkan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi kinerja pegawai.
Misi merupakan dimensi budaya yang Sementara itu, hasil analisis deskriptif
menunjukkan tujuan inti organisasi yang mission (misi) menunjukkan bahwa indikator
menjadikan anggota organisasi teguh dan yang memiliki nilai persentase tertinggi
fokus terhadap apa yang dianggap penting adalah semua anggota organisasi memiliki
oleh organisasi. Denison dalam Sadati tujuan sama dengan persentase sebesar
(2012:2178) menjelaskan bahwa misi adalah 83,33%, sedangkan indikator terendah berada
adanya definisi bersama tentang tujuan pada indikator menggambarkan keberhasilan
organisasi. Hasil penelitian Denison yang organisasi dengan persentase 81,33%. Hasil
menunjukkan bahwa organisasi yang kurang tersebut menyimpulkan bahwa pegawai
dalam menerapkan misi akan mengakibatkan Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju Utara
staf tidak mengerti hasil yang akan dicapai memiliki tujuan sama, namun dalam
dan tujuan jangka panjang yang ditetapkan aktivitasnya, pegawai belum mampu
menjadi tidak jelas. Adapun indikator misi menjalankan visi dan misi untuk keberhasilan
dalam penelitian ini yaitu semua anggota organisasi.
organisasi memiliki tujuan sama, kejelasan Setiap organisasi, baik swasta maupun
arah dan tujuan organisasi, menggambarkan organisasi pemerintah selalu berusaha agar
keberhasilan organisasi. anggotanya mampu memahami dan
Organisasi yang sukses memiliki tujuan menjalankan visi misi yang dikemukakan.
yang jelas dan arah yang mendefinisikan Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan
tujuan organisasi dan tujuan strategis dan bersama dari suatu organisasi. Hal itu juga
mengungkapkan visi tentang bagaimana terlihat pada penelitian ini, di manapegawai
organisasi akan terlihat di masa depan ketika Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju Utara
73 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 62-75 ISSN: 2302-2019
memiliki tujuan sama dan memiliki kejelasan tertinggi adalah semua anggota organisasi
arah dan tujuan organisasi. Hal ini dimiliki memiliki tujuan sama, sedangkan indikator
oleh semua organisasi yang dalam hal ini yang rendah adalah menggambarkan
pegawai, karena dengan kejelasan arah dan keberhasilan organisasi. Hasil tersebut
tujuan tentunya dapat terjadi keseragaman menjelaskan bahwa pegawai Sekretariat
anggota organisasi untuk menjalankan tugas Daerah Kabupaten Mamuju Utara memiliki
pokok dan fungsinya, terlebih lagi pada tujuan sama, namun dalam aktivitasnya,
Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju Utara pegawai belum mampu menjalankan visi dan
yang merupakan induk organisasi yang misi untuk keberhasilan organisasi.
berada di Kabupaten Mamuju Utara,
sehingga dibutuhkan kejelasan arah dan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
tujuan yang dijalankan melalui rencana
Kesimpulan
stratejik dari sekretariat, meskipun pegawai Berdasarkan rumusan masalah dan
di Sekretariat Daerah Kabupaten Mamuju hasil pembahasan yang dilakukan, maka
Utara belum mampu menjalankan visi dan disimpulkan bahwa:
misi untuk keberhasilan organisasi yang 1) Besarnya pengaruh budaya organisasi
disebabkan beberapa hal seperti pegawai secara simultan terhadap kinerja pegawai
kurang berani mengambil resiko, belum pada Sekretariat Daerah Kabupaten
mampu belajar dari kesalahan, belum adanya Mamuju Utara ditentukan oleh
budaya konsisten, serta pimpinan/bawahan adaptability (kemampuan beradaptasi),
belum berkomitmen bekerjasama dengan consistency (konsistensi), involvement
baik dan perasaan memiliki organisasi belum (keterlibatan), dan mission (misi). Besar
terlihat sehingga sulit membangun tim kerja
pengaruh yang diperoleh 62,2% dengan
yang berkompeten. tingkat hubungan antara variabel yang
Organisasi yang berhasil mempunyai kuat. Sementara hasil deskriptif
arah dan tujuan yang jelas didefinisikan menunjukkan bahwa dimensi yang
dalam tujuan organisasi dan sasaran strategis memiliki nilai persentase tertinggi adalah
dan tercermin dalam visi tentang akan mission (misi) dengan persentase 82,22%
bagaimana organisasi dimasa depan. Jika visi yang yang berarti semua anggota
menggambarkan aspirasi organisasi dan akan organisasi memiliki tujuan sama dalam hal
menjadi seperti apa, maka misi visi misi, sedangkan dimensi yang rendah
menggambarkan organisasi dalam melakukan adalah adaptability (kemampuan
usaha, menjalankan tugas dan keahlian yang beradaptasi) dengan persentase 67,33%
perlu dikembangkan untuk mencapai visi yang berarti bahwa pegawai belum
organisasi. Organisasi yang dapat hidup dan
mampu belajar dari kesalahan yang
berkembang adalah organisasi yang memiliki dihadapinya dalam pekerjaannya.
misi yang memuat hubungan yang seimbang 2) Besarnya pengaruh budaya organisasi
antara para stakeholder dari organisasi secara parsial terhadap kinerja pegawai
tersebut yang dalam hal ini Sekretariat pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Mamuju Utara ditentukan oleh pengaruh
Berdasarkan uraian yang dikemukakan, adaptability (kemampuan beradaptasi)
maka disimpulkan bahwa mission (misi) terhadap kinerja pegawai, pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap kinerja consistency (konsistensi) terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten pegawai, pengaruh involvement
Mamuju Utara. Sementara itu hasil analisis (keterlibatan) terhadap kinerja pegawai,
deskpritif mission (misi) menunjukkan bahwa dan pengaruh mission (misi) terhadap
indikator yang memiliki nilai persentase
kinerja pegawai.
Indah Isnada, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah…………………74