Sunteți pe pagina 1din 11

PENERAPAN NILAI-NILAI PHBS DALAM RUMAH TANGGA DI

KELURAHAN SUNGAI BANGKONG KOTA PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
GINA DWI ANGGRIANI
NIM. F1091141066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN NILAI-NILAI PHBS DALAM RUMAH TANGGA DI


KELURAHAN SUNGAI BANGKONG KOTA PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

GINA DWI ANGGRIANI


NIM F1091141066

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Imran, M.Kes Dr. H. Supriadi, M.Ag


NIP. 196511081986031006 NIP. 196201151987031003

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan PIIS

Dr. H. Martono, M. Pd Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si


NIP.196803161994031014 NIP. 19651117199032001
PENERAPAN NILAI-NILAI PHBS DALAM RUMAH TANGGA DI KELURAHAN
SUNGAI BANGKONG KOTA PONTIANAK

Gina Dwi Anggriani, Imran, Supriadi


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email: dwiginaagriyani@gmail.com

Abstract
The title of this research "Application of Clean and Healthy Living Behavior in the
Household in Sungai Bangkong Village, Pontianak City". This study aims to find out the
general problems in this study, namely "How to apply the values of clean and healthy
living behavior in households Sungai Bangkong Village". With the sub-problems: (1)
What are the values of clean and healthy behavior in the household in the Sungai
Bangkong? (2) What is the application of clean and healthy behavioral values in the
household? The form of research used in this study is qualitative research with
descriptive research methods. Data collection techniques used observation, interview and
documentation techniques. The results of this study are that the application of the values
of clean and healthy living behavior in households in theontongak city sungai bangkong
village can be concluded to be implemented quite well, although there are several
indicators or PHBS values that are still not maximal in its application. Such as lack of
fruit consumption everyday, combating mosquito larvae only a few times, as well as the
presence of family members who smoke inside the house, and their lack of knowledge
about what PHBS actually is because there is no socialization from the health authorities
about promoting PHBS in the household.

Keywords: Application, Value, PHBS, Household, Sungai Bangkong

PENDAHULUAN memunculkan suatu perilaku dipengaruhi


Mewujudkan masyarakat yang hidup beberapa faktor baik berasal dari dalam
dalam lingkungan yang sehat itu, adalah (internal) maupun berasal dari luar (eksternal).
melalui perubahan perilaku masyarakat. penerapan adalah perbuatan menerapkan.
Sebab perilaku itu lebih besar perannya dalam Sedangkan menurut beberapa ahli
menentukan hidup yang sehat. Aspek perilaku berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu
merupakan hal yang paling penting agar perbuatan mempraktekkan suatu teori,
terwujud status kesehatan masyarakat yang metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan
semakin meningkat. Agar terwujud kesehatan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
masyarakat yang meningkat, maka seluruh diinginkan oleh suatu kelompok atau
anggota masyarakat, baik secara individu golongan yang telah terencana dan tersusun
/pribadi, anggota keluarga, anggota dari sebelumnya (Nurdin, Usman, 2002 hal. 70)
lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan Pemerintah membuat suatu program yang
sebagainya harus hidup dalam lingkungan di namakan “Program PHBS atau Perilaku
yang sehat, berprilaku hidup sehat, serta Hidup Bersih dan Sehat”. PHBS merupakan
mampu menjangkau pelayanan kesehatan salah satu program prioritas pemerintah
yang bermutu, adil dan merata serta memiliki melalui puskesmas dan menjadi sasaran
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya luaran dalam penyelenggaraan pembangunan
Untuk mewujudkan peningkatan kesehatan kesehatan, seperti yang disebutkan pada
masyarakat tersebut. Proses seseorang Rencana Strategis (Renstra) Kementrian

1
Kesehatan tahun 2010-2014, Sasaran PHBS menentukan tingkat kesejahteraan. Perilaku
tidak hanya terbatas tentang hygiene, namun Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tersebut
harus lebih komprehensif dan luas, mencakup harus dimulai dari rumah tangga karena
perubahan lingkungan fisik, lingkungan rumah tangga yang sehat merupakan aset
biologi dan lingkungan sosial-budaya modal pembangunan di masa depan yang
masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi
berwawasan kesehatan dan perubahan kesehatannya. Beberapa anggota rumah
perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan tangga mempunyai masa rawan terkena
fisik seperti sanitasi dan hygiene perorangan, penyakit inveksi dan non inveksi, oleh karena
keluarga dan masyarakat, tersedianya air itu untuk mencegahnya anggota rumah tangga
bersih, lingkungan perumahan, fasilitas perlu diberdayakan untuk melaksanakan
mandi, cuci dan kakus (MCK) dan PHBS (Departemen Kesehatan RI, 2009).
pembuangan sampah serta limbah. Menurut Anik Maryunani (2013, hal. 27),
Lingkungan biologi adalah flora dan fauna. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah
Lingkungan sosial-budaya seperti tangga adalah upaya untuk memberdayakan
pengetahuan, sikap perilaku dan budaya anggota rumah tangga agar mengetahui, mau
setempat yang berhubungan dengan PHBS. dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
PHBS masih diperlukan dan di bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, gerakan kesehatan di masyarakat.
karena faktor perilaku memiliki andil 30-35% Berdasarkan hasil pra riset yang
terhadap derajat kesehatan, sedangkan dilakukan pada tanggal 16 Mei 2018 pukul
dampak dari perilaku terhadap derajat 10:15 WIB, dengan mengumpulkan beberapa
kesehatan cukup besar, maka diperlukan data dari profil desa diperoleh data bahwa
berbagai upaya untuk mengubah perilaku kelurahan sungai bangkong menjadi salah satu
yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya juara harapan 2 lomba PHBS sekota
melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Pontianak pada Tahun 2018 dan dari hasil
Sehat (PHBS). wawancara singkat dengan informan
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 mengenai masalah-masalah penerapan nilai-
Pasal 28 H ayat (1) menyebutkan bahwa nilai PHBS dalam rumah tangga dan disini
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan peneliti mengambil informan dengan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan perbedaan latar belakang untuk
lingkungan yang baik dan sehat serta berhak membandingkan perbedaan pemahaman
memperoleh pelayanan kesehatan oleh sebab mereka tentang perilaku hidup bersih dan
itu, rumah yang layak huni merupakan dasar sehat dalam rumah tangga masing-masing,
dan salah satu komponen penting dalam dapat dilihat dari tabel di bawah:

Tabel 1. Masalah-masalah penerapan nilai-nilai PHBS dalam Rumah Tangga di kelurahan


Sungai Bangkong
Masalah-Masalah Penerapan Nilai-Nilai PHBS
Indikator PHBS dalam
(3 Informan)
Rumah Tangga
Ibu M Ibu W Ibu YM
Memberikan ASI
Memberi ASI ekslusif ekslusif ke anaknya - -
selama 6 bulan
Selalu menimbang
Menimbang balita setiap
anaknya setiap - -
bulan
bulan
Air yang digunakan Air yang digunakan Air yang
Menggunakan air bersih sehari-hari yaitu air sehari-hari yaitu air digunakan air
ledeng dan air ledeng, air sumur, air

2
kemasan kemasan, air hujan kemasan dan air
hujan
Susah untuk
Susah untuk
Mencuci tangan mengingatkan anak
Mencuci tangan dengan mengingatkan
dengan air mengalir mencuci tangan
air bersih dan sabun anak cuci tangan
beserta sabun dengan air mengalir
dengan sabun
dan sabun
Menggunakan
Menggunakan
Menggunakan jamban Menggunakan jamban
jamban cemplung
sehat jamban leher angsa berbentuk leher
atau duduk
angsa
Membrantas
Menguras bak Membrantas jentik
Membrantas jentik di jentik dengan
mandi dua minggu di rumah 1 tahun 2
rumah sekali seminggu menguras bak
sekali kali
mandi
Mengkonsumsi
Makan sayur setiap Mengkonsumsi
Makan buah dan sayur sayur setiap hari
hari dan buah buah terkadang dan
setiap hari dan buah
terkadang sayur setiap hari
terkadang
Melakukan
Melakukan aktifitas Melakukan aktifitas
aktifitas fisik
Melakukan aktifitas fisik fisik dengan seperti menyapu,
seperti
setiap hari melakukan mencuci, mengepel,
mengerjakan
pekerjaan rumah dll
pekerjaan rumah
Tidak merokok di dalam Rumah bebas asap Ada yang merokok Rumah bebas
rumah rokok didalam rumah asap rokok
Sumber : Data diatas dari hasil wawancara dengan informan, hasil observasi 25 mei 2018

Dari ketiga informasi informan tersebut Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan Sungai
dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda Bangkong Kota Pontianak”.
dan lainnya, peneliti ingin melihat apakah Dan berdasarkan latar belakang diatas,
kesejahteraan atau strata membedakan cara masalah umum dalam penelitian ini adalah
pandang anggota keluarga tentang perilaku “bagaimana penerapan nilai-nilai PHBS dalam
hidup bersih dan sehat di dalam rumah tangga rumah tangga dikelurahan sungai bangkong
khususnya di kelurahan sungai bangkong kota kota pontianak. Dengan sub masalah; (1) apa
pontianak serta apakah semakin tinggi tingkat saja nilai-nilai PHBS dalam rumah tangga di
kesejahteraan keluarga juga semakin tinggi sungai bangkong? Dan (2) bagaimana nilai-
tingkat kepeduliannya terhadap PHBS, selain nilai PHBS dalam rumah tangga?. Adapun
itu peneliti juga ingin mengetahui apakah tujuan dalam penelitian ini: (1) untuk
dengan predikat juara harapan 2 kelurahan mengetahui apa saja nilai-nilai perilaku hidup
yang berperilaku hidup bersih dan sehat apakah bersih dan sehat yang ada dalam rumah tangga
nilai-nilai tersebut telah diterapkan diseluruh masyarakat di kelurahan sungai bangkong
kelurahan atau hanya satu wilayah saja yang tersebut dan (2) untuk mengetahui bagaimana
dijadikan sampel predikat tersebut. saja cara penerapan nilai-nilai perilaku hidup
Berdasarkan paparan latar belakang bersih dan sehat tersebut dalam rumah tangga
penelitian di atas peneliti ingin mengetahui masyarakat di kelurahan sungai bangkong.
bagaimana penerapan nilai-nilai PHBS
masyarakat dalam rumah tangga, sehingga METODE PENELITIAN
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Bentuk penelitian yang dilakukan dalam
dengan judul “Penerapan Nilai-Nilai PHBS penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu

3
penelitian yang berlandaskan pada filsafat (2014, hal. 74) menyatakan bahwa, data
postpositivisme, digunakan untuk meneliti sekunder adalah “data yang didapati dari
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai catatan buku, artikel, buku-buku sebagai teori,
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti majalah dan lain sebagainya”. Dengan data
adalah sebagai instrumen kunci, teknik sekunder dalam penelitian ini di peroleh dari
pengumpulan data dilakukan secara arsip-arsip dan dokumentasi dari kantor lurah
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat Pontianak Kota Kelurahan Sungai Bangkong
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian mengenai data profil desa.
kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. 2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti
metode deskriptif, penelitian yang menggunakan beberapa teknik pengumpulan
menghasilkan data berupa kata-kata tertulis data sebagai berikut:
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang a. Observasi
dapat diamati. Sugiyono (2017, hal. 203) menyatakan
Dalam desain penelitian ini, tujuan bahwa, “observasi merupakan suatu proses
penelitian deskriptif adalah menggambarkan, yang kompleks, suatu proses yang tersusun
mengungkapkan dan menyajikan apa adanya dari berbagai proses biologis dan psikolgis.
sesuai dengan data, fakta, dan realita Dua di antara yang terpenting adalah proses-
mengenai penerapan nilai-nilai perilaku hidup proses pengamatan dan ingatan”.
bersih dan sehat dalam Rumah Tangga di Jadi dalam hal ini peneliti akan
Kelurahan Sungai Bangkong Kota Pontianak. mengamati apa saja nilai-nilai PHBS dan
bagaimana penerapan nilai-nilai perilaku
1. Sumber Data Penelitian hidup bersih dan sehat masyarakat dalam
Menurut Mustari (2012, hal. 38) Rumah Tangga di Kelurahan Sungai
menyatakan bahwa, berdasarkan sumbernya
Bangkong Kota Pontianak.
dalam penelitian kualitatif dapat
b. Wawancara
dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer
Menurut Lexy J. Moleong (2014, hal. 186)
dan data sekunder. Dengan demikian sumber
menyatakan bahwa, wawancara adalah
data dalam penelitian ini adalah sumber data
percakapan dengan maksud tertentu.
primer dan sekunder.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
a. Sumber Data Primer
yaitu pewawancara (interviewer) yang
Menurut Mustari (2012, hal. 38)
mengajukan pertanyaan dan terwawancara
menyatakan bahwa, data primer adalah data
(interviewe) yang memberikan jawaban atas
yang dihasilkan dari sumber primer. Sumber
pertanyaan itu.
primer adalah istilah yang digunakan dalam
peneliti melakukan wawancara langsung di
sejumlah disiplin ilmu untuk menggambarkan
lapangan, yaitu pengumpulan data atau
bahan sumber yang terdekat dengan orang,
informasi dengan melakukan tanya jawab atau
informasi, periode atau ide yang dipelajari.
berkomunikasi langsung secara mendalam
Dengan demikian sumber data primer adalah
dengan informan itu sendiri dengan
sumber data yang diperoleh secara langsung
wawancara terbuka. Dan wawancara yang
melalui wawancara dengan informan. Adapun
berkaitan dengan masalah yang akan penulis
yang menjadi sumber data primer dalam
teliti, yaitu Penerapan nilai-nilai perilaku
penelitian ini adalah anggota yang ada di
hidup bersih dan sehat dalam Rumah Tangga
dalam rumah tangga/ anggota keluarga, Ibu
di Kelurahan Sungai Bangkong Kota
M, Ibu W, dan Ibu YM.
Pontianak.
b. Sumber Data Sekunder
c. Dokumentasi
Data sekunder adalah data yang diperoleh
Menurut Sugiyono (2017, hal. 329)
atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
menyatakan bahwa, dokumen merupakan
sumber yang telah ada, Menurut Sujarweni
catatan peristiwa yang sudah berlalu yang

4
berbentuk tulisan, gambar, dan karya-karya memfokuskan pada hal-hal yang penting di
monumental dari seseorang. cari tema dan polanya. Dengan demikian, data
Dalam desain penelitian ini, dokumentasi yang telah direduksi akan memberikan
yang penulis perlukan dalam memperoleh gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
data yang mendukung penelitian adalah arsip peneliti untuk melakukan pengumpulan data
catatan, gambar, dan peristiwa sesuai dengan selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
masalah yang akan diteliti penerapan nilai- b. Data Display (Penyajian Data)
nilai perilaku hidup bersih dan sehat dalam Setelah data direduksi maka langkah
Rumah Tangga di Kelurahan Sungai selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Bangkong Kota Pontianak. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan. Tersusun dalam pola
3. Alat Pengumpulan Data hubungan, sehingga akan semakin mudah
Alat pengumpulan data yang digunakan dipahami. Dalam penelitian kualitatif
dalam penelitian ini adalah: penyajian data dapat dlakukan dalam bentuk
a. Panduan Observasi uraian singkat, bagan hubungan kategori,
Marshall menyatakan bahwa, flowchart dan sejenisnya.
“Melalui observasi, peneliti belajar tentang Menurut Miles dan Hamberman
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut”. mengemukakan bahwa yang paling sering
Panduan observasi digunakan agar peneliti digunakan untuk menyajikan data dalam
melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
penelitian yang ingin dicapai. Pedoman bersifat naratif (Sugiyono 2017, hal 341).
observasi disusun berdasarkan hasil observasi c. Conclusing Drawing/Verification (Penarik
untuk melihat dan mengamati semua tindakan Kesimpulan)
dan peristiwa secara langsung. (Sugyono Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
2017, hal. 23) adalah merupakan temuan baru yang
b. Panduan Wawancara sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
Menurut Sugiyono (2017, hal. 318) berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek
wawancara adalah pertemuan dua orang untuk yang sebelumnya masih remang-remang atau
bertukar informasi dan ide melalui tanya gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
dalam suatu topik tertentu. Panduan hipotesis atau teori.
wawancara merupakan daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis yang akan HASIL PENELITIAN DAN
ditanyakan secara langsung kepada objek PEMBAHASAN
yang akan diteliti. Hasil Penelitian
Penyajian data dalam penelitian ini
4. Teknik Analisis Data bertujuan untuk memudahkan dalam
Menurut Miles dan Humberman menganalisis data sehingga permasalahan
menyatakan bahwa, aktivitas dalam analisis dalam penelitian dapat terjawab seluruhnya.
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan Adapun yang menjadi masalah umum dalam
berlangsung dalam terus menerus sampai penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, Nilai-Nilai PHBS Dalam Rumah Tangga di
aktivitas dalam analisis data, yaitu data Kelurahan Sungai Bangkong Kota
reduction, data display, dan conclusion Pontianak”. Adapun sub-sub masalah dalam
drawing/verivication. (Sugyono 2017, hal. penelitian ini adalah apa saja nilai-nilai PHBS
337) dalam rumah tangga disungai bangkong dan
a. Data Reduction (Reduksi Data) bagaimana penerapan nilai-nilai PHBS dalam
Menurut Sugiyono (2017, hal. 338), rumah tangga. Selanjutnya, untuk menjawab
mengemukakan bahwa, mereduksi data berarti sub-sub masalah yang dikemukakan di atas,
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, peneliti melakukan observasi dan wawancara

5
dengan informan. Adapun yang menjadi Adapun nilai-nilai perilaku hidup bersih
informan adalah Ibu M, Ibu W dan Ibu YM dan sehat dalam rumah tangga Ibu M yang
selaku warga kelurahan sungai bangkong. sudah diterapkan dapat di indikatorkan
sebagai berikut: (a) Memberikan asi ekslusif
1. Apa Saja Nilai-Nilai PHBS Dalam kepada anaknya dalam waktu 6 bulan; (b)
Rumah Tangga Di Kelurahan Sungai Selalu menimbang anaknya ke posyandu; (c)
Bangkong Menggunakan air ledeng untuk mencuci, dan
Berdasarkan hasil observasi pertama air kemasan serta air hujan untuk memasak,
temuan lapangan yang peneliti dapatkan yaitu minum dan lain sebagainya; (d) Menggunakan
pada keluarga Ibu M peneliti menemukan jamban sehat yang berbentuk leher angsa; (e)
bahwa nilai-nilai perilaku hidup bersih dan Memberantas jentik ketika 2 minggu sekali
sehat telah diterapkan dengan cukup baik setiap hari libur; (f) Melakukan aktivitas fisik
namun belum maksimal, dengan melihat setiap hari mulai dari pagi membersihkan
bagaimana kondisi atau keadaan rumah Ibu M rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci
yang rapi dan bersih serta makanan yang dan lainnya sebelum berangkat bekerja; (g)
disediakan untuk keluarga lengkap dengan Rumah bebas asap rokok.
makanan pendamping sayuran dan buah- Selanjutnya observasi yang kedua di
buahan walaupun buah tidak selalu rumah keluarga Ibu W, temuan lapangan yang
dikonsumsi sehari-hari dikarenakan minat peneliti dapatkan yaitu jumlah anggota
untuk memakan buah yang kurang, jamban keluarga dalam rumah sebanyak 5 (lima)
yang digunakan dirumahnya juga sudah orang Ibu W memiliki 3 orang anak dan salah
standar dengan PHBS dalam rumah tangga satunya sekarang berumur 3 tahun dan
yaitu jamban leher angsa memiliki pembersih pekerjaannya pegawai swasta. Selain itu nilai-
toilet, air, dan ruangan yang bersih, air yang nilai perilaku hidup bersih dan sehat dalam
digunakan untuk konsumsi sehari-hari adalah rumah tangga Ibu W dijalankan dengan cukup
air kemasan. baik antara lain menggunakan air galon untuk
Sedangkan air hujan dan ledeng digunakan dikonsumsi sehari-hari serta untuk kebutuhan
Ibu M untuk mencuci dan memasak berbagai mencuci dan lainnya beliau biasa
keperluan dalam rumah tangga, serta rumah menggunakan air ledeng atau tampungan air
yang bebas asap rokok dikarenakan anggota hujan, dan dirumah beliau anggota keluarga
keluarga yang memang tidak perokok. menggunakan jamban cemplung atau jamban
Anggota keluarga selalu membiasakan diri duduk. Alasan Ibu W lebih memilih jamban
untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum duduk karena penggunaannya yang praktis
makan maupun setelah beraktifitas, selain itu dan menurutnya lebih bersih dan lebih mudah
anggota keluarga dalam rumah melakukan digunakan untuk anggota keluarga dengan
aktifitas fisik setiap harinya berupa usia tua seperti saya ini tutur beliau, dan dari
melakukan pekerjaan rumah serta bekerja dan hasil observasi jamban tersebut bersih dan
untuk olahraga jarang untuk dilakukan hanya sesuai dengan kriteria jamban ber PHBS,
beberapa kali dalam sebulan. Dan yang selain itu beliau dan keluarga selalu
terakhir membrantas jentik nyamuk biasa mengkonsumsi sayuran setiap. Selain yang
dilakukan ketika bak mandi sudah mulai kotor dipaparkan tersebut namun masih ada
untuk halnya membrantas jentik dilingkungan beberapa juga nilai PHBS yang belum
rumah sangat jarang dilakukan. Jumlah terlaksana dengan cukup baik.
anggota dalam rumah yaitu berjumlah 3 (tiga) Diantarnya dari hasil observasi rumah
orang, nilai-nilai perilaku hidup bersih dan yang belum bebas asap rokok karena suami
sehat tersebut diterapkan juga berdasarkan beliau masih merokok, makan buah yang
pengetahuan Ibu M yang memahami cukup jarang meskipun tersedia dirumah
bagaimana seharusnya kesehatan itu harus karena faktor anak-anak yang bosan untuk
dijaga dengan baik sebagaimana mestinya. mengkonsumsi buah dengan jenis itu-itu saja,
dan memberantas jentik nyamuk ketika 1

6
tahun 2 kali atau ketika petugas dari dinas ketika ada buah musiman saja. Ibu YM tidak
kesehatan berkunjung saja, diluar dari hal itu tau apa itu PHBS secara ilmu kesehatan,
Ibu W juga sangat mementingkan kesehatan beliau hanya tau secara sudut pandangnya saja
anggota keluarganya walaupun beliau tidak yang dianggapnya baik dan itupula
mengetahui pasti apa itu PHBS/perilaku hidup dianggapnya PHBS. Karena sama seperti
bersih dan sehat karena kurangnya sosialisasi observasi kedua di kediaman Ibu W,
dari Depertemen Kesehatan tentang kurangnya penyuluhan dari Depertemen
bagaimana PHBS itu sendiri dalam rumah Kesehatan itu sendiri tentang bagaimana
tangga maupun yang lainnya. PHBS semestinya.
Adapun nilai-nilai perilaku hidup bersih Adapun nilai-nilai perilaku hidup bersih
dan sehat dalam rumah tangga Ibu W yang dan sehat dalam rumah tangga Ibu YM yang
sudah diterapkan dengan baik dapat di sudah terlaksana dengan baik dapat di
paparkan sebagai berikut: (a) Menggunakan paparkan sebagai berikut: (a) Menggunakan
air bersih untuk makan (air kemasan) untuk air sumur untuk mandi, memasak, dan
mencuci dan lainnya (air ledeng); (b) mencuci sedangkan untuk minum
Menggunakan jamban sehat berbentuk toilet menggunakan air kemasan; (b) Menggunakan
duduk; (c) Mengkonsumsi sayur setiap hari; jamban sehat berbentuk leher angsa; (c)
(d) Melakukan aktivitas fisik setiap hari Mengkonsumsi sayuran setiap hari; (d)
seperti membereskan pekerjaan rumah dan Melakukan aktivitas fisik selalu, seperti
bekerja. membersihkan rumah; (e) Rumah bebas asap
Terakhir observasi ketiga dilakukan pada rokok.
keluarga Ibu YM, temuan lapangan yang
peneliti dapatkan yaitu anggota keluarga 2. Bagaimana Penerapan Nilai-Nilai PHBS
dalam rumah berjumlah 4 (empat) orang. Ibu Dalam Rumah Tangga
YM adalah seorang ibu rumah tangga, dari Berdasarkan hasil observasi pertama pada
hasil observasi nilai-nilai PHBS sudah keluarga Ibu M terlihat bahwa beliau
dilakukan dengan baik seperti menjaga menerapkan nilai-nilai PHBS tersebut dengan
kebersihan jamban dengan menyediakan menjadi contoh untuk anggota keluarga yang
sabun serta pembersih didalamnya dan lain agar tanpa disadari mengikuti semua hal
jamban yang digunakan berbentuk jamban tersebut, dengan begitu beliau memaparkan
leher angsa, anggota keluarga selalu makan bahwa penerapannya dilakukan dengan baik.
sayur setiap hari, menggunakan air sumur dan Selain itu dimulai dari ASI yang diberikan ke
air hujan untuk kebutuhan sehari-hari anak memenuhi strandar bulan dari PHBS itu
sedangkan untuk dikonsumsi menggunakan sendiri, melakukan penimbangan dan
air kemasan atau air galon, dan kurangnya imunisasi balita setiap bulan agar anaknya
kepedulian terhadap pemberantasan atau mendapatkan pertumbuhan yang sehat,
mencegah timbulnya jentik nyamuk dirumah, membedakan air untuk dimasak dan air untuk
meskipun ke nilai perilaku hidup bersih dan keperluan sehari-hari, memperhatikan
sehat berjalan dengan baik dirumah beliau, kebersihan jamban serta kebersihan tangan
tetapi masih ada beberapa nilai perilaku hidup dengan menyediakan sabun cuci tangan,
bersih dan sehat yang belum terlaksana selalu menberantas jentik nyamuk dirumah
dengan cukup baik dan maksimal misalnya dan di sekitar lingkungannya serta nilai-nilai
mencuci tangan dengan air mengalir dan PHBS lainnya.
menggunakan sabun, dirumah beliau hanya Namun dari semua yang peneliti paparkan
mencuci tangan dengan air centong dan diatas penerapan PHBS yang dilakukan
kadang-kadang tidak dengan sabun. keluarga Ibu M memang sudah cukup baik
Hal tersebut sering terjadi dengan anaknya namun masih belum maksimal mengingat
yang sering kali mencuci tangan hanya bahwa masih ada beberapa nilai-nilai PHBS
dengan air saja asal bersih, selain itu yang belum terpenuhi dengan baik misal
kurangnya makan buah setiap hari hanya makan buah setiap hari, membrantas jentik

7
nyamuk untuk mencegah nyamuk demam setipa hari, dengan alasan yang sama bahwa
berdarah, serta mencuci tangan yang baik dan makan buah tersebut ketika hanya ingin dan
benar dengan sabun. faktor buah yang itu-itu saja serta malas dan
Selanjutnya observasi kedua pada keluarga bosan; (2) Membrantas jentik nyamuk yang
Ibu W, dari pengamatan peneliti melihat jarang diterapkan dilingkungan rumah karena
bagaimana penerapan nilai-nilai PHBS yang faktor waktu dan alasan tertentu; (3) Mencuci
terjadi di dalam rumah tangga juga dilakukan tangan walaupun dengan sabun dan air
dan diterapkan dengan cukup baik namun mengalir tetapi belum sesuai dengan
sama halnya dengan informan yang pertama ketentuan standar yang baik dan benar dalam
bahwa penerapan nilai PHBS tersebut masih mencuci tangan, ketiga keluarga tersebut
belum maksimal dilakukan, mengingat masih hanya membasuh tangan dengan sabun
adanya anggota keluarga yang merokok, biasanya; (4) Selain itu masih kurangnya
makan buah-buahan yang tidak dilakukan pengetahuan ketiga informan yaitu, Ibu M,
setiap hari serta membrantas atau Ibu W, dan Ibu YM tentang apa dan
menanggulangi adanya jentik nyamuk bagaimana penerapan PHBS yang sesuai,
dilingkungan rumah jarang untuk dilakukan disini maka perlu adanya peningkatan
hanya ketika adanya kerja bakti maupun peningkatan kerja dari tenaga kesehatan untuk
petugas kesehatan yang datang untuk mensosialisasikan pentingnya PHBS tatanan
melakukan penyuluhan. rumah tangga sehingga Ibu dapat
Beliau memaparkan bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
menerapkan hal tersebut kepada seluruh tentang apa saja nilai dan Indikator Perilaku
anggota keluarganya yaitu dengan cara Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah
mendidik anak-anaknya sejak kecil tentang Tangga.
prilaku bersih dan juga sekaligus menjadikan
peran Ibu W sangat berpengaruh terhadap SIMPULAN DAN SARAN
kebersihan rumah agar setiap anggota Simpulan
keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, Berdasarkan hasil penyajian data dan
anak-anak tumbuh cerdas. pembahasan yang telah peneliti lakukan, dapat
Terakhir observasi ketiga dilakukan pada disimpulkan bahwa Penerapan Nilai-Nilai
Keluarga IbuYM. Dari hasil observasi di PHBS Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan
lapangan peneliti melihat bagaimana peran Sungai Bangkong Kota Pontianak dari ketiga
Ibu YM dalam mengajak anggota keluarganya informan tersebut dapat dikategorikan baik
untuk peduli dengan perilaku hidup bersih dan namun penerapannya masih belum maksimal.
sehat, Ibu YM memaparkan bahwa untuk Dengan indikasi yang peneliti dapatkan
menerapkan hal tersebut beliau biasanya bahwa ke nilai-nilai PHBS tersebut ada yang
memulai dengan hal kecil seperti telah diterapkan dengan baik dan berjalan
membiasakan anak-anaknya untuk makan dengan baik dan ada pula yang masih
sayur setiap hari, membiasakan cuci tangan diterapkan dengan belum maksimal oleh tiap
dengan sabun, dan melakukan aktifitas fisik keluarga. Dengan demikian dapat disimpulkan
sehari setidaknya 30 menit. bahwa penerapan nilai tersebut berjalan
dengan baik sesuai cara pandang informan
Pembahasan masing-masing. Hanya saja masih kurangnya
Dari ketiga informan yang telah peneliti pengetahuan ketiga informan tentang apa dan
wawancara dapat disimpulkan bahwa ada bagaimana penerapan PHBS yang sesuai,
beberapa nilai PHBS dalam rumah tangga seperti penerapan terhadap rumah bebas asap
ketiga informan tersebut yang sama-sama rokok serta penerapan memberantas jentik
belum diterapkan dengan baik dan maksimal, nyamuk sesering mungkin dan juga
nilai-nilai PHBS tersebut antara lain: (1) pentingnya mengkonsumsi buah-buahan
Ketiga informan sama-sama belum melakukan setiap harinya. Disini maka perlu adanya
penerapkan mengkonsumsi buah-buahan peningkatan peningkatan kerja dari tenaga

8
kesehatan untuk mensosialisasikan pentingnya mensosialisasikan lagi pentingnya PHBS
PHBS tatanan rumah tangga sehingga mereka tatanan rumah tangga sehingga mereka yaitu
yaitu masyarakat dapat meningkatkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan
pengetahuan dan pemahaman tentang nilai- dan pemahaman tentang nilai-nilai dan
nilai dan Indikator PHBS Pada Tatanan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Rumah Tangga agar tercipta keluarga yang Pada Tatanan Rumah Tangga agar tercipta
ber-PHBS sesuai dengan sasaran pemerintah. keluarga yang ber-PHBS sesuai dengan
sasaran pemerintah.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan DAFTAR RUJUKAN
diatas, maka penulis memberikan saran Departemen Kesehatan RI Pusat Promosi
sebagai berikut: (1) Untuk ketiga informan Kesehatan. 2009. Rumah Tangga Sehat
yang masih belum menerapkan beberapa nilai Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan
PHBS dalam rumah tangganya diharapkan Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan
dapat mulai menerapkan hal tersebut dengan RI.
baik dan maksimal misalnya: (a) Maryunani, Anik. 2013. Perilaku Hidup
Mengupayakan lagi untuk mengkonsumsi Bersih Dan Sehat (PHBS). Jakarta:
buah-buahan setiap hari, agar tidak bosan Trans Indo Media.
akan lebih baik lagi kalau buah-buahan Meoleong, J. Lexy. 2013. Metode Penelitian
tersebut dikreasikan untuk dikonsumsi .Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
misalnya, kreasikan menjadi minuman, Mustari, Mohamad. 2012. Pengantar Metode
puding, manisan dan jenis masakan-masakan Penelitian. Yogyakarta: Laks Bang
lainnya agar seluruh anggota keluarga tidak Prassindo.
bosan dengan mengkonsumsi buah yang itu- Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
itu saja; (b) Memberantas jentik nyamuk agar Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
diusahakan seminggu sekali, dengan cara Bandung: Alfabeta.
menggambil waktu Weekend pagi dengan Sujarweni, Wiratna. 2014. Metode Penelitian
membersihkan lingkungan sekitar rumah agar Lengkap Praktis Dan Mudah
tidak adanya genangan air dan jentik nyamuk; Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru
(c) Meluangkan waktu setidaknya 3 menit Perss.
sehari untuk berolahraga walaupun hanya lari- Usman, Nurdin. 2002. Konteks
lari kecil setiap subuh pagi di lingkungan Implementasi Berbasis Kurikulum.
sekitar rumah; (2) Dan yang terakhir saran Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
untuk Dinas Kesehatan untuk lebih

S-ar putea să vă placă și