Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Sejarah
Pertama kali di identifikasi oleh Leo Kanner (1943)
dalam Autistic disturbances of affective contact yang
memberi istilah infantile autisme
Berasal dari kata auto sendiri
definisi
Merupakan gangguan perkembangan pervasif yang
ditandai dengan gangguan dalam interaksi sosial,
gangguan komunikasi dan pola perilaku stereotip
yang berulang
Biasanya muncul pada 3 tahun pertama kehidupan
Gambar 1
Wing’s Triad of Impairment
PERILAKU
KOMUNIKASI
INTERAKSI DAN BAHASA
SOSIAL
Gangguan interaksi sosial
Merupakan masalah pertama yang muncul pada tahun
pertama kehidupan
Contohnya :
Kontak mata yang kurang
Tidak tertarik untuk di gendong
Tidak dapat memulai permainan dengan orang lain
Tidak dapat bermain dalam kelompok
Kurang dapat berespon secara tepat terhadap sesuatu
Tidak tertarik dalam permainan sosial
Gangguan dalam komunikasi
Tidak menggunakan bahasa (verbal ataupun non
verbal) secara fungsional
Kemampuan berbicara mengalami kemunduran
Ciri-ciri yang sering muncul
Echolalia
Keslitan menggunakan kata ganti
Verbal perseveration
Ketidak normalan dalam kecepatan, irama dan valume
berbicara
Pola perilaku stereotip, berulang
dan terbatas
Flapping
Rocking
Spinning
Toe-walk
biasanya muncul pada saat anak kesal, terlalu
bersemangat
Kemampuan bermain yang terbatas
Penggunaan bahasa non verbal yang tidak tetap
Tahap tumbuh kembang sosial dan
komunikasi yang penting
15 bulan
Kontak mata saat berbicara
Mencoba meraih tangan saat akan digendong
Memperlihatkan ketertarikan pada objek lain
Imitasi sosial
Berespon ketika nama di panggil
Berespon terhadap perintah sederhana
Mengatakan mama, papa
Cont…
18 bulan
Menunjuk anggota tubuh
Bicara beberapa kata
Bermain simbolis
Menunjuk benda
Berespon ketika ditunjukkan sesuatu
24 bulan
Menggunakan 2 kata
Meniru pekerjaan rumah tangga
Menunjukka ketertarikan pada anak lain
Penyebab
Tidak ada penyebab yang pasti
Terdapat predisposisi genetik yang dipoacu oleh kondisi
lingkungan
Teori Psikodinamika : Tidak dapat mendiferensiasikan
dirinya dengan ibunya
Teori Biologi : Terdapat penyakit neuropsikiatrik 50% pada
anggota keluarga ASD ; kelainan anatomi pada neuron
pada amygdala (area yang ebrtanggung jawab untuk
memproses emosi dan perilaku) dan hipokampus ( area
yang bertanggung jawab untuk belajar dan mengngat)
disfungsi perilaku parenting kurang dianggap sebagai
penyebab ASD dan lebih kepada respon terhadap
gangguan perilaku.
Bagaimana mendiagnosa autisme
Tidak ada jenis pemeriksaan diagnostik yang dapat
mendiagnosa autis
Penegakkan diagnosa autisme didasarkan pada
berilaku dan didasarkan pada DSM IV
Childhood Autism Rating Scale (CARS)
CHAT (Checklist Autism in Toddlers)
Diagnosa awal penting untuk penanganan awal yang
akan memberikan hasil yang lebih baik sehingga anak
dapat tumbuh ‘normal’
penanganan
Penanganan tergantung pada kondisi anak
Respon anak terhadap terapi berbeda-beda
Secara umum terdiri atas terapi yang populer meliputi
Terapi perilaku (ABA, Floortime, SI, PECS)
terapi diet
terapi obat-obatan (zinc, omega 3, vit B6)
Terapi perilaku
Berfokus hanya pada perilaku yang tidak sesuai, bukan
pada gangguan emosional yang mungkin ada.
Berikan umpan balik positif dan penghargaan untuk
perilaku yang sesuai.
Abaikan perilaku negatif, seperti temper tantrum, jika
perilaku tersebut tidak merusak atau mengancam
jiwa.
Terapi Milieu (lingkungan sosial)
DISCHARGE GOALS
Perilaku yang bermasalah dapat dikontrol secara efektif
Mempertahankan proses penanganan dimasyarakat.
Keluarga memiliki pengetahuan tentang sumber yang di
perlukan untuk mempertahankan terapi yang terstruktur
Keluarga memiliki rencana untuk program penangnan
anak setelah pulang
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Interaksi Sosial b.d
Gangguan konsep diri
Gangguan dalam membina rasa aman terhadap
lingkungan dan gangguan kemampuan berekspresi
Kurangnya stimulasi sensori atau respon yang
abnormal terhadap input sensoris, gangguan organik
pada fungsi otak
Kurangnya kemampuan bereaksi secara sosial
Data
Kurangnya respon terhadap orang lain, kurang kontak
mata dan respon wajah terhadap orang lain
Memperlakukan orang lain sebagai objek, kurangnya
kesadaran terhadap perasaan orang lain, kurang
empati
Kesulitan dalam melakukan permainan dan
berhubungan dengan orang lain
Tujuan : Peningkatan kemampuan dalam
mempertahankan kontak mata
KH :
Anak akan mempertahankan kontak fisik dengan orang
lain dalam waktu tertentu
Anak akan mampu memulai interaksi sosial dengan
orang lain
Intervensi
Batasi jumlah pengasuh dan monitor pola interaksi anak . Pendekatan yang konsisten
dari orang yang dikenal dan mengevaluasi jumlah pengasuh yang sesuai akan
membantu untuk meningkatkan rasa percaya
Berikan kehangantan dan waktu untuk berinteraksi dengan anak
Sediakan benda – benda yang disukai anak dan gunakan pada saat berinteraksi dengan
anak
Berikan reinforcement positif jika anak bisa mempertahankan kontak mata, awali
dengan reinforcement dalam bentuk benda kemudian ganti secara bertahap dengan
reinforcement sosial.
Tingkatkan kedekatan fisik secara bertahap
Berikan sukungan kepada anak saat anak membina kontak sosial
Berikan arahan secara jelas, konsisten dan tegas
Berikan latihan dalam menjelaskan peraturan sosial dengan bermain, menonton video
dll
Collaborative
Kerjasama dengan orang terlibat dalam memberikan penanganan secara konsiten
Pertahankan kontak dengan pelayanan sosial
GANGGGUAN KOMUNIKASI
VERBAL
Faktor yang berhubungan
Ketidak mampuan untuk mempercayai orang lain
Menarik diri
Disfungsi otak organik
Stimulasi sensory yang tidak mencukupi
Data pendukung
Kurangnya jenis komukasi interaktif, tidak
menggunakan bahasa tubuh atau bahasa lisan
Tidak ada atau abnormalitas dalam komunikasi
nonverbal, kurangnya kontak mata atau ekspresi
Kelainan bentuk, irama atau isi pembicaraan (jika
kemampuan bicara ada)
Ketidak mampuan untuk memulai atau
mempertahankan pembicaraan dengan orang lain
Kriteria Hasil
Penggunaan suara, kata, dan sikap tubuh yang tepat
saat berkomunikasi dengan orang lain
Dapat berkomunikasi atau menyampaikan keinginan
dengan pengagsuh utama
Memulai komunikasi verbal atau non verbal dengan
orang lain
Pertahankan pengasuh yang sama dalam berinteraksi dengan anak Membantu anak untuk mengembangkan rasa saling
percaya dan membantu pengasuh belajar cara anak untuk
berkomunikasi
Antisipasi dan penuhi kebutuhan anak sampai komunikasi berhasil Menurunkan rasa frustasi saat anak mempelajari
dibagun keterampilan berkomunikasi. Beberapa terapis percaya
bahwa proses ini harus dibatasi untuk memaksa anak
menyampaikan keinginan untuk pemenuhan kebutuhan
dasar
Kaji kata-kata atau suara yang pernah digunakan anak sebelumnya. Memfasilitasi pengenalan atas usaha berkomunikasi.
Validasi dan klarifikasi usaha anak untuk berkomunkasi Teknik ini berguna untuk menentukan ketepatan pesan
yang diterima
Hadapkan wajah sejajar dengan wajah anak agar anak dapat melihat Menunjukkan ketertarikan dan menghargai anak
ekspresi non verbal saat berkomunikasi
Dorong kontak mata anak dengan menggunakan penguatan positif Kontak mata penting untuk menarik perhatian anak ,
(misalnya buah, mainan ) berhasil untuk memulai percakapan
Ulangi dan lakukan penguatan terhadap suara atau kata yang dipakai memberikan informasi kepada anak tentang apa yang
oleh anak diharapkan oleh pengasuh dan mendorong usaha untuk
berkomunikasi
Kembangkan bentuk komunikasi lain seperti bertukar kartu, bahasa 3/4 anak yang belajar menggunakan bertukar kartu
isyarat atay penggunaan komputer pada anak yang memiliki bergambar dapat berkomukasi secara verbal. Komunikasi
perkembangan bahasa yang terbatas dengan bahasa isyarat dapat mengurangi kecemasan
anak dalam berkomunikasi. Penggunaan komputer dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi
Kolaborasi
Rujuk untuk mendapatkan pengkajian dan tes kepada guru pendidikan Memberikan rencana penanganan khusus
khusus atau kepada terapi wicara
Gangguan identitas personal
Disfungsi otak organik
Kurangnya perkembangan rasa percaya
Fiksasi pada fase presimbiotik
Data Pendukung
Kuranya kesadaran atas perasaan dan keberadaan orang
lain
Peningkatan kesemasan saat berhubungan dengan orang
lain
Tidak ada atau proses Imitasii yang terganggu,
pengulangan apa yang dikatakan orang lain
Keterikatan yang persisten atau perasaan obsesif pada
objek tertentu
Menunjukkan perasaan distress pada perubahan
lingkungan
Reaksi panik pada kondisi sheari-hari
perilaku ritualistik, menyentuh diri sendiri,
menggoyangkan badan secara terus menerus
Kriteria Hasil
menunjukkann kesadaran terhadap diri
Mentoleransi perpisahan dan perubahan lingkungan
dengan berkurangnya gejala kecemasan
Memodifikasi perilaku eksentrik sheingga menjadi
kekuatan
Intervensi
Berikan penguatan posotof untuk mendorong kontak Kontak mata membantu anak untuk fokus untuk
mata mengenali orang lain
Bantu anak untuk mengenal anggota tubuh. Gunakan Aktifitas ini membantu anak untuk mengenal diri
kaca dan gambar untuk membantu anak sendiri sebagai sesuatu yang berbda dari orang lain
mengidentifikasi diri
Dorong anak untuk menyentuh orang lain pada bagian Jika dilakukan secara perlahan anak akan merasakan
yang diperbolehkan perbedaan dengan orang lain tanpa merasa cemas
Dorong aktifitas perawatan diri misalnya makan, Aktifitas daapat membantu anak untuk
mencuci tangan, berpakaian. bagi aktifitas dalam mengidentifikasi batasan tubuh. berikan penguatan
beberapa tahapan dan dorong anak untuk postif untuk belajar.
menyelesaikan setiap tahapan
libatkan anak permainan imajinasi. lakukan moodeling permainan imajinasi merupakan permainan yang
dan penguatan saat dirumah atau di tempat terapi kompleks yang menghubungkan pemahaman dan
kemampuan untuk ementukan peran dalam perawatan
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF
Anggiota keluarga tidak mampu mengekspresikan
perasaan karena memiliki anak dengan ganggauan
perkembangan
perasaan bersalah, marah yang berlebihan dan
menyalahkan dalam keluarga terkait kondisi anak
hubungan dalam keluarga yang terganggu terjkait
dengan pertengkaran terkait masalah terapi dan
strategi koping
Data pendukung
Penolakan terhadap kondisi perilaku anak
Reaksi emosi yang memanjang (marah, perasaan
bersalah)
Kurangnya penerimaan terhadap sifat kronik dari
kondisi anak, percaya bahwa masalah perkembangan
akan teratasi dengan sendiri nya saat anak tumbuh
besar
Berusahan untuk mengintervensi pencapaian anak
sheingga menghasilkan hasil yang tidak efektif
Menarik diri atau menjadi over protektid terhadap
kondisi anak
Kriteria hasil
Menunjukkan pengetahuan dan pengertian terhadap
kondisi gangguan anak
Perilaku defensif dapat diturunkan (penolakan,
projeksi dan rasionalisasi).
Menunjukkan metode koping yang konsisten efektif
terhadap kondisi anak.
Mencari bantuan sesuai dengan kebutuhan.
Intervensi
lakukan pertemuan dengan anggota keluarga secara Konseling suportif dapat membantu anggota keluarga
teratur mengekspresikan perasaan terhadap kondisi anak
Kaji kondisi lain yang dapat berkontibuasi terhadap Mengidentifikasi stressor lain akan membantu orang
masalah koping keluarga misalnya masalah keuangan, tua mengidentifikasi perasaan terhdap anak atau
masalah kesehatan dalam keluarga dan kebutuhan anak masalah lain
yang lain
Bantu keluarga untuk memngembangkan metode baru Keterampilan intervensi yang psoitif akan membantu
untuk menhadapi masalah perilaku anak. puji metode meningkatkan harga bdiri keluarga dan lingkungan
parenting yang positif
Kolaborasi
Rujuk kepada sumber lain (psikoterapi, bantuan Mengembnagkan sistem pendukung akan
keuangan, grup pendukung, perkumpulan anak autis) mempertahankan koping postif keluarga dan integritas
keluarga dan memberikan role model dan harapan
dimasa depan
Dorong keterlibatan keluarga dalam program pelatihan Membantu keterlib atan yang lebih besar dan menjamin
dan menjadi ko terapis bagi anak kelanjutan terapi dalam bentuk full time. memberikan
kesempatan untuk memonitor terapi dan perkembangan