Sunteți pe pagina 1din 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kasus :
Tn. M (65 tahun) mempunyai istri Ny. S (60 tahun). Mereka memiliki 2 orang anak,
yakni Ny. K (38 tahun) dan Tn. O (30 tahun). Ny. K yang telah menikah, tinggal
bersama suaminya di luar kota. Tn. O yang juga sudah menikah dengan Ny. J (27
tahun) yang tinggal bersama Tn. M. Ny.S sering mengeluh banyak minum, sering
kencing serta nafsu makannya meningkat. Keadaanya terlihat lemas, dan kurang
bersemangat. 1 tahun yang lalu, Ny.S dibawa periksa ke puskesmas kota dan
didiagnosa diabetes militus (DM).
Ny. S tidak bisa kontrol teratur ke puskesmas karena yang mengantarkan tidak ada
dan keterbatasan biaya. Tn. M, Tn. O dan Ny. J bekerja sebagai buruh pabrik. Tn. M
kadang (jika ada rejeki) membeli obatnya di apotek terdekat sesuai foto
copi resep dokter. Hasil observasi jari kaki Ny. S sebelah kiri terdapat luka kecil
sudah 3 minggu belum sembuh.

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Keluarga
Nama KK : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gayaman Kota Mojokerto
b. Komposisi Keluarga

Jenis Hubungan
No nama Umur Pekerjaan ket
kelamin keluarga
1. Tn.M L Suami 65 thn swasta sehat
2. Ny.S P Istri 60 thn Ibu RT DM
3. Tn.O L Anak 30 thn Swasta Sehat
4. Ny.J P Menantu 27 thn Swasta sehat

c. Genogram
d. Type Keluarga : Keluarga usia lanjut
e. Suku / Kebangsaan : Jawa
f. Agama : Islam
g. Status Sosial Ekonomi
1. Kegiatan Organisasi
Keluarga Tn. M termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat.
Khususnya Ny. S, ia selalu ikut dalam kegiatan pengajian, arisan dll walaupun dengan
badan yang sudah rentan dan kaki yang terkadang terasa sakit.
2. Keadaan Ekonomi
Keluarga Tn. M termasuk keluarga prasejahtera karena keluarga hanya bisa
mendapatkan uang dari kontrakan dan dari uang gakin serta mendapatkan beras
miskin. Untuk memenuhi kebutuhann sehari-hari keluarga Tn. M hanya
mengandalkan penghasilan anak dan menantunya.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluar rumah seperti ikut pengajian namun untuk tamasya Tn. M
tidak melakukan lagi karena tesangkut masalah biaya dan kondisi sakit yang
dialaminya dan istri. Sedangkan rekreasi di dalam rumah seperti mengobrol dengan
tetangga sebelah di beranda rumah.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga usia lanjut
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga telah
memenuhi perkembangannya.
c. Riwayat Keluarga Inti
d. Ny. S menderita diabetes mellitus tipe 2 setelah kontrol gula darah di
puskesmas November 2011 dan di berikan injeksi insulin.
e. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tidak diketahui apakah orang tua Ny. S menderita diabetes mellitus atau
tidak. Karena tidak pernah diperiksa tim medis.

3. Lingkungan
a. Kharakteristik Rumah
Rumah Tn. M merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 100
m2. Termasuk rumah semi permanent, berdinding tembok dan juga kayu (gedek)
lantainya dari sebagian semen dan sebagian tanah. Mempunyai 1 ruang tamu, 4
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah belum mencukupi
10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak kotor.
1. Pembuangan Air Kotor
Ada septik tank dan pembuangan air limbah dengan kondisi baik dengan
kedalaman 10 meter terletak di belakang rumah dan jarak dari sumber air
kurang dari 10 meter.
2. Pembuangan Sampah
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang di tempatkan
di bak sampah atau di bagor dan kemudian di ambil petugas sampah setiap 2
hari sekali.
3. Sanitasi
Lingkungan rumah Tn. M tampak sedikit kotor, pekarangan tidak
dimanfaatkan secara maksimal hanya ada beberapa tanaman saja.
4. Jamban Keluarga
Mempunyai jamban keluarga sendiri dengan bentuk leher angsa dan terletak
di dalam rumah.
5. Sumber Air Minum
Keluarga memanfaatkan air sumur yang dikelola satu perumahan.
6. Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Tn. M termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan
kegotong royongan tinggi dan selalu siap membantu keluarga Tn. M.
b. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. M sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah sejak
oranng tuanya masih ada Tn. M tinggal di sana.
c. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga selalu mendapat dukungan dari tetangga dan juga dari keluarga
besarnya. Bila ada masalah kesehatan dengan salah satu anggota keluarga, Tn. M
selalu membawa ke dokter yang terdekat dengan rumah atau ke pak mantra.
Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
Puskesmas : kurang lebih 2 km
Puskesmas pembantu : kurang lebih 10 km
Rumah sakit : kurang lebih 15 km
Posyandu : kurang lebih 200 meter
Fasilitas Sosial
Masjid/mushola : kurang lebih 200 km
Pasar : kurang lebih 200 km

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi
suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum
memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat
terbuka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 2 orang
anak dan saling perhatian.
c. Struktur peran keluarga
Tn. M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangganya.Ny. Ssebagai istri bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn. O sebagai
anak kedua yang telah menikah dengan Ny. J.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai
dalam agama Islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik.
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada
di masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DM,
hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah
kesehatan akibat penyakit DM. Keluarga juga tidak tahu bahwa penyakitnya
bisa di turunkan kepada anaknya sehingga harus mendapat pengobatan yang
segera dan jangka waktu yang cukup panjang. Kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui tentang
masalah yang terjadi pada penyakit DM. Keluarga tidak mengetahui langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam menangani penyakitnya.
d. Fungsi reproduksi
Tn. M berusia 65 tahun dan Ny. S 60 tahun merupakan usia lansia, keluarga
tidak menggunakan kontrasepsi pil dan suntik.
e. Fungsi ekonomi
Tn. M bekerja sebagai buruh pabrik untuk kehidupan sehari-harinya ia dibantu
oleh anak dan menantunya yang juga bekerja sebagai buruh pabrik.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Strategi Koping
Tn. M merasa apa yang terjadi pada istrinya merupakan kehendak Tuhan, Tn.
M hanya bisa pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress
berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan lebih santai.
b. Status Emosi
Tn. M termasuk orang yang tidak mudah untuk stress. Ia berusaha
membesarkan hati istri dan anaknya agar tidak gampang emosi sehingga
pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar di pikirkan
matang-matang.
7. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
a. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum Ny. S nampak lemah dan tidak bersemangat, badannya agak
kurus, banyak makan dan minum.
b. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 30 x/menit

Suhu : 37oC
c. Pemeriksaan fisik khusus
1. Kepala
Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala normal
2. Leher
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
3. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan masih
baik.
4. Telinga
Fungsi pendengaran baik
5. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan
6. Mulut
Tidak ada kelainan
7. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-), nafas
cuping hidung (-)
8. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka
operasi
9. Ekstremitas
10. Pada pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah ditemukan luka kecil pada
kaki kiri dan sudah 3 minggu belum sembuh. Sehingga Ny. S sulit
melakukan kegiatan sehari hari.

8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. M berharap istrinya sembuh dari penyakitnya sehingga dapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.

9. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
Sering BAK terutama pada keluarga mengenal managemen
malam hari masalah , regimen terapeutik
Kesemutan atau kram Ketidakmampuan keluarga
Sering lapar / nafsu makan keluarga
meningkat mengambil
Nafsu makan menurun keputusan
Mual muntah ketidakmampuan
Berat badan menurun keluarga merawat
Lemah anggota keluarga
Sering minum yang sakit,
Pengelihatan kabur ketidakmampuan
Nafas cepat keluarga
Kepala terasa ringan / pusing memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Data Objektif :
Berat badan : 56 kg, Tinggi badan :
157 cm
Luka gangren
Nampak lesu, lemah
Tampak kurus
Kulit tidak elastis, otot lengan dan
kaki
lemah
2 Data Subjektif : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Kesemutan atau kram keluarga untuk luka pada kakinya
Sulit melakukan ADL memelihara
Lemah lingkungan
Pengelihatan kabur
Kepala terasa ringan / pusing

Data Objektif :
Luka gangren
Menggunakan alas kaki
Tidak menggunakan alas kaki
Lingkungan rumah kotor

11. Skala Prioritas Masalah


a. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga
berhubungan denganKetidakmampuan keluarga mengenal masalah,
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah : actual Ny S mengatakan tidak tahu kalau
3/3 X 1 1 menderita DM, tahunya di kasih
tahu pak Mantri
2. Kemungkinan masalah
½X2 1
dapat diubah: Sebagian
3. Potensial masalah untuk Masalah ini sudah lama, kakinya
dicegah: cukup di beri obat dengan ramuan cina
2/3 X 1 2/3
dan di rendam menggunakan air
hangat yang di kasih garam.
4. Menonjolnya masalah: 2/2 X 0 0 Ny. S tidak mersakan sebagi
masalah tidak masalah, sudah bias any terjadi
dirasakan dan biasanya di beri ramuan dari
cina rasanyua berkurang.
Jumlah 2 2/3

b. Resiko terjadinya peningkatan ketidaknyamana berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit,
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : actual Ny. S mengatakan bahwa dia
3/3 X 1 1 menderita gatal-gatal sudah 1
bulan dan tidak sembuh.
2. Kemungkinan masalah Sumber daya keluarga(keuangan)
dapat diubah: sebagian pas-pasan, tegnologi sudah maju,
½X2 1
sokongan masyarakat sangat
besar.
3. Potensial masalah Masalah ini sudah lama terjadi,
untuk dicegah: cukup biasannya menggunkan obat
2/3 X 1 2/3 cina.Biasanya berobat ke pak
Mantri namun jika obatnya habis
terasa gatal.
4. Menonjolnya masalah: Ny. S menganggap ini hal yang
Masalah tidak di ½X0 0 biasa
rasakan
Jumlah 2 2/3

B. Diagnosa prioritas:
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan
2. Resiko terjadinya peningkatan ketidaknyamanan berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah Setelah Verbal Keluarga Jelaskan dan
managemen dilakukan
dilakukan 5 memahami diskusikan tentang
regimen perawatan
terapeutik selama 1 X kunjungan tentang : DM :
keluarga bulan
keluarga - Pengertian - Pengertian
berhubungan keluarga
- Tanda dan gejala - Tanda dan gejala
dengan dapat dapat:
- Factor yang - Factor yang
ketidakmampuan melakukan
- Mengenal
keluarga perawatan mempengaruhi mempengaruhi
mengenal terhadap masalah - Penatalaksanaan - Penatalaksanaan
masalah, anggota
kesehatan Psikomoto
Ketidakmampua keluarga
n keluarga yang sakit yang terjadi r Lakukan
mengambil dan tidak - Memahami
Keluarga pemeriksaan Gula
keputusan terjadi
tentang
ketidakmampuan komplikas membawa klien darah
keluarga i penyakit DM
Verbal ke pelayanan
merawat anggota -
keluarga yang kesehatan Diet DM
Memodifikas
sakit,
ketidakmampuan i lingkungan
keluarga - Melakukan Keluarga
memanfaatkan diet DM
mengerti tentang
fasilitas
kesehatan diet DM:
- Pengertian
- Tujuan dan
manfaat
- Macam-macam
yang boleh,
segaian atau tidak
boleh di
komsumsi
Resiko terjadinya Setelah Setelah Verbal Keluarga Jelaskan dan
peningkatan dilakukan
dilakukan 5 memahami diskusikan tentang
ketidaknyamanan perawatan
berhubungan selama 1 X kunjungan tentang : gatal yang diderita:
dengan bulan
keluarga - Pengertian - Pengertian
Ketidakmampua keluarga
- Tanda dan gejala - Tanda dan gejala
n keluarga dapat dapat:
- Factor yang - Factor yang
merawat anggota melakukan
- Mengenal
yang sakit, perawatan mempengaruhi mempengaruh
ketidakmampuan terhadap masalah - Cara pencegahan - Cara pencegahan
keluarga anggota - Penataksanaan - Penataksanaan
kesehatan
memanfaatkan keluarga
fasilitas yang sakit yang terjadi Psikomoto
kesehatan dan tidak - Memahami r Membawa keluarga
terjadi
tentang Membawa yang sakit ke
komplikas
keluarga yang
i penyakit pelayanan kesehatan.
sakit ke
gatalnya pelayanan Anjurakan untuk
- kesehatan
mengompres dengan
Menggunkan
air hangat minimal 2
fasilitas
kali sehari.
kesehatan
Anjurkan untuk
merawat
membersihkan luka
yang sakit
dengan cairan
- Melakukan
diet untuk disinfektan
mengurangi
Anjurkan untuk
gatal yang
diderita mengkompres
dengan rivanol
Menganjurakan
untuk menggunkan
sabun anti septic.
D. Implementasi

Diagnosa Pelaksanaan
Ketidakefektifan 1. Mengkaji kondisi klien
2. Mengkaji respon klien dengan adanya luka pada kakinya.
managemen
3. Mendiskusikan tentang apa yang membuat gambaran diri
regimen terapeutik
klien terganggu
keluarga 4. Memberi penjelasan tentang luka yang terjadi.
5. Memberikan pengertian tentang DM
berhubungan
6. Menjelasakan efek makanan dan patofisiologi DM
dengan 7. Menganjurkan untuk membatas pemakaian gula
8. Menganjurkan untuk di periksakan ke pelayanan kesehatan
ketidakmampuan
9. Menganjurkan untuk jalan hati-hati agar tidak menimbulkan
keluarga mengenal
luka pada kaki.
masalah, 10. Mengingatkan kembali makanan yang boleh di komsumsi dan
Ketidakmampuan tidak boleh di komsusmsi
keluarga mengambil
keputusan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit,
ketidakmampuan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Resiko terjadinya 1. Mengkaji kondisi klien
2. Memeriksa kakinya yang terasa gatal
peningkatan
3. Menganjurkan untuk mengkompres dengan air hangat
ketidaknyamanan 4. Menganjurkan untuk memilih makanan yang tidak
berhubungan menimbulkan semakin parah lukanya
5. Mengingatkan untuk mengkompres dengan air hangat
dengan
6. Mengingatkan untuk tidak menggaruk lukanya.
Ketidakmampuan 7. Mengingatkan untuk mengkompres dengan air hangat
8. Mengingatkan untuk tidak menggaruk lukanya.
keluarga merawat
anggota yang sakit,9. Memberikan obat-obatan untuk merawat gatal-gatalnya.
10. Mengajarkan dan mendemonstrasikan perawatan gatalnya
ketidakmampuan
(mengajarkan pemakaian obatnya)
keluarga
11. Memberitahu makanan yang boleh di komsumsi dan yang
memanfaatkan
tidak boleh di komsumsi dengan sakit gatalnya.
fasilitas kesehatan

5. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Ketidakefektifan managemen S : Ny. S mengatakan kalau kakinya tidak sembuh-
regimen terapeutik keluarga sembuh dan tersa gatal
berhubungan dengan O : Ny. S mengatakan tidak tahu tentang kondisi
ketidakmampuan keluarga kakinya, tidak mau berobat ke pelayanan
mengenal masalah, kesehatan, terdapat luka kering di kaki nya
Ketidakmampuan keluarga dengan warna kehitam-hitaman.
mengambil keputusan A : Masalah belum teratasi
ketidakmampuan keluarga P : Beri penguatan positif, lanjutkan intervensi.
merawat anggota keluarga yang
sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
Resiko terjadinya peningkatan S : Ny. S mengatakan sudah lama kurang lebih 1
ketidaknyamanan berhubungan bulan menerita gatal-gatal. Ny. S akan
dengan Ketidakmampuan mengkompres kakinya dengan air hangat.
keluarga merawat anggota yang O : Kedua kaki tampak kehitam-hitaman, Ny. S
sakit, ketidakmampuan keluarga menggaruk dan mengelus-elus
memanfaatkan fasilitas kesehatanA : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan
metabolisme karbohidrat dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan insulin atau
secara relatif kekurangan insulin. Klasifikasi diabetes mellitus yang utama adalah tipe
I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan tipe II : Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).
Faktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes mellitus pada lansia adalah
Umur yang berkaitan dengan penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi insulin,
Umur yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat kurangnya massa otot dan
perubahan vaskuler, Obesitas, banyak makan, Aktivitas fisik yang kurang,
Penggunaan obat yang bermacam-macam, Keturunan, Keberadaan penyakit lain,
sering menderita stress.Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan terjadinya
komplikasi lanjut pada penderita diabetes terutama lansia.

B. Saran
1. D e n g a n mengetahui asuahan keperawatan pada penderita
d i a b e t e s melitus pada lansia kita dapat melakukan pencegahan agar penyakityang
timbul tidak menuju keparahan
2. Pada pasien DM pada lansia kita harus mewaspadai adanya perubahanf u n g s i f i s i o l o g i s
maupun psikologisnya untuk mengantisipasi.
3. komplikasi maupun kegawat daruratan pada penderita DM
sepertihipoglikemi maupun respon stres yang timbul pada lansia tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, 1997. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih. Jakarta : EGC.
Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni
Made Sumarwati. Jakarta : EGC, 1999.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut
jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.
Kushariyadi.2010.Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Salemba
Medika
Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani.
Jakarta:EGC, 1997.
Mary Baradero, Mary Wilfrid dan Yakobus Siswandi. 2009. Klien Gangguan
Endokrin: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica
Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

S-ar putea să vă placă și