Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PEMBAHASAN
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BERNAFAS
a. Kondisi geografis lokasi perancangan.
Letak geografis tapak yang berada di Jl. Pantai
Sire, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, yaitu 116°
6'19.18"U dan 8°21'41.87"LS. Bentuk tapak dapat dilihat
pada gambar 2 di samping.
Orientasi tapak terhadap sumber cahaya matahari
Gambar 1. Konsep Dasar Bentuk [Sumber: Analisis Perancangan] sejajar arah timur laut. Berdasarkan teori pencahayaan
terhadap bangunan, maka arah tersebut sudah cukup
baik untuk digunakan sebagai penerangan.
Potensi tapak cukup baik mulai dari jenis vegetasi,
kondisi tanah, akses jalan, fasilitas listrik dan PDAM,
serta potensi perairan yang sangat baik untuk dijadikan
lokasi budidaya mutiara.
b. Hasil Perancangan dan Penerapan Konsep
Perancangan Pusat Kerajinan Dan Budidaya
Mutiara mengusung tema Bioklimatik Arsitektur, yaitu
a b perancangan yang menitik beratkan pada kondisi iklim
Gambar 2. (a) Eksisting Tapak [Sumber: Google Earth] (b) Zoning sebagai dasar perancangan. Tema bioklimatik arsitektur
Fungsi [Sumber: Analisis Perancangan] memiliki beberapa prinsip sebagai dasar perancangan,
yaitu :
Tapak Berada di sekitar zona pariwisata dan - Micro-climate strategy (menciptakan iklim
budidaya biota laut, sesuai dengan Peraturan Daerah mikro)
Kabupaten Lombok Utara nomor 9 tahun 2011 tentang - Environmental Regeneration (meregenerasi
Rencana Tata Ruang Wilayah, tercantum beberapa lingkungan)
aturan antara lain; - Low Energy Consumption (hemat energy)
- Kawasan sempadan pantai yang meliputi dataran Penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam
sepanjang tepian yang lebarnya proporsional perancangan ini dapat dilihat dari gambar berikut.
dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 1. Bangunan Budidaya Kerang Mutiara
meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
- Ruang terbuka hijau
Aturan tentang ruang terbuka hijau tertera pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1. Peraturan Bangunan
[Sumber: RTRW kab. Lombok Utara, 2011]
Tampak kawasan pusat kerajinan dan Gambar dibawah ini merupakan bentuk dasar
budidaya mutiara yang menerapkan tema arsitektur yang dirancang berdasarkan konsep arsitektur
bioklimatik dengan konsep arsitektur bernafas. bernafas;
KESIMPULAN
Perancangan Pusat Kerajinan Dan Budidaya
Mutiara merupakan bangunan tempat budidaya kerang
mutiara yang menghasilkan mutiara. Sensitifitas kerang
terhadap kondisi iklim sekitara mempengaruhi juga
bentuk dan tatanan bangunan. Untuk mencapai tingkat
kenyamanan termal, dilakukan tiga strategi terhadap
bangunan, yaitu ; melebarkan bukaan, merefleksi
cahaya, dan memfilter cahaya. Dari penerapan strategi
tersebut, ditarik kesimpulan yaitu:
1. Melebarkan ruang dan meninggikan langit-
langit, dan mengatur tingginya bukaan untuk
meminimalkan sudut dating pencahayaan
alami yang masuk ke dalam ruang serta
kaitannya dengan standar kenyamanan.
2. Membelokkan cahaya dengan metode
refleksi, memfilter cahaya dengan
menambah Secondary Skin dengan bahan
transparan, dan memberi Shadding Device
sangat berguna untuk menghindari efek
silau. Selain itu, dengan penerapan strategi
tersebut, cahaya yang masuk ke dalam ruang
tidak diikuti oleh panas matahari sehingga
tidak terjadi pemanasan di dalam ruangan.
PUSTAKA