Sunteți pe pagina 1din 15

Semoga bermanfaat :)

makalah perubahan harga

isnaininurulblog

2 years ago

Advertisements

PENGARUH PERUBAHAN HARGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro

Dosen pengampu : Widhiharso, M.Si.

logo

Disusun oleh:

Isnaini Nurul Furqon (63020160113)

Eki Wijayanti (63020160124)

Pramesti Diana Putri (63020160161)


JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. 1

PENDAHULUAN.. 2

Latar Belakang. 2

Rumusan Masalah. 2

Tujuan. 2

BAB II. 3

PEMBAHASAN.. 3

Hal-hal Yang Mempengaruhi Efek Perubahan Harga. 3

Macam-Macam Efek Perubahan Harga. 4


Efek pendapatan. 4

Kurva Konsumsi Pendapatan. 6

Efek Substitusi 8

Efek Harga. 10

Kurva Konsumsi Harga. 10

BAB III. 13

PENUTUP. 13

KESIMPULAN.. 13

DAFTAR PUSTAKA.. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta, dapat dijelaskan melalui efek, yakni
efek substitusi dan efek pendapatan. Teori permintaan menjelaskan bahwa bila terjadi penururnan harga
akan menambah permintaan, karena konsumen akan menambah barang yang harganya turun dan akan
mengurangi konsumen barang yang lain (efek pengganti). Disatu sisi penururnan harga juga akan
menyebabkan pendapatan rill konsumen meningkat sehingga akan menambah konsumsi berbagai
barang( efek pendapatan). Dengan kata lain, efek substitusi adalah terjadinya perubahan jumlah barang
yang diminta sebagai akibat perubahan harga,dimana perubahannya dibatasi pada pergerakan sepanjang
kurva indeferen mula-mula (penghasilan rill dianggap tetap).

Efek pendapatan adalah terjadi karena adanya perubahan harga suatu barang yang menyebabkan
pendapatan rill konsumen berubah sehingga jumlah barang yang diminta berubah, dimana harga barang
lain dan pendapatan nominal konsumen tetap.

B. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan efek perubahan harga, efek pendapatan, efek substitusi, dan efek harga ?

Bagaimana kurva konsumsi pendapatan?

Bagaimana kurva konsumsi harga?

C. Tujuan

Untuk mengetahui efek perubahan harga, efek pendapatan, efek substitusi, dan efek harga

Untuk mengetahui bagaimana kurva konsumsi pendapatan

Untuk mengetahui bagaimana kurva konsumsi harga


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hal-hal Yang Mempengaruhi Efek Perubahan Harga

Berdasarkan asumsi pokok tentang rasionalitas, konsumen akan berusaha mencapai posisi equilibrium
baru, sehingga ia akan mencapai kepuasan maksimal. Ada tiga perubahan penting yang mempengaruhi
equilibrium pada suatu kurva indeferensi.

Yang pertama, ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk karena
pendapatannya berubah, tetapi harga-harga tetap konstan. Kebutuhan-kebutuhan konsumen bisa
bertambah atau berkurang, sesuai dengan pendapatannya semakin besar atau semakin kecil untuk
dibelanjakan. Akibat perubahan ini disebut efek-efek pendapatan.

Yang kedua, ada kemungkinan harga-harga bisa berubah, tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk
uang juga berubah sedemikian rupa dalam waktu bersamaan sehingga ia tidak menjadi lebih baik dan
juga tidak menjadi lebih buruk. Namun sementara itu, ia akan merasa lebih baik membeli barang-barang
yang harganya relative murah, lebih baik lagi. Ia akan mengganti barang-barang yang harganya relative
mahal dengan barang-barang yang harganya relative murah. Akibat perubahan semacam ini disebut
efek-efek substitusi.

Kemungkinan yang ketiga adalah, harga dari suatu barang bisa naik atau bisa turun sedangkan
pendapatan konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau lebih baik. Dalam situasi seperti
ini, konsumen tidak hanya harus mengatur kembali pembeliannya berdasarkan efek substitusi.
Pendapatan rill nya, penghasilannya dalam bentuk barang-barang yang dibelinya, juga harus berubah.
Sekarang akan terdapat efek pendapatan dan efek substitusi. Hal ini pun akan menjadikan konsumen
lebih baik atau lebih buruk. Akibat perubahan seperti ini disebut efek-efek harga. Efek harga ini adalah
kombinasi atau gabungan dari efek pendapatan dan efek substiitusi.

Perubahan tersebut dapat diringkas dalam table berikut:

Jenis Efek Pebdapatan Uang Harga Pendapatan Rill

Efek Pendapatan Berubah KonstanBerubah

Efek Substitusi Berubah Berubah Konstan

Efek Harga KonstanBerubah Berubah

B. Macam-Macam Efek Perubahan Harga

1. Efek pendapatan

Disini kita menganggap bahwa konsumen mempunyai pendapatan uang yang meningkat untuk
dibelanjakan, sedangkan harga dari kedua barang tetap konstan.

Kita anggap saja konsumen yang dibahas pada gambar dibawah ini mulai dalam pendapatan OA dalam
bentuk barang X (OB dalam bentuk barang Y). ia akan mencapai titip equilibrium pada titik Q kurva
indeferen 1. Dalam posisi ini ia akan mempunyai barang X sebanyak OM dan barang Y sebanyak ON.
Andaikata pendapatannya meningkat menjadi OA1 dalam bentuk barang X, atau OB1 dalam bentuk
barang Ykonsumen ini akan pindah atau geser dari posisi equilibrium yang lama keposisi equilibrium
yang baru yaitu titik Q1. Sekarang ia menjadi lebih baik, berada pada kurva indeferen 2, dan akan
mempunyai barang Xsebanyak OM1 dan barang Y sebanyak OM1.

Y
Gambar 1.1

Dengan kata lain jika kita menganggap bahwa konsumen membanyar barang X, ia akan menukarkan
barang X dengan barang Y berdasarkan nilai tukar seperti yang diperlihatkan oleh kemiringan garis harga,
sampai ia memperoleh barang Y sebanyak ON1 dengan menambah barang X, M1A1.Ia akan
mempertahankan OM1 barang X. sebagai akibat kenaikan pendapatannya konsumen ini meningkatkan
pula pembeliannya untuk kedua macam barang X an Y dan berada pada posisi yang lebih baik dalam peta
indeferensinya. Jika sekarang pendapatan konsumen ini meningkat sampai pada OA2, dalam bentuk
barang X, maka ia akan bergeser keposisi equilibrium masing-masing Q1 dan Q3.

2. Kurva Konsumsi Pendapatan


Sudah tentu banyak sekali kemungkinan posisi-posisi equilibrium itu, Q,Q1,Q2,Q3, untuk masing-masing
tingkat penghsilan yang mungkin ada. Garis Q-Q3 memperlihatkan semua posisi ekuilbrium yang
mungkin dalam berbagai ingkat pendapatan diantara OA dalam bentuk barang X dan OA, dalam bentuk
barang X, dengan harga-harga yang telah ditentukan untuk barang X dan Y. Tentu saja yang garis itu bisa
diperluas ke belakang dari Q ke O. Setiap garis seperti O-Q-Q3-C digambarkan melalui titik-titik
ekuilibrium untuk semua tingkat pendapatan yang mungkin, disebut sebagai kurva konsumsi
pendapatan. Kurva ini memeprlihatkan bagaimana pembelian konsumen untuk dua macam barang itu
bereaksi terhadap perubahan pendapatan, apabila harga-harga kedua barang itu tetap konstan. Jika
harga-harga itu berubah, maka kurva konsumsi pendapatan ( ICC) akan berbeda pula. Ada kurva
konsumsi pendapatan yang berlainan untuk pasang haga relative yang berlainan. Untuk setiap pasang
harga yang berlainan akan terdapat kemiringan harga yang berlainan. Begitu juga titik singgungan yang
berurutan. Masing-masing kurva konsumsi pendapatan itu menggambarkan efek pendapatan, apabila
pendapatan konsumen berubah, sedangkan harga kedua macam terjadi secara konstan.

Dengan peta-peta indeferen yang biasa, telah diketahui bahwa semua kurva konsumsi pendapatan selalu
miring kekanan atas seperti halnya dengan tiga kurva konsumsi pendapatan yang diperlihatkan dalam
gambar 1.2 A. ini berarti bahwa peningkatan pendapatan konsumen menyebabkan pembeli lebih banyak
kedua jenis barang itu untuk dikonsumsinya. Kurva konsumsi penghasilan biasanya mengambil bentuk
umum dengan ICC1, ICC2, ICC3,. Secara ekstrim, konsumen bisa mempertahankan pembeliannya tetap
konstan untuk satu macam barang dan dalam batas pendapatan tertentu, dengan kurva konsumsi
penghasilan vertical atau horizontal. Dalam gambar 1.2 A, kurva konsumsi pendapatan ICC4, adalah
horizontal diluar atau melebihi M, dan pemebelian konsumen untuk barang Y jumlahnya konstan,
sedangkan ia menjadi lebih kaya.

Ini hanyalah kemungkinan, bahwa dalam batas-batas tertentu kurva konsumsi pendapatan bisa miring
keatas kearah kiri, seperti ICC5 atau miring kebawah kearah kanan, seperti ICC6 dalam gambar 1.2B.
Dalam kasus seperti ini, kurva konsumsi pendapatan memperlihatan bahwa, setelah satu titik, sekalipun
ia telah menjadi kaya konsumen mengurangi konsumsi salah satu barang. Hal ini bisa terjadi jika salah
satu dari barang tersebut banyak dikonsumsi, sewaktu konsumen itu dalam keadaan miskin, dan diganti
dengan barang-barang yang kualitasnya lebih baik, seluruhnya atau sebagian, apabila konsumen itu
menjadi lebih kaya. Barang semacam ini dalam bahsa ekonomi disebut “barang-barang yang berkualitas
rendah”. Contoh, dalam gambar 1.2B, jika kurva konsumsi pendapatan adalah ICC5, X adalag barang
berkualitas rendah. Jika ICC6, Y adalah barang yang berkualitas rendah. Jika konsumsi pendapatan miring
kekanan atas seperti yang normal, kita bisa mengatakan bahwa efek pendapatan adalah positif untuk
kedua macam barang itu. Andaikata kurva posisi pendapatan miring kebawah atau keatas kita bisa
mengatakan bahwa efek penghasilan untuk sesuatu barang adalah negative, setelah mencapai beberapa
titik tertentu. Mengenai barang Y dalam gambar 1.2B efek penghasilan adalah negative setelah melewati
titik L pada ICC6.
Gambar 1.2a Gambar 1.2b

3. Efek Substitusi

Haruslah selalu diingat bahwa efek substitusi terjadi, apabila harga-harga barang relative berubah, tetapi
pendapatan konsumen berubah pula sedemikian rupa, sehingga ia tidak menjadi lebih baik dan juga
tidak menjadi lebih buruk dari waktu-waktu sebelumnya. Pendapatan nyatanya benar-benar sama. Akan
tetapi, ia harus mengtur kembali pembeli-pembelinya sesuai dengan harga-harga relative yang baru.

Efek substitusi ini diperlihatkan dalam gambar 1.3 dan barangkali akan bisa dipahami lebih baik lagi, jika
kita mempergunakan ilustrasi hipotesis. Dalam situasi awal yang diperlihatkan dalam gambar 1.3,
konsumen berada dalam posisi ekuilibrium pada titik Q kurva indeferensi 2. Ia dibayar dalam bentuk
barang X dan menggunakannya untuk membeli sebanyak ON barang Y. Ia menyimpan sebanyak OM
barang X. Dalam situasi ini kita menganggap bahwa subsidi diberikan untuk barang Y. Harga barang Y bagi
konsumen dibuat lebih rendah dari pada tingkat haga ekonominya. Sekarang kita anggap bahwa
pemerintah menghapuskan subsidinya, sehingga harga barang Y relative meningkat. Sebagai ganti harga
barang Y dalam bentuk harga X OA/OB, sekarang menjadi OA1/OB1. Selanjutnya, kita menganggap
bahwa untuk memeberikan kompensasi kepada konsumen karena kenaikan harga barang Y. Pemerintah
meningkatkan pendapatan konsumen dalam bentuk barang X. Dengan beberapa tindak fiscal,
pemerintah mengatur agar pendapatan konsumen dalam bentuk barang X ditingkatkan sampai ke batas
yang diperlukan, untuk memungkinkan konsumen benar-benar tetap seperti waktu sebelumnya, yaitu
masih tetap kepada kurva indeferensi yang sama. Harga barang Y meningkat tetapi penghasilan
konsumen dalam bentuk barang X juga meningkat dari OA menjadi OA1. Kenaikan pendapatan ini
benar-benar memeberikan kompensasi yang cukup bagi konsumen untuk menghadapi kenaikan harga
barang Y tersebut. Oleh karena itu, ini disebut variasi kompensasi dalam pendapatan konsumen. Dalam
kasus ini, variasi kompensasi pendapatan dalam bentuk barang X adalah AA1. Variasi kompensasi ini
cukup besar untuk mencegah perubahan keadaan-keadaan konsumen yang disebabkan oleh kenaikan
harga relative barang Y. Ia masih tetap berada pada posisi yang sama dalam skala preferensinya (pada
kurva indeferensi yang sama), sebab kenaikan harga barang Y telah dikompensir.
Gambar 1.3

Sebagai akibat dari perubahan-perubahan ini, kita mempunyai efek substitusi. Harga-harga barang X dan
Y relative telah berubah, sementara variasi kompensasi pendapatan manajemen bahwa konsumsi tidak
akan menjadi lebih baik dan juga tidak akan menjadi lebih buruk daripada keadaan sebelumnhya.
Walaupun konsumen masih tetap berada pada kurva indeferensi yang sama, tapi ia berada posisi yang
berbeda. Sebagai ganti pada titik Q, sekarang ia berada pada titik Q1. Pergeseran di sepanjang kurva
indeferensi dari Q ke Q1 ini, menggambarkan efek substitusi. Konsumen, seklaipun tidak menjadi lebih
baik dan juga tidak menjadi lebih buruk, mempertahankan barang X yang sekarang relative lebih murah
dari pada barang Y yang sekarang relative lebih mahal. Oleh karena itu efek subsstitusi selalu bisa
digambarkaan sebagai perubahan aatau pergeseran disepanjang kurva indeferensi. Setiap perubahan
atau pergeseran yang akan terjadi dalam pendapatan nyata konsumen karena harga-harga relatif sudah
berubah, sudah dikompensir untuk mencegahnya dengan mengubah pendapatan konsumen dalam
bentuk uang.

4. Efek Harga

Konsekuensi yang paling menarik dari suatu perubahan yang dihadapi oleh konsumen adalah efek harga.
Disini, harga-harga barang yang kita bicarakan ini relatif berubah, tetapi tidak ada variasi kompensesi
pendapatan. Oleh karena itu, pendapatan nyata konsumen bisa naik atau turun. Pendapatannya dalam
bentuk uangn memberikan kepuasan yang lebih besar atau lebih kecil dari pada sebelumnya, karena
harga-harga telah berubah. Efek harag ini diperlihatkan dalam gambar.

Semua pendapatannya untuk barang tersebut. Sekarang kita menganggap bahwa pendapatan konsumen
dalam bentuk uang masih tetap konstan, tetapi harga barang X turun, sehingga dengan pendapatan uang
yang sama bisa membeli OA1 barang X, sebagai ganti OA. Karena harga barang Y konstan, penghasilan
konsumen dalam bentuk barang Y adalah OB selamanya. Posisi ekuilibrium yang baru adalah P1, dimana
konsumen mempunyai OM1 barang X dan ON1 barang Y. Jika harga barang X turun lagi, sehingga
berdasarkan pendapatan sekarang bisa membeli OA2 barang X, jika konsumen hanya membeli barang X
saja, yang mengakibatkan posisi ekuilibrium menjadi P2. Masing-masing perubahan harga barang X
mengubah kemiringan garis harga dengan mengubah rasio harga barang X dan harga barang Y. Semakin
murah harga barang X dibandingkan dengan barang Y, semakin kurang curamnya kemiringan garis harga,
dan sebaliknya.
5. Kurva Konsumsi Harga

Sekarang, jika kita menggunakan garis yang menghubungkan semua posisi ekuilibrium P, P1, P2, dan
seterusnya , maka kita telah menggambarkan apa yang dinamakan sebagai kurvaa konsumsi harga(PCC),
kurva ini memperlihatkan efek harga. Kurva ini memperlihatkan cara konsumsi barang X berubah, apabila
harganya berubah, tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk barang Y dan haarga baraang Y tetap
tidak berubah.

Berdasarkan peta indeferensi konsumen yang mana saja dan berdasarkan harga-harga dari kedua macam
barang yang diperlihatkan dalam peta tersebut, kita selalu bisa menyusun kurva konsumen pendapatan
dan kurva konsumen harga konsumen, seperti yang kitaa lakukan dalam gambar 1.4. Kita anggap saja
dalam gambar 1.4 ini, konsumen mulai dalam penghasilan OA dalam bentuk barang X. Dengan harga-
harga yang telah ditentukan, ia bisa mencapai titik Q pada kurva indeferensi 1. Sekarang kita bisa
menyusun kurva konsumen pendapatan (ICC) dan kurva harga (PCC1), kedua-duanya mulai pada titik Q
dan memperlihatkan efek-efek harga dan penghasilan. Siapa saja konsumen itu akan mengalami bahwa
kurva konsumsi harga, PCC1 itu terletak diantara kurva konsumen pendapatan dan kurva indeferensi asli,
dalam hal ini kurva 1. Begitu juga kita bisa menggambar kurva konsumsi harga, PCC2, yang
memeperlihatkan efek harga barang Y yang turun secara progresif, dengan harga barang X dan
pendapatan dalam bentuk barang X tetap konstan. Kemudian kita akan mengetahui bahwa kurva PCC2,
juga terletak diantara kurva konsumsi pendapatan dan kurva indeferensi asli, sekali ini arah kekiri, bukan
ke kanan, dari kurva konsumsi pendapatan. Ini pasti terjadi. Ini karena kenyataan bahwa kurva konsumsi
harga menggambarkan titik-titik singgung diantara garis-garis harga yang lebih mendatar secara progresif
dan kurva indeferensi yang semuanya mencekung terhadap titik pusat, sedangkan kurva konssumsi
pendapatan menggambarkan titk-titik singgung diantara kurva-kurva indeferensi yang sama dan garis-
garis harga berikutnya, yang semuanya mempunyai kemiringan yanag sama.

Sepintas lalu, dalil yang mengatakan bahwa kurva konsumsi harga akan terletak diantara kurva konsumsi
pendapatan dan kurva indeferensi pada titik dimana konsumen sudah berada dalam posisi ekuilibrium,
nampaknya hanyaa punya arti geometris. Sebenarnyaa lebih banyak merupakan arti ekonomi. Kita akan
membahas situasi yang diperlihatkan dalam kurva 1.5

Gambar 1.5 Gambar 1.4


0 M M1 M2 A A1 0 M M1 M2 A

PCC1

Apabila harga barang X turun, konsumen bergeser dari ekuilibrium asalnya pada titik P, menuju keposisi
ekuilibrium yang baru pada titik P1. Tetapi ini juga dapat dilihat sebagai campuran pergeseran dari P ke Q
disepanjang kurva konsumsi pendapatan, dan pergeseran selanjutnya dari Q ke P1 disepanjang kurva
indeferensi 2. Pergeseran disepanjang kurva konsumsi penghasilan dari P ke Q1 adalah efek substitusi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hal-hal Yang Mempengaruhi Efek Perubahan Harga adalah efek pendapatan, efek subsitusi dan efek
harga itu sendiri.
Efek pendapatan adalah suatu kondisi dimana pendapatan seseorang berubah bisa bertamabah atau
berkurang, harga barang tetap konstan dan oendapatn rielnya berubah.

Efek Subsitusi adalah suatu kondisi dimana pendapatan seseorang berubah, harga juga berubah dan
pendapatan rielnya konstan. Dalam waktu bersamaan seseorang bisa tidak menjadi lebih baik dan juga
tidak menjadi lebih buruk.

Efek harga ini adalah kombinasi atau gabungan dari efek pendapatan dan efek substiitusi. Dalam efek
harga pendapatan seseorang konstan, harga berubah, dan pendapatan rielnya juga berubah. Hal ini akan
menjadikan konsumen lebih baik atau lebih buruk.
DAFTAR PUSTAKA

Teori Ekonomi Mikro: PT Ghalia Indonesia Proyek Peningkatan Mutu SMU Jakarta

Advertisements

Categories: Uncategorized

Leave a Comment

Semoga bermanfaat :)

Create a free website or blog at WordPress.com.

Back to top
Advertisements

S-ar putea să vă placă și