Sunteți pe pagina 1din 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAFASAN AKIBAT BRONKHITIS DI RUANG
PERAWATAN XV RUMAH SAKIT DUSTIRA

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : Tn.A
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : STM
Agama : Islam
Pekerjaan : HI Sertu
Alamat : Kp. Rangalawe, RT.04/RW.01 Cililin
DX Medis : Bronchitis
No. Reg : 060522-1032
Tanggal masuk : 22 Mei 2006 Jam 11.00 WIB
Tanggal dikaji : 24 Mei 2006

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak 3 hari yang lalu penderita mengeluh sesak napas
yanmg sangat berat, awalnya. Sesak napas terasa sejak 1
bulan yang lalu, tapi tidak terlalu berat, keluhan sesak
napas timbul kalau terasa sedang kecapean, keluhan disertai
dengan nyeri dada kiri yang menjalan ke lengan kiri, pada
pukul 11.30 WIB, klien oleh keluargnya dibawa ke UGD,
atas rujukan dari dokter jaga, di UGD klien dirawat di
Ruang Perawatan XV RS. Dustira-Cimahi.
b. Keluhan Utama
Batuk-batuk, mual dan muntah

1
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit Dustira
dengan diagnosa yang sama.
3. Keluhan Utama Saat Dikaji
Pada saat dikaji klien mengeluh sesak napas, dan batuk, sesak
dirasakan bertambah bila klien beraktivitas dan berkurang
keluhan disertai dengan mual dan muntah, tidak ada nafsu
makan.
4. Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan belum pernah dirawat, dan klien mempunyak
riwayat penyakit dengan hipertensi sejak setahun
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya, tidak ada penyakit
menular maupun penyakit keturunan.

C. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal Serumah

: Baris Perkawinan

2
D. Data Biologis

NO POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


1 Nutrisi
a. Makan
 Frekwensi 2-3 x/hari 3 x/hari
 Jumlah 1 porsi habis ½ porsi tidak habis
 Jenis nasi putih, lauk, sayur nasi, lauk, sayur
 Keluhan t.a.k mual, tidak nafsu makan

b. Minum
 Jumlah 7-8 gelas/hari 4-5 gelas/hari
 Jenis air putih, teh air putih
 Keluhan t.a.k t.a.k
2 Eliminasi
a. BAB
 Frekwensi 1-2 x/hari 1 x sehari
 Warna kuning tengguli kuning tengguli
 Konsistensi lembek lembek
 Keluhan t.a.k t.a.k

b. BAK
 Frekwensi 4-5x/hari 3-4 x/hari
 Warna kuning jernih kuning jernih
 Bau khas khas
3 Istirahat/tidur
a. Siang 1-2 jam/hari Kadang-kadang
b. Malam 7-8 jam/hari 4-5 jam/hari
c. Kualitas Nyanyak tidak nyenyak
d. Keluhan t.a.k tidak bisa tidur
4 Personal Hygiene
 Mandi 2x/hari 1x/hari
 Gosok gigi 3x/hari 2x/hari
 Cuci rambut 3x/minggu 3x/minggu

5 Aktivitas Klien dapat melakukan Aktifitas selama di RS


aktivitas secara mandiri dibantu oleh keluarga
maupun perawat

E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos mentis

3
 Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
R : 28x/menit
N : 78x/menit
S : 36,50C
2. Sistem Panca Indra
a. Mata
Bentuk mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva ananemis,
sklera tidak ikterik, tidak terlihat pengeluaran sekret, reflek
pupil positif terhadap cahaya, pergerakan bola mata dapat
mengikuti delapan arah pandang yang ditunjukan oleh jari
perawat fungsi penglihatan baik, klien dapat membaca
papan nama perawat pada jarak + 30cm, klien tidak
menggunakan kaca mata.
b. Pendengaran
Bantuk telinga simetris, posisi spina sejajar dengan sudut
mata, telinga tampak bersih tidak terlihat adanya serumen,
fungsi pendengaran baik, daun telinga teraba, lembut dan
elastis, tidak terdapat nyeri tekan pada tulang mastoideus.
c. Penciuman
Bentuk hidung simetris, septum hidung terletak ditengah-
tengah tidak adanya polip, fungsi penciuman baik, dapat
membedakan bau minyak kayu putih dan kopi dan tidak
terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis maupun maxilaris.
d. Pengecapan
Bentuk lidah simetris, berwarna merah muda, tampak
lembab dapat bergerak kesemua arah, fungsi pengecapan
baik dapat membedakan rasa manis dan asin.
e. Perabaan
Fungsi perabaan baik klien bisa membedakan hangat dan
dingin.

4
3. Sistem Pernafasan
Bentuk simetris, datar, pergerakan semetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada, dengan frekuensi napas 28x/menit, focal
premitus seimbang antara paru-paru kiri dan kanan, bunyi napas
pada trakhea tubular (ekspirasi lebih lama daripada inspirasi)
terdengar bunyi wheezing pada saat ekspirasi.
Paru-paru bunyi napas wheezing sepanjang area paru pada fase
ekspirasi, pada hasil perkusi didapatkan bunyi resonan pada
daerah paru-paru.
4. Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris berwarna merah, konsistensi sedikit
kering, mukosa kemerah-merahan tidak ada nodul, lesi, warna
gusi merah jambu dengan konsistensi basah, jumlah 22 buah
terdapat caries, warna gigi putih kekuning-kuningan, keadan gigi
cukup bersih, keadaan palatum keras berwarna pucat, palatum
lunak berwarna merah muda, tonsil terletak simetris pada saat
bilang “A” tidak ada nyeri menalan, abdomen tidak terdapat
nyeri tekan, pada hepar, lien dan tidak teraba membesar, tidak
ada acites, konsistensi lembut, dan abdomen datar, bising usus
9x/mnt.
Kuadran kanan dan kiri berbunyi dulnes pada sebelah kanan,
kuadran kanan dan kiri bawah bunyi timpani.
5. Sistem Kardiovaskuler
Bunyi jantung murni reguler (S1 dan S2) denyut nadi 78x/mnt,
irama jantung teratur, TD 120/70 mmHg akral hangat, bentuk
simetris, tidak ada nodul maupun peningkatan JVP, tidak
terdengar bunyi jantung tambahan.
6. Sistem Perkemihan
Ginjal tidak teraba adanya pembesaran dan tidak terdapat nyeri
tekan, vesika uraniria tidak teraba adanya nyeri tekan pada
daerah supra pubik.

5
7. Sistem Persarafan
Keadaan klien CM GCS : 15 E : 4 M “ 5 V : 6 pasien dapat
berorientasi terhadap orang dan waktu.
N I (Olfaktorius) : Klien mampu membedakan bau kayu
putih dan kopi
N II (Optikus) : Klien dapat melihat benda-benda di
sekitarnya, klien dapat ,membaca papan
nama perawat dengan benar pada jarak +
30cm.
N III (Okulomotorius): Klien dapat membuka mata secara
maksimal tanpa mengeluh sakit dan
kaku, dapat mengangkat kedua alis dan
kontraksi pupil terhadap cahaya.
N IV (Troklear) : Klien dapat menggrakkan bola mata ke
bawah
N V (Trigeminus) : Klien dapat melirik kekiri dan kenan dan
mengikuti arah telunjuk perawat.
N VI (Abdusen) : Klien dapat melirik ke kiri dan kek
kanan dan mengikuti arah telunjuk
perawat.
N VII ( Facialis) : Klien dapat tersenyum dan dapat
memperlihatkan gigi
N VIII (Austikus) : Klien dapat mendengar suara perawat
dengan jelas
N IX (Glosofaringeal) : Klien dapat menelan dengan baik
N XI (Aksesoris) : Klien dapat mengangkat bahu dan
menggerakkan kepala ke kiri dan ke
kanan
N XII (Hipoglosus) : Klien dapat menggerakkan lidah secara
terkontrol dan dapat membedakan rasa
manis asin dan asam.

6
8. Sistem Motorik
Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan tremor dan kontur,
tonus otot baik, mampu menahan tekanan, mampu digerakan,
klien mampu berjalan secara normal tanpa adanya hentakan dan
tidak menjinjit.
9. Sistem Cerebral
Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi yaitu
menggunakan bahasa verbal, tidak terdapat kaku kuduk.
Reflek-reflek
- Patela : +/+
- Bisep : +/+
- Trisep : +/+
- Achilles : +/+
- Babinsky : -/-
- Pupil : +/+
10. Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid KGB, klien
tidak memiliki riwayat DM. Tidak dapat pembesaran kelenjar.
11. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, tetapi ada beberapa bagian tamak sedikit
kering kulit teraba hangat, CRT kurang dari 3 detik, tidak ada
lesi tidak ada ptekie, rambut bersih tidak ada clubbing finger.
12. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : Terpasang infus glukosa 5% 15 gtt/menit,
mobilisasi mampu melakukan fleksi
ekstensi, abduksi, adduksi, supinasi dan
pronasi.
Ektremitas bawah : Kuku kaki tidak sianosis, kulit terdapat
bintik hitam, tidak terdapat oedema,
mobilisasi klien mampu melakukan feleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi.

7
Ekstremitas atas : Reflek bisep +/+
Trisep +/+
Abduksi +/+
Adduksi +/+
Ekstremitas bawah: Patela +/+
Achiles +/+
Babynski -/-

F. Data Sosial
1. Pendidikan
Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir adalah STM
2. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa dirinya aktif dalam kegiatan
masyarakat dan dapat berhubungan dengan baik pada semua
orang.
3. Gaya hidup
Gaya hidup klien sederhana terlihat dari penampilannya
4. Pola Interaksi
Dapat berinteraksi dengan baik dengan keluarga maupun
perawat.

G. Data Psikologis
1. Status Emosi : Klien tampak tenang
2. Gaya Komunikasi : Dalam menjawab pertanyaan klien
menggunakan bahasa verbal, yaitu bahasa
Sunda. Klien sangat terbuka dalam
mengungkapkan perasaannya.
3. Konsep Diri
a. Body image
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak
disukai.

8
b. Harga diri
Klien mengatakan bahwa klien tidak minder saat teman
keluarga menjenguknya..
c. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat segera
pulang untuk berkumpul dengan keluarga dan beraktivitas
seperti biasanya.
d. Peran
Klien berperan sebagai kepala keluarga, yang menghidupi
istri dan anak-anaknya.
e. Identitas diri
Klien adalah anak pertama dari 14 bersaudara

4. Pola Koping
Dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, klien lebih
sering menghadapi dan menyelesaikannya bersama keluarga,
dengan cara berdiskusi dan bertukar pikiran.

H. Data Spiritual
Klien beragama Islam, yang taat beribadah sesuai dengan kemampua,
klien selalu berdoa kepala Allah SWT agar sakitnya segera sembuh.

I. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Tanggal 23 Mei 2006
NO PEMERIKSAAN HASIL NORMAL INTERPRESTASI
1 Glukosa puasa 10,6 mg/dl <140 mg/dl Normal
2 SGOT 25 u/l 37 u/l Normal
3 SGPT 33 u/l 42 u/l Normal
4 Kreatinin 0,8 mg/dl 0,5-1,1 mg/dl Normal
5 Asam urat 44 mg/dl 3,4-7,0 mg/dl Normal
6 Kolesterol toral 173 mg/dl < 200 mg/dl Normal

9
Hemarologi
NO PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
1 HB 147 gr% P : 12,5-18,0
2 Lekosit 9,1 rb/mm3 4,0-10,0
3 Ht 44 % 38-51

Urinalisasi
NO PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
1 Warna Kuning jernih Kurang jernih
2 Protein + -
3 Lekosit 2-4 1-2
4 Eritrosit 5-7 1-2
5 Epitel 2-5 1-2

J. Therapy
1. Infus D.5
2. Inj. Kalmetason 3x1
3. Inj. Ulsikur 3x1
4. OBH Syruf 3x1
5. Nairet Syruf 3x1
6. Nebulizer
7. Ovalet
8. Cipro 2x1

ANALISA DATA

10
Nama : Tn.A
Umur : 75 tahun
No. Reg : 060522-1032

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Faktor ekstrinsik: faktor Pola nafas tidak
 Klien mengeluh sesak non alergi defisit IgE efektif
nafas dan batuk mudah terkena infeksi
virus, kedinginan
DO : 
 Frekuensi nafas Respon imunologi
28x/menit 
 Dahak berwarna putih Bronchospasme
dan kental 
 Terpasang infus Jalan nafas tersumbat
dextrose 5%, 15 
gtt/mnt. Pola nafas tidak efektif
 Posisi klien semi
fowler

2 DS : Invasi virus Gangguan pemenuhan


 Klien mengatakan tidak  kebutuhan nutrisi
nafsu makan Proses infeksi

DO : Peningkatan asam
 Porsi makan ¼ porsi lambung merangsang
tidak habis hipotalamus
 Mual muntah 
 Klien tampak lemah Timbulnya mual

Intake makanan tidak
adekuat

Intake nutrisi kurang
terpenuhi
3 DS : Peningkatan frekuensi Gangguan pemenuhan
 Klien mengatakan tidak nafas disertai batuk- istirahat tidur
bisa tidur dan sering batuk
terjaga 
 Klien mengeluh sesak Merangsang susunan
nafas dan batuk syaraf ototnom

Syaraf simpatis
terangsang untuk
mengaktikan RAS
DO : 
 Tidur malam 4-5 jam

11
dengan kualitas tidak Aktifnya RAS
nyenyak. merangsang peningkatan
 Tidur siang kadang- kerja organ tubuh
kadang 
REM menurun

Klien terjaga

Kelemahan
4 DS : Kelemahan Gangguan personal
 Klien mengatakan tidak  hygiene
dapat melakukan Terbatasnya pergerakan
personal hygiene fisik
sendiri. 
Ketidakmampuan
DO : melakukan perawatan
 Klien hanya diseka 
1x/hari Gangguan personal
 Badan klien kotor dan hygiene
berbau
5 DS : Pendidikan terakhir klien Kurang pengetahuan,
 Klien mengatakan tidak STM perawatan dan
tahu tentang perawatan  pengobatan
dan pengobatan cara II Kurang terpaparnya
pengeluaran dahak informasi

Kurang pengetahuan

Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif sehubungan dengan
penyempitan dan penumpukan sekret pada jalan nafas
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
sehubungan dengan adanya peningkatan asam lambung dan anorexia.
3. Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan
peningkatan frekuensi nafas dan batuk.
4. Gangguan personal hygiene sehubungan
dengan keterbatasan fisik
5. Kurang pengetahuan perawatan dan
pengobatan tentang cara pengeluaran dahak sehubungan dengan kurang
terpaparnya informasi.

12
13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.A
Umur : 75 tahun
No. Reg : 0605220-1032

PERENCANAAN TT/NAMA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN
INTERVENSI RASIONAL PERAWAT
1 2 3 4 5 6
1 Pola nafas tidak efektif Jalan nafas tidak efektif  Atur posisi  Posisi semi
sehubungan dengan penyempitan dengan kriteria : tidur klien semi fowler fowler dapat
dan penumpukan sekret pada Jangka Pendek mengembangkan paru
jalan nafas. 1 x 24 jam setelah II sehingga klien
DS : dilakukan tindakan : bernafas lebih
 Klien mengeluh sesak nafas  Sesak maksimal, sehingga
dan batuk berkurang dapat mengurangi
 Wheezing sesak.
DO : berkurang  Siapkan  Tempat
 Frekuensi nafas 28x/menit tempat untuk tertutup dengan
 Dahak berwarna putih dan Jangka Panjang membuang dahak yang ditambahkan
kental 3 x 24 jam setelah dilengkapi desinfektan desinfektan dapat
 Terpasang infus dextrose 5%, dilakukan tindakan dan tertutup mencegah penularan
15 gtt/mnt.  Frekuensi melalui udara
 Posisi klien semi fowler nafas 16-20x/menit  Dilakukan  Pengeluara
 Sesak dengan cara II n dahak dapat
nafas hilang pengeluaran dahak digunakan untuk
 Jalan mengeluarkan dahak
efektif dengan cara
penepukan

14
pengetaran,
pengluaran
2 Gangguan pemenuhan kebutuhanKebutuhan nutrisi  Berikan klien makanan  Porsi
nutrisi sehubungan dengan
terpenuhi dengan kriteria : sedikit tapi sering makan kecil tapi
adanya peningkatan asam
Jangka Pendek  Sajikan makanan dalam sering dapat
lambung dan anorexia : 1x24 jam setelah keadaan hangat dan mengurangi mual dan
DS : dilakukan tindakan : menarik dengan sedikitnya
 Klien mengatakan tidak nafsu
 Nafsu  Berikan penjelasan tapi sering dapat
makan makan meningkat tentang pentingnya memenuhi kebutuhan
makan bagi nutrisi
DO : Jangka Panjang kesembuhan  Dengan
 Porsi makan ¼ porsi tidak 4x24 jam setelah penyakitnya. menyajikan makanan
habis dilakukan tindakan  Berikan obat anti dalam keadaan hangat
 Mual muntah  Porsi emetik yang tersedia dan menarik dapat
 Klien tampak lemah makan klien 1 porsi mengurangi rasa mual
habis dan memotivasi klien
 Klien tidak untuk makan
mengeluh nyeri  Obat anti
emetik dapat
mengurangi rasa mual
3 Gangguan istirahat tidur kebutuhan istirahat tidur  Ciptakan  Lingkunga
sehubungan dengan peningkatan terpenuhi dengan kriteria : lingkungan yang n yang tenang dan
frekuensi nafas dan batuk : Jangka Pendek tenang dan nyaman nyaman dapat
DS : 1x24 jam setelah  Batasi memberikan
 Klien mengatakan tidak bisa dilakukan tindakan : jumlah pengunjung rangsangan fisiologis
tidur dan sering terjaga  Klien tidur selama klien sesak untuk beristirahat
 Klien mengeluh sesak nafas malam 5-6 jam nafas dan batuk  Jumlah
dan batuk  Klien  Jelaskan pengunjung yang

15
tampak segar pentingnya istirahat terlalu banyak akan
 Klien untuk orang yang mengganggu waktu
dapat tidur sesuai sedang sakit istirahat
DO : dengan kebutuhan  Dengan
 Tidur malam 4-5 jam dengan yaitu, rata-rata pada istirahat dapat
kualitas tidak nyenyak. orang dewasa 7-8 jam merelaksasikan otot-
 Tidur siang kadang-kadang pada malam hari dan otot sehingga dapat
1-2 jam pada siang mengurangi
hari kualitas nyenyak ketegangan otot yang
sering menyebabkan
stress, psikologis
4 Gangguan personal hygiene Kebutuhan personal  Bantu klien  Memberik
sehubungan dengan keterbatasan hygiene, terpenuhi dengan melakukan aktivitas an bantuan pada klien
fisik kriteria : sehari-hari (mandi, dapat memenuhi
DS : Jangka Pendek keramas, potong kuku) kebutuhannya.
 Klien mengatakan tidak dapat 1x24 jam setelah Berikan  Untuk
melakukan personal hygiene dilakukan tindakan : pilihan kepada klien memberikan
sendiri.  Kebutuhan apakah mau mandi atau kebiasaan pada klien
klien terpenuhi keramas memilih sesuai
DO :  Badan,  Ganti kebutuhan
 Klien hanya diseka 1x/hari mulut gigi rambut pakaian klien  Memberik
 Badan klien kotor dan berbau klien bersih  Menjelaska an rasa nyaman
n pentingnya  Menghinda
Jangka Panjang kebersihan diri untuk ri komplikasi/infeksi
2x24 jam setelah penyembuhan silang
dilakukan tindakan
 Klien
dapat bersih dan rapih

16
5 Kurang pengetahuan perawatan Jangka Pendek  Kaji tingkat  Untuk
dan pengobatan tentang cara 1x24 jam setelah pengetahuan dari cara- memberikan
pengeluaran dahak sehubungan dilakukan tindakan : cara pelaksanaan, informasi kepada
dengan kurang terpaparnya  Keluarga pengeluaran dahak. keluarga dan klien
informasi. klien mampu  Memberika  Mengingat
menjelaskan kembali n pendidikan kesehatan kembali penjelasan
DS : pengertian, kegunaan tentang cara-cara yang telah diberikan
 Klien mengatakan tidak tahu dan pelaksanaan pengeluaran dahak  Agar
tentang perawatan dan  Menggunak informasi dapat
pengobatan cara II Jangka Panjang an “leafleat” diterima dengan
pengeluaran dahak 3x24 jam setelah  Berikan mudah dan tepat
dilakukan tindakan kesempatan kepada sehingga
 Keluarga keluarga untuk menimbulkan
mampu bertanya kesalahpahaman
mempraktekan cara-  Mengevalua  Untuk
cara pelaksanaan dari si penjelasan yang mengetahui apakah
cara pengeluaran telah diberikan. klien atau keluarga
dahak. mengerti tentang
cara-cara pengeluaran
dahak tentang
informasi yang
diberikan

17
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

Nama : Tn.A
Umur : 75 tahun
No. Reg : 0605220-1032
NO EVALUASI TT/
TANGGAL JAM TINDAKAN
DX TINDAKAN PERAWAT
1 24-05-2006 10.00  Mengkaji TTV TD : 120/70 mmHg
dan jumlah R : 28 x/mneit
kedalaman N : 78 x/menit
pernapasan S : 36,5OC

10.15 S : Klien mengatakan


 Mengatur tidur sesaknya berkurang
klien dengan posisi O : Frekuensi nafas
fowler 22x/mnt
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

2 24-05-2006 12.00  Memberikan S : Klien mengatakan


makanan dalam mual hilang, nafsu
keadaan hangat makan 1 porsi habis
O : Klien makan 1 porsi
habis
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

3 24-05-2006 12.30  Memberikan S : Klien mengatakan


lingkungan yang tidurnya nyenyak +5-
nyaman 6 jam
 Menjelaskan O : Klien tampak tenang
pentingnya A : Masalah teratasi
beristirahat bagi P : Intervensi dilanjutkan
orang yang sedang
sakit
 Mengganti alat
tenun

4 25-05-2006 08.00  Memberikan S : Klien mengatakan


lingkungan rasa merasa nyaman
nyaman O : Klien tampak segar
 Membantu self dan bersih
care memandikan A : Masalah teratasi
klien Tn.A P : Intervensi dilanjutkan
 Mengevaluasi
respon klien
terhadap aktivitas

18
5 26-05-2006 07.30 Melakukan S : Klien mengatakan
penyuluhan/pendidika mengerti
n kesehatan tentang O : Klien dapat
cara-cara pengeluaran menjawab pertanyaan
dahak meliputi : yang diberikan
 Pengertian A : Masalah teratasi
 Kegunaan P : Intervensi dilanjutkan
 Pelaksanaan

19
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn.A
Umur : 75 tahun
No. Reg : 0605220-1032
DIAGNOSA
NO. TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
1 25-05-2006 Pola nafas tidak efektif S : Klien mengatakan sesaknya
sehubungan dengan dan batuk sudah berkurang
penyempitan dan O : Frekuensi nafas 28x/mnt
penumpukan sekret A : Masalah teratasi sebagian
pada jalan nafas P : Intervensi dilanjutkan
I : Anjurkan klien untuk tetap
melakukan latihan nafas
dalam

2 26-05-2006 Gangguan istirahat S : Klien mengatakan tidurnya


tidur sehubungan nyenyak +5-6 jam
dengan peningkatan O : Klien tampak tenang
frekuensi nafas dan A : Masalah teratasi
batuk. P : Intervensi dihentikan

3 25-05-2006 Gangguan pemenuhan S : Klien mengatakan mual


kebutuhan nutrisi hilang, nafsu makan 1 porsi
sehubungan dengan habis
adanya peningkatan O : Klien makan 1 porsi habis
asam lambung dan A : Masalah teratasi
anorexia. P : Intervensi dilanjutkan

4 26-05-2006 Gangguan personal S : Klien mengatakan merasa


hygiene sehubungan nyaman dan tidak gatal-gatal
dengan keterbatasan O : Badan klien bersih, klien
fisik tampak segar
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

5 26-05-2006 Kurang pengetahuan S : Klien mengatakan mengerti


perawatan dan tentang cara-cara pengeluaran
pengobatan tentang dahak
cara pengeluaran dahak O : - Klien dapat melakukan
sehubungan dengan apabila batuknya kambuh
kurang terpaparnya - Klien dapat menjawab
informasi pertanyaan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

20
DAFTAR PUSTAKA

- Corwin, Elizabeth. J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta :


EGC.
- Carpenito, L. J. 1995. Diagnosa Keperawatan. Edisi 6, Jakarta
EGC.
- Effendy Nasrul. 1998. dasar-dasar Kesehatan Masyarakat.
Jakarta. EGC
- Kapita Selekta Kedokteran. 1999. Media Aesculapius FKUI,
Edisi Ketiga Jilid Pertama. Jakarta.
- Pearce. C. Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta. Gramedia.
- Somatri Irman. SKp. 2003. Medical Surgical Nursing. Cimahi.
-

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Cara-cara Pengeluaran Dahak


Pokok Bahasan : Pengertian, Kegunaan, Pelaksanaan
Sub Pokok Bahasan : Cara-cara Pengeluaran dahak
Institusi Pendidikan : AKPER RS. TK. II Dustira
Hari : JUm’at 26 Mei 2006
Waktu : Pukul 07.00-07.10 WIB
Sasaran : Tn.A

A. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
Tn.A berumur 75 tahun. Saat ini sedang menderita penyakit bronchitis.
Tn.A sering datang ke dokter untuk memeriksa penyakitnya. Tn.A
mempunyai persepsi tentang penyakitnya, merupakan sesuatu yang
dianggap berat dan sangat mengganggu karena apabila penyakitnya
kambuh, nafasnya terasa sesak, pusing, mual dan muntah, sehingga
klien tidak bisa melakukan aktivitasnya dan susah untuk tidur.
Tn.A seorang penganut agama Islam dan klien tinggal di suatu wilayah
yang masyarakatnya cukup peduli dengan kesehatan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada saat dikaji dan dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data
sebagai berikut :
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/menit
R : 28 x /menit
S : 36,50C
3. Kesiapan Belajar

22
Tn.A mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cara-
cara pengeluaran dahak, sehingga dirinya dapat sembuh dari
keadaannya saat ini.
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar Tn.A untuk mempelajari kondisinya cukup kuat, klien
mengatakan akan mengikuti dan melaksanakan apa yang disarankan
oleh perawat dengan harapan cepat sembuh dari penyakitnya.
5. Kemampuan Membaca
Tn.A adalah lulusan dari STM, yang mempunyai kemampuan
membaca, menulis dengan cukup baik, ketika diberikan sebuah bahan
bacaan berupa “leaflet” tentang cara-cara pengeluaran dahak dan
diminta membacanya, Tn.A dapat menjelaskan kembali inti sari dari
“leaflet” tersebut.
6. Pengkajian Faktor Pemungkin
Ditempat pelayanan kesehatan biasanya memberikan penyuluhan dan
penjelasan tentang penyakit yang dideritanya. Alat Bantu penyuluhan
berupa “Leaflet”.
7. Pengkajian Faktor Penguat
Tn.A tinggal bersama istrinya, istrinya mempunyai cara dukungan
moril kepada An.A untuk pergi memeriksakan diri kepuskesmas.

B. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan Tn.A tentang cara II pengeluaran dahak
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.

C. Perencanaan Tindakan Keperawatan


Rancangan Pembelajaran Individual
Diagnosa keperawatan
Kurang pengetahuan tentang cara-cara pengeluaran dahak berhubungan
dengan kurang terpaparnya informasi.
1. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Umum

23
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, Tn.A mengerti
tentang cara-cara pengeluaran dahak

b. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 15 keluarga
mampu :
1) Menyebutkan pengertian
2) Menyebutkan kegunaan
3) Menjelaskan pelaksanaan dari penepukan, penggerakan,
pengeluaran

2. Materi Belajar
a. Pengertian
b. Kegunaan
c. Pelaksanaan, penepukan, pengeluaran, penggetaran

3. Metode Belajar
- Metode ceramah
- Tanya jawab
4. Alat Bantu
Leaflet
5. Evaluasi Belajar
a. Pertanyaan lisan :
1) Apa pengertian dari cara-cara pengeluaran dahak
2) Kegunaan
3) Pelaksanaan, penepukan, pergetaran, pengeluaran
b. Kriterian penilaian evaluasi
Benar 3-4 : Cukup mengerti
Benar 2-3 : Kurang mengerti
Benar 1-0 : Tidak mengerti

24
Implementasi dan Penyuluhan

No PENYULUHAN SASARAN
1. Memperkenalkan diri Menanggapi dan memberi respon
yang baik

2. Memberikan kesempatan sasaran untuk Mengungkapkan pengetahuan yang


mengungkapkan pengetahuannya dimiliki
3. Memberikan masukan materi
Menyimak materi yang diberikan dan

4. Menjawab pertanyaan yang diberikan Menyimak pertanyaan

5. Memberi pertanyaan/memberi Menyimak pertanyaan


kesempatan pada klien untuk bertanya
6. Bertanya sebagai bahan evaluasi Menjawab pertanyaan dengan baik

7. Menutup acara Memberikan respon yang baik

25
MATERI PENYULUHAN
CARA-CARA PENGELUARAN DAHAK

A. Penepukan, Penggetaran Dan Pengeluaran Dahak


1. Pengertian
Adalah suatu cara yang digunakan untuk mengeluarkan dahak di
daerah pernafasan
2. Kegunaan
a. Mengeluarkan dahak
b. Mengurangi sesak nafas
3. Pelaksanaan
a. Penepukan
Tepuk-tepuk daerah punggung selama 30-60 detik. Lakukan
pernafasan dalam lalu batukkan. Dahak ditampung di tempat
tertutup
b. Penggetaran
Posisi kepala lebih rendah dengan perut di ganjal bantal, Kedua
tangan yang melakukan tindakan di atas punggung yang ditolong,
Getarkan tangan yang melakukan tindakan selama 30-60 detik
c. Pengeluaran
Barikan air minum hangat lalu suruh nafas dalam dan batukkan.
Dahak ditampung di tempat tertutup

B. Batuk Efektif
1. Kegunaan
Untuk mengeluarkan dahak
2. Penatalaksanaan

26
Tarik nafas dengan menggunakan cara nafas dalam sebanyak 3 kali
lalu batukan

27

S-ar putea să vă placă și