Sunteți pe pagina 1din 21

IPB

(DETERMINANTS OF FINANCING PROBLEMS OF ISLAMIC BANK ANALYSIS IN BPRS


XYZ PERIOD 2009-2013)

Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMBIAYAAN


BERMASALAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
SYARIAH XYZ PERIODE 2009-20131

Sova Lusian2*,
Hermanto Siregar3*,
Tb Nur Ahmad Maulana3*
*Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB

ABSTRACT PENDAHULUAN
Latar Belakang
Financing problems for the banks that can
be seen from the non-performing financing
perspective, particularly for the BPRS because it
has high NPF than any other Islamic banks and
72% financing problems are from SME business
type. One of the banks that has high NPF is BPRS
U saha menengah, kecil dan mikro
(UMKM) terus menerus berkembang
dan bertahan dalam perekonomian global
XYZ. In 2009, the BPRS XYZ’s NPF was 45% and
continued to fluctuate until 2013. The aims of this meskipun saat perekonomian mengalami
study are (1) analyze the characteristics of customer penurunan. Ismawan (2013) mengatakan
financing that can affecting the financing problems
and (2) to formulate the strategies that can be applied bahwa dalam menanggulangi masalah
to prevent, minimize and overcome the non- kemiskinan di Indonesia pengembangan
performing financing. The methods used in this
research are logistic regression analysis, analysis UMKM merupakan sebuah solusi yang baik
of internal and external factors, SWOT matrix
analysis and . The results of this study are: 1) Based
bila dapat dioptimumkan karena di Indo-
on logistic regression, independent variables that nesia lapisan pengusaha MKM sebesar 98%
have significantly impact to the financial returns
either it is smooth or has a problem are the financing
dari seluruh total unit usaha dan sektor ini
period, nominal mortgage, the ratio of outstanding telah menyerap 97.3% dari total tenaga kerja
amounts with the sale price, and the ratio of
outstanding amounts with the sale price. 2) The Indonesia. Permasalahan UMKM salah
internal and external matrix shows that the BPRS satunya adalah kurangnya modal usaha
XYZ position is in Qu adrant II is growing state.
The strategies are formulated using the SWOT (Ismawan 2013). Pembiayaan formal dan
analysis generates 7 strategies and based on the informal merupakan solusi UMKM dalam
results of Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM) the arrangement of strategy priorities are: memenuhi kebutuhan modal. Bank meru-
(1) Improve the financing marketing for SMEs and pakan salah satu lembaga keuangan formal
increase the promotion of third-party funds,
especially in the month of Ramadan, Eid al-Fitr sebagai penghubung antara rencana
and Eid al-Adha with special schedule and special pemerintah untuk dapat membantu UMKM
programs; (2) Improve the financing feasibility
analysis procedure in decision of determining the dengan memberikan kredit, tetapi masalah
selling price, financing period, and the nominal selanjutnya adalah banyak pelaku UMKM
collateral; (3) Improve the training and the
scholarships for human resources and give yang tidak terbiasa berhubungan dengan
scholarship for the human resources education; bank dan tingginya suku bunga kredit,
(4) Open the cash offices or outlets and increase
the number of employees; (5) Improve the sehingga penyaluran kredit tidak optimal.
cooperation with the islamic banks for be the dealer
of the financing; (6) Conduct the outreach activities
Bank dengan prinsip syariah merupakan
and the management training for customers and
improve the supervision and guidance of 1
Korespondensi : Program Studi Manajemen dan Bisnis
customers who already have financing; and (7) Add IPB, 081513312241; sova.lusian@gmail.com
product for the gold pawns and the gold savings 2
Korespondensi : Komisi Pembimbing Program
and also redevelop the saving plan’s product. Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB
3
Korespondensi : Komisi Pembimbing Program
Keywords: SMEs, Islamic bank,
Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB
Non performing financing

ISSN 1410-8623 17
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

satu solusi dari permasalahan suku bunga pembiayaan bermasalah pun menarik untuk
di bank konvensional yang sangat tinggi diteliti, dan perbedaan penyebab masing-
untuk UMKM. masing bank yang diukur dari skala bank
Jumlah pembiayaan bank syariah yang akan berbeda hasilnya bila di analisis
masih lebih sedikit bila dibandingkan meskipun akan ada kesimpulan yang dapat
dengan bank konvensional dapat dilihat dari di temukan di bank lain.
jumlah pembiayaan pada April 2014
misalnya BPR menyalurkan Rp28 429.66 Perumusan Masalah
milyar sedangkan BPRS menyalurkan Pembiayaan bermasalah seharusnya
pembiayaan UMKM sebesar Rp2781.44 dapat diminimalkan dengan analisis
(Bank Indonesia 2014). Nilai pembiayaan pemberian pembiayaan yang lebih selektif
BPR dan BPRS menunjukkan bahwa ataupun memahami perilaku nasabah juga
pemberian modal dalam prinsip syariah dengan menganalisis penyebab pembia-
masih belum optimal untuk UMKM karena yaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah
jumlahnya yang masih sedikit dibandingkan merugikan bank karena menurut penelitian
dengan pinjaman konvensional. Peluang Adyani (2011) NPF berpengaruh signifikan
pembiayaan UMKM tentu diiringi dengan pada penurunan keuntungan perbankan,
permasalahanya, salah satunya tercermin dengan pengaruh ini maka bank seharusnya
dalam Non performing financing (NPF). dapat mengendalikan tingkat pembiayaan
BPRS memiliki NPF yang tinggi bila bermasalah. Bichanga dan Aseyo (2013)
dibandingkan dengan jenis bank lain dan mengungkapkan pentingnya penelitian
selalu melebihi ketentuan maksimum dari mengenai pinjaman bermasalah agar suatu
Bank Indonesia yaitu 5%. Jumlah pem- bank mampu terus menjalankan program
biayaan bermasalah BPRS hingga April pinjamannya secara efektif. Untuk menge-
2014 mencapai Rp378 329 milyar, yang tahui penyebab pinjaman Default dapat
72.77% merupakan NPL UMKM (Bank dilakukan dengan menganalisis prinsip studi
Indonesia 2014). Meskipun UMKM berkon- kelayakan yaitu faktor eksternal dan internal
tribusi terhadap pembiayaan bermasalah (Dendawijaya 2001), analisis dilakukan
namun jenis usaha ini merupakan pasar kepada nasabah dan juga pihak perbankan
yang tepat bagi BPRS (Sudarsono 2013). karena permasalahan dalam suatu fasilitas
Salah satu BPRS yang memiliki NPF yang pembiayaan disebabkan oleh faktor dari 2
tinggi adalah BPRS XYZ yang mencapai pihak tersebut (Kasmir 2006). Untuk itu
45% pada tahun 2009, tahun 2012 turun dalam penelitian ini rumusan perma-
hingga 4.85% dan tahun 2013 meningkat salahannya adalah
kembali sebesar 17.28%. 1. Bagaimanakah karakteristik nasabah
Pembiayaan bermasalah yang tinggi di pembiayaan terutama yang memiliki
BPRS menjadikan suatu kajian yang pembiayaan bermasalah di BPRS XYZ?
membutuhkan analisa penyebab dan 2. Bagaimanakah karakteristik nasabah
solusinya karena kegiatan operasional pembiayaan yang berpengaruh ter-
utama BPRS adalah memberikan pembia- hadap pembiayaan bermasalah di
yaan kepada UMKM sehingga perma- BPRS XYZ ?
salahan dalam pembiayaan harus dengan 3. Bagaimana analisis faktor internal dan
tepat di analisis. Analisis bermasalahnya faktor eksternal BPRS XYZ yang
kredit dan pembiayaan bukan merupakan menyebabkan Non performing finan-
hal yang sama, banyaknya penelitian cing?
mengenai kredit bermasalah membuat 4. Bagaimana strategi yang dapat dite-

18 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

rapkan di BPRS XYZ untuk mencegah, 5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam


meminimumkan dan mengatasi Non bentuk Ijarah (Undang-undang nomor
performing financing? 21 tahun 2008).

Tujuan Penelitian Pembiayaan UMKM


Pembiayaan UMKM dan masalah yang Pembiayaan UMKM syariah merupakan
ada didalamnya menarik untuk di teliti, pertemuan 2 industri yang berkembang
tujuan dari penelitian ini adalah: pesat yaitu UMKM dan Microfinance dan
1. Menganalisis karakteristik nasabah Islamic Finance. Hal ini di dasari oleh
pembiayaan terutama yang memiliki permintaan kredit mikro yang belum
pembiayaan bermasalah di BPRS XYZ. terpenuhi dan prinsip islam yang senantiasa
2. Menganalisis karakteristik pembiayaan memiliki rasa sosial yang tinggi dalam
nasabah yang berpengaruh terhadap membantu orang yang kurang beruntung
pembiayaan bermasalah pada BPRS dalam hal ekonomi dengan kekuatan
XYZ . pembiayaan mikro untuk menyediakan
3. Menganalisis faktor internal dan faktor akses kepada orang miskin (Karim, Tarazi
eksternal BPRS XYZ yang menye- dan Reille 2008). Kredit atau pembiayaan
babkan Non performing financing pada mikro memiliki plafon sebesar hingga Rp50
BPRS XYZ. juta, usaha kecil diatas Rp50 juta sampai
4. Merumuskan strategi yang dapat di dengan Rp500 juta, dan usaha menengah
terapkan di BPRS XYZ untuk men- lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5
cegah, meminimumkan dan mengatasi miliar (Bank Indonesia 2014).
Non performing financing pada BPRS
XYZ Prosedur Pemberian Pembiayaan
Umam (2013) menjelaskan prosedur
Tinjauan Pustaka pemberian pembiayaan bank syariah secara
Pembiayaan umum, yang didalamnya juga termasuk
Pembiayaan adalah penyediaan dana BPR Syariah. Tahapan prosedur pembia-
atau tagihan yang dipersamakan berda- yaan adalah persiapan pembiayaan, analisis
sarkan persetujuan atau kesepakatan antara pembiayaan, keputusan pembiayaan.
bank syariah dan pihak lain yang mewa- Setelah proses akad maka dilakukan
jibkan pihak yang dibiayai atau diberi pembinaan dan pengawasan debitur atas
fasilitas dana untuk mengembalikan dana pembiayaan yang dimilikinya.
tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan Ijarah, tanpa imbalan, atau Kriteria Penggolongan Kualitas
bagi hasil, pembiayaan berupa: Pembiayaan
1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk Berdasarkan peraturan Bank Indonesia
Mudharabah dan Musyarakah. Nomor 13/14/PBI/2011 tentang kualitas
2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk aktiva produktif bagi BPRS mengenai
Ijarah atau sewa beli dalam bentuk penggolongan kualitas pembiayaan yang
Ijarah Muntahiya Bittamlik. dilakukan berdasarkan pada prospek
3. Transaksi jual beli dalam bentuk usaha, kinerja nasabah dan ketepatan atau
piutang Murabahah, Salam , dan kemampuan membayar kewajiban oleh
Istishna’. nasabah. Pembagian kualitas pembiayaan
4. Transaksi pinjam meminjam dalam ditetapkan menjadi empat golongan yaitu
bentuk piutang Qardh. lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.

ISSN 1410-8623 19
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

Masing-masing akad memiliki persyaratan sehingga mempengaruhi kegiatan usaha


berbeda dalam masing-masing golongan bank dan debitur (Hadiyati 2013). Djamil
kualitas pembiayaan. (2012) juga menjelaskan risiko dapat
mengakibatkan timbulnya pembiayaan
Pembiayaan Bermasalah dan Non bermasalah atau NPF yang disebabkan
Performing Financing faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Pembiayaan bermasalah adalah pem- internal utama yang paling dominan adalah
biayaan yang kualitasnya berada dalam faktor managerial, seperti kelemahan dalam
golongan kurang lancar, diragukan dan kebijakan pembelian dan penjualan,
macet (Djamil 2012). Non performing lemahnya pengawasan biaya dan penge-
financing adalah rasio yang menggam- luaran, kebijakan piutang yang kurang
barkan jumlah pembiayaan bermasalah tepat, dan permodalan yang tidak cukup.
terhadap total pembiayaan yang diberikan Faktor eksternal seperti bencana alam,
oleh bank (Prastanto 2013). Tujuan dari peperangan, perubahan dalam kondisi
perhitungan NPF menurut Bank Indonesia perekonomian dan perdagangan serta
(2011) adalah untuk mengukur tingkat perubahan-perubahan teknologi.
permasalahan pembiayaan yang dihadapi
oleh bank. Semakin tinggi rasio ini, Regresi Logistik
menunjukkan kualitas pembiayaan bank Analisis regresi logistik dijelaskan oleh
syariah semakin buruk. Peringkat satu yaitu Hosmer, Lemeshow dan Sturdivant (2013)
NPF < 2% , peringkat dua yaitu 2% NPF digunakan untuk memprediksi probabilitas
< 5%, peringkat tiga yaitu 5% NPF < kejadian suatu peristiwa. Metode ini
8%, peringkat empat yaitu 8% NPF < merupakan model linear yang umumnya
12% , dan peringkat lima yaitu NPF digunakan untuk regresi binomial. Regresi
12%. Rumus NPF adalah: logistik tidak memerlukan asumsi norma-
litas, heteroskedastisitas dan autokorelasi
Pembiayaan
(kurang lancar, diragukan, macet) karena variabel terikat yang terdapat pada
NPF = ——————————————(1) regresi logistik merupakan variabel Dummy
Total pembiayaan yaitu 0 dan 1, sehingga residualnya tidak
memerlukan ketiga uji tersebut. Untuk uji
Faktor-Faktor Penyebab Non Performing multikolinearitas masih perlu dilakukan
Financing karena hanya melibatkan variabel-variabel
Non performing financing pada dasar- bebas dengan menggunakan Goodness of
nya disebabkan oleh faktor internal dan fit test kemudian dilanjutkan dengan
eksternal. Faktor internal dapat berupa pengujian hipotesis (Uji X2) untuk melihat
ketidakmampuan dalam mengelola usaha variabel-variabel bebas mana yang signifikan
(Mismanagement) dan terjadi pemanfaatan sehingga dapat tetap digunakan dalam
dana yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian.
pemberian pembiayaan (Side streaming). Regresi logistik tidak memodelkan
Faktor eksternal lebih disebabkan oleh secara langsung variabel dependen (Y)
kondisi makro seperti inflasi, fluktuasi harga dengan variabel independen (X), melainkan
dan nilai tukar mata uang asing, serta melalui transformasi variabel dependen ke
kondisi industri yang tidak berkembang variabel logit yang merupakan natural log
saat ini (Sunset industry). Kedua faktor dari rasio odds (Safarina 2012). Model logit
tersebut tidak dapat dihindari mengingat secara matematis menurut Gujarati (1995)
adanya kepentingan yang saling berkaitan dalam Lestari (2014) dapat didefinisikan

20 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

sebagai berikut bentuk odds ratio (perbandingan resiko)


atau dalam Adjusted probability (probabi-
litas terjadi). Karena variabel-variabel yang
digunakan adalah Dummy (boneka) maka
Atau digunakan kategori 1 dan 0 sebagai
kategori referensi, dan interpretasi koefisien
pada variabel ini adalah rasio dari nilai odds
kategori 1 terhadap nilai odds kategori 0,
ditulis sebagai berikut:
Keterangan :
P i : Probbilitas terjadinya suatu peristiwa yang
terletak antara 0 dan 1
1-Pi : Probabilitas tidak terjadinya suatu peristiwa

Persamaan tersebut diatas menunjuk-


Uji Hosmer dan Lemeshow dilakukan
kan risiko terjadinya peristiwa y =1 pada
untuk menguji kelayakan (Goodness of fit
kategori Xj =1 adalah sebesar (βj) kali
test) regresi logistik. Dasar pengambilan
resiko terjadinya peristiwa y=1 pada
keputusan adalah nilai Goodness of fit test
kategori Xj = 0. Interpretasi koefisien untuk
yang diukur dengan nilai Chi Square :
variabel bebas dengan nilai numerik atau
Jika probabilitas > 0,10 maka H0
kontinyu, maka setiap kenaikan C unit pada
diterima
variabel bebas akan mengakibatkan risiko
Jika Probabilitas < 0,10 maka H0
terjadinya y=1 sebesar exponent (C, βj) kali.
ditolak
Pengujian terhadap parameter model
Matriks Internal Eksternal (IE)
dilakukan untuk memeriksa peranan atau
Matriks internal dan eskternal dikem-
signifikasi variabel-variabel bebas terhadap
bangkan dari model General Electric.
variabel responnya. Pengujian dilakukan
Parameter yang digunakan meliputi para-
melalui statistik uji G dan uji Wald . Statistik
meter kekuatan internal perusahaan dan
uji G adalah uji rasio kemungkinan maksi-
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan
mum (Maximum likelihood ratio test) yang
penggunaan model ini adalah untuk
digunakan untuk menguji peranan variabel
memperoleh strategi bisnis di tingkat
bebas dalam model secara bersama–sama.
korporat yang lebih detail. Analisis matriks
Kriteria Pengujian dan kesimpulan. Ho
IE di dapatkan juga dari analisis External
ditolak jika G>X2 α,ρ;ρ tingkat signifikan
strategic factors analysis summary matriks
atau P-Value < α, bila Ho ditolak,artinya
dan Internal strategic factors analysis
model A signifikan ada tingkat signifikan α.
summary matriks (David 2013)
Uji Wald untuk uji signifikasi tiap-tiap
variabel bebas, Uji Wald diperoleh dengan
Analisis Matriks SWOT
membandingkan penaksir kemungkinan
Matriks SWOT adalah alat yang
maksimum dari parameter. Ho ditolak jika
digunakan untuk menyusun faktor-faktor
P Value < ; dengan α adalah tingkat
strategis perusahaan. Matriks ini meng-
signifikasi yang dipilih. Ho ditolak, artinya
gambarkan secara jelas bagaimana peluang
parameter tersebut signifikan secara statistik
dan ancaman eksternal yang dihadapi
pada tingkat signifikasi α.
perusahaan dapat disesuaikan dengan
Interpretasi koefisien-koefisien dalam
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
model regresi logistik dilakukan dalam
Matriks ini menghasilkan 4 sel kemungkinan

ISSN 1410-8623 21
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi Biabanni, Gillaninia dan Muhabatkhah
ST, Strategi WO dan strategi WT. Untuk (2012) yang hanya meneliti dokumen yang
menyusun matriks SWOT terlebih dahulu ada yaitu dokumen NPL dari Tahun 2006
membuat External strategic factors analysis sampai 2011 di Mazandaran. Lestari (2014)
summary matriks dan Internal strategic factors menggunakan analisis regresi logistik untuk
analysis summary matriks (David 2013). menganalisis faktor-faktor yang berpe-
ngaruh signifikan terhadap pemberian
Analisis Matriks QSPM pinjaman kepada swamitra. Berdasarkan
Quantitative Strategic Planning Matrix hasil regresi logistik yang berpengaruh
(QSPM) adalah satu teknik analisis untuk signifikan sebagai penyebab kredit menung-
menentukan daya tarik relatif yang akan gak adalah variabel usia, administrasi usaha,
menentukan prioritas strategi terbaik dari dana sendiri, perputaran persediaan dan
banyaknya strategi secara objektif. Per- rekomendasi. Penggunaan metode analisis
hitungan QSPM didasarkan kepada input lain adalah menganalisis faktor internal dan
dari bobot matriks internal ekternal, serta eksternal. Analisis tersebut Toberiharto
alaternatif strategi pada tahap pencocokan. (2001) dalam merumuskan strategi salah
QSPM menentukan daya tarik relatif dari satunya untuk mengurangi NPL di PT Bank
berbagai strategi berdasarkan seberapa Rakyat Indonesia.
jauh faktor keberhasilan kunci internal dan
eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. METODE PENELITIAN
Daya tarik relatif dari masing-masing strategi Waktu dan Tempat Penelitian
dalam satu set alternatif dihitung dengan Penelitian ini dilaksanakan di bank
menentukan pengaruh kumulatif dari pembiayaan rakyat syariah (BPRS) XYZ
masing-masing faktor keberhasilan kunci yang beralamat di Jawa Barat. Waktu
eksternal dan internal penelitian yaitu pada bulan Agustus 2014
sampai dengan Oktober 2014.
Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai pem- Pendekatan Penelitian
biayaan bermasalah telah dilakukan oleh Penelitian ini menggunakan pende-
beberapa peneliti, seperti Al-makky (2010) katan studi kasus tentang analisis faktor-
yang melakukan penelitian pengawasan faktor yang mempengaruhi terjadinya
dan pembinaan pembiayaan bermasalah pembiayaan bermasalah di BPRS XYZ.
oleh Account officer mengenai peran internal Metode penelitian yang digunakan adalah
BPRS yang mempengaruhi pembiayaan metode penelitian kombinasi yaitu meng-
bermasalah dan eksternal debitur. Lestari kombinasikan antara metode kuantitatif dan
(2014) dalam penelitiannya salah satunya metode kualitatif sehingga diperoleh data
bertujuan menganalisis karakteristik para yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan
pelaku usaha yang berpengaruh terhadap objektif (Sugiyono 2013). Pendekatan
kegagalan pengembalian kredit Swamitra metode penelitian kombinasi yang dila-
cabang Bogor. Perbedaannya terdapat kukan adalah model Concurrent triangu-
pada tujuan menganalisis faktor-faktor lation strategy. Masing-masing pendekatan
penyebab melalui analisis internal dan digunakan untuk
eksternal bank yang akan dilakukan pada 1. Pendekatan penelitian kuantitatif
penelitian ini. digunakan dalam menganalisis faktor-
Dengan judul yang juga relevan faktor penyebab pembiayaan berma-
penggunaan data sekunder dilakukan oleh salah dari data mengenai pembiayaan

22 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

nasabah di BPRS XYZ karena meru- 1. Kuantitatif


pakan permasalahan sebab akibat. Nasabah yang menerima penyaluran
2. Pendekatan penelitian kualitatif diguna- pembiayaan Murabahah dari BPRS
kan untuk menganalisis keseluruhan XYZ dengan jenis perorangan atau
aspek pembiayaan dalam BPRS XYZ, bukan kelompok dan kategori pem-
seperti internal dan eksternal BPRS XYZ biayaan produktif yaitu pembiayaan
yang berhubungan dengan pembia- untuk modal kerja usaha dan investasi
yaan bermasalah dan perumusan usaha yang datanya lengkap yaitu
strategi bagi BPRS XYZ. sebanyak 145 orang yang masih
memiliki pembiayaan sampai dengan
Data dan Sumber Data Bulan Agustus 2014.
Jenis data dan sumber data pada
penelitian ini adalah: 2. Kualitatif
1. Data primer berupa hasil wawancara Pengumpulan data melalui wawancara
dan kuisioner, sumber data berasal dari dilakukan kepada 1 orang direktur
Internal BPRS XYZ (1 orang direktur utama, 1 orang direktur dan 2 orang
utama, 1 orang direktur dan 2 orang karyawan BPRS XYZ.
karyawan BPRS XYZ) dengan pende-
katan penelitian kualitatif. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
2. Data sekunder berupa laporan bulanan Teknik pengolahan dan analisis data
BPRS XYZ kepada Bank Indonesia yang telah diperoleh terdiri dari tahapan
Agustus 201, sumber data berasal dari sebagai berikut:
internal BPRS XYZ pendekatan pene- 1. Melakukan analisis faktor-faktor yang
litian kuantitatif serta laporan keuangan berpengaruh terhadap penyebab
tahunan BPRS XYZ periode 2009-2013. pembiayaan bermasalah dengan
menggunakan analisis regresi logistik,
Teknik Pengumpulan Data dan Informasi dan ditunjang dengan statistik deskriptif
Teknik pengumpulan data dan informasi dan analisis tabulasi silang.
yaitu: 2. Melakukan analisis penyebab pembia-
1. Pendekatan penelitian kuantitatif, yaan bermasalah dari sisi BPRS XYZ
teknik yang digunakan adalah melalui dengan analisis External factors dan
analisa langsung dari laporan bulanan Internal factors kemudian merumuskan
BPRS XYZ kepada Bank Indonesia strategi dalam IE matriks dan SWOT
mengenai pembiayaan nasabah yang matriks serta prioritas strategi dengan
dimiliki BPRS XYZ. analisis QSPM.
2. Pendekatan penelitian kualitatif teknik Regresi logistik digunakan untuk
yang digunakan yaitu yaitu wawancara, menganalisis faktor-faktor yang berpe-
kuisioner, pengamatan langsung dan ngaruh terhadap pembiayaan bermasalah
pencatatan langsung yaitu karakteristik pembiayaan nasabah di
BPRS XYZ dengan software SPSS 16. Alpha
Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini yiatu
Teknik pengambilan contoh meng- sebesar 10% . Di dalam analisis regresi
gunakan desain Nonprobability sampling logistik terdapat uji G, metode Hosmer dan
kategori Judgment Sampling . Metode Lemeshow dan uji Wald. Ketiga uji tersebut
pengumpulan data dalam penelitian ini memiliki hipotesis yaitu
yaitu:

ISSN 1410-8623 23
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

1. Uji G dalam penelitian Nasution (2008) dan Hasan


H0 : Variabel bebas tidak berpengaruh (2003) dalam Shaikh (2013). Variabel ini
nyata terhadap variabel terikat dalam bentuk jangka waktu bulan dan
H1 : Terdapat paling tidak ada satu dijadikan 2 kategori yaitu:
variabel bebas yang berpengaruh nyata Nilai 0 : Jangka waktu pembiayaan
terhadap variabel terikat diatas 12 bulan
Nilai 1 : Jangka waktu pembiayaan 1
2. Metode Hosmer dan Lemeshow bulan sampai dengan 12 bulan
H0 : Model fit , sehingga model layak
dan dapat di intrepretasikan. 2. Tingkat imbalan (X2)
H1 :Model tidak fit , sehingga model Variabel ini merupakan tingkat imbalan
tidak layak dan tidak dapat diintre- atau margin atau keuntungan yang ditam-
pretasikan bahkan oleh BPRS dan menjadi kewajiban
nasabah untuk memberikan margin kepada
3. Uji Wald BPRS sesuai dengan kesepakatan diawal.
H0 : Tidak terdapat variabel yang Untuk pengolahan variabel ini dijadikan
signifikan terhadap model secara rasio yaitu persentase tingkat imbalan
statistik dibagi 100. Variabel ini juga digunakan
H1 : Terdapat variabel yang signifikan dalam penelitian Ismail dan Kamil (2010)
terhadap model secara statistik. serta Rosly dan Bakar (2003).

Definisi Operasional Regresi Logistik 3. Jenis agunan (X3)


Batasan operasional variabel terikat Variabel ini merupakan jenis agunan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang diberikan nasabah sebagai jaminan
tingkat pengembalian pembiayaan (Y) yang atas pembiayaan yang diterima dari BPRS
diberikan oleh debitur, variabel ini diguna- yaitu dalam bentuk kas atau tabungan atau
kan sebagai faktor utama dalam meng- deposito, tanah dan bangunan dan kenda-
evaluasi pelaksanaan pemberian pembia- raan bermotor. Variabel ini juga digunakan
yaan. dalam penelitian Lucky (2014) serta Khan
Variabel terikat dijabarkan menjadi dan Nisar (2004). Dalam penelitian ini jenis
variabel dengan nilai 1 bila nasabah lancar agunan dibentuk menjadi 2 kategori yaitu:
(status “ Collection 1”) dan nilai 0 bila Nilai 0 : Tanah dan Bangunan
nasabah memiliki pembiayaan bermasalah Nilai 1 : Kas, Deposito, Tabungan dan
(status “Collection 2 sampai dengan 4”). Kendaraan bermotor
Penetapan variabel bebas sebagai faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi nasabah 4. Nominal agunan (X4)
memiliki pembiayaan bermasalah di Variabel ini merupakan nominal dari
definisikan berdasarkan berdasarkan data agunan yang diberikan oleh nasabah yang
yang diberikan oleh BPRS XYZ sebagai ditaksir oleh BPRS sebagai jaminan. Untuk
berikut pengolahan variabel ini dijadikan rasio yaitu
jumlah nominal agunan dibagi Rp1 000 000.
1. Jangka waktu pembiayaan (X1) Variabel ini juga digunakan dalam penelitian
Variabel ini merupakan lamanya waktu Nasution (2008) serta Khan dan Nisar (2004).
pembiayaan yang diberikan oleh BPRS
kepada nasabah sesuai dengan kesepa- 5. Lokasi usaha nasabah (X5)
katan bersama. Variabel ini juga digunakan Variabel ini adalah lokasi atau tempat

24 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

dimana nasabah menjalankan usahanya. kelancaran pembiayaan. Tingkat imbalan


Variabel ini juga digunakan dalam penelitian yang diterima BPRS XYZ bervariatif nilainya
Jauhari (2011). Dalam penelitian ini lokasi sampai dengan 60%. Pembiayaan dengan
usaha nasabah dibentuk menjadi 2 kategori tingkat imbalan di atas 16% memiliki
yaitu: persentase terbesar yaitu 79%. Pembiayaan
Nilai 0 : Kabupaten Bogor di BPRS XYZ dari 3 jenis agunan yaitu
Nilai 1 : Selain Kabupaten Bogor pertama kas atau tabungan atau deposito,
kedua tanah dan bangunan, dan ketiga
6. Rasio nominal agunan dan harga adalah kendaraan bermotor, jenis jaminan
jual (X6) nasabah pembiayaan BPRS XYZ di domi-
Variabel ini merupakan perbandingan nasi oleh tanah dan bangunan yaitu sebesar
nominal agunan yang dijaminkan oleh 57%.
nasabah dengan harga jual yaitu harga Nominal agunan dalam penelitian ini
ditambah margin BPRS. Untuk pengolahan mulai dari Rp3 000 000 sampai dengan
variabel ini dalam bentuk rasio. Variabel ini Rp680 000 000, sebaran nominal agunan
juga digunakan dalam penelitian Hesti di dominasi oleh nominal dibawah Rp25
(2014) walaupun penelitiannya pada rasio 000 000 dengan persentase 47%. Wilayah
nominal agunan dan jumlah kredit. lokasi usaha nasabah yang terdapat dalam
analisis penelitian ini adalah Kabupaten
7. Rasio saldo piutang dan harga Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota
jual (X7) Tanggerang, Cirebon dan Kabupaten
Variabel ini merupakan perbandingan Sukabumi, 64.83% nasabah lokasi usaha-
saldo piutang atau sisa pembiayaan yang nya terdapat di Kabupaten Bogor. Dalam
belum dibayarkan oleh nasabah dengan analisis rasio nominal agunan dan harga jual
jumlah pembiayaan yang diterima oleh dibagi menjadi 3 kategori yaitu kurang dari
nasabah. Untuk pengolahan variabel ini 1, antara 1 sampai dengan 2 dan lebih dari
dalam bentuk rasio. Variabel ini juga 2. Rasio dengan nilai kurang dari 1 paling
digunakan dalam penelitian Nasution (2008) besar persentasenya yaitu 47.59%. Tabulasi
serta Rahman dan Shahimi (2010). silang menunjukan semakin besar rasio nilai
agunan dengan harga jual maka tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN kelancaran pembiayaan semakin baik.
Karakteristik Nasabah Pembiayaan Rasio saldo piutang dan harga jual dibagi
di BPRS XYZ menjadi 4 kelompok yaitu kurang dari 0.01
Hasil penelitian yang dilakukan dengan sampai dengan 0.25, 0.26 sampai dengan
menganalisis hasil laporan bulan Agustus 0.50, 0.51 sampai dengan 0.75 dan 0.76
2014 BPRS XYZ kepada Bank Indonesia sampai dengan 1. Persentase terbesar yaitu
yang terdiri dari 145 nasabah yang terdiri pada nilai rasio 0.51 sampai dengan 0.75
dari 31 nasabah pembiayaan tidak lancar yaitu 31.72%.
dan 114 nasabah pembiayaan lancar.
Nasabah BPRS XYZ memiliki jangka waktu Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
pembiayaan dari 1 bulan sampai dengan terhadap Pembiayaan Bermasalah
192 bulan, jangka waktu 1 bulan sampai di BPRS XYZ
dengan 12 bulan paling besar jumlahnya Uji yang dilakukan pertama kali adalah
yaitu 43%. Berdasarkan hasil tabulasi silang, uji G, hasil uji G pada penelitian ini dapat
semakin cepat jangka waktu pembiayaan dilihat pada Tabel 1.
maka semakin besar persentase tingkat

ISSN 1410-8623 25
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

Tabel 1 Model koefisien Omnibus test kategori bermasalah adalah 19.4%, nilai ini
sangat kecil yang berarti model ini belum
baik dan layak dalam menjelaskan atau
memprediksi sub kategori bermasalah.
Kemampuan model dalam memprediksi
kebenaran sub kategori tidak bermasalah
P-value sebesar 0.000 kurang dari alpha atau lancar sebesar 96.5%, nilai ini sangat
10% maka tolak H0 artinya ada minimal satu tinggi yang berarti model sangat baik dan
variabel yang berpengaruh nyata terhadap layak memprediksi atau menjelaskan sub
pengembalian pembiayaan di BPRS XYZ. kategori lancar. Setelah dilakukan analisis
Tahap selanjutnya dilakukan metode mengenai ketepatan klasifikasi selanjutnya
Hosmer and Lemeshow untuk mengetahui dilakukan pengujian Wald.
kesesuaian model (Goodnes of fit) dapat Uji Wald dilakukan untuk mengetahui
di lihat pada Tabel 2. pengaruh masing-masing variabel bebas.
Dalam analisis ini digunakan 2 tahap yaitu
Tabel 2 Hasil uji Hosmer dan lemeshow tahap pertama menentukan variabel yang
signifikan dari 7 variabel yang di analisis
dengan metode enter pertama dapat dilihat
pada Tabel 4.

Dari nilai P-value sebesar 0.790 lebih Tabel 4 Faktor-faktor yang


besar dari alpha 10% artinya model sudah berpengaruh signifikan
fit dan tidak ada perbedaan nyata antara
klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi
yang diamati karena lebih besar dari alpha.
Ketepatan klasifikaasi dari model regresi
logistic dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Klasifikasi pembayaran


pembiayaan

Pada tabel 3 dapat disimpulkan bahwa Metode Enter pertama menghasilkan


bahwa ketepatan klasifikasi dari model 4 variabel bebas yang berpengaruh
regresi logistik sebesar 80%. Nilai 80% signifikan yaitu jangka waktu pembiayaan,
masih diatas cut value yaitu 50%, artinya nominal agunan, rasio nominal agunan
model termasuk baik dan layak digunakan dengan harga jual dan rasio saldo piutang
bila dilihat secara keseluruhan. Kemampuan dengan harga jual. Variabel bebas yang
model dalam memprediksi kebenaran sub tidak berpengaruh signifikan terhadap

26 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

pengembalian pembiayaan adalah tingkat tolak H0, yang artinya jangka waktu
imbalan, jenis agunan dan lokasi usaha. pembiayaan berpengaruh signifikan terha-
Pada tahap kedua yaitu menggunakan dap kelancaran pembiayaan. Jangka waktu
variabel yang signifikan saja atau metode pembiayaan memiliki exp(B) sebesar 0.273,
Stepwise untuk mengetahui variabel mana nilai ini menunjukkan bahwa resiko nasabah
yang paling signifikan. Hasil pengolahan yang jangka waktu pembiayaannya 1 bulan
analisis regresi logistik metode Stepwise sampai dengan 12 bulan untuk memiliki
dapat di lihat ada Tabel 5. pembiayaan bermasalah adalah 0.273 kali
bila dibandingkan dengan resiko nasabah
yang jangka waktu pembiayaannya lebih
dari 12 bulan. Dengan perkataan lain,
nasabah yang memiliki jangka waktu
pembiayaan lebih dari 12 bulan mempunyai
resiko yang lebih besar memiliki pem-
biayaan bermasalah bila dibandingkan
dengan jangka waktu pembiayaan 1 bulan
sampai dengan 12 bulan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Nasution (2008) dan Hasan (2003)
dalam Shaikh (2013). Nasution (2008) dalam
menganalisis faktor-faktor penyebab
Variabel yang Berpengaruh Nyata pembiayaan bermasalah pada pembiayaan
Hasil output regresi logistik menun- Murabahah dan salah satu hasilnya adalah
jukkan bahwa ada 4 variabel yang berpe- jangka waktu pembiayaan Murabahah
ngaruh signifikan terhadap pengembalian berpengaruh terhadap pembentukan
pembiayaan yaitu jangka waktu pem- pembiayaan bermasalah pada pembiayaan
biayaan, nominal agunan, rasio nominal Murabahah di bank umum syariah. Hasan
agunan dengan harga jual, dan rasio saldo (2003) dalam Shaikh (2013) juga menga-
piutang dengan harga jual. Variabel bebas takan bahwa jangka waktu pembiayaan di
yang signifikan dalam model seluruhnya Islamic bank sangat mempengaruhi resiko
merupakan variabel dengan skala peng- dan keuntungan bank, pembiayaan dengan
ukuran rasio ( metric ). Variabel yang jangka waktu lebih pendek memiliki resiko
berpengaruh signifikan harus lebih diper- pembiayaan lebih rendah.
hatikan oleh BPRS XYZ untuk diperhatikan
dalam memberikan pembiayaan maupun Pengaruh Nominal Agunan Terhadap
dalam pengawasan pembiayaan yang Pembiayaan Bermasalah
sedang berjalan. Variabel kedua yang berpengaruh
signifikan terhadap kelancaran pengem-
Pengaruh Jangka Waktu Pembiayaan balian pembiayaan adalah nominal agunan.
Terhadap Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan hasil uji wald, nominal agunan
Variabel pertama yang berpengaruh memiliki p-value sebesar 0.015 kurang dari
signifikan terhadap kelancaran pengem- alpha 10% maka tolak H0, yang artinya
balian pembiayaan adalah jangka waktu nominal agunan berpengaruh signifikan
pembiayaan. Berdasarkan hasil uji wald, terhadap kelancaran pembiayaan. Nilai
jangka waktu pembiayaan memiliki p-value koefisien variabel ini adalah positif dan
sebesar 0.015 kurang dari alpha 10% maka bersifat kuantitatif atau tidak dalam

ISSN 1410-8623 27
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

kategorikal maka interpretasinya adalah 10% maka tolak H0 yang berarti rasio saldo
setiap kenaikan Rp1 000 000 pada nominal piutang dengan harga jual berpengaruh
agunan akan mengakibatkan resiko terjadi- signifikan terhadap kelancaran pembiayaan.
nya pembiayaan bermasalah sebesar 1.005 Nilai koefisien variabel ini adalah negatif dan
kali lebih besar. Hasil penelitian ini sesuai bersifat kuantitatif atau tidak dalam
dengan penelitian Nasution (2008) yang kategorikal maka interpretasinya adalah
salah satu hasil penelitiannya adalah setiap penurunan 1% atau 0.01 pada rasio
kecukupan jaminan bepengaruh signifikan saldo piutang dengan harga jual akan
terhadap pembentukan pembiayaan berma- mengakibatkan resiko terjadinya pem-
salah. Khan dan Nisar (2004) menegaskan biayaan bermasalah sebesar 0.041 lebih
nominal agunan yang besar merupakan besar.. Harga jual merupakan penjumlahan
faktor utama bank syariah dan bank dari jumlah pembiayaan dan margin dalam
konvensional bertahan. pembiayaan Murabahah , jumlah pem-
biayaan menurut hasil penelitian Nasution
Pengaruh Rasio Nominal Agunan dengan (2008) berpengaruh signifikan terhadap
Harga Jual Terhadap Pembiayaan pembiayaan bermasalah, hasil ini sama
Bermasalah dengan hasil pada penelitian ini. Rahman
Hasil uji Wald variabel rasio nominal dan Shahimi (2010) juga mengatakan bahwa
agunan dengan harga jual memiliki p-value ukuran pembiayaan atau jumlah pem-
sebesar 0.090, nilai ini kurang dari alpha biayaan berpengaruh terhadap resiko
10% maka tolak H0 yang berarti rasio pembiayaan pada pembiayaan di Islamic
nominal agunan dengan harga jual berpe- bank termasuk BPRS.
ngaruh signifikan terhadap pembiayaan
bermasalah. Nilai koefisien variabel ini Variabel yang Tidak Berpengaruh Nyata
adalah negatif dan bersifat kuantitatif atau Variabel yang tidak signifikan adalah
tidak dalam kategorikal maka inter- tingkat imbalan, jenis agunan, dan lokasi
pretasinya adalah setiap penurunan 1% usaha. Tingkat imbalan yang tinggi, rendah
atau 0.01 pada rasio nominal agunan atau sesuai dengan rata-rata perbankan
dengan harga jual akan mengakibatkan syariah tidak berpengaruh signifikan
resiko terjadinya pembiayaan bermasalah terhadap bermasalahnya pembiayaan atau
sebesar 0.696 lebih besar. tidak bermasalah. Hasil penelitian ini
Hasil ini berbeda dengan hasil pene- bertentangan dengan pernyataan Ismail
litian Hesti (2014). Jaminan menurut hasil dan Kamil (2010) yang mengatakan bahwa
penelitian Hesti (2014) tidak berpengaruh margin sangat sensitif terhadap pem-
signifikan terhadap pembiayaan berma- biayaan, baik resiko maupun permin-
salah, dan dalam variabel jaminan terdapat taannya. Rosly dan Bakar (2003) dalam
persentase mengenai berapa persen penelitiannya menemukan bahwa tingkat
jaminan yang menutupi nominal pinjaman margin tidak besar pengaruhnya terhadap
sehingga hampir serupa dengan variabel ini. Islamic bank, hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan.
Pengaruh Rasio Saldo Piutang dengan Jenis agunan tidak berpengaruh
Harga Jual Terhadap Kelancaran signifikan terhadap pembiayaan ber-
Pembiayaan masalah, hal ini berbeda dengan per-
Dari hasil uji Wald variabel saldo nyataan Lucky (2014) yang menjelaskan
piutang dengan harga jual memiliki p-value bahwa jaminan adalah hal yang penting
sebesar 0.001, nilai ini kurang dari alpha dalam pembiayaan mikro, terutama jenis

28 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

agunan yang dapat dijadikan jaminan perusahaan yang termasuk dalam variabel
dalam pembiayaan bila pembiayaan teknis tidak berpengaruh signifikan terha-
tersebut bermasalah. Khan dan Nisar (2004) dap pembiayaan bermasalah.
mendukung pernyataan Lucky (2014) bahwa
pengaruh jenis agunan sebagai Disinsentif Analisis Faktor Eksternal
pada pembiayaan bermasalah, jaminan Analisis faktor eksternal menghasilkan
pada Islamic bank jenisnya harus dalam 8 faktor eksternal, faktor-faktor tersebut
bentuk nyata atau Tangible. Pada penelitian merupakan variabel yang harus di analisis
ini BPRS XYZ mensyaratkan jaminan yang selanjutnya untuk mengukur rating me-
nyata seperti deposito, kas, tabungan, nanggapi faktor-faktor tertentu dalam hal
kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. tingkat bobot atau pentingnya faktor
variabel lokasi usaha juga tidak berpe- tersebut bagi BPRS XYZ. Rangkuman
ngaruh signifikan terhadap pembiayaan analisis dan penentuan tingkat pentingnya
bermasalah, hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut dengan menggunakan
jauh atau dekatnya lokasi usaha nasabah matriks EFAS atau External factors analysis
dengan BPRS XYZ tidak berpengaruh summary matriks. Tabel 6 menunjukkan
signifikan terhadap kelancaran pembiayaan External factors analysis summary matriks
yang dimilikinya. Jauhari (2011) dalam hasil dalam penelitian ini.
penelitiannya menunjukkan bahwa lokasi

Tabel 6 External factors analysis summary matriks

Analisis Faktor Internal tersebut dengan menggunakan matriks IFAS


Analisis faktor internal menghasilkan 9 atau Internal factors analysis summary
faktor internal. faktor-faktor terbut meru- matriks . Tabel 7 menunjukkan Internal
pakan variabel yang harus di analisis factors analysis summary matriks dalam
selanjutnya untuk mengukur rating menang- penelitian ini. Total nilai internal BPRS XYZ
gapi faktor-faktor tertentu dalam hal tingkat sebesar 2.1338, menurut David (2013) total
bobot atau pentingnya faktor tersebut bagi pembobotan dibawah 2.5 menunjukkan
BPRS XYZ. Rangkuman analisis dan posisi internal rendah.
penentuan tingkat pentingnya faktor

ISSN 1410-8623 29
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

Tabel 7 Internal factors analysis summary matriks

Matriks Internal Eksternal (IE) bangkan. Strategi yang dapat dilakukan


Berdasarkan nilai IFE dan EFE posisi adalah Intensive strategy dan Integrative
BPRS XYZ dalam pembiayaan terletak pada strategy , Intensif strategy yaitu seperti
kuadran II dengan skor pada matriks IE Market penetration, Market development,
yaitu 3.0103; 2.1338, Gambar 1 menun- dan Product development , sedangkan
jukkan matriks IE. Posisi pada kuadran II Integrative strategy seperti Backward
menunjukkan bahwa strategi mengenai Integration, Forward Integration dan
pembiayaan pada BPRS XYZ berdasarkan Horizontal Integration. (David 2013).
faktor internal dan eskternal adalah
melakukan strategi tumbuh dan kem-

Gambar 1 Analisis Matriks IE pada BPRS XYZ

30 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

Alternatif Strategi Hasil analisis penggabungan faktor internal


Alternatif strategi mengatasi Non dan eksternal memalui matriks SWOT
peforming financing dan mencegah pem- menghasilkan alternatif-alternatif strategi
biayaan bermasalah di BPRS XYZ dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan pendekatan analisis matris SWOT.

Gambar 2 Matriks SWOT di BPRS XYZ

STRENGTHS (S) WEAKNESSESS (W)


Faktor Internal 1. Adanya layanan pen- 1. Manajemen masa lalu
jemputan dana pihak meninggalkan pembia-
ketiga dan angsuran yaan bermasalah dan NPF
pembiayaan yang tinggi
2. Trend Return on Assets 2. Modal yang kurang dan
terus membaik penghimpunan DPK yang
3. Tingkat efisiensi dan belum optimal
efektivitas dari perusa- 3. Belum optimal jumlah, Job
haan baik description dan kapasitas
4. Pemegang saham kuat SDI yang ada, sehingga
dan profesional serta belum optimalnya pema-
program pelatihan karya- saran, pembinaan dan
wan dari pemegang sa- pengawasan nasabah
ham 4. Proses analisa kredit yang
belum optimal dalam pe-
nentuan kelayakan pem-
berian pembiayaan, pe-
nentuan jangka waktu,
nominal agunan dan pe-
nentuan harga jual
5. Hanya memiliki 1 kantor
Faktor Eksternal dan tidak mempunyai
kantor cabang.

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO


1. Program pendidikan, pe- 1. Meningkatkan pelatihan 1. Meningkatkan pema-
latihan dan Technical as- dan pemberian beasis- saran pembiayaan bagi
sistance dari Bank Indo- wa pendidikan kepada UMKM dan meningkat-
nesia, ISED dan YPPBS Sumber Daya Insani kan promosi pengum-
2. Perkembangan jumlah (S2, S3,S4,O1,O4) pulan dana pihak ketiga
UMKM dan potensi pasar 2. Menambah produk gadai khususnya pada bulan
bisnis UMKM emas dan tabungan ramadhan, Idul Fitri dan
3. Event Ramadhan, Idul Fitri emas serta mengem- Idul adha dengan Sche-
dan Idul Adha bangkan kembali pro- dule dan program khu-
4. Teknologi terpadu per- duk tabungan rencana sus (W 1 , W 2 , W 3 , W 4 ,
bankan (S1,O2,O3) O1,O2,O3, O4 )

ISSN 1410-8623 31
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT


1. PBI nomor 14/22/PBI/2012 1. Melakukan kegiatan 1. Meningkatkan kerjasa-
tentang kredit dan pem- penyuluhan dan pela- ma dengan bank umum
biayaan bank umum dan tihan manajemen ke- syariah untuk menjadi
bank umum syariah pada nasabah dan penyalur pembiayaan
2. Rencana kenaikan harga meningkatkan penga- (W2, W5 ,T1, T4 )
BBM wasan nasabah yang 2. Memperbaiki prosedur
3. Kepemilikan nasabah akan telah memiliki pem- analisa kelayakan pem-
barang yang dapat dijadi- biayaan (S3,T2,T3) biayaan, dalam keputus-
kan agunan terbatas, Ku- 2. Membuka kantor kas an penentuan harga jual,
rangnya kemampuan nasa- dan menambah jum- jangka waktu pembiaan,
bah mengelola usaha dan lah karyawan (S1, S2, dan nominal agunan
terjadi pemanfaatan dana S4, T1,T4) (W1, W3, W4, T2, T3 )
oleh nasabah yang tidak
sesuai
4. Jumlah kantor cabang bank
meningkat.

Analisis Quantitative Strategic Planning adha dengan nilai TAS sebesar 6.5668.
Matrix (QSPM) 2. Strategi WT (2) memperbaiki prosedur
Strategi yang telah dibuat kemudian analisa kelayakan pembiayaan, dalam
dilakukan penentuan priotitas strategi yang keputusan penentuan harga jual, jangka
masuk dalam tahap keputusan. Tahap ini waktu pembiaaan, dan nominal agunan
dilakukan dengan menentukan daya tarik dengan nilai TAS sebesar 6.0230.
relatif dari berbagai tindakan alternatif 3. Strategi SO (1) meningkatkan pelatihan
strategi yang dihasilkan. Teknik yang dan pemberian beasiswa pendidikan
digunakan dalam penentuan prioritas kepada sumber daya insani (SDI)
strategi adalah Quantitative Strategic dengan nilai TAS sebesar 5.994.
Planning Matrix (QSPM) yang mengukur 4. Strategi ST(2) membuka kantor kas dan
secara objektif strategi alternatif terbaik atau menambah jumlah karyawan dengan
prioritas terbaik berdasarkan faktor-faktor nilai TAS sebesar 5.7186.
keberhasilan faktor internal dan eksternal, 5. Strategi WT (1) meningkatkan kerja-
input yang digunakan adalah analisis IFE sama dengan bank umum syariah untuk
dan EFE serta tahap pencocokan dengan menjadi penyalur pembiayaan dengan
matriks SWOT. Pengolahan data kuisioner nilai TAS sebesar 5.6695.
responden dengan QSPM yang dilakukan 6. Strategi ST (1) melakukan kegiatan
menghasilkan prioritas strategi terbaik penyuluhan dan pelatihan manajemen
berdasarkan daya tarik relatif dari 7 strategi kepada nasabah dan meningkatkan
yang dihasilkan. Prioritas strategi yang pengawasan nasabah yang telah
dapat dilihat dari Total attractiveness scores memiliki pembiayaan.
(TAS) menunjukkan bahwa urutan prioritas 7. Strategi SO (2) menambah produk gadai
strategi yaitu: emas dan tabungan emas serta me-
1. Strategi WO (1) yaitu meningkatkan ngembangkan kembali produk ta-
pemasaran pembiayaan bagi UMKM bungan rencana.
dan meningkatkan promosi pengum-
pulan dana pihak ketiga khususnya
pada bulan Ramadhan, Idul fitri dan Idul

32 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

SIMPULAN DAN SARAN yang berpengaruh signifikan terhadap


Simpulan pembiayaan bermasalah adalah jangka
1. Karakteristik pembiayaan nasabah waktu pembiayaan, nominal agunan,
BPRS XYZ jangka waktu pembiayaan rasio nominal agunan dengan harga
di dominasi oleh jangka waktu 1 bulan jual, dan rasio saldo piutang dengan
sampai dengan 12 bulan yaitu sebesar harga jual. Variabel bebas yang tidak
43%. Tingkat imbalan diatas rata-rata berpengaruh signifikan terhadap
perbankan syariah di Indonesia me- pengembalian pembiayaan adalah
miliki persentase terbesar pada pem- tingkat imbalan, jenis agunan, dan
biayaan yang disalurkan oleh BPRS lokasi usaha. Nilai Exp(B) masing-
XYZ yaitu sebesar 79%. Jenis jaminan masing variabel yaitu 0.273 untuk
nasabah pembiayaan BPRS XYZ di variabel jangka waktu pembiayaan,
dominasi oleh tanah dan bangunan 1.005 untuk variabel nominal agunan,
yaitu sebesar 57%. Nominal agunan di 0.696 untuk variabel rasio nominal
dominasi oleh nominal dibawah agunan dengan harga jual dan 0.041
Rp25.000.000 dengan persentase 47%. untuk variabel rasio saldo piutang
Sebagian besar nasabah pembiayaan dengan harga jual.
BPRS XYZ lokasi usahanya terdapat di 3. Analisis faktor eksternal BPRS XYZ yang
Kabupaten Bogor dimana kantor BPRS mempengaruhi pembiayaan berma-
XYZ berdiri yaitu 64.83%. Rasio salah dibagi menjadi dua bagian, yaitu
nominal agunan dan harga jual dengan peluang dan ancaman. Peluang bagi
nilai kurang dari 1 paling besar BPRS XYZ adalah (1) Program pen-
persentasenya yaitu 47.59%. Sebaran didikan, pelatihan dan Technical
rasio saldo piutang dan harga jual assistance dari Bank Indonesia, ISED
hampir merata persentasenya. Per- dan YPPBS; (2)Perkembangan jumlah
sentase terbesar yaitu pada nilai rasio UMKM dan potensi pasar bisnis UMKM;
0.51 sampai dengan 0.75 dengan (3) Event ramadhan, idul fitri dan idul
31.72%. Nasabah pembiayaan ber- adha dan (4) Teknologi terpadu
masalah di BPRS XYZ sebagian besar perbankan. Ancaman bagi BPRS XYZ
memiliki karakteristik jangka waktu adalah (1) PBI nomor 14/22/PBI/2012
pembiayaan lebih dari 36 bulan, tingkat tentang kredit dan pembiayaan bank
imbalan kurang dari 14.80%, jenis umum dan bank umum syariah; (2)
agunan tanah dan bangunan, nominal Rencana kenaikan BBM; (3) Kepe-
agunan Rp25 001 000 sampai dengan milikan nasabah akan aset yang dapat
Rp50 000 000 dan Rp75 001 000 dijadikan agunan terbatas, kurangnya
sampai dengan Rp100 000 000, lokasi kemampuan nasabah mengelola usaha
usaha di Kabupaten Bogor, Rasio dan terjadi pemanfaatan dana oleh
nominal agunan terhadap harga jual nasabah yang tidak sesuai dan (4)
kurang dari satu dan rasio saldo Jumlah kantor cabang bank meningkat.
piutang terhadap harga jual antara 0.01 Analisis faktor internal BPRS XYZ yang
sampai dengan 0.25. mempengaruhi pembiayaan berma-
2. Dalam menganalisis faktor-faktor yang salah dibagi menjadi dua bagian, yaitu
berpengaruh signifikan terhadap kelemahan dan kekuatan. Kekuatan
pengembalian pembiayaan digunakan BPRS XYZ adalah adanya layanan
analisis regresi logistik. Berdasarkan penjemputan dana pihak ketiga dan
hasil regresi logistik variabel bebas angsuran pembiayaan, trend Return on

ISSN 1410-8623 33
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

Assets terus membaik, tingkat efisiensi penyuluhan dan pelatihan manajemen


dan efektivitas dari perusahaan baik kepada nasabah dan meningkatkan
dan pemegang saham kuat dan pengawasan nasabah yang telah
profesional serta program pelatihan memiliki pembiayaan; (7) Strategi SO
karyawan dari pemegang saham. (2) menambah produk gadai emas dan
Kelemahan BPRS XYZ adalah mana- tabungan emas serta mengembangkan
jemen masa lalu meninggalkan pem- kembali produk tabungan rencana.
biayaan bermasalah dan NPF yang
tinggi, modal yang kurang dan peng- Saran
himpunan DPK yang belum optimal, Berdasarkan hasil penelitian dan
belum optimal jumlah, job description kesimpulan, beberapa hal yang dapat
dan kapasitas SDI yang ada sehingga disarankan baik bagi BPRS XYZ, nasabah,
belum optimalnya pemasaran, pem- perbankan Indonesia, dan bagi penelitian
binaan dan pengawasan nasabah, selanjutnya yaitu:
Proses analisa kredit yang belum
optimal dalam penentuan kelayakan a. Bagi BPRS XYZ
pemberian pembiayaan, penentuan Agar dapat menurukan pembiayaan
jangka waktu, nominal agunan dan bermasalah harus selektif dari proses
penentuan harga jual dan hanya awal pemilihan nasabah, analisis
memiliki 1 kantor dan tidak mempunyai kelayakan, pembinaan sampai dengan
kantor cabang. pengawasan. Selain itu, strategi yang
4. Berdasarkan Internal dan Eksternal telah dirumuskan agar dapat diimple-
Matriks posisi BPRS XYZ berada pada mentasikan untuk membantu BPRS
kuadran 2 yaitu tumbuh dan ber- XYZ menurunkan tingkat Non per-
kembang. Strategu yang dirumuskan forming financing dan meminimalisir
melalui analisis SWOT menghasilkan 7 pembiayaan bermasalah. Bank juga
strategi dan berdasarkan analisis QSPM harus selalu menjaga hubungan baik
urutannya yaitu (1) Strategi WO (1) dengan pemegang saham, nasabah
meningkatkan pemasaran pembiayaan dan dengan mitra kerja. Bank juga
bagi UMKM dan meningkatkan promosi sebaiknya memiliki Database lengkap
pengumpulan dana pihak ketiga agar penelitian selanjutnya dapat lebih
khususnya pada bulan Ramadhan, Idul optimum, karena bank tidak memiliki
fitri dan Idul adha; (2) Strategi WT (2) bagian khusus Research dan Deve-
memperbaiki prosedur analisa kela- lopment maka dengan adanya pene-
yakan pembiayaan, dalam keputusan litian dari pihak eksternal merupakan
penentuan harga jual, jangka waktu hal yang dapat dimanfaatkan oleh bank
pembiaaan, dan nominal agunan; agar memberikan masukan bagi bank.
(3)Strategi SO (1) meningkatkan
pelatihan dan pemberian beasiswa b. Bagi Nasabah
pendidikan kepada sumber daya insani Pelaku UMKM harus memberikan data
(SDI); (4)Strategi ST(2) membuka kantor dan informasi yang sejujurnya atas
kas dan menambah jumlah karyawan; usaha yang dijalankan dan mengenai
(5) Strategi WT (1) meningkatkan semua hal yang berhubungan dengan
kerjasama dengan bank umum syariah pengisian formulir atau wawancara
untuk menjadi penyalur pembiayaan; dengan pihak bank. Nasabah harus
(6) Strategi ST (1) melakukan kegiatan menggunakan secara tepat

34 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

pembiayaan yang diberikan sesuai nasabah yang bermasalah merupakan


dengan alasan pengajuan yaitu untuk salah satu hal yang sangat baik
modal kerja dan investasi dengan dilakukan dalam penelitian selanjutnya.
membeli barang yang telah diajukan Dalam hal objek penelitian, memban-
sebagai permintaan pembiayaan. dingkan faktor penyebab pembiayaan
Nasabah harus membayar angsuran bermasalah atau Non performing
tepat pada waktunya sesuai dengan financing antar bank dapat diteliti
perjanjian dan tidak melanggar akad selanjutnya.
yang telah disepakati bersama. Nasa-
bah diharapkan mampu menjaga DAFTAR PUSTAKA
hubungan baik dengan bank dan Adyani LR. 2011. Analisis Faktor-Faktor
menginformasikan kepada rekan Yang Mempengaruhi Profitabilitas
pelaku usaha mengenai ketersediaan (ROA) (Pada Bank Umum Syariah yang
pembiayaan di BPRS XYZ. terdaftar di BEI periode Desember 2005
– September 2010).[Tesis]. Semarang
c. Bagi Perbankan Indonesia (ID): Universitas Diponegoro.
Adanya hubungan baik antara bank Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank
umum syariah dan BPRS dengan Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011
bantuan teknis, pelatihan ataupun tentang kualitas aktiva produktif bagi
pendidikan serta bekerjasama dengan BPRS. Jakarta (ID):Bank Indonesia
BPRS dalam menyalurkan pembiayaan Bank Indonesia. April 2014. Data Kredit
yang ditargetkan oleh Bank Indonesia UMKM. Tersedia pada : http://www.-
agar terus meningkat dan berkembang. bi.go.id/ id/umkm/kredit/data/pages/
Bank Indonesia juga harus mening- data-kredit-umkm-april-2014.aspx.
katkan sosialisasi mengenai BPRS Bank Indonesia. Mei 2014. Statistik
kepada masyarakat agar masyarakat Perbankan Indonesia. Tersedia pada:
dapat membedakan antara BPR dan http://www.bi.go.id/Id/Statistik/Per-
BPRS serta memanfaatkan keberadaan bankan/Indonesia/Documents/SPI% 20
BPRS di lingkungannya masing- MEI% 202014.Pdf
masing. Dengan melihat data NPF Bichanga WO and Aseyo L . 2013. Causes
yang tinggi pada BPRS di Indonesia, of Loan Default within Micro Finance
Bank Indonesia sebaiknya lebih Institutions in Kenya. IJCRB. 4(12): 316-
meperhatikan BPR dan BPRS me- 335
ngenai SDI, sistem dan kekurangan David FR. 2013. Strategic Management
BPRS lainnya. Concept and Cases. London: Pearson
Dendawijaya L. 2001. Manajemen Per-
d. Bagi Penelitian selanjutnya bankan. Bogor (ID) : Ghalia Indonesia
Untuk penelitian selanjutnya agar dapat Djamil HF. 2012. Penyelesaian Pembiayaan
memasukan variabel lain ke dalam Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta
penelitian untuk analisis regresi logistik, (ID). Sinar Grafika
seperti karakteristik dan kapasitas Hadiyati P. 2013. Pengaruh Non Performing
nasabah. Analisis mengenai prosedur Financing Pembiayaan Mudharabah
dan aspek yang dianalisis dalam Dan Musyarakah Pada Bank Muamalat
pemberian pembiayaan juga dapat di Indonesia. JMB. 1(1): 1-14
lakukan penelitian. Mengenai data, Hosmer DW, Lemeshow S, Sturdivant RX.
data primer dengan mewawancara 2013. Applied Logistic Regression. US:

ISSN 1410-8623 35
Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan ... (Sova Lusian, Herman Siregar & Tb Nur Ahmad Maulana)

Wiley. Indonesia
Ismail AG, Kamil KH. 2010. A note: debt Pemerintah Republik Indonesia. 2008.
selling and their impact on islamic Undang-Undang No 21 Tahun 2008
bank value. IJBF. 17(1):161-170 tentang Perbankan Syariah. Jakarta
Ismawan B. 2003. Peran lembaga keuangan (ID): Bank Indonesia
mikro dalam otonomi daerah. Artikel- Pramuka BA. 2010. Faktor-faktor yang
Th II No.1-Maret 2003. SMEIndonesia. berpengaruh terhadap tingkat pro-
Makalah disampaikan dalam seminar fitabilitas bank umum syariah. JAMBSP.
“Peran Lembaga Keuangan Mikro 7(1):63-79
Dalam Otonomi Daerah”. [Diunduh Prastanto. 2013. Faktor Yang Mempe-
2014 5 Juni]. Tersedia Pada: http:// ngaruhi Pembiayaan Murabahah Pada
smeindonesia.com/wp-content/ Bank Umum Syariah Di Indonesia. AAJ.
uploads/ 2011/08/peran.pdf. 2(1): 83-88
Jauhari AA. 2011. Faktor-Faktor analisis Rahman AA, Shahimi S. 2010. Credit risk
spembiayaan yang mempengaruhi and financing struktur of Malaysian
pembiayaan bermasalah pada program islamic banks. JECD. 31(3):85-105
komunitas usaha mikro muamalat Rosly SA, Bakar MAA. 2003. Performance
berbasis masjid. [Tesis]. Depok (ID): of islamic and mainstream banks in
Universitas Indonesia Malaysia. IJSE. 30(12):1249-1265
Karim, N., Tarazi, N. and Reille, X. 2008. Safarina SN. 2012. Faktor-Faktor yang
Islamic microfinance: An emerging Mempengaruhi Keberhasilan dan
market niche. https://www.cgap.org/ Kegagalan Kredit Mikro (Studi Kasus:
sites/default/files/cgap-focus-note- UPPKS Kecamatan Jagakarsa DKI
islamic-microfinance-an-emerging- Jakarta). [Tesis]. Bogor (ID): Institut
market-niche-aug-2008.pdf focus note Pertanian Bogor
49. washington, d.c.: cgap, august Shaikh S. 2013. Determinant of Islamic
Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan . Banking Growth in Pakistan. MPRA
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Paper. 53798:2-17
Khan JA, Nisar S. 2004. Collateral (Al-Rahn) Sudarsono H. 2013. Bank dan Lembaga
as practiced by muslim fund of North Keuangan syariah deskripsi dan
India. JKAU. 17(1):17-34 ilustrasi .Yogyakarta (ID):Penerbit
Lestari H. 2014. Analisis faktor-faktor Ekonisia
penyebab kredit menunggak di Swa- Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kom-
mitra cabang Bogor [Tesis]. Bogor (ID): binasi. Bandung (ID): Penerbit alfabeta
Institut Pertanian Bogor Toberiharto A. 2001. Formulasi strategi
Lucky N. 2014. Role of Goverment Support ekspansi kredit ritel pasca rekapitalisasi
to Micro Financing in Islamic Bank for di kantor cabang PT Bank Rakyat
Clean Water Connection ti Low-Income Indonesia (Persero) Bogor. [Tesis].
Communities. RJFA. 5(4):57-63 Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Nasution M. 2008. Faktor-faktor penyebab Umam K. 2013. Manajemen Perbankan
pembiayaan bermasalah pada pem- Syariah. Bandung (ID): Pustaka Setia
biayaan Murabahah di bank umum 21
syariah. [Tesis]. Depok (ID): Universitas

***

36 ISSN 1410-8623
Finance and Banking Journal, Vol. 16 No. 1 Juni 2014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Indramayu pada tanggal 1 September 1990 sebagai


anak pertama dari pasangan Sudirman Adi Parman dan Sukaesih. Tahun 2008
penulis lulus dari SMAN 4 Bekasi, dan melanjutkan kuliah di IPB melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pendidikan diploma ditempuh di Program
Studi Manajemen Agribisnis IPB, lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011
melanjutkan program sarjana di ABFI Perbanas Institute Jakarta program studi
Manajemen Keuangan dan Perbankan lulus pada Tahun 2013. Pada tahun 2013,
penulis diterima di Program Studi Manajemen dan Bisnis pada Program
Pascasarjana MB IPB dan menjalani sidang akhir pada Desember 2014 serta
dinyatakan lulus pada Februari 2015

ISSN 1410-8623 37

S-ar putea să vă placă și