Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Klien merupakan eksekutif yang sukses. Klien memliki riwayat angina satbil
kronik dan hipertasi. Klien juga mengatakan bahwa kondisinya juga berada pada
batas diabetes (bordeling diabetic). Klien memiliki berat badan lebih tetapi akhir-
akhir ini berkurang sebanyak 4,5 kg serta jarang sekali olahraga. Klien memiliki
tiga anak remaja yang sering membuat masalah. Klien juga baru kehilangan sahabat
dan juga partner bisnis yang meninggal karena kanker.
Saat ini klien mendapatkan terapi oksigen 2 pm dengan target SaO2> 93%,
memonitoring EKG, TTV dan oksimetri tiap 10 menit, aspirin 324 mg (kunyah),
eptifibatide IV, heparin IV, nitrogliserin IV (menjaga TDS < 100 mmHg, morfin 2-4
mg IV q5mnt k/p jika koreksi nitrogliserin tidak berkurang, metoprolil 5mg IV
q5mnt yang terbagi dalam 3 dosis. Selain itu klien direncakan untuk PCI.
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Sindrom koroner akut (SKA) merupakan suatu sindrom yang terdiri dari
beberapa penyakit koroner yaitu angina tak stabil (unstable angina), infark miokard
non-elevasi ST, infark miokard dengan elevasi ST, maupun angina pektoris pasca
infark atau pasca tindakan intervensi koroner perkutan ditandai dengan manifestasi
klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.
(McGraw Hill, 2000).
B. FAKTOR RESIKO
1. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi antara lain:
Hipertensi
Diabetes
Hiperkolesterolemia
Merokok
Kurang latihan
Diit dengan kadar lemak tinggi
Obesitas
Stress
2. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain:
Riwayat PJK dalam keluarga
Usia di atas 45 tahun
Jenis kelamin laki-laki>perempuan
Etnis tertentu lebih besar resiko terkena PJK
C. ETIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala sinrom koroner akut berupa keluhan nyeri ditengah dad, seperti: rasa
ditekan, rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati,
rasa terbakar dengan sesak napas dan berkeringat dingin, dan keluhan nyeri ini bisa
merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kuru, bahu serta punggung.
G. PENATALAKSANAAN/TERAPI MEDIS
Prinsip umum:
Menegembalikan aliran darah koroner dengan trombolitik/PTCA
primer untuk menyelamatkan otot jantung dari infatk miokard.
Membatasi luasnya infarj miokard
Mempertahankan fungsi jantung
Memerlambat atau menghentikan progresifitas penyakit
Memperbaiki kualitas hidup dengan mengurangi frekuensi serangan
angina
Mengurangi atau mencegah infark miokard dan kematian mendadak.
Terapi awal:
Sindrom Koroner Akut (SKA) dimulai dengan adanya ruptur plak arteri
koroner, aktivasi kaskade pembekuan dan platelet, pembentukan trombus, serta
aliran darah koroner yang mendadak berkurang. Hal ini terjadi pada plak koroner
yang kaya lipid dengan fibrous cap yang tipis (vulnerable plaque). Ini disebut fase
plaque disruption ‘disrupsi plak’. Setelah plak mengalami ruptur maka faktor
jaringan (tissue factor) dikeluarkan dan bersama faktor VIIa membentuk tissue factor
VIIa complex mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa sebagai penyebab terjadinya
produksi trombin yang banyak. Adanya adesi platelet, aktivasi, dan agregasi,
menyebabkan pembentukan trombus arteri koroner. Ini disebut fase acute
thrombosis. Proses inflamasi yang melibatkan aktivasi makrofage dan sel T limfosit,
proteinase, dan sitokin, menyokong terjadinya ruptur plak serta trombosis tersebut.
Sel inflamasi tersebut bertanggung jawab terhadap destabilisasi plak melalui
perubahan dalam antiadesif dan antikoagulan menjadi prokoagulan sel endotelial,
yang menghasilkan faktor jaringan dalam monosit sehingga menyebabkan ruptur
plak. Oleh karena itu, adanya leukositosis dan peningkatan kadar CRP merupakan
petanda inflamasi pada kejadian koroner akut (IMA) dan mempunyai nilai
prognostic.
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Anamnese
Keluhan utama:
Pasien mengeluh nyeri dada substernal terasa diremas-remas serta menjalar ke
lengan kirinya dan mengeluh pusing dan mual.
Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien mengatakan mengalami nyeri dada substernal terasa di remas-remas dan
mengeluh pusing dan mual. Pasien memilki berat badan lebih tetapi akhir-akhir
ini berkurang sebanyak 4,5 kg serta jarang sekali olahraga.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi, nyeri
Batasan karakteristik:
Sesak napas
Batasan karakteristik:
Batasan karakteristik:
Nyeri dada
Pusing
Mual
Angina