Sunteți pe pagina 1din 29

LAPORAN PENDAHULUAN

DIARE CAIR AKUT

A. Pengertian
Diare adalah buang air besar ( defekasi ) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah cair ( setengah padat ),kandungan air tinja lebih banyak
dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. definisi lain
memakai frekuensi,yaitu buang air besar encer lebih dari tiga kali perhari.
buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah. ( Amin
Huda,2016 )
B. Pathway

infeksi makanan psikologi

berkembang toksik tak dapat diserap ansietas


diusus
Malabsorbsi KH,

hipersekresi air Hiper lemak, protein


peristaltik
& elektrolit
meningkatkan tekanan

kerusakan mukosa usus penyerapan makanan osmotik


di usus menurun
pergeseran air dan
Nyeri Akut elektrolit ke usus

Diare Cair Akut

Frekuensi BAB Distensi Abdomen


meningkat

Mual Muntah

Hilangnya cairan Kerusakan Nafsu makan menurun


elektrolit berlebihan integritas kulit

Ketidakseimbangan nutrisi
Resiko kurang kurang dari kebutuhan
volume cairan tubuh
C. Model konsep askep menurut Nanda nicnoc 2016

Pengkajian Diagnosa Keperawatan


1. Data dasar 1. Diare b.d infeksi
a. Identitas pasien : bakteri
nama,umur,jenis kelamin, 2. Nyeri akut bd agen
alamat,tanggal masuk rumah pencedera fisiologis
sakit,diagnose medis 3. Ketidakseimbangan
b. keluhan utama nutrisi kurang dari
c. riwayat penyakit kebutuhan tubuh bd
- riwayat penyakit sekarang diare
-riwayat penyakit dahulu 4. Kerusakan integritas
-riwayat penyakit keluarga kulit bd iritasi kulit
2. Pengkajianfungsional Gordon 5. Risiko kurang volume
3. Pemeriksaan fisik cairan bd diare cair
4. Pemeriksaan penunjang akut
5. Program terapi
PERENCANAAN EVALUASI
1. Diare b.d infeksi bakteri 1. Diare b.d infeksi bakteri
a. Monitor tanda dan a. Feses berbentuk, BAB
gejala diare sehari sekali
b. Hitung berapa kali b. Tidak mengalami
diare / keluaran diare diare
c. Ajarkan pasien untuk c. Mempertahankan
menggunakan obat turgor kulit
antidiare/ oralit
d. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat

2. Nyeri akut bd agen 2. Nyeri akut bd agen


pencedera biologis pencedera biologis
a. Mengobservasi skala a. Mampu mengontrol
nyeri nyeri,mampu
b. Tentukan spesifikasi menggunakan tekhnik
nyeri nonfarmakologi untuk
c. Beri atau menurangi nyeri
rekomendasikan b. Melaporkan bahwa
tindakan non nyeri berkurang
farmakologis untuk c. Menyatakan rasa
meredakan sakit nyaman setelah nyeri
kepala seperti berkurang
menempelkan waslap
dingin ke
dahi,menggosok
punggung dan
leher,ruangan tenang.
d. kolaborasi dengan ahli
terapi

3. Ketidakseimbangan nutrisi 3. Ketidakseimbangan


kurang dari kebutuhan nutrisi kurang dari
tubuh bd diare kebutuhan tubuh bd
a. Kaji adanya alergi diare
makanan a. adanya peningkatan
b. Monitor jumlah nutrisi berat badan sesuai
dan kandungan kalori dengan tujuan
c. ajarkan pasien b. mampu
bagaimana membuat mengidentifikasi
catatan makanan kebutuhan nutrisi
harian c. tidak ada tanda-tanda
d. beriakan informasi malnutrisi
tentang kebutuhan d. tidak terjadi
nutrisi penurunan berat badan
e. kolaborasi dengan ahli yang berarti
terapi

4. Kerusakan integritas kulit


bd iritasi kulit 4. Kerusakan integritas
1. Monitor mobilasi kulit bd iritasi kulit
pasien,kemerahan pada a. Tidak ada luka/lesi
kulit pada kulit
2. Mobilisasi pasien ( b. Perfusi jaringan baik
ubah posisi pasien) c. Integritas kulit yang
setiap dua jam sekali baik bisa
3. Anjurkan pasien untuk dipertahankan
memakai pakaian (sensasi,elastisitas,tem
longgar peratur,hidrasi,pigmen
4. Kolaborasi dengan ahli tasi)
terapi

5. Risiko kurang volume 5. Risiko kurang volume


cairan bd diare cair akut cairan
a. Monitor TTV,intake a. mempertahankan urine
dan output output sesuai dengan
cairan,status hidrasi usia dan BB,BJ urine
b. Pertahankan catatan normal,HT normal
intake dan output yang b. TTV dalam rentang
adekuat normal
c. Anjurkan pasien untuk c. Tidak ada tanda-tanda
memakan buah segar dehidrasi,turgor kulit
dan jus buah baik,membran mukosa
d. Kolaborasi dengan ahli lembab,tidak ada rasa
terapi haus yang berlebihan
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Amin.2016. Asuhan Keperawatan Praktis. Jogjakarta : Mediaction

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan


Pengurus Pusat PPNI

Yasmara, deni dkk. 2016. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta
: EGC
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 8 November 2017 pukul 19.00
WIB di Bangsal Anggrek Ruang 5 RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. Data
diperoleh dengan melakukan observasi langsung dan anamnesa pada
keluarga pasien serta dengan melihat catatan medis pasien.
1. Identitas pasien
Nama : An. M
Umur : 4 bulan
Tanggal Lahir : 29 Agustus 2017
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tegalrejo rt 08 Gondang Sragen
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Belum kawin
No.RM : 506022
Diagnosa Medis : Diare Cairan Akut
Tanggal Masuk : 6 Desember 2017
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. F
Umur : 22 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tegalrejo rt 08 Gondang Sragen
Hubungan dengan pasien : Ibu
3. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengeluh BAB 5x sehari dengan konsistensi cair
4. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan sebelum dibawa ke RSUD dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen, pasien panas selama dua hari sejak
tanggal 4 Desember 2017 disertai BAB cair,suara nafas pasien
nggrok-nggrok, pasien batuk dan sulit mengeluarkan dahak .
Pasien BAB 5x dengan konsistensi cair disertai lendir pada tanggal
6 Desember 2017. Pasien dibawa ke IGD pukul 13.00 WIB dan
mendapatkan terapi infus RL 6 tpm,Injeksi vicilin 200 mg/12 jam.
Kemudian pukul 17.00 WIB pasien dipindahkan ke bangsal
Anggrek dan dilakukan pemeriksaan antropometri didapatkan ahsil
BB : 5 KG,TB : 70 cm,LK : 38 cm,LILA : 13 cm.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien lahir dengan cara operasi sectio caesar karena kala II
lama air ketuban kering,pasien menderita down sindrome dam
bronkitis akut.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit yang sama dengan pasien, penyakit
menular, menahun, dan menurun lainnya.
5. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan kesehatan
merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang
sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat.
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan akan lebih menjaga
kesehatannya dan pasien berharap agar pasien bisa
sembuh dan bisa beraktivitas secara biasa.
b. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien
minum ASI setiap jam sekali..
Selama Sakit :Keluarga pasien mengatakan selama sakit pasien
minum ASI setiap jam sekali.

c. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien
tidur malam selama 11 jam mulai tidur pukul 19.00
WIB dan bangun pukul 06.00 WIB dengan kualitas
tidur nyenyak,dan tidur siang selama 4 jam.
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan anaknya tidur siang ±
5 jam dan pada malam hari pasien tidur ±11 jam
mulai tidur pada pukul 19.00 WIB dan bangun
pukul 06.00 WIB dengan kualitas tidur nyenyak
tetapi sering rewel pada malam hari.
d. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
- BAB : Pasien mengatakan BAB 1x setiap hari (±100cc)
dengan konsistensi feses lunak, warna kuning kecoklatan, bau
khas feses.
- BAK : Pasien mengatakan BAK 4-6x sehari dengan selang
waktu biasanya 4-5 jam, jumlah urin (±900cc) setiap hari
dengan warna kuning jernih bau khas urine dan tidak ada
gangguan BAK.

Selama sakit :

- BAB : Pasien mengatakan BAB 5x dalam dua hari (±100cc)


dengan konsistensi feses cair, warna kuning kecoklatan, bau
khas feses.
BAK 3-5x sehari (±500cc) dengan warna kuning jernih bau
khas urine dengan selang waktu setiap BAK 6-7 jam .

Balance Cairan :

intake : 1000 cc

1. minum : 500 cc
2. Infus : 500 cc

Output : 1100 cc

1. BAK : 1000 cc
2. BAB : 100 cc

IWL = ( 30 – umur ) x BB

= ( 30 – 0.25 ) X 5 kg

= 148.75

Balance cairan = intake – output – IWL

= 1000 – 1100 – 148.75

= - 248.75 cc

e. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa aktivitas
pasien dibantu penuh oleh keluarga.
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa aktivitas pasien
dibantu penuh oleh keluarga.
f. Pola personal Hygiene
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien mandi 2x
sehari yaitu pagi dan sore hari, pasien keramas
sehari 1x, mengganti baju 2x sehari, dan tidak ada
gangguan apapun.
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mandi
tetapi hanya disiben 2x sehari yaitu pagi dan sore
hari, mengganti baju 2x sehari
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : Composmentis,
GCS : E = 4 V=5 M=6
TTV :
Suhu : 38,5 ⁰C
RR : 88 x/menit
N : 24 x/menit

Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala
 Rambut : Rambut tipis, warna hitam
 Mata : konjungtiva tidak anemis, bentuk simetris, fungsi
penglihatan baik
 Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak terdapat lesi,
dan tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
 Mulut : Mukosa bibir kering , gigi belum tumbuh,tidak ada
perdarahan dan pembengkakan gusi.
 Telinga : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga
bersih, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
 Wajah :Tidak ada luka, tidak ada edema.
b. Leher
 Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid

c. Kulit
 Kulit sawo matang,teraba hangat,tidak terdapat lesi.
d. Dada
 Inspeksi : Simetris, tidak ada penonjolan massa,ictus cordis
tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba di ICS ke IV,denyut apeks
teraba di ICS ke V,tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : bunyi pekak
 Auskultasi : ronchi pada paru kiri bagian bawah
e. Abdomen
 Inspeksi : simetris
 Auskultasi: peristaltik usus 40x/menit
 Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan pada perut
pasien.
 Perkusi : tympani
f. Genetalia
tidak terpasang kateter.
g. Ekstermitas
Kanan atas : Normal,tidak ada lesi dan oedem
Kiri atas : Normal,tidak ada lesi dan oedem
Kanan bawah : Normal,tidak ada lesi dan oedem
Kiri bawah : Terpasang infus RL 6 tpm,normal,tidak ada
lesi dan oedem
h. Kulit
Kulit bersih, turgor kulit baik ,tidak ada tanda-tanda ruam,
tidak tampak ikterik

7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 8 November 2017
Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 10.2 g/dL 12.2-18.1 Kurang
Eritrosit 3.40 juta/uL 4.04-6.13 Kurang
Hematokrit 30,3 % 37,7-53,7 Kurang
MCV 89,1 fL 80-97 Normal
MCH 29,9 pg 27-31.2 Normal
MCHC 33,6 g/Dl 31.8-35.4 Normal
Leukosit 7,82 ribu/uL 4.6-10.2 Normal
Trombosit 25,3 ribu/uL 150-450 Normal
RDW-CV 11,56 % 11.5-14.5 Normal
MPV 6,019 fL 0-99.9 Normal
Neutrofil 70,8 % 37-80 Normal
Limfosit 18,5 % 19-48 Kurang
Monosit 7.5 % 0-12 Normal
Eusinofil 2.2 % 0-7 Normal
Basofil 1.0 % 0-2.5 Normal
Total Neutrofil 5.532 ribu/uL 1.5-7 Normal
Total Limfosit 1.45 ribu/uL 1-3.7 Normal
Total Monosit 0.58 ribu/uL
Total Eusinofil 0.2 ribu/uL
Total Basofil 0.08
Golongn Darah O
GDS 147 mg/dL <200 Normal
Ureum 32.3 mg/dL 10-50 Normal
Kreatinin 1.01 mg/dL 0.6-1.1 Normal

8. Program Terapi
a. Infus RL 6 tpm
b. Injeksi Vicilin 200 mg/12 jam
c. Injeksi novalgin 50 mg (k/p)
d. Metronidazole 75 mg/12 jam
e. Nebulizer : Nacl 2 ml
9. Data Fokus
Data Subyektif Data Obyektif
- keluarga pasien mengatakan - S : 38,5ºC
pasien panas sudah 3 hari - N : 88 x/menit
- keluarga pasien mengatakan - RR : 24 x/menit
BAB pasien cair disertai - Kulit pasien teraba hangat
lendir. BAB hari ini sudah - Mukosa bibir kering
5x - GCS :
- keluarga pasien mengatakan - E : 4, M : 6, V : 5
bahwa suara nafas pasien - Auskultasi paru terdengar
nggrok-nggrok suara ronchi di paru kiri
- Pasien batuk dan sulit bagian bawah
mengeluarkan dahak - Peristaltik usus 40 x/menit
- Balance cairan = -248,75cc

10. Analisa Data


Dx Data Fokus Problem Etiologi
keperawatan
1. Ds : Ibu pasien mengatakan Diare Infeksi
BAB pasien cair disertai Bakteri
lendir. BAB sudah 5 kali
BAK 5-7 kali
Do : mukosa bibir tampak
kering
- Peristaltik usus 40
x/menit
- Balance cairan = -
248,75cc
2. Ds : ibu pasien mengatakan Bersihan Hipersekresi
bahwa suara nafas pasien
ngrok-ngrok Jalan Napas jalan napas
Ibu pasien mengatakan pasien Tidak Efektif
batuk dan sulit mengeluarkan
dahak
Do :Auskultasi terdengar
suara Ronchi di paru kiri
bagian bawah
TTV :
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 38,5ºC

3. Ds : keluarga pasien Hipertermi Dehidrasi


mengatakan pasien panas
sudah 3 hari.
Do : - kulit pasien teraba
hangat.
-mukosa bibir kering
TTV :
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 38,5ºC

4. Ds : Ibu pasien mengatakan Risiko Kehilangan


BAB pasien cair disertai Kekurangan Cairan Aktif
lendir. BAB sudah 5 kali Volume
BAK 5-7 kali Cairan
Do : mukosa bibir tampak
kering

B. Diagnosa Keperawatan
1. Diare b/d infeksi bakteri d/d BAB pasien cair disertai lendir
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d Hipersekresi jalan napas d/d
auskultasi paru terdengar suara ronchi
3. Hipertermi b/d Dehidrasi d/d suhu pasien 38,5 ºC
4. Risiko Kekurangan Volume Cairan b/d Kehilangan Cairan Aktif d/d
BAB sudah 5x
C. Intervensi

No Tujuan Intervensi Rasional


dx
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor 1. Mengetahui
keperawatan selama 3× 24 jam tanda dan keadaan
diharapkan, diare pasien dapat gejala pasien
diare
teratasi dengan kriteria hasil:
2. Hitung 2. Mengetahui
a. Feses berbentuk, BAB sehari berapa kali banyaknya
sekali pasien cairan yang
b. Tidak mengalami diare diare keluar
c. Mempertahankan turgor kulit 3. Ajarkan 3. Mempercepa
pasien t proses
untuk penyembuha
mengguna n
kan obat
antidiare/
oralit
4. Kolaborasi 4. Mempercepa
dengan t proses
dokter penyembuha
dalam n
pemberian
obat
2
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor ttv 1. untuk
2
keperawatan selama 3× 24 jam dan mengetahui
2
diharapkan, bersihan jalan nafas auskutasi perkembanga
2
tidak efektif pasien dapat teratasi paru n pasien
dengan kriteria hasil: pasien.
a. frekuensi pernafasan dalam
rentang normal 2. lakukan 2. agar dahak
b. tidak ada suara nafas postural pasien dapat
tambahan. drainage keluar
c. tidak ada dahak 3. latih batuk 3. agar pasien
efektif. paham dan
mengerti
cara
mengeluarka
n dahak
4. kolaborasi 4. mempercepat
dengan kesembuhan
dokter. pasien
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor 1. mengetahui
keperawatan selama 3x24 jam TTV , suhu perkembanga
diharapkan,hipertermi pasien dapat minimal 2 n pasien
teratasi dengan kriteria hasil : jam kecuali
kalau perlu
a a. suhu pasien dalam rentang
2. beri
normal 2. menurunkan
kompres
b b. pasien bebas panas dalam 2x24 suhu pasien
hangat
jam 3. anjurkan
pasien 3. peningkatan
untuk suhu tubuh
memperban mengakibatk
yak minum an
air putih penguapan
tubuh
meningkat,
sehingga
harus
diimbangi
asupan yang
4. kolaborasi banyak
dengan 4. menurunkan
dokter panas pada
dalam pusat
pemberian hipotalamus
antipiretik
4. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor 1. Mengetahui
keperawatan selama 3x24 jam ttv,status perkembanga
diharapkan resiko kurangan hidrasi n hidrasi
volume cairan tidak terjadi, (kelembab
dengan kriteria hasil : an
a. turgor kulit elastis membran
b. intake dan output cairan mukosa,na
seimbang di adekuat,
c. membran mukosa lembab tekanan
d. vital sign pasien dalam darah
rentan normal ortostatik)
2. pelihara iv 2. menjaga
line jalan
masuknya
cairan infus
dan obat
melalui iv
agar lancar
3. anjurkan 3. menjaga
pasien keseimbanga
untuk n intake dan
menambah output
intake oral melalui oral
4. kolaborasi 4. memenuhi
dengan kebutuhan
dokter cairan
dalam
pemberian
cairan IV
D. Implementasi
Waktu No. Tindakan Respon TTD
Dx
19.30 3 Melakukan DS : Ibu pasien
kompres hangat mengatakan setuju
di aksila DO : Kompres
dilakukan di aksila

20.00 1 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi obat mengatakan bersedia
DO : Terapi obat telah
- Inj. Vicilin
diberikan melalui iv
200 mg/12 jam

20.05 2 Memonitor DS : Ibu pasien


auskultasi paru mengatakan suara napas
pasien masih nggrok-
nggrok
DO : Auskultasi paru
terdengar suara ronchi

20.15 4 Menganjurkan DS : Ibu pasien


pasien untuk mengatakan setuju
memperbanyak DO : Intake ASI
minum ASI meningkat

21.00 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan pasien
pasien BAB sudah 4 kali dari jam
14.00
DO : Pasien terlihat
lemas

22.00 3 Memonitor suhu DS : Ibu pasien


pasien mengatakan setuju
DO : S: 37,5ºC

22.15 4 Memelihara IV DS : Ibu pasien


line mengatakan infus macet
DO : Infus lancar
kembali
22.45 4 Memonitor DS : Ibu pasien
status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
kering, turgor kulit baik
Sabtu, 9 2,3,4 Memonitor TTV DS : Ibu pasien
Desember mengatakan anaknya
2017 sudah tidak panas
05.00 DO : Hasil TTV
N : 86 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 37ºC
06.00 2 Memberikan DS : Ibu pasien
nebulizer mengatakan setuju
-Nacl 2 ml DO : Pasien telah
diberikan terapi nbulizer

06.30 2 Melakukan DS: Ibu pasien


postural mengatakan setuju
Drainage DO: Dahak keluar
sedikit

07.00 2 Memonitor DS : Ibu pasien


auskultasi paru mengatakan suara napas
pasien masih nggrok-
nggrok
DO : Auskultasi paru
terdengar suara ronchi
di patu kiri bagian
bawah

07.15 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan pasien
diare masih diare
DO : BAB pasien masih
berbentuk cair,disertai
lendir,dan ada ampasnya
sedikit,turgor kulit baik
08.00 1 Memberikan DS : Ibu pasien
terapi obat mengatakan bersedia
- Inj. Vicilin DO : Terapi obat telah
200 mg/12 jam
diberikan melalui IV

10.00 1 Mengajarkan DS : Ibu pasien


keluarga pasien mengatakan bersedia
untuk DO : Keluarga pasien
menggunakan
kooperatif
obat antidiare /
oralit

10.05 4 Menganjurkan DS : Ibu pasien


pasien untuk
mengatakan setuju
memperbanyak
minum ASI DO : Intake ASI
meningkat

11.00 2,3,4 Memonitor TTV DS : Ibu pasien


mengatakan anaknya
sudah tidak panas
DO : Hasil TTV
N : 88 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36,7ºC

11.05 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB BAB 2x sejak jam 07.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

13.00 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan pasien
diare masih diare
DO : BAB pasien masih
berbentuk cair,disertai
lendir,dan ada ampasnya
sedikit,turgor kulit baik
15.00 4 Memonitor DS : Ibu pasien
status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik
17.00 2,3,4 Memonitor TTV DS : Ibu pasien
mengatakan anaknya
sudah tidak panas
DO : Hasil TTV
N : 86 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5ºC

17.10 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB BAB 1x sejak jam 14.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

17.15 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan pasien
diare masih diare
DO : BAB pasien masih
berbentuk cair,disertai
lendir,dan ada ampasnya
sedikit,turgor kulit baik
17.20 4 Memonitor DS : Ibu pasien
status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik
18.00 2 Memberikan DS : Ibu pasien
terapi nebulizer mengatakan setuju
-Nacl 2 ml DO : Pasien telah
diberikan terapi nbulizer

19.00 2 Memonitor DS : Ibu pasien


auskultasi paru mengatakan suara napas
pasien masih nggrok-
nggrok
DO : Auskultasi paru
terdengar suara ronchi

20.00 1 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi obat mengatakan bersedia
- Inj. Vicilin DO : Terapi obat telah
200 mg/12 jam diberikan melalui IV
21.15 4 Memelihara IV DS : Ibu pasien
line mengatakan infus macet
DO : Infus lancar
kembali

Minggu,10 2,3 Memonitor TTV DS : Ibu pasien


Desember mengatakan anaknya
2017 sudah tidak panas
05.00 DO : Hasil TTV
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6ºC

05.10 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB BAB 1x sejak jam 21.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

05.15 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan BAB pasien
diare ampasnya lebih banyak
DO : BAB pasien
berbentuk setengah
padat,disertai
lendir,turgor kulit baik

05.20 4 Memonitor DS : Ibu pasien


status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik

06.00 2 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi nebulizer mengatakan setuju
-Nacl 2 ml DO : Pasien telah
diberikan terapi nbulizer

06.30 2 Melakukan DS: Ibu pasien


postural mengatakan setuju
Drainage DO: Dahak keluar
sedikit
07.00 2 Memonitor DS : Ibu pasien
auskultasi paru mengatakan nggrok-
nggrok pasien sudah
berkurang
DO : Auskultasi paru
terdengar suara ronchi

08.00 1 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi obat mengatakan bersedia
- Inj. Vicilin DO : Terapi obat telah
200 mg/12 jam diberikan melalui IV

11.00 2,3 Memonitor TTV DS : Ibu pasien


mengatakan anaknya
sudah tidak panas
DO : Hasil TTV
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5ºC

11.05 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB BAB 1x sejak jam 07.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

11.10 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan pasien
diare masih diare tetapi
ampasnya lebih banyak
DO : BAB pasien
berbentuk setengah
padat,turgor kulit baik

11.15 4 Memonitor DS : Ibu pasien


status hidrasimengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik
17.00 2,3 Memonitor TTV DS : Ibu pasien
mengatakan anaknya
sudah tidak panas
DO : Hasil TTV
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,2ºC

17.05 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB belum BAB sejak jam
14.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

17.10 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan BAB pasien
diare ampasnya lebih banyak
DO : turgor kulit baik

17.15 4 Memonitor DS : Ibu pasien


status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik

18.00 2 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi nebulizer mengatakan setuju
-Nacl 2 ml DO : Pasien telah
diberikan terapi nbulizer

19.00 2 Memonitor DS : Ibu pasien


auskultasi paru mengatakan suara napas
nggrok-nggrok pasien
sudah berkurang
DO : Auskultasi paru
terdengar suara ronchi

20.00 1 Memberikan DS : Ibu pasien


terapi obat mengatakan bersedia
- Inj. Vicilin DO : Terapi obat telah
200 mg/12 jam diberikan melalui IV

22.00 1 Menghitung DS : Ibu pasien


berapa kali mengatakan anaknya
pasien BAB BAB 1x sejak jam 21.00
DO : Pasien masih
terlihat lemas

22.05 1 Memonitor DS : Ibu pasien


tanda dan gejala mengatakan BAB pasien
diare sudah normal
DO : BAB pasien
berbentuk padat,turgor
kulit baik

22.10 4 Memonitor DS : Ibu pasien


status hidrasi mengatakan setuju
DO : Mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik

22.15 4 Menganjurkan DS : Ibu pasien


pasien untuk
mengatakan anaknya
memperbanyak
minum ASI meminum ASI lebih
banyak
DO : Intake ASI
meningkat

E. Evaluasi

Waktu No Evaluasi TTD


Dx
Minggu,10 1 S:
-Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 2x sejak
Desember
jam 07.00
2017 - Ibu pasien mengatakan BAB pasien sudah
normal

21.00 O : BAB pasien berbentuk padat,turgor kulit


baik

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
-Monitor tanda dan gejala diare
-Hitung berapa kali pasien diare
-Kolaborasi dengan dokter
2 S : Ibu pasien mengatakan nggrok-nggrok
21.00 pasien sudah berkurang

O:
-Auskultasi paru masih terdengar suara ronchi
- Hasil TTV
S : 36,2ºC
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
- Dahak pasien keluar sedikit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
-Monitor TTV dan auskultasi paru
-Kolaborasi dengan dokter

3 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak


21.00 panas
O : Hasil TTV
S : 36,2ºC
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

4 S:
21.00 -Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
panas
-Ibu pasien mengatakan anaknya meminum
ASI lebih banyak
-Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak
diare/BAB normal

O:
-Turgor kulit baik/elastis
- Hasil TTV
S : 36,2ºC
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
-Membran mukosa lembab

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S-ar putea să vă placă și