Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Bersedekah
Anak muda itu lalu mengambil uang sepuluh ribuan dari sakunya.
“Kembalikan lima ribu ya, Pak,” harapnya.
“Lho, Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, banyak amat?” tanya si pemuda,
heran.
Bagus: “Lalu?”
Hakim: “Lalu apa lagi? Nilai tindakan Anda jauh lebih merugikan. Maka
Anda saya hukumi lebih berat dari koruptor!”
Bagus: (Pingsan)
Contoh Teks Anekdot
Bagus: “Iya, Bu, kalau tidak menyontek, kita tidak akan bisa apa-apa.
Contohnya, membuat pesawat dari kertas. Tanpa menyontek caranya,
kita tidak akan bisa membuat pesawat. Betul, kan, Bu?”
Bagus: “Yes! Ini berarti kita boleh menyontek, teman-teman, agar kita
jadi pintar! Terima kasih, Bu!”
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon
rindang.
Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat
orang lupa ingatan?”
Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan
mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR,
banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih
mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang
ingatan akan janji-janjinya.”
Michael: “Mengapa?”
Terkena Setrika
Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas
sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.
Pasien: “Begini dok ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-
tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan reflek
akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya dok.”
Dokter: “Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang bapak rasakan. Lalu,
untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa pak?”
Pasien: “Nah, inilah masalahnya dok, si bego itu kembali menelepon saya.”