Sunteți pe pagina 1din 8

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN REMATIK

1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan Data Awal
Identitas Klien
Meliputi : nama, tempat tanggal lahir, umur (kebanyakan penyakit rematik ini
terjadi pada usia tua), jenis kelamin (kebanyakan terjadi pada laki-laki), pendidikan,
agama, suku bangsa, status perkawinan.
b. Pengumpulan Data Dasar
1) Keadaan Umum
Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala nyeri sendi karena gerakan,
nteri tekan, memburuk dengan stres pada sendi: kekakuan pada pagi hari.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya pasien rematik mengeluh nyeri pada sendi yang terkena,
terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-
mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan
istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembesaran sendi dan perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat
pembesaran sendi dan krepitasi.
3) Keluhan Utama
Pada umumnya pasien rematik mengeluh sakit dan kekakuan pada
ekstremitas atas atau bawah.
4) Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit rematik ini biasanya klien ada riwayat sendi sebelumnya, riwayat
penyakit ginjal, penggunaan obat-obatan tertentu, kegemukan dan adanya
riwayat mengkonsumsi alkohol (Lingga, 2012).
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita penyakit rematik, penyakit
jantung, ginjal dan hipertensi.
6) Riwayat Psiko-Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup
tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi
karena ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan
merasakan kegiatan sehari-harinya menjadi berubah. Perawat dapat
melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body
image dan harga diri klien.
7) Pola-pola aktivitas sehari-hari
a) Pola aktivitas/istirahat
Pada umumnya pasien akan mengalami gejala-gejala seperti nyeri
sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada
sendi: kekakuan pada pagi hari. Yang ditandai dengan malaise:
keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit; kontraktor atau kelainan
pada sendi dan otot.
b) Pola nutrisi
Pada umumnya pasien akan mengalami gejala-gejala seperti
ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/
cairan adekuat; mual, anoreksia dan kesulitan untuk mengunyah.
Yang ditandai dengan penurunan berat badan dan kekeringan pada
membran mukosa.
c) Pola eliminasi
Pada umumnya pasien rematik akan mengalami beberapa
gangguan eliminasi seperti inkontinensia urin dan konstipasi.
d) Pola hygiene
Pada umumnya pasien rematik akan kesulitan untuk melaksanakan
aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.
8) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Kepala
1. Kepala : pada umumnya pasien yang menderita rematik tidak
memiliki kelainan pada bentuk kepala.
2. Rambut: pada umumnya tidak ada kelainan pada rambut pasien.
3. Wajah: jika terjadi serangan rematik wajah dari pasien tampak
meringis atau berubah menjadi sedikit pucat.
b) Pemeriksaan Dada
Pada saat dilakukan inspeksi tidak ada pembesaran, tidak tampak
penggunaan otot penapasan tambahan, palpasi tidak ada nyeri atau
massa, perkusi batas paru normal, suara sonor, auskultasi tidak
terdengar suara paru tambahan (Ode, 2012).
c) Pemeriksaan Abdomen
Biasanya pada saat dilakukan inspeksi pada pasien dengan rematik
tidak tampak adanya jaringan parut, tampak kosong, tidak terdapat
cairan , palpasi teraba lunak dan tidak ada massa (Ode, 2012)
d) Pemeriksaan Genetalia
Biasanya klien lansia yang menderita rematik dapat mengalami
inkontinensia urin dan konstipasi.
e) Pemeriksaan Ekstremitas
Pada pasien lansia yang menderita rematik pada ekstremitas atas
baik dan normal sedangkan pada ekstremitas bawah berkurang, kulit
tampak kering dan tipis. Sensasi rasa masih baik tidak mengalami baal
(Ode, 2012).
f) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pada umumnya pasien yang mengalami rematik akan
terjadi peningkatan LED, trombosit dan globulin dan
penurunan kadar albumin serum serta tes faktor reuma dan
protein C-reaktif biasanya positif.
2. Pemeriksaan Cairan Sendi
Pemeriksaan cairan sendi dilakukan di bawah mikroskop.
Tujuannya adalah untuk melihat kristal urat atau monosodium
urat (kristal MSU) dalam cairan sendi. Untuk melihat
perbedaan jenis arthritis yang terjadi, perlu dilakukan kultur
cairan sendi.
3. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi digunakan untuk melihat proses
yang terjadi dalam sendi dan tulang. Pemeriksaan ini juga
digunakan untuk melihat proses pengapuran di dalam topus.

2. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis (pembengkakan sendi)
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada sendi
c. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan terjadinya
disfungsi ginjal
d. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan peradangan kronik akibat
kristal urat
e. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (peradangan sendi)
f. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri sendi
g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri pada pembengkakan

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada lansia yang mengalami
ganguan persendian rematik adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa
Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut a. Kontrol Nyeri a. Manajemen Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan Tindakan keperawatan
dengan cidera keperawatan diharapkan :
biologis pasien dapat mengontrol 1. Lakukan
(pembengkakan nyeri, dengan kriteria hasil : pengkajian nyeri
sendi) 1. Mengenali kapan komprehensif
nyeri terjadi (5) (lokasi,
2. Menggunakan karakteristik,
tindakan durasi, frekuensi,
pengurangan nyeri intensitas, faktor
tanpa analgesik (5) pencetus)
3. Melaporkan 2. Observasi reaksi
mengontrol nyeri (5) non verbal dari
4. Menggunakan ketidaknyamanan
analgesik yang 3. Gunakan teknik
direkomendasikan (5) komunikasi
terapeutik untuk
Keterangan : mengetahui
(5) : Secara konsisten pengalaman nyeri
menunjukkan pasien
4. Kontrol lingkungan
b. Tingkat nyeri yang dapat
Setelah dilakukan tindakan mempengaruhi
keperawatan diharapkan nyeri, seperti suhu,
tingkat nyeri pasien ringan ruangan,
atau berkurang, dengan pencahayaan dan
kriteria hasil : kebisingan
1. Nyeri yang 5. Ajarkan teknik non
dilaporkan (4) farmakologi
2. Mengerang dan 6. Tingkatkan
menangis (4) istirahat
3. Ekspresi nyeri wajah 7. Kolaborasi dengan
(4) dokter dalam
4. Iritabilitas (4) memberikan
analgesik
Keterangan :
(4) : Ringan
2. Hambatan a. Setelah dilakukan 1. Bantu klien untuk
mobilitas fisik tindakan keperawatan menggunakan
berhubungan diharapkan terjadi tongkat saat
dengan nyeri pada peningkatan berjalan dan cegah
sendi ambulasi, dengan terhadap cidera
kriteria hasil : 2. Latih pasien dalam
1. Menopang berat pemenuhan
badan tidak kebutuhan ADLs
terganggu secara mandiri
2. Berjalan dengan sesuai kemampuan
pelan 3. Ajarkan pasien atau
b. Setelah dilakukan keluarga tentang
tindakan keperawatan teknik ambulasi
diharapkan
pergerakan pasien
normal, dengan
kriteria hasil :
1. Tidak terganggu
keseimbangan
pasien
2. Cara berjalan
tidak terganggu
3. Bergerak dengan
mudah

3. Resiko a. Keseimbangan a. Manajemen Cairan


ketidakseimbangan cairan Tindakan keperawatan
volume cairan Setelah dilakukan tindakan :
berhubungan keperawatan diharapkan 1. Monitor status
dengan terjadinya keseimbangan cairan di hidrasi (misalnya
disfungsi ginjal dalam tubuh pasien tidak membran mukosa
terganggu, dengan kriteria lembab, denyut
hasil : nadi adekuat)
1. Tekanan darah (5) 2. Jaga intake/asupan
2. Denyut nadi perifer yang akurat dan
(5) catat output pasien
3. Keseimbangan intake 3. Monitor
dan output dalam 24 makanan/cairan
jam (4) ang dikonsumsi
4. Turgor kulit (5) dan hitung asupan
5. Kelembapan kalori harian
membran mukosa (5)
b. Manajemen Cairan
Keterangan : Tindakan keperawatan
(4) : Sedikit terganggu :
(5) : Tidak terganggu 1. Pertahankan
catatan intake dan
b. Hidrasi output yang akurat
Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor vital sigi
keperawatan diharapkan 3. Monitor status
ketersediaan air di dalam hidrasi
tubuh pasien tidak (kelembapan
terganggu, dengan kriteria membran mukosa,
hasil : nadi normal,
1. Turgor kulit (5) tekanan darah
2. Membran mukosa normal)
lembab (5) 4. Dorong masukan
3. Intake cairan (5) oral
4. Nadi cepat dan lemah 5. Berikan
(5) penggantian
nasogatrik sesuai
Keterangan : output
(5) : Tidak terganggu 6. Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan

S-ar putea să vă placă și