Sunteți pe pagina 1din 10

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No.

2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN


KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
DI SMAN 1 BANGKINANG KOTA
TAHUN 2018

Fitri Apriyanti 1, Elvira Harmia 2, Rika Andriani 3


1
Dosen Prodi D IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai Riau
2
Dosen Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai Riau
3
Mahasiswa Prodi D IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai Riau

ABSTRACT
The incidence of dysmenorrhea is very large. On average more than 50%
of women experience it, in Indonesia 72.89%. According to the World Health
Organization (WHO) in 2013 the incidence of dysmenorrhea was 1. 769. 425
people (90%) of women who experienced dysmenorrhea, there were 10-15% of
those with severe dysmenorrhea, on average nearly 50% of women experienced it.
Risk factors for dysmenorrhea during menstruation are too early menstruation,
nutritional status and family history. The purpose of this study was to determine
the relationship of nutritional status and age of menarche with the incidence of
dysmenorrhea in adolescent girls in SMAN 1 Bangkinang city. The design used in
this study was an analytical survey with a cross sectional approach. The
population in this study were all female students of class X and XI at SMAN 1
Bangkinang city. Data collection is done using primary data. Data analysis used
is univariate and bivariate. Bivariate results revealed a significant relationship
between nutritional status and the incidence of dysmenorrhea in young women
with p value = 0.01 or p ≤ α (0.05), whereas there was a significant relationship
between the age of menarche and the incidence of dysmenorrhea in young women
with p value = 0.02 or p ≤ α (0.05). Therefore it is expected that adolescents pay
attention to their nutritional needs and monitor their body weight. Good
nutritional status will affect the health of the body, especially in the incidence of
dysmenorrhea.

Keywords : Nutritional Status, Age of Menarche, Occurrence of Dysmenorrhea

PENDAHULUAN
Remaja merupakan periode kelamin maupun organ tubuh lain
transisi antara masa kanak-kanak ke memperoleh bentuknya yang
dewasa. Di dalam ilmu kedokteran sempurna. Masa pematangan fisik
(seperti biologi dan fisiologi), remaja berjalan kurang lebih selama dua
dikenal sebagai suatu tahap tahun. Biasanya dihitung mulai haid
perkembangan fisik ketika alat-alat

49
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

yang pertama pada wanita (Dahro, pusing, bahkan pingsan. Secara


2012). umum, dismenore diklasifikasikan
Kesehatan reproduksi remaja menjadi dua jenis, yaitu dismenore
saat ini masih menjadi masalah yang primer dan dismenore sekunder
perlu mendapat perhatian. Kesehatan (Anugroho, 2011).
reproduksi remaja tidak hanya Menurut dari data World
masalah seksual saja tetapi juga Health Organization (WHO) tahun
menyangkut segala aspek tentang 2013 didapatkan kejadian dismenore
reproduksinya. Pemahaman tentang sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita
menstruasi sangat diperlukan untuk yang mengalami dismenore dengan
dapat mendorong remaja yang 10-15% mengalami dismenore berat.
mereka alami dan ketidaknyamaan Angka kejadian dismenore di dunia
yang dihubungkan dengan yang sangat besar, rata-rata hampir lebih
disebut dismenore (Widyastuti, dkk, dari 50% wanita mangalaminya.
2009). Kejadian dismenore di Indonesia
Dismenore merupakan rasa juga tidak kalah tinggi dibandingkan
nyeri saat menstruasi yang dengan negara lain di dunia. Menurut
mengganggu kehidupan sehari-hari Proverawati & Misaroh (2012) di
wanita dan mendorong penderita Indonesia angka kejadian dismenore
untuk melakukan pemeriksaan atau terdiri dari 72,89% dismenore primer
konsultasi ke dokter, atau datang dan 21,11% dismenore sekunder dan
kebidan (Manuaba, 2010). angka kejadian dismenore berkisar
Dismenore atau nyeri haid 45-95% di kalangan perempuan usia
merupakan salah satu keluhan produktif.
ginekologi yang paling umum pada Status gizi merupakan salah
perempuan muda yang datang ke satu faktor terjadinya dismenore,
klinik atau dokter. Hampir semua status gizi Overweight atau gemuk
perempuan mengalami rasa tidak merupakan faktor risiko dari
nyaman selama haid, seperti rasa dismenore, didapatkan 68,25% yang
tidak enak di perut bagian bawah dan dismenore dengan status gizi
biasanya juga disertai dengan mual, overweight (Danielle, 2011 dalam

50
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

Beddu, 2015). Usia menarche baik bila asupan nutrisinya baik


merupakan salah satu faktor (Sibagariang, 2010 dalam Nataria,
terjadinya dismenore, diketahui 2011).
bahwa kejadian dismenore sebanyak Penelitian oleh Alex, Ari dan
88% terjadi pada wanita dengan usia Juniar (2017) tentang hubungan
menarche < 12 tahun dibandingkan status gizi dengan kejadian
dengan > 12 tahun sebanyak 65,2% dismenore pada remaja putri. Hasil
(Novia, 2008). penelitian menunjukkan bahwa
Penyebab utama dismenore karakteristik responden yang
adalah adanya prostaglandin f2a sebagian besar berada pada kategori
(PGF2a) yang dihasilkan di usia remaja menengah sebanyak 139
endometrium. PGF2a merupakan responden (64,7%). Remaja putri
hormon yang diperlukan untuk yang mengalami dismenore
menstimulasi kontraksi uterus selama intensitas nyeri ringan sebanyak 109
menstruasi (Varney, 2008). Salah reponden (50,7%). Nyeri sedang 86
satu faktor yang mempengaruhi responden (40%). Nyeri berat 20
dismenore primer yaitu status gizi. responden (9,3%). Hasil uji statistik
Status gizi adalah keadaan tubuh dengan menggunakan uji Chi-Square
yang merupakan hasil akhir dari didapatkan hasil dengan nilai p-value
keseimbangan antara zat gizi yang 0,004 < α (p-value < α 0,05) yang
masuk kedalam tubuh dan berarti ada hubungan antara status
penggunaannya yang dapat dibagi gizi dengan kejadian dismenore pada
menjadi tiga kelompok , yaitu gizi remaja putri di SMA Negeri 8
baik, gizi kurang dan gizi lebih. Pekanbaru.
Remaja dengan status gizi yang Penelitian Hasrinta dan
kurang selain akan memperoleh Pajeriaty (2014) yang dilakukan di
pertumbuhan dan fungsi organ tubuh SMA Negeri 21 Makasar
juga akan menyebabkan menunjukkan bahwa responden
terganggunya fungsi reproduksi. Hal paling banyak usia menarche < 12
ini berdampak pada gangguan tahun sebanyak 62,0%, dengan nilai
menstruasi termasuk dismenore, akan p=0,029, maka terdapat hubungan

51
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

yang signifikan antara usia menarche dan mengangkat judul “Hubungan


dengan kejadian dismenore primer. Status Gizi dan Menarche Dengan
Berdasarkan data dari Dinas Kejadian Dismenore Pada Remaja
Pendidikan Provinsi Riau ada 3 Putri Di SMA Negeri 1 Bangkinang
sekolah di Kabupaten Kampar Kota Tahun 2018”.
dengan jumlah siswi terbanyak yaitu Tujuan dari penelitian ini
SMA Negeri 1 Bangkinang Kota, adalah Untuk mengetahui Hubungan
SMA Negeri 2 Bangkinang Kota, Status Gizi dan Usia Menarche
dan SMA Negeri 2 Tambang. Dari 3 dengan Kejadian Dismenore pada
sekolah terbanyak pertama yaitu Remaja Putri Di SMA Negeri 1
SMA Negeri 1 Bangkinang Kota 80 Bangkinang Kota Tahun 2018
siswi, SMA Negeri 2 Bangkinang METODE PENELITIAN
Kota 76 siswi dan SMA Negeri 2 Penelitian ini merupakan
Tambang 69 siswi. penelitian survey analitik (survey
Berdasarkan survey yang lapangan) dengan pendekatan “cross
dilakukan di SMA Negeri 1 sectional” yang bertujuan untuk
Bangkinang Kota didapatkan hasil mengetahui sejauh mana hubungan
tertinggi yaitu (37,5%) yang antara variabel yang diteliti.
mengalami dismenore pada saat Rancangan cross sectional
menstruasi, SMA Negeri 2 merupakan rancangan penelitian
Bangkinang Kota didapatkan hasil yang pengukuran atau
(31,25%) dan di SMA Negeri 2 pengamatannya yang dilakukan
Tambang didapatkan hasil (28,75%) secara simultan pada satu saat atau
yang mengalami dismenore pada saat sekali waktu. Penelitian ini untuk
menstruasi. Dengan mengetahui mengetahui hubungan status gizi dan
banyaknya kejadian dismenore yang usia menarche dengan kejadian
berkaitan dengan rasa sakit perut dismenore pada remaja putri di SMA
yang mengganggu aktivitas remaja Negeri 1 Bangkinang Kota Tahun
yang terjadi di SMA Negeri 1 2018.
Bangkinang Kota. Untuk itu penulis
tertarik ingin melakukan penelitian

52
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

HASIL DAN PEMBAHASAN penyerapan, dan penggunaan zat gizi


A. Hubungan Status Gizi dengan makanan. Pada remaja putri perlu
Kejadian Dismenore di SMAN mempertahankan status gizi yang
1 Bangkinang Kota Tahun baik dengan cara mengkonsumsi
2018 makanan seimbang karena sangat
Dari 52 responden (65%) yang status dibutuhkan pada saat haid fase luteal
gizinya tidak normal, terdapat 14 akan terjadi peningkatan kebutuhan
siswi (42,4%) yang tidak mengalami nutrisi. Apabila hal ini diabaikan
dismenore, sedangkan dari 28 maka dampaknya akan terjadi
responden (35%) yang status gizinya keluhan-keluhan yang menimbulkan
normal, terdapat 9 siswi (19,1%) rasa ketidaknyamanan selama siklus
yang mengalami dismenore. Hasil uji haid (Paath, 2012).
statistik diperoleh nilai p = 0,001 (p< Gizi yang tidak normal akan
0,05), dengan derajat kemaknaan (α mempengaruhi pertumbuhan, fungsi
= 0,05). Ini berarti ada hubungan organ tubuh juga akan menyebabkan
status gizi dengan kejadian terganggunya fungsi reproduksi. Hal
dismenore di SMAN 1 Bangkinang ini berdampak pada gangguan haid
Kota Tahun 2018. termasuk dismenore, tetapi akan
Status gizi remaja ditentukan membaik bila asupan nutrisinya
dari keadaan tubuh remaja yang membaik. Faktor-faktor yang
dihitung berdasarkan IMT/U yang mempengaruhi kejadian dismenore
kategorinya (sangat kurus, kurus, antara lain yaitu: faktor kejiwaan,
normal, gemuk dan obesitas) faktor konstitusi, faktor endokrin,
berdasarkan KEPMENKES (2010) faktor status gizi dan faktor alergi.
tentang Standar Antropometri Semakin gemuk seseorang maka
Penilaian Status Gizi Anak dan semakin berisiko untuk terkena
Remaja (Kepmenkes, 2010). dismenore karena semakin banyak
Menurut Almatsier (2008), lemak semakin banyak pula
status gizi merupakan keadaan prostaglandin yang dibentuk,
kesehatan tubuh seseorang yang sedangkan peningkatan
diakibatkan oleh konsumsi, prostaglandin dalam sirkulasi darah

53
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

diduga sebagai penyebab dismenore. B. Hubungan Usia Menarche


Apabila semakin kurus seseorang dengan kejadian Dismenore di
maka semakin berisiko pula untuk SMAN 1 Bangkinang Kota
terkena dismenore karena status gizi Tahun 2018
merupakan gambaran secara makro Dari 44 responden (55%) yang
akan zat gizi tubuh kita. Sehingga usia menarche terlalu dini< 12 tahun,
dapat dikatakan bahwa status gizi terdapat 11 siswi (42,4%) yang tidak
merupakan salah satu faktor resiko mengalami dismenore, Sedangkan
terjadinya dismenore (Arisman, dari 36 responden (45%) yang usia
2008). menarche normal ≥ 12 tahun,
Peneliti berasumsi bahwa status terdapat 14 siswi (19,1%) yang
gizi siswi yang tidak normal tetapi mengalami dismenore. Hasil uji
tidak mengalami dismenore salah statistik diperoleh nilai p = 0,002 (p
satunya yaitu siswi rajin berolahraga < 0,05), dengan derajat kemaknaan
ringan (berjalan-jalan santai) pada (α = 0,05). Ini berarti ada hubungan
saat menstruasi. Siswi yang usia menarche dengan kejadian
berolahraga ringan pada saat dismenore di SMAN 1 Bangkinang
menstruasi akan merasakan rileks Kota Tahun 2018.
bisa meredakan nyeri pada saat Menurut Proverawati dan
menstruasi. Misaroh (2009), menarche adalah
Olahraga secara teratur periode menstruasi yang pertama
setidaknya 30 menit. Olahraga yang terjadi pada masa pubertas seorang
dipilih tidak harus olahraga berat. wanita. Usia menarche yang ideal
Dapat sekedar berjalan-jalan santai, adalah 12 sampai 16 tahun dan
jogging ringan, senam ringan, dikatakan menarche.
maupun bersepeda. Olahraga teratur dini jika usia di bawah 12 tahun.
dapat memperlancar aliran darah Wanita yang memiliki usia menarche
pada otot di sekitar rahim sehingga yang berisiko (<12 tahun) perlu
akan meredakan rasa nyeri pada saat untuk lebih memperhatikan masalah
haid (Anugroho, 2011). kesehatannya khususnya kejadian
dismenore. Usia menarche yang

54
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

terlalu dini < 12 tahun memiliki efek tetapi akan berangsur baik apabila
jangka pendek yaitu terjadinya asupan makanan bernutrisi baik
dismenore, sedangkan untuk efek (Proverawati, 2009).
jangka panjang dapat memicu
terjadinya kanker serviks, kanker KESIMPULAN
payudara dan mioma. Setelah dilakukan penelitian
Peneliti berasumsi bahwa siswi mengenai hubungan status gizi dan
yang usia menarche < 12 tetapi tidak usia menarche dengan kejadian
mengalami dismenore, siswi selalu dismenore pada remaja putri di
menjaga pola makan sehari-hari, dan SMAN 1 Bangkinang Kota Tahun
memakan-makananan yang bergizi. 2018 maka dapat diambil kesimpulan
Sehingga siswi lebih suka membawa sebagai berikut:
makanan dari rumah, karena 1. Sebagian besar distribusi
makanan yang dibawa dari rumah frekuensi status gizi tidak normal
lebih sehat dari pada makanan yang remaja putri mengalami
di beli di luar. dismenore.
Pada remaja putri perlu 2. Sebagian besar distribusi
mempertahankan status gizi yang frekuensi usia menarche tidak
baik, dengan mengkonsumsi normal < 12 tahun mengalami
makanan seimbang karena sangat dismenore.
dibutuhkan pada saat haid. Remaja 3. Sebagian besar remaja putri
secara psikologis pertama kali mengalami dismenore pada saat
mengalami haid akan mengeluh rasa menstruasi
nyeri, perutnya terasa pegal dan 4. Terdapat hubungan status gizi
kurang nyaman. Tetapi ada juga dengan kejadian dismenore pada
remaja yang tidak merasakan hal itu. remaja putri di SMAN 1
Gizi yang tidak normal akan Bangkinang Kota Tahun 2018.
mempengaruhi fungsi organ tubuh 5. Terdapat hubungan usia menarche
yang akan menyebabkan dengan kejadian dismenore pada
terganggunya fungsi reproduksi. Hal remaja putri di SMAN 1
ini akan mengakibatkan nyeri haid, Bangkinang Kota Tahun 2018.

55
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

SARAN serta melakukan metode


1. Bagi Remaja Putri pengumpulan data dengan
Diharapkan pada remaja putri desainyang berbeda.
agar meningkatkan asupan nutrisi,
dan mencukupi gizi seimbang, dan DAFTAR PUSTAKA
istirahat yang cukup, menjaga Ade, A. (2013) yang dilakukan di
kondisi agar tidak terlalu lelah. SMK YAPSIPA Kota
Apabila tidak mampu menyelesaikan Tasikmalaya
sendiri atau keluhan nyeri haid Kepmenkes 2010.
selama menstruasi terus menerus Almatsier, S. (2008). Prinsip Dasar
semakin nyeri segeralah konsultasi Gizi. Gramedia Pustaka Utama :
pada dokter. Jakarta
2. Bagi Institusi SMAN 1
Anugroho, (2011). Cara Jitu
Bangkinang Kota
Mengatasi Nyeri Haid.
Meningkatkan pengetahuan
Yogyakarta : Nuha Medika.
tentang status gizi pada remaja putri
dan meningkatkan tentang kesehatan Arikunto, Suharsimi (2010).
reproduksi pada remaja putri Produser Penelitian Suatu
khususnya tentang kejadian Pendekatan Praktik. Jakarta :
dismenore, menambah buku sumber Rineka Cipta.
terbaru terkait dengan pembahasan
status gizi, menarche dan kejadian Arisman. (2008). Gizi Dalam Daur

dismenore. Agar lebih meningkatkan Kehidupan. Palembang : EGC.

pengetahuan dan menambah


Beddu S, (2015). Hubungan Status
wawasan mengenai dismenore.
Gizi dan Usia Menarche dengan
3. Bagi Peneliti Lain
Diemenore Primer pada Remaja
Bagi peneliti selanjutya agar
Putri. Diperoleh pada tahun
melanjutkan penelitian dengan
2015.
meneliti faktor-faktor lain penyebab
dismenore. Sehingga dapat Dahro, Ahmad. (2012). Buku
memperoleh data yang lebih akurat, Psikologi Kebidanan Analisis

56
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

Prilaku Wanita Untuk Paramita. (2010). Hubungan Antara


Kesehatan. Salemba Medika : Tingkat Kecemasan dengan
Jakarta. Dismenore pada Remaja Putri di
Pondok Pesantren Imam
Manuaba. (2010). Reproduksi
Syuhodo Polokarto Sukoharjo.
Wanita. Jakarta: EGC.
Dari http://undip.ac.id.

Nataria. (2011). Faktor-Faktor yang Diperoleh tanggal 19 Maret

Berhubungan dengan Kejadian 2015.

Dismenore pada Mahasiswa


Purwoastuti, Walyani. (2014).
Fakultas Kedokteran Universitas
Panduan Materi Kesehatan
Pembangunan Nasional
Reproduksi Keluarga
“Viteran”. Jakarta. Dikutip
Berencana. Yogyakarta :
tanggal 15 Desember 2013.
Pustakabarupress.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi


Proverawati, A. (2009). Buku Ajar
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Gizi untuk Kebidanan.
Rineka Cipta.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Novia. (2008). Faktor Resiko yang


Proverawati, Misaroh .(2012).
Mempengruhi Kejadian
Menarche: Menstruasi Pertama
Dismenore Primer. The
Penuh Makna. Yogyakarta :
Indonesian Journal of Public
Nuha Medika.
Health, Vol. 4, No. 2, 2008, pp.
96-104. Rhamawati. (2012). Dasar-Dasar
Kebidanan. Jakarta : Pustakarya.
Paath, Francin E. (2008). Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Khairani. (2015). Hubungan
EGC. Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Dismenore dengan
Pieter, Janiwarti. (2013). Pendidikan
Penanganan Dismenore di
Psikologi Untuk Bidan.
SMPN 2 Bangkinang Tahun
Yogyakarta : Rapha Publishing.
2015. Diperoleh 08 Juli 2015.

57
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
ISSN 2599-1841

Sari. (2017). Faktor-faktor yang Sofia, Frenita, Sori Muda Saumpaet,


Berhubungan dengan Kejadian Jemadi. (2013). Faktor-
Dismenore pada Siswi SMK Faktor Yang Berhubungan
Swasta Istqlal Deli Tua Tahun Dengan Dismenore pada
2017. Diperoleh 19 Oktober Siswi SMK Negeri 10 Medan
2017. Tahun 2013.
Supariasa, dkk. (2012). Penilaian
Sukarni, Wahyu. (2013). Buku Ajar
Status Gizi. Jakarta : EGC
Keperawatan Maternitas.
Sirajuddin, Saifuddin. (2012).
Yogyakarta : Nuha Medika.
Penuntun Pratikum Penilaian
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Status Gizi Secara Biokimia

Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. dan Antropometri. Makasar :

Yogyakarta : Graha Ilmu. Universitas Hasanuddin.


Varney. 2008. (2008). Buku Ajar
Sulistyawati, Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Widyastuti, Rahmawati, dkk. (2009).
Nifas. Jakarta : Salemba medika. Kesehatan Reproduksi.
Shinta, O.D, Sirait, Hiswani, Jemadi. Yogyakarta : Fitramaya.
(2014). Faktor- Faktor yang Winkjosastro, Hanifa. (2009). Ilmu
Berhubungan dengan Kandungan. Yayasan Bina
Kejadian Dismenore pada Pustaka Sarwono
Siswi SMA Negeri 2 Medan Prawirohadjo : Jakarta
Tahun 2014. [Karya Tulis Waryana. (2010). Gizi Reproduksi.
Ilmiah]. Medan: Fakultas Yogyakarta : Pustaka
Kesehatan Masyarakat USU Rihama.
Medan.

58

S-ar putea să vă placă și