Sunteți pe pagina 1din 13

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No.

1
ISSN : 1978 - 0303

KOMPONEN BIOAKTIF DALAM DAGING DAN SIFAT


FUNGSIONALNYA: SEBUAH KAJIAN PUSTAKA

Bioactive Components in The Meat and Their Functional Properties:


A Literature Study

Khothibul Umam Al Awwaly1, Suharjono Triatmojo2, Yuny Erwanto2 dan


Wayan Tunas Artama3

1)
Mahasiswa Program Doktor Program Pascasarjana, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah
Mada dan Staf Bagian Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
2)
Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada
3)
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Diterima 10 Februari 2015; diterima pasca revisi 27 Februari 2015


Layak diterbitkan 1 April 2015

ABSTRACT

Consumer awareness in meat and meat products is generally recognized as a


good source of food, with high biological value protein, B group vitamins, minerals and
minor elements like several other bioactive compounds that are beneficial to the human
body. But in many cases, a processing error is affecting the bioactive compounds of
functional foods and consumer impression are relatively negative to some levels of
substances in meat such as fat, cholesterol, saturated fatty acids, salt and other
substances, which however also involves a diseases of western society such as
cardiovascular diseases, respiratory, carcinogenesis, obesity, impaired immune system
and accelerate the aging process. Hence there is a need for adequate information related
to favorable nutritional value of meat that has not been widely disclosed. Bioactive
components in the meat can be anserin, karnosin and bioactive peptides. The generation
of bioactive components in the meat in the form of bioactive peptides can be done in three
ways: (1) aging or storage of meat, (2) meat fermentation, and (3) the enzyme treatment.
Functional properties of bioactive components in meat varies greatly as an antioxidant,
antihypertensive, antimicrobial, anticancer and immunomodulatory.

Keywords: meat, bioactive peptide, functional properties, antioxidant

PENDAHULUAN

22
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Perubahan pola konsumsi makan pengolahan mempengaruhi senyawa-


pada sebagian besar masyarakat senyawa bioaktif pangan fungsional
cenderung untuk konsumsi gizi yang tersebut dan kesan konsumen relatif
berlebihan. Fenomena ini mendorong negatif terhadap beberapa kadar zat
timbulnya berat badan yang berlebih dan dalam daging seperti lemak, kolesterol,
obesitas sehingga merangsang terjadinya asam-asam lemak jenuh, garam dapur
berbagai penyakit degeneratif seperti dan substansi lainnya, yang
hipertensi, stroke, kanker, asam urat, bagaimanapun juga melibatkan penyakit
kencing manis maupun jantung koroner. masyarakat barat seperti penyakit
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kardiovaskuler, respiratorik,
melaporkan bahwa penduduk dunia yang karsinogenesis, obesitas, gangguan
telah terkena berat badan berlebih dan sistem kekebalan tubuh dan
obesitas lebih dari 1 milyar, sedangkan mempercepat proses penuaan (aging)
di Indonesia lebih dari 15% dari jumlah (Purnomo, 2010; Naveena et al., 2010
penduduk dan tiap tahun terus bertambah dan Toldra, 2010).
(Sukamto, 2008). Hal ini menyebabkan Naveena et al. (2010) dan Toldra
penggunaan obat-obatan dan produk (2010) lebih lanjut menyatakan bahwa
pangan fungsional yang berhubungan kesehatan dan aspek kesejahteraan
dengan berbagai penyakit tersebut sangat penting bagi konsumen terhadap
semakin besar. mutu bahan pangan daging dan
Produk pangan fungsional yang produknya, hal ini merupakan jalan baru
berbasis komponen bioaktif baik yang bagi industri daging untuk
sudah maupun belum dikomersialkan mengefektifkan penggunaan senyawa-
masih terbatas seperti caseinophospho- senyawa bioaktif atau peptida-peptida
peptides, angiotensin converting enzyme yang aktif secara fisiologis. Di antaranya
(ACE) dan dipeptidyl peptidase IV pengolahan daging terfermentasi secara
inhibitor, difungsikan sebagai tradisional dan memasukkan/
antikanker, antihipertensi dan menggabungkan serat pangan dalam
antioksidan. Keberadaan produk-produk produk-produk daging, dan semua
tersebut hingga saat ini masih jarang strategi ini untuk menghasilkan daging
ditemui, harganya relatif mahal dan dan produknya yang lebih sehat.
masih diimpor. Oleh karena itu perlu Arihara dan Ohata (2008) dan
dieksplorasi sumber-sumber komponen Vass et al. (2008) menemukan dipeptida
bioaktif dari bahan makanan untuk histidin dalam makanan terfermentasi
dikembangkan sebagai ingredien pangan tradisional, yang dihasilkan melalui
fungsional dalam mengendalikan berat proses hidrolisis oleh enzim proteolitik
badan berlebih dan obesitas serta selama fermentasi dan penyimpanan.
berbagai penyakit degeneratif yang Adapun pemanfaatan enzim proteolitik
menyertainya. gastrointestinal dan proteinase dari
Konsumen bahan pangan daging dan berbagai sumber, dapat diarahkan untuk
produk-produk daging umumnya mengintroduksi fungsi fisiologis dan
mengakui sebagai sumber pangan yang kandidat harapan sebagai makanan
baik, nilai biologis protein tinggi, fungsional (Iwaniak dan Dziuba, 2009).
kelompok vitamin B, mineral-mineral Banyak komponen bioaktif lainnya
dan elemen minor seperti beberapa dimasukkan ke dalam produk-produk
senyawa bioaktif lainnya yang daging seperti tanaman sebagai sumber
bermanfaat bagi tubuh manusia (Iwaniak protein (kedelai, kacang-kacangan,
dan Dziuba, 2009 dan Toldra, 2010). protein gandum ), sayuran yang kaya
Namun dalam banyak kasus, kesalahan serat, vitamin dan fitokimia lainnya
23
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

(Hoffmann et al., 2010). Jimenez- fungsional dari komponen bioaktif dalam


Colmenero et al. (2006) menambahkan daging. Dengan demikian dapat
bahwa antioksidan serat pangan menarik dilakukan upaya peningkatan peptida
perhatian dan kemungkinan membuka bioaktif alami dan mempromosikan
peluang untuk produk-produk daging. kandungan komponen bioaktif dalam
Serat pangan dalam produk-produk produk daging, yang berkontribusi
daging dapat membantu mengatasi menguntungkan kesehatan konsumen di
defisiensi serat dalam makanan manusia masa depan melalui pengembangan
dan mencegah perkembangan kanker produk pangan fungsional. Di samping
serta penyakit lainnya (Naveena et al., itu juga dapat dilakukan inovasi strategi
2010). Tulisan ini memberikan informasi perbaikan pengolahan daging untuk
tentang komponen bioaktif dalam menghasilkan produk-produk daging
daging, cara membangkitkan komponen yang lebih sehat dan bermanfaat
bioaktif berupa peptida bioaktif dari kesejahteraan bagi konsumen
protein daging dan beberapa sifat
1,36%,%, lemak 1,36%, air 74,24%, pH
Komposisi Gizi Daging 5,22 dan daya ikat air daging 72,51
Daging dikategorikan ke dalam mg/g. Sedangkan untuk daging ayam
daging merah dan daging putih, dengan pedaging/broiler bagian dada memiliki
intensitas warna tergantung pada kadar protein 19,65% dan lemak 3,91%.
kandungan mioglobin. Daging Kandungan protein daging ayam segar
mengandung protein (unsur struktural 20,27- 23,20% dan lemak 1,07 – 1,65%.
dan fungsional mendasar dalam setiap Okarini dkk. (2003) melaporkan bahwa
sel) yang berlimpah dengan nilai biologis daging ayam bagian dada hasil perlakuan
tinggi, kaya akan asam amino esensial, susu asam memiliki kadar protein antara
untuk sintesis protein tubuh, selain 20,72 – 23,34%; lemak 3,52–3,83% dan
digunakan sebagai sumber energi. Kim kadar kolesterol 17,69%. Daging dada
et al. (2007) melaporkan bahwa asam- ayam ras pedaging secara efektif dapat
asam amino memiliki fungsi khusus diperkaya dengan susu asam untuk
untuk mensintesis banyak senyawa- memenuhi persyaratan sebagai makanan
senyawa bioaktif termasuk arginin, fungsional melalui peningkatan asam
asam-asam amino rantai samping, amino esensial fenilalanin, isoleusin,
glutamat, glutamin, triptofan, glisin dan leusin, lisin, metionin, valin dan histidin
taurin. yang penting bagi manusia (Okarini,
Penggunaan daging di setiap 2010).
daerah berbeda-beda tergantung dari cara
pengolahannya. Daging merupakan Komponen Bioaktif Daging
sumber protein hewani dengan Mine dan Shahidi (2006)
kandungan gizi yang cukup lengkap menyatakan bahwa penemuan bahan
yang terdiri atas 75% air, 19% protein, kimia sebagai komponen alami makanan
non protein yang larut 3,5% dan 2,5% telah ditentukan manfaatnya pada tubuh
sumber asam amino esensial yang sangat manusia dalam pencegahan dan
baik yang dibutuhkan untuk kesehatan pengobatan penyakit atau
manusia, mengandung vitamin B12, mengembangkan penampilan fisiologis
niacin, vitamin B6, besi, seng dan fosfor yang diketahui sebagai nutraceuticals.
(Islam et al., 2010). Beberapa komponen bioaktif
Lukman (1995) menyatakan dalam daging memiliki potensi
bahwa kandungan nutrisi daging ayam menguntungkan kesehatan tubuh
petelur afkir: protein 23,39%, lemak manusia seperti karnosin, L-karnitin dan

24
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

turunan protein berupa peptida bioaktif ion logam. Pakan broiler standar
yang sangat berpotensi untuk Norwegia yang ditambah histidin telah
mengembangkan produk-produk daging dilaporkan oleh Haug et al. (2008),
fungsional. Penggunaan komponen menghasilkan daging broiler kaya
bioaktif yang diperoleh dari daging anserin dan karnosin sebagai makanan
seperti dipeptida histidil, karnosin dan fungsional masa depan memiliki
anserin yang paling berlimpah sebagai kesehatan yang menguntungkan.
antioksidatif dalam daging memiliki Suplementasi 1 g histidin per kg pakan
fungsi sebagai penyembuhan luka, dapat meningkatkan 64% karnosin dan
pemulihan kelelahan dan aktivitas 10% anserin dalam otot broiler.
antistres (Arihara dan Ohata, 2008) dan Matzumura et al. (2001) disitasi
Arihara, 2006). oleh Wu dan Shiau (2002) menyatakan
Komponen bioaktif yang terdapat bahwa esen/ekstrak daging ayam secara
dalam daging yaitu ubiquinon, nyata dapat menekan elevasi tekanan
glutathion, asam lipoat, spermin, darah, hipertrofi jantung, kerusakan
karnosin dan anserin. Karnosin dan ginjal pada tikus yang menunjukkan
anserin adalah dipeptida histidil sebagai gejala hipertensi dan beberapa senyawa
antioksidan yang paling banyak terdapat spesifik dalam ekstrak daging ayam
dalam daging yaitu karnosin sebanyak sebagai komponen aktif untuk aktivitas
365 mg/100 g dalam daging sapi, dan biologis seperti taurin (2
sebanyak 400 mg/100 g pada daging aminoethanesulfonic acid), anserin (β-
domba. Ubiquinon juga memiliki sifat alanyl-1-methylhistidine), karnosin (β-
antioksidan yang jumlahnya sebanyak 2 alanylhistidine) dan peptida kecil
mg/ 100 g pada daging sapi dan domba, tertentu yang memainkan peran penting
sedangkan glutathion adalah komponen dalam fungsi fisiologis tubuh manusia.
enzim glutathion peroxidase yang Arihara (2006) menambahkan bahwa
memiliki peran sebagai antioksidan antioksidatif histidil dipeptida, karnosin
penting dalam tubuh dalam merespon dan anserin paling banyak dalam daging,
peningkatan penyerapan zat besi dalam khusus anserin banyak terdapat dalam
tubuh. Glutathion dalam daging merah otot ayam, konsentrasi karnosin dalam
diperkirakan sebanyak 12-26 mg / 100 g daging sekitar 500 mg per kg paha ayam
dalam daging sapi, dua kali pada unggas sampai 2700 mg per kg daging paha
dan sampai 10 kali lipat ditemukan pada babi.
ikan (Williams, 2007). Suplementasi oral ekstrak daging
Sejumlah komponen aktif secara ayam kaya anserin dan karnosin selama
fisiologis telah ditemukan dalam kegiatan/latihan berkontribusi
jaringan otot rangka/daging ayam meningkatkan aksi bufer non bikarbonat
merupakan antioksidan endogenous, dan menurunkan aksi bufer bikarbonat
berupa dipeptida mengandung histidin, dalam darah manusia (Yasuhiro et al.,
karnosin dan anserin berperan dalam 2006). Tomonaga et al. (2007)
stabilitas oksidasi otot rangka (Chan et menyatakan bahwa pemberian oral
al., 1994). Lebih lanjut Chan et al. ekstrak daging ayam saja (20 ml/kg)
(1994) melaporkan bahwa konsentrasi mempengaruhi konsentrasi dipeptida dan
anserin dan karnosin tertinggi dalam otot asam amino bebas dalam otak tikus
ayam serat putih sampai lima kali lebih jantan Wistar (120 menit setelah injeksi,
besar daripada otot serat merah, dapat meningkatkan laju anserin 4142% dan
menghambat oksidasi lemak yang karnosin 2976%) dan disimpulkan
dikombinasikan dengan penangkap atau dipeptida ini merupakan antioksidan dan
pembersih radikal bebas dan pengikatan sebagai neurotransmitter dalam otak.
25
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Kubomora et al. (2009) menambahkan


bahwa anserin yang ditelan utuh akan Peptida Bioaktif
diserap oleh serum darah manusia, Peptida bioaktif adalah suatu
kemudian dihidrolisis dalam serum dan jenis peptida yang memiliki urutan
jaringan karnosinase menjadi π- komposisi asam amino yang pasti,
metilhistidin dan β-alanin, disini studi merupakan fragmen pecahan protein,
awal tentang penyerapan anserin di usus dengan protein aslinya sendiri tidak
dan proses pembersihan darah. memiliki keaktifan biologi. Senyawa
Daging ayam asli Thailand peptida tersebut memiliki dan
bagian dada mengandung karnosin lebih menunjukkan sifat-sifat spesifik, segera
besar 2 – 4 kali daripada daging bagian setelah lepas dari atau dilepaskan dari
paha. Setelah diekstrak dengan air dan molekul protein aslinya oleh kerja
dipanaskan pada 80oC dan dilakukan enzim. Jenis peptida yang dimaksud
ultrafiltrasi, mendapatkan kadar karnosin biasanya memiliki berat molekul yang
dalam ekstrak daging tersebut sama rendah, hanya terdiri atas 3 sampai 10
dengan kadar karnosin yang terdistribusi asam amino saja, dan biasanya bersifat
dalam daging ayam segarnya hidrofobik. Senyawa-senyawa peptida
(Intarapichet dan Maikhunthod, 2005). bioaktif itu bekerja sangat aktif dan
Teltathum dan Mekchay (2009 dan berefek positif bagi kesehatan saluran
2010) menunjukkan bahwa protein otot pencernaan manusia (Mine dan Shahidi,
dada dari ternak ayam asli Thailand 2006).
umur 0, 3, 6 dan 18 minggu yang Peptida bioaktif yang kini sedang
diidentifikasi dengan menggunakan terkenal adalah peptida bioaktif yang
teknologi Proteom menemukan tingkat diproduksi dari gluten gandum yang
ekspresi protein yang memiliki homologi disebut glutamine peptida. Di samping
dengan phosphoglyserat mutase 1 itu, peptida-peptida kecil yang dibuat
(PGAM 1) dan triosephosphat isomerase dari kasein, telah juga berhasil
(TPI 1) yang lebih tinggi pada daging dibuktikan sebagai senyawa bioaktif,
ayam umur tua daripada ayam umur karena mampu menunjukkan
muda. Kondisi ini mengindikasikan kemampuannya menghambat kerja
bahwa perbedaan ekspresi dari protein- enzim konversi angiotensin.
protein ini berhubungan dengan umur Diperkirakan peptida-peptida yang kaya
ayam dan juga direfleksikan sebagai akan triptofan akan mampu ikut
aktivitas glikolitik yang lebih tinggi pada meningkatkan kadar triptofan dalam
ayam umur tua. Daging ayam asli plasma darah, sehingga dapat
Thailand umur tua memiliki tingkat lebih merangsang serta meningkatkan proses
rendah apolipoprotein A1 (APOA 1) dan sintesa serotonin dalam otak, sehingga
asam lemak pengikat protein 3 (fatty akan dapat meningkatkan timbulnya
acid binding protein 3/FABP3) daripada selera dan perasaan senang (Toldra,
ayam umur muda. APOA 1 dan FABP3 2010).
memainkan fungsi penting dalam
perkembangan otot tahap awal.

Tabel 1. Hasil-hasil penelitian komponen bioaktif bahan pangan daging


26
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Jenis peptida Aktivitas Sampel/Sumber Referensi


Anserin - Otot rangka mamalia Wolf dan Wilson, 1932
Karnosin dan Anserin - Sel-sel darah merah Hanzawa dan
unggas domestikasi Watanabe, 1994
Anserin dan karnosin - Ekstrak daging unggas Huang dan Kuo, 2000
Asam amino bebas dan - Essen daging ayam dan Wu dan Shiau, 2002
peptida-peptida daging lainnya
Karnosin, Anserin dan Antioksidan Essen daging ayam Wu et al., 2003
asam-asam amino bebas
Antioksidan Otot daging babi Saiga, 2003
Taurin, Karnosin, - Daging sapi dan Purchas et al., 2004
Koenzim, Q10, Kreatin kambing
dan Kreatinin
Peptida berat molekul Antioksidan Essen daging ayam Wu et al., 2005
rendah, anserin dan
karnosin
Karnosin, anserin dan - Ekstrak daging sapi Bauchart et al., 2006
Glutation
Peptida inhibitor enzim Antihipertensi Otot babi Arihara et al., 2008
konversi angiotensin I
Sumber: Toldra, 2010.

Sifat Fungsional Komponen Bioaktif daging dan produk daging dan aktivitas
Daging dan Mekanismenya biologinya seperti tercantum pada Tabel
Dziuba et al. (1996) telah 1.
melakukan analisis protein daging ayam
dengan menggunakan program komputer Sifat fungsional dari komponen bioaktif
PROTEIN dengan mengunduh urutan dalam daging adalah sebagai
asam amino dari SWISS-Prot dan antioksidan. Secara umum, antioksidan
database EMBL. Hasil analisis tersebut didefinisikan sebagai substansi yang
menunjukkan bahwa komponen protein dapat menunda, memperlambat, atau
daging ayam mengandung fragmen yang mencegah kerusakan pada bahan
berperan sebagai antihipertensi makanan akibat oksidasi (Gordon, 2001).
(konektin); sebagai imunomodulasi Antioksidan merupakan salah satu
(miosin, tropomiosin, kolagen), sebagai komponen bahan makanan yang
antitrombotik (kolagen), sebagai bermanfaat bagi kesehatan karena dapat
antibakteri (kolagen), embriotoksik menghambat radikal bebas sehingga
(kolagen), aktivitas dan neuroaktif dapat mencegah penyakit-penyakit yang
(miosin, kolagen, konektin) yang dihubungkan dengan radikal bebas
terbentuk/terjadi dalam urutan asam seperti karsinogenesis, kardiovaskuler,
amino dengan frekuensi lebih tinggi dari dan penuaan dini. Radikal bebas adalah
yang diharapkan memungkinkan untuk suatu molekul atau atom yang memiliki
menampilkan fragmen asam amino yang elektron yang tidak berpasangan dalam
muncul dalam urutan acak. Dziuba et al. kulit terluarnya, yang mungkin terbentuk
(1996) lebih lanjut menyatakan bahwa melalui reaksi oksidasi atau reduksi satu
ada kemungkinan pelepasan fragmen elektron atau homolisis ikatan rangkap.
bioaktif dari protein daging ayam oleh Adanya elektron yang tidak berpasangan
endopeptidase, sehingga perlu tersebut menyebabkan radikal bebas
dipertimbangkan proses proteolisis. bersifat sangat reaktif. Apabila radikal
Beberapa referensi hasil penelitian bebas ini bereaksi dengan senyawa
komponen bioaktif dalam bahan pangan biologis dalam tubuh maka akan
27
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

menyebabkan reaksi berantai (Donatus, Converting Enzyme (dipeptidil


1994). Fungsi utama antioksidan adalah dihidrolase, EC 3.4.15.1), suatu enzim di
menunda oksidasi molekul-molekul lain dalam sistem Renin Angiotensin
dengan menghambat reaksi rantai Aldosteron System (RAAS) yang
oksidasi radikal bebas pada tahap inisiasi mengubah Angiotensin I menjadi
atau propagasi. Angiotensin II. Terbentuknya
Komponen bioaktif dari daging Angiotensin II akan menyebabkan
seperti anserin dan karnosin akan terjadinya kontraksi pembuluh darah dan
menetralkan dan mengurangi pelepasan menstimulasi sekresi aldosteron sehingga
radikal bebas. Caranya adalah dengan akan menyebabkan terjadinya absorbsi
menangkap dan meluruhkan radikal air dan sodium sehingga akan
bebas untuk menghambat oksidasi lipid meningkatkan volume aliran darah dan
secara enzimatik atau non enzimatik meningkatkan cardiac output. Aktivitas
(Nollet dan Toldra, 2006). Aktivitas ACE juga akan menginaktivasi
antioksidan juga dilakukan dengan bradikinin suatu vasodilator yang
mengkelat ion-ion logam atau dengan menyebabkan pembuluh darah tidak
daya ikat yang baik terhadap minyak dapat berelaksasi sehingga menyebabkan
sehingga dapat mencegah terlepasnya terjadinya hipertensi (Ondetti dan
hidrogen atau terikatnya oksigen. Cushman, 1982). Oleh sebab itu target
Beberapa peptida bioaktif dari protein utama dalam mengatasi hipertensi adalah
aktomiosin daging babi yang dapat penghambatan terhadap aktivitas ACE.
melakukan aktivitas antioksidan adalah Terhambatnya kerja ACE maka tidak
fragmen yang memiliki urutan asam akan terbentuk Angiotensin II yang dapat
amino Asp-Leu-Tyr-Ala, Ser-Leu-Tyr- menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Ala dan Val-Trp. Atau dari protein aktin Oleh karena itu penghambatan aktivitas
daging babi yaitu Asp-Ala-Gln-Glu-Lys- ACE oleh ACE inhibitor yang berupa
Leu-Glu yang menunjukkan aktivitas molekul-molekul peptida bioaktif dari
antioksidan yang paling tinggi (Saiga et protein daging mengakibatkan efek
al., 2003) antihipertensif.
Komponen bioaktif dari protein Peptida opioid adalah peptida
daging juga dapat melakukan aktivitas yang memiliki daya mengikat pada
menurunkan kadar kolesterol. reseptor opiate sebagaimana efek seperti
Mekanisme hipokolesterolemik oleh opiate. Peptida opioid mempunyai
peptida bioaktif dapat dilakukan dengan pengaruh pada sistem saraf dan fungsi
beberapa cara yaitu: 1) Melalui ekskresi gastrointestinal. Peptida opioid
steroid dalam feses (gangguan proses melakukan aktivitasnya dengan mengikat
absorpsi steroid): fraksi kurang dari 3000 pada reseptor spesifik usus dari sel
Da daging babi yg dihidrolisis dengan target. Reseptor individu bertanggung
papain. Konsumsi 3 g per hari selama 3 jawab untuk efek fisiologis spesifik
bulan dapat menurunkan total kolesterol seperti perilaku emosional, supresi
dan LDL dalam serum darah. (2. pergerakan usus, sedatif dan konsumsi
Pengikatan asam empedu, dan (3. makanan (Nollet dan Toldra, 2006).
Absorbsi kolesterol. Peptida bioaktif yang bersifat
Aktivitas biologi berikutnya dari antimikrobia melakukan aktivitasnya
komponen bioaktif daging terutama dengan 3 cara yaitu 1) interaksi dengan
dalam bentuk peptida bioaktif adalah membran, 2) penetrasi membran dan 3)
antihipertensi. Peptida Angiotensin I interaksi dengan komponen seluler yang
Converting Enzyme (ACE) inhibitor lain (Mine dan Shahidi, 2006). Sebelum
berperan sebagai inhibitor Angiotensin I mencapai membran fosfolipid, peptida
28
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

harus melewati dinding luar bakteri hidrolisis enzimatik, (2) proses


Gram negatif yang bermuatan negatif pengolahan pangan (panas dan kondisi
yang mengandung lipopolisakarida alkali), dan (3) degradasi proteolitik
(LPS). Untuk bakteri Gram positif, mikroorganisme. Peptida bioaktif harus
peptida harus melewati dinding sel luar dapat diserap melalui epitel-epitel usus
bakteri yang mengandung polisakarida untuk dapat sampai pada organ-organ
asam (asam teikoat). Peptida kation peripheral target (Haque dan Chand,
awalnya berinteraksi dengan permukaan 2006).
LPS, secara kompetisi menggantikan Pembangkitan peptida bioaktif
kation divalen yang menjembatani dan dari protein daging dapat diperoleh dari
sebagian menetralkan LPS. Hal ini beberapa perlakuan enzimatis dengan
menyebabkan gangguan pada membran memanfaatkan aktivitas enzim
bagian luar yang nampak seperti proteolitik gastrointestinal, perlakuan
gelembung di bawah mikroskop. Tahap pemeraman dan penyimpanan melalui
selanjutnya adalah terjadi lisis atau proses fermentasi dan pemanfaatan
disintegrasi sebagian membran jika proteinase dari berbagai sumber
konsentrasi antimikrobia di atas minimal (Arihara, 2006; Arihara dan Ohata, 2008;
inhibitory concentration (MIC). Pada Iwaniak dan Dziuba, 2009). Saiga et al.
saat interaksi membran, sebagian peptida (2006) mengisolasi peptida inhibitor
juga dapat menyisip secara paralel enzim konversi angiotensin I dari ekstrak
dengan permukaan membran ke interface otot dada ayam dan diperoleh urutan
di antara gugus kepala fosfolipid dan asam amino: Hyp-Gly-Leu-Hyp-Gly-Phe
rantai asam lemak dari lapisan tunggal memperlihatkan aktivitas yang lebih kuat
bagian luar membran. Akibatnya dari P4 peptida (Gly-Phe-Hyp-Gly-Thr-
membran menjadi lebih permeabel Hyp-Gly-Leu-Hyp-Gly-Phe) terhadap
melalui pembentukan pori-pori aktivitas hipertensi untuk tikus.
transmembran sehingga sel lisis atau
mati. Interaksi dengan komponen seluler Fermentasi Daging
yang lain dilakukan oleh peptida dengan Pengembangan produk
cara melawan terjadinya pembelahan sel, fungsional daging terfermentasi dapat
DNA, RNA untuk sintesis protein dan merupakan strategi baik pada industri
aktivasi autolisin. Bakteri dimatikan daging. Di samping itu perbaikan proses
dengan cara menghambat sintesis protein fermentasi daging tradisional,
dan menginduksi degradasi protein yang merupakan petunjuk ke arah makanan
diperlukan untuk replikasi DNA. fungsional. Sejumlah komponen aktif
secara fisiologis termasuk bioaktif
Pembangkitan Peptida Bioaktif dari peptida telah ditemukan dalam makanan
Protein Daging terfermentasi tradisional. Oleh karena
Peptida memainkan peran itu, daging terfermentasi tradisional
penting dalam pemenuhan kebutuhan merupakan target yang menarik untuk
asam amino sebagai sumber nitrogen, menemukan produk-produk baru daging
akan tetapi penelitian terbaru lebih fungsional (Arihara, 2006; Vass et al.,
mengarah pada fungsi sekunder peptida 2008).
dengan deret asam aminonya yang Fadda et al. (2002) menyatakan
spesifik yang mempunyai fungsi bioaktif bahwa hidrolisis protein sosis kering
yang memberikan dampak positif pada (tanpa inokulasi starter bakteri)
fungsi dan kondisi tubuh terutama menunjukkan aktivitas proteinase otot
memberikan manfaat pada kesehatan. lebih aktif merespon pada fraksi
Peptida bioaktif dapat dihasilkan dari (1) miofibril untuk mendegradasi pita
29
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

protein (57,6%) dibanding fraksi protein menjadi peptida-peptida oleh enzim-


sarkoplasma (36,3%) yang ditunjukkan enzim endogenous (katepsin B, D, H dan
dengan profil protein miosin 200 kDa, L) selama proses fermentasi.
aktin (66 kDa dan 43 kDa). Lebih lanjut Fraksi-fraksi peptida yang
Fadda et al. (2002) melaporkan bahwa diisolasi menggunakan ultrafiltrasi dari
selama pemeraman sosis kering 0 – 4 Cantonese sausage dengan perbedaan
hari terjadi penurunan pH yang konstan periode pengeringan menunjukkan
dengan peningkatan asam-asam amino adanya penurunan yang nyata fraksi
bebas (tanpa inokulasi starter bakteri) peptida lebih besar 10 kDa dan
yang dihasilkan dari aktivitas proteolitik peningkatan fraksi peptida 2 – 3 kDa dan
endogenous dan bakteri dalam protein < 2 kDa dibandingkan dengan peptida
sarkoplasma dan protein miofibril. pada 0 jam. Selanjutnya perbedaan
Turunan peptida-peptida bioaktif periode pengeringan, ternyata belum
dari protein daging dan dalam produk- mempengaruhi semua fraksi peptida,
produk daging terfermentasi, merupakan kecuali untuk peptida 2 – 3 kDa. Di
sesuatu yang mungkin diarahkan untuk samping itu juga diperoleh korelasi yang
mengintroduksi fungsi fisiologis dan nyata antara oksidasi lipida dan aktivitas
merupakan kandidat harapan sebagai antioksidan (Sun et al., 2009). Vastag et
bahan makanan fungsional (Vass et al., al. (2010) menambahkan bahwa
2008). Peptida-peptida bioaktif dapat hidrolisis protein daging Petrovac
diturunkan dari protein daging sausage terjadi selama proses ripening
terfermentasi melalui proses hidrolisis sampai produk akhir 90 hari. Hidrolisa
oleh enzim proteolitik selama fermentasi protein daging Petrovac sausage
dan penyimpanan (Arihara dan Ohata, menunjukkan aktivitas antioksidan dan
2008). Lebih lanjut Arihara dan Ohata aktivitas inhibitor enzim konversi
(2008) melaporkan bahwa protein- angiotensin I secara in vitro, seperti yang
protein daging mengalami degradasi disajikan pada Tabel 2.

Tabel. 2. Aktivitas antioksidan dan inhibitor enzim konversi angiotensin I sosis


Petrovac
No. Parameter Lama Pemeraman
0 hari 90 hari
1 Derajat hidrolisis (DH) 6,07 ± 0,84% 17,71 ± 0,76%
2 Radical scavenging assay (RSA), 27,61 ± 0,73% 50,08 ± 1,25%
DPPH
3 Reducing power (RP) 0,493 ± 0,016% 0,972 ± 0,065%
4 Aktivitas inhibitor enzim konversi 27,11 ± 2,163% 73,74 ± 3,299%
angiotensin I
Sumber: Vastag et al. (2010)

Pelayuan Daging dari 2,40 mg pada hari pertama menjadi


Kandungan peptida dalam daging 3,05 mg per gram daging pada hari ke-6
meningkat selama pelayuan postmortem. (peningkatan sebesar 53%). Kadar
Perubahan tingkat oligopeptida terjadi peptida pada daging sapi sangat besar
selama penyimpanan daging sapi, babi variasinya, mulai dari 0,69 - 1,44 mg per
dan ayam. Oligopeptida bertambah gram daging pada hari kedua menjadi
jumlahnya pada semua jenis daging 2,64 – 4,65 mg per gram daging pada
selama penyimpanan. Misalnya jumlah hari ke-21 setelah pemotongan. Selama
peptida dalam daging babi meningkat pelayuan atau penyimpanan, protein
30
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

daging terhidrolisis oleh protease


endogenous otot seperti calpain dan DAFTAR PUSTAKA
katepsin. Terjadi peningkatan aktivitas
inhibitor enzim konversi angiotensin I Arihara, K., 2006. Strategies for
pada daging sapi selama penyimpanan designing novel functional meat
pada suhu 4oC. Dengan demikian products. Meat Sci. 74:219-229
pembangkitan peptida bioaktif terjadi Arihara, K dan Ohata, M., 2008.
oleh proses pelayuan atau penyimpanan. Bioactive compounds in meat.
In F. Toldra (Ed) Meat
Perlakuan Enzim Biotechnology, Springer
Penggunaan berbagai protease Science + Business Media, LLC
komersial merupakan salah satu London. Pp 231-249.
pendekatan untuk memproduksi peptida Chan, Kim M., Eric A. Decker, Cameron
bioaktif dari protein pangan. Proteinase Feustman, 1994. Endogenous
dari hewan, tanaman atau mikrobia baik skeletal muscle antioxidants.
secara tunggal maupun kombinasi telah Abstract. Critical Rev. Food Sci
digunakan untuk mencerna protein and Nutrit, 34 (4): 403-426.
pangan. Beberapa protease telah Donatus, I.A., 1994. Antaraksi kurkumin
dimanfaatkan untuk pembangkitan dengan parasetamol: kajian
peptida bioaktif dari protein daging. terhadap aspek farmakologi
Pada industri daging, enzim perubahan hayati. Disertasi
proteolitik digunakan dalam Fakultas Pascasarjana UGM.
pengempukan daging. Enzim yang Yogyakarta.
banyak digunakan berasal dari tanaman Dziuba, J., Minkiewicz P., Plitnik K.,
seperti papain, bromelin dan ficin. 1996. Chicken meat protein as
Dalam daging yang diempukkan dengan potential precursors of bioactive
enzim tersebut, peptida-peptida yang peptides. Polish J. Of Nutrit Sci.
memiliki fungsi biologi dapat dihasilkan. 5 (4): 85-96.
Perlakuan dengan enzim tersebut juga Fadda, S., G. Oliver and G. Vignolo,
dapat membangkitkan peptida-peptida 2002. Protein degradation by
bioaktif dalam produk olahan daging. Lactobacillus plantarum and
Lactobacillus casei in a sausage
model system. J. Food Sci. 67
KESIMPULAN (3):1179-1183.
Gordon, M.H., 2001. Measuring
Berdasarkan penjelasan di atas, antioxidant activity. Dalam Jan
maka dapat disimpulkan bahwa Pokorny, Nedyalka,
komponen bioaktif dalam daging dapat Yanishlieva-Maslarova and
berupa senyawa anserin, karnosin dan Michael Gordon (ed).
peptida-peptida bioaktif. Pembangkitan Antioxidant in Food, Practical
komponen bioaktif dalam daging berupa Application. Woodhead
peptida bioaktif dapat dilakukan dengan Publishing Ltd. London.
3 cara yaitu (1) pelayuan atau
penyimpanan daging, (2) fermentasi
daging, dan (3) perlakuan enzim. Sifat
fungsional komponen bioaktif dalam
daging sangat bervariasi seperti Haque, E., dan Chand, R., 2006. Milk
antioksidan, antihipertensi, antimikrobia, Protein Derived Bioactive
antikanker dan imunomodulasi. peptides.

31
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

http://www.dairyscience.info/bi performance of sows and


o-peptides.htm Diakses 20 piglets. Asian-Aust. J. Anim.
November 2011. Sci. 20 (2):295-306.
Haug, A., R. Rodbotten, L.T. Mydland, Kubomora, D., Y. Matahira, A. Masui,
O.A. Christopherse. 2008. H. Matsuda, 2009. Intestinal
Increased broiler muscle absorption and blood clearance
carnosine and anserine of L-histidine-related
following histidine compounds after ingestion of
supplementation of commercial anserine in human and
broiler feed concentrate. Acta comparison to anserine-
Agriculturae Scandinavica, containing diets. Abstract. J.
Section A – Animal Science. Agric. Food Chem. 57 (5):1781-
58(2):71-77. 1785.
Hoffman, M., Waszkiewicz-Robak, B., Lukman, H., 1995. Perbedaan
and Swiderski, F., 2010. karakteristik daging, karkas dan
Functional Food of animal sifat olahannya antara itik afkir
origin. Meat and meat products. dan ayam petelur afkir. PPS
Nauka Przyr. Technol. 4 (5):1- IPB. Bogor.
13. Mine, Y and F. Shahidi, 2006.
Intarapichet, K.O. and B. Maikhunthod, Nutraceutical proteins and
2005. Genotype and gender peptides in health and disease.
differences in carnosine extract CRC Press. Boca Raton.
and antioxidant activities of Nollet, L.M.L and F. Toldra, 2006.
chicken breast and thigh meats. Advanced Technologies for
Abstract. Meat Sci. 634-642. Meat Processing. CRC Press.
Islam, M.N., M.N. Alam, M.R. Amin, Boca Raton.
and D.C. Roy, 2010. Effect of Naveena, B.M., Sen, A.R. and Kondaiah,
sun drying on the composition N., 2010. Ensuring activity and
and shelf life of Goat Meat Bioavailability. Nutritive value.
(Capra aegagrus hircus). Res. Fleisch wirtschaft Int. 25 (4):21-
Pub. J. 4 (2):114-123. 28.
Iwaniak, A and B. Dziuba, 2009. Motif Okarini, I.A., Harmiati, I.A.A dan
with potential physiological Kartini, A.A.S.P., 2003. Effect
activity in food proteins-biopep of yoghurt on drinking water
database. Acta Sci. Pol. towards physical, chemical,
Technol. Aliment. 8 (3):59-85. microbiological and
Jimenez-Colmenero, F., Caraballo, J., organoleptic characteristics of
and Cofrades, S., 2003. broiler meat. In Proceeding
Healthier meat and meat International Conference on
products: their role as functional Functional and Health Food
foods. Meat Sci. 59:5-13. Market, technology and Health
Benefit. Gadjah Mada
University. Yogyakarta.

Okarini, I.A., 2010. Functional of lactic


Kim S.W., Ronald, D.M., Yu-Long and acid bacteria on broiler breast
G. Wu., 2007. Functional amino meat. International Seminar on
acids and fatty acids for prospect and Challenges of
enhancing production Animal Production in
32
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Developing Countries in the 21st Abstract. Innovative Food Sci.


Century, Faculty of Animal & Emer. Tech. 10 (4):558-563.
husbandry, University of Teltathum, T and S. Meckchay, 2009.
Brawijaya, Malang. 23-25 Proteome changes in thai
March 2010. indigenous chicken muscle
Ondetti, M.A., dan Cushman, D.W., during growth period. Int. J.
1982. Enzymes of the Renin- Biol. Sci. 5 (7):679-685.
angiotensin system and their Teltathum, T and S. Meckchay, 2010.
inhibitors. Annual Review Relationships between
Biochemistry. 51:283-308. pectoralis muscle proteomes
Purnomo, H., 2010. Modern Technology and shear force in thai
in Livestock Products indigenous chicken meat.
Processing – An overview. Kasetsart J. Nat. Sci. 44:53-60.
International Seminar on Toldra, F., 2010. Innovation for healthier
Prospects and Challenges of processed meats. International
Animal Production in Conference on Food Innovation
Developing Countries in the 21st – Foodinnova 2010, Valencia
Century, Faculty of Animal (Spain), 25-29 October 2010.
husbandry, University of Tomonaga, S., T. Hayakawa, H.
Brawijaya, Malang. 23-25 Yamane, H. Maemura, M. Sato,
March 2010. Y. Takahata, F. Morimatsu and
Saiga, A., S. Tanabe and T. Nishimura, M. Furuse, 2007. Oral
2003. Antioxidant activity of administration of chicken breast
peptides obtained from porcine extract increase brain carnosine
myofibrillar proteins by and anserine concentrations in
protease treatment. J. Agric. rats. Abstract. Nutrit. Neurosci.
Food. Chem. 51:3661-3667. 10(3&4):181-186.
Saiga, A., Tomoyuki, O., T. Makiara, S. Vass, N., Czegledi, L and Javor, A.,
Katsuda, F. Morimatsu and T. 2008. Significance of
Mishimura, 2006. Action Functional Foods of animal
mechanism of an angiotensin-I- origin in human health. Lucrari
converting enzyme inhibitor stiinfice zootechnie si
peptide derived from chicken biotechnologie 41 (2):263-270.
breast muscle. J. Agric. Food Vastag, Z., Popovic, L., Popovic, S.,
Chem. 54 (3):942-945. Petrovic, L. and Pericin, D.,
Sukamto, 2008. Eksplorasi Fraksi 2010. Antioxidant and
Globulin 7S dan 11S Komak angiotensin-I converting
(Dolichos lablab) dan enzyme inhibitory activity in
Interaksinya dengan Gum the water-soluble protein extract
Xanthan. Disertasi Program from Petrovac Sausage
Pascasarjana Fakultas Pertanian (Petrovska Kolbasa). Abstract.
Universitas Brawijaya. Malang. Short com. Food control, 21
(9):1298-1302.
Sun, W., Zhao H, Zhao Q, Zhao M, Williams, P.G., 2007. Nutritional
Yang B, Wu N and Qian Y., composition of red meat.
2009. Structural characteristics Papers-Faculty of Health and
of peptides extracted from behavioural Sciences.
cantonese sausage during drying University of Wollongong.
and their antioxidant activities. Sydney.
33
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2015, Hal 22-34 Vol. 10, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Wu, H.C., and C.Y. Shiau, 2002. ingestion enhances contribution


Proximate composition, free of nonbicarbonate buffering.
amino acids and peptide Abstract. Medicine and Science
contents in commercial chicken in Sports and Exercise. 38
and other meat essences. J. (2):334-338.
Food and Drug Anal. 10
(3):170-177.

Yasuhiro, S., N. Tomomi, M. Hirohiko,


S. Mikako, K. Kazuyuki, M.
Fumiki and T. Kaoru, 2006.
Carnosine and anserine

34

S-ar putea să vă placă și