Sunteți pe pagina 1din 11

PENGARUH KERJASAMA ASEAN CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA)

TERHADAP DAYA SAING BATIK INDONESIA TAHUN 2010-2016

Oleh:
Molia Ananda
Pembimbing : Dr. Pazli, S.IP. M.SI

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang baru – Pekanbaru 28293
TELP. (0761) 63277 / 23430

Abstract

The research analyzes cooperation influence of ASEAN China Free Trade Area
(ACFTA) towards Indonesian’s batik competition. One of product that now a days
dominates local market is textil product of China’s batik . Batik is one of popular
product of Indonesian. By ACFTA, Indonesian’s batik must compete with textil product
of batik from China. The competition is controlled by price competition, where
Indonesian’s batik has relative more expensive price than China’s batik. If the
cooperation of ACFTA is not based by the preparation facing the import products, so
it will be threat especially for Indonesian’s batik.
The research teoritically has been built by using Liberalism perspective. The kind
of this research is qualitative research. The data is based on secunder data through
literature study such as book,website, and each other.
The final result of this research is by the cooperation of ACFTA, Indonesia is
able to increase batik’s product export value into the countries that are joined in this
cooperation. Many ways are implemented by Indonesian government in order to
increase batik’s competition to be able to compete both in local market and
international market. The effort of government makes good result because every year,
Indonesian’s batik export to ASEAN and China increas. Although textil import of
China’s batik motived in Indonesian every year increases, but the total of batik export
is getting bigger.

Keywords : Batik Of Indonesia, Competitiveness, Textil Of China’s Batik motived

PENDAHULUAN negara ASEAN dengan China.


Pembentukan perdagangan bebas
ASEAN China Free Trade Area adalah akibat dari liberalisasi
(ACFTA) merupakan kerjasama perdagangan yang tidak dapat dihindari
perdagangan bebas antara negara- oleh setiap negara di dunia. Negara-

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


negara yang tergabung di dalam Agreement ASEAN-China FTA melalui
kerjasama ini akan saling memberikan Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun
prefential treatment atau pemberlakuan 2004 tanggal 15 Juni 2004.
khusus yang lebih menguntungkan
apabila dibandingkan perlakuan yang Setelah negosiasi tuntas, secara
diberikan kepada negara mitra dagang formal ACFTA pertama kali
lain non anggota pada umumnya. diluncurkan sejak ditandatanganinya
Kerjasama ACFTA dibentuk agar Trade in Goods Agreement dan Dispute
memberikan kemudahan untuk negara- Settlement Mechanism Agreement pada
negara yang tergabung dengan tanggal 29 November 2004 di
pengurangan dan penghapusan tarif Vientiane, Laos. Persetujuan Jasa
yang ditandai dengan percepatan aliran ACFTA ditandatangani pada
barang, jasa, dan investasi. pertemuan ke-12 KTT ASEAN di
Cebu, Filipina, pada bulan Januari
Dalam membentuk ACFTA, para 2007. Sedangkan Persetujuan Investasi
kepala negara anggota ASEAN dan ASEAN China ditandatangani pada
China menandatangani ASEAN - China saat pertemuan ke-41 Tingkat Menteri
Comprehensive Economic Cooperation Ekonomi ASEAN tanggal 15 Agustus
pada tanggal 6 November 2001 di 2009 di Bangkok, Thailand.1
Bandar Sri Begawan, Brunei
Darussalam. Sebagai titik awal proses Dalam perjanjian kerjasama
pembentukan ACFTA para kepala ACFTA telah dilaksanakan penurunan
negara kedua pihak menandatangani tarif secara penuh pada tahun 2010 bagi
Framework Agreement on ASEAN-6 (Indonesia, Thailand,
Comprehensive Economic Cooperation Malaysia, Singapura, Filipina, dan
between the ASEAN and People’s Brunei Darussalam) bersama China.
Republic of China di Phnom Penh, Serta tahun 2015 untuk negara
Kamboja pada tanggal 4 November Kamboja, Laos, Myanmar, dan
2002. Vietnam.

Protokol perubahan Framework Kerjasama ACFTA memberikan


Agreement ditandatangani pada tanggal dampak baik positif maupun negatif.
6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Dampak positif dari kerjasama ini
Protokol perubahan kedua Framework adalah memberikan kemudahan
Agreement ditandatangani pada tanggal Indonesia untuk meningkatkan nilai
8 Desember 2006. Indonesia telah ekspor karena adanya pengurangan dan
meratifikasi Ratifikasi Framework penghapusan tarif. Namun dampak

1 %2F12%2F21%2Fasean-china-fta-id0-
ASEAN-China FTA. Tersedia di
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q= 1356076310.pdf&usg=AFQjCNGVqTPvlBd0
&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact= eo4RVvo6Gqcv1iJnLw&sig2=XvyaveptYnrv
8&ved=0ahUKEwiv0uP0gNfTAhULLY8KH XGCHXXq9Eg. Diakses 17 November 2016
WzvDpIQFghiMAg&url=http%3A%2F%2Fw Pukul 09:00 WIB
ww.kemendag.go.id%2Ffiles%2Fpdf%2F2012

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


negatif lainnya adalah banyaknya Indonesia yang kurang memperhatikan
produk impor yang sejenis dengan kualitas produk karena lebih
produk lokal yang mulai beredar di mementingkan harga produk yang lebih
pasar domestik dan salah satunya murah. Hal ini secara perlahan produk
adalah produk tekstil bermotif batik lokal akan terus disaingi produk dari
dari China. China.

Salah satu produk tekstil yang Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
menjadi produk unggulan Indonesia Menjelaskan gambaran umum ASEAN-
adalah batik. Batik diakui sebagai China Free Trade Area (ACFTA). (2)
warisan budaya Indonesia oleh The Menjelaskan perkembangan produk
United Nations Educational, Scientific batik Indonesia. (3) Menjelaskan
and Cultural Organization (UNESCO) ekspor-impor batik Indonesia ke
pada 2 Oktober 2009. Pengakuan dari negara-negara ASEAN dan China
UNESCO mengenai batik sebagai tahun 2010-2015. (4) Menjelaskan
warisan budaya Indonesia menjadikan pengaruh kerjasama ACFTA terhadap
salah satu langkah yang strategis untuk daya saing batik Indonesia.
mempromosikan batik hingga dunia
internasional. Selain itu batik memiliki Kerangka Dasar Teori
fungsi ekonomi yang sangat penting
bagi Indonesia terutama bagi para Perspektif Liberalisme
perajin batik dimana batik bisa menjadi
Perspektif yang digunakan
sumber mata pencaharian, serta dapat
dalam penelitian ini adalah perspektif
menciptakan lapangan pekerjaan bagi
liberalisme. Perspektif liberalisme
masyarakat Indonesia, dan tentunya
didasarkan pada asumsi bahwa manusia
batik yang diekspor ke berbagai negara
pada hakikatnya merupakan makhluk
akan menambah devisa negara. Dari
yang tidak suka konflik, mau bekerja
data Kemenperin, ekspor batik pada
sama, dan rasional. Kaum liberal
tahun 2015 sebesar USD 156 juta atau
menganggap pasar sebagai mekanisme
setara dengan Rp. 2,1 triliun, naik 10 %
paling tepat dalam pemenuhan
dari tahun 2014.2 Pada tahun 2010 nilai
kebutuhan manusia, karena disana
ekspor batik hanya berkisar USD 22
manusia bebas untuk berinteraksi
juta.
(membeli dan menjual) atas inisiatif
Berbagai produk dari China kini mereka sendiri. Dengan demikian
mulai banyak beredar di pasar dalam aktivitas perdagangan bebas
Indonesia dengan harga yang relatif yang lintas batas, setiap negara akan
lebih murah dibanding dengan produk memperoleh keuntungan yang
lokal. Harga yang murah juga akan maksimal melalui efisiensi, dan
lebih disukai oleh masyarakat kesejahteraan global akan meningkat.3

2 3
Tersedia di www.kemenperin.go.id Diakses Jackson, Robert & Sorensen, Georg.
pada 1 Januari 2017 Pukul 15:45 WIB. “Ekonomi Politik Internasional” dalam

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


Dalam penelitian ini peneliti perdagangan bebas menjadikan
menggunakan unit analisa nation-state terjadinya spesialisasi dan spesialisasi
(negara-bangsa). Tingkat analisa ini meningkatkan efisiensi dan dengan
memiliki asumsi bahwa semua demikian tentu akan meningkatkan
pembuat keputusan, dimanapun berada, produktivitas.
pada dasarnya akan berperilaku sama
apabila menghadapi situasi yang sama. Konsep Daya Saing
Sehingga, dalam hubungan Peneliti menggunakan konsep
internasional lebih dicerminkan oleh daya saing. Berdasarkan Departemen
perilaku negara-bangsa.4 Level analisis pendidikan dan kebudayaan yang
ini berkaitan dengan judul penelitian tercantum dalam kamus bahasa
karena aktor yang bertindak adalah Indonesia tahun 1995, daya saing
negara dan kelompok negara-negara adalah kemampuan suatu komoditi
yang bergabung di dalama kerjasama untuk memasuki pasar luar negeri dan
ACFTA. kemampuan untuk bertahan di dalam
pasar tersebut. Terdapat dua cara untuk
Teori Keunggulan Komparatif mengukur daya saing suatu komoditas,
Peneliti menggunakan teori yaitu melalui keunggulan komparatif
perdagangan internasional, teori dan keunggulan kompetitif komoditas
keunggulan komparatif. Perdagangan tersebut. Keunggulan komparatif
internasional menjadi salah satu faktor merupakan suatu konsep yang
utama dalam meningkatkan Produk dikembangkan oleh David Ricardo
Domestik Bruto/PDB dan mendorong menganggap keabsahan teori nilai
industrialisasi, kemajuan transportasi berdasar tenaga keja (labor theory of
dan globalisasi. Menurut teori value) yang menyatakan hanya ada satu
keunggulan komparatif, meskipun faktor produksi yang menentukan nilai
suatu negara kurang efisien (tidak komoditas yaitu tenaga kerja.
memiliki keunggulan absolut terhadap Sedangkan teori keunggulan kompetitif
suatu negara lain) dari suatu negara yang dikembangkan oleh Porter adalah
yang berbeda dalam memproduksi dua keunggulan kompetitif suatu komoditi
jenis komoditas yang sama, negara merupakan keunggulan yang dapat
tersebut masih dapat menikmati dikembangkan dengan berbagai usaha,
keuntungan dalam perdagangan karena oleh karena itu keunggulan kompetitif
yang menentukan bukanlah absolute tidak menekankan pada kondisi alami
cost dalam produksi melainkan suatu komoditi.
opportunity cost.
David Ricardo menyatakan Hipotesa
bahwa perdagangan bebas membawa Jawaban sementara (hipotesa) yang di
keuntungan bagi semua pihak sebab rumuskan oleh peneliti dalam

Pengantar Studi Hubungan Internasional 4


Mohtar Mas’oed, 1990, Ilmu Hubungan
[terj.]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Internasional (Disiplin dan Metodologi),
hlm. 227-277 Jakarta:LP3ES, hlm.187

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


penelitian ini adalah “Melalui Metodologi Penelitian
kerjasama ASEAN China Free Trade Metode Penelitian
Area (ACFTA) daya saing batik Metode penelitian yang digunakan
Indonesia tahun 2010-2015 semakin dalam penelitian ini adalah metode
meningkat”. penelitian kualitatif yang bersifat
Variabel independen adalah deskriptif. Penelitian ini akan
“Kerjasama ASEAN China Free Trade menggambarkan dan menganalisa
Area”. Indikator yang digunakan kondisi-kondisi atau peristiwa-
adalah: peristiwa yang terkait dengan
1. Indonesia memperkuat permasalahan yang diajukan, selain itu
kerjasama perdagangan melalui sesuai dengan jenis penilitian ini ,maka
bentuk kerjasama yang lebih jenis data yang akan penulis gunakan
komperehensif yakni kerjasama adalah data-data kualitatif
ASEAN China Free Trade Area.
2. Pelaksanaan penurunan dan Teknik Pengumpulan Data
penghapusan tarif Produk Teknik penelitian yang dilakukan
Industri dan Produk Tekstil adalah penelitian kepustakaan (Library
(ITPT) termasuk dalam tahapan Research). Library research yang
Highly Sensitive List/HSL dimaksud adalah dengan mencari
maksimum 50% yang mulai berbagai informasi, berita analisis,
diberlakukan tahun 2015. konsep-konsep hasil pemikiran para
ahli yang dimuat dalam buku, karya
Variabel dependen adalah “Daya tulis ilmiah, artikel, internet, media
Saing Batik Indonesia Pada Tahun cetak, dan jurnal-jurnal yang berkaitan
2010-2016 Semakin Meningkat” dengan permasalahan yang akan
Indikator yang digunakan adalah: dibahas.
1. Pasca implementasi ACFTA,
nilai ekspor batik Indonesia ke Ruang Lingkup Penelitian
China setiap tahunnya Dalam melakukan penelitian ini,
meningkat. penulis membatasi ruang lingkup
2. Nilai ekspor batik Indonesia ke penelitian berdasarkan masalah yang
negara ASEAN yang paling akan penulis teliti. Ruang lingkup
tinggi adalah ke negara penelitian ini adalah pengaruh
Malaysia dengan total 79 kerjasama ASEAN China Free Trade
.710.894 US$. Area terhadap daya saing batik
3. Pemberlakuan kebijakan Indonesia tahun 2010-2016 yang
pembatasan impor tekstil memfokuskan pada nilai ekspor batik
bermotif batik untuk Indonesia ke negara ASEAN dan
melindungi batik nasional China.
dalam Peraturan Menteri
Perdagangan No.86/M- Hasil Penelitian
DAG/PER/10/2015. Produktivitas Industri Batik
Indonesia

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


Produktivitas adalah akar Perkembangan Ekspor Batik
penentu daya saing baik pada tingkat Indonesia ke negara-negara ASEAN
individu, perusahaan, industri maupun
negara. Di dalam suatu proses produksi Penurunan dan penghapusan tarif
ada hal-hal yang harus diperhatikan, dalam kesepakatan kerjasama ACFTA
diantaranya: komposisi input yang untuk produk Industri Tekstil dan
harus harus digunakan, proses produksi Produk Tekstil (ITPT) termasuk
agar tingkat produksi maksimal, dan kedalam tahapan Highly Sensitive
hasil dari proses itu sendiri. List/HSL. Dalam tahapan HSL ini tarif
impor yang dikenakan paling tinggi
Industri batik di Indonesia 50% yang berlaku mulai tahun 2015.
umumnya merupakan Industri Kecil Perkembangan batik yang telah
Menengah (IKM). Sebelum krisis merambah di seluruh nusantara hingga
moneter pada tahun 1997 industri kecil ke dunia internasional menjadikan kain
menengah batik sempat mengalami batik kian berkembang menjadi industri
kemajuan. Industri batik Indonesia modern dan di ekspor ke negara-negara
tersebar di beberapa daerah di pulau ASEAN.
Jawa yang kemudian menjadi nama
jenis batik yang dihasilkan seperti batik Berdasarkan data yang diperoleh
Pekalongan, batik Cirebon, batik dari Pusdin Kemenperin,bahwasanya
Sragen, batik Surakarta, batik jumlah total nilai ekspor batik
Yogyakarta. Indonesia ke negara ASEAN dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2014 yang
Berdasarkan data yang peneliti paling tinggi adalah negara Malaysia
dapatkan dari Pusdin Kemeperin, dengan jumlah total 79.710.894 US$.
perkembangan industri batik Indonesia Posisi ke dua adalah negara Singapura
tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi dengan jumlah total 19.514.971US$.
unit usaha hingga nilai produksi. Posisi ke tiga adalah negara Thailand
Jumlah unit usaha mengalami kenaikan dengan jumlah mencapai 10.221.305
pada tahun 2010 dengan jumlah 418 US$. Posisi ke empat negara Philipina
dan penyerapan tenaga kerja mencapai dengan jumlah 982.790 US$. Posisi ke
21.379 orang. Namun pada tahun 2012 lima adalah negara Brunei Darussalam
jumlah unit usaha mengalami dengan jumlah 850.642 US$. Posisi ke
penurunan hingga menjadi 325 unit enam adalah negara Vietnam dengan
usaha dan dengan penyerapan tenaga jumlah 615.306 US$. Posisi ke tujuh
kerja mencapai 14.512 orang. Jumlah adalah negara Myanmar dengan
unit usaha terbanyak adalah pada tahun 141.957 US$. Posisi ke delapan adalah
2012 dengan jumlah 325 unit usaha. negara Kamboja dengan jumlah 52.738
Sedangkan penyerapan tenaga kerja US$, serta jumlah ekspor yang paling
terbanyak terjadi pada tahun 2011 rendah adalah negara Laos dengan
dengan jumlah 22.255 orang. jumlah 2.117 US$.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


Perkembangan Ekspor Batik bermotif batik dari China sudah
Indonesia ke Tiongkok meningkat.
Berdasarkan data yang diperoleh Kesimpulan
dari Pusdin Kemenperin, jumlah nilai
ekspor batik Indonesia ke China Awalnya peneliti mengajukan
mengalami peningkatan untuk setiap hipotesa bahwa kerjasama ASEAN
tahunnya. Tercatat hingga tahun 2014 China Free Trade Area akan
total nilai ekspor batik Indonesia ke memberikan dampak yang buruk
China mencapai 674.530.393 US$. Hal terhadap produk batik Indonesia.
ini berarti masih tingginya permintaan Namun setelah dilakukan analisis
China akan batik Indonesia. dengan data yang didapatkan,
Berdasarkan data tersebut juga kerjasama ACFTA ini memberikan
diketahui bahwa batik Indonesia manfaat bagi Indonesia yakni dengan
merupakan batik yang diminati oleh meningkatnya nilai ekspor batik
Negara-negara ASEAN dan China. Indonesia ke negara ASEAN maupun
Maka dari itu diharapkan agar posisi ini ke negara China. Untuk itu Indonesia
dapat dipertahankan sehingga produksi harus terus dapat memanfaatkan
batik akan terus meningkat dan kerjasama ini agar dapat memperoleh
membuka lebih banyak lagi peluang keuntungan yang maksimal.
kerja serta meningkatkan pendapatan Setelah batik secara resmi diakui
negara. sebagai salah satu warisan budaya
Indonesia oleh The United Nations
Perkembangan Impor Tekstil Educational, Scientific and Cultural
Bermotif Batik Tiongkok ke Organization (UNESCO) pada 2
Indonesia Oktober 2009 tentunya kini menjadi
nilai lebih bagi kepercayaan diri
Berdasarkan data yang diperoleh
produsen batik Indonesia untuk
dari Pusdin Kemenperin, untuk setiap
bersaing dengan negara-negara yang
tahunnya total impor kain bermotif
juga mampu memproduksi batik.
batik asal China mengalami kenaikan
Dalam mempertahankan daya
meskipun di tahun 2014 sempat
saing batik Indonesia berbagai upaya
mengalami penurunan sekitar
dilakukan oleh pemerintah Indonesia
9.855.648 US$. Pada tahun 2010
yaitu, kebijakan pembatasan impor
sampai 2014 penurunan tarif pada
batik dari negara-negara luar supaya
sektor TPT belum diberlakukan, karena
masyarakat Indonesia lebih mencintai
jadwal penurunan tarif produk TPT
dan menggunakan batik produksi
yang termasuk ke dalam tahap Highly
dalam negeri. Melakukan penguatan
Sensitive List dilaksanakan pada tahun
identitas batik Indonesia melalui
2015. Namun bisa dilihat meskipun
Batikmark serta pemberdayaan Usaha
penurunan tarif untuk sektor TPT
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
belum dilaksanakan, angka impor kain
diharapkan bisa menjadi bekal bagi
sumber daya manusia Indonesia

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


kedepan untuk terus mengembangkan Anthonius. 2011. Pengantar Studi
dan memproduksi batik sehingga Hubungan Internasional.
warisan budaya dapat dilestarikan dan Yogyakarta: Graha Ilmu.
menjadi nilai tambah ekonomi.
Apridar. 2010. Teori Ekonomi: Sejarah
dan Perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal:
Boediono. 1983. Ekonomi
Internasional. Yogyakarta:
Iswandari. 2014. Perkembangan
Gadjah Mada University Press.
Produk Tekstil Cina di Indonesia
Pasca Implementasian ACFTA
Cipto, Bambang. 2007. Hubungan
(ASEAN – China Free Trade
Internasional di Asia Tenggara.
Area) 2010. Vol 2. No 4.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri Tiara Kasih. 2017. Kebijakan
Efriza. 2012. Political Explore Sebuah
Pemerintah Daerah Dalam
Kajian Ilmu Politik. Bandung:
Penerapan Masyarakat Ekonomi
Alfabeta.
ASEAN (MEA) Terhadap Sektor
Kerajinan Batik Melayu Riau
Harison, Lisa. 2007. Metodologi
Tahun 2014-2015. Vol 4. No.1.
Penelitian. Jakarta: Kencana
Perdana Media Group.
Sigit Setiawan. 2012. ASEAN-China
FTA: The Impacts on The Exports
Jackson, Robert. Sorensen, Georg.
of Indonesia and China. Vol 6.
1999. Introduction to
No. 2.
International Relations. Oxford
University Press.
Siti Aminah. 2012. Motivasi Cina
Menguasai Pasar Industri
Stean, Jill. Lioyd Pettiford. 2009.
Manufaktur di Indonesia (2000-
Hubungan Internasional:
2010). Dalam Jurnal
Perspektif dan Tema. [terj.].
Transnasional Vol 4. No1.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pekanbaru.
Mas’oed, Mochtar. 1990. Ilmu
Wezi Tresia O. 2014. Efektivitas
Hubungan Internasional:
Pemberlakuan ACFTA Terhadap
Disiplin dan Metodologi.
Pasar Industri Komestik
Jakarta: LP3ES.
Indonesia. Vol 1. No.2.
Perwira. Yani. 2005. Pengantar
Buku :
Hubungan Internasional.
Bandung: PT Remaja
Rosddakarya.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


a=t&rct=j&q=&esrc=s&source
Scott, Burchill. Andrew Linklater. =web&cd=8&cad=rja&uact=8
2008. Teori-Teori Hubungan &ved=0ahUKEwiY0vT_5NbR
Internasional. Bandung: Nusa AhWGro8KHfoNA6QQFghJM
Media. Ac&url=http%3A%2F%2Fdan
iel36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Wendt, Alexander. Jack S.Levy. %2Ffiles%2F2011%2F08%2F
Richard Little. 2014. Pengarug-ACFTA-terhadap-
Metodologi Ilmu Hubungan Indonesia-dan-
Internasional. Intrans. Internasional.pdf&usg=AFQjC
NEC1r4UWGOBTCsj96VmcA
Wirajuda, Hasan. 2014. Hubungan _HPIYdHw&sig2=OljBvIfFX
Internasional: Percikan Wk9QSjlrOmEnw&bvm=bv.1
Pemikiran Diplomat Indonesia. 44224172,d.c2I (Diakses pada
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka 23 Januari 2017 Pukul 05:30
Utama. WIB)

http://kemenperin.go.id/jawaban/php?i
Website : d=30020-84636 (Diakses pada
25 Januari 2017 Pukul 10:00
“ASEAN-China Free Trade Area” WIB)
https://www.google.co.id/url?s
a=t&rct=j&q=&esrc=s&source “Batik Indonesia Ternyata Laris Manis
=web&cd=9&cad=rja&uact=8 Diluar Negeri”. Tersedia di
&ved=0ahUKEwiv0uP0gNfTA http://riaugreen.com/view/Eko
hULLY8KHWzvDpIQFghiMA nomi/10139/Batik-Indonesia-
g&url=http%3A%2F%2Fwww Ternyata-Laris-Manis-Diluar-
.kemendag.go.id%2Ffiles%2Fp Negeri.html#.WG6D1xI276o
df%2F2012%2F12%2F21%2F (Diakses pada 6 Januari 2017
asean-china-fta-id0- Pukul 00:42 WIB)
1356076310.pdf&usg=AFQjC
NGVqTPvlBd0eo4RVvo6Gqc “Indonesia Impor Batik Senilai Rp 285
v1iJnLw&sig2=XvyaveptYnrv Miliar”. Tersedia di
XGCHXXq9Eg.pdf (Diakses http://www.kemenperin.go.id/a
pada 17 November 2016 Pukul rtikel/5715/2012 (Diakses pada
09:00 WIB) 24 Januari 2017 Pukul 21:00
WIB)
Daniel E Syauta dan Asniar. “Pengaruh
ASEAN- China Free Trade “Tinjauan Pustaka Perdagangan “.
Area ( ACFTA ) Terhadap Tersedia di
Bisnis Indonesia dan https://www.google.com/url?sa
Internasional”. Tersedia di =t&rct=j&q=&esrc=s&source=
https://www.google.co.id/url?s web&cd=7&ved=0ahUKEwig

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


g4Kz5dbPAhUKrI8KHZwUAt =t&rct=j&q=&esrc=s&source=
oQFghDMAY&url=http%3A web&cd=4&cad=rja&uact=8&
%2F%2Fdigilib.unila.ac.id%2F ved=0ahUKEwjruNb059bPAh
16143%2F13%2FBAB%2520I UKqo8KHfxMDj4QFgg0MA
I.pdf&usg=AFQjCNGe4snRV M&url=http%3A%2F%2Fdigil
TRBAcJZ2pRzKYgmseeLFg ib.mercubuana.ac.id%2Fmanag
(Diakses pada 13 Oktober 2016 er%2Fn!%40file_skripsi%2FIsi
Pukul 10:06 WIB) 2212638417772.pdf&usg=AF
QjCNG438_Om2_Gs-
“Persaingan dan Daya Saing Industri” ezBP9Y8FrQjUKDfA (Diakses
Tersedia di pada 13 Oktober 2016 Pukul
https://www.google.com/url?sa 12:30 WIB)
=t&rct=j&q=&esrc=s&source=
web&cd=8&cad=rja&uact=8& www.kemenperin.go.id (Diakses pada
ved=0ahUKEwj6_OHiwvHPA 1 Januari 2017 Pukul 15:45
hWGsI8KHTfmCN4QFghOM WIB)
Ac&url=http%3A%2F%2Fww
w.fe.unpad.ac.id%2Fupload%2 http://www.kemenperin.go.id/downloa
Ffiles%2FBB047-30-04-2011- d/4554 (Diakses pada 16 Maret
6d0f0300411-Bab-2- 2017 Pukul 19:29 WIB)
Persaingan-dan-Daya-
saing.doc&usg=AFQjCNHimj http://kemenperin.go.id.jawaban/php?i
x- d=30656-84636 (Diakses pada
92BQ17iuaaLZNGJBiOn7Jg& 28 Maret 2017 Pukul 14:00
sig2=8ESCjIpUu1fkmQWup0 WIB)
wQTQ&bvm=bv.136593572,d.
c2I (Diakses pada 12 Oktober Direktorat Kerjasama Regional Ditjen
2016 Pukul 13:00 WIB) Kerjasama Perdagangan
Internasional. “ASEAN China
http://kemenperin.go.id/jawaban.php?i Free Trade Area”. Tersedia di
d=29226-84636 (Diakses pada https://www.google.co.id/url?s
17 Januari 2017 Pukul 13:20 a=t&rct=j&q=&esrc=s&source
WIB) =web&cd=1&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwjhrTn8DSAh
“Pengertian Industri”. Tersedia di VHjLwKHeEEBb0QFggZMA
http://elib.unikom.ac.id/downlo A&url=http%3A%2F%2Fww
ad.php?id=96818 (Diakses w.kemendag.go.id%2Ffiles%2
pada 12 Oktober 2016, Pukul Fpdf%2F2012%2F12%2F21%
11:00 WIB) 2Faseanchinaftaid0135607631
0.pdf&usg=AFQjCNGVqTPvl
“Deskripsi Industri Tekstil dan Bd0eo4RVvo6Gqcv1iJnLw&si
Garmen” Tersedia di g2=Cvj5duKqo1_7WuocqHsL
https://www.google.com/url?sa YQ&bvm=bv.148747831,d.dG

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


c: (Diakses pada 5 Maret 2017,
Pukul 13:56 WIB)

http://batik.go.id/index.php/post/read/p
engertian_batik__ciri_batik_da
n_tiruan_batik_serta_paduan_b
atik_0# (Diakses pada 11 April
2017 Pukul 05:30 WIB)

“Batikmark” Tersedia di
https://www.google.com/url?sa
=t&rct=j&q=&esrc=s&source=
web&cd=10&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwi57fq9drSAh
VKsI8KHQQTAfsQFghGMAk
&url=http%3A%2F%2Fwww.
kemenperin.go.id%2Fdownloa
d%2F4554&usg=AFQjCNG32
hQWRXeETR_K5Bq45xuH70
tjw&sig2=6xXz3G0mXHM2k
cdr7EcrUA&bvm=bv.1493977
26,d.c2I (Diakses pada 16
Maret 2017 Pukul 19:29 WIB)

“Karya Indonesia Edisi Khusus 2013”


Tersedia di
https://www.google.co.id/url?s
a=t&rct=j&q=&esrc=s&source
=web&cd=7&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwj3rcqijdfTAh
WIN48KHQgJAb8QFghFMA
Y&url=http%3A%2F%2Fww
w.kemenperin.go.id%2Fdownl
oad%2F4554&usg=AFQjCNG
32hQWRXeETR_K-
5Bq45xuH70tjw&sig2=V-
g2SqwxfL0HCP75GAKDEg
pdf (Diakses pada 13 Oktober
2016 Pukul 17:20 WIB)

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11

S-ar putea să vă placă și