EXPERIMENT 1

Measurement
Purpose
1. Learn and understand how to use chemical balance and how to transfer
liquids
2. Learn and understand experimental data processing and the meaning of
accuracy and precision
3. Analyze the solubility of compounds in any solvents.

Theory 1. Compound
Compounds are combination of two elements or more (different type) and
have different properties from their elements.
2. Mass, Weight, Volume, dan Density
Massa: It is the measure of an object's resistance to acceleration (a change
in its state of motion) when a net force is applied.
The weight of an object is usually taken to be the force on the object due to
gravity. (w=mg)
Volume is the quantity of three-dimensional space enclosed by a closed
surface, for example, the space that a substance (solid, liquid, gas, or plasma)
or shape occupies or contains.
The density, or more precisely, the volumetric mass density, of a substance
is its mass per unit volume.
3. Apparatus for Volume Measurement
a. Mess Cylinder

BasicChemistryPracticumModule|3
 PERCOBAAN 1
Pengukuran
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari dan memahami cara menggunakan neraca dan memindahkan
cairan
2. Mempelajari dan memahami cara memroses data percobaan hasil
pengukuran dan arti dari akurasi-presisi
3. Menganalisis kelarutan senyawa dalam beberapa pelarut.

Landasan Teori 1. Senyawa

Senyawa merupakan gabungan dari unsur atau lebih yang berbeda jenis dan
memiliki sifat yang berbeda dari unsur pembentuknya.
2. Massa, Berat, Volume, dan Densitas
Massa merupakan ukuran perbandingan suatu benda terhadap akselerasi
(perubahan keadaan gerak) saat gaya bersih bekerja.
Berat merupakan kekuatan benda akibat gaya gravitasi (W=m x g) Volume
merupakan kuantitas ruang tiga dimensi yang tertutup oleh permukaan benda
, misalnya ruang yang mengandung zat (padat, cair, gas, atau plasma),
bentuk ,atau isinya.
Massa jenis merupakan kerapatan masaa volumetrik dari suatu zat, yang
dinyatakan dalam massa per volume.
3. Alat untuk Mengukur Volume
a. Gelas ukur

4 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 A graduated cylinder, measuring cylinder or mixing cylinder is a
common piece of laboratory equipment used to measure the volume of a
liquid. It has a narrow cylindrical shape. Each marked line on the
graduated cylinder represents the amount of liquid that has been
measured.

b. Burette

A burette (also buret) is a device used in analytical chemistry for

the dispensing of variable, measured amounts of a chemical solution. A
volumetric burette delivers measured volumes of liquid. Piston burettes
are similar to syringes, but with precision bore and plunger. Piston
burettes may be manually operated or may be motorized.

c. Volumetric and Measuring Pipette

BasicChemistryPracticumModule|5
 A pipette (sometimes spelled pipet) is a laboratory tool commonly
used Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan. Bentuk
silindernya sempit. Setiap garis yang ditandai dengan angka pada gelas
tersebut mewakili jumlah cairan yang terukur.

b. Buret

Buret merupakan alat yang digunakan dalam bidang kimia analitik untuk
mengeluarkan dan mengukur volume suatu zat kimia. Buret dilengkapi
dengan statif dan klem, dan keran yang mirip dengan syringe dengan
tingkat akurasi-presisi volumetri yang tinggi. Keran ini dapat didesain
untuk digunakan secara manual maupun digital.

c. Pipet Volume dan Pipet Ukur

6 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 Pipet merupakan alat laboratorium yang digunakan dalam bidang kimia,
biologi, dan kedokteran untuk memindahkan volume cairan yang terukur.
Banyak pipet yang bekerja dengan menciptakan uap parsial di atas.
in chemistry, biology and medicine to transport a measured volume of
liquid. Many pipette types work by creating a partial vacuum above the
liquid-holding chamber and selectively releasing this vacuum to draw up
and dispense liquid. Measurement accuracy varies greatly depending on
the style.

d. Volumetric Flask

A volumetric flask (measuring flask or graduated flask) is a piece of

laboratory glassware, a type of laboratory flask, calibrated to contain a
precise volume at a particular temperature. Volumetric flasks are used for
precise dilutions and preparation of standard solutions

BasicChemistryPracticumModule|7
4. Solubility of Compounds
Solubility is the property of substances called solute to dissolve in the solvent.
The solubility of a substance depends on the physical and chemical properties
of the solute and solvent as well as on temperature, pressure, and the pH of
the solution. The extent of the solubility of a substance in a specific solvent is
measured as the saturation concentration, where adding more solute does not
increase the concentration of the solution and begins to precipitate the excess
amount of solute.

Polarity

cairan dan melepas uap ini secara selektif untuk menarik dan
mengeluarkan cairan. Ketepatan pengukuran sangat bervariasi.

d. Labu Ukur/ Labu Takar

Labu volumetri (labu ukur atau labu takar) merupakan salah satu alat gelas
di laboratorium yang dikalibrasi agar mengandung volume yang tepat
pada suhu tertentu. Alat ini digunakan untuk pembuatan larutan standar
dan pengenceran.

8 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

4. Kelarutan Senyawa
Kelarutan adalah sifat kimia dari suatu padatan, cairan, atau gas yang disebut
zat terlarut untuk dilarutkan dalam pelarut padat, cairan, atau gas. Kelarutan
suatu zat pada dasarnya tergantung pada sifat fisik dan kimia zat terlarut dan
pelarut serta pada suhu, tekanan dan pH larutan. Tingkat kelarutan suatu zat
dalam pelarut spesifik dinyatakan sebagai konsentrasi jenuh, suatu kondisi
saat menambahkan lebih banyak zat terlarut tidak meningkatkan konsentrasi
larutan dan mulai mengendapnya jumlah zat terlarut yang tersisa.
Kepolaran

Table of Differences of Polar and Non Polar Compounds

Differentiating Aspect Polar Covalent Non-Polar Covalent

Electron distribution in Electrons are not Electrons are evenly

a molecule evenly distributed distributed

Solubility in Water Very soluble in water Insoluble in water

Molecular Shape Asymmetric Symmetric

Example H2O, NH3 Hexane, BF3

5. Uncertainty of Measurements
Precision is a description of random errors, a measure of statistical
variability.

BasicChemistryPracticumModule|9
 Accuracy has two definitions: More commonly, it is a description of
systematic errors, a measure of statistical bias. Alternatively, ISO defines
accuracy as describing both types of observational error above (preferring the
term trueness for the common
definition of accuracy).

6. Significant Figures
The significant figures of a number are digits that carry meaning contributing
to its measurement resolution. a. Addition and Subtraction
The last significant decimal place in the calculated result should be the
same as the leftmost or largest decimal place of the last significant figure
out of all the measured quantities in the terms of the sum.
Example: 100.0 + 1.234 = 101.234 ... ≈ 101.2
b. Multiplication and Division
The calculated result should have as many significant figures as the
measured number with the least number of significant figures.
Examples: 1.234 × 2.0 = 2.468 ... ≈ 2.5

10 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 Tabel Perbedaan Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar
Aspek Pembeda Kovalen Polar Kovalen Non-Polar
Distribusi elektron Elektron tidak Elektron terdistribusi
pada molekul terdistribusi merata merata sehingga
sehingga momen dipol momen dipol kecil,
besar bahkan nol
Kelarutan dalam Larut Sukar larut
air
Bentuk Molekul Asimetris Simetris
Contoh H2O, NH3 Heksana, BF3

5. Ketidakpastian Pengukuran
Presisi dinyatakan sebagai suatu kesalahan yang acak dan dianggap sebagai
ukuran variabilitas statistik.
Akurasi memiliki dua definisi. Secara umum, akurasi dinyatakan sebagai suatu
deskripsi dari kesalahan yang sistematis dan disebut sebagai ukuran bias
statistik. Secara khusus, ISO mendefinisikan akurasi sebagai gambaran dua
jenis kesalahan pengamatan (lebih memilih istilah trueness untuk definisi
umum akurasi).

6. Angka Penting/Signifikan
Angka penting merupakan angka yang bermakna dan berkontribusi penting
dalam suatu pengukuran.
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Penulisan angka terakhir hasil perhitungan ditentukan berdasarkan hasil
pembulatan. Berikut ini contoh penjumlahan dengan pembulatan ke
bawah.
Contoh: 100,0 + 1,234 = 101,234 ... ≈ 101,2

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 11
 b. Perkalian dan Pembagian
Hasil perhitungan harus memiliki angka signifikan sesuai hasil pembulatan.
Berikut contoh perkalian dengan pembulatan ke atas.
Contoh: 1,234 × 2,0 = 2,468 ... ≈ 2,5
Apparatus and Chemicals 1. Apparatus
a. Mass measurement: chemical balance, weighing paper.
b. Liquid transfer, solubility, dan determination of density: measuring pipette
10 mL, volumetric pipette 10 mL, drop pipette, graduated cylinder 10 mL,
beaker glass, burette 10 mL, stand, clamp, test tubes, test tubes rack,
spatula, stirring bar.
2. Chemicals
a. NaOH
b. Deionized water
c. Ethanol
d. Hexane
e. Methylene chloride
f. Diethyl ether
g. Chloroform
h. Acetone
i. Aluminium

Procedure 1. Mass Measurement (How to Use Chemical Balance)

a. Adjust the balance horizontally
b. Push the ZERO button to confirm 0
c. Place a weighing paper and tare before adding 0,2 gram of NaOH
d. Read, record, and repeat 2 times the measurement value (wait until stable).

2. Liquid Transfer using Measuring and Volumetric Pipette

a. Place a beaker on the balance and measure the weight
b. Fill the 10 mL pipette with deionized water

12 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 c. Transfer 10 mL deionized water to the beaker and measure the weight
d. Repeat procedure a,b, and c until 2 times
Alat dan Bahan 1. Alat
a. Pengukuran massa: neraca digital, kertas timbang.
b. Pemindahan cairan, kelarutan senyawa, dan penentuan massa jenis : pipet
ukur 10 mL, pipet volume 10 mL, pipet tetes, gelas ukur 10 mL, gelas kimia,
buret 10 mL, statif, klem, tabung reaksi, rak tabung reaksi, spatula, batang
pengaduk.
2. Bahan
a. NaOH
b. Akuades
c. Etanol
d. Heksana
e. Metilen klorida
f. Dietil eter
g. Kloroform
h. Aseton
i. Aluminium

Prosedur Kerja 1. Pengukuran Massa (Cara Menggunakan Neraca Digital)

a. Pastikan kondisi neraca seimbang
b. Tekan tombol ZERO pada neraca agar kondisi awal 0
c. Tempatkan kertas untuk menimbang sebelum menambahkan 0,2 gram
padatan NaOH.
d. Baca, catat, dan ulangi hasil pengukuran sebanyak 2 kali (tunggu sampai
stabil).

2. Pemindahan Cairan Menggunakan Pipet Ukur dan Pipet Volume

a. Tempatkan gelas kimia pada neraca dan catat massa nya
b. Ambil 10 mL akuades dengan pipet ukur

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 13
 c. Pindahkan 10 mL akuades ke dalam gelas kimia dan catat massanya
d. Ulangi langkah a, b, dan c hingga 2 kali
e. Using the density of water, calculate the mean & standard deviation of the
volume transfered.

3. Liquid Transfer using Graduated Cylinder

a. Wash the graduated cylinder and rinse with deionized water
b. Fill the graduated cylinder with 10 mL of deionized water and transfer to the
beaker on the balance then measure the weight following the process in
number 2
c. Repeat 2 times, calculate the mean and standard deviation of the volume
of the transferred water using the density of water.

4. Liquid Transfer using Burette

a. Clean and rinse the burette with deionized water and fill the burette with
deionized water to 20 mL
b. Dispense 10 mL of water and weigh the water like procedure in number 2.
Read the weight and repeat 2 times
c. Obtain the mean density and standard deviation of deionized water.

5. Solubility of Compounds
a. Add 1 mL of sample A to 3 test tubes using drop pipette
b. Add 3 solvents (deionized water, ethanol, dan hexane, 2 mL of each
solvent) to 3 test tubes above
c. Shake the test tubes for 5 minutes and observe the changes
d. Record the results of sample A, whether soluble or insoluble
e. Repeat the procedure a,b,c. and d for sample B.
Note: Sample A: Diethyl Ether, Sample B: Chloroform

14 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

6. Determination of Density
a. MC: Rinse a mess cylinder with acetone and dry the cylinder with a dryer.
Cool the cylinder and measure the weight. Add 10 mL of MC (methylene
chloride) and measure the weight.
e. Gunakan massa jenis air untuk menghitung rata-rata dan standar deviasi
dari volume akuades yang dipindahkan.

3. Pemindahan Cairan Menggunakan Gelas Ukur

a. Cuci dan bilas gelas ukur dengan akuades
b. Isi gelas ukur dengan 10 mL akuades dan pindahkan ke dalam gelas kimia.
(Sesuai dengan langkah 2 di atas)
c. Ulangi proses ini sebanyak 2 kali dan gunakan massa jenis air untuk
menghitung rata-rata dan standar deviasi dari volume akuades yang
dipindahkan.

4. Pemindahan Cairan Menggunakan Buret

a. Bersihkan dan bilas buret dengan akuades, kemudian isi buret dengan
20 mL akuades
b. Ambil 10 mL akuades dari buret dan pindahkan ke gelas kimia, catat hasil
pengukuran (seperti langkah 2 di atas) dan ulangi sebanyak 2 kali
c. Tentukan rata-rata massa jenis dan standar deviasi dari akuades.

5. Kelarutan Senyawa
a. Tambahkan 1 mL sampel A ke dalam tiga tabung reaksi menggunakan
pipet tetes
b. Tambahkan 3 jenis pelarut (akuades, etanol, dan heksana masingmasing
2 mL) ke dalam masing-masing tabung reaksi
c. Kocok tabung reaksi selama 5 menit dan amati perubahan yang terjadi
d. Catat hasil kelarutan sampel A, apakah larut atau tidak larut

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 15
 e. Ulangi prosedur a,b,c, dan d untuk sampel B.
Keterangan: Sampel A: Dietil Eter, Sampel B: Kloroform

6. Penentuan Massa Jenis

a. MC: Bilas gelas ukur dengan aseton dan keringkan dengan hair dryer.
Dinginkan gelas ukur dan timbang massanya. Tambahkan 10 mL MC
(metilen klorida) ke dalam gelas ukur dan catat massanya.
b. Aluminium: Weigh the aluminum pellet and measure the volume change
after adding the aluminum in a graduated cylinder which contains 3 mL of
hexane.

Data 1. Mass Measurement

No Mass of Weighing Paper Mass of Weighing Mass of NaOH
(gram) Paper + NaOH (gram)
(gram)

2. Liquid Transfer using Measuring and Volumetric Pipette

Measurements 1 2 3 Average
Beaker weight (gram)
Beaker+
deionized water 10 mL
weight (gram)
deionized water 10 mL
weight (gram)
Volume of deionized water
(mL)

3. Liquid Transfer using Graduated Cylinder

Measurements 1 2 3 Average
Beaker weight (gram)
Beaker+
deionized water 10 mL
weight (gram)
deionized water 10 mL
weight (gram)

16 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 Volume of deionized water
(mL)

b. Al: Timbang pelat aluminium dan catat perubahan volume saat pelat
aluminium dimasukkan ke dalam gelas ukur yang mengandung 3 mL
heksana

Data Pengamatan 1. Pengukuran Massa

No Massa Kertas Timbang Massa Kertas Timbang Massa Padatan
(gram) + Padatan (gram)
(gram)

2. Pemindahan Cairan Menggunakan Pipet Ukur dan Pipet Volume

Pengukuran 1 2 3 Rata-rata
Massa Gelas Kimia (gram)
Massa Gelas Kimia + 10
mL akuades (gram)
Massa 10 mL akuades
(gram)
Volume akuades (mL)

3. Pemindahan Cairan Menggunakan Gelas Ukur

Pengukuran 1 2 3 Rata-rata
Massa Gelas Kimia (gram)
Massa Gelas Kimia + 10
mL akuades (gram)
Massa 10 mL akuades
(gram)
Volume akuades (mL)

4. Liquid Transfer using Burette

Measurements 1 2 3 Average
Beaker weight (gram)
Beaker+
deionized water 10 mL
weight (gram)

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 17
 deionized water 10 mL
weight (gram)
Volume of deionized water
(mL)
Density of deionized water
(gr/mL)

5. Solubility of Compounds
Solubility in Solvents:
Sample
Water Alcohol Hexane
Diethyl Ether
Chloroform

6. Determination of Density
a. Methylene Chloride (MC)
Measurements Result
Mess Cylinder Weight
(gram)
Mess Cylinder Weight +
MC 10 mL (gram)
MC 10 mL weight
(gram)
MC Density (gr/mL)
(Experimental Value)
MC Density (gr/mL)
(Theoretical Value)

b. Aluminium (Al)
Measurements Result
Al Weight (gram)
Increased Volume of
Hexane (mL)
Al Density (gr/mL)
(Experimental Value)
Al Density (gr/mL)
(Theoretical Value)

4. Pemindahan Cairan Menggunakan Buret

Pengukuran 1 2 3 Rata-rata
Massa Gelas Kimia (gram)

18 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 Massa Gelas Kimia + 10
mL akuades (gram)
Massa 10 mL akuades
(gram)
Volume akuades (mL)
Massa jenis akuades
(gr/mL)

5. Kelarutan Senyawa
Kelarutan dalam Pelarut
Sampel
Air Alkohol Heksana
Dietil Eter
Kloroform

6. Penentuan Massa Jenis a. Metilen Klorida (MC)

Pengukuran Hasil
Massa Gelas Ukur
(gram)
Massa Gelas Ukur +
10 mL MC (gram)
Massa 10 mL MC
(gram)
Massa Jenis MC
(gr/mL) Hasil Praktek
Massa Jenis MC
(gr/mL) Hasil Teoritis

b. Aluminium (Al)
Pengukuran Hasil
Massa Aluminium
(gram)
Peningkatan Volume
Heksana (mL)
Massa Jenis Aluminium
(gr/mL) Hasil Praktek
Massa Jenis Aluminium
(gr/mL) Hasil Teoritis
Discussion

1. Based on experiments on measurement results, explain the precisionaccuracy

of each measuring instrument used!

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 19
2. Explain the solubility of chloroform and diethyl ether in various solvents and
polarity!

20 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

Pertanyaan Pascapraktek
1. Berdasarkan percobaan mengenai hasil pengukuran, jelaskan tingkat akurasi-
presisi dari setiap alat ukur yang digunakan!
2. Jelaskan hubungan kelarutan kloroform dan dietil eter dalam berbagai pelarut
dan kepolarannya!

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 21
 EXPERIMENT 1

Preparing Solutions

Purpose
1. Learn and understand how to prepare and make solution from solid chemicals
2. Learn and understand how to prepare and make solution from concentrated
chemicals

Theory
Solution is homogeneous mixture between solvent and solute. Solutions can be
made from two kind of chemicals: a. Solid Chemicals
Compounds such as bases and salts are generally found in solids form. First,
determine the concentration of the solution that will be made, then the solids
weighed. After that, dissolve the solids in a beaker glass that contains
deionized water untill homogeneous. The solution can be transferred to the
erlenmeyer flask or the measuring flask and labeled the solution.
b. Concentrated Chemicals
Concentrated chemicals are highly concentrated liquids. Handling of
concentrated chemicals should be more careful, for example concentrated
hydrochloric acid with 37% content stored in dark glass bottles. Intake of this
concentrated chemicals should be done in a fume hood. The concentrated
liquid was dissolved in beaker glass that contains deionized water (diluted),
stirred to homogeneous, and labeled the solution.

Apparatus and Chemicals 1. Apparatus

a. Chemical Balance
b. Volumetric Pipette
c. Graduated Cylinder
d. Erlenmeyer Flask
e. Spatula
PERCOBAAN 1

22 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 Pembuatan Larutan

Tujuan Percobaan
1. Mempelajari dan memahami cara membuat larutan dari bahan padat
2. Mempelajari dan memahami cara membuat larutan dari bahan pekat

Landasan Teori
Larutan merupakan campuran homogen antara pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Larutan dapat dibuat dari dua bahan yaitu: a. Bahan Padat
Senyawa seperti basa dan garam umumnya berwujud padat. Praktikan
menentukan terlebih dahulu konsentrasi larutan yang akan dibuat, lalu
padatan ditimbang. Setelah itu, larutkan zat padat dalam gelas kimia yang
berisi akuades hingga homogen. Larutan dapat dipindahkan ke labu
erlenmeyer atau labu ukur dan diberi label larutan.
b. Bahan Pekat
Bahan pekat merupakan cairan yang berkonsentrasi tinggi. Penanganan
terhadap bahan pekat harus lebih hati-hati, contohnya asam klorida pekat
dengan kadar 37% disimpan dalam botol kaca gelap. Pengambilan zat pekat
ini harus dilakukan dalam lemari asam. Cairan pekat diambil dilarutkan dalam
gelas kimia yang berisi akuades (diencerkan), diaduk hingga homogen, dan
diberi label larutan.

Alat dan Bahan 1. Alat

a. Neraca digital
b. Pipet Volume
c. Gelas Ukur
d. Labu Erlenmeyer
e. Spatula

f. Stirring bar
g. Gloves
h. Googles Glass

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 23
 i. Mask
2. Chemicals
a. KOH
b. Concentrated sulfuric acid, H2SO4 98%
c. Weighing paper

Procedure 1. Preparing Solution from Solid Chemical

a. Calculate the solid mass required to make 100 mL of 0.1 M KOH solution.
b. Weigh the KOH solid using weigh paper using a digital balance sheet.
c. KOH is put in a beaker, add aquades and stir until dissolved.
d. Transfer KOH solution into a 100 mL flask volumetric until the boundary
marks.
e. Label the solution: KOH solution 0.1 M

2. Preparing Solution from Concentrated Chemical

a. Calculate the concentrated H2SO4 volume required to make 100 mL of
0,1 M H2SO4 solution
b. Take the required volume of concentrated H2SO4
c. H2SO4 is inserted into a beaker glass that has a small amount of deionized
water, add again the water, and stir until dissolved.
d. Transfer H2SO4 solution into a 100 mL of volumetric flask until the boundary
marks.
e. Label the solution: 0,1 M H2SO4 solution

f. Batang pengaduk
g. Sarung tangan
h. Kacamata pelindung
i. Masker
2. Bahan
a. KOH padat

24 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

 b. H2SO4 pekat 98%
c. Kertas timbang

Prosedur Kerja 1. Pembuatan Larutan dari Bahan Padat

a. Hitung terlebih dahulu massa padatan yang dibutuhkan untuk membuat
100 mL larutan KOH 0,1 M!
b. Timbang padatan KOH menggunakan kertas timbang menggunakan
neraca digital
c. KOH dimasukkan ke dalam gelas kimia, tambahkan akuades dan aduk
hingga larut
d. Pindahkan larutan KOH tersebut ke dalam labu takar 100 mL hingga tanda
batas
e. Beri label larutan tersebut: Larutan KOH 0,1 M

2. Pembuatan Larutan dari Bahan Pekat

a. Hitung terlebih dahulu volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan untuk
membuat 100 mL larutan H2SO4 0,1 M!
b. Ambil volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan
c. H2SO4 dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah berisi sedikit akuades,
tambahkan akuades, dan aduk hingga larut
d. Pindahkan larutan H2SO4 tersebut ke dalam labu takar 100 mL hingga
tanda batas
e. Beri label larutan tersebut: Larutan H2SO4 0,1 M

Data
Mass of solid/
Volume of
No Chemical Formula Compund Concentration
concentrated
chemical

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 25
Discussion
1. Explain how to handle and make solutions of harmful solids such as phenol!
2. Explain how to handle and make solutions of concentrated materials such as
ammonia!

26 | Modul Praktikum Dasar-dasar Ilmu Kimia

Data Pengamatan
Massa zat
No Rumus Kimia Nama Senyawa Konsentrasi padat / Volume
Bahan Pekat

Pertanyaan Pascapraktek
1. Jelaskan cara menangani dan membuat larutan dari bahan padat yang
berbahaya seperti fenol!
2. Jelaskan cara menangani dan membuat larutan dari bahan pekat seperti
amonia!

B a s i c C h e m i s t r y P r a c t i c u m M o d u l e | 27