Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.
Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita
saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu
juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja,
kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan
layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita
terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan
tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan
perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat
membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan
bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di
kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi
CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau,
apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing , maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita
penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena
nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa
layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus
terukur dengan baik.
Analisis iCould
A. Pengertian iCould
C. Penyimpanan iCould
Kelebihan iCould :
File Tidak Akan Hilang Atau Rusak
Bila kita menyimpan data pada layanan icloud storage, bisa dipastikan
data yang tersimpan tidak akan rusak. Karena kualitas serta keadaan file
tersebut, akan tetap sama seperti waktu pertama kali kita mengunggahnya.
Kelebihan layanan cloud ini memang tidak dimiliki oleh media
penyimpanan fisik, dimana file bisa saja terhapus atau terinveksi virus.
Kelebihan dari layanan cloud storage adalah, media penyimpanannya tidak
mudah rusak. Karena penyedia layanan akan menjaga server mereka
dengan baik, untuk meminimalisir terjadinya kerusakan perangkat. Jika
memang terjadi kerusakan pada perangkat, maka mereka sudah
menyiapkan back-up data, yang disimpan di dalam server tersebut.
Bisa Diakses Melalui Perangkat Apapun
Keunggulan lainnya bila kita menggunakan media penyimpanan berbasis
cloud adalah, kita bisa mengakses data-datanya melalui perangkat apa saja.
Meskipun itu dari smartphone ataupun komputer, kita tetap bisa
mengakses file-file tersebut, selama kita terhubung dengan internet.
Kekurangan iCould :
Membutuhkan Akses Internet
Kekurangan layanan cloud diantaranya adalah, kita membutuhkan akses
internet untuk mengakses data-data yang disimpan di icloud. Terlebih lagi
untuk mengunggah file berukuran besar, tentu saja membutuhkan jaringan
internet yang kencang dan stabil. Jika tidak didukung dengan jaringan
internet yang bagus, maka kita akan kesulitan menyimpan file ke dalam
layanan icloud.
Rentan Terhadap Peretasan
Hal yang paling ditakutkan oleh pengguna layanan icloud adalah,
terjadinya peretasan dan pembobolan terhadap layanan tersebut. Karena
peretasan seperti itu, dapat menimbulkan pembajakan terhadap file-file
dan data yang kita simpan di layanan icloud.
Terikat Dengan Ketentuan Penyedia Layanan
Kekurangan layanan icloud lainnya yakni, pengguna harus mengikuti
ketentuan yang sudah dibuat oleh penyedia jasa. Jadi kita tidak bisa
sembarangan menyimpan data ke dalam media penyimpanan icloud.
Karena bila kita tidak mengikuti ketentuan penyedia layanan, bisa saja
mereka menghentikan layanan icloudnya untuk kita.
Analisis QR Code
A. Pengertian QR Code
QR Code merupakan singkatan dari Quick Respqonse Code, atau dapat
diterjemahkan menjadi kode respon cepat. QR Code (Quick Response Code)
adalah barcode dua dimensi yang dapat menyimpan data. QR Code dikembangkan
oleh Denso Corporation, sebuah perusahaan Jepang yang banyak bergerak di
bidang otomotif. QR Code ini dipublikasikan pada tahqun 1994 dengan tujuan
untuk pelacakan kendaraan di bagian manufaktur dengan cepat dan mendapatkan
respon dengan cepat pula.
QR Code merupakan evolusi dari kode batang (barcode). Barcode
merupakan sebuah simbol penandaan objek nyata yang terbuat dari pola batang-
batang berwarna hitam dan putih agar mudah untuk dikenali oleh komputer.
Awalnya kode QR digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di
manufaktur, namun kini kode QR digunakan dalam konteks yang lebih luas,
termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang
ditujukan untuk pengguna telepon seluler. Di Jepang, penggunaan kode QR sangat
populer, hampir semua jenis ponsel di Jepang bisa membaca kode QR sebab
sebagian besar pengusaha di sana telah memilih kode QR sebagai alat tambahan
dalam program promosi produknya, baik yang bergerak dalam perdagangan
maupun dalam bidang jasa. Pada umumnya kode QR digunakan untuk
menanamkan informasi alamat situs suatu perusahaan. Di Indonesia, kode QR
pertama kali diperkenalkan oleh KOMPAS. Dengan adanya kode QR pada koran
harian di Indonesia ini, pembaca mampu mengakses berita melalui ponselnya
bahkan bisa memberi masukan atau opini ke reporter atau editor surat kabar
tersebut. Contoh sebuah QR Code dapat dilihat pada gambar 1.
C. Cara Penggunaan
Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca
kode QR dan memiliki akses internet untuk menghubungkan ponsel dengan
situs yang dituju via kode QR tersebut. Pelanggan, yang dalam hal ini adalah
pengguna ponsel hanya harus mengaktifkan program pembaca kode QR,
mengarahkan kamera ke kode QR, selanjutnya program pembaca kode QR
akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika
kode QR berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung
mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs
yang dituju.
Jika ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal
pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan
terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL
halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor
yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan
memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah
pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik
usaha. Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain
misalnya Kaywa Reader , yang dapat di instal pada ponselnokia,iMatrix,
aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan
untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL
image maupun dengan menguploadnya.
Referensi